Вы находитесь на странице: 1из 22

1.

SIGMUND FREUD Lahir : 1856 Freiberg, Moravia, Austro-Hungarian Empire


Wafat : 1939 London, England
Teori dasar dari Sigmund Freud adalah ide tentang alam sadar
(conscious mind) dan alam bawah sadar (unconscious mind).
a) Unconscious mind adalah yang paling dominan dan paling
penting dalam menentukan perilaku manusia. Di dalam
unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang
Dasa teori besar dan insting.
b) Preconscious berperan sebagai jembatan antara conscious dan
unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan
saja.
c) Conscious mind hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-
satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
Id: Beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasunprinciple)
Struktur
Ego: Berkembang dari id agar orang mampu menangani realita
Kepribadian
Super Ego : Merupakan kekuatan moral yang mewakili nilai-nilai
a. Insting hidup: adalah melayani maksud individu untuk
tetap hidup dan memperpanjang ras
Insting
b. Insting mati: disebut instink merusak (destruktif),
keinginan yang tidak disadarinya untuk mati.
Proyeksi: proses melindungi diri dengan menyalahkan
orang lain
Represi: yaitu proses meredakan kecemasan dengan cara
Dinamika menekan sumber kecemasan
Kepribadan Reaksi formasi: yaitu reaksi melawan kecemasan dengan
Mekanisme memutarbalikan fakta
Pertahanan Rasionalisasi: reaksi pembenaran diri dengan alasan
yang selalu membenarkan dirinya
Displacement: yaitu bentuk pertahanan diri yang kita
lampiaskan pada objek yang dianggap lebih aman
Sublimasi: yaitu proses meredakan kecemasan kearah
yang lebih positif
Regresi: proses kemunduran sikap atau reaksi sebagai
respon dari kecemasan
Fikasasi: mekanisme pertahanan diri dengan tetap
menghadapi kecemasan dengan tetap merasa nyaman
Fase oral (usia 0-2 tahun) mulut sebagai area paling menyenangkan dan
sumber kesenangan dengan cara menghisap
Fase anal (usia 2-3 tahun) merupakan fase untuk toilet training
Fase phallic (usia 3-6 tahun) berkaitan dengan identitas gender
Perkembangan = Oedipus complex hasrat anak laki-laki terhadap ibunya
Kepribadian = Electra complex hasrat anak perempuan terhadap ayahnya
Fase laten (usia 6-13 tahun) merupakan fase paling stabil dimana focus
anak2 lebih kepada interaksi social dengan jenis kelamin sama
Fase genital (usia 13- dewasa) merupakan fase terakhir yang dimulai
dengan pubertas dan muncul ketertarikan terhadap lawan jenis
Analisis mimpi Bagi Freud, mimpi bukanlah sekedar “bunga tidur” yang terjadi secara
acak dan tidak memiliki makna, sebaliknya mimpi adalah via regia
(jalan utama) untuk memahami dunia internal individu, yaitu dunia
ketidaksaran. adapun fungsi mimpi yaitu:
a) Wish Fulfillment, yaitu upaya psikis untuk memenuhi keinginan
yang tidak dapat tercapai dalam kenyataan.
b) Mastery Repetition, yaitu usaha psikis untuk menguasai
eksitasi/stressor yang tidak dapat dikuasainya di dalam
kenyataan.

