Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Studi Kasus
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Biodata
Ajibarang Ajibarang
153
154
4) Riwayat Kesehatan
a) Sekarang : ibu mengatakan saat ini sehat dan tidak sedang menderita
5) Riwayat Obstetri
a) Riwayat haid
TM I : 1 kali
TM II : 3 kali
TM III : 4 kali
6) Riwayat Perkawinan
Lamanya : 5 tahun
7) Riwayat KB
Lanjutan Tabel 4. 2
Istirahat Tidur siang:1-2 jam/hari Tidur siang:1-2 jam/hari
Tidur malam:7-8 Tidur malam: 8-9
jam/hari jam/hari
Aktivitas Mengerjakan pekerjaan Mengerjakan pekerjaan
rumah seperti mencuci, rumah seperti mencuci,
menyapu, memasak menyapu, memasak
Ketergantung Tidak ada Tidak ada
an obat/zat
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Umum
Pernafasan : 20 x/ menit
(6) LILA : 25 cm
b) Status Present
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada
tanda infeksi.
benjolan.
operasi.
159
c) Status Obstetri
(1) Inspeksi
tidak pucat.
(2) Palpasi
TFU 30 cm
(3) Auskultasi
(4) Perkusi
2) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : 12,0 g%
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Data dasar
Data subyektif :
Data Obyektif :
2) Kesadaran : composmentis
Pernafasan : 20 x/ menit
4) Pemeriksaan leopold
TFU 30 cm
(sejajar)
6) Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
Tidak ada
5. Perencanaan
komplikasi (P4K)
i. Dokumentasi kegiatan
6. Pelaksanaan
a. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin nya baik
163
pada ibu hamil trimester III. Nyeri pinggang yang dialami ibu merupakan hal
yang normal dan fisiologis pada ibu hamil trimester III. Nyeri tersebut akan
pergeseran pusat gravitasi wanita dan postur tubuhnya. Nyeri pinggang dapat
angkat beban. Cara mengatasinya yaitu mekanika tubuh dan postur yang
punggung saat tidur, beri kompres hangat/dingin dan pijatan pada punggung.
bengkak di wajah dan jari tangan, keluar cairan pervaginam, gerakan janin
tidak terasa, nyeri abdomen yang hebat. Ibu dianjurkan segera menghubungi
mg), vit C (75 mg), asam folat (1 mg) diberikan berjumlah (X), dosis 1x1
supaya tidak meminumnya dengan air teh atau kopi karena dapat
7. Evaluasi
a. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin nya baik
c. Ibu memahami tanda bahaya ibu hamil trimester III dan bersedia segera
komplikasi
Catatan Perkembangan
a. Data Subyektif
pola nutrisi, pola eliminasi, pola aktivitas, pola istirahat dan tidur, pola
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,50C
Respirasi : 18 x/menit
2) Status Obstetri
a) Inspeksi
b) Palpasi
TFU 30 cm
c) Auskultasi
d) Perkusi
3) Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
c. Analisa Data
masuk PAP
d. Penatalaksanaan
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik
persiapan persalinan
mg), vitamin C (75 mg), asam folat (1 mg) diberikan berjumlah (X)
8) Melakukan dokumentasi
a. Kala I
1) Data Subyektif
sejak pukul 10.00 WIB, mengeluarkan lendir darah sejak pukul 06.00
169
b) Tanda-tanda persalinan
(1) Pola nutrisi : makan terakhir pukul 09.00 WIB, porsi 1 piring,
jenis : nasi, telur, sayur. Minum terakhir pukul 09.30 WIB jenis :
(2) Pola eliminasi : BAB terakhir pukul 06.00 WIB, konsistensi lunak,
kuning jernih.
