Вы находитесь на странице: 1из 23

LAPORAN PENGAMATAN SISTEM MANAJEMEN

HOME INDUSTRI BAKSO SUROBOYO

DISUSUN OLEH:

NAMA: DEVI RIANDANI

NO NIM: 01214189

PRODI: EKONOMI – MANAGEMENT

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya karena saya dapat menyelesaikan Laporan pengamatan sistem manajemen home
industri Bakso Suroboyo ini. Laporan ini ditulis guna memenuhi sebagian syarat dalam
menyelesaikan tugas matakuliah Pengantar Manajemen untuk dan untuk mengetahui bagaimana
sistem manajemen dalam home industri Bakso Suroboyo.

Saya sebagai penulis menyadari karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Namun, saya
berharap semoga makalah sederhana yang telah disusun ini dapat dipahami dan berguna bagi
saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, oleh karena itu segala kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca akan saya terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi
sebuah pelajaran bagi saya agar kelak saya dapat membuat dengan lebih baik lagi.

Surabaya, 01 Januari 2015

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………………………………
. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………. 1

1.3 Tujuan Kunjungan Home Industri ………………………………………………. 2

1.4 Manfaat Kunjungan Home Industri …………………………………………….. 2

1.5 Waktu Dan Lokasi Kunjungan …………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil Usaha Bakso Suroboyo ………………………………………………………. 3

2.1.1 Waktu Operasional Kerja ……………………………………………… 3

2.2 Proses Produksi …………………………………………………………………………. 4

2.2.1 Alat Produksi ……………………………………………………………… 4

2.2.2 Bahan Pembuatan Bakso …………………………………………….. 4

2.2.3 Bahan Pembuatan Kuah Bakso ……………………………………. 4

2.2.4 Proses Pembuatan Bakso ……………………………………………. 5

2.2.5 Proses Pembuatan Kuah Bakso ……………………………………. 5

2.2.6 Proses Pembuatan Sambel Bakso ………………………………… 5

2.2.7 Tempat Produksi ……………………………………………………….. 5

2.3 Tenaga Kerja ……………………………………………………………………………. 6

2.4 Manejemen Keuangan ……………………………………… ……………………… 6

2.4.1 Modal Awal Pendirian Bakso ………………………………………. 6

2.4.2 Pemasukan ……………………………………………………………….. 6

2.4.3 Pengeluaran ……………………………………………………………… 6

2.4.4 Total …………………………………………………………………………


6

2.5 Sistem Pemasaran ………………………………………………… ………………… 7

2.5.1 Daerah Pemasaran ……………………………………………………… 7

2.6 Cara Pengembangan Usaha Bakso Suroboyo ………………………………. 7

2.7 Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Mengembangkan Usaha Bakso

Suroboyo
………………………………………………………………………………………. 7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………….. 8

3.2 Saran ……………………………………………………………………………………… 8

3.3 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………. 8

3.4 Lampiran (Dokumentasi) ………………………………………………………….. 9

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya, semua mahasiswa ingin selalu menambah pengetahuan dan wawasan di
masa perkembangan era globalisasi yang pesat saat ini. Menambah pengetahuan dan wawasan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara melalui kunjungan dan
pengamatan home industri. Contohnya adalah home industri bakso. Bakso adalah makanan khas
Indonesia sekaligus sebagai makanan favorit masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat mulai
dari kalangan menengah atas hingga menengah bawah menyukai makanan khas yang umumnya
terbuat dari daging dan berbentuk bulat ini. Dalam penyajiannya, bakso biasanya disajikan
dalam keadaan panas. Bakso sangat populer sekali, bahkan dapat dengan mudah ditemukan di
pinggir jalan, gerobak dorong, hingga mall-mall besar.

Maka pada kesempatan kali ini saya mengunjungi dan melakukan observasi pada home
industri Bakso Suroboyo sebagai tugas dari dosen yang sudah diberikan dan untuk menambah
pengalaman saya tentang dunia kerja serta menggali informasi tentang proses sistem manajemen
pembuatan produk Bakso Suroboyo.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang berdirinya home industri Bakso Suroboyo?

