Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan salah satu bagian penting dari proses kelahiran
dimana wanita memasuki peran baru sebagai ibu sekaligus merupakan masa
kritis baik bagi ibu dan bayi. Diperkirakan 60% kematian terjadi setelah
persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.

Pendidikan kesehatan akan meningkatkan pengetahuan seperti


sehingga diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan mengenai teknik
menyusui, pemberian ASI eksklusif, KB (Keluarga Berencana), dan perawatan
bayi. Diharapkan adanya kesinambungan dalam menjalankan program
pemberian pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan kepada ibu post
partum. Oleh karena itu kami tertarik untuk menyusun makalah mengenai
pendidikan pada ibu postpartum, sehingga diharapkan dengan adanya makalah
ini, setiap ibu post partum bisa mengetahui dan memahami mengenai teknik
menyusui, ASI ekslusif, keluarga berencana, dan perawatan bayi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif ?
2. Bagaimana teknik menyusui ?
3. Apa yang dimaksud dengan KB ?
4. Bagaimana cara perawatan bayi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang ASI ekslusif
2. Untuk mengetahui teknik menyusui
3. Untuk mengetahui tentang KB
4. Untuk mengetahui cara perawatan bayi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. ASI Ekslusif
1. Pengertian ASI Ekslusif
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011)
adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan
minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat
dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif
pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap
diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun.
ASI mengandung banyak nutrisi, antar lain albumin, lemak,
karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat
kekebalan, dan sel darah putih, dengan porsi yang tepat dan seimbang.
Komposisi ASI bersifat spesifik pada tiap ibu, berubah dan berbeda dari
waktu ke waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi saat itu (Roesli,
2005).
Roesli (2005) mengemukakan perbedaan komposisi ASI dari hari ke
hari (stadium laktasi) sebagai berikut:

a. Kolostrum (colostrum/susu jolong)


Kolostrum adalah cairan encer dan sering berwarna kuning atau
dapat pula jernih yang kaya zat anti-infeksi (10-17 kali lebih banyak
dari susu matang) dan protein, dan keluar pada hari pertama sampai hari
ke-4/ke-7. Kolostrum membersihkan zat sisa dari saluran pencernaan
bayi dan mempersiapkannya untuk makanan yang akan datang. Jika
dibandingkan dengan susu matang, kolostrum mengandung karbohidrat
dan lemak lebih rendah, dan total energi lebih rendah. Volume
kolostrum 150-300 ml/24 jam.
b. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi
ASI yang matang. Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak makin tinggi dan volume akan makin meningkat.
ASI ini keluar sejak hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14.
c. ASI matang (mature)
Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan
seterusnya, komposisi relatif konstan.
d. Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit
ASI yang pertama disebut foremilk dan mempunyai komposisi
berbeda dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk). Foremilk
dihasilkan sangat banyak sehingga cocok untuk menghilangkan rasa
haus bayi. Hindmilk keluar saat menyusui hampir selesai dan
mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding foremilk, diduga
hindmilk yang mengenyangkan bayi.
e. Lemak ASI makanan terbaik otak bayi
Lemak ASI mudah dicerna dan diserap bayi karena mengandung
