Вы находитесь на странице: 1из 33

MAKALAH TAKSONOMI HEWAN

PISCES

O L E H

ANGGOTA KELOMPOK :

1. ALDI PRANATA
2. DANDI ALIF UTAMA
3. HALIMAH TUSA’DIAH
4. LILIS SUWARNI
5. SOFYANISA
6. ZAHRATUL AINI

DOSEN : Dr. Abdul Razak, S.Si M.Si

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora maupun
fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di
antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat, lemak,
vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari
tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan
yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein
hewaniharusdiupayakan.
Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “Keragaman Hewani
Vertebrata”
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora
maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar bagi
masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber pembangun
tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari
hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh
karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan.
Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “Keragaman
Hewani Vertebrata”
B. Batasan Masalah
Adapun batasan Masalah dalam karya tulis ini adalah:
1. Pengertian hewan Vertebrata
2. Filum : yang termasuk hewan Vertebrata
3. Sistem pencernaan pada hewan Vertebrata

C. Tujuan Yang Ingin Dicapai


Adapun Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah
1. Sebagai salah satu tugas kelompok pada mata kuliah konsep dasar IPA
2. Untuk mengetahui berbagai macam hewan vertebrata.
3. Untuk menambah wawasan tentang keanekaragaman hewan vertebrata
BAB 3

PEMBAHASAN

KELAS PISCES

A. Pengertian Pisces
Pisces merupakan kelompok vertebrata yang hidup di perairan dengan menggunakan
sirip untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh dan memiliki jumlah spesies yang
beraneka ragam.
B. Ciri-ciri
1. Ciri-ciri umum
Ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut :
a) Bernapas dengan insang
b) Rangka tersusun atas tulang sejati
c) Sebagian besar tubuh ditutupi oleh sisik
d) Bersisik dan berlendir
2. Ciri-ciri khusus
Ciri-ciri khususnya dalah sebagai berikut :
a) Jantung terdiri atas dua ruang yaitu satu serambi dan satu bilik
b) Memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.
C. Morfologi

Bentuk tubuh ikan antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda.
Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat
dan cara hidupnya. Bentuk-bentuk tubuh ikan dibagi menjadi dua yakni:
a. Simetri bilateral yaitu, ikan yang apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka
akan mendapatkan hasil yang sama antara bagian kiri dan kanan.
b. Non simetri bilateral yaitu, ikan apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka
akan mendapatkan hasil yang berbeda.
Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior
dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti
tetesan air. Penampang tubuh tersebut akan memberikan kemudahan ikan dalam
menembus air sebagai media hidup. Bentuk tubuh tersebut biasanya dikatakan sebagai
bentuk tubuh ideal (fusiform).
Secara umum bentuk badan ikan terbagi menjadi enam jenis yaitu:
a. Datar (flat/depressed)
Contoh : Pari (Dasyatis sp)
b. Ideal (Fusiform, streamline)
Contoh : Hiu (Carcharinus leucas)
c. Eel-like (elongated)
Contoh : lele (Clarias bathracus)
d. Pipih (ke bawah = depressed dan ke samping = compressed)
Contoh : angel fish, butterfly fire
e. Bulat (Rounded)
Contoh : Buntal
f. Pita (ribbon)
Contoh : layur

1) Bagian kepala
Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga ujung operkulum (tutup
insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain
adalah : mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung,
dan pada beberapa pisces terdapat alat pernapasan tambahan.
a. Mulut
Mulut merupakan bagian depan dari saluran pencernaan, yang berfungsi untuk
mengambil makanan dan menelan tanpa ada perubahan. Kelompok Pisces memiliki beberapa
jenis bentuk mulut. Bentuk mulut antara jenis satu dengan yang lain berbeda-beda tergantung
pada jenis makanan yang dimakan. Secara umum ada empat jenis yaitu sebagai berikut:
1. Bentuk seperti tabung (tube like).
2. Bentuk seperti paruh (beak like).
3. Bentuk seperti gergaji (saw like).
4. Bentuk seperti terompet.

Mulut pada ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari kebiasaan makan
dan kesukaan pada makanannya (feeding dan foot habits). Perbedaan bentuk dan posisi mulut
ini juga kadang diikuti dengan keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan, berikut
beberapa posisi mulut.

1. Posisi terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung.


2. Posisi sub terminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung hidung.
3. Posisi superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung.
4. Posisi inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung.
Di dalam mulut terdapat beberapa organ, yaitu :
1. Lidah
Lidah pada ikan merupakan suatu pinggiran dari dasar mulut yang diselimuti oleh
selaput lendir, tidak bergerak dan tanpa kelenjar. Pada beberapa spesies ikan kadang kala
lidahnya ditutupi oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin yang
merupakan penebalan dari lapisan mukosa. Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat
kolagen.
Fungsi lidah yaitu : dalam proses penelanan makanan dan membantu membuang
kelebihan air pada makanan yang dimakan, juga penting dalam proses pemompaan air dari
mulut ke bagian rongga insang.
2. Gigi
Gigi pada ikan berperan dalam mengambil, merobek, memotong, atau
menghancurkan makanan. Berdasarkan bentuknya gigi terbagi atas:
a. Gigi insisivus
b. Gigi taring
c. Gigi molariform
d. Gigi viliform

