Вы находитесь на странице: 1из 15

MAKALAH

ETIKA BISNIS ISLAM


“Peran Lembaga Hisbah Dalam Dunia Bisnis”

Dosen Pengampu : M. Subhan, S.Ag.,ME

Disusun Oleh Kelompok 12 :

Reka Tata Ningtias (501171730)

Ulfatul khoiriah (501171790)

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Ekonomi Syariah

2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Etika Bisnis Islam dengan
Judul “Peran Lembaga Hisbah Dalam Dunia Bisnis “ Penulis tentu menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Etika Bisnis Islam Bapak M. Subhan, S.Ag.,ME yang telah membimbing kami dalam
menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jambi, Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I

Pendahuluan ...................................................................................................................... 1

Latar Belakang .................................................................................................................. 1

Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 2

Manfaat Penulisan .................................................................................................................... 2

BAB II

Pembahasan ............................................................................................................................... 3

Pengertian Hisbah ...................................................................................................................... 3


Peran Lembaga Hisbah Dalam Dunia Bisnis Islam ............................................................... 4

Landasan Hukum Lembaga Hisbah ......................................................................................... 6

Tugas-Tugas Lembaga Hisbah ................................................................................................. 7

Tujuan Dibentuknya Lembaga Hisbah ................................................................................... 8

Wewenang Lembaga Hisbah dalam Mengatur Bisnis ........................................................... 10

BAB III

Penutup ...................................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka .................................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mungkin agak terasa asing ketika pertama kali menyebut istilah kata hisbah bagi
sebagian masyarakat di Indonesia. Meskipun di indonesia mayoritas penduduknya adalah
beragama islam. Salah satu wilayah di Indonesia yang menerapkan lembaga hisbah yaitu di
NAD ( Nangro Aceh Darusalam). Hisbah merupakan cara pengawasan terpenting yang
dikenal oleh umat Islam pada masa permulaan Islam yang berfungsi untuk melakukan
pengawasan terhadap seluruh kehidupan umat islam, meluruskan etika dan mencegah
penyimpangan. Lembaga ini merupakan salah satu bentuk upaya dari pemerintah untuk
menciptakan kemaslahatan bersama, menumbuhkan kejujuran dan keadilan dalam
menegakkan hukum islam di setiap aspek kehidupan masyarakat.
Tujuan umumnya adalah untuk menjaga lingkungan masyarakat dari kerusakan, dan
memastikan kesejahteraan masyarakat baik dalam hal keagamaan ataupun tingkah laku
sehari-hari sesuai dengan hukum Allah. Jadi tujuan hisbah tidak hanya untuk memungkinkan
pasar dapat beroperasi dengan bebas sehingga harga, upah, dan laba dapat ditentukan oleh
kekuasaan permintaan dan penawaran, melainkan juga untuk menjamin bahwa semua agen
ekonomi dapat memenuhi tugasnya antara satu dengan yang lain dan mematuhi peraturan
hukum islam yag berlaku. Setiap tindakan atau keputusan yang di ambil harus berhati-hati
dalam memutuskannya. Tidak ada unsur pemaksaan, penipuan, pemanfaatan kesempatan
dalam kesempitan, atau pengabaiaan terhadap pihak yang melakukan akad, dan tidak ada
penimbunan dan perusakan pasokan dengan tujuan menaikkan harga.
Ibnu Taimiyah menuliskan bahwa, “kesejahteraan umat manusia tidak dapat
diwujudkan kecuali di dalam suatu tata sosial dimana setiap orang tergantung satu sama lain.
Masyarakat memerlukan seseorang untuk mengatur mereka. Perintah Allah SWT untuk
menegakkan amar makruf dan nahi mungkar tidak akan dapat direalisasikan kecuali dengan
kekuatan dan kekuasaan.” Hisbah juga berkaitan dengan hubungan antar pemerintah sebagai
petugas hisbah yang nantinya akan mengatur setiap hal-hal yang berkaitan dengan sistem
kehidupan masyarakat banyak.

1
A. Rumusan Masalah
a. Apa Yang Dimaksud Dengan Hisbah ?
b. Bagaimana Peran Lembaga Hisbah Dalam Dunia Bisnis Islam ?
c. Apa Dasar Hukum Lembaga Hisbah ?
d. Apa Tugas Dari Lembaga Hisbah ?
e. Apa Tujuan Lembaga Hisbah Terhadap Kegiatan Ekonomi ?
f. Apa Kewenangan Lembaga Hisbah Dalam Mengatur Bisnis ?

B. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui Makna Lembaga Hisbah
b. Untuk mengetahui Peran Lembaga Hisbah Dalam Dunia Bisnis Islam
c. Untuk mengetahui Landasan Hukum Lembaga Hisbah
d. Untuk mengetahui Tugas-Tugas Lembaga Hisbah
e. Untuk mengetahui Tujuan Dibentuknya Lembaga Hisbah
f. Untuk mengetahui Wewenang Lembaga Hisbah dalam Mengatur Bisnis

C. Manfaat Penulisan
a. Dapat Digunakan Sebagai Bahan Pengajaran Dibidang Etika Bisnis Islam
b. Dapat Digunakan Sebagai Sumber Informasi Tambahan Bagi Mahasiswa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hisbah
Hisbah berasal dari bahasa Arab, berakar kata ha-sa-ba yang mempunyai makna
cukup bervariasi, seperti menaksir, memperhitungkan, mengkalkulasi, memikirkan, opini,
pandangan dan lain-lain. Secara etimologi hisbah berarti melakukan suatu tugas dengan
penuh perhitungan.
1
Hisbah secara etimologi berkisar pada memerintahkan kebaikan dan mencegah
kemungkaran (amar ma’ruf nahi mungkar). Makna terminology dari Hisbah adalah
memerintahkan kebaikan apabila ada yang meninggalkannya dan melarang kemungkaran
apabila ada yang mengerjakannya.
Konsep hisbah diatas mengulas agar bisa mencakup semua anggota masyarakat yang
mampu memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Sebagaimana ruang lingkup
hisbah mencakup sisi kehidupan termasuk bidang ekonomi.
Hisbah adalah sebuah institusi keagamaan di bawah kendali pemerintahan yang
mengawasi masyarakat agar menjalankan kewajibannya dengan baik,ketika masyarakat mulai
untuk mengacuhkannya dan melarang masyarakat melakukan hal yang salah, saat masyarakat
mulai terbiasa dengan kesalahan itu. Tujuan umumnya adalah untuk menjaga lingkungan
masyarakat dari kerusakan, menjaga dan memastikan kesejahteraan masyarakat baik dalam
hal keagamaan ataupun tingkah laku sehari-hari sesuai dengan hukum Allah.
Hisbah dapat diartikan juga sebagai lembaga yang fungsi pokoknya adalah
menghimbau agar masyarakat melakukan kebaikan dan menjauhi kemungkaran.Namun
demikian wilayah fungsi kontrol ini tidak sebatas bidang agama dan moral. 2Fungsi kontrol
ini juga melebar ke wilayah ekonomi dan secara umum bertalian dengan kehidupan kolektif
atau publik untuk mencapai keadilan dan kebenaran menurut prinsip Islam dan
dikembangkan menjadi kebiasaan umum pada satu waktu dan tempat.

1. Sedangkan Dr.Jaribah mendefinisikan


2. Muhammad al-Mubarak

3
B. Peran Lembaga Hisbah Dalam Dunia Bisnis Islam

Dalam sejarah perekonomian Islam, terdapat suatu lembaga yang dinamakan hisbah,
yang tugasnya adalah memantau, mengawasi praktik-praktik kegiatan perekonomian yang
tidak sesuai dengan kaidah al-Qur’an dan Hadist. Lembaga ini dapat membimbing jalannya
kehidupan masyarakat kearah sesuai dengan al-Qur’an dan Hadist. Sehingga masalah
kemiskinan dapat terpecahkan. Memang masalah kemiskinan adalah karena tidak
dilakukannya kegiatan perekonomian sebagaimana yang diatur dalam al-Qur’an dan Hadist.

Hisbah mempunyai peran yang sangat penting dalam Ekonomi (bisnis) yaitu:
1. Standarisasi Mutu yang cukup tinggi
Masyarakat khususnya kaum pedagang harus menyediakan barang terbaiknya karena
hisbah juga mengatur tentang mutu barang yang ada di masyarakat. Ketika ada penipuan atau
kecurangan mutu barang yang dilakukan oleh produsen dan mendzalimi konsumen, maka
petugas hisbah siap bertindak. Kualitas barang harus sesuai dengan harga yang di tetapkan
produsen dan yang dijanjikan oleh produsen kepada konsumen. Produsen pun tidak bisa
menjiplak karya produsen lain, karena dengan adanya peniruan dalam karya produksi akan
menyebabkan kerugian baik bagi produsen yang punya hak cipta atau bagi masyarakat
pengguna. Dan jelas, penjiplakan yang mendzolimi dilarang dalam Islam.
2. Regulasi perdagangan lebih teratur
Lembaga Hisbah mempunyai pengawas yang siap mengawasi setiap kezaliman dalam
perdagangan, maka masyarakat akan cenderung hati-hati dalam berdagang. Apalagi ada dasar
Al-Qur’an dan ketakutan yang tinggi pada Allah menjadikan masyarakat lebih jujur dalam
berdagang, lebih jujur dalam menyediakan supply barang, tidak ada lagi penimbunan barang
yang membuat peningkatan harga di masyarakat. Dengan adanya regulasi ini system
perdagangan lebih terkendali.
3. Terhindarnya ekonomi biaya tinggi
Dengan regulasi yang teratur juga akan menyebabkan biaya yang tercipta rendah karena
tidak ada uang pungutan liar yang biasa di pungut oleh pihak birokrat ataupun orang-orang
yang ingin mengambil keuntungan diatas penderitaan orang lain.

