Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan salah satu bagian penting dari proses kelahiran
dimana wanita memasuki peran baru sebagai ibu sekaligus merupakan masa
kritis baik bagi ibu dan bayi. Diperkirakan 60% kematian terjadi setelah
persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
Ada beberapa tipe yang harus dipersiapkan oleh para ibu baru ketika akan
menyusui bayinya. Cara ini mungkin bisa membantu yang merasa kesulitan
ketikamenyusui bayinya.
1. Pertama, persiapkan mental dan fisik. Ibu yang akan menyusui bayinya
harus bersikap santai, tidak boleh terburu-buru, atau malu jika payudara
anda terlihat oleh orang lain. Oleh karna itu, anda membutuhkan
ruanganyang tenang dan privasinya terjaga. Ketika menyusui,anda tidak
boleh melakukanya si tempat umum karna banyak kuman yang bertebaran
dimana-mana. Sebaiknya, gunakan botol susu jika harus menyusui di ruang
publik. Selain itu, sebelum menyusui, cuci kedua tangan sampai bersih.
2. Kedua, sebelum menyusui, gunakan tempat duduk atau kursi yang nyaman
dengan sandara punggung, tangan,serta bantalan untukmenjagatangan yang
menggendong bayi. Hal ini dilakukan agar lebih nyamansaat menyusui
sambilmenggendong bayi dalam waktu yang lama. Sebelum menyusui,
bersihkan kedua putingsusu dengan kapas yang di basahidengan air hangat
atau tisu untuk menghindari ASI dari kuman.
4. Keempat, berikan ASI sesui kebutuhan bayi apabilah bayi sudah lapar
segera berikan ASI. Setiap menyusui, berikan kedua payudara secara
bergantian masing-masing sekitar 10 menit, dan selalu dimulai dengan
payudara yang terakhir di gunakan menyusui. Periksa ASI sampai payudara
terasa kosong atau sampai bayi merasa kenyang.
5. Kelima, setelah selesai menyusui, bersihkan mulut dan pipi bayi dengan
kapasatau tisu yang telah di rendam dengan air hangat. Untuk sang ibu,
oleskan ASI seperti awal menyusui, dan biarkan kering oleh udara sebelum
memakai BH agar payudara tidak lecet.
7. Ketujuh, apabila kedua payudara masih ada sisa ASI, keluarkan dengan alat
pompa susu
Pada awalnya, mungkin akan ada kesulitan untuk bayi menemukan puting
susu. Untuk itu mintalah seseorang atau perawat untuk membantu. Bayi
memiliki refleks bawaan lahir yang instingtif. Ketika pipinya menyentuh
payudara, ia akan mulai mencari piting susu menggunakan mulutnya. Saat bayi
menyusu jauhkan hidungnya dari payudara agar ia bisa bernafas dengan
nyaman. Setelah bayi selesai menyusu, tarik dengan pelan puting susu dengan
menekan ibu jari dan jari telunjuk pada kedua pipinya dipojok bibirnya agar
mulutnya terbuka. Jangan mengeluarkan puting susu dari mulut bayi dengan
kasar ketika ia masih menyedotnya. Hal tersebut dapat menyebabkan puting
susu terluka.
Apabila bayi berhenti menyusu, gelitiki pipinya dengan lembut. Cara ini
akan merangsang bayi untuk kembali menyusu. Dan, dalam waktu yang lama,
ia akan terbiasa menyusu hingga merasa kenyang. Jangan biarkan bayi
mengulum puting susu didalam mulutnya, hal ini akan menyebabkan puting
terluka. Dua sampai lima menit sudah cukup lama untuk menyusui pada hari-
hari pertama setelah bayi dilahirkan.
C. KB (Keluarga Berencana)
1. Pengertian KB (Keluarga Berencana)
Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation)
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk
: (1) mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, (3) mengatur interval diantara kelahiran, (4)
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan
istri, (5) menetukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004).
Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagian dan sejahtera
(Juliantoro, 2000).
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah
anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda
kehamilan (Sulistyawati, 2013).
