Вы находитесь на странице: 1из 15

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................ I

Daftar Isi................................................................................................................. II

BAB 1

 Pendahuluan................................................................................................1
BAB 2

 Sejarah Lahirnya Pancasila........................................................................ 2


 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Dan Negara Indonesia....................... 3
 Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari.............................7
Kesimpulan........................................................................................................... 14
Daftar Pustaka....................................................................................................... 15
BAB 1

Pendahuluan

1. Latar Belakang
Secara yuridis-konstitusional kedudukan pancasila sudah jelas, bahwa
pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara RI, dan sebagai
idiologi nasioanal. Sebagai pandangan hidup bangsa, pancasila merupakan
kristalisasi nilai-niali yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad
untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah telah
mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indosesia,yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya
dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat
indonesia yang adil dan makmur.

2. Rumusan Masalah
 Bagaimana sejarah lahirnya pancasila?
 Apakah pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia?
 Bagaimana implementasi pancasila dalam masyarakat?
3. Tujuan
 Mengetahui sejarah terbentuknya pancasila
 Mengetahui penerapan atau implementasi dari nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat
4. Manfaat
 Memberikan informasi tentang sejarah terbentuknya pancasila.
 Memberi contoh penerapan atau implementasi dari nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang telah diterapkan oleh
masyarakat dimasa sekarang.

1
1. SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Perjalanan panjang lahirnya Pancasila pada masa-masa akhir Perang Dunia


II, kekalahan Jepang pada sekutu dalam perang Pasifik tidak lagi bisa
disembunyikan. Hal ini mendesak Jenderal Kuniaki Koisi yang saat itu menjabat
sebagai Perdana Menteri (PM) Jepang untuk mengumumkan sebuah rencana
untuk negeri zamrud khatulistiwa ke depannya pada tanggal 7 September 1944.
Hal yang diumumkan oleh Koisi ternyata adalah sebuah rencana untuk
memerdekakan Indonesia ketika Jepang berhasil memenangkan perang Asia
Timur. Pengumuman tersebut diharapkan akan membuat Indonesia berpikir
bahwa pasukan sekutu adalah perenggut kemerdekaan mereka. Bibit itulah yang
menjadi cikal bakal lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Indonesia. Di mana muncul ketika pada 1 Maret, Kumakichi Harada
memberitahukan tentang pembentukan badan yang bertugas menyelidiki usaha
persiapan kemerdekaan dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI).

Ketika BPUPKI secara resmi dibentuk pada 29 April 1945, yang ditunjuk
menjadi ketua adalah Radjiman Wedyodiningrat, didampingi oleh Raden Pandji
Soeroso dan satu orang Jepang sebagai wakil ketuanya. Soeroso telah memegang
posisi ganda, yaitu sebagai kepala sekretariat BPUPKI bersama Abdoel Gafar dan
Masuda Toyohiko. Ketika didirikan, BPUPKI memiliki 67 anggota dengan 7
diantaranya merupakan orang Jepang yang tidak memiliki hak suara. Pada 28 Mei
1945, BPUPKI mengadakan sidang pertama mereka di gedung Volksraad, Jalan
Pejambon 6, Jakarta Pusat. Sidang hari pertama ini hanya merupakan upacara
pelantikan, dan sidang sesungguhnya baru dimulai keesokan harinya selama
empat hari. Pada sidang ini, Muhammad Yamin menyampaikan pidato dan
merumuskan hal yang menjadi awal sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi
dan dasar negara Indonesia, yaitu ideologi Kebangsaan, ideologi kemanusiaan,
ideologi ketuhanan, ideologi kerakyatan, dan ideologi kesejahteraan. Adapun pada
tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mencetuskan dasar-dasar kebangsaan,
internasionalisme, kesejahteraan, ketuhanaan, dan mufakat sebagai dasar negara.
Bung Karno juga memberi nama dasar-dasar tersebut Pancasila, dari kata panca
yang berarti lima dan sila yang berarti dasar atau azas.