enzim lipase yang mencerna lemak. Susu formula tidak mengandung
enzim, sehingga bayi kesulitan menyerap lemak susu formula.
Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3, omega-
6, DHA, dan asam arakhidonat) suatu asam lemak esensial untuk
myelinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan otak. Lemak ini
sedikit pada susu sapi.
Kolesterol ASI tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan
pertumbuhan otak. Kolesterol juga berfungsi dalam pembentukan
enzim metabolisme kolesterol yang mengendalikan kadar kolesterol di
kemudian hari sehingga dapat mencegah serangan jantung dan
arteriosklerosis pada usia muda.
f. Karbohidrat ASI
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa (gula) dan kandungannya
lebih banyak dibanding dengan susu mamalia lainnya atau sekitar 20-30
% lebih banyak dari susu sapi. Salah satu produk dari laktosa adalah
galaktosa yang merupakan makanan vital bagi jaringan otak yang
sedang tumbuh.
Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat penting
untuk pertumbuhan tulang. Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan
bakteri usus yang baik yaitu, Lactobacillis bifidus. Fermentasi laktosa
menghasilkan asam laktat yang memberikan suasana asam dalam usus
bayi sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
g. Protein ASI
Protein utama ASI adalah whey (mudah dicerna), sedangkan
protein utama susu sapi adalah kasein (sukar dicerna). Rasio whey dan
kasein dalam ASI adalah 60:40, sedangkan dalam susu sapi rasionya
20:80. ASI tentu lebih menguntungkan bayi, karena whey lebih mudah
dicerna dibanding kasein.
ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan susu sapi
mengandung lactoglobulin dan bovine serum albumin yang sering
menyebabkan alergi. Selain itu, pemberian ASI eksklusif dapat
menghindarkan bayi dari alergen karena setelah 6 bulan usus bayi
mulai matang dan bersifat lebih protektif.
ASI juga mengandung lactoferin sebagai pengangkut zat besi dan
sebagai sistem imun usus bayi dari bakteri patogen. Laktoferin
membiarkan flora normal usus untuk tumbuh dan membunuh bakteri
patogen. Zat imun lain dalam ASI adalah suatu kelompok antibiotik
alami yaitu lysosyme.
Protein istimewa lainnya yang hanya terdapat di ASI adalah
taurine yang diperlukan untuk pertumbuhan otak, susunan saraf, juga
penting untuk pertumbuhan retina. Susu sapi tidak mengandung taurine
sama sekali.
h. Faktor pelindung dalam ASI
ASI sebagai imunisasi aktif merangsang pembentukan daya tahan
tubuh bayi. Selain itu, ASI juga berperan sebagai imunisasi pasif yaitu
dengan adanya SIgA (secretory immunoglobulin A) yang melindungi
usus bayi pada minggu pertama kehidupan dari alergen.
i. Vitamin, mineral dan zat besi ASI
ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan
mudah diserap oleh bayi.
2. Manfaat ASI
Menurut Roesli (2004) manfaat ASI bagi bayi yaitu:
a. ASI sebagai nutrisi
Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan
tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai
usia 6 bulan.
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh
Bayi yang mendapat ASI eksklusif akan lebih sehat dan lebih
jarang sakit, karena ASI mengandung berbagai zat kekebalan.
c. ASI meningkatkan kecerdasan
ASI mengandung nutrien khusus yaitu taurin, laktosa dan asam
lemak ikatan panjang (DHA, AHA, omega-3, omega-6) yang
diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrien tersebut tidak ada
atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi. Oleh karena itu,
pertumbuhan otak bayi yang diberi ASI eksklusif selama 6 bulan akan
optimal.

d. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang.


Perasaan terlindung dan disayangi pada saat bayi disusui menjadi
dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang
percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
e. Manfaat lain pemberian ASI bagi bayi yaitu sebagai berikut:
1) Melindungi anak dari serangan alergi.
2) Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
3) Membantu pembentukan rahang yang bagus.
4) Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak, dan
diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
5) Menunjang perkembangan motorik bayi.

3. Hambatan Menyusui Secara Ekslusif


Hambatan ibu untuk menyusui terutama secara eksklusif sangat
bervariasi. Namun, yang paling sering dikemukakan sebagai berikut
(Roesli, 2005):
a. ASI tidak cukup
Merupakan alasan utama para ibu untuk tidak memberikan ASI
secara eksklusif. Walaupun banyak ibu yang merasa ASI-nya kurang,
tetapi hanya sedikit (2-5%) yang secara biologis memang kurang
produksi ASInya. Selebihnya 95-98% ibu dapat menghasilkan ASI
yang cukup untuk bayinya.
b. Ibu bekerja
Bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI eksklusif,
karena waktu ibu bekerja, bayi dapat diberi ASI perah. Kebijakan
pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pemberian ASI oleh pekerja
wanita telah dituangkan dalam kebijakan Pusat Kesehatan Kerja
Depkes RI pada tahun 2009.
c. Alasan kosmetik
Survei Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tahun 1995
pada ibu-ibu Se-Jabotabek, diperoleh data bahwa alasan pertama
berhenti memberi ASI pada anak adalah alasan kosmetik. Ini karena
mitos yang salah yaitu „menyusui akan mengubah bentuk payudara
menjadi jelek. Sebenarnya yang mengubah bentuk payudara adalah
kehamilan
d. Adanya anggapan bahwa tidak diberi ASI bayi tetap tumbuh
Anggapan tersebut tidak benar, karena dengan menyusui berarti
seorang ibu tidak hanya memberikan makanan yang optimal, tetapi juga
rangsangan emosional, fisik, dan neurologik yang optimal pula. Dengan
demikian, dapat dimengerti mengapa bayi ASI eksklusif akan lebih
sehat, lebih tinggi kecerdasan intelektual maupun kecerdasan
emosionalnya, lebih mudah bersosialisasi, dan lebih baik spiritualnya.
e. Bayi akan tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri dan manja
Pendapat bahwa bayi akan tumbuh menjadi anak manja karena
terlalu sering didekap dan dibelai, ternyata salah. Menurut DR. Robert
Karen dalam bukunya, The Mystery of Infant-Mother Bond and It’s
Impact on Later Life, anak akan tumbuh menjadi kurang mandiri,
manja, dan agresif karena kurang perhatian bukan karena terlalu
diperhatikan oleh orang tua.
f. Susu formula lebih praktis
Pendapat ini tidak benar, karena untuk membuat susu formula
diperlukan api atau listrik untuk memasak air, peralatan yang harus
steril, dan perlu waktu untuk mendinginkan susu formula yang baru
dibuat. Sementara itu, ASI siap pakai dengan suhu yang tepat setiap
saat.
B. Teknik Menyusui
Pada dasarnya,ada alasan mengenai ASI yang berkurang dan bayi tidak
tertarik pada ASI. Selama dua atau tiga hari pertama setelah di lahirkan,
kebanyakan bayi terganggu oleh lendir yang terdapat di hidung dan
tenggorokannya. Apabila anda mencoba memberikan ASI yang telah di berikan
atau bisa saja bayi menghirup ASI kedalam paru-parunya. Untuk mengatasi
permasalahan ini, sebaiknya anda tidak boleh memaksa atau memberikan ASI
sampai lendir yang ada di hidungnya benar-benar mengering.dalam waktu dua
belas jam air susu keluar, anda akan mulaimelihat bayi si bayi tertarik untuk
menyusu. Sehingga,bayi dapat membantu lancarnya produksi ASI. Selain itu,
bayi juga kan kehilangan berat badanya sekitar 10% selama periode tersebut.
Bagi bayi prematur, ia tidak akan disusui. Bayi akan diletakkan di dalam
inkubator hangat dan di beri makanan khusus. Oleh karena itu, selama bayi
tidak mencium ASI, kosongkan ASI dari payudara untuk mempertahankan
pemasokan ASI, sehingga memudahkan anda memberikan Asi ketika bayi
sudah dikeluarkan dari inkubator.

Ada beberapa tipe yang harus dipersiapkan oleh para ibu baru ketika akan
menyusui bayinya. Cara ini mungkin bisa membantu yang merasa kesulitan
ketikamenyusui bayinya.

1. Pertama, persiapkan mental dan fisik. Ibu yang akan menyusui bayinya
harus bersikap santai, tidak boleh terburu-buru, atau malu jika payudara
anda terlihat oleh orang lain. Oleh karna itu, anda membutuhkan
ruanganyang tenang dan privasinya terjaga. Ketika menyusui,anda tidak
boleh melakukanya si tempat umum karna banyak kuman yang bertebaran
dimana-mana. Sebaiknya, gunakan botol susu jika harus menyusui di ruang
publik. Selain itu, sebelum menyusui, cuci kedua tangan sampai bersih.

2. Kedua, sebelum menyusui, gunakan tempat duduk atau kursi yang nyaman
dengan sandara punggung, tangan,serta bantalan untukmenjagatangan yang
menggendong bayi. Hal ini dilakukan agar lebih nyamansaat menyusui
sambilmenggendong bayi dalam waktu yang lama. Sebelum menyusui,
bersihkan kedua putingsusu dengan kapas yang di basahidengan air hangat
atau tisu untuk menghindari ASI dari kuman.

3. Ketiga, sebelum menyusui, takan daerah sekitar puting susu di antar


telunjuk dan ibu jari senhingga 2-3 tetes ASI. Lalu, oleskan ke seluruh
tubuh bagian puting susu. Hal ini untuk menghindari lecetnya puting
payudara. Cara menyusui yang baik adalah ketikaakan menyusui,
melepasBH daripayudara, dan posisi dalam keadaan duduk.

4. Keempat, berikan ASI sesui kebutuhan bayi apabilah bayi sudah lapar
segera berikan ASI. Setiap menyusui, berikan kedua payudara secara
bergantian masing-masing sekitar 10 menit, dan selalu dimulai dengan
payudara yang terakhir di gunakan menyusui. Periksa ASI sampai payudara
terasa kosong atau sampai bayi merasa kenyang.

