Вы находитесь на странице: 1из 3

ARTIKEL

Jembatan Penguji Adrenalin

Nama :

Kelas : XII IIS 3

No. Absen : 23

SMA N 1
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Jembatan penguji adrenalin
Kondisi geologis Indonesia yang berupa perbukitan, pegunungan lengkap dengan lembah dan
sungai, memisahkan lokasi tempat tinggal penduduk dengan sekolah, sarana kesehatan umum,
pasar, bahkan dengan area persawahan atau pemukiman lainnya. Dengan kondisi alam yang
semacam itu, tentu saja masyarakat membutuhkan infrastruktur berupa jembatan untuk
menghubungkan kedua wilayah yang terpisah.

Jembatan adalah konstruksi yang berfungsi menghubungkan dua bagian jalan yang terputus
oleh adanya rintangan-rintangan, seperti lembah, alur sungai, saluran irigasi, rel kereta api,
dan lain-lain. Konstruksi jembatan yang baik, tidak hanya sebagai alat penghubung antara
tempat satu dengan tempat yang lain saja. Melainkan juga sebagai sarana untuk memperlancar
kegiatan manusia, serta membantu berkembangnya suatu daerah. Selain itu, konstruksi
jembatan yang baik juga akan mempermudah masyarakat dalam melakukan kegiatan
ekonomi. Sehingga kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.

Tetapi, lain halnya jika jembatan yang diharapkan dapat memperlancar kegiatan manusia,
tampak dalam keadaan yang tidak layak. Sebagai contoh, adalah jembatan Sungai Ciliman
Lebak, Banten yang bahkan sudah tidak ada alas untuk kendaraan melintas. Hanya tersisa
kawat baja jembatan gantung yang berkarat, untuk menyeberang Sungai Ciliman. Anak-anak
yang hendak pergi ke sekolah pun, mau tidak mau harus meniti kawat baja jembatan tersebut
karena merupakan akses terdekat.

Melintasi jembatan yang keadaannya sudah tidak layak, tentunya sangat berbahaya. Kawat
baja jembatan yang berkarat, pastinya sudah tidak kuat menahan beban terlalu lama.
Sehingga, sewaktu-waktu jembatan bisa saja roboh. Belum lagi, apabila musim hujan tiba.
Para penyebrang jembatan bisa saja terpeleset dan hanyut terbawa arus. Mengingat kondisi di
bawah jembatan berupa sungai besar yang dalam dan cukup deras.

Masalah infrastruktur jembatan yang kurang memadai ini, tidak hanya terjadi di satu daerah
saja. Banyak daerah lain terutama daerah pedalaman yang mengalami masalah serupa. Seperti
jembatan Desa Tanjung, Muara Enim, Sumatra Selatan, jembatan Desa Lambung Bukik,
Padang, Sumatra Barat, jembatan Limau Sundai, Binjai, Sumatra Utara, jembatan Bunjamata,
Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dan masih banyak lagi. Sehingga, masalah tersebut seakan
terdengar sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat.

Masalah jembatan yang tidak layak ini telah membuat masyarakat merasa tidak nyaman.
Pemerintah seharusnya memprioritaskan pembangunan jembatan permanen di sejumlah lokasi
untuk membuka akses desa-desa terpencil. Mengingat arti pentingnya pembangunan jembatan
disungai besar adalah desa itu sendiri yang hanya bisa dihubungkan dengan desa lain melalui
keberadaan jembatan sebagai salah satu penunjang perputaran ekonomi dan alur lalu lintas
transportasi darat.

Вам также может понравиться