3. Mata
Pada kebanyakan ikan, mata adalah reseptor penglihatan yang sangat sempurna.
Retina ikan pada dasarnya tidak berbeda dengan retina vertebrata lainnya. Bayangan dibentuk
oleh lensa dan jatuh pada retina. Pada sejumlah besar spesies ikan dengan aneka ragam
habitat, retina ikan memperlihatkan struktur yang bervariasi, tergantung tekanan selektif
intensitas cahaya dalam lingkungan. Perbedaan tekanan selektif menyebabkan:
a. Perbedaan ketebalan retina
b. Perbedaan subjenis sel retina, khususnya fotoreseptor
c. Spesalisasi wilayah kod dan kon pada sel retina
Mata pada ikan bekerja masing-masing dengan bebas, tidak tergantung satu sama lain.
Misalnya, mata kiri mengarah ke depan, sedang mata kanan mengarah ke belakang. Ikan
tidak memiliki kelopak mata, jadi tidak dapat berkedip (selalu melotot). Dengan demikian air
selalu dapat membersihkannya, karena itu matanya selalu bersih.
4. Insang
Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dengan beberapa
filamen insang di dalamnya. Tiap-tiap filamen insang terdiri atas banyak lamella yang
merupakan tempat pertukaran gas. Insang merupakan komponen penting dalam pertukaran
gas.
2) Bagian badan
Bagian badan dari ujung operkulum (tutup insang) pada belakang sampai pangkal
awal sirip belakang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada
bagian ini antara lain:
a) Sirip
Pada ikan, alat gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam air adalah
sirip. Sirip ikan juga dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena
setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan oleh
evolusi.
Sirip umumnya memiliki fungsi, yaitu :
1) Sebagai organ gerak bagi ikan
2) Dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi, karena setiap sirip suatu spesies
ikan memiliki jumlah yang berbeda dan mengatur pergerakan dan kecepatan ikan bergerak.
1. Sirip punggung
Sirip punggung adalah bagian sirip yang terletak pada punggung dari ikan. Berfungsi
untuk kaseimbangan dan membantu dalam melakukan belokan mendadak, serta membantu
ikan bergerak cepat ketika mengejar makanan.
a) Sirip punggung terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sirip tunggal
b. Sirip ganda
3) Bagian Ekor
Bagian ekor yakni bagian yang berada diantara pangkal awal sirip belakang/dubur
sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor.
Adapun organ yang terdapat pada bagian ekor, yaitu :
a) Anus
Anus merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan keluar dari dalam tubuh
dan merupakan ujung dari saluran pencernaan.

b) Sirip ekor
Pada bagian ekor juga terdapat sirip, yakni sirip dubur maupun sirip ekor. Namun,
dari banyak jenis sirip yang paling khas adalah sirip ekor. Secara umum ada 10 macam sirip
ekor, yakni :
a) Sirip ekor bercagak seperti pada ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius javanicus),
ikan bawal (Pampus sp), dan sebagainy
c) Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan buntal (Tetraodon sp).
d) Sirip ekor berlekuk kembar, seperti pada ikan Schatophagus argus
e) Sirip ekor berbentuk meruncing pada ikan Monopterus sp
f) Sirip ekor berbentuk membundar, seperti pada ikan gurame (Osphronemus gouramy).
g) Sirip ekor berbentuk bajir, seperti pada ikan bloso (Glossogobius sp).
h) Sirip ekor berbentuk sabit, seperti pada ikan tongkol (Euthynus sp).
i) Sirip ekor berbentuk episerkal, dalam hal ini ekor bagian atasnya lebih panjang dibanding
ekor bagian bawahnya seperti yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon (Acipencer
oxyrhynchus).
j) Sirip ekor berbentuk hiposerkal, dalam hal ini ekor bagian bawah lebih panjang dibanding
ekor bagian atasnya seperti yang terdapat pada ikan caracas (Tylosurus sp).

4. Linealateralis (LL)
Linealateralis adalah garis yang dibentuk oleh pori-pori, sehingga LL ini terdapat baik
pada ikan yang bersisik maupun ikan yang tidak bersisik. Pada ikan yang tidak bersisik LL
terbentuk oleh pori-pori yang terdapat pada kulitnya, sedangkan pada ikan yang bersisik LL
terbentuk oleh sisik yang berpori. Pada umumnya ikan mempunyai satu buah garis LL. LL ini
berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air dan juga berperan
dalam proses osmoregulasi.
Ikan juga mempunyai ciri-ciri khusus, dalam hal ini ada ikan yang mempunyai finlet, skut
atau kil dengan definisi sebagai berikut.
a) Finlet adalah sirip-sirip kecil yang terdapat di belakang sirip punggung dan sirip belakang
(dubur), contohnya akan kita dapati pada ikan kembung (Rastrelliger sp
b) Skut adalah kelopak tebal pada bagian perut atau bagian pangkal ekor ikan selar (Caranx
sp).
c) Kil adalah rigi-rigi yang puncaknya meruncing dan terdapat pada pada batang ekor,
seperti yang terdapat pada ikan tongkol.
d) Sirip lunak (adipose fin) adalah sirip tambahan berupa lapisan lemak yang ada di belakang
sirip punggung atau sirip belakang seperti pada ikan jambal (Ketengus sp).
5. Sisik ikan
Sisik merupakan penutup tubuh kulit pada ikan serta berfungsi sebagai:
a). Pertahanan terhadap penyakit dan parasit
b). Penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
c). Sebagai alat eksresi dan osmoregulasi
Ada beberapa macam sisik ikan yakni:
1) Sisik kosmoid (cosmoid)
Sisik kosmoid, merupakan sisik yang ditemukan pada ikan bangsa Crossoptergi yang
telah punah.
2) Sisik ganoid
Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae.
Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara
lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
3) Sisik plakoid
Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-
sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
4) Sisik leptoid
Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk.
yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
5) Sisik-sisik sikloid
Memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih
primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
6) Sisik-sisik ktenoid
Bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’
yang memiliki sirip-sirip berduri.
Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah
lingkaran tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah
menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di
sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan.