4
4. Harga yang terbentuk di masyarakat
Dengan adanya lembaga Hisbah ini harga yang terbentuk di masyarakat lebih stabil
karena senantiasa ada pengawasan.Bila harga terlalu tinggi maka dapat diatur khususnya
kebutuhan bahan pokok. Hisbah akan melindungi masyarakat dari harga yang mencekik yang
umumnya di lakukan oleh perusahaan yang bermain secara monopoli.
5. Kesejahteraan Masyarakat akan lebih merata
Ketika barang yang dibutuhkan masyarakat hadir secara cukup dengan harga yang layak,
akan membuat masyarakat jauh dari kemiskinan dan dekat dengan kesejahteraan. Pendapatan
dan kepemilikan barang akan cenderung merata atau distribusi merata. Sehingga gap atau
kecemburuan sosial dapat di cegah.
6. Kecerdasan masyarakat dalam Ekonomi
Yang berperan di Hisbah tidak hanya petugas hisbah saja, namun juga masyarakat umum.
Karena pengaduan akan kedzoliman bisa saja di lakukan oleh masyarakat umum. Secara
tidak langsung, masyarakat di buat untuk lebih punya pemahaman dalam hal ekonomi dan
bisnis, agar tidak mudah untuk di dzolimi dan agar bisa membantu anggota masyarakat lain
yang sedang terdzolimi.

5
C. Landasan Hukum Lembaga Hisbah

a. Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 104:


“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang-
orang yang beruntung”
b. Al-Qur’an Surat An-Nahl :90
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
c. Nabi Muhammad SAW bersabada:
“Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya. Jika ia tidak
bisa, maka rubahlah dengan mulutnya. Jika ia tidak bisa juga, maka dengan hatinya, dan itu
adalah selemah-lemahnya iman.”
d. Di Indonesia dalam kaitan dengan masalah pengawasan di bidang ekonomi (bisnis),
apabila mengacu pada perundangan yang berlaku, antara lain diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat. Selanjutnya juga dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Fungsi pengawasan yang diatur dalam kedua
undang-undang ini menitikberatkan pada masalah pengawasan dalam bidang usaha (bisnis)
dengan maksud agar kepentingan masyarakat, terutama konsumen, bisa terlindungi. Dengan
demikian dilihat dari fungsi pokok yang dibebankan, secara substansial sama dengan fungsi
pengawasan dalam institusi hisbah dalam Islam.

6
D. Tugas-Tugas Lembaga Hisbah

Adapun tugas lembaga hisbah adalah :


a. Pengawasan terhadap kecukupan (stok) barang dan jasa di pasar.
Al-Hisbah melalui dewan muhtashib3 harus selalu mengontrol ketersediaan barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, misalnya kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan,
jasa kesehatan, jasa pendidikan, dan lain-lain).
b. Pengawasan terhadap industri.
Dalam industri ini tugas muhtashib adalah pengawasan standar produk, ia juga
mempunyai otoritas untuk menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan yang terbukti merugikan
masyarakat atau negara.
c. Pengawasan atas perdagangan.
Muhtashib harus mengevaluasi pasar secara umum dan berbagai praktek dagang yang
berbeda-beda secara khusus. Ia harus mengawasi timbangan dan ukuran, kualitas produk,
menjamin pedagang dan agennya tidak melakukan kecurangan dan praktik yang merugikan
konsumen.
d. Perencanaan dan Pengawasan Kota dan Pasar.
Muhtashib berfungsi sebagai pejabat kota untuk menjamin pembangunan rumah atau
toko-toko dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum, sehingga memberikan keamanan
bagi publik.
e. Pengawasan terhadap keseluruhan pasar.
Muhtashib harus menjamin segala bentuk kebutuhan agar persaingan di pasar dapat
berjalan dengan sehat dan islami, misalnya menyediakan informasi yang transparan bagi para
pelaku pasar, menghapus berbagai retriksi untuk keluar dan masuk pasar, termasuk
membongkar berbagai praktek penimbunan (ikhtikar).

