Komponen Hasil Analisa Jurnal Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3 Judul Pengaruh latihan Range of Pengaruh ROM (Range of Pengaruh Range of Motion Motion terhadap peningkatan Motion) terhadap kekuatan Exercise terhadap kekuatan kekuatan otot lanjut usia di otot ekstremitas pada pasien otot pada pasien stroke di UPT Pelayanan social lanjut stroke non Hemoragic wilayah Puskesmas Sidotopr usia (pasuruan Kec. Babat Surabaya Kab. Lamongan Pendahulua Proses menua menimbulkan Stroke merupakan salah satu Latihan ROM merupakan n/ Latar suatu proses Menghilangnya masalah kesehatan yang cukup salah satu bentuk latihan Belakang secara perlahan-lahan ke serius dalam kehidupan dalam proses rehabilitasi mampuan jaringan untuk modern saat ini. Prevalensi yang dinilai cukup efektif memperbaiki diri atau stroke bertambah seiring untuk mencegah terjadinya mengganti dan mempertahan bertambahnya usia. World kecacatan pada penderita kan fungsi normalnya Health Organization (WHO) stroke. Latihan ini adalah sehingga tidak dapat menetapkan bahwa stroke salah satu bentuk intervensi bertahan terhadap infeksi merupakan suatu sindrom fundamental perawat yang serta memperbaiki kerusakan klinis dengan gejala berupa dapat dilakukan untuk yang di derita. Terdapat gangguan fungsi otak secara keberhasilan regimen berbagai macam latihan fisik fokal atau global yang dapat terapeutik bagi penderita dan untuk lansia, yaitu latihan menimbulkan kematian atau dalam upaya pencegahan kontraksi otot isometrik dan kelainan menetap lebih dari 24 terjadinya kondisi cacat isotonik, latihan kekuatan, jam, tanpa penyebab lain permanen pada penderita latihan aerobik, latihan kecuali gangguan vaskular stroke paska perawatan di rentang gerak (Range of (Rasyid & Soertidewi, 2007). rumah sakit, sehingga dapat Motion). Pemeliharaan ke Menurut Smeltzer (2002), menurunkan tingkat kuatan otot dan fleksibilitas stroke atau cedera ketergantungan penderita sendi, disertai latihan Range serebrovaskular (CVA) adalah pada keluarga, meningkatkan of Motion (ROM) dapat kehilangan fungsi otak karena harga diri dan mekanisme meningkatkan dan mem berhentinya suplai darah ke koping penderita. Menurut pertahankan kekuatan otot bagian otak, yang WHO tahun 2012 kematian dan fleksibilitas persendian. mengakibatkan kehilangan akibat stroke sebesar 51% Menurut Kozier (2004) sementara atau permanen diseluruh dunia disebabkan latihan ROM merupakan gerakan, berpikir, memori, oleh tekanan darah tinggi. latihan yang sangat efektif bicara, atau sensasi. Range of Jumlah penderita stroke bagi lansia yang mengalami motion (ROM) adalah latihan mencapai 8,3 per 100 penurunan kekuatan otot. yang dilakukan untuk mem populasi di Indonesia dengan pertahankan atau mem populasi sekitar 211 juta perbaiki tingkat kesempurnaan jiwa, berarti terdapat sekitar kemampuan pergerakkan sendi 1,7 juta penderita stroke di secara normal dan lengkap Indonesia (Depkes 2007). untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Melakukan mobilisasi persendian dengan latihan ROM dapat mencegah berbagai komplikasi seperti nyeri karena tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dekubitus sehingga mobilisasi dini penting dilakukan secara rutin dan kontinyu. Memberi kan latihan ROM secara dini dapat meningkatkan kekuatan otot karena dapat menstimulasi motor unit sehingga semakin banyak motor unit yang terlibat maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot, kerugian pasien hemiparese bila tidak segera ditangani maka akan terjadi kecacatan yang permanen (Potter & Perry, 2009). Metode Jenis penelitian ini adalah pre Penelitian ini merupakan Jenis penelitian ini ada pra- Penelitian eksperimen dengan penelitian kuantitatif, men eksperimental dengan One- desain "One Group Pre test ggunakan desain penelitian Group Pra-Post Test Design. Post test Designs". Instrumen quasi experimental dengan Populasi dalam penelitian ini penelitian menggunakan pendekatan one group pre test- adalah pasien stroke di check list dan lembar post test. Pada desain peneliti wilayah Puskesmas Sidotopo observasi. Populasi dalam an ini hanya terdapat satu Surabaya berjumlah 35 orang penelitian ini adalah seluruh kelompok, yaitu kelompok dan sampel berjumlah 32 lansia di UPT Pelayanan perlakuan sekaligus menjadi orang. Teknik