D. Anatomi dan Fisiologi


Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1) Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan
sumber-sumber pewarnaan.
2) Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang - organ listrik
3) Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan
penegak tubuh
4) Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5) Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah - mengedarkan
O2, nutrisi, dsb
6) Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut ( anus)
7) Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8) Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9) Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
Menentukan cara bergeraknya, mempengaruhi bentuk tubuh, sistem urat daging dan sistem
rangka.
1. Sistem penutup tubuh/kulit
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
1. a) Fungsi kulit :
1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi (osmoregulasi)
5. alat pernafasan tambahan
Organ-organ yang terdapat pada kulit antara lain :
1. sisik, termasuk skut dan kil
2. kelenjar lender
3. kelenjar racun
4. sumber pewarnaan
Ada beberapa fungsi lendir yang dihasilkan oleh kalenjar lender antara lain :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
2. Sistem Otot
Jenis-jenis otot antara lain :
- bergaris
- polos
- jantung
Berdasarkan system kerjanya dapat diedakan menjadi 2 yaitu:
- bekerja di bawah rangsang saraf
- bekerja tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.

Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada.250 spesies ikan terutama
ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase
listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
3. Sistem Rangka (Tulang)
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit.

Berdasarkan strukturnya, rangka ikan dapat dibagi menjadi 2 macam :


a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang keras, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi :
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
Rangka pada ikan ada yang disebut viceral yaitu tulang penyokong insang dan ada
juga yang disebut appendikular yaitu tulang penyokong sirip
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum (di bawah)
- pre operculum (di depan)
- interculum (diantara)
4. System Respirasi
Sistem Respirasi Pada Ikan
Pernapasan pada hewan tingkat rendah seperti protozoa, porifera, dan cacing
berlangsung secara difusi. Difusi air atau udara terjadi melalui permukaan tubuh misalnya
pada amoeba atau melalui pembuluh-pembuluh kapiler darah. Pernapasan melalui seluruh
permukaan tubuh disebut pernapasan langsung. Pada vertebrata, pernapasannya tidak
langsung karena menggunakan perantaraan alat-alat pernapasan. Sistem respirasi pada hewan
vertebrata yang kami bahas adalah ikan dan burung.
Ikan bernapas pada insang yang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala (kecuali ikan
Dipnoi yang bernapas dengan paru-paru). Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, insang
juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi garam-garam. Oksigen dalam air akan
berdifusi ke dalam sel-sel insang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang mengikat
oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh, darah akan melepaskan dan
mengikat karbondioksida serta membawanya ke insang. Dari insang, karbondioksida keluar
dari tubuh ke air secara difusi.
Insang (branchia) akan tersusun atas bagian-bagian berikut ini:
a) Tutup insang (operculum). Hanya terdapat pada ikan bertulang sejati, sedangkan pada
ikan bertulang rawan, tidak terdapat tutup insang. Operculum berfungsi melindungi bagian
kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas.
b) Membrane brankiostega (selaput tipis di tepi operculum), berfungsi sebagai katup pada
waktu air masuk ke dalam rongga mulut.
c) Lengkung insang (arkus brankialis), sebagai tempat melekatnya tulang tapis insang dan
daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf.
d) Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya
organisme makanan melalui celah insang.
e) Daun insang, berfungsi dalam sistem pernapasan dan peredaran darah, tempat terjadinya
pertukaran gas O2 dengan CO2.
f) Lembaran (filamen) insang (holobran kialis) berwarna kemerahan.
g) Saringan insang (tapis insang) berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda asing yang
masuk ke dalam rongga insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap
lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan
tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang
sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operculum, sedangkan insang pada ikan
bertulang rawan tidak ditutupi oleh operculum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai
alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan
membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini
berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2.
Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan
cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di
dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan
Mekanisme pernapasan pada ikan diatur oleh mulut dan tutup insang. Pada waktu
tutup insang mengembang, membran brankiostega menempel rapat pada tubuh, sehingga air
masuk lewat mulut. Sebaliknya jika mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga faring
menyempit, dan membran brankiostega melonggar sehingga air keluar melalui celah dari
tutup insang. Air dengan oksigen yang larut di dalamnya membasahi filamen insang yang
penuh kapiler darah dan karbon dioksida ikut keluar dari tubuh bersama air melalu celah
tutup insang. Ikan juga mempuyai gelembung renang yang berfungsi untuk menyimpan
oksigen dan membantu gerakan ikan naik turun.
Pada beberapa jenis ikan, misalnya gabus, lele atau gurami, rongga insangnya
mempunyai perluasan ke atas yang berupa lipatan-lipatan tidak teratur yang disebut labirin.
Rongga labirin berfungsi menyimpan udara sehingga jenis ikan tersebut dapat hidup di air
kotor dan kekurangan oksigen.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu
insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernapasan ialah perairan harus mengandung
O2 cukup banyak bila perairan kurang O2, ikan akan menuju ke permukaan, ke tempat
pemasukkan air dan menuju tempat air yang berarus. Selain itu daun insang harus dalam
keadaan lembab.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2 antara lain :
1. Ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan lebih banyak
2. Aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu lebih banyak O2.
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan lebih banyak O2.
Oksige pembuluh kapiler darah ventral aorta karbondioksida lepas.

