Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
3. ERIK ERIKSON
Lahir 1902 Frankfurt am Main, Germany, Wafat 1994 di Harwich, Massachusetts
Ego Kreatif Body ego: Individu cenderung akan melihat tubunhya
Faktualisasi berbeda dengan tubuh orang lain.
(kumpulan Ego ideal : Individu cenderung berimajinasi untuk
Struktur fakta/data2), memiliki konsep ego yang lebih ideal dibanding
Kepribadian Universalitas,
dengan orang lain.
aktualisasi
Ego identity: gambaran yang dimiliki individu terkait
(hubungan
dengan dunia) diri dalam memainkan peran social dalam lingkungan
Neurotik Memilih untuk tetap tidak mencolok dan tanpa diketahui. Mereka
berharap untuk menghindari hal-hal materi
Contoh : Nasra suka sekali menulis diary sejak kecil, bahkan pandai
menulis puisi, ia sebenarnya punya bakat dalam bidang menulis tapi ia
tidak pernah berani untuk mengembangkan bakat menulisnya ataupun
sekedar mengikuti lomba untuk menulis puisi atapun cerpen, karena
Nasra menganggap bahwa menulis hanya pengisi waktu senggangnya.
Kekuasaan mencari kekuasaan demi kepentingannya sendiri, orang2
ini takut keterbatasan pribadi, ketidakberdayaan, dan situasi tak
terkendali.
Contoh : Wahyu ingin sekali menjadi ketua dalam tugas kelompoknya,
agar ia dapat mengatur anggota kelompok sesuai dengan kemauannya
sendiri tanpa mau mendengar pendapat dari anggota kelompoknya.
Kebutuhan mengeksploitasi orang lain
Memandang orang lain dalam hal apa yang dapat diperoleh melalui
hubungan dengan mereka
Contoh : Adit selalu meminjam uang Ani saat ia sedang kesusahan, akan
tetapi Adit tidak pernah membantu Ani saat Ani sedang dalam masalah
dan membutuhkan bantuan Adit.
Kebutuhan pengakuan social atau prestise
Membutuhkan pengakuan dan pujian public
Contoh : Dewi selalu berusaha mengganti gadgetnya, karena ia malu
pada teman-teman sosialitanya yang hampir setiap tahun ganti gadget
setiap ada keluaran baru.
Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi
Narsistik dan memiliki persepsi diri berlebihan
Contoh : Wawan tahun lalu menjabat sebagai Ketua RT, dan pada saat
itu masyarakat sangat mengagumi dan menghargai Wawan karena
memang pribadinya yang baik, sopan, dan ramah pada setiap orang.
Ketika masa periodenya telah habis ia tetap berperilaku yang sama pada
semua orang agar masyarakat tetap menghargainya.
Kebutuhan ambisi dan prestasi social
Mendorong diri mereka untuk mencapi hal-hal yang lebih besar dan lebih
besar sebagai akibat dari ketidakamanan dasar
Contoh : lastri selalu rajin belajar, mengumpulkan tugas tepat pada
waktunya, dan aktif di kelas agar ia bisa menjadi siswa terbaik dan juara
umum di sekolahnya.
Kebutuhan mencukupi diri sendiri dan independensi
Menunjukkan diri dari orang lain dalam rangka untuk menghindari terikat
atau tergantung pada orang lain
Contoh : Wawan adalah seorang pacar yang posesif dan temperamental,
suka mengatur, akhirnya Yuyun pacar si Wawan memutuskan hubungan
dengannya karena sudah tidak tahan dengan sikap Wawan, dan Yuyun
merasa sangat senang dan bebas, ia masih bisa hidup dengan bahagia
tanpa kehadiran Wawan.
Kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan
Terus-menerus berusaha untuk melengkapi kesempurnaan
Contoh : Hasan mendapatkan nilai yang sempurna saat ujian
matematika, padahal saat ulangan ia membuka buku akan tetapi tidak
ada yang mengetahui karena menyembunyikan hal tersebut.
Kesenderungan mendekat: sebagai kepribadian
yang penurut. Mengacu pada kebutuhan neurotic
untuk melindungi diri dari perasaan tidak berdaya.
Kecenderungan menentang: sebagai kepribadian
Gaya hubungan yang agresif. Terdapat kecenderungan melawan
Mengatasi interpersonal orang lain diantaranya kebutuhan akan kekuasaan,
Konflik (interpersonal memanfaatkan orang lain, memperoleh penghargaan
style) dan gengsi, dikagumi, dan mencapai sesuatu.
Kecenderunga menjauh: sebagai kepribadian yang
memsiahkan diri. Merupakan ekspresi dari
kebutuhan akan kesendirian, kebebasan dan
kemandirian.