sampling yang Sosial Lanjut Usia (cabang kelompok kontrol. Kelompok digunakan adalah Purposive Pasuruan) Kecamatan Babat, tersebut dilakukan intervensi Sampling. Pada kekuatan otot Kabupaten Lamongan, pada berupa latihan ROM pasif menggunakan lembar obser bulan September sampai menggunakan metode lang vasi serta menggunakan uji dengan November mengguna sung. Dilakukan penilaian statistic t-test. kan teknik sampling simple untuk mengetahui kekuatan random sampling. otot sebelum intervensi (pre- test). Hasil dan Setelah melakukan analisis Nilai signifikansi kekuatan Hasil Uji T menunjukkan p pembahasan data dengan menggunakan otot tangan sebelum dan value 0.000 (α < 0,05) uji Mann Whitney mengguna sesudah pemberian ROM menyatakan ada pengaruh kan SPSS versi 11.5 dengan sebesar 0,000. Artinya terdapat Range of Motion Exercise tingkat kemaknaan α = 0,05 perbedaan kekuatan otot terhadap kekuatan otot. Hal diperoleh nilai Asymp. Sig. tangan sebelum dan sesudah ini berarti bahwa Range Of (2-tailed) = 0,042 di mana pemberian ROM. Hal ini Motion Exercise memiliki 0,042 < 0,05, maka H0 membuktikan bahwa ROM pengaruh terhadap rentang ditolak sehingga dapat berpengaruh dalam meningkat gerak responden bila disimpulkan bahwa terdapat kan kekuatan otot tangan dilakukan dengan frekuensi pengaruh latihan Range of responden.Nilai signifikansi 2x sehari dalam 4 hari (Fajar, Motion (ROM) terhadap kekuatan otot kaki sebelum 2014). Hasil penelitian peningkatan kekuatan otot dan sesudah pemberian ROM menunjukan tentang data lanjut usia. Peningkatan sebesar 0,000. Artinya terdapat nilai kekuatan otot dan kekuatan otot yang cukup perbedaan kekuatan otot kaki rentang gerak yang besar ini disebabkan per sebelum dan sesudah pemberi meningkat dapat menjawab ubahan anatomis, yaitu an ROM. Hal ini membuktikan beberapa tujuan latihan peningkatan jumlah bahwa ROM berpengaruh Range Of Motion (ROM) miofibril, peningkatan ukur dalam meningkatkan kekuatan yaitu mempertahankan atau an miofibril, peningkatan otot kaki responden. memelihara fleksibilitas dan jumlah total protein kekuatan otot, memelihara kontraktil khususnya mobilitas persendian dan kontraktil miosin, peningkat mencegah kelainan bentuk, an kepadatan pembuluh kekakuan dan kontraktur. kapiler dan peningkatan Nilai kekuatan otot dan kualitas jaringan peng rentang gerak yang hubung, tendon dan ligamen. meningkat tersebut juga Selain itu, peningkatan memberi jawaban pada kekuatan otot juga disebab manfaat Range Of Motion kan perubahan biokimia otot (ROM) yaitu memperbaiki yaitu peningkatan kon tonus otot, meningkatkan sentrasi kreatin, peningkatan mobilisasi sendi, dan konsentrasi kreatin fosfat dan memperbaiki toleransi otot ATP dan peningkatan untuk latihan. glikogen, serta perubahan sistem saraf sulit di identifikasi secara akurat. Namun, penelitian lain mengungkapkan adanya adaptasi sistim saraf yang menyangkut sinkronisasi dan rekurtmen unit motorik. Oleh karena itu pada lansia akan lebih baik agar melakukan latihan ROM dengan teratur karena telah terbukti bahwa latihan ROM dengan teratur mampu meningkatkan kekuatan otot pada lansia. 3.2 Intisari Jurnal Berdasarkan hasil dari ke 3 jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa ROM atau Range of Motion dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke, dan peningkatan jumlah miofibril, peningkatan ukuran miofibril, peningkatan jumlah total protein kontraktil khususnya kontraktil miosin, peningkatan kepadatan pembuluh kapiler dan peningkatan kualitas jaringan penghubung, tendon dan ligamen. Latihan ROM dapat menimbulkan rangsangan sehingga meningkatkan aktivasi dari kimiawi neuromuskuler dan muskuler. Rangsangan melalui neuromuskuler akan meningkatkan rangsangan pada serat syaraf otot ekstremitas terutama syaraf parasimpatis yang merangsang produksi asetilcholin, sehingga mengakibatkan kontraksi. Mekanisme melalui muskulus terutama otot polos ekstremitas akan meningkatkan metabolism pada metakondria untuk menghailkan ATP yang dimanfaatkan oleh otot polos ekstremitas sebagai energy untuk kontraksi dan meningkatkan tonus otot polos ekstremitas. Oleh sebab itu dengan latihan Range of Motion (ROM) secara teratur dengan langkah-langkah yang benar yaitu dengan menggerakkan sendi-sendi dan juga otot, maka kekuatan otot lansia akan meningkat.