Sasaran utama dari pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur
(PUS). Pelayanan KB diberikan di berbagai unit pelayanan baik oleh
pemerintah maupun swasta dari tingkat desa hingga tingkat kota dengan
kompetensi yang sangat bervariasi. Pemberi layanan KB antara lain adalah
Rumah Sakit, Puskesmas, dokter praktek swasta, bidan praktek swasta dan
bidan desa.
Jenis alat/obat kontrasepsi antara lain kondom, pil KB, suntik KB,
AKDR, implant, vasektomi, dan tubektomi. Untuk jenis pelayanan KB
jenis kondom dapat diperoleh langsung dari apotek atau toko obat, pos
layanan KB dan kader desa. Pelayanan kontrasepsi suntik KB sering
dilakukan oleh bidan dan dokter sedangkan pelayanan AKDR, implant dan
vasektomi/tubektomi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih dan
berkompeten.
2. Tujuan KB
Kebijakan Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat
kelahiran. Kebijakan KB ini bersama-sama dengan usaha-usaha
pembangunan yang lain selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan
keluarga. Upaya menurunkan tingkat kelahiran dilakukan dengan
mengajak pasangan usia subur (PUS) untuk berkeluarga berencana.
Sementara itu penduduk yang belum memasuki usia subur (Pra-PUS)
diberikan pemahaman dan pengertian mengenai keluarga berencana.
Untuk menunjang dan mempercepat pencapaian tujuan
pembangunan dalam bidang KB telah ditetapkan beberapa kebijakan, yaitu
perluasan jangkauan, pembinaan terhadap peserta KB agar secara terus
menerus memakai alat kontrasepsi, pelembagaan dan pembudayaan
NKKBS serta peningkatan keterpaduan pelaksanaan keluarga berencana.
Selanjutnya untuk mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut terus
dimantapkan usaha-usaha operasional dalam bentuk upaya pemerataan
pelayanan KB, peningkatan kualitas baik tenaga, maupun sarana
pelayanan KB, penggalangan kemandirian, peningkatan peran serta
generasi muda, dan pemantapan pelaksanaan program di lapangan.
3. Manfaat KB
Salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di
Indonesia adalah melalui program KB. Keluarga Berencana dapat
mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat:
a. Kehamilan terlalu dini.
Wanita yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17
tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Karena
tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh cukup matang dan siap untuk
dilewati oleh bayi. Lagi pula, bayinya pun dihadang oleh risiko
kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.
b. Kehamilan terlalu terlambat
Wanita yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan
melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ibu mempunyai
problem kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan.
c. Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakkan jaraknya
Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan
tubuh wanita. Kalau ibu belum pulih dari satu persalinan tapi sudah
hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai
masalah bahkan juga bahaya kematian menghadang.
d. Terlalu sering hamil dan melahirkan
Wanita yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya
kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan bila ibu
terus saja hamil dan bersalin lagi (Prawirohardjo, 2007).
D. Perawatan Bayi
Pada dasarnya, tubuh bayi dan orang dewasa memiliki bagian yang sama,
hanya cara merawat dan membersihkannya saja berbeda. Bayi memiliki
banyak keterbatasan, karena itu memerlukan bantuan orang tuanya. Lantas,
apa saja yang perlu dirawat dan dibersihkan? Berikut ulasannya.
1. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat bayi yang baru lahir harus benar-benar
diperhatikan. Sebab, tali pusat merupkan daerah yang sangat rentan
terkena infeksi. Karena itu, orang tua harus membersihkan tali pusat
dengan kasa steril yang dibasahi alkohol 70%. Pangkal tali pusat harus
tertutup rapat. lakukan ini dua kali sehari, dan jaga agar kasa steril tetap
lembab.
Apabila tali pusat yang belum putus terkena air ketika di
mandikan, maka keringkan dengan cotton buds atau kasa steril, kemudian
berikan alkohol 70%, serta jangan memberikan apapun pada pangkal tali
pusat. Dengan penggunaan alkohol tersebut, tali pusat akan terbebas dari
zat-zat beracun yang bisa di serap oleh tubuh bayi. Selain itu, alkohol juga
dapat membunuh kuman, dan cepat mengeringkan tali pusat. Sehingga,
ketika kering, pangkal tali pusat akan menciut dan akhirnya putus.
Biasanya, tali pusat akan putus sekitar 1-2 minggu setelah kelahiran. Akan
tetapi, putusnya tali pusat bisa saja lebih lambat, atau bahkan lebih cepat
dari yang diperhitungkan.
