Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB XVI
PEMERIKSAAN PENURUNAN BERAT ASPAL
B. BENDA UJI
Aspal dari Laboratorium Perkerasan Jalan
C. PERALATAN
1. Termometer.
2. Oven yang dilengkapi :
a. Pengatur suhu untuk memanasi sampai (180 ± 1 oC)
b. Pinggan logam berdiameter 25 cm, menggantung dalam oven poros vertical dan
berputar dengan kecepatan 5–6 putaran menit.
c. Cawan logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang rata. Ukuran dalam
diameter 15 mm dan tinggi 35 mm.
d. Neraca analitik, dengan kapasitas (200 ± 0.001) gram
Kelompok 6 B 2013
Praktikum Material Jalan 2015
D. PELAKSANAAN
1. Letakkan sampel diatas pinggan setelah oven mencapai suhu (163 ± 1oC)
2. Siapkan benda uji berupa aspal dari Laboratorium Perkerasan Jalan
3. Pasanglah termometer pada kedudukannya sehingga terletak pada jarak 1.9 cm dari
pinggir pinggan dengan ujung 6 mm diatas pinggan.
4. Ambillah sampel dari oven setelah 5 jam sampai dengan 5 jam 15 menit.
5. Dinginkanlah sampel pada suhu ruang, kemudian timbanglah dengan ketelitian 0.01
gram (B).
6. Panaskan kembali sampel dan buatlah benda uji untuk pengujian penetrasi, titik lembek,
dan daktailitas.
7. Lakukanlah pengujian penetrasi (AASHTO T 49-89), titik lembek (SK SNI M-20-
1990-F atau AASHTO T 53-89) dan daktailitas (SNI M-18-1990-F atau AASHTO T
51-81) dan laporkan hasilnya sebagai kondisi aspal kehilangan berat.
F. PEMBAHASAN
Nilai peneterasi dibandingkan dengan titik lembek dan daktilitas pada kondisi
sebelum dan setelah kehilangan berat.
Laporan hasil rata-rata pemeriksaan ganda (duplo) sampai tiga angka dibelakang
koma.
Kelompok 6 B 2013
Praktikum Material Jalan 2015
Komposisi dari aspal terdiri dari Asphaltenes dan Maltenes Asphalt yang merupakan
material berwarna hitam atau coklat tua yang tidak larut dalam heptane. Maltenes larut
dalam Heptane merupakan cairan kental yang terdiri dari resins dan oils. Resins adalah
cairan berwarna kuning atau coklat tua yang memberikan sifat adhesi dari aspal,
merupakan bagian yang mudah hilang atau berkurang selama masa pelayanan jalan,
sedangkan oils yang berwarna lebih muda yang merupakan media dari asphatenes dan
mesin proporsi dari alpaltenes, reisns dan oils yang berbeda-beda tergantung dari banyak
faktor seperti kemungkinan beroksidasi, proses pembuatannya, dan ketebalan lapisan
aspal dalam campuran maupun agregat.
G. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan penurunan berat, didapatkan nilai rata-rata penurunan berat
sebesar 0,175 %.
Menurut SNI 06-2440-1991, syarat maksimum kehilangan berat untuk aspal
penetrasi 60/70 adalah 0,8 %. Sehingga pada percobaan ini aspal yang digunakan
memenuhi syarat untuk digunakan dalam campuran aspal.
H. LAMPIRAN
1. Laporan Sementara
2. Flowchart
3. Foto Alat
4. Foto Langkah Kerja
Kelompok 6 B 2013
Praktikum Material Jalan 2015
FLOWCHART
PEMERIKSAAN PENURUNAN BERAT ASPAL
Mulai
Mendinginkan aspal
Selesai
Kelompok 6 B 2013
Praktikum Material Jalan 2015
FOTO ALAT
PEMERIKSAAN PENURUNAN BERAT ASPAL
Cawan Oven
Kelompok 6 B 2013
Praktikum Material Jalan 2015
Kelompok 6 B 2013