Usulan Pancasila milik Soekarno kemudian ditanggapi dengan serius,


menyebabkan lahirnya Panitia Sembilan yang berisi Soekarno, Mohammad Hatta,
Marami Abikoesno, Abdul Kahar, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Mohammad
Yamin, dan Wahid Hasjim. Panitia ini kemudian bertugas untuk merumuskan
ulang Pancasila yang telah dicetuskan oleh Soekarno dalam pidatonya. Rumusan
selanjutnya yang nantinya menjadi pencipta sejarah lahirnya Pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara Indonesia adalah ketika dibuatnya Piagam Jakarta, di
sebuah rapat nonformal pada 22 Juni 1945 dengan 38 anggota BPUPKI. Pada
pertemuan ini, terjadi debat antara golongan Islam yang ingin Indonesia menjadi
negara Islam dan golongan yang ingin Indonesia menjadi negara sekuler. Ketika
mereka mencapai persetujuan, dibuatlah sebuah dokumen bernama Piagam
Jakarta yang di dalamnya terdapat usulan bahwa pemeluk agama Islam wajib
menjalankan syariat Islam. Rancangan ini akhirnya dibahas secara resmi pada

2
tanggal 10 dan 14 Juli 1945, di mana dokumen ini dipecah menjadi dua, bernama
Deklarasi Kemerdekaan dan Pembukaan.

Singkat cerita, di penghujung tahun 1949, Republik Indonesia harus


menerima rumusan penggantian bentuk pemerintahan menjadi negara federal dan
hanya menjadi negara bagian Belanda. Pada masa kini, sudah terbentuk kerangka
Pancasila yang hampir mengikuti Pancasila modern. Beberapa bulan setelah
menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS), banyak negara bagian yang memilih
bergabung dengan RI Yogyakarta, dan setuju mengadakan perubahan konstitusi
RIS menjadi Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS). Pada era kehancuran
RIS ini, kerangka Pancasila belum berubah dari era awal RIS dibentuk oleh
Belanda. Berlanjut pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno akhirnya memutuskan
untuk menetapkan UUD yang disahkan pada 18 Agustus oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk menggantikan UUDS yang gagal
menciptakan kestabilan negara pada saat itu. Menyusul penggunaan kembali UUD
1945, Pancasila yang menjadi rumusan resmi adalah Pancasila dalam pembukaan
UUD, yang merupakan Pancasila yang berlaku hingga di era modern saat ini.

2. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA


INDONESIA

Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos dan logos.
Eidos berarti gagasan dan logos berarti berbicara. Maka secara etimologis
ideologi adalah berbicara tentang gagasan / ilmu yang mempelajari
tentang gagasan. Gagasan yang dimaksud disini adalah gagasan yang murni ada
dan menjadi landasan atau pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada atau
berdomisili dalam wilayah negara di mana mereka berada. Ideologi adalah
kumpulan ide atau gagasan.
Kata ideologi sendiri diciptakan oleh destutt de trascky pada akhir abad ke-18
untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi
yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu , sebagai akal sehat
dan beberapa kecenderungan filosofis, atau sebagai serangkaian ide yang
dikemukakan oleh kelas masyarakat yang dominan kepada seluruh anggota
masyarakat (definisi ideologi Marxisme). Pancasila sebagaimana kita yakini
merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Disamping
itu juga telah dibuktikan dengan kenyataan sejarah bahawa Pancasila merupakan
sumber kekuatan bagi perjuangan karena menjadikan bangsa Indonesia bersatu.
Kerena Pancasila merupakan ideologi dari negeri kita. Dengan adanya persatuan

3
dan kesatuan tersebut jelas mendorong usaha dalam menegakkan dan
memperjuangkan kemerdekaan. Ini membuktikan dan meyakinkan tentang
Pancasila sebagai suatu yang harus kita yakini karena cocok bagi bangsa
Indonesia.
Dalam beberapa kamus atau referensi, dapat terlihat bahwa definisi idelogi ada
beberapa macam. Keanekaragaman definisi ini sangat dipengaruhi oleh latar
belakang keahlian dan fungsi lembaga yang memberi definisi tersebut.
Keanekaragaman dimaksud antara lain terlihat pada definisi yang berikut :
a. Definisi idelogi menurut BP-7 Pusat (kini telah dilikuidasi) adalah ajaran,
doktrin, teori yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan
diberi petunjuk pelaksanaan dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Definisi yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Maswadi Rauf, ahli ilmu Politik
Universitas Indonesia :
Ideologi adalah rangkaian (kumpulan) nilai yang disepakati bersama untuk
menjadi landasan atau pedoman dalam mencapai tujuan atau kesejahteraan
bersama.