2. Bagaiman proses berlangsungnya produksi Bakso Suroboyo dari cara pengolahan bahan,
tenaga kerja, manajemen keuangan dan cara pemasarannya ?

3. Bagaimana cara pengembangan usaha Bakso Suroboyo ?

4. Apa saja permasalahan yang diahadapi oleh home industri Bakso Suroboyo dalam
mengembangkan usahanya ?

1.3 Tujuan Kunjungan Industri


Diadakannya Kunjungan Home Industri bertujun untuk :

1. Memperluas pengatahuan dalam lingkungan dunia kerja.

2. Mendorong mahasiswa/i agar mempunyai minat berwirausaha

3. Mengetahui informasi tentang latar belakang berdirinya, cara pengolahan bahan, tenaga
kerja, manajemen keuangan dan cara pemasaran Bakso Suroboyo

4. Menjelaskan cara pengembangan usaha Bakso Suroboyo

5. Sebagai tindak lanjut pembelajaran teori yang selama ini dipelajari di kelas Pengantar
Manajemen.

6. Untuk memenuhi sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar
Manajemen.

1.4 Manfaat Kunjungan Industri

Kunjungan ke home Industri Bakso Suroboyo ini memiliki manfaat diantaranya:

1. Dapat mengetahui dan lebih mengerti sistem manajemen home industri bakso.

2. Dapat mengambil pelajaran bagaimana menjalankan suatu usaha serta cara


memanajemen usaha dengan baik.

3. Dapat mengetahui cara pembuatan bakso

1.5 Waktu Dan Lokasi Kunjungan

Kegiatan kunjungan home industri ini dilaksanakan pada:

Hari/ Tanggal : Senin, 29 Desember 2014

Waktu : 07.00 WIB

Lokasi : Jalan Putat Gede Selatan No. 105 Surabaya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Usaha Bakso Suroboyo


Pemilik : Bapak Imam Nur Hadi

Bidang Usaha : Pedagang Bakso Keliling

Alamat : Jalan Putat Gede Selatan No. 105 Surabaya

Berdiri : 2004 – sekarang

Home industri Bakso Suroboyo didirikan oleh bapak Imam Nur Hadi 11 tahun lalu, tepatnya
pada tahun 2004. Lokasi usahanya berada di rumah Bapak Imam sendiri, yaitu bertempat di Jalan
Putat Gede Selatan No. 105 Surabaya. Semua proses pengerjaan produksi bakso dan penjualan
dilakukan sendiri oleh Bapak Imam. Pengerjaan produksinya dibantu oleh istrinya dan
penjualannya dilakukan dengan cara berkeliling menggunakan gerobak yang sudah dimodifikasi
pada sepeda motor.

Berbekal pengalaman yang cukup dan inovasi yang kreatif serta dengan bantuan dari istrinya,
usaha home industri baksonya bisa bertahan sampai dengan sekarang.

2.1.1 Waktu Operasional Kerja

Pergi ke pasar untuk beli bahan : Pkl 05.00 – 06.30

Pembuatan bakso : Pkl 07.00 – 10.00

Berjualan bakso keliling : Pkl 11.30 – 19.00

( hari jum’at dan minggu libur)

2.2 Poses Produksi

2.2.1 Alat Produksi

– Kompor

– Dandang

– Panci bertingkat

– Blender

– Penggorengan

– Wadah baskom kecil


2.2.2 Bahan Pembuatan Bakso

– Daging sapi halus 1 kg

– Daging sapi kasaran 1kg, dibagi menjadi dua bagian yaitu ¾ untuk campuran pembuatan
siomay, goreng, isi tahu dan ¼ untuk bakso kasar

– Daging ayam ½ kg (campuran untuk pembuatan siomay, goreng, isi tahu)

– Kulit lumpia basah (untuk pembuatan siomay dan goreng)