5. Kelima, setelah selesai menyusui, bersihkan mulut dan pipi bayi dengan
kapasatau tisu yang telah di rendam dengan air hangat. Untuk sang ibu,
oleskan ASI seperti awal menyusui, dan biarkan kering oleh udara sebelum
memakai BH agar payudara tidak lecet.

6. Keenam, menyendawakan bayi setelah menyesui harus selalu dilakukan


untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah sebelum
ditidurkan.

7. Ketujuh, apabila kedua payudara masih ada sisa ASI, keluarkan dengan alat
pompa susu
Pada awalnya, mungkin akan ada kesulitan untuk bayi menemukan puting
susu. Untuk itu mintalah seseorang atau perawat untuk membantu. Bayi
memiliki refleks bawaan lahir yang instingtif. Ketika pipinya menyentuh
payudara, ia akan mulai mencari piting susu menggunakan mulutnya. Saat bayi
menyusu jauhkan hidungnya dari payudara agar ia bisa bernafas dengan
nyaman. Setelah bayi selesai menyusu, tarik dengan pelan puting susu dengan
menekan ibu jari dan jari telunjuk pada kedua pipinya dipojok bibirnya agar
mulutnya terbuka. Jangan mengeluarkan puting susu dari mulut bayi dengan
kasar ketika ia masih menyedotnya. Hal tersebut dapat menyebabkan puting
susu terluka.
Apabila bayi berhenti menyusu, gelitiki pipinya dengan lembut. Cara ini
akan merangsang bayi untuk kembali menyusu. Dan, dalam waktu yang lama,
ia akan terbiasa menyusu hingga merasa kenyang. Jangan biarkan bayi
mengulum puting susu didalam mulutnya, hal ini akan menyebabkan puting
terluka. Dua sampai lima menit sudah cukup lama untuk menyusui pada hari-
hari pertama setelah bayi dilahirkan.

C. KB (Keluarga Berencana)
1. Pengertian KB (Keluarga Berencana)
Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation)
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk
: (1) mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, (3) mengatur interval diantara kelahiran, (4)
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan
istri, (5) menetukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004).
Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagian dan sejahtera
(Juliantoro, 2000).
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah
anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda
kehamilan (Sulistyawati, 2013).
Sasaran utama dari pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur
(PUS). Pelayanan KB diberikan di berbagai unit pelayanan baik oleh
pemerintah maupun swasta dari tingkat desa hingga tingkat kota dengan
kompetensi yang sangat bervariasi. Pemberi layanan KB antara lain adalah
Rumah Sakit, Puskesmas, dokter praktek swasta, bidan praktek swasta dan
bidan desa.
Jenis alat/obat kontrasepsi antara lain kondom, pil KB, suntik KB,
AKDR, implant, vasektomi, dan tubektomi. Untuk jenis pelayanan KB
jenis kondom dapat diperoleh langsung dari apotek atau toko obat, pos
layanan KB dan kader desa. Pelayanan kontrasepsi suntik KB sering
dilakukan oleh bidan dan dokter sedangkan pelayanan AKDR, implant dan
vasektomi/tubektomi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih dan
berkompeten.

2. Tujuan KB
Kebijakan Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat
kelahiran. Kebijakan KB ini bersama-sama dengan usaha-usaha
pembangunan yang lain selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan
keluarga. Upaya menurunkan tingkat kelahiran dilakukan dengan
mengajak pasangan usia subur (PUS) untuk berkeluarga berencana.
Sementara itu penduduk yang belum memasuki usia subur (Pra-PUS)
diberikan pemahaman dan pengertian mengenai keluarga berencana.
Untuk menunjang dan mempercepat pencapaian tujuan
pembangunan dalam bidang KB telah ditetapkan beberapa kebijakan, yaitu
perluasan jangkauan, pembinaan terhadap peserta KB agar secara terus
menerus memakai alat kontrasepsi, pelembagaan dan pembudayaan
NKKBS serta peningkatan keterpaduan pelaksanaan keluarga berencana.
Selanjutnya untuk mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut terus
dimantapkan usaha-usaha operasional dalam bentuk upaya pemerataan
pelayanan KB, peningkatan kualitas baik tenaga, maupun sarana
pelayanan KB, penggalangan kemandirian, peningkatan peran serta
generasi muda, dan pemantapan pelaksanaan program di lapangan.

