Вы находитесь на странице: 1из 9

TINDAKAN BANK INDONESIA DALAM MENYIKAPI RUPIAH YANG

MELEMAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

Oleh

Wardah ramadhanti suprida


Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas sriwijaya

ABSTRAK
Fenomena melemahnya rupiah di tahun 2018 ini sebenarnya sudah pernah
terjadi di tahun 1998 yang saat itu kejadian tersebut terkenal dengan istilah
krismon atau krisis moneter. Fenomena tersebut muncul lagi pada awal tahun
2018 yang kasusnya ini sering dibandingkan dengan kasus pada tahun 1998. Pada
artikel ini akan membahas tentang tindakan Bank Indonesia terhadap fenomena
tersebut. Tujuannya agar para masyarakat dapat mengetahui apa saja yang
dilakukan oleh yang berwenang untuk masalah tersebut, sehingga kita sebagai
rakyat ikut membantu melancarkan rencananya. Bank indonesia sebagai bank
sentral negara indonesia sebagai salah satu pihak yang berwenang dalam
mengatasi permasalahan perekonomian di indonesia, akhirnya mengambil
tindakan dalam menyikapi melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika. Sebagai
pihak yang berwenang Bank Indonesia mengambil lima langkah jituh dalam
menyikapi kasus tersebut. Langkah tersebut ialah Menaikkan suku bunga
kebijakan, Melakukan relaksasi makroprudensial dan akselerasi pendalaman pasar
keuangan, Menyediakan instrumen swap valas dan swap hedging, Melakukan
intervensi ganda, dan Memperkuat sinergi dan koordinasi. Hasil dari artikel ini
yaitu nilai mata uang rupiah diharapkan dapat memberikan informasi kepada
rakyat untuk membantu melancarkan dan mendukung rencana Bank Indonesia.

PENDAHULUAN

Pada awal tahun 2018, nilai mata uang indonesia yaitu rupiah mulai melemah
kembali yang dulu sempat terjadi pada tahun 1998. Walaupun nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika (USD) melemah namun sepertinya rupiah belum
memasuki zona krisis karena belum adanya tanda kepanikan luar biasa di pasar
uang atau pasar valuta asing seperti yang terjadi pada tahun 1998. Perubahan
rupiah yang melemah pada tahun 2018 sangat berbeda dengan melemahnya rupiah
pada tahun 1998. Rupiah melemah secara singnifinakan di tahun 1998,
diperkirakan lima kali lipat jauh lebih drastis dibandingkan dengan tahun 2018
dimana rupiah tidak turun drastis namun mencapai titik yang sangat rendah
dibandingkan dengan dollar Amerika. Rupiah pada tahun 1998 menduduki
14.000 per dollar dari 2.800 per dollar. Pada tahun 2018 ini rupiah melemah
namun tidak terlalu jauh yaitu dari 13.500 per dollar lalu naik terus hingga
mencapai 14.417 per dollar (Utami, Novia Widya, 2018) . Dari uraian diatas tibul
pertanyaan, sebenarnya apa yang menyebabkan rupiah melemah?, apa dampaknya
bagi Indonesia?, lalu bagaimana peran Bank Indonesia sebagai Bank sentral
negara Indonesia terhadap fenomena ini?.

Bicara tentang Bank Indonesia, bank ini merupakan bank sentral indonesia
yang sudah ada sejak zaman belanda yaitu pada tahun 1828 dengan nama de
javasche bank lalu setelah merdeka bank tersebut dijadikan bank milik negara
Indonesia yang di ganti dengan nama Bank Indonesia. Bank ini sejak tahun 1999
ditetapkan sebagai lembaga negara yang indenpenden dan memiliki kewenangan
penuh dalam melaksanakan tugasnya serta terbebas dari campur tangan
pemerintah ataupun pihak lain. Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal
dalam 3 pilar utama dalam mendukung tujuan tunggal tersebut. Satu tujuan
tunggal dari Bank Indonesia yaitu menjagah stabilitas nilai rupiah baik itu
terhadap barang dan jasa maupun terhadap mata uang negara lain. tiga pilar yang
melengkapi yaitu, Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan Menjaga stabilitas sistem
keuangan.
Tinjauan pustaka

