Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang

menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau

rahang bawah dan dapat dibuka pasang oleh pasien (Yunisa,2015)

B. Indikasi dan kontraindikasi GTSL

Indikasi pemakaian GTSL

1. Bila tidak memenuhi syarat untuk suatu gigi tiruan cekat:

a. Usia

Usia pasien masih muda, ruang pulpa masih besar, panjang mahkota

klinis masih kurang. Pasien usia lanjut dengan kesehatan umum

yang buruk, karena perawatannya memerlukan waktu yang lama.

b. Panjang daerah edentulous tidak memenuhi syarat Hukum Ante.

c. Kehilangan tuang yang banyak pada daerah edentulous.

2. Tidak ada abutment gigi posterior pada ruang edentulous(free end

saddle).

3. Bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat.

4. Bila dibutuhkan stabilisasi dari lengkung yang berseberangan.

5. Bila membutuhkan estetik yang lebih baik.

6. Bila dibutuhkan gigi segera setelah dicabut.

7. Keinginan pasien

4
5

Kontraindikasi GTSL

1. Penderita yang tidak kooperatif, sifat tidak menghargai perawatan

gigi tiruan.

2. Umur lanjut, mempertimbangkan sifat dan kondisi penderita sebaiknya

dibuatkan GT temporer.

3. Penyakit sistemik (epilepsy, DM tidak terkontrol)

4. OH jelek (gunadi,2012)

C. Survey dan block out

1. Survey

Survey berfungsi untuk

a. Menentukan arah pasang gigi tiruan

b. Menentukan kesejajaran

c. Menentukan kontur terbesar gigi

d. Menentukan design klamer

Tahapan survey pada model kerja:

a. Meletakan model pada meja survey dengan oklusal sejajar basis survey

b. Pasang analising rod pada surveyor

c. Evaluasi bidang bimbing dengan menggunakan analising rod tersebut

d. Evaluasi daerah retensi dengan menggunakan analising rod ganti

analising rod dengan carbon marker

e. Gerakan survey table sehingga terjadi guratan karbon pada keliling

terbesar pada permukaan gigi


6

f. Tetukan kedalaman undercut dengan menggunakan undercut gauge.

Bila tidak didapatkan undercut, usahakan undercut dengan cara

memiringkan model ke arah anterior, posterior, lateral kanan-kiri.

2. Block out

Block out adalah cara menutup area undercut baik pada gigi

maupun jaringan lunak yang menghalangi pemasangan dan pelepasan gigi

tiruan. Block out juga dapat diartikan yaitu menghilangkan daerah

undercut yang tidak diinginkan pada model, untuk digunakan dalam

pembuatan gigi tiruan sebagai lepasan, dengan cara menutup daerah

undercut menggunakan lilin cair. Daerah yang tidak menguntungkan

diblock out dengan gips. Gips diaduk hingga rata kemudian block out pada

daerah defek yang ber-undercut pada model kerja dengan adukan gips,

dibuat merata, rapih dan haluskan pada daerah yang dianggap memiliki

undercut.

Blockout dilakukan pada tahap surveying dalam penentuan desain

dan arah pasang GTSL. Daerah yang akan di block yaitu seluruh undercut

pada gigi dan jaringan lunak yang akan menghalangi pemasangan dan

pelepasan gigi tiruan yaitu dibawah garis survei/lingkaran terbesar.

Cara block out :

a. Model masih berada pada meja peninjau.

b. Daerah yang akan di block ditutup dengan gips putih, sesuai dengan

batas yang telah ditentukan.

c. Kelebihan gips putih dibuang dengan surveior dan trimmer.(carr, 2004)


7

D. Komponen Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Komponen GTSL bahan akrilik antara lain:

1. Basis

Disebut juga plat protesa adalah bagian dari gigi tiruan yang

menutupi mukosa mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual.

Fungsi basis adalah sebagai berikut:

a. Untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar

di bawahnya.

b. Untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesif

antara basis dengan mukosa yang dibatasi dengan media air ludah

c. Tempat melekatnya cengkeram

d. Menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan

kepada bibir dan pipi(estetik)

Macam-macam basis geligi tiruan adalah sebagai berikut:

a. Basis dukungan gigi

Pada basis dukungan gigi tekanan oklusal secara langsung

disalurkan kepada gigi penyangga melalui kedua sandaran oklusal.