3. Manfaat KB
Salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di
Indonesia adalah melalui program KB. Keluarga Berencana dapat
mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat:
a. Kehamilan terlalu dini.
Wanita yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17
tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Karena
tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh cukup matang dan siap untuk
dilewati oleh bayi. Lagi pula, bayinya pun dihadang oleh risiko
kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.
b. Kehamilan terlalu terlambat
Wanita yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan
melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ibu mempunyai
problem kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan.
c. Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakkan jaraknya
Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan
tubuh wanita. Kalau ibu belum pulih dari satu persalinan tapi sudah
hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai
masalah bahkan juga bahaya kematian menghadang.
d. Terlalu sering hamil dan melahirkan
Wanita yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya
kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan bila ibu
terus saja hamil dan bersalin lagi (Prawirohardjo, 2007).

D. Perawatan Bayi
Pada dasarnya, tubuh bayi dan orang dewasa memiliki bagian yang sama,
hanya cara merawat dan membersihkannya saja berbeda. Bayi memiliki
banyak keterbatasan, karena itu memerlukan bantuan orang tuanya. Lantas,
apa saja yang perlu dirawat dan dibersihkan? Berikut ulasannya.
1. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat bayi yang baru lahir harus benar-benar
diperhatikan. Sebab, tali pusat merupkan daerah yang sangat rentan
terkena infeksi. Karena itu, orang tua harus membersihkan tali pusat
dengan kasa steril yang dibasahi alkohol 70%. Pangkal tali pusat harus
tertutup rapat. lakukan ini dua kali sehari, dan jaga agar kasa steril tetap
lembab.
Apabila tali pusat yang belum putus terkena air ketika di
mandikan, maka keringkan dengan cotton buds atau kasa steril, kemudian
berikan alkohol 70%, serta jangan memberikan apapun pada pangkal tali
pusat. Dengan penggunaan alkohol tersebut, tali pusat akan terbebas dari
zat-zat beracun yang bisa di serap oleh tubuh bayi. Selain itu, alkohol juga
dapat membunuh kuman, dan cepat mengeringkan tali pusat. Sehingga,
ketika kering, pangkal tali pusat akan menciut dan akhirnya putus.
Biasanya, tali pusat akan putus sekitar 1-2 minggu setelah kelahiran. Akan
tetapi, putusnya tali pusat bisa saja lebih lambat, atau bahkan lebih cepat
dari yang diperhitungkan.
2. Perawatan mata
Pada bayi, terdapat sumber air mata yang berada di atas mata
bagian dalam. Setiap 3 detik, sumber air mata tersebut akan mengeluarkan
air mata, lalu mengalir ke saluran di ujung tengah mata dekat dengan
hidung. Pada saat bayi berada di dalam kandungan, ia belum pernah
menangis. Karena itu, sumber air mata belum dapat berproduksi sehingga
salurannya masih tertutup. Namun, bisa juga salurannya terbuka,
kemudian tertutup lagi. Hal ini menyebabkan air mata yang seharusnya
mengalir menjadi tergenang.
Sebenarnya, air mata bayi dapat membunuh kuman beberapa menit,
tapi setelah itu, air mata tidak bisa membunuh lagi, air mata ini justru
menjadi makanan kuman. Ketika air mata tergenang atau tidak mengalir,
maka tumbuhlah kuman-kuman yang menjadi tahi mata. Kejadian ini bisa
memahayakan kornea mata bayi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemijatan disekitar sudut mata
menggunakan jari yang tidak memiliki kuku panjang atau atau
menggunakan cotton buds yang sudah dibasahi dengan air matang. Pijat
mulai dari sudut mata ke bawah hingga daerah hidung selama 5-10 kali
dengan lembut. Lakukan selama 2 minggu. Stelah itu, saluran air mata
akan terbuka tetap dan sudah berfungsi. Untuk membersihkan air mata,
gunakan kapas steril yang sudah dibasahi dengan air matang. Kapas steril
ini tidsk boleh digunakan lebih dari duua kali.
3. Perawatan Kulit
Kulit merupakan makanan empuk bagi kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan bayi sehingga harus selalu dibersihkan. Saat
bayi pertama kali lahir, ia harus dimandikan sehari sekali karena kulit bayi
tidak tahan terhadap dingin. Setelah itu, bayi jangan dimandikan, namun
cukup di lap menggunakan wash lap basah yang diberi sabun bayi.
Gunakan sabun yang mengandung pro vitamin RS karena bermanfaat
untuk merawat kulit agar tetap halus.
Supaya kulit bayi tetap terjaga kelembapannya, gunakan baby oil
yang mengandung vitamin E. Vitamin ini bermanfaat untuk menjaga kulit
bayi tetap halus, lembut., dan terhindar dari lecet. Biasanya, ketika bayi
banyak bergerak, ia akan berkeringat. Untuk mencegah munculnya biang
keringat, atur temperatur ruangan senyaman mungkin. Jika tidak
mengguanakan AC, ventilasi kamar harus baik.
Pada siang hari, dalam cuaca yang cukup panas, bayi akan lebih
sering berkeringat. Untuk itu gunakan lap atau kapas yang sudah dibasahi
air hangat dibagian tubuh yang berkeringat atau menggunakan tisu basah
non-alkohol. Lakukan sesering mungkin, terutama pada bagian daerah
yang berlipat.
4. Perawatan Kulit Kepala
Pekerjaan yang paling sulit dalam bagian-bagian pada tubuh bayi
adalah kerak di kulit kepala. Sebab, kulit kepala sudah terkontraminasi
oleh udara dan debu. Oleh karena itu, bersihkan menggunakan air hangat
setelah diberi obat dari dokter. Atau bisa juga menggunakan baby oil
untuk menghilangkannya. Cukup berikan pada bagian kepala yang
terdapat kerak, kemudian pijat-pijat dengan lembut selama 10-15 menit.
Usahakan kulit kepala agar tetap kering, karena kerak ini akan
lebih parah pada saat bayi berkeringat. Jangan pakaikan topi pada bayi,
kecuali jika sangat diperlukan, misalnya waktu keluar rumah.