– Mie

– Tahu

– Tepung kanji

– Garam secukupnya

– Penyedap rasa secukupnya

2.2.3 Bahan Kuah Bakso

– Air rebusan dari pembuatan bakso

– 1ons lemak daging

– Bawang merah secukupnya

– Bawang putih secukupnya

2.2.4 Proses Pembuatan Bakso

A) Bakso: daging sapi 1 kg yg sudah dihaluskan dicampur dengan garam, 5 sendok makan
tepung kanji dan penyedap rasa secukupnya, diaduk sampai rata. Setelah adonan bakso
tercampur semuanya, langsung membentuk bakso. Ambil segenggam adonan, remas dan tekan
kearah ibu jari. Adonan yang keluar dari antara ibu jari dan telunjuk akan membentuk bulatan
dan masukkan kedalam dandang yang sudah berisi air. Adonan yang sudah dibentuk semuanya
langsung direbus hingga matang.

Tandanya : bola-bola bakso akan mengapung di permukaan air. Perebusan bakso berlangsung 10
– 20 menit. Setelah diangkat, tiriskan, dinginkan pada suhu ruang.
B) Siomay, goreng, tahu: daging kasaran dicampur dengan daging ayam yang sudah dihaluskan,
di tambahkan penyedap rasa dan garam secukupnnya. Setelah tercampur rata, masukkan adonan
ke dalam kulit lumpia dan bentuk menjadi bulatan kecil menyerupai siomay. Untuk isian tahu
masukkan juga adonan tersebut di dalamnya.

Untuk siomay dan tahu proses memasaknya dengan cara direbus dalam panci bertingkat, untuk
gorengnya dilakukan proses penggorengan.

2.2.5 Proses Pembuatan Kuah Bakso

Kuah bakso menggunakan air rebusan dari pembuatan bakso yang dicampur dengan daging
lemak 1 ons, bawang merah dan bawang putih yang digoreng dan dihaluskan.

2.2.6 Proses Pembuatan Sambel Bakso

Cabe besar kering dicampur dengan cabe rawit dan di rebus, setelah proses perebusan selesai
semua bahan diblender.

2.2.7 Tempat Produksi

Tempat produksinya berada di dapur yang tidak begitu luas dan berdekatan dengan area kamar
mandi.

2.3 Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan tidak mengambil dari orang luar, namun berasal dari keluarganya
Pak Imam sendiri. Jadi semua proses produksi dibantu oleh istrinya.

2.4 Manajemen Keuangan

Usaha Bakso Suroboyo belum memiliki pembukuan yang jelas dan terperinci mengenai
pemasukan dan pengeluaran per hari sehingga sulit memperkirakan omset selama sehari ataupun
sebulan. Kegiatan pengeluaran dan pemasukkan dilakukan begitu saja tanpa adanya pencatatan
secara menyeluruh. Oleh karena itu saya berusaha untuk menjabarkannya sendiri mengenai
manajemen keuangan Bakso Suroboyo.

2.4.1 Modal Awal Pendirian Bakso

A. Modal Awal : Rp. 500.000

2.4.2 Pemasukan

A. Pendapatan bakso perhari : Rp. 350.000


B. Pendapatan bakso perbulan : Rp. 7.700.000

2.4.3 Pengeluaran

A. Biaya penggilingan : Rp. 4000 / gilingan

B. Belanja bulanan : Rp. 5.500.000

C. Belanja bahan pendukung : Rp. 100.000

2.4.4 Total

A. Pengeluaran : Rp. 5.604.000

B. Pemasukkan : Rp. 7.700.000

C. Laba bersih : Rp. 2.096.000

2.5 Sistem Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak suksesnya suatu usaha baik dalam skala kecil maupun
skala besar. Oleh karena itu setiap pengusaha harus memiliki pengetahuan dan strategi
pemasaran yang baik, sehingga mampu bertahan dan memumngkinkan untuk memperluas daerah
pemasaran.

Sistem pemasaran Bakso Suroboyo ini menggunakan gerobak yg dibuat sendiri dan
penjualannya dilakukan dengan cara berkeliling menggunakan sepeda motor dengan gerobak
yang sudah dimodifikasi untuk sepeda motor tersebut. Terkadang beliau juga menerima pesanan
bakso untuk keperluan hajatan seperti keperluan ibu-ibu perkumpulan yasinan.