5. Sistem Ekskresi
Sistem eksresi ikan seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi
antara lain .untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi
sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Alat pengeluaran ikan terdiri dari:
1. Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
2. Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan
gerak di dalam air.
3. Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.
Pada ikan berkembang dua tipe ginjal yaitu;
a) Pronefros,
Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional
sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh
mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
b) Mesonefros
Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio
emniota.Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah,
tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak
dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut. Ikan beradaptasi terhadap
lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air laut dan ikan
air tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara yang berlawanan dalam
mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuhnya.
Air garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam
rendah dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan
besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar
eksresi garam pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal
berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan
dikeluarkan lewat korpus renalis.
Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil
yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam
aliran darah.
6. Sistem Reproduksi
Pada betina memiliki ovary dan pada jantan memiliki testis.
a) Ovary
Ovary terdiri dari banyak telur. Setiap jenis memiliki ukuran telur sendiri, ada yang
besar dan ada yang kecil. Ukuran telur akan menentukan jumlah telur yang dimiliki oleh
seekor induk. Jenis yang memiliki ukuran telur besar adalah ikan Nila dan ikan Arwana, akan
memiliki jumlah telur yang lebih sedikit disbanding dengan jenis yang ukuran telur kecil
seperti ikan Cupang dan ikan Mas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki induk
untuk menampung telur. Ukuran telur banyak ditentukan oleh ukuran kuning telur. Makin
besar kuning telur makin besar pula peluang embrio untuk bertahan hidup.
b) Testis
Testis adalah organ reproduksi jantan yang terdapat berpasangan dan terletak di
bawah tulang belakang. Testis berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan, sel dilapisi
dengan suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut
akan mulai membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan bergerak mulai vas
deferens menuju celah/lubang urogenital.
Proses fertilisasi ada dua cara, yakni pembuahan di dalam (internal fertilization) dan
pembuahan di luar (external fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan
melakukan pembuahan di luar (external fertilization).
Yang melakukan pembuahan di luar disebut ovipar. Jenis ovipar mengeluarkan telur
dari dalam tubuh untuk dibuahi oleh jantan. Proses pembuahan (sel telur) oosit oleh sel
sperma berlangsung di luar tubuh dimana sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang
yang disebut dengan mikrofil. Secara umum hanya satu sperma yang dapat masuk ked ala
sebuah sel telur.
Dan untuk melakukan pembuahan da dalam disebut ovovipar. Jenis ini berkembang
biak dengan cara melahirkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina (internal fertilization).
Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan anak yang sudah
berwujud mirip dengan induk. Kelangsungan hidup anakan memang baik, tetapi jumlah
anakan yang dihasilkan setiap kelahiran tidak dapat banyak karena daya dukung induk
terbatas.
Proses kawin didahului dengan pematangan sel-sel telur pada betina dan sel-sel
sperma dalam testis pada jantan. Selanjutnya proses kawin atau (spawning) pada ikan ini
berlaku secara alamiah/insting.
Sebagian besar, betina dan jantan merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada
beberapa family seperti sparidae dan serrinadae, jantan dan betina bisa terdapat pada satu
individu sehingga dapat melakukan pembuahan sendiri. Fenomena ini dikenal sebagai
hermaphroditic. Pada hermaphroditic, telur dan sperma sama-sama dihasilkan (baik pada
waktu sama, maupun berbeda), kemudian tawing dengan jenis hermaprodit lain. Pembuahan
sendiri secara eksternal bisa terjadi pada hermaprodit yang akan mengeluarkan telur dan
sperma secara stimultan. Pada jenis hermaprodit yang lain pembuahan internal juga sendiri
dapat berlangsung.
Reproduksi merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu
organisme. Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu
saja akan menganggu keseimbangan alam. Ingat rantai makanan? Bayangkanlah salah satu
mata rantai tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini. Yang akan
menghancurkan sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban.
Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina
akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur.
Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini
bercampur di dalam air. cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan
berkembang di luar tubuh ikan.
Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana
kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap
tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia akan sangat padat dengan ikan.
Cara reproduksi ikan yang ada antara lain :
a) Ovipar, sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh dan embrio ikan berkembang di
luar tubuh sang induk. Contoh : ikan pada umumnya
b) Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit, perkembangan embrio ditentukan oleh
hubungannya dengan placenta, dan anak ikan menyerupai induk dewasa
c) Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning telur, Embrio berkembang di
dalam tubuh ikan induk betina, dan anak ikan menyerupai induk dewasa. Contoh : ikan-ikan
livebearers.
7. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari :
Mulut → Esophagus (kerongkongan) → lambung → usus → anus

Di dalam rongga mulut terdapat lidah pendek yang berada di dasar mulut. Lidah ini tidak
dapat digerakkan dan tidak memiliki fungsi yang berarti. Gigi tumbuh pada rahang atas dan
rahang bawah, bahkan ada yang tumbuh pada langit-langit mulut. Gigi bertulang keras dan
berbentuk kerucut, tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar dari mulut.
Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan, antara lambung dengan usus
terdapat tiga buah usus buntu (sekum).
Mempunyai hati, kantong empedu, serta saluran empedu yang bermuara ke dalam
usus. Pankreas tidak begitu jelas dan bersatu dengan hati, disebut hepatopankreas. Makanan
dari lambung masuk ke dalam usus. Di usus terjadi penyerapan makanan. Sisa-sisa makanan
di keluarkan melalui anus.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila
tidakdilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk
ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Padabeberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan
makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok
dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan
kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga
badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri,
serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang
disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung
empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya
bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan
disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik
sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim
pencernaan dan hormon insulin.
8. Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik
(ventrikel) dan sebuah serambi (antrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga
parikambium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Fungsi jantung
memompa darah Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa
rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.

