Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BOLANG
NIM : 18340196
KELAS : C (APOTEKR)
MANAJEMEN MUTU
APA?
Kualitas :
Tingkat dimana seperangkat yang melekat pada satu objek memenuhi peryaratan
Kemampuan untuk memenuhi persyaratan.
MENGAPA?
Perubahan persyaratan yang berkelanjutan
Perubahan konteks organisasi yang berkelanjutan
Perubahan sains dan teknologi yang berkelanjutan
Peningkatan persaingan bisnis yang berkelanjutan
Untuk memenuhi persyaratan atau untuk memastikan kualitas
Untuk meningkatkan komunikasi
Untuk meningkatkan Manajemen Kualitas
Untuk memenangkan persaingan lokal atau global
BAGAIMANA?
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan untuk menjamin obat yang
dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan
penggunaannya.
Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar tercapai tujuan CPOB dan tidak
menimbulkan resiko yang membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu rendah
atau tidak efektif.
Industri farmasi adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Industri farmasi
sebagai industri penghasil obat, dituntut untuk dapat menghasilkan obat yang memenuhi
persyaratan khasiat, keamanan dan mutu dalam dosis yang digunakan untuk tujuan
pengobatan. Karena menyangkut soal nyawa manusia, industri farmasi dan produknya
diatur secara ketat. Industri farmasi di Indonesia diberlakukan persyaratan yang diatur dalam
CPOB.
C. Manajemen Mutu
Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar tercapai tujuanCPOB
dan tidak menimbulkan resiko yang membahayakan penggunanya karenatidak aman,
mutu rendah atau tidak efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut makadiperlukan
manajemen mutu. Unsur dasar manajemen mutu adalah:
Infrastruktur atau sistem mutu yang tepat, mencakup struktur organisasi, prosedur,
proses, dan sumber daya.
Tindakan sistematis diperlukan untuk mendapatkan kepastian dengantingkat
kepercayaan tinggi, sehingga produk yang dihasilkan akan selalumemenuhi persyaratan
yang ditetapkan (CPOB 2006)
Dari unsur diatas, sistem manajemen mutu di industri farmasi mencakupantara lain:
• Pengambilan sampel
• Spesifikasi dan pengujian
• Organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa pengujian
yang diperlukan dan relevan telah dilakukan sehingga bahan yang belum diluluskan tidak
digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak dijual sebelum mutunya dinilai
memenuhi syarat.
Suatu infrastruktur atau system mutu yang tepat mencakupstruktur organisasi, prosedur,
proses dan sumber daya, dan
Tindakan sistematis diperlukan untuk mendapatkan kepastiandengan tingkat
kepercayaan yang tinggi, sehingga produk (jasa pelayanan) yang dihasilkan akan selalu
memenuhi persyaratan yangtelah ditetapkan. Keseluruhan tindakan tersebut disebut
PemastianMutu.
E. Industri Farmasi
Perusahaan industri farmasi wajib memperoleh izin usaha industri farmasi.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.245/Menkes/SK/V/1990 tentang Ketentuan
dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri Farmasi, untuk memperoleh
izin usaha farmasi diperlukan tahap persetujuan prinsip. Persetujuan prinsip diberikan
kepada pemohon untuk dapat langsung melakukan persiapan-persiapan, usaha
pembangunan, pengadaan pemasangan instalasi, dan produksi percobaan. Izin usaha
industri farmasi diberikan kepada pemohon yang telah siap berproduksi sesuai
persyaratan CPOB.
Industri farmasi wajib memenuhi persyaratan CPOB sesuai dengan ketentuan
Keputusan Menteri Kesehatan No.43/Menkes/SK/II/1998. Industri farmasi wajib
mempekerjakan sekurang-kurangnya dua orang apoteker warga negara Indonesia, satu
sebagai sebagai penangung jawab produksi dan lainnya.