Вы находитесь на странице: 1из 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu – tunggu oleh para
ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan
hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan karena
si kecil yang selama Sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan
muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi mendebarkan
khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yabg
menyakitkan, mengeluarkan energy yang begitu banyak, dan sebuah
perjuangaan yang cukup melelahkan. Proses persalinan atau tahapan –
tahapan persalinan terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Kala I : Tahap pembukaan
2. Kala II : Tahap pengeluaran bayi
3. Kala III : Tahap pengeluaran plasenta
4. Kala IV : Tahap pengawasan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kala III persalinan?
2. Bagaimana memberikan asuhan pada ibu bersalin kala III?
3. Bagaimana manajemen aktif kala III?
4. Apa keuntungan melakukan manajemen aktif kala III?
5. Apa tanda – tanda pelepasan plasenta?
6. Apa macam – macam pelepasan plasenta?
7. Bagaimana pemeriksaan pelepasan plasenta?
8. Apa saja di periksa saat plasenta lahir?
9. Apa saja pemantauan kala III?
10. Apa saja kebutuhan ibu pada kala III?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kala III.
2. Untuk mengetahui memberikan asuhan pada ibu bersalin kala III.
3. Untuk mengetahui manajemen aktif kala III.
4. Untuk mengetahui keuntungan melakukan kala III.
5. Umtul mengetahui tanda – tanda pelepasan plasenta.
6. Untuk mengetahui macam – macam pelepasan plasenta.
7. Untuk mengetahui pemeriksaan pelepasan plasenta.
8. Untuk mengetahui pemeriksaan plasenta.
9. Untuk mengetahui pemantauan kala III.
10. Untuk mengetahui kebutuhan ibu pada kala III.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kala III
Kala III dimulai sejak bayi lahir sampai lahirnya plasenta / uri. Rata
– rata lama kala III berkisar 15 – 30 menit, baik pada primipara maupun
multipara. Didapat dua tingkat pada kelahiran plasenta yaitu :
1. Melepasnya plasenta dari implantasinya pada dinding uterus.
2. Pengeluaran plasenta dari dalam kavum uteri.

Tempat implantasi plasenta sering pada dinding depan dan belakang


korpus uteri atau dinding lateral. Sangat jarang terdapat pada fundus
uteri. Bila terletak pada segmen bawah Rahim, keadaan ini disebut
plasenta previa.

B. Meberikan Asuhan pada Ibu Bersalin Kala III.


Fisiologi kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Stelah bayi lahir uterus teraba
keras dengan fundus uteri agak diatas pusat beberapa menit kemudian
uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.
Biasanya plasenta lepas dalam 6 – 15 menit setelah bayi lahir dan keluar
spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta,
disertai dengan pengeluaran darah. Komplikasi yang dapat timbul pada
kala II adalah perdarahan akibat atonia uteri, retensio plasenta,
perlukaan jalan lahir, tanda gejala tali pusat.
Tempat implantasi plasenta menglami pengerutan akibat
pengosongan kavum uteri dan kontraksi lanjutan sehingga plasenta
dilepaskan dari perlekatannya dan pengumpulan darah pada ruang utero
– plasenter akan mendorong plasenta keluar. Otot uterus (miometrium)
berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah
lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya

3
ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta
akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding rahim, setelah
lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam vagina
(Depkes RI 2007).
C. Manajemen Aktif Kala III
Manajemen Aktif Kala III terdiri dari :
1. Pemberian oksitosin
Pemberian oksitosin 10 U
1. Sebelum memberikan oksitosin, bidan harus melakukan
pengkajian dengan melakukan palpasi pada abdomen untuk
meyakinkan hanya ada bayi tunggal, tidak ada bayi kedua.
2. Dilakukan pada 1/3 paha bagian luar.
3. Bila 15 menit plasenta belum lahir, maka berikan oksitosin ke 2,
evaluasi kandung kemih apakah penuh. Bila penuh lakukan
kateterisasi.
4. Bila 30 menit belum lahir, maka berikan oksitosin ke 3 sebanyak
10 mg dan rujuk pasien.
2. Penegangan tali pusat terkendali
1. Klem dipindahkan 5 – 10 cm dari vulva.
2. Tangan kiri diletakkan di atas perut memeriksa kontraksi uterus.
Ketika menegangkan tali pusat, tahan uterus.
3. Saat ada kontraksi uterus, tangan di atas perut melakukan
gerakan dorso kranial dengan sedikit tekanan. Cegah agar tidak
menjadi inversio uteri.
4. Ulangi lagi bila plasenta belum lepas.
5. Pada saat plasenta sudah lepas, ibu dianjurkan sedikit meneran
dan penolong sambal terus menegangkan tali pusat.
6. Bila plasenta sudah tampak lahir dari vulva, lahirkan dengan ke
2 tangam. Perlu diperhatikan bahwa selaput plasenta mudah

