Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
urat di dalam tubuh baik di tingkat dunia maupun di Indonesia. Data The National
Institutes of Health (NIH) pada tahun 2002, mempengaruhi jumlah penderita kadar
asam urat tinggi di Amerika Serikat mencapai 2,1 juta. Menurut WHO, Indonesia
merupakan Negara terbesar ke-4 di dunia yang penduduknya menderita asam urat
Medicine pada tanggal 8 Maret 2004, memuat artikel hasil karya Dr. Choi dan
rekannya, yang berjudul “Purine-Rich Foods, Dairy and protein Intake, and risk of
Gout in Men”. Dr Choi dan rekannya melakukan penelitian ini selama 12 tahun
terhadap 47.150 orang, didapatkan 730 yang mengalami kadar asam urat tinggi
atau sekitar 15/1000 penduduk (1,5%), yang bedampak pada masalah persendian
berdasarkan gejala berupa bengkak, merah, ngilu, panas sebesar 30,3%, sedangkan
pada tahun 2013 adalah 11,9% dan berdasarkan gejala yang dirasakan berupa
bengkak, merah, panas, ngilu yaitu sebesar 24,7%. Prevalensi penyakit sendi
mengalami penurunan pada empat tahun terakhir secara Nasional. Dan prevalensi
penyakit sendi di Sulawesi Tengah pada tahun 2009 berada pada posisi ke-12 di
1
Indonesia sebesar 29,7%, sedangkan pada tahun 2013 berada pada posisi ke-6
yaitu sebesar 26,7%. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa, prevalensi penyakit
berdasarkan keluhan gangguan sendi dan asam urat tinggi sebesar 15,5%
Prevalensi penyakit sendi akibat peningkatan kadar asam urat dapat ditinjau
dari berbagai macam karakteristik diantaranya, dari faktor usia yaitu pada usia >55
sebesar antara 45,8 – 54,8 %, prevalensi paling tinggi pada jenis kelamin
lebih tinggi pada masyarakat tidak bersekolah sebesar 45,7 %, prevalensi tertinggi
Kadar asam urat tinggi di sebabkan beberapa faktor yaitu faktor presipitasi
langsung dari peningkatan kadar asam urat ini akibat gangguan proses
dalam tubuh menurut (Price, 2005) yaitu gaya hidup yang tidak sehat, seperti
2
laki, dan perempuan saat umur menepouse, Seseorang yang memiliki riwayat
keluarga dengan penyakit asam urat, Seseorang kurang mengkonsumsi air putih
(Noer, 2001).
Asam urat tinggi dalam tubuh menimbulkan beberapa akibat negatif yaitu
dapat menyebabkan radang pada sendi, dan timbulnya batu asam urat atau batu
ginjal bahkan yang lebih fatal yaitu dapat menyebabkan gagal ginjal (Handriani
Serikat yang membuktikan bahwa pada pasien yang mengalami peningkatan kadar
asam urat, sekitar 5% mengalami end stage renal disease (ESRD), 11,5% setelah 3
tahun dan meningkat 15,4% setelah 5 tahun menderita asam urat tinggi (Scott et
al., 2008).
peningkatan asam urat adalah nyeri sendi, ketika penyakit tersebut kambuh, nyeri
sendi ini disebabkan karena penumpukan kristal monosodium urat di dalam tubuh
fisiologis yang harus terpenuhi. Seseorang yang mengalami nyeri akan berdampak
3
farmakologi. Tindakan non farmakologi harus didahulukan sebelum penggunaan
obat-obatan. Tinjauan lain selain lebih ekonomis adalah control nyeri yang lebih
adekuat dan tidak ada efek samping. Tindakan non farmokologi untuk mengatasi
nyeri pada pasien yang mengalami peningkatan kadar asam urat, dibutuhkan
Salah satu tindakan non farmakologi yaitu terapi kompres hangat, kompres
yang dibungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari
dan akan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri yang dirasakan akan
air rebusan jahe hangat, jahe mempunyai komponen aktif yaitu gingerol yang
membantu untuk menghambat sinyal yang dikirim ke otak yang menyebabkan rasa
sakit. Manfaat yang maksimal akan dicapai dalam waktu 20 menit dan setiap 5
menit mengganti air rendamannya dan dilakukan setiap hari (Paimin et al, 2006).
Penanganan kompres air jahe hangat tersebut, dapat memberikan efek yang
maksimal apabila dilakukan secara teratur, rutin dan tepat. Hal ini sangat
4
penderita nyeri sendi dapat ditangani oleh masing-masing anggota keluarga, untuk
dan dapat memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan yang ada (Maglaya, 2009).