2. CARL GUSTAV JUNG (Psikologi Analitik)


Lahir 26 juli 1875 di Kesswil, Wafat 6 juni 1961 di Kusnacht Swiss
Alam sadar Ego merupakan tingkah laku yang ditampilkan secara
(consciousness) sadar oleh manusia
Struktur
Alam bawah Personal unconscious/Alam bawah sadar personal
Kepribadian
sadar merupakan pengalaman yang dilupakan atau
(unconscious) diabaikan
Persona (topeng atau
citra diri yang ingin
ditunjukkan)
Collective Anima dan animus (sisi
unconcius/Alam bawah feminism pada laki2 dan
sadar kolektif merupakan maskulin pada wanita)
ingatan yang diwariskan Shadow (sisi gelap
dari masa lampau leluhur berupa insting
hewan/kebinatangan)
Self (keseluruhan dari
kepribadian)
Ekstraversi dan Introversi merupakan sikap mental yang berlawanan
Tipe-Tipe arah
Psikologis Introversi (tertutup), berupa sikap yang hanya berorientasi pada pikiran
Fungsi jiwa dan perasaan diri sendiri
(aktivitas jiwa tdk
Ekstraversi (terbuka), berupa sikap yang berorientasi pada dunia luar
berubah meski
dan orang lain
dlm event yg
Fungsi-fungsi jiwa:
berbeda)
1. Thingking/ Pemikir (Rasional)-penilaian benar, salah
Sikap jiwa (arah
dari energy 2. Feeling/ Perasa (Rasional)penilaian senang , tdk senang
psikis/libido 3. Sensing/ Sensasi (Irasional)tdk ada penilaian sadar melalui indra
4. Intuiting/ Intuitif (Irasional) tidak ada penilaian
Ekuivalens merupakan suatu energy yang tidak dapat hilang hanya bisa
berkurang dan berubah dalam bentuk energy lain sama halnya dengan
Dinamika
hokum termodinamika
Kepribadian
Entropi merupakan sikap yang cenderung kearah keseimbangan untuk
menghasilkan keharmonisan, relaksasi dan kepuasan.
Masa anak Tahap anarkis (0-6 tahun) ditandai dengan kesadaran
(childhood) yang kacau dan sporadic/ kadang ada kadang tidak ada
Perkembangan
perkembangan Tahap monarkis (6-8 tahun) ditandai dengan
Kepribadian
ego dimulai perkembangan ego, dan mulainya pikiran verbal dan
ketika anak logika
dapat
membedakan Tahap dualistik (8-12 tahun) ditandai dengan
antara dirinya pembagian ego menjadi 2obyektif dan subyektif
dan orang lain
Usia pemuda berlangsung mulai dari pubertas hingga usia pertengahan.
Mulai berjuang untuk mandiri secara fisik dan psikis dari orang tuanya
Usia pertengahan (middle hood) ditandai dengan aktualisasi potensi
yang sangat bervariasi
Usia tua (old age) mulai tenggelamnya alam sadar kedalam alam tak
sadar, karena berorientasi pada masa lalu dan menjalani hidup tanpa
tujuan

3. ERIK ERIKSON
Lahir 1902 Frankfurt am Main, Germany, Wafat 1994 di Harwich, Massachusetts
Ego Kreatif Body ego: Individu cenderung akan melihat tubunhya
Faktualisasi berbeda dengan tubuh orang lain.
(kumpulan Ego ideal : Individu cenderung berimajinasi untuk
Struktur fakta/data2), memiliki konsep ego yang lebih ideal dibanding
Kepribadian Universalitas,
dengan orang lain.
aktualisasi
Ego identity: gambaran yang dimiliki individu terkait
(hubungan
dengan dunia) diri dalam memainkan peran social dalam lingkungan

Aspek psikoseksual: Sensori Oral


Fase bayi
Krisis psikososial: kepercayaan vs kecurigaan
(0-1 tahun)
Virtue: Harapan
Aspek psikoseksual: otot anal-uretral
Fase anak
Krisis psikososialal: otonomi vs malu/ragu
Perkembangan (1-3 tahun)
Virtue: kemauan
Kepribadian
Aspek psikoseksual: perkelaminan-gerakan
Fase bermain
Kritis psikososial: inisiatif vs perasaan berdosa
(3-6 tahun)
Virtue : tujuan
Fase sekolah Aspek psikoseksual: terpendam
(6-12 tahun) Kritis psikososial: ketekunan vs inferioritas
Virtue : kompetensi
Aspek psikoseksual: pubertas
Adolescence
Krisis psikososial: identitas vs kebingungan peran
(12-20 tahun)
Virtue: kesetiaan
Aspek psikoseksual: perkelaminan
Dewasa awal
Kritis psikososial: keakraban vc isolasi
(20-30 tahun)
Virtue: cinta
Aspek psikoseksual: prokreativita
Dewasa
Krisis psikososial: generativist vs stagnasi
(30-60 tahun)
Virtue: kepedulian
Aspek psikoseksual: generalisasi sensualitas
Usia tua
Kritispsikososial: integritas vs putus asa
(>65 tahun)
Virtue: kebijaksanaan (wisdom)
Merupakan hasil dari interaksi antara kebutuhan
biologis yang mendasar yang di munculkan melalui
Dinamika kepribadian
tindakan2 sosial. Ego adalah sumber kesadaran diri
individu