4
tertinggal sehingga untuk mencegah hal itu maka plasenta
ditelangkupkan diputar dengan hati – hati serah dengan jarum
jam.
3. Massase fundus uteri
1. Tangan diletakkan di atas fundus uteri.
2. Gerakan tangan dengan pelan, sedikit ditekan, memutar serah
jarum jam. Ibu diminta bernafas dalam untuk mengurangi
ketegangan atau rasa sakit.
3. Kaji kontraksi uterus 1 – 2 menit, bombing pasien dan keluarga
untuk melakukan massase uterus.
4. Evaluasi kontraksi uterus setiap 15 menit selama 1 jam pertama
dan 30 menit pada jam ke 2.
D. Keuntungan Manajemen Aktif Kala III
1. Lama kala III lebih singkat.
2. Jumlah perdarahan berkurang sehingga dapat mencegah perdarahan
post partum.
3. Menurunkan kejadian retensio plasenta.
E. Tanda – Tanda Pelepasan Plasenta
1. Perubahan bentuk uterus. Bentuk uterus yang semula discoid
menjadi globuler akibat dari kontraksi uterus.
2. Semburan darah tiba – tiba.
3. Tali pusat memanjang.
4. Perubahan posisi uterus. Setelah plasenta lepas dan menempati
segmen bawah rahim, maka uterus muncul pada rongga abdomen.
F. Macam Pelepasan Plasenta
Mekanisme Schultz yaitu pelepasan plasenta yang di mulai dari
sentral / bagian tengah sehingga terjadi bekuan retroplasenta. Cara
pelepasan ini paling sering terjadi. Tanda pelepasan dari tengah ini
mengakibatkan perdarahn tidak terjadi sebelum plasenta lahir.
Perdarahan benyak terjadi segera setelah plasenta lahir. Sedangkan

5
mekanisme Duncan yaitu terjadi Pplasenta. Hal ini mengakibatkan
terjadinya semburan darah sebelum plasenta lahir.
G. Pemeriksaan Pelepasan Plasenta
Pada keadaan normal menurut Caldeyro – Barcia plasenta akan lahir
waktu 6 menit setelah anak lahir lengkap. Untuk mengetahui apakah
plasenta telah lepas dari tempat implantasinya, dipakai beberapa perasat
antara lain :
1. Perasat Kustner : Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit
tali pusat. Tangan kiri menekan daerah di atas simfisi. Bila tali pusat
ini masuk kembali ke dalam vagina, berarti plasenta belum lepas dari
dinding uterus. Bila tetap atau tidak masuk kembali ke dalam vagina,
berarti plasenta lepas dari dinding uterus. Perasat ini hendaknya
dilakukan secara hati – hati. Apabila hanya sebagian plasenta
terlepas, perdarahan banyak akan dapat terjadi.
2. Perasat Strassman : Tangan kanan meregangkan atau menarik
sedikit tali pusat. Tangan kiri mengetok – ngetok fundus uteri. Bila
terasa getran pada tali pusat yang diregangkan ini, berarti plasenta
belum lepas dari dinding uterus. Bila tidak terasa getaran, berarti
plasenta telah lepas dari dinding uterus.
3. Perasat Klein : Wanita tersebut disuruh mengedan. Tali pusat
tampak turun ke bawah. Bila pengedanannya dihentikan dan tali
pusat masuk kembali ke dalam vagina, berarti plasenta belum lepas
dari dinding uterus.
H. Pemeriksaan Plasenta
1. Selaput ketuban utuh atau tidak.
2. Plasenta : ukuran plasenta
a. Bagian maternal : jumlah kotiledon, keutuhan pinggir
kotiledon.
b. Bagian fetal : utuh atau tidak.

