Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Emesis Gravidarum adalah salah satu masalah umum pada fase pertama

kehamilan, terdapat 50-90% wanita mengalami mual dan muntah selama

trimester pertama kehamilan mereka. Emesis gravidarum atau NVP (Nausea

and Vomiting of Pregnancy) adalah gejala mual dan muntah yang biasanya

dimulai 2 sampai 4 minggu setelah fertilisasi, puncaknya antara 9 sampai 16

minggu masa gestasi dan umumnya akan selesai dalam 22 minggu

masa gestasi (Mariantari, 2014).

Menurut WHO (2017) Prevalensi Angka kejadian emesis gravidarum

mencapai 0,5 % – 2 % dari jumlah kehamilan di dunia. Berdasarkan data

angka kejadian emesis gravidarum di Indonesia sebanyak 71 % dari

5.324.562 ibu hamil (Kemenkes RI, 2017). Di Kalimantan Selatan

berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kalimantan Selatan angka kejadian

emesis gravidarum yaitu 1–3 % dari 90,386 ibu hamil (Dinkes Kalsel, 2017).

Berdasarkan data di Kabupaten Tanah Bumbu data Ibu hamil K1 pada tahun

2018 sebanyak 7.727 jiwa (Dinkes Tanbu, 2018).

Tabel 1.1 Data ibu hamil kunjungan pertama (K1)

Ibu hamil
No Kecamatan Puskesmas K1
Jumlah %
1. Kusan Hilir Pagatan 1005 84.10
Pulau Tanjung 119 90,15
2. Sungai Loban Sebamban 1 431 65.90
3. Satui Satui 1466 99.19
4. Angsana Sebamban 2 461 82,17
5. Kusan Hulu Lasung 217 64.39
Teluk Kepayang 253 113.45
6. Kuranji Giri Mulya 233 84.12
7. Batulicin Batulicin 455 87.67
8. Karang Karang Bintang 181 74.18
Bintang Batulicin 1 293 97.67
9. Simpang Simpang Empat 1.312 103.06
Empat Darul Azhar 733 83.11
10. Mantewe Mantewe 568 85.29
Jumlah 7.727 88.40
Sumber : (Dinkes tanbu, 2018)

Berdasarkan tabel 1.1 data ibu hamil K1 menunjukan bahwa K1

terbanyak pertama di Kecamatan Simpang Empat yang memiliki 2

Puskesmas yaitu Puskesmas Perawatan Simpang Empat dan Puskesmas Darul

Azhar, total K1 yaitu 2050 ibu hamil.

Setelah dilakukan studi pendahuluan data ibu hamil K1 di Puskesmas

Simpang Empat dan Puskesmas Darul Azhar yaitu :

Tabel 1.2 Data ibu hamil K1 Puskesmas Simpang Empat dan Puskesmas

Darul Azhar

Bulan

Januari Februari Maret


Em Em Em
No. Nama
esis esis esis
Ibu Ibu
gra % Ibu gra % gra %
hamil hamil
vida Hamil vida vida
rum rum rum
1. Puskesmas 83 70 84 61 49 80 61 49 80
Perawatan
Simpang
Empat
2. Puskesmas 60 58 96 11 10 90 20 18 90
Darul
Azhar

Berdasarkan tabel 1.2 data ibu hamil K1 yang hampir seluruhnya

mengalami emesis gravidarum yaitu terdapat di Puskesmas Darul Azhar. Data

ibu hamil di Puskesmas Darul Azhar lebih sedikit karena ibu hamil di wilayah

kerja Puskesmas Darul Azhar melakukan pemeriksaan kehamilanya di (BPM)


Bidan Praktek Mandiri atau di bidan desa. Hasil wawancara yang dilakukan

pada 10 orang ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Perawatan Simpang

Empat didapatkan bahwa semua mengalami mual muntah tetapi hanya ada

salah satu ibu hamil mengatakan bahwa setiap kali mencoba untuk

mengonsumsi makanan ibu mengalami mual muntah sampai dibawa

kepetugas pelayanan kesehatan, dari 10 ibu hamil yang mengalami mual

muntah mereka mengatakan tidak pernah mengkonsumsi apapun untuk

mengurangi mual muntahnya mereka langsung pergi ke tenaga kesehatan

karena takut terjadi apa–apa pada kehamilannya.

Emesis Gravidarum dapat menimbulkan berbagai dampak pada ibu

hamil, salah satunya adalah penurunan nafsu makan yang mengakibatkan

perubahan keseimbangan elektrolit yaitu kalium, kalsium dan natrium

sehingga menyebabkan perubahan metabolisme tubuh. Emesis gravidarum

yang berkelanjutan bisa berakibat hyperemesis gravidarum. Pada hyperemesis

gravidarum berakibat buruk bagi kesehatan ibu dan bayinya yaitu penurunan

berat badan, abortus dan bayi lahir dengan BBLR, oleh karena itu ibu hamil

dengan hyperemesis gravidarum harus segera dirawat di rumah sakit agar

mendapatkan penanganan segera (Mariantari, Lestari et all, 2014).

