Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
net/publication/321835644
CITATIONS READS
0 6,694
1 author:
Chrisna Sinaga
State University of Medan
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROPES DAN STAD SMP
NEGERI 35 MEDAN View project
All content following this page was uploaded by Chrisna Sinaga on 15 December 2017.
bahwa kemampuan siswa dalam hal mengemukakan ide keterkaitan suatu konsep
dengan konsep lain dengan bahasa sendiri masih rendah.
Communication is a key part of students’ learning. The communication skills
the students learn now can benefit them in the future. According to the national
council of Teacher of Mathematics (NCTM), “Changes is the workplace increasingly
demand teamwork, experiment, collaboration and communication” (NCTM,
2000,O.348) Students need to be able to communicate with their teacher and their
peers. “Teachers can stimulate students’ growth of mathematical knowledge through
the ways they ask ang respon to the question” (Piccolo, Harbaugh, Carter, Capraro,
2008)
Sumarmo (dalam Riska dan Surya, 2014) menyatakan bahwa kemampuan
yang tergolong dalam komunikasi matematis diantaranya adalah (1) kemampuan
menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa,
simbol, ide, atau model matematika, (2) menjelaskan ide, situasi, dan relasi
matematika secara lisan atau tulisan, (3) mendengarkan, berdiskusi, dan menulis
tentang matematika, (4) membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika
tertulis, (5) membuat konjektur, merumuskan definisi, dan generalisasi, dan (6)
mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam bahasa
sendiri.
Dari beberapa pengertian komunikasi matematika di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwasanya komunikasi adalah komponen yang sangat penting tak
hanya di dalam pembelajaran matematika tetapi juga di dalam semua bidang studi
manapun. Dengan adanya komunikasi, tidak terjadi kesalahpahaman informasi yang
disampaikan. Agar komunikasi matematika itu dapat berjalan dan berperan dengan
baik, maka diciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran yang dapat
mengoptimalkan kemampuan siswa dalam komunikasi matematika, siswa sebaiknya
diorganisasikan dalam kelompok-kelompok kecil yang dapat dimungkinkan
terjadinya komunikasi multi-arah, yaitu komunikasi siswa dengan siswa dalam satu
kelompok. Melalui komunikasi yang terjadi di kelompok-kelompok kecil, pemikiran
matematika siswa dapat diorganisasikan dan dikonsolidasikan. Pengkomunikasian
matematika yang dilakukan siswa pada setiap kali pelajaran matematika, secara
bertahap tentu akan dapat meningkatkan kualitas komunikasi, dalam arti bahwa
pengkomunikasian pemikiran matematika siswa tersebut semakin cermat, tepat,
sistematis dan efisien.
Pendekatan dan model pembelajaran yang bervariasi dapat digunakan untuk
membantu meningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa.
Pembelajaran dengan metakognitif mengarahkan perhatian siswa pada apa yang
relevan dan membimbing mereka untuk memilih strategi yang tepat untuk
menyelesaikan soal – soal melalui bimbingan scaffolding terakait dengan
kemampuan koneksi dan komunikasi matematis siswa untuk mengembangkan Zone
of Proximal Development (ZPD) yang ada padanya, yang diperkirakan sesuai dengan
kebutuhan siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir matematis mereka
untuk menyelesaikan masalah matematika (Fauzi, Amin. 2013). Selain itu, untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dapat menggunakan
pendekatan CTL seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Diah Setawati
menunjukan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi siswa yang diajar dengan
menggunakan pendekatan CTL lebih signifikan dibandingkan pembelajaran
konvensional dan proses penyelesaian jawaban siswa di kelas yang menggunakan
pendekatan CTL lebih tinggi. (Setawati, 2013)
Dengan adanya komunikasi yang baik di dalam kelas tentunya akan
membantu siswa dalam memecahkan masalah yang terkait dengan pembelajaran
maematika. Kaitan antara komunikasi dan pemecahan masalah dalam pembelajaran
matematika adalah komunikasi dalam pembelajaran matematika bertujuan untuk
membantu siswa dalam memahami soal cerita dan mengkomunikasikan hasilnya.
Selain itu penguasaan bahasa yang baik mampu mengkristalkan dan membantu
pemahaman dan idea matematika siswa.Kemampuan siswa dalam
mengkomunikasikasikan masalah matematika, pada umumnya ditunjang oleh
pemahaman mereka terhadap bahasa. (dalam Jurnal Pendidikan Matematika oleh
Indra Sari)
B. Indikator dalam Komunikasi Matematika
Pop 15%
Keterangan : 15% Keroncong
10%
10% Dangdut
20%
20% Rock
jazz
30%
20%
Jika banyaknya warga yang berprofesi petani adalah 42 orang maka tentukan
banyaknya warga yang berprofesi sebagai pedagang?
D. Contoh – Contoh Artikel dalam Jurnal Nasional dan Jurnal
Internasional yang Menulis Tentang Komunikasi Matematika
Kesimpulan
Kemampuan komunikasi matematika merupakan salah satu kemampuan yang
penting yang harus dimiliki oleh peserta didik. Sangat banyak model
pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran yang dapat diaplikasikan di
kelas guna meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa.
Saran
Sebaiknya diterapkan model pembelajaran yangs sesuai untuk mengacu
kepada kemampuan komunikasi matematika disekolah
DAFTAR PUSTAKA
Piccolo, D.L, Harbaugh , A.P, Canter, T.A, Caprano, MM & Caprano,R.M (2008).
Quality of Insruction : Examining Discourse in Midle School Mathematics
Instruction. Journal of Advanced Academics, 19 (3), 376-410
Surya, Edy dan Rahayu, Riska. 2014. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Ar-Rahman Percut Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD). Medan : Unimed Press
Van de Walle, John A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta:
Erlangga.