6
3. Tali pusat : jumlah arteri dan vena, adakan arteria tau vena yang
terputus untuk mendeteksi plasenta suksenturia. Insersi tali pusat,
apakah sentral, marginal serta panjang tali pusat.
I. Pemantauan Kala III
1. Perdarahn. Jumlah darah diukur, disertai dengan bekuan darah atau
tidak.
2. Kontraksi uterus : bentuk uterus, intensitas.
3. Robekan jalan lahir / laserasi, rupture perineum.
4. Tanda vital :
a. Tekanan daraj bertambah tinggi dari sebelum persalinan.
b. Nadi bertambah cepat.
c. Temperature bertambah tinggi.
d. Respirasi berangsur normal.
e. Gastrointestinal normal
5. Personal hygiene.

7
BAB III
TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN INTRANATAL CARE


No. Register : 28032019 / INC / 001
Nama Pengkaji : Tania Damayanti Motiec
Tanggal / Waktu Pengkajian : 20 Maret 2019 / 17. 00
Tempat Pengkajian : BPM Bidan Winda Yunilasari, S. ST

I. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)


A. Biodata
Nama Klien : Ny. T Nama Suami : Tn. D
Umur : 28 Tahun Umur : 65 Tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda Suku Bangsa : Sunda
Golongan Darah : - Golongan Darah : -
Status Pekawinan : Nikah Status Perkawinan :
Nikah
Alamat : Warnajaya Alamat : Warnajaya
No. Telepon : - No. Telepon : -
B. Keluhan :
C. Riwayat Kehamilan Sekarang
Kehamilan ke : 1 Bersalin : 0 Keguguran : 0
HPHT : 25 – 06 – 2018 Taksiran Persalinan : 02 – 04 – 2019 Usia
Kehamilan : 39 minggu
Siklus haid : 2 8 hari Lamanya Haid : 7 hari, teratur
Diamenorrhea : Ada
Banyaknya : 2 kali ganti pembalut Keadaan pembalut : Penuh
Gerakan janin yang dirasakan dalam 24 jam terakhir : 10,kali, Kuat

8
Imunisasi TT1 tanggal : - tempat :-
Imunisasi TT2 tanggal : - tempat :-
Periksa kehamilan : 2 kali tempat : BPM
Tablet Fe : 90 Tablet, Habis Cara minum : 1 x 1 sehari sebelum
tidur
A. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu

Usia Persalinan Nifas


No Tahun JK Ket
Kehamilan Penolong Jenis BB PB Tempat H/M Lochea Laktasi Infeksi
2700 47 Tidak Tidak
1 2019 39 minggu L Bidaan Spontan BPM H Rubra ASI
gram cm ada ada

B. Pola Aktivittas Sehari – hari


1. Diet
a. Nutrisi
 Terakhir kali makan : 28 – 03 – 2109 (11.30
WIB)
 Jenis makanan yang dikonsumsi : Nasi, ikan, sayuran
 Makan yang dipantang : Tidak ada
 Alergi terhadap makan : Tidak ada
b. Hidrasi
 Terkahir minum : 28 – 03 – 2019 (17.15)
 Jenis minuman : Air putih
2. Istirahat dan Tidur
 Malam : ± 8 jam/hari
 Siang : ± 1 jam/hari
 Masalah : tidak ada
3. Personal Hygiene
 Mandi : ± 2 kali/hari
 Gosok gigi : ± 2 kali/hari
 Ganti pakaian : ± 2 kali/hari

9
4. Aktivitas Seksual
 Kapan hubungan seksual terakhir : 1 minggu yang lalu
 Keluhan : Tidak ada
5. Eliminasi
a. BAK
 Terakhir kali BAK : 5 menit yang lalu
 Banyaknya : ± 150 cc
 Keluhan : Tidak ada
b. BAB
 Terakhir kali BAB : 28 – 03 – 2019 (07.30)
 Banyaknya : ± 150 cc
 Konsistensi : Lembek
 Keluhan : Tidak ada
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita
Hipertensi : Tidak ada Hepatitis B : Tidak ada TBC : Tidak ada
Thypus Abdominalis : Tidak ada PMS : Tidak ada Lain – lain :
Tidak ada
2. Riwayat penyakit keluarga
Hipertensi : Tidak ada DM : Tidak ada Asthma : Tidak ada Lain
– lain : Tidak ada
3. Riwayat alergi : Tidak ada
4. Perilaku Kesehatan :
 Penggunanaan alcohol/ obat – obatan sejenis : Tidak
ada
 Obat – obtan/ jamu yang sering dikonsumsi : Tidak
ada
 Merokok : Tidak
ada