(3) Pola aktivitas : aktivitas terakhir ibu hanya duduk dan tiduran
(4) Pola istirahat dan tidur : tidur terakhir 7 jam, pukul 22.00 WIB-
05.00 WIB
(5) Personal Hygiene : mandi terakhir pukul 07.00 WIB dan ibu
(6) Psiko, sosial, cultural : ibu merasa cemas akan menghadapi proses
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan umum
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,50C
Respirasi : 20 x/menit
b) Status obstetri
(1) Inspeksi
c) Palpasi
d) Auskultasi
d) Perkusi
e) Pemeriksaan dalam
Vulva : tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada tanda
Pembukaan : 5 cm
Efficement : 50%
Penurunan : HII
c) Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
3) Analisa Data
Masalah : cemas
4) Penatalaksanaan
persalinan.
g) Menjaga privasi dan tidak menghadirkan orang lain tanpa seizin ibu.
menambah tenaga.
makan nasi dan lauk ¼ piring dan minum teh manis 1 gelas pada pukul
14.00 WIB
(1) Klem, gunting, klem tali pusat, penghisap lendir steril/DTT siap
dalam wadahnya
(2) Semua pakaian, handuk, selimut dan kain untuk bayi dalam
(5) Untuk resusitasi: tempat datar, rata, bersih, kering, hangat, 3 kain
Hasil : alat, bahan, obat, perlengkapan ibu dan bayi telah siap.
Lanjutan Tabel 4. 3
13.00 138x 4x10’/ 78 20
30”
13.30 138x 4x10’/ 80 20
40”
14.00 144x 5x10’/ 80 20
60”
14.30 140x 5x10’/ 82 36,50 22 200
60” cc
15.00 134x 5x10’/ 78 22
60”
15.30 140x 5x10’/ 80 20 HIII+ 100% (-)pecah 10 cm
60” spontan
jernih
b. Kala II
1) Data Subyektif
Ibu mengatakan merasakan adanya cairan keluar dari jalan lahir, mules
semakin sering, dan adanya dorongan untuk mengejan seperti ingin BAB
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan umum
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,50C
Respirasi : 20 x/menit
c) Perineum menonjol
g) Pemeriksaan dalam
Vulva : tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada tanda
Pembukaan : 10 cm
Efficement : 100%
Penurunan : HIII+
h) Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
3) Analisa Data
inpartu kala II
4) Penatalaksanaan
esensial.
(3) Melepas semua perhiasan, lalu cuci kedua tangan dengan sabun
handuk
mencuci tangan
meneran
nyaman.
(1) Meletakkan kain bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi,
(1) Melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih
secara spontan.
Hasil : kepala bayi lahir, tidak ada lilitan tali pusat, dan sudah
belakang
(1) Setelah kedua bahu lahir, menggeser tangan yang berada di bawah
bawah bayi.
(3) Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi
c. Kala III
1) Data Subyektif
Ibu mengatakan senang bayinya telah lahir, dan perutnya masih mules
2) Data Obyektif
kemih kosong
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
plasenta
182
d) Menjepit tali pusat pada sekitar 3 cm dari pusat bayi 2 menit setelah
bayi lahir. Mendorong isi tali pusat ke arah ibu dan penjepitan kedua
(1) Mengangkat tali pusat yang telah dijepit dengan satu tangan,
f) Memposisikan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi dan
Hasil : bayi dalam keadaan kontak kulit dengan ibu dan mulai IMD
183
g) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan pasang
i) Meletakkan satu tangan di atas kain di perut ibu, tepat di tepi atas
simfisis dan tegangkan tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros
terlepas
Hasil : plasenta lahir lengkap dan utuh, bentuk bundar, berat ±500
tali pusat ±30 cm, insersi tali pusat berada di tengah plasenta, tidak ada
d. Kala IV
1) Data Subyektif
Ibu mengatakan merasa lega dan bahagia karena ari ari dan bayinya telah
2) Data Obyektif
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 370C
Respirasi : 20 x/menit
3) Analisa
Masalah : kelelahan
4) Penatalaksanaan
pervaginam abnormal
Hasil : bayi sedang IMD dan kontak kulit dengan ibu selama 1 jam
d) Melakukan perawatan bayi baru lahir pada pukul 16.45 WIB, meliputi :
(5) Memberikan gelang pengenal pada bayi yang berisi informasi nama
Hasil : tidak ada cacat bawaan dan tanda bahaya pada bayi.
g) Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
Hasil : ibu dan keluarga mengerti cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi
187
didekontaminasi.
cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang
Hasil : ibu dapat menyusui, keluarga membantu ibu makan dan minum
dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
o) Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, keringkan dengan
1) Data Subyektif
(6) Pola psiko, social : ibu terlihat senang dengan kelahiran anaknya,
2) Data Obyektif
b) Kesadaran : composmentis
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,70C
Respirasi : 20x/menit
e) Status obstetri
perineum.
