Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
protein dan kalori. Keadaan ini sering terjadi pada anak-anak dan juga
berkaitan dengan infeksi. Kondisi ini dapat ringan, sedang atau parah.
kehabisan protein dan energi. Umur individu dan modifikasi yang timbul oleh
B. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Agar mahasiswa/I dapat memahami lbih luas tentang malnutrisi enegi protein.
TUJUAN KHUSUS
a. Pengertian MEP
b. Patofisiologi
c. Etiologi
d. Komplikasi
e. Manifestasi klinik
f. Pemeriksaan diagnostic
g. Penatalaksanaan
h. Diagnosa keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGETIAN
B. PATOFISIOLOGI
kwashiorkor.
protein baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitasnya. Kekurangan
oleh hati, kulit akan tampak bersisik dan kering karena depigmentasi.
kekurangan mineral khususnya besi, kalsium dan seng. Edema yang terjadi
sub kutan dan badan tampak kurus seperti orang tua. Pada marasmus
kekurangan vitamin biasanya minimal atau tidak ada pada marasmus tidak
C. ETIOLOGI
Kakurangan kalori
Kekurangan protein
D. KOMPLIKASI
a. Kwashiorkor
- Diare
- Infeksi
- Anemia
- Hipokalemi
- Hipernatremi
b. Marasmus
- Infeksi
- Tuberkolosis
- Parasitosis
- Disentri
- Malnutrisi kronik
E. MANIFESTASI KLINIS
KWASHIORKOR
- Muka sembab
- Lathargi
- Edema
- Alopecia
- Anorexia
- Tampak anemia
MARASMUS
- Lethargi
- Iritabel
- Kulit berkeriput
- Jaringan subkutan
- Malaise
- Apatis
- Kelaparan
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Pemeriksaan fisik
transferin.
G. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK
H. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
- Pengkajian antropometri
- Timbang BB
- Kaji TTV
sehari-hari.
b. Diagnosa Keperawatan
intake nutrisi
- Kurang volume cairan tubuh dan kontipasi b.d kurangnya intake cairan
durasi penyakit
tangan bila akan kontak pada anak, menghindari dari aanak yang
infeksi
infeksi
keluarga
kebutuhan sehari-hari
Sesuai interensi
EVALUASI
yang ditandai dengan berat badan normal sesuai dengan usia, nafsu makan
ubun tidak, turgor kulit normal, membran mukosa lembab, out put urin
sesuai.
PENUTUP
KESIMPULAN
energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka
Berdasarkan penyebab umum kep: dibagi atas dua yaitu: kwashiorkor dan
marasmus
Table 55.1. Istilah dan Klarifikasi KEP
Derajat II 75-60
Derajat II 70-80
Derajat III < 70
Dikutip dari Ilmu Gizi Klinis (Pudjiani S).3
Table 55. 4 Klarifikasi Kep menurut the Wellcome trust party, 1970
Dematosis 2
Edema + dermatosis 6
Hair chance 1
Hepatomegali 1
< 1, 00/<3,25 7
1,00-1,49/3,25-3,99 6
1,5-1,99/4,00-4,74 5
4,75-2,49/4,75-5,49 4
2,50-2,99/5,50-6,24 3
3,00-3,49/6,25-6,99 2
3,50-3,99/7,00-7,74 1
> 4,00/>7,75 0
Penilaian:
karenannya berikan :
Kasih saying
Bila berat anak sudah mencapai 80 % BB/U, dapat dikatakan anak sembuh. Pola
pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilanjutkan di rumah setelah
penderita dipulangkan.
Pemberian makan yang sering dan kandungan energi dan nutrient yang
padat
Sarankan:
2. dermatosis
hari
4. diare melanjut
hanya bila diare berlanjut dan tidak ada perbaikan keadaan umum. Berikan
%)., di rumah harus sering diberi makanan tinggi energi ( 150 kkal/kg BB/hari)
beri anak makanan yang sesuai (energi dan protein) paling sedikit 5 kali
sehari
teruskanASi
HIV/AIDS
Masalah psikologik
1. shock
pemberian cairan:
2. anemia berat
transfusi darah diberikan bila:
Hb < 4 gram/dl
Beri transfuse darah berupa darah segar 10 ml/kg BB dalam tiga jam.
Bila ada tanda gagal jantung gunakan packed red cells untuk transfuse
transfuse HB tetap < dari 4 g/dl atau antara 4-6 g/dl jangan ulangi
pmberian darah.
TUGAS
KEPERAWATAN ANAK
NIM : PO 0320104054
TINGKAT : II EKSTENSI
JURUSAN KEPERAWATAN
2006