5. Perawatan Rambut

Untuk menumbuhkan rambut bayi, tidak harus selalu memakai


sampo. Bisa juga menggunakan daun seledri untuk merangsang
pertumbuhannya. Jika ingin menggunakan sampo, gunakan dua kali
seminggu saja.

Adapun cara memandikannya yaitu :

a. Basahi rambut bayi menggunakan semprotan halus atau


gunakan cangkir.
b. Tambahkan satu atau dua tetes sampo.
c. Gosokan pada kepala dengan lembut sampai berbusa. ( Jangan
sampai sampo mengenai mata )
d. Bersihkan sampai bersih menggunakan semprotan lembut.
Untuk anak yang sudah berdiri, gunakan alat khusus yang bisa
melindungi mata dari aliran air dan sampo ketika mengeramasi rambutnya.

6. Perawatan Hidung
Umumnya, untuk merawat bagian dalam hidung ada alat pembersih
sendri sehingga tidak membutuhkan perawatan khusus. Apabila ada cairan
atau kotoran yang keluar dari hidung, bersihkan bagian luarnya saja.
Untuk mebersihkan cairan atau kotoran yang keluar dari hidung
bayi, jangan menggunakan cotton buds, tisu yang digulung kecil, atau jari
untuk mengeluarkan kotorannya. Sebab, hal itu hanya akan mendorong
kotoran tersebut lebih jauh kedalam sehingga bisa menggores membran
pembatas hidung yang peka.
Apabila bayi terserang flu dan terdapat banyak lendir yang
menghambat pernafasan, sedot dengan cara menghisapnya secara lembut
atau dengan aspirator hidung bayi. Tutup lubang sebelah hidung dengan
jari, kemudian isap sebelahnya. Jangan sekali-sekali menghisap kedua
lubang bayi secara bersamaan, karena cara ini sangat berbahaya. Lendir
bisa naik ke telinga tengah sehingga dapat menimbulkan infeksi telinga
tengah.

7. Perawatan Telinga
Seperti halnya hidung, bagian dalam telinga juga tidak boleh
dibersihkan. Telinga bisa dibersihkan ketika kotoran telinga mencapai
“pintu” keluar atau setelah melewati “tikungan” didalam telinga luar.
Gunakan cotton buds yang diberi air hangat agar kotoran lunak sehingga
mudah dikeluarkan. Jika kotoran yang didalam telinga keras, minta
tolonglah kedokter untuk mengeluarkannya.
Untuk daun telinga, dapat dapat dibersihkan setiap kali bayi mandi.
Gunakan cotton buds atau kapas yang dibasahi air hangat. Dan, lakukan
dengan lembut.

8. Perawatan Mulut
Sebenarnya, mulut bayi tidak membutuhkan perawatan khusus.
Untuk perawatan mulut bayi tidak harus menggunakan kasa steril yang
sudah dibasahi air matang untuk membersihkan endapan susu
dipermukaan lidah. Sebab mulut bayi bisa lecet.
Seiring betambahnya usia bayi, endapan susu tersebut sudah tidak
ada lagi. Pada usia tersebut, ia sudah makan makanan padat. Cukup
gunakan air putih untuk membersihkannya. Sekitar 6 bulan, gigi bayi
sudah mulai tumbuh. Sehingga perlu membersihkan gusi dan giginya
menggunakan kasa steril yang sudah dibasahi air matang.