2.5.1 Daerah Pemasaran

1. Masyarakat Sekitar

2. Pelanggan

3. Perumahan

2.6 Cara Pengembangan Usaha Bakso Suroboyo

Untuk pengembangan usaha Pak Imam telah berupaya meningkatkan kualitas usahanya dengan
cara:

1. Tetap menjaga kualitas bakso dari rasa, ukuran maupun harga


2. Melakukan inovasi terhadap bakso yang diproduksi

2.7 Permasalan Yang Dihadapi Dalam Mengembangkan Usaha Bakso Suroboyo

1. Kendala umum yang dihadapi semua usaha kecil adalah masalah modal

2. Masih menggunakkan proses pembuatan bakso secara manual dengan tangan

3. Tempat yang digunakan untuk membuat produksi bakso kurang nyaman

4. Harga kebutuhan yang diperlukan untuk membuat bakso terkadang naik. Biasanya hal ini
disiasati dengan membentuk bulatan agak menjadi lebih kecil.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak gampang, banyak tantangan dan persoalan yang
harus dihadapi perusahaan baik ancaman dari luar maupun dari dalam perusahan. Dibutuhkan
adanya semangat, kerja keras, selalu optimis dan usaha yang maksimal dengan ketekunan tinggi
serta dalam waktu yang tidak singkat.

Setelah melakukan kunjungan ke usaha home industri Bakso milik bapak imam saya
mendapat pengalaman baru dan lebih mengerti tentang sistem manajemen dan dunia kerja home
industri bakso. Menurut saya usaha bakso bapak sudah mengalami perkembangan yang sangat
baik, dengan adanya inovasi yang dilakukan dalam proses produksi baksonya.

3.2 Saran

1. Utuk perusahaan bakso ini diharapkan untuk dapat menjaga kualitas produk agar minat
pembeli tidak menurun

2. Sebaiknya mengembangkan usaha dengan membuka kedai/toko di tempat strategis, agar


penjualan bisa meningkat.

3. Dibuatkan dapur tersendiri khusus untuk pembuatan produksi bakso agar terjamin
kehigenisan produksinya.

3.3 Daftar Pustaka

– Sumber wawancara: Bpk. Imam Nur Hadi


MAKALAH Usaha Kecil KERIPIK PISANG (Kewirausahaan)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Secara geografis Indonesia merupakan negara agraris, tanah yang subur dengan
hamparannya yang hijau. Hal tersebut sangat mendukung Indonesia untuk meningkatkan
hasil produksi hasil pertanian. Namun hasil produksi bisa berkwalitas rendah karena adanya
pengarus krisis perekonomian yang menurun. Maka untuk menjaga agar kualitas dan
komoditas hasil pertanian (pisang) tetap tinggi maka perlu adanya pengolahan pemanfaatan
hasil yang lebih luas dan kaya akan ide-ide atau gagasan baru salah satunya yaitu dengan
menolahnya menjadi produk kripik pisang yang berkwalitas.
Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju sekarang ini kebutuhan
manusia akan gizi semakin meningkat setiap manusia membutuhkan makanan yang bergizi
untuk menjamin keshatanya.
Kesempatan bagi kita untuk membuat usaha makanan kecil ( ringan ) dengan banyak
orang yang suka makanan-makanan kecil, saya yakin usaha kami akan berhasil dan
menguntungkan.

1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu keripik pisang ?
2. Sejauh manakah kebutuhan pasar terhadap keripik pisang?
3. Bagaimana proses pembuatan keripik pisang?
4. Apa kelebihan dari usaha keripik pisang ?
5. Bagaimana cara promosi dan pemasarannya?
6. Bagaimana msalah keuangan dan kendalanya?

