Вы находитесь на странице: 1из 10

MAKALAH

PROSEDUR PERATURAN KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA

Mata Kuliah : Pemangkasan Rambut Desain

Dosen Pengampu :

Dian Maya Sari, M.Pd. &

Mey Alsih Sihombing, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Ashya Luqyana Suci (5173144002)

Bela Dina Fitrin (5173144005)

Kelas : Reguler A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan atas berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk makalah ini sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Dalam makalah ini kami mengangkat judul
“prosedur peraturan kesehatan dan keselamatan kerja”. Shalawat dan salam
penulis sampaikan kepada Rosul pilihan junjungan kita Nabi Muhammad SAW
pembawa rahmat untuk alam semesta.

Dalam penulisan laporan ini, tentunya banyak pihak yang telah


memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu kami ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
masukan-masukan dan informasi serta referensi, sehingga tersusunlah tugas ini.

Dalam penyusunan tugas ini kami merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik dalam teknik penulisan maupun materi, maka saran dan kritik
yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan
selanjutnya. Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Medan, 15 Februari 2019

Kelompok 19
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang _______ 1

B. Rumusan Masalah _______ 1

C. Tujuan________________ 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian sanitasi dan hygine ___________________________ 3

B. Sanisitas dan Hygiene Pribadi _________________ ____ 6

C. Pemakaian Alat-Alat Listrik____________________________________7

BAB III PENUTUP 10

A. Kesimpulan ______ 1
0

Daftar Pustaka 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap
faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak
menjadikan hal-hal yang negative bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan
banyak dikarenakan oleh penyakit yang diderita karyawan tanpa
sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap kondisi fisik
di terapkan saat memasuki ruang kerja agar mendeteksi sacera dini kesehatan
pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Keselamatan dan kesehatan kerja
perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja, karena kesehatan merupakan
keadaan atau situasi sehat seseorang baik jasmani maupun rohani sedangkan
keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan
pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan alat, maupun proses kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja khususnya dalam bidang tata rias sangat
penting untuk dipahami, karena pada saat proses kerja, sedikit banyaknya
operator juga menggunakan alat-alat khusus untuk kecantikkan yang
mengandung alat listrik, maka dari itu penting bagi kita untuk mengetahuinya.
Sedangkan sanitasi dan hygiene kesehatan dan keselamatan kerja akan dibahas
dalam makalah ini

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian sanitasi dan hygiene?


2. Bagaimana sanitasi dan hygiene pada operator saat melakukan
praktek?
3. Bagaimana kesemalatan dan kesehatan kerja saat melakukan praktek?

C. Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini yaitu :

1. Untuk menambah wawasan baik untuk penulis dan pembaca


mengenasi sanitasi dan hygiene, kesehatan dan keselamatan kerja
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah perawatan badan (bodyspa)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sanitasi dan hygine dalam kesehatan dan keselamatan


kerja

Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik


manusia yang mempengaruhi atau mungkin dipengaruhi, sehingga merugikan
perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Menurut
Departemen Kesehatan RI (Depkes RI, 2004) bahwa pengertian Sanitasi
adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan
mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang
sembarangan (Depkes RI, 2004). Menurut Adisasmito, (2006) bahwa
pengertian Sanitasi sering juga disebut dengan sanitasi lingkungan dan
kesehatan lingkungan, sebagai suatu usaha pengendalian semua faktor yang
ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan dapat menimbulkan hal-
hal yang mengganggu perkembangan fisik, kesehatannya ataupun
kelangsungan hidupnya.
Hygiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang
berguna bagi kesehatan. seperti hygiene pribadi, lingkungan, tempat/lokasi
bekerja. Menurut Brownell pengertian hygiene adalah cara manusia untuk
menjaga dan memelihara kesehatannya. Sedangkan Menurut Prescott
pengertian hygiene dibagi ke dalam dua aspek, yaitu menyangkut individu
(Personal Hygiene) dan menyangkut lingkungan (Environment). Secara garis
besar perbedaan antara hygiene dan sanitasi adalah terletak pada hal bahwa
hygiene lebih mengarahkan keaktifannya kepada manusia (perseorangan atau
masyarakat umum, sedangkan sanitasi lebih menitik beratkan pengendalian
faktor-faktor lingkungan hidup manusia. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam sanisitas dan hygiene saat melakukan praktek perawatan
badan.
B. Sanisitas dan Hygiene Pribadi Perseorangan (Operator)
Kesehatan pribadi khususnya bagi mereka yang terlibat dan bekerja pada
sebuah salon kecantikan perlu diperhatikan, karena hal ini selain penting
untuk dirinya sendiri juga berkepentingan untuk pelanggan dan
keberlangsungan perusahaan. Penting bagi seorang operator memiliki
kesehatan yang baik. Untuk itu disarankan melakukan test kesehatan,
terutama test darah dan pemotretan rontgen pada dada untuk melihat
kesehatan paru-paru dan saluran pernafasan. Ada 2 kelompok penderita
penyakit yang tidak boleh diderita oleh operator saat melakukan praktek,
antara lain penyakit saluran pernafasan, dan penyakit kulit,karena penyakit
ini sudah pasti dapat menular pada para pelanggannya pada saat dia
mengadakan perawatan.
Ada beberapa hal yang harus dikembangkan dan dijaga oleh operator antara
lain secara jasmaniah diantaranya adalah:
a) Pemeliharaan tubuh
Pemeliharaan tubuh dan dan alat-alat tubuh seperti pencucian tangan,
tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri
dan virus patogen, faeces, atau sumber lain ke orang lain (mis; kulit
muka). Oleh karena itu pencucian tangan merupakan hal yang pokok yang
harus dilakukan oleh seorang pekerja salon. Pencucian tangan dengan
sabun dan diikuti dengan pembilasan akan menghilangkan banyak.
Kebersihan tubuh juga harus dijaga oleh operator seperti tidak bau badan,
bau mulut, kulit bersih dan terawatt sehingga memberikan rasa nyaman
pada client.
b) Pemeliharaan pakaian yang di kenakan
Pakaian operator kecantikan harus selalu bersih. Apabila tidak ada
ketentuan khusus untuk penggunaan seragam, pakaian sebaiknya tidak
bermotif dan berwarna terang. Hal ini dilakukan agar pengotoran pada
pakaian mudah terlihat. Pakaian kerja sebaiknya selalu diganti minimail 1
hari sekali, tidak kotor, rapih, dan harum.. Disarankan untuk mengganti
dan mencuci pakaian secara periodik, untuk mengurangi resiko
kontaminasi. Jika menggunakan celemek (apron) yang digunakan pekerja
harus bersih dan tidak digunakan sebagai lap tangan. Setelah tangan
menyentuh celemek, sebaiknya segera dicuci. Celemek harus ditanggalkan
bila pekerja meninggalkan ruang perawatan.

