Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Konduksi merupakan perpindahan panas tanpa disertai zat perantara. Dalam hal ini terjadi
pada benda padat. Salah satu benda padat yang dapat mengalami konduksi adalah silinder.
Untuk memahami konduksi pada silinder, kami mendeskripsikan tentang komponen apa saja
dalam silinder dengan membandingkannya dengan benda datar. Haryadi dan Ali Mahmudi
(2012 : 12) menyatakan bahwa konduksi pada kondisi riil yang sebenarnya,konduksi pada
dinding datar yang bisa dipandang sebagai konduksi satu dimensi tidak pernah ada. Akan
tetapi konduksi yang terjadi pada dinding relatif tipis dan cukup luas, atau dinding yang
keempat sisinya diisolasi dengan baik bisa dipandang sebagai konduksi pada dinding datar
satu dimensi. Tinjau sebuah dinding pelat dimana masing-masing permukaannya
bertemperatur T1 dan T2. Proses perpindahan energi panas berlangsung pada medium padat.
Laju aliran kalor konduksi, 𝑞𝑘 dapat ditulis ( berdasarkan hukum Fourier ) sbb:
𝑑𝑇
𝑞𝑘 = −𝑘𝐴
𝑑𝑥
Bahan dengan harga k yang besar bersifat konduktor, sedangkan bahan dengan harga k hang
kecil bersifat isolator. Tahanan termalnya adalah:
𝐿
𝑅𝐾 =
𝑘𝐴
Dari pernyataan ini kami dapat menyimpulkan bahwa konduksi dipengaruhi oleh
konduktivitas termal material itu sendiri, luas bahan, dan perubahan suhu. Persamaan diatas
dapat juga disimpulkan bahwa laju aliran kalor konduksi berbanding lurus dengan
konduktivitas termal bahan, luas, dan perubahan suhu dan berbanding terbalik dengan tebal
bahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laju aliran kalor semakin besar jika konduktivitas
termal bahan, luas, dan perubahan suhu besar dan sebaliknya. Konduksi selain terjadi pada
dinding datar juga terjadi pada dinding silinder. Pada dinding silinder berlaku hukum Fourier
sebagai berikut :
𝑑𝑇
𝑞𝑘 = −𝑘𝐴
𝑑𝑟
Untuk silinder tidak lagi arah x melainkan arah r,z dan 𝜃.
Menurut Haryadi dan Ali Mahmudi (2012:15) menyatakan bahwa sebuah dinding silinder
radial dimana masing-masing permukaannya bertemperatur 𝑇1 dan 𝑇2, dimana 𝑇1 lebih besar
dari 𝑇2. Laju perpindahan panas konduksi 𝑞 adalah:
𝑑𝑇
𝑞 = −𝑘𝐴
𝑑𝑟
Keterangan :
𝑊
𝑘 = 𝐾𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 ( 𝑚0 𝐾 )
𝑑𝑇 = 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 (𝐾 )
Untuk mendapatkan laju perpindahan panas, perhatikan silinder infestisimal dengan jari-jari 𝑟
dan tebal 𝑑𝑟. Luas permukaan pada silinder infestisimal adalah :
𝐴 = 2𝜋. 𝑟. 𝐿
Dengan demikian :
𝑑𝑇
𝑞 = −𝑘2𝜋𝑟𝐿
𝑑𝑟
𝑟
(𝑇1 −𝑇2 ) ln( 1)
𝑟2
𝑞 = 𝑘2𝜋𝑘𝐿 𝑟 dan 𝑅𝑘 =
ln( 1) 2𝜋𝑘𝐿
𝑟2
𝑇2
𝑟1
𝑇1
𝑟2
𝐿
𝑑𝑇
𝑞 = −𝑘2𝜋𝑟𝐿
𝑑𝑟
𝑑𝑇
𝑞 = −𝑘 2𝜋𝑟𝐿
𝑑𝑟
Dimana :
Dan (𝑖𝑖 )𝑟 = 𝑟0 → 𝑇 = 𝑇0
𝑟0 𝑑𝑟 2𝜋𝐿𝑘 𝑇 0
Disusun menjadi ∫𝑟1 = ∫𝑇1 𝑑𝑇
𝑟 𝑞
2𝜋𝐿𝑘
ln 𝑟0 − ln 𝑟1 = (𝑇0−𝑇1 )
𝑞
∆𝑇 𝑇1 −𝑇0
𝑞=𝑅 = 𝑟
𝑡ℎ ln( 0 )
𝑟1
2𝜋𝑘𝐿
Dari persamaan perpindahan panas konduksi pada silinder berongga diatas didapat persamaan
perpindahan panas konduksi pada silinder berlapis sebagai berikut :
∆𝑇 ∆𝑇 ∆𝑇
𝑞 = 𝑅 = ∑𝑅 = 𝑅
𝑡ℎ 𝑡ℎ 𝐴 +𝑅𝐵 +𝑅𝐶 +∙∙∙∙∙+ 𝑅𝑛
𝑞𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡=𝑞𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
C. Soal dan Pembahasan Konduksi Pada Silinder
1. Air panas mengalir melalui sebuah pipa yang mempunyai 𝑟0 = 25𝑚𝑚 dan 𝑟1 = 40𝑚𝑚
seperti terlihat pada gambar. Temperatur air dalam pipa 3000 𝐶. Temperatur udara sekeliling
pipa adalah 200 𝐶. Konduktivitas panas pipa adalah 400 (𝑊/𝑚0 𝐾). Hitunglah laju aliran
panas per panjang pipa.