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
baik
teraba lembek
1) Data Subyektif
1x/hari
(3) Pola istirahat : tidak pernah tidur siang, tidur malam ±6 jam tetapi
sekitar baik.
keluar pertama kali, namun ibu tidak boleh tidur siang sampai
(8) Pola kebiasaan hidup sehat : ibu tidak memiliki kebiasaan seperti
(9) Pola menyusui : ibu menyusui 2-3 jam sekali atau setiap kali bayi
2) Data Obyektif
b) Kesadaran : composmentis
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,50C
Respirasi : 20x/menit
e) Status obstetri
teraba keras
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
a) Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik
bayi tidur sebisa mungkin ibu ikut tidur, dan menjelaskan bahwa tidak
ada dampak negatif yang diperoleh ibu nifas jika tidur siang.
istirahat
dengan porsi yang lebih banyak daripada saat hamil untuk pemulihan
196
minimal 3 liter sehari atau setara dengan 10-12 gelas, dan mengkonsumsi
perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam,
bengkak di muka, tangan, atau kaki disertai sakit kepala dan atau kejang,
mengalami depresi seperti menangis tanpa sebab dan tidak peduli pada
1) Data Subyektif
sehari
(3) Pola istirahat : tidur siang 2 jam, tidur malam ±8-9 jam tetapi
2) Data Obyektif
b) Kesadaran : composmentis
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,50C
Respirasi : 20 x/menit
e) Status obstetri
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
baik
1) Data Subyektif
(3) Pola istirahat : tidur siang 2 jam, tidur malam ±8-9 jam tetapi
rumah tangga.
2) Data Obyektif
b) Kesadaran : composmentis
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,50C
Respirasi : 18x/menit
e) Status obstetri
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
menggunakan KB IUD
203
terpasang karena ukuran rahim ibu tidak memenuhi syarat yaitu < 5 cm
1) Data Subyektif
a) Identitas bayi
c) Riwayat natal
BB : 3000 gram
PB : 48 cm
LK : 33 cm
LD : 32 cm
LILA : 11 cm
Kala II : 10 menit
Kala IV : 2 jam
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
Respirasi : 42x/menit
Suhu : 36,70C
b) Status Present
yang terbelah.
ada hiperserumen.
Reflek :
(e) Tonic neck refleks : baik, bayi mengangkat kepala saat ada
rangsangan
disentuh.
3) Analisa
masa kehamilan
207
4) Penatalaksanaan
(1) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat.
(3) Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa
(4) Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT
sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda
baru lahir seperti tidak mau minum atau memuntahkan semua, kejang,
bahaya tersebut.
1) Data Subyektif
selesai disusui.
209
(1) Pola nutrisi : ibu mengatakan tidak ada penyulit dalam proses
menyusui, frekuensi menyusui tiap 2-3 jam sekali atau setiap kali
(2) Pola eliminasi : BAK 8-10 kali/hari warna urin agak keruh, BAB
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
Respirasi : 44x/menit
Suhu : 36,50C
b) Pengukuran Antropometri
BB : 3400 gram
PB : 49 cm
LK : 33 cm
LD : 32 cm
LILA : 11 cm
210
c) Status present :
kotoran/secret.
dan baik.
3) Analisa
kehamilan
Masalah : gumoh
4) Penatalaksanaan
1) Data Subyektif
(1) Pola nutrisi : Ibu mengatakan tidak ada penyulit dalam proses
menyusui, frekuensi menyusui tiap 2-3 jam sekali atau setiap kali
(2) Pola eliminasi : BAK 8-10 kali/hari, warna urin jernih, BAB 5-7
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
Respirasi : 42x/menit
Suhu : 36,50C
b) Pengukuran Antropometri
BB : 3600 gram
PB : 50 cm
LK : 34 cm
LD : 33 cm
LILA : 11 cm
c) Status present
kotoran/secret.
dan baik.