Selain fungsi tadi, basis bersama-sama elemen gigi tiruan berfungsi

pula mencegah migrasi horisontal gigi tetangga, serta migrasi vertikal

gigi antagonis.

b. Basis dukungan jaringan


Dukungan jaringan ini penting, agar tekanan kunyah dapat

disalurkan ke permukaan yang lebih luas, sehingga tekanan persatuan

luas menjadi lebih kecil.


8

Macam-macam bahan basis adalah sebagai berikut:

a. Metal

Indikasi pemakaian basis metal adalah:

1) Penderita yang hipersensitif terhadap resin

2) Penderita dengan gaya kunyah abnormal

3) Ruang intermaksiller kecil

4) Kasus basis dukungan gigi dengan desain unilateral

5) Permintaan penderita

b. Resin

Kelebihan basis resin adalah:

1) Warnanya harmonis dengan jaringan sekitarnya

2) Dapat dilapisi dan dicekatkan kembali dengan mudah

3) Relatif lebih ringan

4) Teknik pembuatan dan pemolesannya mudah

5) Harganya murah

2. Sadel

Adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas

prosesus alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruan. Bila sadel

letaknya: a. Antara gigi asli disebut bounded saddle b. Posterior dari gigi

asli disebut free end saddle


9

3. Retainer

Merupakan bagian GTSL yang berfungsi memberi retensi dan

karenanya mampu menahan protesa tetap pada tempatnya. Retainer dapat

dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Retainer langsung (direct retainer)

Merupakan retainer yang berkontak langsung dengan permukaan

gigi penyangga dan dapat berupa cengkeram. Bagian-bagian dari

cengkeram yang terbuat dari kawat tahan karat adalah sandaran (rest),

badan cengkeram (body), bahu cengkeram (shoulder), ujung lengan

(terminal), dan lengan cengkeram. Contoh cengkeram dengan

dukungan gigi adalah cengkeram 3 jari, Jackson, half Jackson, dan

cengkeram S. Contoh cengkeram dengan dukungan jaringan adalah

cengkeram 2 jari.

b. Retainer tidak langsung (indirect retainer)

Merupakan retainer yang memberikan retensi untuk melawan

gaya yang cenderung melepas protesa ke arah oklusal dan bekerja pada

basis. Retensi tidak langsung ini diperoleh dengan cara memberikan

retensi pada sisi yang berlawanan dari garis fulkrum dimana gaya

tersebut bekerja. Macammacam indirect retainer misalnya sandaran

oklusal, dukungan ruggae, dan perluasan basis/plat.

4. Elemen Gigi/Anasir Gigi

Merupakan bagian GTSL yang berfungsi menggantikan gigi asli


yang hilang. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan anasir
gigi adalah ukuran, bentuk, tekstur permukaan, warna, dan bahan elemen.
10

E. Klasifikasi kennedy dan Syarat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Klasifikasi yang digunakan dalam menentukan desain GTSL adalah

klasifikasi Kennedy. Klasifikasi ini membagi semua keadaan tak bergigi

menjadi empat klas, yaitu:

1. Kelas I : Daerah tak bergigi yang terletak dibagian posterior dari gigi yang

masih ada dan berada pada kedua sisi

rahang (bilateral).

2. Klas II : Daerah yang tak berigigi yang terletak dibagian posterior dari gigi

yang masih ada tetapi berada pada salah

satu sisi rahang saja (unilateral)

3. Klas III : Daerah yang tak berigigi yang terletak di antara gigi-gigi yang

masih ada dibagian posterior maupun

anterior dan unilateral


11

4. Klas IV : Daerah yang tak berigigi yang terletak pada bagian anterior dari

gigi gigi yang masih ada dan melewati

garis tengah rahang

Syarat-syarat tertentu

Untuk memudahkan aplikasi atau penerapannya, Applegate membuat

ketentuan berikut ini.

1. Klasifikasi ditentukan setelah ekstraksi gigi yang mungkin mengubah

klasifikasi awal.