9. Perawatan Kuku
Memotong atau menggunting kuku bayi harus dilakukan dengan
hati-hati agar jangan sampai kulitnya ikut terpotong. Setelah dipotong,
kikir kukunya agar tidak tajam karena bisa berbahaya bila mengenai
kornea mata. Untuk menjaga agar kuku bayi tidak menggores bagian-
bagian yang membahayakan, pakaikan sarung tangan untuk menghindari
bahaya saat bayi sedang tidak diawasi.
Menggunting kuku bayi bisa dilakukan ketika ia tidur atau pada
saat bangun. Jika waktu bangun mintalah bantuan orang lain untuk
memeganginya. Untuk menghindari agar kulitnya tidak terpotong, tekan
“bantalan” jari kebawah menjauh dari gunting. Apabila terjadi kecelakaan
kecil, tekan bagian yang tergunting dengan pembalut steril sampai darah
berhenti. Berikan obat antiseptik untuk mengobati lukanya supaya tidak
terjadi infeksi.

10. Perawatan Bokong


Pada umunya, bokong merupakan anggota tubuh bayi yang paling
banyak mengalami masalah. Penyebabnya karena bokong seringkali
berinteraksi dengan popok basah, iritasi dari bahan-bahan kimia dan
mikroorganisme penyebab infeksi air kemih, tinja atau adanya gesekan
dengan popok atau baju. Akibatnya, timbul gejala bercak merah dan gatal-
gatal didaerah bokong.
Untuk mencegahnya, jaga daerah ini agar tetap kering dan bersih.
Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merawat bokong bayi
terhindar dari iritasi, diantaranya :
a. Jangan menggunakan diapers setiap hari. Gunakan ketika akan tidur
atau bepergian saja.
b. Jangan sering mengganti merek diapers
c. Gunakan popok kain
d. Biarkan sesekali bokongnya terbuka.
e. Apabila timbul peradangan yang menyebabkan lecet dan berbintik
dalam waktu 1-2 hari bawalah kedokter.
BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan kesehatan akan meningkatkan pengetahuan sehingga


diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan mengenai teknik menyusui,
pemberian ASI eksklusif, KB (Keluarga Berencana), dan perawatan bayi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum dengan sampel 20
responden. Diharapkan adanya kesinambungan dalam menjalankan program
pemberian pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan kepada ibu post
partum.
1. Teknik menyusui :
a. Pertama, persiapkan mental dan fisik.
b. Kedua, sebelum menyusui, gunakan tempat duduk atau kursi yang
nyaman dengan sandara punggung, tangan,serta bantalan
untukmenjagatangan yang menggendong bayi
c. Ketiga, sebelum menyusui, takan daerah sekitar puting susu di antar
telunjuk dan ibu jari senhingga 2-3 tetes ASI. Lalu, oleskan ke seluruh
tubuh bagian puting susu.
d. Keempat, berikan ASI sesui kebutuhan bayi apabilah bayi sudah lapar
segera berikan ASI.
e. Kelima, setelah selesai menyusui, bersihkan mulut dan pipi bayi dengan
kapasatau tisu yang telah di rendam dengan air hangat.
f. Keenam, menyendawakan bayi setelah menyesui harus selalu dilakukan
untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah
sebelum ditidurkan.
g. Ketujuh, apabila kedua payudara masih ada sisa ASI, keluarkan dengan
alat pompa susu.

2. Asi Eksklusif
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011)
adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan
minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali
obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif
pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap
diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun.
ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi,
bersifat ilmiah. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan
tanpa tambahan makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air
teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat , seperti pisang,
bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan
obat (Prasetyono, 2009).
3. Keluarga Berencana :
Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation)
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk
: (1) mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, (3) mengatur interval diantara kelahiran, (4)
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan
istri, (5) menetukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004).
4. Perawatan Bayi :
Pada dasarnya, tubuh bayi dan orang dewasa memiliki bagian yang
sama, hanya cara merawat dan membersihkannya saja berbeda. Bayi
memiliki banyak keterbatasan, karena itu memerlukan bantuan orang
tuanya.
a. Perawatan tali pusat
b. Perawatan mata
c. Perawatan kulit
d. Perawatan kulit kepala
e. Perawatan rambut
f. Perawatan hidung
g. Perawatan telinga
h. Perawatan mulut
i. Perawatan kuku
j. Perawatan bokong
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi (2004). keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta : Pustaka