3) Analisa
kehamilan
4) Penatalaksanaan
1) Data Subyektif
(1) Pola nutrisi : ibu mengatakan tidak ada penyulit dalam proses
menyusui, frekuensi menyusui tiap 2-3 jam sekali atau setiap kali
(2) Pola eliminasi : BAK 8-10 kali/hari, warna urin keruh dan
d) Riwayat Imunisasi
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
217
Respirasi : 44x/menit
Suhu : 36,50C
b) Pengukuran Antropometri
BB : 4700 gram
PB : 52 cm
LK : 36 cm
LD : 34 cm
LILA : 12 cm
c) Status present :
kotoran/secret.
dan baik.
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
dengan dosis 0,05cc dan imunisasi Polio per oral sebanyak 2 tetes.
dipencet.
dan Polio 2.
6 bulan
B. Pembahasan
manajemen kebidanan, maka pada bab ini akan dibahas perbandingan antara teori
a) Data Subyektif
sering merasa nyeri pada daerah pinggang sejak beberapa hari yang
setiap bulan siklusnya ±28 hari, hari pertama haid terakhirnya tanggal
5 Juni 2014, sehingga bila dihitung didapat usia kehamilan ibu saat ini
pergerakan janinnya aktif setiap hari >10 kali dalam 12 jam. Status
imunisasi ibu saat ini adalah TT3. Ibu mengatakan rutin memeriksakan
persalinan, dan nifas yang lalu normal dan tidak ada masalah, anak
pertamanya lahir normal dan sehat. Ibu mengatakan sebelum hamil ini
keluhan selama kehamilan dan berhenti karena ingin punya anak lagi.
b) Data Obyektif
normal untuk ibu hamil yaitu 160 cm, LILA 25 cm, dan kenaikan berat
(Kemenkes, 2010; h. 12). Pada kasus ini berat badan ibu sebelum
disebabkan frekuensi makan ibu yang meningkat selama hamil dari 2-3
kali sehari menjadi 3-4 kali sehari. Selain itu juga ada kemungkinan
Pada status present ibu didapatkan hasil yang normal dan tidak
Leopold II kanan : teraba bagian keras, panjang, ada tahanan dan kiri
teraba bagian kecil janin. Leopold III teraba keras, bulat, melenting,
TFU dapat dihitung taksiran berat janin dengan rumus Johnson yaitu
akhir kehamilan ini ibu belum diperiksa urine dan darahnya. Setelah
urin (negatif) dan protein urin (negatif), sehingga keadaan ibu baik dan
a) Diagnosa Kebidanan
b) Masalah
c) Kebutuhan
trimester III.
diagnosa potensial. Maka tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Pada kasus ini, tidak ada diagnosa potensial maka tidak ada
dan praktek.
224
5) Perencanaan
trimester III, berikan pendkes tentang tanda bahaya ibu hamil trimester
asuhan yang dibuat sudah menyeluruh, sesuai dengan keadaan, dan sesuai
dengan teori. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
6) Pelaksanaan
nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III, memberikan pendkes tentang
dokumentasi kegiatan.
asam folat 1x/hari setiap hari selama kehamilan atau minimal 90 tablet.
yang berisi Fe Fumarat (250 mg), vitamin C (75 mg), asam folat (1 mg).
7) Evaluasi
1) Data Subyektif
tidak ada keluhan. Tidak adanya keluhan karena ibu sudah mampu
sudah merasa lebih nyaman dan tidak mengeluh sakit pinggang lagi.
226
2) Data Obyektif
badan ibu hamil 0,5 kg dalam 1 minggu. Pada status obstetrik ibu pada
didapatkan hasil Leopold I teraba lunak, agak bulat, tidak melenting, TFU
30 cm. Leopold II kanan : teraba bagian keras, panjang, ada tahanan dan
kiri teraba bagian kecil janin. Leopold III teraba keras, bulat, melenting,
berarti setengah bagian kepala janin masuk ke PAP. TBJ 2945 gram.