2. Molar ketiga tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi jika tidak ada dan

tidak akan digantikan

3. Molar ketiga dipertimbangkan dalam klasifikasi jika ada dan digunakan

sebagai gigi penyangga

4. Molar kedua tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi jika tidak ada dan

tidak akan digantikan

5. Penentuan klasifikasi selalu dari daerah edentulus paling posterior

6. Daerah edentulus diluar klasifikasi dikategorikan modifikasi dan sesuai

jumlah daerah edentulous

7. Luas daerah modifikasi tidak dipertimbangkan, hanya jumlah daerah

edentulus tambahan

8. Tidak ada modifikasi pada klas IV (haryanto, 1995)


12

F. Desain GTSL

Menurut Applegate, daerah tak bergigi dibagi atas enam kelas, yang

kemudian dikenal sebagai Klasifikasi Applegate-Kennedy dengan rincian

sebagai berikut:

1. Kelas I : Daerah tak bergigi berupa sadel

berujung bebas (free end) pada kedua sisi

(Kelas I Kennedy). Keadaan ini sering dijumpai

pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa

tahun kehilangan gigi.

Secara klinis, dijumpai keadaan :


a. Derajat resorpsi residual ridge bervariasi

b. Tengang waktu pasien tak bergigi akan mempengaruhi stabilitas geligi

tiruan yang akan dipasang

c. Jarak antar lengkung rahang bagian posterior sudah biasanya sudah

mengecil

d. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.

e. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat.

2. Kelas II: Daerah tak bergigi sama

seperti Kelas II Kennedy. Kelas ini

sering tidak diperhatikan pasien.

Secara klinis dijumpai keadaan :

a. Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak.

b. Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.


13

c. ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi

antagonis.

d. Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk

jangka waktu tertntu karena perlu pencabutan satu atau lebih gigi

antagonis.

e. Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan sendi

temporomandibula.

Indikasi: protesa dengan desain bilateral dan perluasan basis distal.

3. Kelas III: keadaan tak bergigi paradental dengan dua gigi tetangganya

tidak lagi mamapu memberikan dukungan pada protesa secara

keseluruhan.

Secara klinis, dijumpai keadaan:

a. Daerah tidak bergigi sudah panjang.

b. Bentuk dan panjang akar gigi

kurang memadai.

c. Tulang pendukung mengalami resorbsi servikal dan atau disertai

goyangnya gigi secara berlebihan.

d. Beban oklusal berlebihan.

Indikasi: protesa sebagian lepasan dukungan gigi dengan desain bilateral.

4. Kelas IV: Daerah tak bergigi sama dengan Kelas IV Kennedy.

Pada umumnya untuk kelas

ini dibuat geligi tiruan sebagian

lepasan, jika:
14

a. Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma.

b. Gigi harus disusun dengan “overjet” besar, sehingga dibutuhkan

banyak gigi pendukung.

c. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada

pasien dengan daya kunyah besar.

d. Diperlukan dukungan danretensi tambahan dari gigi penahan.

e. Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk

memenuhi faktor estetik

Indikasi protesa:
1) Geligi tiruan cekat, bila gigi gigi tetangga masih kuat.
2) Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan
gigi atau jaringan atau kombinasi.
3) Pada kasus meragukan sebaiknya dibuat protesa sebagian lepasan.
5. Kelas V: Daerah dengan sadel tertutup dan gigi tetangga bagian depan

tidak kuat menerima dukungan. Indikasi protesanya berupa protesa

lepasan dua sisi.

6. Kelas VI: Daerah dengan sadel tertutup dan kedua gigi tetangganya kuat.

Indikasi protesanya berupa protesa cekat atau lepasan, satu sisi dan

dukungan dari gigi.


15

G. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan GTSL

Faktor – faktor yang perlu diperhatikan menentukan desain GTSL

adalah sebagai berikut:

1. Retensi Daya

Perlawanan terhadap lepasnya protesa atau gigi tiruan ke arah

oklusal. Faktor pemberi retensi antara lain kualitas klamer, oclusal rest ,

contour, landasan denture, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dan surface

tension.

2. Stabilisasi

Perlawanan atas ketahanan terhadap perpindahan tempat GTSL

dalam arah horizontal dalam keadaan berfungsi. Stagnasi ditentukan oleh

tiga titik sandaran yang harus meliputi luas permukaan yang sebesar–

besarnya agar beban yang diterima protesa setiap unit bisa sekecil

mungkin. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian

terminal/ ujung lengan retentive.

