Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
bencana alam tidak terlalu banyak menimbulkan dampak buruk lagi bagi korban
bencana alam.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian bencana alam.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis bencana yang terjadi di laut.
3. Untuk mengetahui penanganan dari bencana.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Bencana alam merupakan peristiwa luar biasa yang dapat
menimbulkan penderitaan luar biasa pula bagi yang mengalaminya. Bahkan,
bencana alam tertentu dapat menimbulkan banyak korban cedera maupun
meninggal dunia.
Bencana alam juga tidak hanya menimbulkan luka atau cedera fisik,
tetapi juga dapat menimbulkan dampak psikologis atau kejiwaan. Hilangnya
harta benda dan nyawa dari orang-orang yang dicintainya membuat sebagian
korban bencana alam mengalami stress atau gangguan kejiwaan. Hal tersebut
akan sangat berbahaya terutama bagi anak-anak yang dapat terganggu
perkembangan jiwanya.
Berdasarkan Undang–undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, didefinisikan bahwa bencana sebagai peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau factor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
3
kejadian gempa dan letusan gunung api juga dapat menimbulkan
tsunami.
Tsunami adalah serangkaian gelombang panjang yang timbul
karena adanya perubahan dasar laut atau perubahan badan air yang
terjadi secara tiba-tiba dan impulsif, akibat gempa bumi, erupsi
gunung api bawah laut, longsoran bawah laut, ekstrusi gas dari
volcanic mud, runtuhan gunung es, ledakan nuklir, bahkan akibat
terjangan benda-benda angkasa luar ke permukaan laut.
kecepatan tsunami bergantung pada kedalaman perairan, akibatnya
gelombang tersebut mengalami percepatan atau perlambatan sesuai
dengan bertambah atau berkurangnya kedalaman perairan.
Dengan proses ini arah pergerakan arah gelombang
juga berubah dan energi gelombang bisa menjadi
terfokus atau juga menyebar. Di perairan dalam, tsunami
mampu bergerak dengan kecepatan 500 sampai 1000 kilometer per
jam. Sedangkan di perairan dangkal, kecepatannya melambat hingga
beberapa puluh kilometer per jam, demikian juga ketinggian tsunami
juga bergantung pada kedalaman perairan. Amplitudo tsunami yang
hanya memiliki ketinggian satu meter di perairan dalam bisa
meninggi hingga puluhan meter di garis pantai.
4
tanda akan terjadinya tsunami, maka langkah yang harus segera kita
ambil adalah melakukan upaya penyelamatan diri.
Salah satu langkah yang bisa kita lakukan adalah berlari jauh
meninggalkan bibir pantai dan segera mencari tempat yang dirasa
tinggi. dengan demikian kita memberikan kesempatan kepada diri kita
untuk menyelamatkan diri dari gelombang tsunami.
5
disebabkan oleh tsunami mungkin akan menggantikan kegiatan
produksi dan perdagangan dalam waktu tertentu.
4. Kerugian material
Semua bencana alam dapat menimbulkan kerugian yang
bersifat materiil, termasuk juga gelombang tsunami. Kerugian
material diantaranya karena robohnya bangunan, rusak lahan
pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta bendanya.
5. Kerugian spiritual
Yang dimaksud dengan kerugian spiritual adalah kerugian
yang tidak berupa harta benda, namun lebih ke jiwa. Bagaimana
seorang anak kecil akan tabah setelah mengalami bencana alam
yang besar, apalagi ia kehilangan anggota keluarganya, maka hal
itu akan menimbulkan trauma di jiwa anak kecil. Akibatnya anak
tersebut harus menjalani beberapa terapi agar terbebas dari
traumanya itu. Bahkan hal seperti ini hanya dialami oleh anak
kecil saja, namun juga orang dewasa dan bahkan lanjut usia.
6. Menimbulkan bibit penyakit
Ketika gelombang laut yang tinggi meluluh lantakkan daratan,
maka yang akan kitemukan adalah benda- benda kotor, tanah yang
berlumpur. Lingkungan yang tidak bersih akan meimbulkan bayak
sekali bibit penyakit. Apalagi jika ditambah dengan jasad- jasad
makhluk hidup yang meninggal, maka lingkungan akan semakin
tidak sehat. Disamping itu, apabila tinggal di pengungsian maka
yang akan terjadi adalah timbulnya bibit penyakit karena
kurangnya saranan dan pra sarana.
6
b. Gelombang Badai
Gelombang badai terjadi menyusul terjadinya badai atau tiupan
angin yang sangat kencang di lautan (fenomena meteorology), tinggi
gelombangnya dapat mencapai belasan meter di daerah dekat sumber
angin dan gelombang terus berlangsung selama angina bertiup dan
reda bersama dengan redanya tiupan angina. Fenomena ini hanya
terjadi pada waktu-waktu tertentu yang berkaitan dengan musim
angina tertentu dan hanya akan melanda lokasi-lokasi tertentu pula.
Mengenai sifat merusak dari gelombang badai ini, kemampuan
nya memang kecil bila dibandingkan dengan tsunami. Seperti yang
terjadi di pantai Nobbys, Newcastle, Australia pada 11 Juni 2007
gelombang badai yang terjadi di kawasan pesisir itu mampu
mengkandaskan kapal yang memuat batu bara seberat 30.000 ton ke
pantai.
c. El- nino dan La-nino
El-nino adalah fenomena dimana terjadi peningkatan suhu
permukaan laut yang biasanya dingin yang menyebabkan upwelling
dan biasanya kita indikasikan dengan kekeringan pada daerah
tersebut. Sedangakan La-nino adalah fenomena dimana terjadi
pendinginan suhu permukaan laut akibat menguapnya upwelling dan
biasanya kita indikasikan dengan banjir pada daerah tersebut.
Fenomena ini memiliki periode 2-7 tahun.
Dampak dari El-nino dan La-nino, adalah sebagai berikut:
Dampak yang paling nyata dari fenomena El-nino adalah
kekeringan di Indonesia yang menyebabkan langkahnya air di
sejumlah daerah dan kemudian berakibat pada penurunan produksi
pertanian karena tertundanya masa tanam. Selain itu, meluasnya
kebakaran hutan yang dampak dari fenomena El-nino tersebut. Untuk
La-nino dampak yang paling terasa adalah hujan deras yang juga
menyebabkan gagal panen pada pertanian karena sawah tergenang.
7
Cara penanggulangan El-nino dan La-nino, adalah:
8
c. Bantuan Darurat (relief).
Merupakan upaya untuk memberikan bantuan yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, tempat tinggal
sementara, kesehatan, sanitasi dan air bersih.
d. Pemulihan (recovery).
Proses pemulihan darurat kondisi masyarakat yang terkena musibah
bencana dengan mementingkan kembali prasarana dan pelayanan dasar (
jalan, listrik, air bersih, pusat puskesmas).
e. Rehabilitasi (rehabilitation).
Upaya langkah yang diambil setelah kejadian bencana untuk
membantu masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas umum dan
fasilitas social penting dan menghidupi kembali roda perekonomian.
f. Rekonstruksi (reconstruction).
Program jangka menengah dan jangka panjang guna perbaikan fisik,
social dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada
kondisi yang sama atau lebih baik dari sebelumnya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
3.2 Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui
jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencanadan akibat-akibat
yang ditimbulkannya. Kami sampaikan kepada semua pihak untuk
mengantisipasi dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup, korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar.
11
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: EGC
12