Frekuensi DJJ normal yaitu 144 x/menit dan iramanya teratur, punctum
kanan/kiri (+/+) yang berarti normal. Pada kasus ini tidak dilakukan
3) Analisa
presentasi kepala sudah masuk PAP. Masalah yang ditemukan tidak ada.
227
Kebutuhan berdasarkan masalah tidak ada. Karena tidak ada penyulit dan
4) Penatalaksanaan
Pada kasus ini, asuhan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori
telah diberikan sebelumnya seperti tanda bahaya ibu hamil trimester III,
a. Kala I
1) Data Subyektif
Pada kasus ini 2 hari setelah kunjungan ulang kehamilan ibu datang
sejak pukul 10.00 WIB, mengeluarkan lendir darah sejak pukul 06.00
2) Data Obyektif
panjang, ada tahanan dan kiri teraba bagian kecil janin. Leopold III teraba
PAP. Penurunan 2/5 bagian. TBJ 2945 gram. Kontraksi uterus 4 kali
baru datang untuk menentukan apakah sudah dalam keadaan inpartu atau
belum. Pada pemeriksaan didapatkan hasil vulva vagina normal dan tidak
ada masalah, serviks lunak dan tipis, pembukaan 5 cm, penipisan 50%,
HII. Berdasarkan hasil tersebut ibu memasuki masa persalinan kala I fase
3) Analisa
kanan presentasi kepala inpartu kala I fase aktif. Masalah yang ditemukan
pada kala I berdasarkan keluhan ibu yaitu ibu merasa cemas akan
penyulit dan ini merupakan persalinan normal maka tidak ada diagnosa
4) Penatalaksanaan
b. Kala II
1) Data Subyektif
keluar dari jalan lahir, mulesnya semakin bertambah sering, dan adanya
ibu menunjukkan tanda gejala persalinan Kala II, sehingga pada data
2) Data Obyektif
kandung kemih kosong, DJJ normal 140 x/menit dan iramanya teratur.
dengan indikasi dari pemeriksaan dalam itu sendiri yaitu dilakukan jika
berdasarkan hasil tersebut ibu sudah memasuki masa persalinan kala II.
3) Analisa
kanan presentasi kepala inpartu kala II. Tidak ada masalah yang
normal maka tidak ada diagnosa potensial. Tidak ada diagnosa potensial
4) Penatalaksanaan
1-27 dengan hasil bayi lahir spontan menangis kuat setelah 10 menit ibu
mengedan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa lama persalinan kala II pada
kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu, namun pada
karena di lahan, ibu bersalin mendapat paket persalinan yang salah satu
praktis, daya serapnya bagus sehingga cairan atau darah tidak mengotori
tempat tidur, dan memudahkan menilai warna darah atau air ketuban.
232
Namun underpad juga memiliki kerugian antara lain sulit menilai jumlah
darah yang keluar karena darah diserap sehingga tidak dapat ditampung
c. Kala III
1) Data Subyektif
Pada kasus ini ibu mengatakan senang bayinya telah lahir, dan
perutnya masih mules. Mules yang ibu rasakan merupakan tanda uterus
pada persalinan kala III, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
2) Data Obyektif
yaitu tali pusat memanjang dan ada semburan darah, pada palpasi
3) Analisa
tahun P2A0 inpartu kala III. Tidak ada masalah yang ditemukan pada kala
III. Tidak ada kebutuhan berdasarkan masalah. Karena tidak ada penyulit
dan ini merupakan persalinan normal maka tidak ada diagnosa potensial.