Melemahnya rupiah adalah suatu keadaan dimana nilai tukar mata uang
rupiah menurun dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain. Jadi, mata uang
rupiah melemah terhadap dollar Amerika maksudnya adalah nilai tukar mata uang
rupiah menurun terhadap dollar Amerika (USD). (Damayanti, Meby, 2018).
Sebenarnya fenomena yang terjadi di tahun 2018 bukan dikarenakan rupiah yang
melemah atau menurun tetapi dollar Amerika yang menguat atau apresiasi, karena
dollar Amerika merupakan salah satu mata uang yang kuat diantara negara lain
dan Rupiah adalah salah satu mata uang yang lemah maka dollar Amerika yang
menguat sangat mempengaruhi mata uang rupiah tersebut. Apresiasi dari dollar
Amerika inilah yang memicu awal depresiasi rupiah, lalu penyebab apresiasi
dollar amerika tersebut dikarenakan perperangan dagang antara dua negara
dengan perekonomian terbesar di dunia ialah Amerika (US) dan Cina

Asal mula terjadinya perselisihan Antara amerika dan Cina ialah ketika
Amerika sebagai negara yang salah satu persekonomiannya terbesar di dunia,
menaikkan tarif atau pajak impor untuk besi dan aluminium sebesar 25% bagi
seluruh negara. Tarif tersebut dinaikkan dikarenakan Amerika mengalami
kerugian dagang, dan dilakukan keputusan tersebut oleh donald trump selaku
presiden Amerika, untuk menutupi kerugian yang terjadi. Mendengar berita
tersebut Cina tidak hanya diam, pemerintah Cina merasa rugi karena Cina
termasuk negara pemasok terbesar, akhirnya pemerintah Cina menaikkan pula
tarif sebesar 25% terhadap 128 produk- produk khusus amerika yang memasuki
pasar Cina. Kejadian tersebut terus terulang saling tak mau kalah. Pada akhirnya
presiden Amerika beranggapan Cina melakukan kecurangan dalam kerja sama
mereka. Kejadian tersebut tidak berhenti dan masih saling berselisih, akhirnya
Bank sentral Amerika (The Fed) mengambil alih agar dapat menstabilkan mata
uang mereka dengan menaikkan suku bunga Dollar Amerika yang kemarin
dilakukan dua kali dalam 1 periode tahun 2018 (Damayanti, Meby, 2018).
Berdasarkan pertengkaran kedua negara tersebut dan Amerika yang menaikkan
suku bunganya, menyebabkan nilai mata uang beberapa negara berkembang
menjadi jatuh termasuk indonesia. Jadi melemahnya rupiah dikarenakan mata
uang Amerika yang menguat bukan karena Rupiah yang memang menurun
nilainya.

Pemulihan ekonomi Amerka Serikat (USA) terutama yang dilakukan Presiden


Donald Trump hanya memperbaiki negaranya sendiri, sedangkan ekonomi Uni
Eropa, Inggris setelah Brexit dan Jepang masih terjebak kesulitan besar. Lalu
Tiongkok masih berjuang agar penurunan pertumbuhan ekonomi tidak terus
terpuruk. Suku bunga rendah dan tren penurunan suku bunga terjadi di Uni Eropa,
Inggris, Jepang dan Tiongkok, dan lain-lain negara. Sementara Amerika Serikat
cendrung akan menaikan suku bunganya, yang akan membuat dollar Amerika
(USD) menjadi lebih perkasa terhadap mata uang negara lain termasuk rupiah.
(Mahmud, Ferinton, 2016 : 31). Oleh karena itu Bank Indonesia sebagai pihak
yang berwenang di indonesia dalam hal ini, harus melakukan beberapa tindakan
yang dapat mengatasi permsalahan tersebut.

Bank Indonesia adalah suatu lembaga keuangan atau instansi yang


bertanggung jawab atas kebijakan moneter dan menciptakan tingkat kegiatan
perekonomian yang stabil di Indonesia. Tugas bank Indonesia itu sendiri ialah
utamanya untuk menjaga kestabilan mata uang baik terhadap barang dan jasa
maupun terhadap mata uang negara lain. Dalam pelaksaan tugasnya, Bank
Indonesia memilik wewenang tertentu yang telah ditetapkan oleh undang-undang,
yaitu: a) Wewenang bank sentral yang berkaitan dengan tugas menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, yang meliputi: 1. Menetapkan tingkat diskonto,
cadangan minimum bank umum, serta mengatur kredit atau pembiayaan; 2.
Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi; 3.
Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar
terbuka di pasar uang, baik dalam bentuk mata uang Rupiah maupun valuta asing.
b) Wewenang yang berkaitan dengan tugas mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, yang meliputi: 1. Menetapkan penggunaan alat atau
instrumen pembayaran; 2. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin
atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran; 3. Mewajibkan penyelenggara jasa
sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya. c) Wewenang bank
sentral yang berkaitan dengan tugas mengatur dan mengawasi bank, yang
meliputi: 1. Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; 2. Menetapkan peraturan; 3. Memberikan dan mencabut
izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank; 4. Mengawasi bank,
baik secara individual maupun sebagai sistem perbankan (Putri Agnestesia, 2017).
Oleh karena itu tugas tersebut membuat bank Indonesia tidak hanya diam
menoton perubahan nilai mata uang rupiah yang menurun melainkan bertindak
dengan segala hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki nilai mata uang
rupiah.
PEMBAHASAN