3 Pengawas bazar dan perdagangan islam abad pertengahan

7
E. Tujuan Dibentuknya Lembaga Hisbah

Hisbah dalam kegiatan ekonomi mempunyai beberapa tujuan. Pengawasan pasar


merupakan tugas pertama seorang Muhtasib (pengawas). Untuk itu pembahasan ini dibagi
menjadi dua yaitu;
1. Tujuan-Tujuan hisbah terhadap kegiatan ekonomi
a. Memastikan dijalankannya aturan-aturan kegiatan ekonomi
Peran pengawasan dari luar untuk mencegah orang-orang yang lalai untuk menjaga aturan-
aturan kegiatan ekonomi.
b. Mewujudkan keamanan dan ketentraman
Keamanan dan ketrentraman merupakan menciptakan iklim investasi yang sesuai, dan
mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
c. Mengawasi keadaan rakyat
4Tujuan hisbah adalah berjalan pada malam dan siang hari untuk mengetahui keadaan rakyat,
mengetahui kebutuhan-kebutuhan mereka, dan menyantuni orang-orang yang membutuhkan.
d. Melarang orang membuat aliran air tanpa adanya kebutuhan.
Islam memerintahkan agar setiap orang berusaha mewujudkan ketercukupan untuknya dan
ketercukupan untuk orang yang berada dalam tanggungannya dan tidak memperbolehkan
orang yang mampu menjadi beban orang lain.
e. Menjaga kepentingan umum
Kepentingan umum adalah kemaslahatan bagi umat, dimana umat tidak bisa terpisah dari
kepentingan tersebut. Maka harus ada pengawasan terhadap kepentingan umum tersebut
untuk menjaga dan melindunginya dari orang yang berbuat sia-sia.
f. Mengatur transaksi di pasar
Pengawasan pasar dan mengatur persaingan di dalamnya yaitu dengan memerangi transaksi
yang merusak persaingan tersebut.

4 Menurut Umar bin Khattab

8
2. Tujuan hisbah terhadap Pasar
Pasar mempunyai peran yang besar dalam ekonomi. Pasar adalah tempat yang
mempunyai aturan yang disisipkan untuk tukar menukar hak milik dan menukar barang
antara produsen dan konsumen. Tujuan terpenting dari pengawasan pasar dan aturan transaksi
di dalamnya yaitu:
a. Kebebasan keluar masuk pasar
Kebebasan transaksi dan adanya persaingan yang sempurna di pasar Islam tidak terwujud
selama halangan-halangan tidak dihilangkan dari orang-orang yang melakukan transaksi di
pasar. Maka mereka masuk pasar dan keluar dengan bebas,juga di berikan kebebasan
mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain dan memindahkan unsur produksi
diantara bermacam – macam kegiatan ekonomi sesuai fluktuasi persediaan dan permintaan
barang.
b. Mengatur promosi dan propaganda
Tujuan pengawasan pasar adalah menunjukkan para pedagang tentang cara-cara promosi dan
propaganda yang menyebabkan lakunya dagangan mereka. Dengan syarat dalam masyarakat
Islam berdiri atas dasar kejujuran dan amanat dalam semua cara yang diperbolehkan untuk
memperluas area pasar di depan barang yang siap dijual.
c. Larangan menimbun barang
Penimbunan barang adalah halangan terbesar dalam pengaturan persaingan dalam pasar
Islam. Para pelaku monopoli mempermainkan barang yang dibutuhkan oleh umat dan
manfaatkan hartanya untuk membeli barang, kemudian menahannya sambil menunggu
naiknya harga barang itu tanpa memikirkan penderitaan umat karenanya perilaku ini dilarang
oleh Islam.
d. Pengawasan barang yang diimpor
Tujuan dibalik hisbah tidak hanya memungkinkan pasar dapat beroperasi secara bebas
sehingga harga, upah dan laba dapat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran
melainkan juga untuk menjamin bahwa semua agen ekonomi dapat memenuhi tugasnya
antara satu sama lain dan mematuhi ketentuan syariat. Pada masa Umar bin Khattab telah
menunjuk para pengawas pasar. Diantara tugasnya adalah mengawasi barang yang diimpor
dan mengambil Usyur (pajak 10%) dari barang tersebut dengan tingkatan yang berbeda
sesuai pentingnya barang tersebut dan kebutuhan umat Islam kepadanya.