Diri rendah: adalah kecenderungan yang kuat dan irasional untuk
merusak gambaran nyata diri. Evaluasi negatif mungkin mendorong orang
untuk merasa tak berdaya, khususnya orang tuanya.
Diri nyata: Pandangan subyektif bagaimana diri yang sebenarnya,
mencakup potensi untuk berkembang, kebahagiaan, kekuatan, kemauan,
Konsep diri kemampuan khusus dan keinginan untuk “realisasi diri”, keinginan untuk
spontan menyatakan diri yang sebenarnya.
Diri aktual: adalah kenyataan diri seseorang, fisik dan mental apa
adanya, tanpa dipengaruhi oleh persepsi orang lain.
Diri ideal: Pandangan mengenai diri individu yang diinginkan. Diri ideal
merupakan diri yang selalu ada dalam benak atau hayalan individu.
Menuntut kebutuhan pada diri sendiri tanpa ukuran
Menyalahkan diri semdiri tanpa ampun
Cara
Menghina diri
mengekspresikan
Frustasi diri
kebencian
Menyiksa diri
Tingkah laku dan dorongan merusak diri
7. Melanie Klein (Teori Relasi Objek)
Teori Relasi Objek adalah turunan langsung teori insting dari Freud.Melanie Klein
dibentuk berdasarkan pengamatan teliti terhadap anak-anak kecil.Klein menitikberatkan
pentingnya 4 - 6 bulan setelah kelahiran. Hubungan bayi dan putting susu ibunya sangatlah
penting dan merupakan prototipe bagi hubungan lanjutan seperti ayah dan ibu.
Kecenderungan bayi yang paling awal dalam menghubungkan sebagian objek memberikan
mereka pengalaman-pengalaman tidak realistis atau seperti khayalan yang nantinya akan
mempengaruhi semua hubungan antar pribadi.
Bagian terpenting dari hubungan ini adalah representasi dari psikis internal pada
objek-objek yang terkait erat, seperti putting susu ibunya dan kemudian diproyeksikan
terhadap pasangan hidupnya. Adapun struktur kepribadian menurut Melanie Klein, yaitu:
a. Kondisi psikis bayi yang tidak memulai hidupnya dengan selembar kertas kosong
melainkan dengan sebuah watak yang diwariskan untuk mengurangi kecemasan yang
mereka alami sebagai akibat dari konflik yang dihasilkan oleh daya-daya insting
kehidupan dan kekuatan insting kematian.
b. Fantasi merupakan representasi psikis dari ketaksadaran insting id: yang tidak bisa
dicampur adukkan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki oleh anak-anak dan orang
dewasa.
c. Objek dalam khayalann aktifnya, bayi mengintroyeksi atau mencapai struktur psikis pada
objek-objek eksternal, termasuk penis ayahnya, tangan dan wajah ibunya, serta bagian
tubuh lainnya objek yang diintroyeksikan lebih dari sekedar pemikiran internal mengenai
objek eksternal, mereka juga berkhayal dengan menginternalisasikan objek dalam istilah-
istilah yang berwujud dan konkret.
d. Posisi, Klein memandang bayi manusia secara konstan terlibat dalam konflik mendasar
antara insting hidup dan insting mati, yaitu antara buruk dan baik, cinta dan benci, serta
mencipta dan merusak. Seiring dengan pergerakan ego menuju integritasi dan menjauhi
disintegritasi, secara alamiah bayi akan memilih sensasi yang menyenangkan dari pada
yang membuatnya frustasi. Dua posisi yang dikemukakannya adalah:
1) Posisi Paranoid Skizoidketika berusia 3 – 4 bulan. Pada saat ini, egonya
mempersepsikan dunia eksternal sebagai dunia yang subjektif dan fantastis, bukan
bjektif dan nyata.
2) Posisi Depresi, sejak berusia 5-6 bulan, seorang bayi mulai mengamati objek-objek
eksternal sebagai sebuah keseluruhan dan menyadari bahwa kebaikan dan keburukan
dapat dimiliki oleh orang yang sama yaitu ibunya. Pada waktu yang sama, bayi
mengembangkan gambar yang lebih realistik mengenai ibu dan menyadari bahwa ibu
adalah pribadi yang independen yang bisa baik sekaligus buruk. Selain itu, ego juga
mulai menjadi matang sampai titik dimana dia dapat menoleransi beberapa perasaan
destruktifnya sendiri lebih daripada memproyeksikan perasaan-perasaan itu
keluar.Namun begitu bayi juga menyadari bahwa ibu bisa saja pergi dan hilang
selamanya. Takut akan kemungkinan kehilangan ibu, bayi ingin melindungi dan
menjaga dirinya dari bahaya daya-daya destruktifnya sendiri, impuls-impuls
kanibalistik yang sebelumnya diproyeksikan kepada ibunya.