Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKIZOFRENIA PARANOID
Oleh:
Pembimbing:
2019
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.R
Jenis Kelamin : Laki laki
Usia : 28 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Alamat : Pondok Kelapa
Tanggal Masuk RS : 17 April 2019
A. Keluhan Utama
Pasien diantar ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender oleh bibinya
karena pasien mencoba lompat dari atap rumah dirinya sendiri pada 1
hari SMRS.
1
membersihkan rumah. Menurut tetangga, pasien sempat tiba-tiba histeris
dan mengamuk ketika tidak ada siapa-siapa di rumah. Ketika bibi dan
istri pasien pulang ke rumah, pasien masih histeris sambil merayap di
atap belakang rumah.
Menurut keluarga, pasien juga sering kali menghindari orang lain
dan dan berlarian di dalam rumah. Ketika orang tua bertanya, pasien
mengaku bahwa ada bisikan laki laki dan perempuan yang
menyuruhnya untuk lari atau menghindari orang. Selain itu, pasien
merasa apabila ada yang lewat di depan rumah pasien, orang itu sedang
berniat untuk membunuh atau mencelakai pasien..
Tujuh hari SMRS pasien mengeluhkan sulit tidur dan gelisah.
Menurut keluarga pasien, sehari-hari pasien cenderung lebih
sering di kamarnya. Pasien juga mengaku dirinya lebih senang
menyendiri ketika berada di lingkungan kerjanya. Pasien menyangkal
melihat benda yang berubah, menyangkal bahwa dirinya memiliki
kelebihan dan kemampuan yang hanya dimilikinya, menyangkal bahwa
pikirannya dapat diketahui orang lain.
2
yang melihat langsung menuduh pasien bahwa ialah yang
mengadukan polisi. Teman temannya lalu mengancamnya. Menurut
keluarga pasien, hal tersebut membuat pasien stress hingga tidak
mau masuk kerja. Semenjak itu pasien semakin sering mendengar
bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk menghindari orang, selain
itu pasien juga sering gelisah dan berlarian di dalam rumah.
b. Gangguan Medik.
Pasien tidak memiliki penyakit bawaan sejak lahir. Pasien tidak
pernah menderita sakit berat hingga membutuhkan perawatan rumah
sakit. Riwayat kejang, trauma kepala, tumor, epilepsy tidak ada.
c. Penggunaan NAPZA
D. Riwayat Pramorbid
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
3
3. Masa kanak-kanak pertengahan (3-11 tahun)
5. Masa dewasa.
Riwayat Pekerjaan : Buruh pabrik
Riwayat Pernikahan : Pasien belum menikah.
Riwayat Agama : Pasien memiliki latar
belakang berasal dari keluarga yang beragama Islam. Pasien
mendapat pendidikan agama yang baik dari keluarga dan
sekolahnya.
Riwayat Pelanggaran Hukum : Pasien tidak pernah dihukum
karena perbuatan pasien yang melanggar hukum.
Riwayat Psikoseksual : Pasien mengalami pubertas
seperti remaja pada umumnya. Pasien memiliki ketertarikan
terhadap lawan jenis. Pasien tidak pernah mendapatkan
4
pelecehan seksual dan tidak pernah melakukan pelecehan
seksual.
E. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Meninggal
5
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum
a. Penampilan
Pasien seorang Laki laki tampak sesuai dengan usianya, berkulit sawo
matang. Saat dilakukan wawancara, pasien memakai baju Hijau
celana panjang berwarna hitam, pasien menggunakan alas kaki.
Pasien terlihat cukup rapi
b. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Selama wawancara, pasien cukup kooperatif, kontak mata kurang.
Pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa.
c. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif dan bersikap sopan terhadap pemeriksa.