Hygiene perorangan yang telibat sebagai operator kecantikan akan dapat


dicapai, apabila di dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang pentingnya
menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya. Karena pada dasarnya higiene
adalah mengembangkan kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan.

C. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pemakaian Alat-Alat Listrik


c) Memperhatikan stok kontak dalam keadaan baik dan berfungsi.
Kontak dilepaskan sesudah selesai pemakaian.
d) Pelajari instruksi sebelum memakai suatu alat-alat listrik.
e) Semua kabel, tombol dan perlengkapan lain harus harus dalam
keadaan baik.
f) Semua perlengkapan listrik diperiksa dengan baik dan teliti
g) Hindarkan tali-tali
h) Kabel listrik diperiksa dengan baik dan teliti
i) Hindarkan tali-tali kabel listrik yang basah
j) Pasien tidak diizinkan menyentuh suatu permukaan logam waktu
peralatan listrik sedang diberikan
k) Tidak boleh meninggalkan ruangan waktu alat listrik sedang
dipergunakan.

D. Sanitasi dan Hygiene Lingkungan


Lingkungan merupakan sasaran utama untuk diperbaiki (dikoreksi) dan
dicegah (prevensi) khususnya ditujukan kepada masalah; air, limbah,
penecemaran udara, perumahan, pengawasan pembawa (vektor) penyakit dan
sebagainya. Semuanya ini bertujuan terciptanya faktor-faktor lingkungan fisik
manusia yang serasi dan sempurna, sehingga perkembangan fisik manusia dapat
diuntungkan, dan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dapat dipelihara
dan ditingkatkan. Mengingat luasnya cakupan permasalahan, maka bidang-bidang
yang memiliki relevansi tinggi dengan kegiatan profesional di bidang tata
kecantikan yang berhubungan dengan sanitasi dan higiene lingkungan adalah
sebagai berikut:
 Air bersih, tersedia air bersih yang memenuhi syarat sebagai berikut:
 Syarat Fisik: Tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, suhu
dibawah Suhu udara (rasa nyaman).
 Syarat Bakteriologik: Secara teoritis air minum hendaknya terhindar dari
kemungkinan tercemar dengan bibit penyakit, terutama yang bersifat
pathogen
 Syarat Kimiawi: Hendaknya air minum tidak tercemar secara berlebihan
dengan zat-zat kimia ataupun mineral, terutama yang berbahaya bagi
kesehatan; zat kimia yang terdapat dalam air minum tidak sampai
menimbulkan kerusakan pada tempat penyimpanannya, sedangkan zat
bahan kimia /mineral yang dibutuhkan oleh tubuh terdapat dalam kadar
yang wajar.
 Tempat sampah terbuat dari bahan yang cukup ringan, tahan karat, kedap
air dan permukaan bagiandalam rata/halus. Dilengkapi penutup yang
mudah di buka dan ditutup tan mengotori tangan. Jumlah dan volume
tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan sisa/
potongan rambut dibungkus dalam kantong plastik sebelum dimasukkan
ke dalam tempat sampah.
 Air limbah Air limbah/ air kotor/ air bekas, ialah air yang tidak bersih,
karena mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan
manusia, dan lazimnya karena perbuatan manusia. Pengendalian air
limbah bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari
kemungkinan berjangkitnya penyakit, mencegah terjadinya kerusakan
tanaman, dan untuk menyediakan air bersih untuk keperluan hidup sehari-
hari.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kesehatan


dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik,
mental maupun emosional terhadap pekerja dan sanitasi adalah usaha
pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia yang
mempengaruhi atau mungkin dipengaruhi, sehingga merugikan perkembangan
fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Hygiene (ilmu kesehatan) adalah
ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan. seperti
hygiene pribadi, lingkungan, tempat/lokasi bekerja.

Secara garis besar perbedaan antara hygiene dan sanitasi adalah terletak
pada hal bahwa hygiene lebih mengarahkan keaktifannya kepada manusia
(perseorangan atau masyarakat umum, sedangkan sanitasi lebih menitik
beratkan pengendalian faktor-faktor lingkungan hidup manusia. Sangat
penting mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam sanisitas dan hygiene
saat melakukan praktek perawatan badan.

Вам также может понравиться