Darah sendiri merupakan Suatu fluida (plasma) tempat bbrp bahan terlarut dan tempat
erythrocyte, leucocyte dan bbrp bahan lain tersuspensi. Fungsi darah pada Ikan adalah sbagai
berikut :

1. Mengedarkan suplai makanan ke sel-sel tubuh


2. Membawa oksigen ke jaringan2 tubuh
3. Membawa hormon dan enzim ke organ yg memerlukan
Vena caudalis ren vena postsardinalis vena lateral abdominalis sinus venosus
9. Sistem saraf
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi
perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan
lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang
kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan  hormon dikirim
ke organ target dan aktivitas metabolisme  akan merangsang jaringan-jaringan a.l untuk
bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
1. sistem cerebro spinal :
a) sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
b) sistem saraf tepi
2. sistem otonomi : simpati dan parasimpati
a. organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, Linealateralis
Keistimewaan sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada Linealateralis adalah untuk
mendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dan sebagainya) karena mengandung ujung-ujung
sel saraf dan sel darah.
Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon antara lain
hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
1. endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
2. ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain
mendekat untuk berpijah.
10. Sistem Osmoregulasi
Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga
proses-proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.
Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui:
1. Ginjal
2. Kulit
3. membran mulut
Osmoregulasi pada ikan air tawar
1. Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis.
Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.
2. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomeruli
dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan
garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada
tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal
bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air.
3. Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
Osmoregulasi pada ikan air laut
1. Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air la
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis.
Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi
kehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya
2. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada
ikan air tawar.

A. Klasifikasi Ikan
Berdasarkan pengklasifikasiannya Pisces di bagi menjadi 3 kelas yaitu:
A. Kelas Agnatha (A = tidak , Gnathos = rahang )
Hewan yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif belum punya rahang . Hidup
secara parasit ataupun pemakan bangkai (Scavanger )
memiliki mulut pengisap bundar .
1. Ciri-ciri ikan yang termasuk Agnatha
a. Badannya memanjang berbentuk silinder sedangkan ekornya pipih . Kulitnya licin tanpa
sisik , dilengkapi kelenjar lendir (mucus ) . Siri tengah dorsal disokong oleh tulang-tulang
sirip (tulang rawan ). Matanya ada sepasang.
b. Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut pengisap, dipingiran terdapat tentakel .

Kanong hidung terdapat disebelah tengah atas dan jumlahnya hanya satu
c. Tengkorak kepala dan lengkung insang terdiri dari tulang rawan dan notochord masih
didapati dilengkapi archus neuralis yang tidak sempurna
d. Jantung terdiri dari dua ruang ( seranbi dan bilik ) . Darah merah berbentuk bulat-bulat dan
berinti juga memiliki butir-butir darah putih.
e. Insang terdiri dari 6 sampai 14 pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong .
f. Ginjalnya sepasang bermuara di papil urogenitalis.
g. Temperatur tubuhnya tridak tetap (poikilothermus).
h. Alat kelamin atau (gonad ) sebuah tidak memiliki saluran kepapilla urogenitalis.
Pembuahan terjadi di luar tubuh . Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva (=
ammocoete = pride ) dan ada yang langsung menjadi hewan (anak ) - dewasa.
i. Otaknya berkembang naik , dengan 8 atau 10 pasang saraf cranial . Mempunyai alat
pendengar dengan 1 atau 2 bentuk saluran setengah lingkaran.
j. Mempunyai indra pembau.
2. Struktur/Fungsi tubuh bagian luar.
Contohnya yaitu ikan Lamprey. Tubuh dapat dibedakan atas caput (kepala), truncus
(batang tubuh) dan cauda (ekor). Bentuk silinder dengan bagian ekor yang pipih. Tubuhnya
tidak ditutupi oleh sisik. Sirip terdapat di dorsal tengah tubuh ada dua bagian dan sirip ekor
adalah asimetris. Diujung kepala arah ventral terdapat bentuk mangkok yang disebut buccal
funnel yang tepinya dilengkapi dengan papil-papil lunak dan didalamnya terdapat gigi-gigi
zat tanduk. Papil – Papil lunak tadi sebagai alat perasa. Dengan adanya gigi memungkinkan
Lamprey melekat dan memarut badan ikan lain. Air ludahnya mengandung bahan kimia yang
mampu mencegah pembekuan darah. Insang terdapat di dalam kantong-kantong otot, yang
terbuka keluar melalui serangkaian celah yang terdiri dari 7 buah celah kecil di dalam
berhubungan dengan sebuah saluran yang bermuara di dalam mulut.
Struktur / Fungsi tubuh bagian dalam.
a) Sistem otot. Batang tubuh dan ekor tersusun oleh segment-segment otot pendek
(bentuk) seperti pada jenis ikan-ikan lain. Otot radial terdapat pada bagian buccalis dan pada
lidah sebagai otot daging protractor dan retractor.
b) System rangka
1. Tulang tempurung kepala.
2. Tulang rawan lingulis dan tulang cincin sekitar buccalis.
3. Tulang-tulang archus yang terdapat diatas notochord seolah-olah seperti archus neuralis
pada vertebra.
4. Notochord sebagai sumbu tubuh yang dibungkus oleh jaringan ikat.
c) Sistem pencernaan makanan.
a. Saluran pencernaan makanan dimulai dari mulut (terdapat di lidah)àpharynx yang pendek
– Oesophagus – intestinum (tidak ada lambung) yang mempunyai klep disebelah anterior,
didalam intestinum terdapat lekukan spiral (typhosole) = klep spiral à anus.
b. Kelenjar pencernaan adanya hati pada umumnya tanpa saluran dan tidak punya pancreas.
d) Sistem Peredaran Darah.
Jantung terdiri dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke arteri
dan atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena. Dan tidak mempunyai sistem
porta nasalis.
e) Sistem Pernafasan
Terdapat tujuh pasang insang berisi lembaran-lembaran insang yang mengandung banyak
kapiler-kapiler darah. Air tidak masuk melalui mulut seperti ikan biasa.
f) Sistem ekskresi
Terdapat dua buah ginjal (tingkat mesonephros) dilengkapi saluran sampai ke sinus
urogenitalis selanjutnya ke papila urogenitalis.
g) Sistem Reproduksi
Telur yang dibuahi berkembang menjadi larva ammocoete (pride) yang sangat berbeda
dengan hewan dewasa. Pada fase belum dewasa tidak dapat dibedakan jantan dan betina
(hermafrodit). Hewan betina mempunyai ovariy menghasilkan beribu-ribu telor dan hewan
jantan mempunyai testis menghasilkan sperma. Saluran kelamin tidak ada pada kedua jenis
kelamin tersebut. Gamet tumpah ke dalam coelom melalui sepasang lubang (porus genitalis)
masuk kedalam sinus urogenitalis kemudian keluar (tumpah) kedalam air dan disana terjadi
pembuahan
h) Sysem Saraf
Otak pada Lamprey masih sangat primitif. Otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius.
Arah belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah dienophalon
terdapat infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak tengah
terdapat sepasang lobus optious (yang lebar). Pada otak belakang terdapat cerebellum
(rudimentair) kecil, arah ventral terdapat modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak
keluar sepuluh pasang saraf cranialis. Nervercord berbentuk sabuk dan terdapat akar belakang
(dorsal) dan ventral sebagai saraf Spinalis. Sistem saraf simpatis belum berkembang.
i) Alat indra
Organ perasa, pembau, keseimbangan, pelihat (mata), ada pad Lamprey. Organ perasa
terdapat diantara kantong-kantong insang dan pharyngeal. Organ pembau pada kantong
olfactory, capsul nasalis. Indra peraba terdapat pada linea literalis. Alat pendengar memiliki
satu saluran setengah lingkaran.
j) Kelenjar Buntu (kelenjar Endocrin)
Didapati kelenjar pitutari, dan pelopor kelenjar thyroid pada hewan dewasa.
A. Klasifikasi Agnatha
Mempunyai satu sub kelas yaitu Cyclostomata dan dibedakan atas 2 ordo yaitu:

a. Myxiniformes
1. Tidak mempunyai sirip punggung,
2. sirip daging kecil disekitar ekor.
3. Mulut diujung moncong dilengkapi dengan 4 pasang tentakel,
4. tidak mempunyai buocal funnel, ada beberapa gizi,
5. kantong hidung dekat ujung kepala.
6. Punya saluran ke pharynx, kantong insang ada 10 sampai 14 pasang.
7. Tidak mempunyai larva.
8. Telur menetas langsung menyerupai binatang dewasa (anak).
9. Dapat menghasilkan banyak lendir dalam waktu yang relatif singkat.
10. Ada 1 famili, 3 genus dan 25 species terdapat di laut beriklim dingin pada kedalaman
20-650 meter.
Contoh : Eptatretus stoutii

b. Petromyzontiformea
Ikan lamprey (Petromyzon marinus
B. Kelas Chondrichtyes
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan
kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah
tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes
yaitu ikan-ikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini
bukan menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.
Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :
1. Rangka tulang rawan
2. Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak bersisik
3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang
4. Letak celah insang lateral dan ventral
5. Mulut terletak pada sisi ventral
6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak
7. Sirip berpasangan
8. Tidak memiliki gelembung udara
ordo Chondrichtyes,yaitu:
1. Carcharhiniformes
Spesies : Triaenodon obesus
2. Heterodontiformes
Family : Heterodontidae
Spesies : Heterodontus japonicas
3. Rajiformes
Family : Rhinidae
Spesies : Rhina ancylostoma
1. Ciri utama:
a) Memiliki celah insang pada sisi ventral kepala
b) Tepi anterior sirip dada berdekatan dengan sisi kepala dan badan
c) Sirip ekor kecil seperti cambuk
d) Tubuhnya terlihat pipih
e) Kulit berlendir
2. Habitat : Terdapat kira-kira 200 spesies, biasanya terdapat di air tawar dan di lautan
3. Keunikan : Mempunyai sepasang tanduk di dekat mulut yang berfungsi memasukan air laut
yang mengandung plankton makanannya dan bisa di tekuk kedalam air laut.
4. Penyebaran : Diperairan laut tropis. Asia Tenggara. Dan Amerika Selatan.
4. Hexanchiformes