Berdasarkan definisi Ideologi Pancasila di atas, dapat disimpulkan bahwa


Pancasila adalah kumpulan nilai/norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV yang telah
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Pengertian sifat dasar Pancasila sebagai ideologi negara diperoleh dari sifat
dasarnya yang pertama dan utama (pokok), yakni dasar negara yang
dioperasionalkan secara individual maupun sosial dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita kemerdekaan
Indonesia yaitu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Untuk
mencapai cita-cita itulah Pancasila berperanan sebagai ideologi negara.
Sedemikian pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara

4
dijelaskan melalui Ketetapan MPR No.XX/MPRS/1966 (dan berbagai
penegasannya hingga kini) sebagai berikut: “Pembukaan UUD 1945 sebagai
Pernyataan Kemerdekaan yang terperinci yang mengandung cita-cita luhur dari
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan yang memuat Pancasila sebagai
Dasar Negara merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945, dan oleh sebab itu tidak dapat diubah oleh siapa pun juga,
termasuk MPR hasil pemilihan umum, yang berdasarkan pasal 3 UUD berwenang
menetapkan dan mengubah UUD, karena mengubah isi Pembukaan berarti
pembubaran negara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pancasila hanya
berperanan sebagai ideologi negara jika segala tindakan individual maupun sosial
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang mencakup aspek-
aspek politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan lain-lain, dilaksanakan secara
rasional berdasarkan Pancasila.
Ideologi juga diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun
secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya,
baik sebagai individu, social, maupun dalam kehidupan bernegara. Eksistensi
Pancasila sebagai dasar negara, simbol pemersatu dan identitas nasional yang bisa
diterima berbagai kalangan, harus terus dijaga kesinambungannya. Tidak ada
pilihan lain, Pancasila dan pilar-pilar kehidupan bernegara lainnya harus terus
dimasyarakatkan. terjadinya berbagai konflik kekerasan dan gerakan separatis di
sejumlah daerah di Indonesia adalah cermin belum meresapnya kesadaran
nasional di kalangan masyarakat.

 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka :

Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat dikatakan sebagai


ideologi terbuka. Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang
mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Pancasila sebagai Ideologi memberi
kedudukan yang seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
ideologi yang lain. Artinya, ideologi Pancasila dapat mengikuti perkembangan
yang terjadi pada negara lain yang memiliki ideologi yang berbeda dengan

5
Pancasila dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan karena
ideologi Pancasila memiliki nilai-nilai yang meliputi:

1) Nilai Dasar :
Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang merupakan
representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa, dan negara
Indonesia. Nilai dasar merupakan nilai yang tidak bisa berubah-ubah
sepanjangbangsa Indonesia berpedoman pada nilai tersebut. Contoh nilai dasar
adalah sila-
sila Pancasila yang ada dalam alinea IV, UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal
18 Agustus 1945.
2) Nilai Instrumental :
Nilai instrumental adalah nilai yang merupakan pendukung utama dari nilai dasar
(Pancasila). Nilai ini dapat mengikuti setiap perkembangan zaman, baik dalam
negeri maupun dari luar negeri. Nilai ini ini dapat berupa TAP MPR, UU, PP dan
peraturan perundangan yang ada untuk menjadi tatanan dalam pelaksanaan
ideologi Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai dapat berubah sesuai perkembangan zaman.
3) Nilai Praktis :
Nilai ini adalah nilai yang harus ada dalam bentuk praktik penyelenggaraan
negara. Sifat ini adalah abstrak. Artinya berupa semangat para penyelenggara
negara dari pusat hingga ke tingkat yang terbawah dalam struktur sistem
pemerintahan negara Indonesia. Semangat yang dimaksud adalah semangat para
penyelenggara negara untuk membangun sila-sila dalam Pancasila secara
konsekuen dan istiqomah. Contoh, memberi teladan untuk tidak KKN, dan lain-
lain.

Ciri khas ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak
dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral
dan budaya masyarakatnya sendiri. Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak

6
diciptakan oleh negara, melainkan ditemukan dalam masyarakatnya sendiri. Oleh
sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat dan masyarakat dapat
menemukan dirinya di dalamnya. Ideologi terbuka bukan hanya dapat dibenarkan
melainkan dibutuhkan. Nilai-nilai dasar menurut pandangan negara modern
bahwa negara modern hidup dari nilai-nilai dan sikap-sikap dasarnya.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat
ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945.
Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa, sehingga
memenuhi prasyarat sebagai suatu ideologi terbuka. Sekalipun suatu ideologi itu
bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa
sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan ideologi itu sendiri, yang
merupakan suatu yang tidak logis.