Melemahnya rupiah tentu saja akan memberikan dampak bagi rakyat


Indonesia, yang pasti akan memberikan banyak dampak negatif dibandingkan
dengan positif. Menurut penulis dampak negatif terhadap rakyat Indonesia yaitu
jumlah utang negara Indonesia kepada amaerika akan bertambah besar
dikarenakan nilai rupiah yang jauh merosot dibandingkan dengan Amerika. Selain
itu, bahan-bahan yang berasal dari Amerika atau impor akan naik, sehingga akan
memperngaruhi bahan-bahan pokok seperti beras, syur-sayuran dan lauk melauk.
Pendapat ini senada dengan pendapat ( Damayanti, Meby, 2018) Menyatakan
dampak buruk yang terjadi pada Indonesia karena malemahnya rupiah yaitu: 1.
Investor asing pergi karena mengalihkan kekayaannya dalam bentuk USD; 2.
Utang negara menjadi lebih besar dari prediksi sebelumnya; 3. Daya konsumsi
masyarakat bagi barang impor jadi menurun . Dampak tersebut sudah mulai kita
rasakan, hal ini akan sangat meresahkan masyarakat indonesia oleh karena itu
untuk mengatasi kehawatiran tersebut Bank Indonesia melakukan lima tindakan
dalam menyikapi fenomena tersebut.

Menaikkan suku bunga merupakan salah satu cara Bank Indonesia untuk
menekan melemahnya nilai tukar rupiah atau tindakan tersebut disebut juga
sebagai politik diskonto yaitu kebijakan suatu Bank sentral untuk menambah dan
mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau
menurunkan suku bunga bank. Jika bank sentral ingin menurunkan suku bunga
maka harus mengurangi jumlah uang yang beredar yaitu dengan cara para
masyarakat menyimpan uangnya di bank, dengan demikian jumlah uang yang
beredar akan sedikit dan dilakukan penaikkan suku bunga agar negara tidak terjadi
inflansi. Sementara itu jika negara yang menurunkan suku bunga bertujuan agar
menambah jumlah uang yang beredar, dan para masyarakat diharapkan tidak
menyimpan uangnya di bank dengan begitu jumlah uang yang beredar bertambah.

Bank Indonesia dalam hal ini telah menaikkan suku bunga BI-7DRRR
sebesar 125 bps menjadi 5,50% selama tahun 2018 yang tujuannya dapat
mengurangi jumlah uang yang beredar dan diharapkan tidak terjadinya inflansi
(Dirgantara, Hikmah, 2018). Dinaikkannya suku bunga akan mendorong kenaikan
selisih antara suku bunga di Indonesia dengan suku bunga luar negeri terutama
dengan dollar Amerika (USD). Pelebaran selisih suku bunga ini juga akan
mendorong investor untuk menanamkan modalnya yang pada akhirnya aliran
modal yang masuk akan mendorong apresiasi atau penaikkan nilai tukar rupiah.

Kedua ialah melakukan intervensi ganda , Intervensi adalah suatu tindakan


disuatu dunia politik dimana merupakan tindakan seseorang dalam menampuri
urusan orang lain yang jelas bukan urusannya. Bank Indonesia melakukan
intervensi ganda atau juga disebut dengan dual intervension. Tindakan tersebut
dilakukan bank Indonesia untuk membantu rupiah kembali normal. Dua tindakan
yang dilakukan bank Indonesia dalam hal ini, yaitu melakukan intervensi di pasar
valas dengan menggelontorkan cadangan devisa dalam operasi pasar stabilitas
rupiah dan lainnya adalah dengan memborong surat utang negara pada level pasar
sekunder. Kedua langkah tersebut jelas bukan bagian dari urusan bank Indonesia,
namun ia harus ikut campur dalam hal tersebut untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi. Kedua langkah ini diharapkan mampu membuat rupiah akan
terdepresiasi secara gradual. Meski begitu, Bank Indonesia akan memastikan
terdepresiasinya rupiah secara gradual sesuai dengan fundamental.
Ketiga, Menyediakan instrumen swap valas dan swap hedging. Swap adalah
adalah dua transaksi finansial yang dilakukan bersamaan, dengan waktu
penyerahan yang berbeda. Manfaatnya secara umum untuk mengatur arus kas
yang berbeda dalam dua mata uang atau lebih. Transaksi tersebut juga dapat
dimanfaatkan untuk memperpanjang jatuh tempo suatu transaksi jual beli mata
uang asing. Bank Indonesia berupaya dengan menurunkan nilai minimal transaksi
FX swap hedging, selain itu persyaratan sebagai underlyig transaksi nilai lindung
juga dipermudah. Saat ini nilai FX swap hedging adalah US$2 juta, sebelum
diturunkan nilai tersebut sebesar US$ 10 juta (Dirgantara, Hikmah, 2018). Dari
penurunan tersebut diharapkan dapat menarik banyak nasabah lain termasuk
eksportir. Bila target terpenuhi maka nilai permintaan valuta asing atau valas di
pasar spot dapat panglkas.

