Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1) 2) 3)
, , Fak. Teknik, Universitas Wijayakusuma
Purwokerto
Susatyoadhipramono@yahoo.com.id1),
tri_cadipa@yahoo.com2),
Iwan_rustendy@yahoo.co.id3)
Abstract-Trash is a solid substance or object that is not used or not used anymore in a
human activity and discarded. American public health experts to set limits, garbage
(waste) is something that is not used, not used, not liked, or something that is discarded,
which is derived from human activities, and does not happen by itself. From this
definition it is clear that the garbage is the result of a human activity that is discarded
because it was not useful. So that not all solid objects that are not used and disposed of
so-called junk, for example: natural objects, objects that are out of the earth as a result
of volcanic eruptions, forest trees fallen due to wind seized, and so on. The study was
conducted through experiments sewage treatment waste both organic and non-organic
waste except glass or metal objects as tutasam raw materials (brick rubbish) in the
manufacture of a variety of techniques and composition. Experimental method of choice
in this study because the method used will assist in the processing of waste trial against
brick making environmentally friendly waste. Based on the literature support the
appearance of brick production test results can be measured and observed how it can
waste treatment of waste can increase the economic value and apply TTG (Appropriate
Technology) which is one of the solutions to overcome the problem of waste
Pisau putar terdiri dari 6 buah 170mm x 40mm x 10mm yang diikat
pisau cacah dengan ukuran 170mm x pada dudukan pisau dinding cover. Hasil
70mm x 8mm yang dipasang pada poros rancang bangun mesin pencacah sampah
penggerak menyatu dengan pelat dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan
dudukan pisau putar. Pisau tetap terdiri komponennya dapat dilihat pada
dari 4 buah pisau cacah dengan ukuran
600°C akan mudah rapuh karena dan struktur bataakan bertambah kuat
gugus hidroksidanya belum lepasdalam kemudian permukaan butiranyang
proses pembakaran akan berdekatan akan saling menyatu
terjadipemampatan karena partikel- sepertiterillustrasi pada Gambar dibawah
partikel lempung akanmengelompok ini :
menjadi bahan padat, permukaan
bataakan menyusut, volume berkurang
Gbr 2.1. (a) Batu bata sebelum dibakar (b) Batu bata setelah dibakar
Secara umum semakin tinggi dan dengan menggunakan sekam,disamping
semakin lama proses pembakaran, maka temperaturnya dapat lebih tinggi
kualitas bata yang dihasilkan akan jugaadanya unsur karbon, sehingga bata
semakin baik.Temperatur yang menjadi keras.Informasi bahan bakar
idealuntuk pembakaran bahan-bahan yang digunakan pada bata aslipenting
keramik adalah 900 C,dimana pada untuk diketahui. Analisis terhadap batu
temperatur tersebut kristal silika bata asliperlu memperhatikan adanya
akanmeleleh secara efektif dan sisa-sisa arang bahanpembakar yang
mengalami rekristalisasisecara sempurna. sering kali masih menempel pada
Pada pembuatan bata temperature permukaan batu bata.
tersebut sulit dicapai, karena Berdasarkan pengalaman analisis
pembakarannyamenggunakan bahan yang dilakukandi laboratorium BKPB
bakar langsung tanpamenggunakan ruang dengan metode DTA(Differsial Thermal
tanur. Analisis), ditemukan temperature
Bahan bakar yang digunakan saat pembakaran bata berkisar antara 250-800
pembakaranbata dapat berupa kayu atau C.Berdasarkan keseluruhan uraianya di
sekam padi. Temperatur yang dapat atas makasebaiknya bata pengganti
dicapai pada pembakaran dibakar pada suhupembakaran antara
menggunakankayu lebih baik dibanding 600-800 C. Adapun peralatan
284 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294
persentase sampah dalam lempung dan material sampah an-organik yang berada
variabel tergantungnya yaitu kuat tekan, disekitar kita sedangkan material
daya serap air batubata dan kuat lekat tanahlempung berasal dari ”home
pasangan batu bata serta variasi industry” yang berasal dari desa karang
perlakuan sebanyak delapanperlakuan salam, kecamatan kedung bateng
dengan ulangan tiga kali. Penelitian Purwokerto. Kemudian dilanjutkan
dilakukan dalam skala dengan pengujian bahan. Setelah bahan
laboratoriumdengan membuat batu bata yang telah diuji memenuhi syarat
dengan komposisi lempung, sampah an- dilanjutkan dengan membuat batu bata
organik, air dan variasipersentase sampah melalui proses pembakaran. Setelah
an-organik dalam lempung sebesar; 0%, melakukan empat tahap pembakaran
10%, 20%, 30% dan40%. Pada tahap diatas, selanjutnya dilakukan proses
persiapan diawali dengan pengambilan pendinginan.
Susatyo dkk - Sains| 287
Mulai
Bagian alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
PengujianBahan
Pembuatan
BendaUji
Persentase limbah
sampah
Pembakaran
BendaUji
0% 10% 15% 20%
Analisis Pengujian
data
(PRODUK)
c = b- a × 100% ……………………………………..( 1 )
a
dimana :
a = berat kering (gram)
b = berat jenuh setelah direndam selam 24 jam (gram)
c = besarnya penyerapan air (%)
Dengan hasil cacahan sampah yang kecil- sebagai bahan baku pembuatan bata
kecil dapat untuk proses pengolahan merah dengan penambahan 10-30%
selanjutnya. Sampah yang telah tercacah sampah dalam lempung akan
oleh mesin dapat diolah kembali menjadi menghasilkan bata merah tingkat I
bahan baku pembuatan batu bata. dengan kuat tekan rata-rata diatas 100
Hasil Uji Kuat Tekan Bata kg/cm2. Sedangkan penambahan diatas
Hasil pengujian kuat tekan bata 40-50%% sampah dalam lempung akan
dengan variasi persentase sampah dalam menghasilkan bata merah tingkat III
lempung akan meningkatkan kuat tekan dengan kuat tekan rata-rata dibawah 80
bata yang ada. Pemanfaatan sampah kg/cm2.
292 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:275-294
Dimensi Hasil pengujian kuat tekan bata dengan komposisi sampah dalam
lempung
10% 20% 30% 40% 50%
P (cm) 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5
L (cm) 9,5 9,5 9,5 9,5 9,5
T (cm) 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
A (cm) 18,525 18,525 18,525 18,525 18,525
Pmax (kg) 23,445 19,368 19,368 8,155 4,485
C (kg/cm2) 127 105 105 44 24
air pada bata yang diijinkan adalah
Hasil yang didapat dari beberapa kurang dari 20 % dari berat keringnya.
variasi campuran menyimpulkan bahwa Dari tabel dan grafik hasil pengujian
sampah berpotensi sebagai bahan resapan air pada bata diatas, disimpulkan
campuran pembuatan batu bata dengan bahwa resapan air bata pada prosentase
nilai kekuatan yang memenuhi standar lebih besar atau sama dengan 20 %
peraturan bata merah sebagai bahan sampah dalam lempung mempunyai
bangunan. serapan air kurang dari 20 % berat
keringnya sehingga bata perlu direndam
Serapan Air Pada Bata dalam air beberapa waktu sebelum
Pengujian ini dimaksud untuk penggunaanya. Batu bata yang memiliki
mengetahui kemampuan bata dalam serapan air bata paling besar adalah bata
menyerap air pada masing-masing variasi dengan prosentase sampah sebesar 40%
persentase sampah dengan cara dengan penyerapan air 23,2 % berat
merendam pada bak yang berisi air. keringnya.
Menurut Tjokrodimulyo (1992) serapan