6
Gustatorik : Tidak ada
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
E. Pikiran
a. Proses pikir
- Produktivitas:
Flight of ideas : Tidak ada
Asosiasi longgar : Tidak ada
Inkoherensia : Tidak ada
Kemiskinan isi pikir : Tidak ada
- Kontinuitas
Blocking : Tidak ada
Sirkumstansial : Tidak ada
Tangensial : Tidak ada
- Hendaya bahasa
Word salad : Tidak ada
Neologisme : Tidak ada
b. Isi pikir
- Preokupasi : Tidak ada
- Ide referensi : Tidak ada
- Waham
Waham bizarre : Tidak ada
Waham nihilistik : Tidak ada
Waham kebesaran : Tidak ada
Waham kejar : Ada ( Pasien dikejar kejar
penjahat karena merupakan anggota Intel negara)
7
Waham rujukan : Ada (Pasien merasa bahwa
setiap orang yang lewat depan rumahnya akan membunuh
dirinya)
Waham cemburu : Tidak ada
Thought echo : Tidak ada
Thought insertion : Tidak ada
Thought broadcasting : Tidak ada
Thought withdrawal : Tidak ada
Thought control : Ada
Obsesi-Kompulsi : Tidak ada
8
o Jangka sedang . : baik, pasien mengetahui tanggal saat
pasien dibawa ke RS
o Panjang : baik, pasien dapat mengingat masa
kecilnya dulu.
3. Konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi baik pasien dapat menjawab pertanyaan seven serial test
dengan tepat.
Perhatian baik, pasien dapat mengeja kata D-U-N-I-A
4. Kemampuan membaca dan menulis
Kemampuan membaca dan menulis baik, pasien dapat menulis satu
kalimat lengkap yang diperintahkan pemeriksa berupa kalimat “saya
sangat pintar di sekolah”
5. Kemampuan visuospasial
Baik, pasien dapat menggambar jam dengan baik dan detail.
6. Pikiran abstrak
Baik. Pasien dapat menjawab saat ditanya persamaan jeruk dan apel
7. Kemampuan informasi dan intelegensi
Baik, pasien mengetahui presiden RI saat ini dan nama presiden RI yang
pertama.
G. Pengendalian impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls dengan baik.
H. Daya nilai
o Daya nilai sosial: Baik (selama di bangsal pasien kenal dengan beberapa
pasien lainnya dan masih mau bersosialisasi)
o Uji daya nilai: Baik (apabila pasien menemukan dompet berisi uang di
jalan, pasien akan mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya)
I. Reality Testing Ability (RTA)
RTA terganggu
J. Tilikan
Derajat 2
9
K. Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status internis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda vital
Tekanandarah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit regular
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,80C
Kepala : Normochepal
Thorax
Paru : Simetris, vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel, bising usus (+), nyeri (-)
Ekstremitas : hangat, sianosis (-), edema (-), capillary refill test<
2 detik.
2. Status neurologis
Gangguan rangsang meningeal: tidak ada
Mata
Gerakan : Normal
Bentuk pupil : Isokor
Refleks cahaya : +/+
Motorik
Tonus : dalam batas normal
Kekuatan : dalam batas normal
Koordinasi : dalam batas normal
Refleks : dalam batas normal
10
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• RTA terganggu
• Mood hipotimia
• Afek menyempit,
• Halusinasi audiotorik
• Waham Rujukan
• Waham Kejaran
• Tought of control
• Tilikan derajat 2
2. Psikologik
- Halusinasi auditorik
- Halusinasi Visual
11
- Waham Rujukan
- Waham Kejaran
- RTA terganggu
- Tought of control
- Tilikan derajat 2
3. Lingkungan dan faktor sosial
12
masalahnya, seperti cara berkomunikasi, bekerja, belajar,
hubungan antar-manusia dan sebagainya.
- Memberikan terapi perilaku dan terapi kerja kepada pasien
serta terapi keluarga untuk pasien dan keluarga pasien.
- Menimbulkan kesadaran pada pasien akan penyakitnya
sehingga dapat memperbaiki kembali kepribadian pasien yang
telah mengalami goncangan akibat adanya stressor sosial yang
tidak dapat diatasi oleh pasien.
IX. PROGNOSIS
Faktor yang memperberat
- Onset pada usia yang masih muda
- Riwayat keluarga memiliki gejala gangguan jiwa yang serupa
Faktor yang memperingan
- Fungsi pekerjaan dan sosial premorbid sebelum sakit baik.
Performa sebelumnya tetap merupakan prediktor terbaik untuk
meramalkan performa di masa datang
Quo ada vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ada sanationam : dubia ad bonam
13