Berikutnya ialah Melakukan relaksasi makroprudensial dan akselerasi


pendalaman pasar keuangan. Bank Indonesia juga telah menerapkan rasio
pinjaman atau kredit terhadap nilai agunan (loan to value atau LTV). Melalui
relaksasi makroprudensial ini diharapkan dapat semakin mendorong pertumbuhan
ekonomi di indonesia. Dengan adanya LTV tersebut Bank Indonesia tak ingin
momentum pertumbuhan ekonomi yang sedang naik terganggu oleh dengan
menurunnya nilai tukar rupiah, sehingga proyeksi pertumbuhan ekonomi di
indonesia pada tahun 2018 sebesar 5,2% tetap dapat tercapai (Dirgantara, Hikmah,
2018).

Kelima, Memperkuat sinergi dan koordinasi. Langkah terakhir yang


dilakukan Bank Indonesia dalam mengatasi permasalahan melemahnya rupiah
adalah dengan membangun kerjasama dan koordinasi dengan pemerintahan yaitu
dengan kementrian keuangan. Tidak hanya pemerintahan, Bank Indonesia juga
memperkuat sinergi dengan berbagai lembaga keuangan terkait salah satunya
adalah otoritas jasa keuangan (OJK). Kerja sama yang dilakukan akan
mempermudah dan memperepat Bank Indonesia dalam mengatasi permasalahan
yang terjadi.
Kesimpulan

Menguatnya dollar Amerika menyebabkan beberapa mata uang negara


berkembang melemah termasuk negara Indonesia. Fenomena melemahnya nilai
mata uang Indonesia akan memberikan banyak dampak negatif bagi rakyat
Indonesia seperti contohnya ialah naiknya barang-barang pokok. Oleh karena itu
pemerintah dan Bank Indonesia tidak hanya tinggal diam. Bank Indonesia
melakukan lima tindakan yaitu Menaikkan suku bunga kebijakan, Melakukan
relaksasi makroprudensial dan akselerasi pendalaman pasar keuangan,
Menyediakan instrumen swap valas dan swap hedging, Melakukan intervensi
ganda, dan Memperkuat sinergi dan koordinasi.

Berdasarkan uraian di atas, sangat diharapkan bahwa pelemahan atau


depresiasi nilai rupiah terhadap dollar Amerika (USD) hanya bersifat sementara,
sehingga permintaan terhadap dollar Amerika (USD) akan menjadi normal
kembali. Tindakan tersebut dapat menimbulkan harapan nilai rupiah yang
melemah terhadap dollar Amerika dapat kembali normal sehingga bahan-bahan
pokok harganya tidak menjulang tinggi. Disini diharapkan pula peran rakyat
dalam membantu melancarkan rencana tersebut.

Daftar pustaka

Damayanti, Meby. 2018. Kenapa Nilai Rupiah Merosot & Dolar Naik Terus
Sih, (online), (https://www.zenius.net/blog/19265/mengapa-nilai-tukar-
rupiah-dolar-amerika-naik , diakses tanggal 18 Maret 2019).

Dirgantara, Hikmah. 2018. Rupiah Melemah, Bank Indonesia Terapkan Berbagai


Kebijakan, (online), (https://www.finansialku.com/cegah-rupiah-terus-
melemah-sebaiknya-lakukan-ini/ , diakses 23 maret 2019).

Mahmud, Ferinton. 2016. Nilai Tukar Rupiah Melemah. Jurnal Lentera


Akuntansi. 2 (2): 31
(https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrakt/article/download/203/167 , diakses
tanggal 23 maret 2019).
Putri Agnestesia. 2017. Bank Sentral, (online),
(https://www.studiobelajar.com/bank-sentral/, diakses tanggal 20 april 2019).

Вам также может понравиться