3. Estetika

Dalam prostodonsia, yang berhubungan dengan permukaan GTSL adalah

a. Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat

dalam posisi bagaimanapun

b. Gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap – tiap pasien

meliputi warna dan inklinasi/ posisi gigi

c. Gambaran counturing harus sesuai dengan keadaan pasien

d. Perlekatan gigi diatas ridge


16

H. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan GTSL kerangka logam antara lain

1. Kaku, akurat, dan tidak berubah bentuk

2. Kuat, stabil, dan tahan lama

3. Lebih nyaman dipakai (karena dapat dibuat lebih tipis dari resin akrilik)

4. Semua bagian gigitiruan merupakan satu kesatuan dan homogen

5. Gaya-gaya yang timbul akibat pengunyahan dapat disalurkan lebih baik

6. Penghantar termis yang baik

7. Lebih higienis karena porositas pada permukaan logam lebih rendah

dibandingkan resin akrilik, sehingga mengurangi akumulasi makanan dan

plak serta mempertahankan jaringan yang sehat.

Kekurangan GTSL kerangka logam antara lain:

1. Tidak estetis bila cangkolan logam terlihat

2. Sulit untuk dilakukan reline

3. Prosedur pembuatan yang sulit

4. Basis logam tidak sewarna dengan jaringan mulut sehingga mengganggu

estetis ( Bakar, 2015).

I. Pemilihan Desain Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Kebersihan merupakan bagian terpenting dari desain suatu gigi tiruan

sebagian lepasan untuk memastikan bahwa tepi gingiva tidak tertutup oleh

gigi tiruan. Pada posisi dimana desain gigi tiruan sebagian lepasan melewati

tepi gingiva tentu perlu diperhatikan terutama bila tepi gigi tiruan melewati

gingiva pada sudut yang runcing. Sudut antara gigi tiruan dan tepi gingiva
17

tidak boleh kurang dari 900 dan harus tumpul untuk memudahkan

pembersihan oleh saliva. Pada umumnya, makin pendek tepi basis gigi tiruan

dan makin sederhana desain, makin mudah bagi pasien untuk memakai gigi

tiruan tersebut dan menjaganya agar tetap bersih. Salah satu hal sederhana

yang harus dilakukan dalam menentukan desain gigi tiruan adalah upaya

memaksimalkan kebersihan rongga mulut sedemikian rupa dimana bila gigi

tooth borne.

1. Konektor Mayor

Konektor mayor merupakan komponen dari GTSL yang

menghubungkan bagian-bagian gigitiruan yang terletak pada sisi kiri dan

kanan rahang. Bagian-bagian lain dari gigitiruan terhubung secara

langsung maupun tidak langsung pada konektor mayor. Komponen ini


18

juga memberikan stabilitas untuk membantu menahan pergerakan dari

tekanan fungsional. Bentuk umum konektor mayor rahang atas adalah:

a. Batang palatal tunggal, dapat dibuat lebar (8 mm atau lebih disebut

strap) atau sempit (kurang dari 8 mm disebut bar) tergantung pada

lokasi dan kebutuhan untuk kekuatan dan dukungan gigitiruan. Indikasi

penggunaan batang palatal tunggal adalah pada ruang edentulus

bilateral yang pendek pada gigitiruan dukungan gigi

b. Plat palatal, menutupi palatum lebih luas daripada jenis lainnya. Plat

palatal harus terletak di depan daerah posterior palatal seal. Indikasi

penggunaan plat palatal adalah pada kondisi kehilangan lebih dari 6 gigi

sehingga daerah palatum seluruhnya dimanfaatkan sebagai dukungan

untuk mendapatkan kekakuan yang cukup.

c. Batang palatal ganda, terdiri dari batang anterior dan posterior yang

disatukan oleh konektor longitudinal pada masing-masing sisi. Indikasi

penggunaan batang palatal ganda adalah pada torus palatinus yang

besar dan tidak melewati batas antara palatum keras dan palatum lunak

serta pada klas I dan klas II dengan dukungan yang baik dari gigi

penyangga dan linggir alveolaris. Dari segi prinsip desain, batang

palatal ganda secara mekanis dan biologis baik jika ditempatkan tanpa

menekan jaringan

d. Plat palatal berbentuk U, disebut juga konektor tapal kuda. Merupakan

desain konektor yang kurang baik dibandingkan konektor mayor rahang

atas lainnya karena kurang kaku, tetapi plat palatal berbentuk U dapat
19

dibuat lebih kaku dengan menggunakan beberapa gigi penyangga dan

sandaran oklusal. Indikasi penggunaan plat palatal berbentuk U adalah

pada torus palantinus yang besar dan meluas sampai batas posterior dari

palatum keras. Pun (2010) menyatakan plat palatal berbentuk U

merupakan konektor mayor yang paling umum digunakan (72,5%)

Bentuk umum konektor mayor rahang bawah adalah:

a. Batang lingual lingual terletak paling sedikit 4 mm memungkinkan.