1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini utamanya adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Kewirausahaan di SMK Informatika Al Ihya, dan secara keseluruhan untuk
mengetahui lebih jauh mengenai usaha kecil kripik pisang.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1.Produk Keripik Pisang

Keripik pisang merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari
konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan produk
tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai anda bersama rekan dan keluarga.

Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini keripik pisang mulai diinovasikan
berbagai varian rasa, seperti ada yang menggunakan tambahan coklat pada keripik pisang
tersebut.

Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun perkembangannya
sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen yang beralih untuk menjual Keripik Pisang ini.

Sejatinya, produk keripik pisang bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun
dengan menambahkan sedikit inovasi, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi
salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya

2.2.Kebutuhan Pasar
Terhadap kebutuhan pangan di masyarakat terus meningkat. Kebutuhan akan kripik pisang
ini bisa dijadikan sebagai camilan setiap hari, jajan khas dan oleh-oleh bagi keluarga. Bagi
masyarakat produk kripik pisang merupakan produk yang memiliki ciri khas tersendiri mulai dari
rasa, penampilan dan bahan. Karena produk kripik buah dan sayur diproses secara alami
langsung dari buah dan sayur segar sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan
tanpa adanya bahan pengawet. Sehingga permintaan akan kripik pisang semakin meningkat.

2.3.Proses Pembuatan Keripik Pisang


Berikut adalah bahan-bahan dan cara membuatnya yaitu sebagai berikut :
1. Bahan-bahan
 1 sisir buah pisang setengah matang. Pisang kepuk atau pisang raja.
 1 sdt kapur sirih
 1 liter air
 Minyak goreng secukupnya
2. Bumbu halus
 5 siung bawang putih
 1 sdm garam dapur
 1½ sdm ketumbar
 kunyit, 2 cm
 kemiri, 3 butir
 Vetsin secukupnya
3. Cara Membuat Keripik Pisang Asin Gurih dan Renyah
 Campurkan dan larutkan kapur sirih ke dalam 1 liter air.
 Kupas dan bersihkan buah pisang lalu iris tipis.
 Rendam selama lebih kurang 1 jam ke dalam larutan air kapur.
 Setelah itu, angkat, cuci irisan pisang sampai bersih kemudian tiriskan.
 Masukkan bumbu halus dan irisan pisang ke dalam wadah kemudian aduk-aduk hingga
merata. Agar bumbu halus meresap, diamkan selama lebih kurang 5 menit.
 Panaskan minyak goreng. Goreng irisan pisang dalam minyak banyak hingga renyah,
kering, dan matang.
 Angkat dan tiriskan.

2.4.Kelebihan usaha Kripik Pisang


1. Nutrisi tidak hilang, karena digoreng pada suhu rendah (80-85oC)
2. Warna tidak berubah dan tidak gosong
3. Kripik renyah dan nikmat

2.5.Promosi
Promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar, sekolah,
kampus, kantor, itu adalah tempat yang paling strategis untuk mempromosikan barang
dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang akan saya lakukan :
1. Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan makanan yang saya
jual, biasanya makanan sampai di konsumen melalui pesan antar atau sering disebut delivery.
2. Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung bertemu dengan
pembelinya dan bisa langsung promosikan makanan yang di jual.
3. Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi cara ini cukup
memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet
seperti facebook, twetter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
4. Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi
setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.
2.6.Tips Pemasaran
a. Tetapkan impian (carilah impian yang sesuai dengan hobi dan kemampuan) atau menjual produk
sesuai dengan kebutuhan pasar, diperlukan riset dahulu dengan membaca koran atau membuka
buka internet.
b. Cari tahu tentang bisnis itu (bahan baku, pemasaran, cara produksi)
c. Turun ke lapangan dan perkenalkan produk
d. Cari pengusaha yang sukses di bidang sejenis untuk sharing informasi
e. Buat merek-logo produk
f. Silaturahim dengan dinas, departemen, kementrian terkait. Serahkan kartu nama, foto produk,
dan company profile
g. Bermitra dengan bumn atau perusahaan swasta yang sudah memiliki manajemen, usaha berjalan
minimal 2 tahun dan sertakan proposal.
h. Perbaiki diri, perkuat branding, tingkatkan pelayanan, profesional, dan perluas pemasaran
i. Berdoa dan bersedekah, ini adalah kunci sukses yang sering di lupakan orang

