Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Bagian 1
Berikan anak kambing tempat yang hangat dan kering. Biarkan anak kambing
tinggal dan hidup di tempat yang layak. Anak kambing membutuhkan tempat yang
hangat dan kering karena suhu dingin atau kelembapan bisa berpengaruh buruk bagi
kesehatannya.[1]
o Pastikan kambing mempunyai alas tidur yang hangat dan tebal, seperti serbuk
kayu atau jerami.
o Gantilah alas tidur yang basah.
o Jika areanya dingin, coba pasangkan lampu infra merah. Pastikan bahwa
lampu infra merah tersebut benar-benar aman dan tidak membahayakan.
2.
2
Bersihkan tali pusarnya. Tali pusarnya akan secara alami terpisah dari induk
kambing. Namun, tali pusar yang baru putus bisa terkena infeksi dan mungkin
membutuhkan perawatan tambahan.
o Jangan pernah memotong tali pusar antara induk dan anak kambing. Biarkan
tali pusar tersebut putus secara alami. Potonglah tali pusar hanya jika
panjangnya lebih dari 10 cm setelah putus.
o Jika Anda tidak yakin dengan hal yang harus dilakukan, pastikan bahwa
dokter hewan ada saat proses melahirkan.
o Jika tali pusar masih cukup panjang, Anda harus memotongnya lebih dekat
dengan perut anak kambing.
o Potonglah 7-10 cm tali pusarnya.
o Selalu gunakan alat-alat yang steril. Pastikan bahwa alat-alat apa pun yang
digunakan, seperti gunting, juga cukup tajam untuk memotongnya.
o Celupkan tali pusar ke dalam iodin. Hal ini mencegah infeksi dan membantu
membuat tali pusar kering lebih cepat.
o Tali pusar harus putus dari anak kambing yang baru lahir dalam waktu 3
minggu.
3.
o Anak kambing harus mengonsumsi susu pertamanya dalam waktu satu jam.
o Anak kambing harus makan sebanyak 4 atau 5 kali dalam sehari.
o Perahlah sedikit susu induk kambing untuk memastikan bahwa susunya tidak
terhalang.
o Awasi dan pastikan bahwa anak kambing meminum susunya. Jika kesulitan
menemukan puting susu induknya, berikan anak kambing sejumlah arahan.
o Jika anak kambing tidak meminum susu dari induknya, berikan kolostrum
melalui botol. Susunya tidak harus dari induk anak kambing tersebut dan bisa
dari kambing lain yang sedang menyusui.
o Anda juga bisa membeli kolostrum di toko. Kolostrum harus dimasukkan ke
dalam kulkas.
Bagian 2
1.
Putuskan apakah Anda akan memberikan anak kambing makanan dengan botol
atau dengan tangan. Anda bisa memberikan anak kambing susu menggunakan botol,
alih-alih membiarkannya langsung minum dari induknya. Hal ini bisa menyebabkan
anak kambing tumbuh menjadi kambing dewasa yang lebih jinak dan ramah.[4]
o Jika Anda membiarkan induk kambing menyusui secara langsung, awasi dan
pastikan bahwa anak kambing minum susu tanpa masalah. Terkadang, induk
kambing tidak mau menyusui anak-anaknya dan Anda mungkin harus
memberinya susu dengan botol.
o Jika Anda membiarkan induk kambing menyusui anaknya secara langsung,
coba luangkan waktu dengan induk kambing dan anak-anaknya tersebut. Hal
ini akan membantu membuat anak kambing merasa nyaman dan tenang di
sekitar manusia.
o Apa pun cara pemberiannya, anak kambing membutuhkan susu selama
setidaknya 8 minggu.
o Selalu sterilkan botol dan alat pemberian susu lainnya.
o Jika memberikan susu dengan botol, Anda bisa mendapatkan susunya dari
induk kambing, kambing lain yang sedang menyusui, atau membelinya dari
toko alat-alat peternakan.
2.