4) Penatalaksanaan
28-41 dengan hasil plasenta lahir lengkap spontan setelah 10 menit bayi
lahir. Hal ini sesuai dengan teori bahwa lama kala III tidak lebih dari 30
Setelah bayi lahir pada teori disebutkan memotong dan mengikat tali
dijepit menggunakan klem tali pusat steril. Hal ini dikarenakan di lahan,
tali pusat plastik dianggap lebih efektif karena lebih kencang, tidak bisa
terkadang kurang kuat mengikatnya dan mudah longgar. Selain itu juga
lebih efisien karena praktis dan cepat pemasangannya. Klem tali pusat ini
dalam kemasan steril dan sekali pakai sehingga mengurangi resiko infeksi
tali pusat pada bayi. Penggunaan klem tali pusat diperbolehkan sesuai
dengan teori dalam Prawirohardjo (2010; h. 370) bahwa tali pusat diikat
pada jarak 2-3 cm dari kulit bayi menggunakan klem yang terbuat dari
plastik atau menggunakan tali yang bersih (lebih baik bila steril).
d. Kala IV
1) Data Subyektif
Pada kasus ini ibu mengatakan merasa lega dan bahagia karena ari-
ari dan bayinya telah lahir, ibu merasa lelah dan perutnya masih mules.
2) Data Obyektif
teraba padat dan keras, uterus berkontraksi efektif, TFU 2 jari dibawah
pusat, kandung kemih kosong, tidak ada luka perineum, dan tidak ada
perdarahan abnormal.
3) Analisa
tahun P2A0 inpartu kala IV. Masalah yang ditemukan adalah kelelahan.
Hal tersebut normal karena tenaga ibu banyak hilang saat proses
maka tidak ada diagnosa potensial. Tidak ada diagnosa potensial sehingga
4) Penatalaksanaan
58. Asuhan Kala IV telah dilakukan dengan hasil keadaan ibu dan bayi
baik. Lama pemantauan Kala IV yaitu 2 jam, hal ini sesuai dengan teori
yaitu secara teori membersihkan badan ibu menggunakan air DTT namun
di lahan praktek tidak tersedia air DTT siap pakai sehingga harus
ibu setelah bersalin sehingga asuhan dilakukan tidak sesuai dengan teori.
1) Data Subyektif
Pada kasus ini didapatkan data ibu telah melahirkan 6 jam yang lalu
dan mengatakan masih lemas dan perutnya masih mules. Ibu sudah
makan dan minum, ambulasi dini, BAK, diseka dan ganti baju, namun
belum BAB dan istirahat. Keluhan mules dan lemas yang ibu alami
merupakan keluhan yang normal pada ibu nifas 6 jam sehingga pada data
2) Data Obyektif
efektif, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, tidak ada luka
pembahasan tersebut ibu dalam keadaan baik dan tidak ada masalah,
sehingga pada data obyektif tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
3) Analisa
tahun P2A0 post partum 6 jam. Masalah yang ditemukan adalah lemas.
Hal tersebut normal karena tenaga ibu banyak hilang saat proses
237
istirahat. Karena tidak ada penyulit dan ini merupakan nifas normal maka
tidak ada diagnosa potensial. Tidak ada diagnosa potensial sehingga tidak
4) Penatalaksanaan
kunjungan dan standar asuhan masa nifas. Pada ibu nifas diberikan
luka baik luka pada genetalia dalam seperti perlukaan dinding rahim
dalam tubuh dan menyebabkan infeksi masa nifas. Adapun jalan masuk
kuman ke dalam alat kandungan terdiri dari kuman yang berasal dari luar
tubuh maupun kuman yang sudah ada dalam tubuh ibu. Maka dari itu
untuk pereda rasa nyeri setelah bersalin karena adanya luka-luka tersebut.
nyeri otot, neuralgia, sakit punggung, nyeri sendi, nyeri rematik, sakit
gigi, nyeri tumbuh gigi, artritis, nyeri menstruasi, dan nyeri setelah
1) Data Subyektif
merawat bayinya sendiri, ibu juga merasa lemas dan lelah. Pada
pengkajian pola kebiasaan sehari-hari tidak ada masalah kecuali pada pola
istirahat.
239
Namun pada kasus ini ibu mengatakan tidak pernah tidur siang,
tidur malam ±6 jam. Sehingga ada perbedaan antara teori dan praktek.
Kebutuhan istirahat ibu nifas merupakan hal yang mutlak. Ibu nifas harus
ibu disebabkan ibu tidak tidur siang karena menurut budayanya tidak
2) Data Obyektif
dalam keadaan baik dan tidak ada masalah, sehingga pada data obyektif
3) Analisa
tahun P2A0 post partum 6 hari. Masalah yang ditemukan adalah gangguan
kebutuhan istirahat dan tanda bahaya nifas. Karena tidak ada penyulit dan
ini merupakan nifas normal maka tidak ada diagnosa potensial. Tidak ada
tindakan segera.
