Вы находитесь на странице: 1из 12

TUGAS FILSAFAT

Nama : Nur Aini Hanifiah


Prodi : Ilmu Penyakit Dalam
NPM : 1806271586

CONTOH KASUS
Seorang pria 51 tahun ke IGD RS terdekat datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri terasa
seperti tertindih disertai keluhan agak sesak. Pasien datang dengan istrinya dan masih dalam
keadaan sadar. Saat itu dokter IGD menyarankan untuk langsung segera ke RS lain karena RS
yang didatangi merupakan RS Ibu Anak dan tidak memiliki dokter jantung. Dokter jaga
menyarankan hal seperti itu karena ia berpikir pasien ini diperkirakan nyeri dada akibat penyakit
jantung dan agar segera ditangani di RS yang memiliki dokter jantung. Setelah pasien pergi ke RS
yang disarankan, is dinyatakan serangan jantung dengan sumbatan yang sudah luas sehingga
pasien ini mengalami gagal jantung. Dokter jantung di RS tersebut menyatakan bahwa harusnya
hal seperti ini segera ditangani atau setidaknya mendapat pertolongan pertama. Pasien pun karena
mendengar dokter menyatakan hal tersebut sangat marah dan setelah selesai perawatan ke RS yang
awal Ia datangu dan menuntut dokter IGD

tersebut.

TABEL ANALISA MEDIKOLEGAL SESUAI CHECKLIST

1.

Kriteria Pidana (KUHP) bagi PPDS Yes No

pelanggaran wajib simpan rahasia kedokteran (pasal 322) √


Euthanasia (pasal 344) √

Melakukan pengguguran atau abortus provocatus (pasal 346-349) √

Penganiayaan (pasal 351). √

Kealpaan sehingga mengakibatkan kematian atau luka-luka berat √


pada diri orang lain (pasal 359 hingga 361).

Penyerangan seksual (pasal 284 – 294) √

2.
Kriteria Pidana (KUHP) thd PPDS (2) Yes No

penipuan terhadap penderita atau pasien (pasal 378); √

pembuatan surat keterangan palsu (pasal 263 dan 267 KUHP); √

kesengajaan membiarkan penderita tidak tertolong (pasal 349 √


KUHP);

tidak memberikan pertolongan pada orang yang berada dalam √


bahaya maut (pasal 267 KUHP);

pelanggaran kesopanan (pasal 290 ay.1, pasal 294 ay.1, pasal 285 √
dan 286 KUHP);

memberikan atau menjual obat palsu (pasal 386 KUHP). √

3.

Kriteria Perdata PPDS Yes No

1365 KUHPer: penimbul ganti rugi atas diri orang lain  pelakunya √
harus membayar ganti rugi.

1366 KUHPer: selain kesengajaan  juga akibat kelalaian atau √


kurang berhati-hatinya.
1367 KUHPer: majikan ikut tanggungjawab atas perbuatan orang √
dibawah pengawasannya.

1338 KUHPer : wanprestasi  ganti rugi √

58 (1) UU Kesehatan No 36/09 : ganti rugi slh/lalai √

66 UU Praktik Kedokteran No 29/04: ganti rugi √

Doktrin Perbuatan Melawan Hukum  TINDAKAN TANPA √


INFORMED CONSENT, SALAH ORANG / SALAH ORGAN,
PRODUCT LIABILITY

4.

Kriteria Perdata PPDS Yes No

Doktrin Perbuatan Melawan Hukum : TANPA/<<< INFORMED √


CONSENT

Doktrin Perbuatan Melawan Hukum : TIDAK PATUT / TELITI/ √


HATI2

Doktrin Perbuatan Melawan Hukum : Learner intermediary (tidak √


membaca/menyimpangi insert obat/alkes dari produsen)
Hukum Administrasi/Disiplin Medik Yes No