Secara klinis, penggunaan batang lingual dibatasi oleh kondisi anatomis

rongga mulut.yang cukup antara sulkus lingual alveoli

b. Plat lingual, merupakan singulum gigi anterior. Tepi atas harus ditemp

lingual gigi anterior. Dari segi prinsip desain, plat lingual lebih biologis

dibandingkan batang lingual ganda karena lebih kecil kemungkinan

terperangkapnya sisa makanan. Indikasi penggunaan plat lingual adalah

alveolaris mengalami resorpsi vertikal yang parah kehilangan 6 gigi

atau lebih agar mendapatkan kekakuan yang cukup sehingga

menghasilkan dukungan dan distribusi tekanan yang baik digunakan

pada kasus free end. Batang lingual ganda, terdiri dari battam bahan

yang terletak diatas singulum gigi anterior.

Bentuk umum konektor mayor rahang bawah adalah

Lingual, merupakan bentuk paling sederhana. Tepi atas dari batang


lingual terletak paling sedikit 4 mm dari margin gingiva dan lebih jauh bila
Secara klinis, penggunaan batang lingual dibatasi oleh kondisi anatomis
rongga mulut. Indikasi penggunaan batang lingual adalah ketikayang
cukup antara sulkus lingual alveolar dan jaringan gingiva lingual.
20

2. Konektor Minor

Konektor minor adalah komponen yang merupakan penghubung

antara konekor mayor atau basis GTSL dan komponen lain dari cangkolan,

penahan tidak langsung.Selain mengubungkan bagian fungsi lain yaitu:

Memindahkan tekanan fungsional ke gigi penyangga dan memindahkan

ke seluruh gigi tiruan. Konektor minor adalah komponen yang merupakan

penghubung antara gigitiruan, seperti , sandaran oklusal, atau sandaran

singulum. Bagian gigitiruan, konektor minor memiliki efek dari penahan,

sandaran, dan komponen penyeimbang komponen yang terletak pada gigi

penyangga, berfungsi mencegah lepasnya gigitiruan dan memberi retensi

pada gigitiruan. Pada umumnya terdiri dari lengan retentif, lengan

resiprokal, sandaran, dan konektor minor

3. Penahan Langsung

Penahan langsung berfungsi mencegah lepasnya gigitiruan dan

memberi retensi pada gigitiruan adalah pada diastema yang lebar diantara

gigi anterior sehingga plat lingual kurang logam dapat terlihat dari depan.

Batang labial, tepi atas terletak 4 mm dibawah margin gingiva permukaan

labial dan bukal dan lebih jauh jika memungkinkan.

Tepi bawah terletak pada vestibulum permukaan labial dan bukal

pada batas mukosa bergerak dan tidak Indikasi penggunaan batang labial

adalah pada kasus dengan gigi anterior yang terlalu miring ke lingual

sehingga batang lingual tidak dapat digunakan bentuk konektor mayor


21

rahang bawah Batang lingual; lingual, Batang lingual ganda, Batang

labial.

Dua tipe umum penahan langsung yaitu penahan intra koronal dan

penahan ekstra koronal.Penahan intra koronal adalah penahan yang

terletak dalam batas kontur anatomi mahkota gigi penyangga.Penahan

intra koronal pada umumnya disebut kaitan internal atau presisi.Penahan

ekstra koronal adalah penahan yang dilekatkan pada permukaan gigi

penyangga. Bentuk penahan ekstra koronal yang paling umum digunakan

adalah cangkolan.