 Fungsi dan Peranan Pancasila :


1) Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia;
2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
3) Pancasila sebagai dasar negara RI;
4) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia;
5) Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia;
6) Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa
Indonesia;
7) Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia;
8) Pancasila sebagai moral pembangunan;
9) Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

7
Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari (Masyarakat).

IMPLEMENTASI SILA KE-1 :

1) Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah


Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya;

2) Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam


bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;

3) Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;

4) Mengembangkan toleransi agama sejak dini;

5) Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa,


yaitu :

- kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan


Yang Maha Esa;

- Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama


serta untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannnya;

- Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama


dan aliran kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia;

- Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara


terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah :

Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain
diciptakan oleh penciptanya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib
melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya

IMPLEMENTASI SILA KE-2 :

1) Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;

2) Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);

8
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;

4) Tidak semena-mena terhadap orang lain;

5) Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan


kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang;

6) Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ;

7) Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan


beradab, antara lain :

- Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib
sendiri;

- Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesama


manusia dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang
berbudaya tinggi;

- Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap
manusia;

- Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta


kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap
warga negara.

Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :

Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya.

Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.

IMPLEMENTASI SILA KE-3 :

1) Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan ;

2) Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;

3) Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang ;

9
4) Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.

5) Tidak mementingkan ego diri sendiri dan bersatu untuk Indonesia;

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu :

- Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah


darah Indonesia;

- Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut


melaksanakan ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial;

- Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan,


serta pengakuan negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa Indonesia
dan kehidupannya.

IMPLEMENTASI SILA KE-4 :

1) Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil


rakyat ;

2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;

3) Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat;

4) Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan


tanggungjawab;

5) Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin


oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu :

- Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat


dan dilakukan oleh MPR;

- Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala


keputusan dalam negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara
terbanyak bila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan;

- Jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadilan yang


sama sebagai formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka,

10
serta penyelenggaraan kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan
tidak bersifat absolute.

Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah :

Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang


diambil secara bulat.

Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang
bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.

IMPLEMENTASI SILA KE-5 :

1) Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong;

2) Berbuat adil: tidak pilih kasih ;

3) Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ;

4) Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis;

5) Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan;

6) Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk bajakan;

7) Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.

Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh


rakyat Indonesia, antara lain :

- Negara menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas


kekeluargaan;

- Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta


menguasai hajat hidup orang banyak oleh negara, negara menghendaki agar
kekayaan alam yang terdapat di atas dan di dalam bumi dan air Indonesia
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat banyak;

- Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat


perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual;

11
- Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh
pengajaran secara maksimal;

- Negara Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan satu


sistem pengajaran nasional yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Undang-
Undang;

- Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh


warga negara Indonesia menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah,
masyarakat dan keluarga;

- Negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah :

Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain.

Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain
sesuai dengan haknya.

12
Kesimpulan

Menurut istilah pancasila berasal dari 2 kata yaitu panca dan sila. Panca artinya
lima dan sila artinya aturan. Implementasi artinya penerapan. Jadi definisi
implementasi pancasila adalah penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu implementasi sila ke-1 yaitu Setiap umat harus mempelajari agama dan
mengamalkannya; Implementasi sila ke-2 yaitu menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban; implementasi sila ke-3 yaitu tidak mementingkan ego diri sendiri
dan bersatu untuk Indonesia; implementasi sila ke-4 yaitu Mengutamakan
musyawarah dengan menggunakan akal sehat; implementasi sila ke-5 yaitu
Berbuat adil

13
Daftar Pustaka

Saepuloh, Aep dan Tarsono.2011.Modul Pendidikan Kewarganegaraan Di


Perguruan Tinggi Islam.Bandung:Baticprees.

Sukarno.2015.Paradigma Baru Pendidikan


Kewarganegaraan.Yogyakarta:Pustaka Indonesia.

http://arindhaayuningtyas.wardpress.com/2012/05/03/implementasi-nilai-
pancasila-dalam-masyarakat/2/

http://adibathoillah.blogspot.com/2013/01/implementasi-pancasila-dalam-
kehidupan.html.htm?m=1

14

Вам также может понравиться