Family : Hexanchidae
Spesies : Hexanchus griseus
5. Lamniformes
Family : Lamnidae
Spesies : Carcharodon carcharias
1. Ciri-ciri:
a) Di sebut hiu makeral
b) Warna tubuh putih
c) Mempunyai rahang besar
d) Gigi besar lebih kurang 7 inci
2. Habitat: Hidup di air laut
3. Keunikan: Suka berjemur dan merupakan hiu berganas
4. Terdapat di Amerika, Eropa dan Japan.
6. Orectolobiformes
Family : Rhincodontidae
Spesies : Rhincodon typus
1. Ciri-ciri:
a). Di sebut sebagai hiu karpet
b). Tubuhnya besar dan terbesar dari semua ikan
2. Habitat: Hidup di air laut
3. Keunikan: Memiliki sungut di tepi lubang hidung
4. Penyebaran: Di Asia dan Afrika
7. Squaliformes
Family : Squalidae
Species : Squalus acanthias
1. Ciri-ciri:
a). Mempunyai dua sirip punggung
b). Mempunyai sirip berduri
c). Tidak ada sirip dubur
d). Memiliki gigi untuk memotong
e). Celah insang pada sisi lateral kepala
f). Tepi anterior sirip dada tidak melekat pada sisi tubuh.
2. Habitat : Hiu hidup di samudra dan lautandi seluruh dunia dan beberapa tumbuh
dalam air tawar.
3. Keunikan : Beberapa keunikan hiu antara lain dapat bertahan hidup setidaknya 6
pekan tanpa makan, dapat merasakan setetes darah dari jarak 2,5 kilometer.
4. Penyebaran : Tinggal di sebagian besar samudra dan suhu kedalaman laut Amerika Utara.
8. Squatiniformes
Family : Squatinidae
Genus : Squatina
Species : Squatina dumeri
1. Ciri-ciri :
a) Tubuhnya rata
b) Memiliki celah insang disepanjang sisi kepala
c) Sirip ekor bagian ekor bagian bawah lebih panjang dari sisi atas.
d) Tanpa sisik dan tanpa spirakulum
e) Tanpa kloaka, tepi anterior sirip dada tidak melekat pada tubuh.
2. Habitat : Hidup di lautan
3. Keunikan : Salah satu contohnya adalah hiu hantu dan yang satu ini adalah seekor hiu
hantu dengan mata kuningnya yang besar yang menerangai dalamnya laut dengan lampunya
yang suram.
4. Penyebaran ; Amerika serikat ke teluk Meksiko, Jamaika, Venezuela dan Columbia.
C. Kelas Osteichthyes
Ciri-cirinya yaitu:
1. Ikan bertulang sejati.
2. Di kepala terdapat sepasang mata, selaput pendengaran, celah mulut, lubang hidung, celah
insang dan tutup insang.
3. Alat gerak berupa sirip yang berpasangan, untuk keseimbangan dibantu sirip punggung,
untuk kemudi sirip ekor.
4. Terdapat gurat sisi dan 3 lubang keluar.
5. Tubuh dilindungi kulit tipis, transparan, banyak kelenjar lendir, tertutup sisik.
Contoh: ikan bandeng, ikan mas, ikan tawas, ikan lele, dan ikan kakap.
Gambar ikan gurami (Osphronemus gouramy
Kelas Osteichtyes atau kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati,
dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu
a) Ordo : Pleuronectiformes
Limanda limanda

1. Ciri-ciri:
a) Tubuh tidak simetris
b) Kedua mata pada satu sisi badan
c) Mulut simetris
d) Gigi kuat dan tajam
2. Habitat : Di tengah-tengah vegetasi di pantai indonesia pasifik
3. Keunikan : Dapat menyamar dengan sesuai lingkungan, memiliki tulang hidung yang
membesar memebentuk sebuah mimbar
4. Penyebaran : Hampir seluruh pelosok dunia
b) Ordo : Pegasiformes
Ablabys macracanthus
1. Ciri-ciri :
a) Sirip dada lebar
b) Sirip berogi dua berduri
c) Sirip ekor runcing serta warna tubuh coklat
2. Habitat : Di laut dangkal
3. Keunikan : Sirip beracun
4. Penyebaran : Samudra pasifik
c) Ordo : Mastacembeliformes
Familia : Mastacembellaidae
Spesies : Mastacembelus sp
1. Ciri-ciri :
a) Memiliki tubuh seperti ulartanpa perut sirip
b) Dubur dan sirip punggung yang memanjang dan tersambung ke sirip ekor.
c) Warna tubuh coklat, kusam dan perut berwarna coklat
d) Tubuh juga ditandai dengan pola coklat melingkar
2. Habitat : Di dataran tinggi sungai, dataran rendah, lahan basah masih perairan, pesisir
rawa-rawa dan sungai dengan berpasir atau berbatu, dasar sungai dan berat vegetasi
3. Keunikan : Dapat bertahan hidup dalamkeadaan kering, sirip punggung di dahului oleh
banyak duri yang digunakan untuk melindungi diri dari predator.

4. Penebaran : Indonesia, Asia, Timur dan selatan, Amerika Tengah dan selatan
d) Ordo : Anguilliformes
Familia : Muraenidae
Spesies : Muraena sp
e) Ordo : Symbranchiformes
Spiny Eels
1. Ciri-ciri :
a) Tubuh panjang dan gigi menyerupai
b) Tidak memiliki sisik dan gelembung udara
c) Sirip ekor, sirip dubur, sirip dorsal dan berhubungan menjadi satu, serta celah insang
tunggal dibagian ventral
2. Habitat : Biasa hidup dibawah sawah-sawah, di rawa-rawa atau lumpur dan di kali-kali
kecil
3. Keunikan : Merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat
memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin
4. Penyebaran : Asia timur dan selatan, juga terdapat di daerah tropis Afrika Barat
f) Ordo : Tetradontiformes
Ostracion cubicus
1. Ciri-ciri:
a) Bentuk tubuh gemuk
b) Warna tubuh kuning
c) Sisik mengalami modifikasi menjadi spina-spina
d) Tubuh tertutp oleh lempeng-lempeng tulang, celah insang kecil
e) Mulut tumpul
2. Habitat : Hidup di terumbu dangkal,, dasar laut, juga terdapat di daerah berbatu
3. Keunikan : Memiliki bintik-bintik hitam kecil di punggung, dada, dubur dan sirip ekor,
apabila mati akan mengeluarkan racun yang dapat merusak ekosistem
4. Penyebaran : Asia, Eropa dan Afrika Selatan
g) Ordo : Perciformes
2. Familia (Aile): Percidae
1. Ciri-ciri :
a) Memiliki sirip punggung dua buah
b) Sirip ventral di daerah, warna kebiru-biruan
2. Habitat : Hidup di pinggiran yang dangkal dan dasar perairan berlumpur di sungai-sungai.
Ikan ini terdistribusi di perairan Benua
3. Keunikan ; Memiliki filamen pada sirip dada memanjang melewati sirip ekor
4. Penyebaran : Hampir di seluruh pelosok dunia
1. Familia (Aile): Serranidae

