Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sedangkan menurut (Girace, P & Borley, N, 2006) beberapa penyebab yang dapat
menimbulkan ulkus peptikum :
1. Penurunan Produksi Mukus sebagai Penyebab Ulkus
Kebanyakan ulkus terjadi jika sel-sel mukosa usus tidak menghasilkan produksi
mukus yang adekuat sebagai perlindungan terhadap asam lambung. Penyebab
penurunan produksi mukus dapat termasuk segala hal yang menurunkan aliran darah
ke usus, menyebabkan hipoksia lapisan mukosa dan cedera atau kematian sel-sel
penghasil mukus. Ulkus jenis ini disebut ulkus iskemik. Penurunan aliran darah terjadi
pada semua jenis syok. Jenis khusus ulkus iskemik yang timbul setelah luka bakar
yang parah disebut ulkus Curling (Curling Ulcer). Penurunan produksi mukus di
duodenum juga dapat terjadi akibat penghambatan kelenjar penghasil mukus di
duodenum, yang disebut kelenjar Brunner. Aktivitas kelenjar Brunner dihambat oleh
stimulasi simpatis. Stimulasi simpatis meningkat pada keadaan stres kronis sehingga
terdapat hubungan antara stres kronis dan pembentukan ulkus.
Penyebab utama penurunan produksi mukus berhubungan dengan infeksi bakterium
H.pylori membuat koloni pada sel-sel penghasil mukus di lambung dan duodenum,
sehingga menurunkan kemampuan sel memproduksi mukus. Sekitar 90% pasien ulkus
duodenum dan 70% ulkus gaster memperlihatkan infeksi H.pylori. Infeksi H.pylori
endemik di beberapa negara berkembang. Infeksi terjadi dengan cara ingesti
mikroorganisme. Penggunaan beberapa obat, terutama obat anti-inflamasi non-steroid
(NSAID), juga dihubungkan dengan peningkatan risiko berkembangnya ulkus. Aspirin
menyebabkan iritasi dinding mukosa, demikian juga dengan NSAID lain dan
glukokortikosteroid. Obat-obat ini menyebabkan ulkus dengan menghambat
perlindungan prostaglandin secara sistemik atau di dinding usus. Sekitar 10% pasien
pengguna NSAID mengalami ulkus aktif dengan persentase yang tinggi untuk
mengalami erosi yang kurang serius. Perdarahan lambung atau usus dapat terjadi
akibatNSAID. Lansia terutama rentan terhadap cedera GI akibat NSAID. Obat lain
atau makanan dihubungkan dengan perkembangan ulkus termasuk kafein, alkohol, dan
nikotin. Obat-obat ini tampaknya juga mencederai perlindungan lapisan mukosa.
2. Kelebihan Asam sebagai Penyebab Ulkus
Pembentukan asam di lambung penting untuk mengaktifkan enzim pencernaan
lambung. Asam hidroklorida (HCl) dihasilkan oleh sel-sel parietal sebagai respons
terhadap makanan tertentu, hormon (termasuk gastrin), histamin, dan stimulasi
parasimpatis. Makanan dan obat seperti kafein dan alkohol menstimulasi sel-sel
parietal untuk menghasilkan asam. Sebagian individu memperlihatkan reaksi
berlebihan pada sel sel perietalnya terhadap makanan atau zat tersebut, atau mungkin
mereka memiliki jumlah sel parietal yang lebih banyak dari normal sehingga
menghasilkan lebih banyak asam. Aspirin bersifat asam, yang dapat langsung
mengiritasi atau mengerosi lapisan lambung. Hormon lambung gastrin juga
menstimulasi produksi asam, sehingga apa pun yang dapat meningkatkan sekresi
gastrin dapat menyebabkan produksi asam yang berlebihan. Contoh utama dari
kondisi ini adalah sindrom ZOllinger-Ellison, penyakit yang ditandai dengan
pertumbuhan tumor di sel-sel endokrin penghasil gastrin. Penyebab lain kelebihan
asam antara lain stimulasi vagal yang berlebihan pada sel parietal yang terlihat setelah
cedera atau trauma otak. Ulkus yang berkembang dalam keadaan seperti ini disebut
ulkus Cushing. Stimulasi terhadap vagus yang berlebihan selama setres psikologis
juga dapat menyebabkan produksi Hcl yang berlebihan.