2.7.Gambaran Tentang Kendala Usaha


Kendala usaha yang sering ditemui dalam produksi keripik pisang adalah sulitnya
mendapatkan persediaan bahan baku pisang yang benar-benar berkualitas bagus.
Persediaannya yang kurang stabil membuat harga bahan baku tersebut cenderung naik turun,
sehingga kami harus pintar-pintar menyiasatinya tanpa harus menaikan harga jual produk ke
pasaran.
Selain itu, kendala yang lainnya yaitu adanya persaingan pasar yang cukup ketat.
Sekarang ini jumlah produsen keripik pisang sudah cukup banyak di pasaran, sehingga kita
dituntut untuk menghasilkan cita rasa yang lezat dan melengkapinya dengan kemasan yang
bisa menarik perhatian konsumen.

2.8.Rencana Keuangan
Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Keuntungan di
sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara menjual produk tersebut. Dalam
sehari kita dapat menghasilkan dan menjual keripik pisang ini sebanyak 30kg dengan
membutuhkan bahan baku yaitu pisang sebanyak 50 kg, selain pisang yang sebagai bahan baku
dari pembuatan keripik pisang ini dibutuhkan juga minyak untuk melakukan proses
penggorengan dan yang dibutuhkan sebanyak 15 kg, agar rasa keripik pisang ini gurih, renyah
dan enak maka dalam proses pembuatannya dibutuhkan bumbu – bumbu sebagai penyedap rasa
dalam keripik pisang ini.
Dalam proses pembuatannya juga membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja untuk
membantu dalam memproduksi keripik pisang ini, dan setelah keripik pisang ini matang maka
langkah selanjutnya adalah pengemasan maka saya membutuhkan kemasan untuk mengemas
keripik pisang ini sebagai biaya pembungkus, setelah semuanya sudah siap maka keripik pisang
tersebut tinggal dipasarkan / dijual, dengan itu maka kitamembutuhkan biaya transportasi.
Adapun harga - harga dari bahan - bahan pembuatan keripik pisang dan biaya - biaya yang
akan keluar dalam produksi keripik pisang ini yaitu :

1 Pisang Rp. 4.000 / Kg

2 Minyak Rp. 10.500 / Kg

3 Bumbu Rp. 10.000

4 Tenaga Kerja Rp. 20.000 / Orang

5 Biaya Pembungkus Rp. 10.000

6 Biaya Transportasi Rp. 10.000

7 Lain - Lain Rp. 10.000

Adapun perhitungan rugi / laba selama proses produksi hingga proses pemasaran keripik
pisang ini, dari mulai modal 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan dan laba yang diperoleh selama 1
hari, 1 minggu hingga 1 bulan yaitu sebagai berikut :
Ø Pisang 50 kg x Rp. 4.000 = Rp. 200.000
Ø Minyak 15 kg x Rp. 10.500 = Rp. 157.500
Ø Bumbu = Rp. 20.000
Ø Tenaga kerja 4 x Rp. 20.000 = Rp. 80.000
Ø Biaya pembungkus = Rp. 10.000
Ø Biaya transportasi = Rp. 10.000
Ø Lain – lain = Rp. 20.000 +
JUMLAH Rp. 497.500,-

Harga jual keripik pisang ini = Rp. 20.000 / kg


Maka dalam sehari = 30 x Rp. 20.000 = Rp.600.000
Jadi labanya = Harga Jual – Modal
600.000 – 497.500 = Rp. 102.500 / hari
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Modal
§ Modal dalam 1 hari Rp. 497.500
§ Modal dalam 1 minggu Rp. 3. 362.500
§ Modal dalam 1 bulan Rp. 14.345.000
Laba
§ Laba dalam 1 hari Rp. 102.500
§ Laba dalam 1 minggu Rp. 837.500
§ Laba dalam 1 bulan Rp. 3.655.000

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Kripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng,
dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang
menjadi kripik pisang adalah untuk memberikan nilai tambah dan
meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan buah pisang.
Pada dasarnya kripik pisang banyak peminatnya selain murah harganya,enak rasanya
danmengandung vitamin-vitamin yang bagus untuk tubuh.
Usaha keripik pisang merupakan peluang usaha yang dapat di kembangkan dengan modal
yang sedikit kita bisa mendapat keuntungan yang besar dan saya yakin usaha ini bisa
berkembang dan maju.