10
D. Riwayat Sosial
 Kehamilan ini diinginkan atau direncanakan : Ya
 Status perkawinan : Nikah
 Pernikahan ke : 1 Lamanya : 1 tahun
 Hubungan dengan suami : Sangat baik
 Hubungan dengan anggota keluarga lain : baik
 Pengambil keputusan dalam keluarga : Ibu
 Pendamping persalinan: Ibu
 Dukungan keluarga : Baik
 Pendonor darah : Ibu kandung
 Rencana menyusui : ASI
 Keluarga yang tinggal serumah
No Nama L/P Usia Hubungan kelurga Pendidikan Pekerjaan

1. Siti masitoh P 46 th Ibu SMP IRT

II. PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)


1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis Status Emosional
: Stabil
2. Tanda – tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 78 x/ menit, regular
Respirasi : 18 x/menit, regular Suhu : 36,5oC
3. Tinggi badan : 160 cm
Berat badan sekarang : 47 kg
Berat badan sebelum hamil : 42 kg
Kenaikan berat badan : 5 kg
Lingkar lengan : 20 cm
4. Pemeriksaan fisik
 Kepala

11
Inspeksi
 Warna rambut : Hitam
 Kebersihan : Sedikit kotor

Palpasi

 Keadaan rambut : Baik


 Benjolan : Tidak ada
 Muka

Inspeksi

 Oedema : Tidak ada


 Pucat atau tidak : Tidak pucat

Palpasi

 Oedema : Tidak ada


 Mata

Inspeksi

 Konjungtiva : Merah muda


 Sclera : Putih
 Hidung
 Kebersihan : Bersih
 Pengeluaran : Tidak ada
 Polip : Tidak ada
 Telinga
 Kebersihan : Bersih
 Pengeluaran : Tidak ada
 Fungsi pendengaran : Baik
 Bibir

Inspeksi

12
 Pucat : Tidak pucat
 Stomatitis : Tidak ada
 Gigi
 Caries : Ada
 Gigi palsu : Tidak ada
 Lidah
 Warna : Merah muda
 Leher
 Pembengkakan kelenjar tiroid : Tidak ada
 Pembengkakakn KGB : Tidak ada
 Pembengkakan vena jugularis : Tidak ada
 Dada
Payudara
Inspeksi
 Bentuk : Simetris
 Kebersihan : Bersih
 Benjolan : Tidak ada
 Putting susu : Tidak menonjol
 Hyperpigmentasi : Merata
 Retraksi/dimpling : Tidak ada
 Lecet : Tidak ada
Palpasi
 Benjolan : Tidak ada
 Colostrum : Ada
 Pembesaran KGB axila : Tidak ada
 Abdomen
Inspeksi
 Bentuk perut : Simetris
 Sikatrik bekas operasi : Tidak ada

13
 Striae : Tidak ada
 Hyperpigmentasi : Merata
Palpasi
 TFU : 27 cm
 Leopold I : Teraba bulat, lunak
 Leopold II : Kanan : Teraba ada tahanan
dan
 keras seperti papan.
 Kiri : Teraba ada bejolan-
benjolan kecil
 Leopold III : Teraba bulat, keras,
melenting tidak bisa
 digoyangkan.
 Leopold IV : Divergen
 Perlimaan : 3/5
 TBJ : 27 – 12 = 15 X 155 = 2325
gram
 Penilaian HIS
Frekuensi : 2x/menit Interval : 3 menit Durasi 50 detik
Intensitas : Kuat
Auskultasi
 DJJ
Frekuensi : 150 x/menit Kekuatan : Kuat Regularitas :
Reguler
 Ektremitas
Ektremitas atas
Inspeksi
 Oedema : Tidak ada
 Kuku : Bersih