Berdasarkan desain, cangkolan dapat dibagi menjadi dua yaitu

cangkolan oklusal dan cangkolan gingiva. Cangkolan oklusal yaitu

cangkolan yang mengarah ke daerah gerong dari arah oklusal. Cangkolan

gingiva yaitu cangkolan yang mengarah ke daerah gerong dari arah

servikal. Kelompok cangkolan oklusal antara lain: Cangkolan Akers,

merupakan bentuk dasar dari jenis sirkum ferensial yang terdiri atas lengan

bukal, lengan lingual dan sandaran oklusal. Cangkolan gingiva antara lain:

Cangkolan T, daerah luas yang tertutupi oleh ujung cangkolan T jarang

diperlukan untuk retensi yang adekuat

4. Penahan Tidak Langsung

Penahan tidak langsung merupakan komponen yang memberikan

retensi terhadap gaya yang menekan ke arah gingiva. Komponen penahan

tidak langsungharus ditempatkan sejauh mungkin dari basis perluasan

distal sehingga dapat yang dapat melepaskan. Penahan tidak langsung


22

berfungsi mengurangi ungkitan anteroposterior pada gigi penyangga,

stabilisasi terhadap pergerakan horizontal gigitiruan melalui kontak antara

konektor minor dengan permukaan gigi, stabilisasi terhadap pergerakan

lingual pada gigi anterior yang mendukung petidak langsung, sebagai

sandaran untuk mendukung konektor mayor dan luas yang tertutupi oleh

ujung cangkolan. Beberapa bentuk dari penahan tidak langsung yaitu:

a. Sandaran oklusal, merupakan bentuk penahan tidak langsung yang

paling umum digunakan. Sandaran ini terletak pada permukaan oklusal

dan sejauh mungkin dari basis perluasan distal sehingga dapat menahan

gaya yang melepaskan. Pada GTSL klas I, sandaran oklusal pada

umumnya terletak pada tepi marginal bagian mesial dari premolar

pertama pada masing-masing sisi.

b. Sandaran kaninus, merupakan sandaran yang ditempatkan pada gigi

kaninus. Sandaran kaninus sama dengan sandaran lingual atau sandaran

insisal.

c. Batang kontinu, secara teknis tidak termasuk penahan tidak langsung

karena bersandar pada inklinasi lingual gigi anterior yang tidak

dipreparasi. Batang kontinu ditempatkan diatas singulum gigi

anterior.Batang kontinu lebih efektif sebagai penahan tidak langsung

jika ditempatkan sandaran pada kedua ujungnya.

d. Plat lingual, secara teknis tidak termasuk penahan tidak langsung

karena bersandar pada inklinasi lingual gigi anterior yang tidak

dipreparasi. Tepi atas harus ditempatkan pada sepertiga tengah


23

permukaan lingual gigi anterior. Plat lingual lebih efektif sebagai

penahan tidak langsung jika ditempatkan sandaran pada kedua

ujungnya.

e. Daerah modifikasi, sandaran oklusal pada gigi penyangga tambahan

pada GTSL klas II dapat dijadikan sebagai penahan tidak langsung.

Penggunaan daerah modifikasi tergantung seberapa jauh lokasi gigi

penyangga tambahan dari garis fulkrum. Pada klas II modifikasi 1, gigi

penyangga anterior pada sisi yang didukung gigi merupakan gigi

penyangga tambahan, yang memberikan dukungan, retensi, dan

menambah stabilisasi horizontal pada gigitiruan. Dukungan rugae,

beberapa ahli mempertimbangkan penutupan daerah rugae pada rahang

atas termasuk penahan tidak langsung karena daerah rugae cukup kuat

dan dapat berfungsi sebagai penahan tidak langsung pada GTSL klas I.

Penggunaan dukungan rugae sebagai penahan tidak langsung pada

umumnya merupakan bagian dari desain plat palatal berbentuk U.

Prostodontis menyarankan penggunaan penahan tidak langsung pada

GTSL klas I dan klas II untuk mempertahankan stabilitas, dukungan,

dan retensi yang merupakan faktor paling penting dalam keberhasilan

jangka panjang. Penahan tidak langsung dibutuhkan pada seluruh

GTSL perluasan distal yang menggunakan cangkolan sebagai penahan

langsung. Pada rahang atas maupun rahang bawah, penahan tidak

langsung paling umum digunakan pada klas I. Penahan tidak langsung

lebih umum digunakan pada rahang bawah dibandingkan rahang atas.

Вам также может понравиться