Вы находитесь на странице: 1из 4

Ternyata Fungsioner Golkar

Ini Alasan Pemilik RS Bhakti Kartini Soal Mesin


Ticketing di Atas Trotoar
YUD | Sabtu, 02 Maret 2019 - 17:47 WIB

RS Bhakti Kartini
-
RS Bhakti Kartini

RADAR NONSTOP - Dugaan adanya kedekatan antara pemilik RS Bhakti Kartini


dengan orang nomor satu di Partai Golkar Kota Bekasi rupanya benar adanya.

Hal itu diduga salah satu penyebab masih bertenggernya mesin ticketing dan lahan parkir di
atas trotoar pejalan kaki di RS Bhakti Kartini yang berlokasi di Kelurahan Margahayu,
Kecamatan Bekasi Timur tersebut.

IA, salah seorang warga Bekasi Timur mengungkapkan, RS Kartini itu punya orang tuanya
Ikhsan.

"Ikhsan salah satu pengurus DPD Partai Golkar Kota Bekasi. Secara otomatis karena faktor
kedekatan di dalam satu Partai, pasti ada kesepakatan politik antara pihak RS Bhakti Kartini
dengan Walikota Bekasi. Selain itu, diduga ada main mata antara pihak RS Kartini dengan
dinas terkait, seperti DPUPR dan Dinas Perhubungan," papar IA kepada RADAR NONSTOP
(Rakyat Merdeka Group), Sabtu (2/3).
Sebenarnya, lanjut IA (inisial), di lokasi samping RS Kartini bisa dijadikan lahan parkir pihak
rumah sakit, apalagi itu masih tanah miliknya.

"Kabarnya, memang Ikhsan yang mengelola RS Kartini saat ini," terangnya.

Saat dihubungi melalui telepon selular, Ikhsan mengaku kesepakatan yang dibuat pihak RS
Bhakti Kartini dengan Pemerintah Daerah jauh sebelum kepemimpinan Walikota Bekasi,
Rahmat Effendi.

"Kalau mesin ticketing parkir dibongkar dan dimundurin, terus kendaraan buat para pasien
Kartini mau ditarok dimana?," cetusnya.

Ditanya soal lokasi lahan milik RS Kartini yang ada di samping rumah sakit, Ikhsan mengaku
memang ada lahan miliknya.

"Jauh hari sebelumnya, kami mengajukan membuat jembatan dan lahan parkir buat RS
Kartini, tapi warga Kartini menolak adanya pembangunan," paparnya polos yang padahal
pengajuan tersebut bisa diatasi oleh pihak Pemda.

Saat ditanya soal Partai Golkar, Ikhsan menjawab kalau dirinya dulu menjabat sebagai
Bendahara di DPD Partai golkar Kota Bekasi.

"Saat ini saya hanya sebagai fungsioner pengurus di DPD Golkar," ujar singkat.

Sekedar diketahui, Muhamad Ikhsan Nurdjamil pada Pemilu Legislatif 17 April nanti bakal
bertarung sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Kota Bekasi - Kota Depok untuk
periode 2019-2024 lewat Partai Golkar.
Pengguna KS Keluhkan Pelayanan RS
Bakti Kartini
Oleh
Al mujamil
-
Rabu 01/11/2017 | 05:19 WIB
1169
BERBAGI

Facebook

Twitter

ISTIMEWA

MR.co, BEKASI-Efdi Syamsi (53), warga Jalan Lapangan Bola, Kranji, Bekasi Barat,
mengeluhkan pelayanan di RS Bhakti Kartini, ketika hendak berobat mata.

Diceritakannya, RS Bhakti Kartini yang berlokasi di Jalan RA. Kartini, Margahayu, Bekasi
Timur, hanya memberikan obat tetes mata. Padahal, kedua mata Efdi sudah buram tertutup
lapisan putih.

“Puskesmas mengatakan bahwa mata saya katarak. Saya datang ke rumah sakit ini hanya
diberikan obat tetes mata,” ungkapnya.

Ia mengira bahwa pihak rumah sakit tidak memberikan pelayanan maksimal, lantaran dirinya
sebagai pasien pengguna Kartu Sehat (KS).
- Advertisement -

Test out push notification


ads for $200 !!! ❯

Test out push notification


ads for $200 !!! ❯

Test out push notification


ads for $200 !!! ❯

Ia berharap, kedua matanya dibersihkan sehingga bisa melihat normal.

“Saya siap kalau dilakukan tindakan operasi atas kedua mata saya. Bukan hanya dikasih obat
tetes mata saja,” keluhnya.

Ironis, dokter yang menganinya mengatakan bahwa penangan penyakit katarak tidak serta
merta harus dilakukan tindakan operasi, melainkan menjalani proses pemeriksaan khusus.

“Kalau katarak harus pemeriksaan khusus,” ucap Efdi menirukan perkataan dokter.

Dia menambahkan, meski ruang perawatan khusu di rumah sakit tersebut ada, namun, Efdi
tetap tidak dilakukan tindakan medis.

“Jelas – jelas disitu ada sebuah tempat ruangan khusus untuk penyakit katarak,” jelas dia.

Ia pun menilai, masih banya pihak rumah sakit yang kurang maksimal menangani pasien
pengguna kartu sehat. Padahal, disetiap kesempatan Wali Kota Bekasi, kerap menyampaikan
bahwa seluruh warga Kota Bekasi pengguna KS, mendapat pelayanan kesehatan yang baik.

“Saya jadi beranggapan setiap masyarakat pengguna KS selama ini diberi pelayanannya tidak
maksimal atau asal – asalan,” tandas Efdi.

Terpisah, anggota Komisi IV, DPRD Kota Bekasi, Herman Asgar menyayangkan pelayanan
kesehatan RS Bhakti Kartini terhadap pasien pengguna KS.

Menurut Herman, setiap warga Kota Bekasi harus medapatkan pelayanan sama meskipun
lewat jaminan kesehatan dari pemerintah daerah setempat.

Jika benar, pihak rumah sakit menolak pasien yang hendak berobat, maka pihaknya kata
Herman akan memnaggil pihak manajemen rumah sakit tersebut.

“Kalau memang benar pihak rumah sakit menolak warga pengguna KS, maka kami akan
panggil pihak manajemennya. Karena ini janji kepala daerah untuk memberikan jaminan
kesehatan bagi warganya.. jika benar terbukti ada pelanggaran, kita akan evaluasi
perijinannya,” pungkasnya.(boy/hen)

Вам также может понравиться