14
Palpasi
 Oedema : Tida ada
 Capillary Refill : Kembali dalam 2 detik
Ektremitas bawah
Inspeksi
 Bentuk : Simteris
 Oedema : Tidak ada
 Varises : Tidak ada
Palpasi
 Oedema : Tidak ada
 Capillary Refill : Kembali dalam 2 detik
 Varises : Tidak ada
Perkusi
 Refleks patella : Positif +
 Genetalia
Inspeksi
 Oedema : Tidak ada
 Varises : Tidak ada
 Pembesaran kelenjar Bartholin : Tidak ada
 Pengeluaran : Lendir campur darah
 Tanda infeksi : Tidak ada
Pemeriksaan dalam
 Vulva/vagina : Baik
 Portio : Tipis
 Pembukaan serviks : 4 cm
 Keadaan ketuban : Jernih
 Presentasi : Kepala
 Denomintor : UUK
 Molage : Tidak ada
 Turunan bagian terendah : H III

15
 Bagian – bagian yang menyertai : Tidak ada
 Anus
Inspeksi
 Haemoroid : Tidak ada
3. Pemeriksaan Laboratorium
 Darah
 Hb : Tidak dilakukan
 Urine
 Protein : Tidak dilakukan
 Glukosa : Tidak dilakukan
III. ASSESMENT (A)
Diagnosa : Ibu G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu
inpartu
kala I fase aktif dengan keadaan baik.
Janin hidup, tunggal, intrauterine, preskep
dengan baik.

Masalah Potensial : Tidak ada

Antisipasi Masalah Potensial : Tidak ada

IV. PLANNING (P)

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini, kondisi ibu baik. Ibu
dan keluarga mengetahui keadaannya saat ini.
2. Memasang infus.
3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum di sela tidak ada
kontraksi. Ibu mengerti dan melakukannya.
4. Memberitahu ibu untuk menarik nafas jik ada kontraksi, tidak
dianjurkan untuk mengedan karena pembukaan belum lengkap. Ibu
mengerti dan melakukannya.
5. Mengobservasi kemajuan persalinan menggunakan partograf.

16
6. Menganjurkan ibu untuk tidur berbaring balik kiri atau kanan. Ibu
mengerti dan melakukannya.
7. Menyiapkan partus set dan perlengkapan bayi.

KALA II
Hari/Tanggal : 28 Maret 2019 Jam : 18.25
I. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
Keluhan : Ibu mengatakan seperti ingin BAB dan meneran yang sangat kuat
II. DATA OBJEKTIF (O)
1. Keadaan Umum
 Kesadaran : Compos mentis
 Keadaan Umum : Baik
 Status Emosi : Stabil
2. Tanda-tanda Vital
 Tekanan Darah : 100/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Respirasi : 18 x/menit
 Suhu : 36.5 o
C
3. HIS
 Intensitas : Kuat
 Frekuensi :4 x/10 menit
 Interval :2 menit
 Durasi : detik
4. DJJ
 Frekuensi : 140 kali/menit, Regular
5. Pemeriksaan Luar Abdomen
 Perlimaan : 8/5

17
 Vesika urinaria : Kosong
6. Pemeriksaan Dalam
 Vulva/Vagina : Baik
 Portio : Tipis
 Pembukaan serviks : 10 cm
 Keadaaan ketuban : Pecah
 Presentasi : Kepala
 Denominator : UUK
 Molage : Tidak Ada
 Turunan bagian yang terendah : H IV
 Bagian lain yang teraba : Tidak Ada
III. ASSESSMENT (A)
Diagnosa : Ibu G1P0A0 kehamilan 39 minggu inpartu kala II
dengan keadaanan baik.
Janin hidup, tunggal, intrauterine, presket dengan
dengan keadaan baik
Masalah Potensial : Tidak ada
Antisipasi Masalah : Tidak ada
IV. PLANNING (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini. kondisi ibu baik. Ibu dan
keluarga mengetahui keadaanya saat ini.
2. Mengajarkan ibu meneran. Ibu mengerti.
3. Menawarkan ibu untuk memilih meneranyang nyaman. Ibu memilih
posisi berbaring ( litotomi )
4. Membimbing ibu meneran jika ada his. Ibu mengerti dan melakukannya.
5. Memberitahu keluarga untuk minum dan makan di sela tidak his.
Keluarga mengerti dan memberi air putih kepada ibu.

18
6. Menolong persalinan secara APN, Jam 18.43 WIB bayi lahir spontan,
segera menangis , jenis kelamin laki-laki, warna kulit kemerahan, tonus
otot aktif.