𝑇1
𝑟1
𝑟0
𝑇0
Diketahui : 𝑟0 = 25 𝑚𝑚 = 0,025𝑚
𝑟1 = 40 𝑚𝑚 = 0,04 𝑚
𝑇0 = 3000 𝐶 = 5730 𝐾
𝑇1 = 200 𝐶 = 2930 𝐾
𝐾 = 40 𝑊/𝑚0 𝐾
𝑞
Ditanya : 𝑙 = ⋯?
𝑑𝑇
𝑞𝑟 = −𝑘2𝜋𝐿 𝑑𝑅
𝑞𝑟 𝑑𝑇
= −𝑘2𝜋 𝑑𝑅
𝐿
𝑞𝑟 (𝑇1 −𝑇0 )
= −𝑘2𝜋𝑘 𝑟
𝐿 ln( 1 )
𝑟0
𝑞𝑟 (293−573)
= −𝑘2𝜋 ∙ 40 ∙ 0,04
𝐿 ln( )
0.025
𝑞𝑟
= 149.732,6 𝑊/𝑚
𝐿
2. Air panas mengalir melalui sebuah pipa yang mempunyai 𝐿 = 2000𝑚𝑚 dan 𝑟0 =
10𝑚𝑚 dan 𝑟1 = 20𝑚𝑚. Temperatur air dalam pipa 5000 𝐾. Temperatur udara sekeliling pipa
adalah 3000 𝐾. Konduktivitas panas pipa adalah 1,77 (𝑊/𝑚0 𝐾). Hitunglah laju aliran panas
pipa.
Diketahui : 𝑟0 = 10 𝑚𝑚 = 0,010𝑚
𝑟1 = 20 𝑚𝑚 = 0,020 𝑚
𝑇0 = 5000 𝐾
𝑇1 = 3000 𝐾
𝐿 = 2000𝑚𝑚 = 2𝑚
𝐾 = 1,77 𝑊/𝑚0 𝐾
Ditanya : 1,77 = ⋯ ?
𝑑𝑇
𝑞𝑟 = −𝑘2𝜋𝐿 𝑑𝑅
(𝑇1 −𝑇0 )
𝑞𝑟 = −𝑘2𝜋𝑘𝐿 𝑟
ln( 1)
𝑟0
(300−500)
𝑞𝑟 = −𝑘2𝜋 ∙ 40 ∙ 2 ∙ 0,02
ln( )
0.010
(300−500)
𝑞𝑟 = −1,77 ∙ 2 ∙ 3,14 ∙ 80 ∙ 0,02
ln( )
0.010
𝑞𝑟 = 256.578,1195 𝑊
3. Air panas mengalir melalui sebuah pipa yang mempunyai 𝑟0 = 30𝑚𝑚 dan 𝑟1 = 50𝑚𝑚.
Temperatur air dalam pipa 1000 𝐶. Temperatur udara sekeliling pipa adalah 300 𝐶.
Konduktivitas panas pipa adalah 500 (𝑊/𝑚0 𝐾). Pipa ditambah dengan isolasi A setebal 10
mm dan B setebal 20mm, dimana 𝐾𝐴 = 1 𝑊/𝑚0 𝐾 dan 𝐾𝐵 = 10 𝑊/𝑚0 𝐾. Berapakah kalor
yang ditransfer dari permukaan dalam pipa ke permukaan luar isolasi B jika panjang pipa 100
mm.