2. Familia (Aile): Apogonidae


Apogon spp. (kardinal)

3. Familia (Aile): Carangidae: Trachurus sp. , Lichia amia.


5. Familia (Aile): Sparidae
6. Familia (Aile): Labridae
7. Familia (Aile): Blennidae
9. Familia (Aile): Scombridae
10. Familia (Aile): Callionymidae

i) Ordo : Cypriniformes
1. Ciri-ciri
a) Sirip punggung tunggal
b) Mempunyai sungut, tipe sisik siknoid, sirip ekor homocercal
2. Habitat : Hidup di air laut dan air payau
3. Keunikan : Sangat mudah sekali bertelur, sisik keperakan dan keemasan
4. Penyebran : Di perairan sungai Amazone, Brazil dan Columbia
Familia : Cyprinidae
Spesies :Cyprinus carpio

j) Ordo : Syngnathiformes
H. bargibanti
1. Ciri-ciri
a) Tubuh ditutupi oleh sisik atau cincin bertulang
b) Mulut terdapat pada ujung moncong yang berbentuk buluh
c) Jari-jari sirip punggung dan sirip dada bercabang
2. Habitat : Hidup di dasar laut
3. Keunikan : Kuda laut merupakan satu-satunya spesiea yang jantannya bisa hamil
4. Penyebaran : Di temukan di perairan tropis dan menengah di seluruh dunia dan tersebar di
Samudra Hindia
k) Ordo : Cyprinodontiformes
Fundulus nottii
1. Ciri-ciri
a) Ekornya agak bulat
b) Mulut lancip menghadap keatas,mata sejajar sama tinggi
c) Sirip punggung dekat sirip ekor serta ukuran tubuh kecil
2. Habitat : Diperairan pantai
3. Keunikan : Dari larva hingga menjadi dewasa membutuhkan waktu kira-kira 60 jam
4. Penyebaran : Pasifik timur, Vancouver Utara dan Canada

l) Ordo : Clupeiformes
Familia : Clupeidae
Spesies : Clupea sp
m) Ordo : Halosauriformes
n) Ordo : Beloniformes
o) Ordo : Scopeliformes
p) Ordo : Polynemiformes
q) Ordo : Mugiliformes
Family : Mugilidae
Spesies : Mugil cephalus
r) Ordo : Gadiformes
Familia : Ophididae
Spesies :Ophidion sp
s) Ordo : Macruriformes
t) ordo : Ophiocephalifomes ( Chaniformes )
1. Ciri-ciri
a) Memiliki kepala pipih dorsoventral
b) Memiliki sisik yang lebar insang memiliki bangunan tambahan
c) Gelembung udara sangat panjang sampai di daerah kondal
2. Habitat ; Hidup di air tawarkhususnya di rawa-rawa
3. Keunikan: Tubuh bulat gilik memanjang, sirip punggung memanjang dan srirp ekor
membulat di ujungnya
4. Penyebaran ; Asia, serta Afrika selatan

v) Ordo : Bryciformes
Myripristus jacobus
1. Ciri-ciri
a) Mata hitam, tubuh berwarna meah
b) Sisik homocercal, hidup berkoloni
2. Habitat : Air laut
3. Keunikan; Mempunyai warna tubuh orange kemerah-merahan (sering berenang terbalik)
4. Penyebaran : China
w) Ordo : Lophiiformes
Familia : Lophiidae
Spesies : Lophius piscatorius
1. Ciri-ciri
a) Tubuh berduri
b) Sirip ekor pipih melebar
c) Mata melotot, bersifat karnvora
2. Habitat: Air laut
3. Keunikan: Menyamar di antara karang
4. Penyebaran : Jepang dan Amerika. Samudra Atlantik dan laut Mediterania.
x) Ordo : Batrachoidiformes
Sanopus splendidus
1. Ciri-ciri
a) Kepala besar
b) Sirip dorsakl tunggal
c) Ada garis-garis putih pada tubuh
d) Ujung sirip berwarna kuning
2. Habitat : Air laut
3. Keunikan ; Mempunyai banyak tentakel
4. Penyebaran : Pasifik timur tengah, Panama
y) Ordo : Echeneiformes
Echeneis naucrates
1. Ciri-ciri
a) Sirip punggung terbagi dua
b) Sirip ekor seperi kipas
c) Mulut lancip
d) Mata besar
2. Habitat : Air laut
3. Keunikan : Mempunyai sirip depan yang tajam yang berfungsi untuk melindungi diri dari
mangsanya
4. Penyebaran ; Indonesia

z) Ordo : Dactylopteriformes
Familia : Dactylopteridae
Spesies : Dactylopterus volitans
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Hewan Vertebrata yaitu hewan
yang memiliki tulang belakang yang struktur tubuh yang lebih sempurna dari pada
invertebrata. Vertebrata memiliki tali yang mirip sum-sum tempat berkumpulnya sel-sel saraf
dan menjadi perpanjangan kumpulan saraf dari otak.

B. Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga dan
melestarikan kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di
lingkungan kita.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang keanekaragaman hewan.
DAFTAR PUSTAKA

Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, Banding
Wahono, Lili, dkk. Biologi SLTP I. Banding; PT. Sarana Panca Karya.
Rustam,. Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTP II. Jakarta; Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Jasin Maskoeri.1992. Zoologi Vertebrata.Surabaya:Sinar Wijaya
Sudjadi, Bagod.2007.Biologi Sains dalam Kehidupan.Surabaya:Yudhistira

_.2009. Berita Indonesia (online),


http://www.the-az.com/ diakses 24 November 2011 13:47
_.2010. Planarian (online),
http://www..wikipedia.org diakses 24 November 2011 13:50

Вам также может понравиться