KALA III
Hari/Tanggal : 28 Maret 2019 Jam : 18.43
I. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
Keluhan : Ibu mengatakanada mulas pada uterus
II. PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
1. Keadaan Umum
 Kesadaran : Compos mentis
 Keadaan Umum : Baik
 Status Emosi : Stabil
2. Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah :110/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Respirasi : 18 x/menit
 Suhu : 36 o
C
3. Abdomen
 Tinggi Fundus : Sepusat
 Kontraksi : Baik dan teratur
 Bayi Ke-2 : Tidak ada
4. Keadaan Kandung Kemih : Kosong
5. Tanda-tanda Pelepasan Plasenta
 Tali pusat memanjang : Ada
 Uterus membulat : Ada
 Semburan darah tiba-tiba : Ada
III. ASSESSMENT
Diagnosa : Ibu P1A0 Inpartu kala III dengan keadaan

19
baik
Masalah Potensial : Tidak ada
Antisipasi Masalah Potensial : Tidak ada

IV. PLANNING (P)


1. Memberitahu ibu pemeriksaan saat ini. Ibu dalam kondisi baik.
2. Memastikan Janin Tunggal. Setelah dipalpasi abdomen, ternyata
tidak ada janin ke dua.
3. Memberitahu ibu jika ingin disuntikan oksitosin. Ibu mengetahui
dan menyetujuinya.
4. Menyuntikan oksitoksin 10 IU secara IM.
5. Melakukan PTT jika ada kontraksi, dengan menahan uterus kearah
dorso kranial.
6. Melahirkan plasenta jam 18.58 WIB. Plasenta lahir secara spontan
dan lengkap.
7. Melakukan massase uterus 15 detik.
8. Mengecek laserasi. Adanya robekan grade 1.
9. Menyuntikkan lidokain 2% secara IM.
10. Menjahit robekan jalan lahir.

Waktu Plasenta Lahir


 Keadaan Plasenta
 Konledeon : Lengkap
 Selapur ketuban : Lengkap
 Insersi tali pusat : Sential
 Diameter : 22 cm
 Tebal : 2.5 cm
 Panjang tali pusat : 50 cm
 Infrak dan kelainan : Tidak ada

20
 Pendarahan : Tidak ada
 Kontraksi
 Konsistensi : Kuat
 Intensitas : Kuat

Kala IV

Hari/ Tanggal : Kamis, 28 Maret 2019 Jam : 19.13 WIB


I. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
Keluhan : Ibu mengatakan merasa kelelahan
II. PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
1. Keadaan Umum
 Kesadaran : Composmentis
 Keadaan umum : Baik
 Status emosional : Stabil
2. Tanda – tanda Vital
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Respirasi : 18 x/ menit
 Suhu :36,7oC
3. TFU : 2 jari dibawah pusat
4. Keadaan Vesika Urinaria : Kosong
5. Jumlah perdarahan : 150 cc
6. Laserasi jalan lahir : Grade 1
III. ASSESMENT (A)
Diagnosa : Ibu P1A0 inpartu kala IV dengan
keadaan baik.

Masalah Potensial : Tidak ada

21
Antisipasi Masalah potensial : Tidak ada

IV. PLANNING (P)


1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini, keadaan ibu baik. Ibu terlihat
senang.
2. Mengajari ibu dan keluarga untuk massase uterus.
3. Memantau TTV, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih dan
darah yang keluar. Dipantau setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30
menit pada 1 jam kedua. Ibu terlihat baik dan senang.
4. Membersihkan badan dan mengganti pakaian ibu. Ibu terlihat senang.
5. Mendekontaminasikan partus set ke klorin 0,5% selama 10 menit.

22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kala III dimulai sejak bayi lahir sampai lahirnya plasenta / uri. Rata
– rata lama kala III berkisar 15 – 30 menit, baik pada primipara maupun
multipara. Manajemen Aktif Kala III terdiri dari pemberian oksitosin 10
U, penegangan tali pusat terkendali, dan massase uterus. Pemeriksaan
pelepasan plasenta ada beberpa perasat yaitu perasat kustner, perasat
strassman, perasat klein.
B. Saran
Setelah dilakukan pembahasan dan disimpulkan, maka dapat penulis
sarankan kepada para pembaca untuk mengkaji lebih dalam pada
permasalahan yang sering terjadi ini. Agar tenaga kesehatan dapat
memberikan pelayanan dan penanganan kasus yang ada.

23

Вам также может понравиться