Вы находитесь на странице: 1из 1

Kemajuan biologi molekular telah mulai dimanfaatkan pula dalam pengobatan kanker.

Di antara cara
yang baru ini tiga yang paling banyak diteliti sampai kini yaitu:

1. Menggunakan antibodi terhadap protein oncogene yang ada pada permukaan sel (reseptor) sebagai
zat yang mengangkut zat-zat toksik (toksin, sitostatika, dll) ke tempat sel kanker tanpa merusak sel
normal.

2. Menghambat fungsi berbagai protein oncogene dengan harapan dapat menghambat jalur komunikasi
yang bertujuan merangsang sel berproliferasi ganas.

3. Mengaktifkan kembali gen supresor tumor yang menjadi non aktif selama proses terjadinya
perubahan sifat sel normal menjadi sel kanker.

Perlu kiranya diketahui bahwa berbagai cara pengobatan yang baru dikemukakan tadi, pada dasarnya
masih berada dalam tahap penelitian dan belum digunakan di klinik.

Saat ini para pakar telah mencoba mengikat toksin bakteri atau sitostatika pada antibodi terhadap
reseptor yang berada pada permukaan sel. Dengan cara ini zat-zat yang amat toksik tadi akan diangkut
hanya ke permukaan sel kanker saja dan tidak mengganggu sel-sel normal. Walaupun percobaan
binatang telah menunjukkan harapan namun sitostatika yang dikaitkan pada antibodi kekuatannya
menjadi berkurang, kadang-kadang demikian menurunnya sehingga hasilnya tidak memadai. Cara
pengobatan seperti ini telah mulai diterapkan dalam pengobatan beberapa jenis kanker pada manusia.

Protein yang produknya dikode oleh oncogene dapat bermacam-macam fungsinya:

1. Ada yang bersifat sebagai enzim protein (tirosinkinase).

2. Ada yang berupa faktor pertumbuhan (growth factor).

3. Ada yang menjadi reseptor (penerima isyarat) pada permukaan sel, dsb.

Untuk dapat menghambat fungsi protein oncogene diperlukan obat yang dapat menetralisasi fungsi
protein oncogene atau proto-oncogene yang telah bermutasi, namun tidak merusak protein yang normal
atau belum bermutasi.

Salah satu cara untuk mengembalikan fungsi gen supresor tumor adalah dengan mengintegrasikan gen
normal yang sesuai ke dalam sel kanker dengan menggunakan virus RNA. Beberapa peneliti melaporkan
hasil yang memuaskan pada percobaan binatang. Beberapa peneliti telah berhasil memasukkan gen TNF
(Tumor Necrotizing Factor) ke dalam sel limfosit yang menginfiltrasi kanker (Tumor Infiltrating
Limphocyte), dengan perantaraan virus retro. Sel limfosit yang telah memiliki gen baru ini kemudian
disuntikkan kembali ke dalam tubuh pasien. Kemungkinan terjadinya kanker sekunder dan gangguan
imunologis sebagai akibat memasukkan virus ke dalam manusia merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian sebelum menetapkan cara pengobatan ini sebagai prosedur standar.

Вам также может понравиться