B. Rumusan Masalah
Air Jahe Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pada Anggota Keluarga Yang
5
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Poboya.
literatur tambahan untuk materi yang telah didapat dan juga sebagai bahan
tentang teknik kompres air jahe hangat terhadap perubahan nyeri sendi
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh individu (sampel), sebagai bahan
sendi dengan kompres air jahe hangat pada asam urat. Sehingga individu
6
non farmakologis dengan teknik kompres air jahe hangat yang tepat untuk
pelaksanaan teknik kompres air jahe hangat pada perawatan asam urat
tinggi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin, asam urat
Namun, bila kadarnya berlebih, asam urat akan berperan sebagai prooksidan
khusus, yaitu arthritis akut, artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari
urate monosodium.
adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan peradangan sendi yang
endapan kristal monosodium urat yang meningkat dalam darah dengan kadar
8
normal asam urat normal menurut WHO yaitu Pria : 3,5-7 mg/dl, wanita :
2,6-6 mg/dl.
b. Klasifikasi
1) Gout primer
2) Gout sekunder
c. Etiologi
a) Gout renal primer terjadi karena gangguan eksresi asam urat di tubuli
9
b) Gout renal sekunder disebabkan oleh ginjal yang rusak, misalnya pada
failure).
konsumsi alkohol dalam jumlah besar atau makanan yang kaya akan
obat yang menghambat sekresi asam urat seperti salisilat dosis kecil,
Tanda dan gejala pada penderita asam urat tinggi menurut Puspitasari
(2010), yaitu nyeri pada satu atau beberapa sendi dimalam hari dan makin
lama makin memburuk, pada sendi yang bengkak nampak kulit kemerahan
peningkatan denyut jantung, bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar
massa seperti kapur, serta kadar asam urat dalam darah tinggi pada laki-laki
yaitu lebih dari 7 mg/dl dan pada wanita lebih dari 6 mg/dl.
10
e. Patofisiologi
yang mengandung asam urat tinggi dan sistem ekskresi asam urat yang tidak
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain,
maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-
diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu
Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum
urat pada ginjal. Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat
memuncak. Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama
ini sangat nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa
pertama terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi
11
Biasanya berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan interval
maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan
gout atau gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit
dengan tofi yang besar pada kartilago, membrane sinovial, tendon dan
jaringan halus.Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada
telinga, tendon achiles dan organ internal seperti ginjal. Kulit luar
12
Penyimpangan KDM
GOUT
13
f. Komplikasi
1) Penyakit Ginjal
urat ada dua penyebab gangguan pada ginjal yaitu terjadinya batu ginjal
(batu asam urat) dan risiko kerusakan ginjal. Asam urat merupakan hasil
diketahui, urine di proses di ginjal. Oleh sebab itu, jika kadar di dala
darah terlalu tinggi maka asam urat yang berlebih akan membentuk kristal
2) Penyakit Jantung
penyakit jantung koroner dan stroke. Hubungan antara asam urat dengan
penyakit jantung adalah adanya kristal asam urat yang dapat merusak
3) Diabetes Millitus
kadar asam urat yang tinggi dalam darah berkaitan dengan risiko
meninjau catatan dari sekitar 2.000 orang dengan gout dalam database
14
Veterans Administration. Pada awal penelitian, semua peserta penelitian
tidak menderita diabete atau penyakit ginjal. Selama periode tiga tahun,
9% laki-laki dengan gout yang memiliki kadar asam urat tidak terkontrol
kadar asam urat yang tidak terkontrol. Kadar asam urat dalam darah yang
2015).
g. Pemeriksaan penunjang
15
h. Penatalaksanaan Medik
1) Non farmakologi
pada TB dan BB, tinggi karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong, ubi)
disarankan tidak kurang dari 100 g/hari, rendah protein yang bersumber
hewani, rendah lemak, baik dari nabati atau hewani, tinggi cairan,
gelas sehari dapat berupa air putih masak, teh, sirop atau kopi, tanpa
alkohol, termasuk tape dan brem perlu dihindari juga, alkohol dapat
asam urat
2) Farmakologi
2012)
16
2. Konsep Dasar Nyeri
a. Defenisi Nyeri
dengan kerusakan jaringan actual dan potensial yang terlokalisasi pada suatu
bila ada jaringan rusak dan hal ini menyebabkan individu bereaksi dengan
b. Klasifikasi Nyeri
1) Nyeri akut adalah nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
berlangsung dalam waktu yang lama. Yang lebih dari 6 bulan, yang
termasuk nyeri psikomatis. Dan ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat
terbakar.