4) Penatalaksanaan
kunjungan dan standar asuhan masa nifas. Pada kasus ini asuhan yang
dilakukan sudah sesuai dengan teori. Karena ibu ada masalah, maka
Hasil asuhan yang telah dilakukan yaitu ibu memahami penjelasan yang
1) Data Subyektif
2) Data Obyektif
normal, TFU sudah tidak teraba di atas simpisis, kandung kemih kosong,
tidak ada luka perineum, dan lokia yang keluar berwarna putih
3) Analisa
Tidak ada kebutuhan berdasarkan masalah. Karena tidak ada penyulit dan
242
ini merupakan nifas normal maka tidak ada diagnosa potensial, sehingga
4) Penatalaksanaan
kunjungan dan standar asuhan masa nifas. Pada kasus ini asuhan yang
dilakukan sudah sesuai dengan teori. Hasil asuhan yang telah dilakukan
yaitu ibu sehat, tidak ada masalah, dan tidak ada penyulit.
1) Data Subyektif
Pada kasus ini ibu dalam masa nifas 6 minggu ibu mengatakan tidak
ada keluhan apapun, ibu mengatakan sudah ingin KB dan masih bingung
2) Data Obyektif
normal, TFU tidak teraba di atas simpisis, kandung kemih kosong, tidak
243
pembahasan tersebut ibu dalam keadaan baik dan tidak ada masalah.
3) Analisa
pasca salin. Karena tidak ada penyulit dan ini merupakan nifas normal
maka tidak ada diagnosa potensial. Tidak ada diagnosa potensial sehingga
4) Penatalaksanaan
kunjungan dan standar asuhan masa nifas. Pada kasus ini asuhan yang
tersebut yaitu IUD tidak dapat terpasang, karena ukuran rahim ibu hanya
4,5 cm. Hal tersebut karena salah satu dari kriteria yang tidak boleh
memakai IUD adalah ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm. Jika
IUD yang sangat tinggi (Saifudin, 2010; h. MK-74). Maka ibu diberi
244
karena ukuran rahim ibu tidak memenuhi syarat yaitu < 5 cm dan
1) Data Subyektif
Bayi Ny. W lahir pada tanggal 7 Maret 2015 pukul 15.30 WIB
WIB bayi Ny. W berumur 6 jam. Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada
normal, bayi lahir tunggal dengan lama persalinan yang normal dan tidak
score didapatkan hasil normal, bayi tidak ada masalah. Pada pemenuhan
Berdasarkan hal tersebut bayi Ny. W normal dan dalam keadaan baik.
2) Data Obyektif
normal dan tidak ada kelainan maupun cacat bawaan, reflek primitif bayi
ada dan baik. Berdasarkan hal tersebut bayi Ny. W normal dan dalam
keadaan baik.
3) Analisa
umur 6 jam neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan. Tidak ada
Karena tidak ada penyulit dan ini merupakan neonatus normal maka tidak
4) Penatalaksanaan
Pada kasus ini asuhan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori
adalah bayi dalam keadaan baik dan tidak ada masalah, bayi terjaga
1) Data Subyektif
gumoh setelah selesai disusui. Gumoh yang dialami bayi adalah hal yang
BAK 6-8 kali/hari, warna urin keruh dan berangsur-angsur jernih, BAB 5
Pada kasus didapatkan data Bayi A, BAK 8-10 kali/hari warna urin
sedikit lebih banyak dari yang ada pada teori, namun hal tersebut normal
2-3 jam sekali. Sehingga pengeluaran yang banyak karena asupan yang
baik, sehingga pada data subyektif tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
247
2) Data Obyektif
normal dan tidak ada kelainan maupun cacat bawaan, reflek primitif bayi
berat bayi mungkin turun dahulu baru naik kembali, penurunan maksimal
10%. Namun pada kasus ini, berat badan bayi tidak turun melainkan naik
400 gram. Hal ini berarti ada kesenjangan antara teori dan praktek.