Sinar Harapan

Roesli, U. (2007). Mengenal ASI Eksklusif Seri 1. Jakarta: Pustaka Pembangunan


Swadaya Nusantara

Вам также может понравиться

  • Soal Gadar
    Soal Gadar
    Документ1 страница
    Soal Gadar
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • SGHNJK
    SGHNJK
    Документ1 страница
    SGHNJK
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • SP HDR
    SP HDR
    Документ4 страницы
    SP HDR
    BeautyNurse Kosmetik
    Оценок пока нет
  • LP Defisit Perawatan Diri
    LP Defisit Perawatan Diri
    Документ7 страниц
    LP Defisit Perawatan Diri
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Buku Siswa Kelas 1. Tema 2. Kegemaranku
    Buku Siswa Kelas 1. Tema 2. Kegemaranku
    Документ210 страниц
    Buku Siswa Kelas 1. Tema 2. Kegemaranku
    WiZar Butuhuangselalu ArmaNa
    100% (15)
  • LP Defisit Perawatan Diri
    LP Defisit Perawatan Diri
    Документ7 страниц
    LP Defisit Perawatan Diri
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • 3065 6622 1 SM PDF
    3065 6622 1 SM PDF
    Документ7 страниц
    3065 6622 1 SM PDF
    cahyati
    Оценок пока нет
  • Triase Gadar
    Triase Gadar
    Документ9 страниц
    Triase Gadar
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Soal Gadar
    Soal Gadar
    Документ1 страница
    Soal Gadar
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Askep KK
    Askep KK
    Документ16 страниц
    Askep KK
    Dian Nurrakhman
    100% (1)
  • Pengurus Bem HMPS 2019-2020
    Pengurus Bem HMPS 2019-2020
    Документ4 страницы
    Pengurus Bem HMPS 2019-2020
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Bahaya Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui
    Bahaya Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui
    Документ3 страницы
    Bahaya Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Keterangan Triage
    Keterangan Triage
    Документ1 страница
    Keterangan Triage
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Trend Dan Isu Keperawatan Keluarga
    Trend Dan Isu Keperawatan Keluarga
    Документ9 страниц
    Trend Dan Isu Keperawatan Keluarga
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Kelompok 2 - Kelas 2A
    Kelompok 2 - Kelas 2A
    Документ7 страниц
    Kelompok 2 - Kelas 2A
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Kemkes 01
    Kemkes 01
    Документ2 страницы
    Kemkes 01
    Al Hasyr Sarmin
    Оценок пока нет
  • Gangguan Kecemasan
    Gangguan Kecemasan
    Документ65 страниц
    Gangguan Kecemasan
    missblogger
    Оценок пока нет
  • Aromatherapy Pert. 2
    Aromatherapy Pert. 2
    Документ3 страницы
    Aromatherapy Pert. 2
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • 163 335 2 PB
    163 335 2 PB
    Документ7 страниц
    163 335 2 PB
    Aiia Nurhidayah Ibrahim
    Оценок пока нет
  • PHC PDF
    PHC PDF
    Документ17 страниц
    PHC PDF
    Gladys Olivia
    Оценок пока нет
  • Kel. 6-1
    Kel. 6-1
    Документ32 страницы
    Kel. 6-1
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Yusui
    Yusui
    Документ2 страницы
    Yusui
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Dfyhbv
    Dfyhbv
    Документ13 страниц
    Dfyhbv
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • 3065 6622 1 SM PDF
    3065 6622 1 SM PDF
    Документ7 страниц
    3065 6622 1 SM PDF
    cahyati
    Оценок пока нет
  • Attachment
    Attachment
    Документ4 страницы
    Attachment
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Bahaya Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui
    Bahaya Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui
    Документ3 страницы
    Bahaya Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Anwnshdh
    Anwnshdh
    Документ1 страница
    Anwnshdh
    Dian Nurrakhman
    Оценок пока нет
  • Gizi Seimbang Pada Bayi Dan Balita
    Gizi Seimbang Pada Bayi Dan Balita
    Документ14 страниц
    Gizi Seimbang Pada Bayi Dan Balita
    Dian Nurrakhman
    100% (2)
  • Complementer Doa
    Complementer Doa
    Документ7 страниц
    Complementer Doa
    Raka eki f
    Оценок пока нет