Sertifikat Kompetensi PDSp √

Surat Tanda Registrasi (spes) – KKI √


STR – kompetensi tambahan (subspes)
STR PPDS - KKI

Surat Ijin Praktik =< 3 TP – PTSP, Dinkes √

Surat Tugas Dinkes (> 3 TP) √

Surat Rekomendasi IDI √

Srt Kewenangan Klinis Dir RS/Klinik √

KeDaluwarsa-an / tidak berlaku lagi (semua) √

Kelemahan : SESUATU LAIK CEGAH Yes No

KEKELIRUAN MEDIK √

PENGOBATAN SUBSTANDAR √

MONITORING TIDAK/KURANG MEMADAI √


KURANG WASPADA : RUTINITAS - KTD YANG "LANGKA"

PENILAIAN KURANG/TIDAK MEMADAI

PENGOBATAN/DIAGNOSTIK YG PERLU, TIDAK DILAKUKAN √


KOMUNIKASI JELEK √

SISTEM KESELAMATAN PASIEN DILANGGAR √

GANGGUAN PADA LINGKUNGAN KERJA √

5.
7.

Kelemahan : SESUATU TAK DAPAT DICEGAH Yes No

KURANGNYA PENDOKUMENTASIAN (REKAM MEDIK) √

TAK ADANYA PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIK √

PERAWATAN / ASUHAN MEDIS YANG SULIT (KOMPLEKS) √

KONDISI PASIEN YANG SULIT (KOMPLEKS) √


8.

Pedoman Analisis : Dini Yes No

Identifikasi insight/potensi keluhan inti / pokok pengaduan √

Insight hasil penyelidikan Ketua IDI/PDSp √

Kategori motivasi aduan/gugatan pasien √

UPAYA PEMBELAAN ANGGOTA - IDI √

CELETUKAN BERACUN TS LAIN √

Kelalaian nyata (gross negligence) : tertinggalnya benda asing (doktrin res ipsa √
loquituur), salah potong/operasi

FAKTA MEDIKOLEGAL SUBSTANSIAL: √


FAKTOR PENGALIH PATOFIS/RISIKO MEDIK

9.

Analisis Kasus Yes No

Diagnosis / Indikasi medik : tepatkah (tujuannya) ? adakah penyimpangan √


atau perluasan ? (peran peer review atau second opinion, adakah kesengajaan
: ingat teori fraud/white collar crime ditunjang oleh pertanggungjawaban
pidana).

Konteks-situasi : gawat ? darurat ? (ingat etika situasi); kasus sulit atau biasa √
? perubahan situasi : dari elektif menjadi segera ? ketiadaan alat/obat/dokter
?
Analisis kasus : Diagnosis Yes No

Upaya penegakan diagnosis keseluruhan, sistematis (SOAP)? √

Kepatutan, ketelitian/kehati-hatian dalam penegakan diagnosis : √


bukti ilmiah (evidence) yang digunakan

kelaziman (best practice) : substandar ? overstandar ? (peran ahli √


selingkung),

Delegasi : kompetensi pelaksana lapangan (bidan/perawat) bawahan √

Analisis kasus : komunikasi Informasi Yes No

Setlh yg umum : msh perlu informed consent khusus (form kasus √


spesifik)?,

Adakah mispersepsi/mitos ? Contextual features (anak mahal dll) + √


quality of life

Keluasan info : Reasonable person or DR’s standard ? √

perubahan status medik (situasi) : kegawatan/kedaruratan √


Biaya + syarat peserta asuransi √

Proxy + spouse consent ? √


KESIMPULAN

Kategori umum kasus Yes No

“Putih”/ “abu2” / “hitam” √

Penyingkiran mslh litigious legal √


procedures  BHP2A, asuransi
profesi

Pengedepanan pembelaan √
terbatas

Rencana pendisiplinan √

Koordinasi dgn Dewan √


Kehormatan PDSp,
MKEK/MDTK, dll

Saksi ahli "PENCERAH" √


(pemahaman)
Sahli “selingkung” utk menera
normalitas

Pembenar, pemaaf, kesempatan √


bela

Вам также может понравиться