2. Perawatan mata
Pada bayi, terdapat sumber air mata yang berada di atas mata
bagian dalam. Setiap 3 detik, sumber air mata tersebut akan mengeluarkan
air mata, lalu mengalir ke saluran di ujung tengah mata dekat dengan
hidung. Pada saat bayi berada di dalam kandungan, ia belum pernah
menangis. Karena itu, sumber air mata belum dapat berproduksi sehingga
salurannya masih tertutup. Namun, bisa juga salurannya terbuka,
kemudian tertutup lagi. Hal ini menyebabkan air mata yang seharusnya
mengalir menjadi tergenang.
Sebenarnya, air mata bayi dapat membunuh kuman beberapa menit,
tapi setelah itu, air mata tidak bisa membunuh lagi, air mata ini justru
menjadi makanan kuman. Ketika air mata tergenang atau tidak mengalir,
maka tumbuhlah kuman-kuman yang menjadi tahi mata. Kejadian ini bisa
memahayakan kornea mata bayi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemijatan disekitar sudut mata
menggunakan jari yang tidak memiliki kuku panjang atau atau
menggunakan cotton buds yang sudah dibasahi dengan air matang. Pijat
mulai dari sudut mata ke bawah hingga daerah hidung selama 5-10 kali
dengan lembut. Lakukan selama 2 minggu. Stelah itu, saluran air mata
akan terbuka tetap dan sudah berfungsi. Untuk membersihkan air mata,
gunakan kapas steril yang sudah dibasahi dengan air matang. Kapas steril
ini tidsk boleh digunakan lebih dari duua kali.
3. Perawatan Kulit
Kulit merupakan makanan empuk bagi kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan bayi sehingga harus selalu dibersihkan. Saat
bayi pertama kali lahir, ia harus dimandikan sehari sekali karena kulit bayi
tidak tahan terhadap dingin. Setelah itu, bayi jangan dimandikan, namun
cukup di lap menggunakan wash lap basah yang diberi sabun bayi.
Gunakan sabun yang mengandung pro vitamin RS karena bermanfaat
untuk merawat kulit agar tetap halus.
Supaya kulit bayi tetap terjaga kelembapannya, gunakan baby oil
yang mengandung vitamin E. Vitamin ini bermanfaat untuk menjaga kulit
bayi tetap halus, lembut., dan terhindar dari lecet. Biasanya, ketika bayi
banyak bergerak, ia akan berkeringat. Untuk mencegah munculnya biang
keringat, atur temperatur ruangan senyaman mungkin. Jika tidak
mengguanakan AC, ventilasi kamar harus baik.
Pada siang hari, dalam cuaca yang cukup panas, bayi akan lebih
sering berkeringat. Untuk itu gunakan lap atau kapas yang sudah dibasahi
air hangat dibagian tubuh yang berkeringat atau menggunakan tisu basah
non-alkohol. Lakukan sesering mungkin, terutama pada bagian daerah
yang berlipat.
4. Perawatan Kulit Kepala
Pekerjaan yang paling sulit dalam bagian-bagian pada tubuh bayi
adalah kerak di kulit kepala. Sebab, kulit kepala sudah terkontraminasi
oleh udara dan debu. Oleh karena itu, bersihkan menggunakan air hangat
setelah diberi obat dari dokter. Atau bisa juga menggunakan baby oil
untuk menghilangkannya. Cukup berikan pada bagian kepala yang
terdapat kerak, kemudian pijat-pijat dengan lembut selama 10-15 menit.
Usahakan kulit kepala agar tetap kering, karena kerak ini akan
lebih parah pada saat bayi berkeringat. Jangan pakaikan topi pada bayi,
kecuali jika sangat diperlukan, misalnya waktu keluar rumah.
5. Perawatan Rambut
6. Perawatan Hidung
Umumnya, untuk merawat bagian dalam hidung ada alat pembersih
sendri sehingga tidak membutuhkan perawatan khusus. Apabila ada cairan
atau kotoran yang keluar dari hidung, bersihkan bagian luarnya saja.
