Вы находитесь на странице: 1из 1

Dalam rangka mencapai Indonesia sehat 2025, ada berbagai program unggulan yang dicanangkan oleh

pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, salah satunya dalah Program
Jaminan Kesehatan Nasional. Jaminan Kesehatan Nasional merupakan program pemerintah Indonesia
yang bersifat wajib bagi seluruh penduduk Indonesia yang diselenggarakan oleh suatu Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2014. Pemerintah
dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas ketersediaan fasilitas kesehatan dan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional. Akan tetapi sejak tahun
2014 sampai saat ini, jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama tidak berimbang dengan
jumlah peserta yang terdaftar. Dampak yang terjadi akibat jumlah fasilitas kesehatan yang kurang antara
lain, terjadinya peningkatan beban kerja fasilitas kesehatan dan antrian pelayanan yang panjang dan
pemerataan tenaga kesehatan sehingga pelayanan pada fasilitas kesehatan menjadi tidak efektif dan
efisien. Fungsi pokok fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dapat didukung dengan adanya
kebijakan terkait pemenuhan kebutuhan fasilitas kesehatan tingkat pertama di daerah.

Stakeholder dalam kebijakan pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
adalah Dinas Kesehatan Kota/ Kabupaten, BPJS Kesehatan, pihak swasta atau investor, fasilitas
kesehatan tingkat pertama (Puskesmas), perhimpunan klinik dan fasilitas pelayanan kesehatan primer
Indonesia dan IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Masing masing stakeholder memiliki kepentingan, posisi,
dantanggung jawab sesuai dengan dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. BPJS
Kesehatan memiliki kepentingan paling kuat dalam kebijakan pemenuhan fasilitas kesehatan tingkat
pertama bagi pesertanya untuk menjamin pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi peserta JKN.
Dinas Kesehatan Kota/ Kabupaten berperan sebagai regulator pelayanan kesehatan dalam membantu
pemenuhan FKTP oleh BPJS Kesehatan, meliputi kebijakan penambahan Puskesmas dan Kebijakan
penambahan tenaga kesehatan. IDI akan membantu memfasilitasi antara dokter dokter yang menjadi
anggotanya dengan BPJS Kesehatan apabila muncul permasalahan permasalahan tertentu. BPJS
Kesehatan memiliki pengaruh yang paling kuat dalam kebijakan pemenuhan fasilitas kesehatan tingkat
pertama. BPJS Kesehatan dapat menjalin kerjasama dengan dokter dokter dan klinik pratama maupun
mengajak pihak swasta yang berada di Kota/ Kabupaten untuk mendirikan klinik klinik baru dan
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Dinas Kesehatan berperan sebagai perumus kebijakan teknis
dalam penyusunan program pelayanan kesehatan. Dinas kesehatan memiliki kekuasaan untuk
memberikan perizinan pendirian Puskesmas, klinik pratama, dan dokter praktik pribadi sebelum
menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Dokter praktik pribadi dan klinik pratama memiliki hak dan
beberapa pertimbangan tertentu untuk memilih bekerjasama atau tidak dengan BPJS Kesehatan..

Вам также может понравиться