2
Pelajari jadwal pemberian makanan bagi anak kambing. Menjaga jadwal makan
yang bagus akan membuat anak kambing mendapatkan jumlah makanan dan nutrisi
yang tepat. Ikuti jadwal yang mirip dengan jadwal berikut untuk membantu
memastikan anak kambing diberi makan dengan benar:[5]
o Saat berusia 1-3 hari, berikan anak kambing 150 ml susu sehari 4 kali.
o Saat berusia 4-10 hari, berikan anak kambing 300 ml susu sehari 4 kali.
o Saat berusia 10-14 hari, berikan anak kambing 400-500 ml susu sehari 3 kalo.
Berikan juga jerami yang bersih.
o Saat berusia 2-3 minggu, tambahkan jumlah susu yang diberikan pada pagi
dan malam hari menjadi 1 liter dan hilangkan jadwal pemberian susu di siang
hari. Berikan juga rumput dan 100 gram dedak.
o Saat berusia 3-8 minggu, berikan anak kambing 1 liter susu sehari dua kali.
o Saat berusia 8 minggu atau kambing mempunyai berat 18 kg, berikan 500 ml
susu sehari sebelum penyapihan.
3.
3
Sapihlah anak kambing. Dalam usia tertentu, anak kambing tidak harus meminum
susu, entah dari botol atau langsung dari induknya. Bantulah anak kambing mencapai
tahap ini dengan mengenalkannya secara perlahan dengan makanan padat seperti
jerami atau rumput dan mengurangi pemberian jumlah susu.
o Berikan jerami, gandum, rumput, dan air putih agar anak kambing mulai
memakan makanan-makanan tersebut dan tidak meminum susu.
o Sebagian besar kambing yang sehat mulai disapih saat berusia 30 hari.
o Kambing bisa mulai disapih satu berat badannya 11-13 kg atau dua kali lipat
dari berat badannya saat lahir.
o Anda bisa mulai memberikan gandum saat kambing berusia 1 minggu untuk
membantu perkembangan rumennya.
Bagian 3
Memberikan Perawatan Lanjutan
1.
Hilangkan tunas tanduk dari anak kambing. Tanduk bagus untuk kambing liar
yang harus mempertahankan dirinya sendiri. Namun, dalam konteks pemeliharaan,
tanduk bisa membahayakan. Pemotongan tanduk bisa membantu menjaga Anda dan
kambing tetap aman.[6][7]
o Jika Anda tidak yakin dengan cara pemotongan tanduk anak kambing,
hubungi dokter hewan. Pemotongan tanduk yang dilakukan dengan tidak tepat
bisa menimbulkan luka serius.
o Potonglah tunas tanduk saat kambing berusia sekitar 1 minggu. Pemotongan
tanduk akan menjadi semakin sulit jika usia kambing sudah semakin besar.
o Biasanya, disbudding iron akan digunakan untuk memotong tanduk anak
kambing. Besi tersebut akan dipanaskan hingga suhu tinggi dan digunakan
untuk membakar tunas tanduk hingga menjadi tidak aktif.
2.
Berikan vaksin. Meskipun beberapa imunitas akan diwariskan dari susu induknya,
anak kambing tidak akan imun terhadap beberapa penyakit. Vaksinasi akan mencegah
anak kambing menderita penyakit-penyakit tersebut.[8]
o Saat anak kambing berusia sekitar 30 hari, berikan vaksin Clostridium dan
tetanus.
o Clostridium akan membantu mencegah enterotoxemia jenis C dan D.
o Berikan suntikan CD&T 3-4 minggu setelahnya. Meskipun Anda bisa
memberikan sendiri vaksin, sebaiknya belajarlah terlebih dahulu pada dokter
hewan atau mintalah dokter hewan untuk melakukannya.
3.