ibu yang lancar dan banyak proses menghisap bayi yang bagus, ibu sudah
ini anak keduanya sehingga asupan ASI bayi adekuat. Hal tersebut sesuai
pengukuran berat badan bayi yang kurang tepat. Secara teori cara
mengukur berat badan bayi yaitu menggunakan alat ukur yang tepat dan
bayi dalam keadaan telanjang dengan hati-hati, dan tunggu sampai bayi
tenang untuk ditimbang. (Sudarti, 2010; h. 31). Ada baiknya setiap kali
141,75 gram, pakaian setelan 585 gram. (WHO, 2006: h. 69). Cara terbaik
248
menimbang adalah tanpa pakaian jika cuaca tidak terlalu dingin dan adat
berbeda dengan yang digunakan saat bayi lahir yaitu timbangan bayi tidur
dan popok kering karena saat itu sedang hujan, cuacanya dingin sehingga
3) Analisa
gumoh pada bayi. Karena tidak ada penyulit dan merupakan neonatus
normal maka tidak ada diagnosa potensial. Tidak ada diagnosa potensial
4) Penatalaksanaan
Pada kasus ini asuhan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori dan
dokumentasi asuhan. Hasil dari asuhan yang telah dilakukan adalah bayi
dalam keadaan baik dan tidak ada masalah, bayi terjaga kehangatannya,
1) Data Subyektif
keluhan yang diderita bayinya. Pada pola kebutuhan tidak ada masalah
atau penyulit, bayi menyusu aktif, eliminasi lancar, istirahat baik, dan
2) Data Obyektif
naik 600 gram dari berat lahir yang berarti sudah mencapai kenaikan
Status present normal dan tidak ada kelainan maupun cacat bawaan,
reflek primitif bayi masih ada dan baik. Berdasarkan hal tersebut Bayi A
3) Analisa
minggu neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan. Tidak ada masalah
pada Bayi A. Tidak ada kebutuhan berdasarkan masalah. Karena tidak ada
4) Penatalaksanaan
Pada kasus ini asuhan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori
asuhan. Hasil dari asuhan yang telah dilakukan adalah bayi dalam
keadaan baik dan tidak ada masalah, bayi terjaga kehangatannya, ibu
1) Data Subyektif
ingin mengimunisasi bayinya, dan saat ini tidak ada keluhan yang dialami
bayinya, saat ini bayinya berusia 6 minggu. Pada pola kebutuhan tidak
ada masalah atau penyulit. Ibu mengatakan berat badan bayi selalu naik
sudah mendapat imunisasi 1 kali setelah lahir yaitu hepatitis B dan belum
2) Data Obyektif
antropometri berat badan bayi naik 1700 gram dari berat lahir, sudah
lahir. Lingkar kepala bayi 36 cm, tambah 3 cm dari saat lahir. Menurut
bahwa berat badan bayi naik setidaknya 140-200 gram per minggu,
15). Pada status present bayi normal dan tidak ada kelainan, ubun-ubun
kecil menutup, refleks bayi masih ada dan baik. Hal tersebut menandakan
3) Analisa
ditemukan. Kebutuhan bayi saat ini yaitu imunisasi BCG dan Polio 1
Karena tidak ada penyulit dan ini merupakan bayi normal maka tidak ada
4) Penatalaksanaan
Pada kasus ini asuhan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan bayi
teori dengan praktek yaitu pada pemberian imunisasi BCG dan Polio 1.
imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan pada bayi usia 1 bulan. Pada kasus
ini bayi baru akan diimunisasi pada usia 6 minggu karena menyesuaikan
yang sudah dilarutkan harus digunakan segera dan tidak dapat digunakan
lagi setelah 3 jam. Imunisasi BCG dan Polio 1 pada kasus ini tetap
(IDAI) tahun 2014, imunisasi BCG dan Polio 1 dapat diberikan dan masih
254
tetap optimal sampai bayi usia 2 bulan (60 hari). Sehingga imunisasi yang