3.2.Saran
Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus, kita tidak bisa dalam memulai
bisnis itu secara setengah tengah,dan dikerjakan sambil lalu meski pun usaha tersebut berupa
usaha sampingan.
Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari
diri kita sendiri, dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.
Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal awal memulai usaha
karena sekali kita salah dalam perhitungan di awal maka yang terjadi adalah efek Berantai di
mana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan
tersedot habis
Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih
sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang Dengan demikian kita
akan terhindar dari resiko yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.jelajahinternet.com/2014/11/contoh-proposal-keripik-pisang.html

http://duniakulinernusantara.blogspot.co.id/2013/01/resep-cara-membuat-keripik-pisang-
asin.html

http://usahakripikpisang.blogspot.co.id/
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah, rahmat, dan
hidayah yang dilimpahkan-Nya, kami dapat menyusun dan menylesaikan makalah yang berjudul
“Menjalankan Usaha Kecil Keripik Pisang”.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu mata pelajaran Kewirausahaan di SMK
Al-IHYA Banjarsari.

Dengan segala keterbatasan, kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan


makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan maupun tata bahasanya
atau cara penulisannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati kiranya koreksi dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak khususnya para pembaca sangat saya harapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah ini.

Akhir kata saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Banjarsari, Agustus 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

2.1. Produk Keripik Pisang................................................................... 2


2.2. Kebutuhan Pasar ........................................................................... 2
2.3. Proses Pembuatan Keripik Pisang ................................................ 3
2.4. Kelebihan Usaha Keripik Pisang................................................... 3
2.5. Promosi ......................................................................................... 4
2.6. Tips Pemasaran ............................................................................. 4
2.7. Gambaran Tentang Kendala Usaha ............................................... 5
2.8. Rencana Keuangan ....................................................................... 5

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 7


3.1. Kesimpulan ................................................................................. 7
3.2. Saran ........................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8


1.3 Tujuan
1.) Mengetahui bagaimana menjalankan usaha kecil menengah dengan baik dan
benar.
2.) Mengetahui proses pembuatan tahu itu sendiri
3.) Mengetahui berapa banyak keinginan konsumen pada poduk tahu
1.4 Manfaat Penellitian
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Bermanfaat sebagai proses pembelajaran mengenai berwirausaha
2. Menambah pengetahuan dari proses awal pembuatan tahu yang berbahan dasar
kacang kedelai.
3. Bermanfaat sebagai pembelajaran mewawancara dengan pelaku wirausaha
4. Menambah wawasan dan menginspirasi dari pelaku wirausaha

BAB II
PENGERTIAN
2.1 DEFINISI UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha
kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no.
99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
2.2 JENIS-JENIS USAHA KECIL MENENGAH
Ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba. Ketiga jenis usaha
tersebut adalah :

1.) Usaha Manufakur (Manufacturing Business)

Yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen.
Kalau anda bingung, contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin
bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya.

2.) Usaha Dagang (Merchandising Business)

Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan
tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual
semua kebutuhan sehari-hari.

3.) Usaha Jasa (Service Business)

Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk
konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang
menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging
atau yang lainnya.
2.3 CONTOH-CONTOH USAHA MENENGAH

Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan usaha tahu ini, yaitu:

1) Usaha pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah.

2) Usaha perdagangan (grosir) termsuk ekspor dan impor

3) Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus
antar provinsi.

4) Usaha industri makanan dan minuman, elektronok dan logam.


5) Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

Вам также может понравиться