Salah satu cara penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil dengan

memberikan terapi non farmakologi yaitu dengan Pisang Ambon (Musa

paradisiaca) yang banyak kandungan flavonoid serta B6 yang mampu

mengurangi frekuensi mual muntah pada kehamilan jika di konsumsi dengan

jumlah yang tepat dan benar yaitu 2x 100 mg (1 pisang ambon segar
mempunyai berat sektar 100 gram), Di Indonesia pisang ambon dikenal

dengan sebutan Pisang Ambon Putih (Tiran, 2014)

Di Kalimantan Selatan pisang ambon sangat mudah didapatkan di pasar

tradisional, karena manfaat pisang ambon yang baik untuk tubuh pisang

ambon bisa digunakan sebagai bahan makanan olahan berbagai jenis aneka

kue dan bisa dimakan langsung sebagai makanan pengganti buah- buahan oleh

masyarakat Indonesia, setelah dilakukan survei di tiga pasar tradisional yang

ada pada wilayah Kecamatan Simpang Empat, bahwa pisang ambon sangat

mudah didapatkan karna pisang ambon ada di tanam di beberapa wilayah

Kecamatan Simpang Empat, pisang ambon juga sangat mudah didapatkan,

karena mudah didapatkan sehingga membantu ibu hamil untuk menemukan

pisang ambon.

Banyaknya manfaat dari pisang ambon untuk salah satu manfaat nya

yaitu mengurangi mual muntah pada ibu hamil. Emesis gravidarum jika tidak

ditangani akan berkelanjutan menjadi hiperemesis gravidarum yang berakibat

buruk pada ibu dan bayi, sehingga harus diberikan penanganan dengan terapi

komprehensif yaitu pemberian pisang ambon untuk mengurangi mual muntah

sehingga kondisi ibu dan bayi sehat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang sudah dipaparkan diatas dapat disimpulkan

bahwa penelitian yang tepat untuk menelaah fenomena diatas yaitu penelitian

tentang“ Efektifitas Pemberian Pisang Ambon Pada Ibu Hamil Trimester I

Terhadap Penurunan Frekuensi Emesis Gravidarum?’’


1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas pemberian pisang Ambon pada ibu hamil Trimester

I terhadap penurunan prekuensi Emesis Gravidarum di Puskesmas

Simpang empat.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi mual muntah pada ibu hamil sebelum dan sesudah

dilakukan pemberian pisang Ambon pada kelompok intervensi.

2. Menganalisa mual muntah pada ibu hamil sebelum dan sesudah

dilakukan pemberian pisang Ambon pada kelompok intervensi.

3. Menganalisa mual muntah pada ibu hamil sebelum dan sesudah

dilakukan pemberian pisang Ambon pada kelompok intervensi.

4. Menganalisa efektifitas konsumsi pisang Ambon terhadap penurunan

frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester 1.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan dapat menambah informasi dan dapat menjadi intervensi

kebidanan non farmakologi untuk mengurangi konsumsi obat.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan ilmu kebidanan

, dalam pemberian terapi alternative untuk menurunkan mual muntah pada

ibu hamil Trimester 1.


1.4.3 Manfaat Bagi Penelitian

Merupakan bentuk pengaplikasian ilmu selama perkuliahan dan

memperoleh pengetahuan serta wawasan mengenai keefektifan pemberian

pisang pisang Ambon pada ibu hamil Trimester I terhadap penurunan

prekuensi Emesis Gravidarum di Puskesmas Simpang empat.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi serta dapat

mengembangkan apa yang telah dilakukan dalam penelitian ini yaitu

mengenai efektifitas pemberian pisang Ambon pada ibu hamil Trimester I

terhadap penurunan prekuensi Emesis Gravidarum di Puskesmas Simpang

empat.
Keaslian Penelitian

Tabel 1.3 Keaslian Penelitian

No Judul,Penulis,Tahun Persamaan Perbedaan


1. Efektifitas konsumsi 1. Metode : kuantitatif 1. Desain : pra-
buah pisang terhadap analitik eksperimen one grup,
emesis gravidarum obsevasional pretest – postest.
trimester I di kabupaten 2. Variabel Independen 2. Sampel : 30 ibu hamil
Kampar. : pisang kapok rebus dengan emesis
Rini : Siti gravidarum
(2017) 3. Variabel Dependen :
Emesis gravidarum
4. Instrument :
wawancara dan
kuesioner.
2. Pengaruh pemberian 1. Variabel Dependen : 1. Desain : one grup
pisang Mual dan muntah pretest postest.
2. Subjek : ibu hamil 2. Sampel : 34 orang ibu
trimester 1. Variabel hamil
3. Independen : 3. Instrumen : wawancara
Minuman jahe dan kuesioner
hangat
3. Pengaruh pemberian 1. Variabel Dependen : 1. Desain : One
minuman jahe (Zingiber Mual dan muntah. group pre-post test
Officinale Rose) dan 2. Variabel Independen 2. Sampel : 50 ibu hamil
daun pandan (Pandanus) : minuman jahe 3. Instrumen : Lembar
terhadap penurunan (Zingiber Officinale observasi
mual dan muntah pada Rose) dan daun
ibu hamil (Emesis pandan (Pandanus)
Gravidarum) TM 1
BPM HJ.Nina
Nuraenayatin Surabaya.
Cahaya ; Jamila (2017).

Вам также может понравиться