17
c. Etiologi Nyeri
organ atau jaringan tubuh), zat kimia (penyebab nyeri karena bahan / zat
traumatik, skizofreniad).
d. Skala Nyeri
dilakukan dengan meminta penderita untuk memilih salah satu bilangan (dari
18
e. Karakteristik nyeri
Karakteristik dapat dilihat atau di ukur berdasarkan lokasi nyeri,
dan kualitas nyeri (nyeri seperti ditusuk, terbakar, sakit nyeri dalam atau
karena bisa terjadi nyeri hebat karena dari faktor psikologis bukan dari
lukanya.
nyeri seperti ditusuk, terbakar, sakit nyeri dalam atau superficial, atau
sampai kearah nyeri yang sangat. Namun hal ini akan sulit dilakukan apabila
19
S (Servere), tingkat keparahan merupakan hal yang paling subyektif
sifatnya kuantitas.
rangkaian nyeri. Perlu ditanyakan kapan mulai muncul adanya nyeri, berapa
f. Penatalaksanaan Nyeri
1) Non Farmakologi
akupuntur, terapi music, dan massage. Salah satu terapi non farmakologi
yang akan dibahas lebih lanjut dalam penanganan nyeri asam urat tinggi
20
nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa
darah.
baru terjadi karena justru akan memperparah kondisi cedera atau luka
dan juga tidak boleh digunakan di perut pada orang yang mengalami
radang atau infeksi usus buntu. Kompres hangat ini dapat digunakan
mengurangi rasa karena jahe memiliki sifat pedas, pahit dan aromatic
21
dari oleoresin seperti zingeron, gingerol dan shogaol. Kandungan air
dan minya yang terdapat pada jahe tidak menguap sehingga berfungsi
inflamasi berkurang.
Cara kerja : Kupas jahe empat ruas, lalu potong-potong, rebus jahe
dengan air minimal tiga gelas (± 900cc) hingga tersisa dua gelas,
basahi dengan air rebusan jahe lalu peras sedikit, tempelkan pada
daerah yang nyeri minimal 10 menit, lakukan setiap hari pada pagi
22
2) Farmakologi
ujung saraf perifer pada daerah luka dan menurunkan tingkat mediator
selain penghilang nyeri tetapi obat ini dapat mengurangi nyeri kronis tipe
23
gangguan alam perasaan yang mendasarinya, tetapi dapat juga
1. Konsep Keluarga
a. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang yang disatukan oleh
orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya
adalah dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang
sama atau yang berbeda dan saling mengikutsertakan dalam kehidupan yang
24
ikatakan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang
lainnya.
b. Karakteristik Keluarga
dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain, anggota keluarga berinteraksi satu sama
lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
25
pengetahuan. seperti kurangnya pengetahuan keluarga tentang pengertian,
keluarga tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah serta
26
sumber keluarga diantaranya keuangan, kondisi fisik rumah yang tidak
memenuhi syarat.
yang tersedia dikeluarga dan sumber-sumber dari profesi lain termasuk pemberi
pelayanan kesehatan dan sector lain di komunitas (Riasmini, dkk. 2017). Tahap
a. Pengkajian
27
lima tugas kesehatan keluarga. Namun dalam pelaksanaannya, kedua
ini, status gizi, tanda-tanda vital, status imunisasi dasar, dan penggunaan
alat bantu atau protesa serta status kesehatan anggota keluarga saat ini
sedang sakit) meliputi nama individu yang sakit, diagnosis medis, rujukan
hari, dan data penunjang medis individu yang sakit (lab, radiologi, EKG,
USG)
sampah dll
28
5) Struktur keluarga mencakup struktur peran, nilai, komunikasi, kekuatan.