Jaga agar padang rumputnya tetap bersih. Jika Anda mencampur anak kambing
dengan kambing dewasa lain di padang rumput yang sama, pastikan bahwa
rumputnya selalu bersih. Anak kambing akan mulai memakan berbagai tanaman yang
ditemukannya di padang rumput tersebut. Jika ada terlalu banyak kotoran, anak
kambing bisa cepat sakit.[9]
o Konsumsi makanan dari padang rumput yang penuh dengan kotoran bisa
membuat anak kambing terkena cacingan dan infeksi parasit lainnya.
o Jaga sebisa mungkin agar padang rumput bebas dari kotoran dan sampah.
o Anda bisa menyimpan anak kambing yang masih kecil di padang rumput
terpisah.
4.
4
Penuhi kebutuhan medisnya. Anak kambing, terutama saat masih kecil, akan
membutuhkan pemeriksaan dan prosedur medis teratur. Seiring pertumbuhannya,
perhatikan dan berikan anak kambing perawatan yang rutin.
1.
Sediakan tempat tinggal dan alas tidur. Setelah tumbuh pun, kambing akan tetap
membutuhkan tempat tinggal dan alas tidur yang layak. Tempat tinggalnya harus bisa
melindungi kambing dari angin atau hujan dan memberikan kehangatan. Alas tidur
apa pun yang digunakan harus dijaga agar tetap bersih dan kering.[10]
Berikan anak kambing makanan baru. Hingga umur 1 atau 2 bulan, anak kambing
akan minum susu dan air. Namun, kambing akan mau mengonsumsi makanan lainnya
saat dan setelah proses penyapihan.
Sosialisasikan anak-anak kambing. Jika Anda ingin kambing yang ramah, setia, dan
nyaman di sekitar manusia, anak kambing harus menganggap Anda sebagai induknya
(imprint). Anda bisa melakukannya dengan menghabiskan waktu bersama anak
kambing.
Tips
Selalu bersiap. Jika Anda menduga bahwa anak kambing mungkin lahir terlalu awal,
lakukan persiapan. Siapkan tempat yang bersih dan hangat untuk kambing dan
kumpulkan bahan-bahan yang mungkin dibutuhkan.
Perhatikan induk dan anak kambing secara saksama. Selalu pantau masalah yang
mungkin muncul.
Peringatan
Jangan mencoba untuk memotong tanduk, memberi vaksin, atau prosedur medis
lainnya jika Anda tidak berpengalaman untuk melakukannya. Hubungi dokter hewan
jika Anda membutuhkan bantuan.
Referensi
1. ↑ http://www.extension.org/pages/32774/newborn-goat-kids#.VYoYSUY3i1l
2. ↑ http://www.backwoodshome.com/articles2/clay112.html
3. ↑ http://www.extension.org/pages/32774/newborn-goat-kids#.VYoYSUY3i1l
4. ↑ http://www.backwoodshome.com/articles2/clay112.html
5. ↑ http://www.acga.org.au/goatnotes/B016.php
6. ↑ http://extension.psu.edu/courses/meat-goat/reproduction/breeding-and-kidding-
management/newborn-kid-care
7. ↑ http://www.backwoodshome.com/articles2/clay112.html
8. ↑ http://extension.psu.edu/courses/meat-goat/reproduction/breeding-and-kidding-
management/newborn-kid-care
9. ↑ http://www.backwoodshome.com/articles2/clay112.html
wikiHow Terkait
Cara
Menggemukkan Babi
Cara
Cara
Memvaksinasi Ayam
Cara
Mencukur Domba
Cara
Beternak Kambing
Cara
Cara
Mengatasi Lalat Pikat
Info Artikel
Kategori: Hewan Ternak
Bahasa lain:
English: Care for Baby Goats, Español: cuidar cabras bebés, Italiano: Prendersi Cura di un
Capretto, Русский: заботиться о козлятах, Português: Cuidar de Cabritos, Français: prendre
soin de chevreaux, Deutsch: Dich um Ziegenbabys kümmern
Cetak
Sunting
Kirim surat penggemar pada penulis
Artikel Terkait
Cara
Menggemukkan Babi
Cara
Cara
Cara
Memvaksinasi Ayam
Ya
Tidak
Beranda
Tentang wikiHow
Syarat Penggunaan (Bahasa Inggris)
Peta situs
Tampilan seluler