Diketahui : 𝑟0 = 30 𝑚𝑚 = 0,03𝑚
𝑟1 = 40 𝑚𝑚 = 0,04 𝑚
𝑇0 = 1000 𝐶 = 3730 𝐾
𝑇3 = 300 𝐶 = 3030 𝐾
𝐾𝐴 = 1 𝑊/𝑚0 𝐾
𝐾𝐵 = 10 𝑊/𝑚0 𝐾
𝑟2 = 60 𝑚𝑚 = 0.06 𝑚
𝑟3 = 70 𝑚𝑚 = 0.07 𝑚
𝐿 = 100 𝑚𝑚 = 0.1 𝑚
Ditanya: 𝑞 = ⋯?
Jawab :
𝑟 0,04
ln( 1) ln( ) 𝑚2 0 𝐾
𝑟0 0.03
𝑅𝑝𝑖𝑝𝑎 = = = 0,2876
𝐾𝑝𝑖𝑝𝑎 50 𝑊
𝑟 0,06
ln( 2) ln( ) 𝑚2 0𝐾
𝑟1 0.04
𝑅𝐴 = = = 0,405
𝐾𝐴 1 𝑊
𝑟 0,07
ln( 3) ln( ) 𝑚2 0 𝐾
𝑟2 0.06
𝑅𝐵 = = = 0,0154
𝐾𝐵 10 𝑊
2∙3,14∙0,1 (303−373)
𝑞 = − = 62,0903 𝑊
0,708015
4. Air panas mengalir melalui sebuah pipa yang mempunyai 𝑟0 = 25𝑚𝑚 dan 𝑟1 = 40𝑚𝑚
seperti terlihat pada gambar. Temperatur air dalam pipa 3000 𝐶. Temperatur udara sekeliling
pipa adalah 200 𝐶. Konduktivitas panas pipa adalah 400 (𝑊/𝑚0 𝐾). Pipa ditambah dengan
isolasi A setebal 5mm dan B setebal 10mm, dimana 𝐾𝐴 = 0,7 𝑊/𝑚0 𝐾 dan 𝐾𝐵 =
10 𝑊/𝑚0 𝐾. Berapakah kalor yang ditransfer dari permukaan dalam pipa ke permukaan luar
isolasi B.
𝑟3
𝑇3
𝑟1
𝑟0
𝑟2
𝑇0
A
B
Diketahui : 𝑟0 = 25 𝑚𝑚 = 0,025𝑚
𝑟1 = 40 𝑚𝑚 = 0,04 𝑚
𝑇0 = 3000 𝐶 = 5730 𝐾
𝑇3 = 200 𝐶 = 2930 𝐾
𝐾𝐴 = 0,7 𝑊/𝑚0 𝐾
𝐾𝐵 = 0,7 𝑊/𝑚0 𝐾
𝑟2 = 45 𝑚𝑚 = 0.045 𝑚
𝑟3 = 55 𝑚𝑚 = 0.055 𝑚
𝑞
Ditanya: = ⋯?
𝑙
Jawab :
𝑟 0,04
ln( 1) ln( ) 𝑚2 0 𝐾
𝑟0 0.025
𝑅𝑝𝑖𝑝𝑎 = = = 0,0147
𝐾𝑝𝑖𝑝𝑎 40 𝑊
𝑟 0,045
ln( 2) ln( ) 𝑚2 0 𝐾
𝑟1 0.04
𝑅𝐴 = = = 0,168
𝐾𝐴 0,7 𝑊
𝑟 0,055
ln( 3) ln( ) 𝑚2 0 𝐾
𝑟2 0.045
𝑅𝐵 = = = 0,019
𝐾𝐵 10 𝑊
𝑞 2𝜋 (293−573)
= − = 8,68 𝑊/𝑚
𝐿 0,2025
D. Kesimpulan
Konduksi pada silinder adalah perpindahan panas pada silinder tanpa disertai zat perantara.
Laju perpindahan panas adalah hasil dari gaya penggerak dibagi tahanan. Pada silinder
(𝑇0 −𝑇1 )
berlaku rumus 𝑞 = 𝑘2𝜋𝑘𝐿 𝑟 . Didunia otomotif konduksi panas pada silinder terjadi
ln( 0)
𝑟1