9
F. Wewenang Lembaga Hisbah dalam Mengatur Bisnis

Sebagaimana dikatakan bahwa 5Hisbah merupakan cara pengawasan terpenting yang


dikenal Islam pada masa permulaan Islam yang menyempurnakan pengawasan pribadi yang
mempunyai kelemahan,untuk itu datanglah fungsi pengawas yang juga mengawasi tentang
moral dan ekonomi.Lembaga ini memerintahkan kebaikan dan mencegah kemunkaran.
Semua yang diperintahkan dan dilarang oleh syara’ adalah tugas muhtasib (petugas Hisbah)
untuk mengawasi terlaksana atau tidak di dalam masyarakat. Ia memasuki hampir seluruh
sendi kehidupan masyarakat.
Kewajibannya tidak terbatas dalam hal perintah memakai jilbab, perintah
melaksanakan orang yang lalai shalat jum’at, melarang berbuat maksiat dan kemungkaran,
tetapi juga dalam bidang ekonomi, seperti mengawasi praktik jual beli dari riba, gharar, serta
kecurangan, mengawasi standar timbangan dan ukuran yang biasa digunakan, memastikan
tidak ada penimbunan barang yang merugikan masyarakat, mengawasi makanan halal, juga
aspek social budaya, melarang kegiatan hiburan yang bertentangan dengan Islam,
memberantas judi, minuman keras, dan lain-lain.
Kewenangan lembaga hisbah ini tertuju kepada tiga hal yaitu:
a. Dakwaan yang terkait dengan kecurangan dan pengurangan takaran atau timbangan,
b. Dakwaan yang terkait dengan penipuan dalam komoditi dan harga seperti pengurangan
takaran dan timbangan pasar, menjual bahan makanan yang sudah kadarluarsa
c. Dakwaan yang terkait dengan penundaan pembayaran hutang padahal pihak yang
berhutang mampu membayarnya.

5 di kutip dari Dr,Jaribah dalam Fikih Ekonomi Umar Bin


10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hisbah menurut pengertian syara' artinya menyuruh orang (klien) untuk melakukan
perbuatan baik yang jelas-jelas ia tinggalkan, dan mencegah perbuatan munkar yang jelas-
jelas dikerjakan oleh klien (amar ma'ruf nahi munkar) serta mendamaikan klien yang
bermusuhan.
Mu’jam al Wasith menerangkan definisi hisbah sebagai sebuah lembaga yang
dibentuk oleh negara Islam dengan mengangkat seorang kepala yang bertugas mengawasi
urusan umum, harga dan adab umum. Berdasarkan definisi tersebut, setidaknya ada Dua poin
penting mengenai institusi hisbah yaitu:

1. Bahwa hisbah adalah sebuah lembaga (departemen) yang secara khusus dibentuk oleh
pemerintah.
2. Tugas utamanya adalah melakukan amar makruf nahi mungkar

Tugas hisbah yang lebih spesifik adalah mengawasi berbagai kegiatan ekonomi di pasar,
menjaga mekanisme pasar berjalan normal dan tidak terdistorsi, dan melakukan tindakan
korektif ketika terjadi distorsi pasar
Prinsip dalam Hisbah sudah jelas, perdagangan harus sesuai dengan syariat. Hal-hal
yang berbau kecurangan, korupsi, pemalsuan dan hal-hal lain yang mendzalimi masyarakat
atau individu adalah hal yang dilarang dalam Islam dan ini menjadi pusat perhatian Hisbah
dalam hal Ekonomi
Di Indonesia pekerjaan dari hisbah itu kini dilakukan oleh berbagai menteri dan
departemen yang berbeda. Selain itu, dalam perbankan syariah, para ulama yang
berkompeten terhadap hukum-hukum syariah memiliki fungsi dan peran yang amat besar,
yaitu sebagai Dewan Pengawas Syariah.
Negara tidak perlu ragu – ragu untuk melakukan interensi mana kah perbatasan
keadilan dan kejujuran telah dilanggar dan tidak ada justifikasi untuk menunggu sampai
kekuatan- kekuatan pasar mampu mengoreksi sendiri ketimpangan yang ada

11
DAFTAR PUSTAKA

 M. Umer chapra. Masa depan ilmu ekonomi, Jakarta: gema insani, 2001
 Mustaq Ahmad, Business Ethics In Islam, terj. Indonesia: Etika Bisnis Dalam Islam oleh
Samson Rahman, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2001.
 Karim,Adiwarman A. Ekonomi Islam, suatu kajian kontemporer, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001)

12

Вам также может понравиться