3. Peningkatan Penyaluran Asam sebagai Penyebab Ulkus Duodenum
Perpindahan isi lambung yang terlalu cepat ke duodenum dapat memperberat kerja
lapisan mukus protektif di duodenum. Hal ini terjadi pada iritasi lambung oleh
makanan tertentu atau mikroorganisme, serta sekresi gastrin yang berlebihan atau
distensi abnormal. Perpindahan isi lambung yang terlalu cepat ke dalam usus juga
terjadi pada keadaan yang disebut dumping syndrome atau sindrom limpah. Sindrom
limpah terjadi jika kemampuan lambung untuk menahan dan secara lambat
mengeluarkan kimus ke dalam duodenum terganggu. Salah satu penyebab sindrom
limpah adalah pengangkatan secara bedah sebagian besar lambung. Sindrom limpah
tidak hanya mengakibatkan perpindahan isi lambung yang cepat ke usus, tetapi juga
dapat menyebabkan hipotensi kardiovaskuler. Hipotensi terjadi karena perpindahan
berbagai ma macam partikel makanan ke usus semuanya dalam satu waktu
mengakibatkan sebagian besar air di sirkulasi pindah ke usus melalui proses osmosis
1.3 Manifestasi Klinis Ulkus Peptikum
Menurut (Davey, 2002) terdapat beberapa manifestasi klinis yang terjadi pada ulkus
peptikum antara lain:
1. Nyeri abdomen seperti terbakar (dispepsia) sering terjadi di malam hari. Nyeri
biasanya terletak di area tengah epigastrium, dan sering bersifat ritmik
2. Nyeri yang terjadi ketika lambung kosong (sebagai contoh di malam hari) sering
menjadi tanda ulkus duodenum, dan kondisi ini adalah yang paling sering terjadi
3. Nyeri yang terjadi segera setelah atau selama malam adalah ulkus gaster. Kadang,
nyeri dapat menyebar ke punggung atau bahu.
4. Nyeri sering hilang-timbul: nyeri sering terjadi setiap hari selama beberapa minggu
kemudian menghilang sampai periode perburukan selanjutny
5. Penurunan berat badan juga biasanya menyertai ulkus gaster. Penambahan berat badan
dapat terjadi bersamaan dengan ulkus duodenum akibat makan dapat meredakan rasa
tidak nyaman
1.4 Patofisiologi Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum di sebabkan oleh terganggunnya sawar mukosa normal antara
lambung dan usus karena konsentrasi tinggi asam dan pepsin. Dua penyebab utama
gangguan ini adalah infeksi helicobacter pylori dan pengunaan obat anti inflamasi
nonsteroid (OAINS). Penyebab lainya meliputi stres fisiologik berat ( misanya luka
bakar), trauma sistem saraf pusat, pembedahan, dan keadaan hipersekresi yang langka
seperti sindrom zollinger-ellison. Keadaan medis kronik seperti gagal ginjal atau hati,
penyakit paru,radiasi, atau kemoterapi juga dapata menyebabkan destruksi proteksi
mukosa. Faktor yang dapat menimbulkan PUD termasuk perokok, konsumsi alkohol,
konsumsi steroid, stres psikologi, dan bisfosfonat. infeksi H. Pylori merupakan penyebab
PUD yang p[aling sering (90% ulkus duodenal dan 70-75% ulkus lambung). Hal tersebut
di atas menimbulkan PUD melalui pengaruh hormonal, mukoprotektif, dan inflamasi.
Konsumsi OAINS menyebabkan supresi prostaglandin lambung protektif yang
menyebabkan melemahnya sawar protektif mukosa
Kortikosteroid, alcohol,
prostaglandin,
indometasin, fenilbutazon, bakteri.
ULKUS PEPTIKUM
Nyeri
Refluk makanan
2) H2 reseptor antagonis
Pengobatan pertama kali yang efektif pada ulkus peptikum terungkap ketika H2
reseptor antagonis ditemukan. Untuk saat itu obat seperti cimetidine dan ranitidine
Menghentikan Helicobacter pylori merupakan cara paling ampuh dan secara permanen
menghentikan hampir semua kasus ulkus. Diperlukan kombinasi terapi antara penghenti
d. Penatalaksanaan Darurat
Pendarahan atau perforasi memerlukan operasi darurat dan terapi endoskopi, seperti
b) Integritas Ego
Gejala : Ketidak berdayaan, putus asa, marah ditekan
c) Eliminasi
Gejala : diare atau konstipasi, nyeri abdomen tak jelas dan disteres, kembung,
penggunaan laksatif/diuretic.
d) Makanan/Cairan
Gejala : lapar terus menerus atau menyangkal lapar, takut penigkatan berat
badan.
Tanda : penurunan berat badan atau anoreksia, penamplan urus, kulit kering,
kuning atau pucat dengan turgor buruk.
e) Higiene
Tanda : peningkatan pertumbuhan rambut pad tubuh (lanugo).
f) Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, pusing, vertigo, ketidakmampuan berkonsentrasi,
Kelemahan, keseimbangan buruk.
g) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri abdomen, seperti terbakar
h) Keamanan
Tanda : penurunan suhu tubuh akibat berulangnya prose infeksi.
i) Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Kecendrungan keluarga untuk anemia
7. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum :
Penampilan umum :Klien tampak rapi
Kesadaran : sadar
GCS : E4V5M6
BB : 50 Kg
TB : 165 cm
ND : 80x/menit
RR : 20 x/menit
S : 37 oC
c) Kulit
Warna kulit (sianosis, ikterus, pucat,) : Pucat
Kelembapan : kering
d) Mata
Fungsi penglihatan : baik
Konjungtiva :-
Sklera :-
Lensa / iris :-
Trismus : -
Abdomen
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mencerna makanan
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
c. Intervensi Keperawatan
Girace, P & Borley, N. (2006). At a Glance Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga
Emmanuel, A & Stephen Ins. (2014). Gastroentorologi dan Hepatologi. Jakarta : Erlangga