perkembangan keluarga
7) Fungsi keluarga terdiri dari aspek instrumental yang terdiri dari aktivitas
29
8) Menurut Depkes, (2006) kemandirian keluarga memiliki beberapa
1 2 3 4
keperawatan keluarga
aktif
secara aktiv
30
b. Diagnosa Keperawatan
baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera diman perawat memiliki
terbentuknya tofus
31
Diagnosa yang akan menjadi fokus intervensi adalah Nyeri akut/kronis
c. Intervensi Keperawatan
intervensi keluarga yaitu pada lima tugas kesehatan keluarga dan Ikatan
dapat berkurang dan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
32
TUK 1: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... diharapkan
terkait dengan proses penyakit, Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari
(Nama obat dan efek samping obat, Monitor efektifitas cara pemberian obat
pandangan –pandangan atau solusi alternatif dengan cara yang jelas dan
33
mendukung, Hormati hak- hak pasien untuk menerima atau tidak menerima
dipakai pasien saat ini untuk menurunkan nyeri, dukung istrahat/tidur yang
non farmakologi
34
TUK 4 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... diharapkan
nyaman, sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nyaman,
aktif (Jelaskan sistem perawatan kesehatan segera cara kerjanya dan apa
bertanya mengenai layanan dan biaya (layanan kesehatan, Bantu pasien atau
d. Implementasi
35
lansung, tindakan kolaboratif dan pengobaatan dasar, tindakan observasi,
e. Evaluasi
keluarga, untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu
36
keperawatan. Kriteria evaluasi berdasarkan Nursing Outcomes
Standar : Tanda dan gejala (nyeri pada satu atau beberapa sendi
kesehatan
37
Kriteria : Mengenali kapan nyeri terjadi, menggambarkan faktor
/ Waktu dan melihat perubahan dari warna, bengkak, dan kehangatan dari
dirasakan yaitu akibat peningkatan kadar asam urat di dalam darah dan
dibutuhkan.
memakai alas kaki untuk menghindari nyeri akibat dingin pada lantai).
38
Kriteria : Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Terapi Kompres Air Jahe Hangat oleh Keluarga Terhadap Penurunan Nyeri Sendi
Subyek yang digunakan adalah 2 klien atau 2 keluarga ( 2 kasus) dengan masalah
sama antara pasien satu dan yang lainnya. Guna melihat kesenjangan-kesenjangan
yang terjadi dan keberhasilan Asuhan Keperawatan yang diberikan pada masing-
masing pasien.
C. Fokus Studi
Fokus studi pada studi kasus ini adalah tugas kesehatan keluarga yaitu
40
peningkatan kadar asam urat dengan cara memberikan terapi kompres air jahe
akibat peningkatan kadar asam urat di Kelurahan Poboya Tahun 2017. Batasan
dalam satu rumah dimana salah satu anggotanya ada yang mengalami
dirasakan oleh klien yaitu berupa bengkak, merah dan nyeri sendi.
rasa hangat pada daerah sendi yang mengalami peningkatan asam urat
menggunakan cairan rebusan jahe, yang diajarkan peneliti ke care giver hingga
3. Lembar observasi melakukan tindakan terapi kompres air jahe hangat oleh
41
4. Leafleat pengenalan tentang Asam urat tinggi (terlampir)
waktu penelitian pada bulan Juni. Penelitian dilakukan selama 9 hari dengan
informed consent.
5. Memilih anggota keluarga yang bersedia melakukan terapi kompres air jahe
hangat.
fisik
8. Menentukan pasien yang akan dilakukan tindakan kompres air jahe hangat.
42
10. Menjelaskan konsep asam urat tinggi dan nyeri dengan media yang mudah
11. Mengajarkan tehnik kompres air jahe hangat kepada keluarga menggunakan
media leaflet.
12. Melakukan follow up pelaksanaan kompres air jahe hngat yang dilakukan
13. Terminasi
/ tindakan dan sumber informasi tambahan dari dua sumber data utama yaitu
klien, dan keluarga klien secara langsung mengenai riwayat kesehatan pasien serta
I. Analisis Data
Terapi Kompres Air Jahe Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Sendi” dilakukan
ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis data
yang digunakan dengan cara observasi oleh peneliti yang mengahsilkan data untuk
Urutan dalam analisa data yang akan dilakukan pada kasus ini adalah :
43
1. Pengumpulan data
Data di kumpulkan dari hasil wawancara secara langsung kepada klien serta
keluarga. Dan observasi tingkah laku atau perilaku klien dan keluarga tentang
2. Mereduksi data
Data dari hasil wawancara yang telah di kumpulkan oleh peneliti dalam bentuk
menjadi data subyektif (data yang didapatkan dari klien) dan obyektif (data
3. Penyajian data
Penyajian data yang dilakukan oleh peneliti dalam bentuk teks naratif dan tabel.
4. Kesimpulan
yaitu pengambilan kesimpulan didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-
bukti. Data yang di kumpulkan oleh peneliti yaitu terkait dengan data
J. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian
44
dari itu segi etika penulisan harus diperhatikan karena berhubung manusia
mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian. Hal yang mendasari penyusunan
semua tindakan atau asuhan keperawatan yang di lakukan pada klien harus
3. Confidentiality (kerahasiaan)
lainnya. Apapun informasi yang didapatkan dari klien, atau keluarganya akan
45