Untuk mebersihkan cairan atau kotoran yang keluar dari hidung
bayi, jangan menggunakan cotton buds, tisu yang digulung kecil, atau jari
untuk mengeluarkan kotorannya. Sebab, hal itu hanya akan mendorong
kotoran tersebut lebih jauh kedalam sehingga bisa menggores membran
pembatas hidung yang peka.
Apabila bayi terserang flu dan terdapat banyak lendir yang
menghambat pernafasan, sedot dengan cara menghisapnya secara lembut
atau dengan aspirator hidung bayi. Tutup lubang sebelah hidung dengan
jari, kemudian isap sebelahnya. Jangan sekali-sekali menghisap kedua
lubang bayi secara bersamaan, karena cara ini sangat berbahaya. Lendir
bisa naik ke telinga tengah sehingga dapat menimbulkan infeksi telinga
tengah.
7. Perawatan Telinga
Seperti halnya hidung, bagian dalam telinga juga tidak boleh
dibersihkan. Telinga bisa dibersihkan ketika kotoran telinga mencapai
“pintu” keluar atau setelah melewati “tikungan” didalam telinga luar.
Gunakan cotton buds yang diberi air hangat agar kotoran lunak sehingga
mudah dikeluarkan. Jika kotoran yang didalam telinga keras, minta
tolonglah kedokter untuk mengeluarkannya.
Untuk daun telinga, dapat dapat dibersihkan setiap kali bayi mandi.
Gunakan cotton buds atau kapas yang dibasahi air hangat. Dan, lakukan
dengan lembut.
8. Perawatan Mulut
Sebenarnya, mulut bayi tidak membutuhkan perawatan khusus.
Untuk perawatan mulut bayi tidak harus menggunakan kasa steril yang
sudah dibasahi air matang untuk membersihkan endapan susu
dipermukaan lidah. Sebab mulut bayi bisa lecet.
Seiring betambahnya usia bayi, endapan susu tersebut sudah tidak
ada lagi. Pada usia tersebut, ia sudah makan makanan padat. Cukup
gunakan air putih untuk membersihkannya. Sekitar 6 bulan, gigi bayi
sudah mulai tumbuh. Sehingga perlu membersihkan gusi dan giginya
menggunakan kasa steril yang sudah dibasahi air matang.
9. Perawatan Kuku
Memotong atau menggunting kuku bayi harus dilakukan dengan
hati-hati agar jangan sampai kulitnya ikut terpotong. Setelah dipotong,
kikir kukunya agar tidak tajam karena bisa berbahaya bila mengenai
kornea mata. Untuk menjaga agar kuku bayi tidak menggores bagian-
bagian yang membahayakan, pakaikan sarung tangan untuk menghindari
bahaya saat bayi sedang tidak diawasi.
Menggunting kuku bayi bisa dilakukan ketika ia tidur atau pada
saat bangun. Jika waktu bangun mintalah bantuan orang lain untuk
memeganginya. Untuk menghindari agar kulitnya tidak terpotong, tekan
“bantalan” jari kebawah menjauh dari gunting. Apabila terjadi kecelakaan
kecil, tekan bagian yang tergunting dengan pembalut steril sampai darah
berhenti. Berikan obat antiseptik untuk mengobati lukanya supaya tidak
terjadi infeksi.
2. Asi Eksklusif
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011)
adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan
minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali
obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif
pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap
diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun.
ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi,
bersifat ilmiah. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan
tanpa tambahan makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air
teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat , seperti pisang,
bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan
obat (Prasetyono, 2009).
3. Keluarga Berencana :
Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation)
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk
: (1) mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, (3) mengatur interval diantara kelahiran, (4)
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan
istri, (5) menetukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004).
4. Perawatan Bayi :
Pada dasarnya, tubuh bayi dan orang dewasa memiliki bagian yang
sama, hanya cara merawat dan membersihkannya saja berbeda. Bayi
memiliki banyak keterbatasan, karena itu memerlukan bantuan orang
tuanya.
a. Perawatan tali pusat
b. Perawatan mata
c. Perawatan kulit
d. Perawatan kulit kepala
e. Perawatan rambut
f. Perawatan hidung
g. Perawatan telinga
h. Perawatan mulut
i. Perawatan kuku
j. Perawatan bokong
DAFTAR PUSTAKA