4. ANNA FREUD lahir di Austria 1895, Wafat di London 1982


Dependency To Emotional Self-Realince (dari ketergantungan
Perkembangan menjadi percaya diri)
Kepribadan Suckling To Relation Eating (dari menghisap menjadi makan
Anna Freud makanan keras)
dalam teorinya Wetting And Soiling To Bowel-Blandder (dari mengompol menjadi
lebih focus pada dapat mengontrol urinasi/defekasi)
perkembangan Irresponsibility To Responsibility In Body Management (dari yang
anak yang tidak bertanggung jawab menjadi bertanggung jawab)
disebut sebagai Egocentricity To Companionship (dari egosentrik menjadi
garis kerjasama)
perkembangan Body To Toy And Play To Work (dari tumbuh menjadi mainan dan
dari bermain menjadi bekerja)
Repression: motivasi untuk melupakan, menekannya kedalam alam
bawah sadar
Denial: motivasi terhadap penolakan, menghalangi kejadian external
kedalam kesadaran, ketika stimulus tersebut mengancam kita,
penolakan terhadap sebuah bahaya 2di;au sana” dengan cara
meniadakan mereka
Asceticism: Sifat dari penyangkalan diri yang lebih besar dengan cara
menyangkal semua keinginan & semua kesenangan duniawi. Biasanya
terjadi pada masa PubertasPada tingkat yang ektrim, remaja mungkin
"mengubah" diri mereka sendiri dengan membatasi asupan makanan
dan tidur dan menahan urin dan feses selama mungkin
Proyeksi: Pemberian makna pada orang lain ketika sesuatu terjadi yang
tidak dapat diterima, maka seolah-olah itu bukan bagian dari dalam diri
kita.
Displacement: Pengalihan impuls, biasanya berperilaku agresif kepada
target pengganti ketika sasaran yang tepat terlalu mengancam
Turning-against-self: pengalihan impuls batin terhadap diri sendiri
Mekanisme
bukan dari luar menuju sasaran yang tepat  menyalahkan diri sendiri
Pertahanan
Rekasi formasi: transformasi impuls yang tidak dapat diterima ke
Diri
lawan mereka dan bentuk yang lebih dapat diterima: biasanya memiliki
kualitas "Wanita terlalu banyak protes". Benci menjadi cinta, Cinta
menjadi benci.
Reversal: mirip dengan reaksi-formasi, pembalikan mengubah impuls
dari aktif ke mode pasif. (kasih kembali ke dirinya)
Sublimation: transformasi impuls ke dalam bentuk sosial yang
produktif dan dapat diterima.
Introjection: menggabungkan ke dalam perilaku sendiri dan keyakinan
karakteristik beberapa objek eksternal atau dikagumi orang.
Isolation: karakteristik obsesif-kompulsif neurosis, impuls dapat
diterima dipertahankan dalam kesadaran tapi divestasi emosi dan
terpisah dari menghubungkan ide-ide untuk mencapai karantina
emosional-intelektual.
Undoing: Upaya untuk menebus rasa bersalah dengan meniadakan
keinginan atau tindakan yang tidak bermoral. Biasanya muncul dengan
perilaku yang berulang-ulang.  kembali menjadi baik seperti semula
sebelum melakukan perbuatan salah
Regresi: Kemunduran perilaku ke tahap sebelumnya.
Altruistic surrender: Penyerah dari pemuasan langsung atau dari
kebutuhan instingtual terjadi untuk memenuhi kebutuhan orang lain
dengan merugikan diri sendiri dan dimana kepuasan dapat dinikmati
hanya melalui introyeksi yang dilakukan untuk orang lain.  sudah ada
pengalaman sebelumnya
Identification with the aggressor: mengadopsi sifat dan tingkah laku
seseorang atau objek ditakuti.
1. Terapi Gabungan (Kekaguman dan Kepercayaan)
Penggabungan antara kekaguman dengan kepercayaan, anak dapat
menjadikan analis sebagai guru untuk menghadapi dunia luar dan
tumbuh sesuai yang diharapkan. Co: memperkenalkan anak pada tokoh
yang memiliki prestasi atau tokoh yang memberikan kontribusi yang
positif atau memberikan arahan bagaimana anak bisa menjadi seperti
Psikoloanalisis
tokoh yang dikaguminya.
anak
2. Melampaui Konflik Struktural: Bahaya Perkembangan
Gangguan perkembangan, ancaman kecemasan berkelanjutan,
baik fisik maupun psikis harus lebuh banyak diperhatikan.
3. Asesmen Metapsikologi
Metapsikologi merupakan penuntun yang mengorganisasikan
informasi dalam kategorisasi yang komprehensif.

5. Margareth Mahler (Psichological Birth)


Margareth S. Mahler memulai pengamatannya tentang rusak parahnya ego yang
berfungsi pada anak psikotik, cardinal tampaknya kesulitan untuk bekerja secara total
sehingga kurangnya pemahaman mengenai apa yang manusia lakukan. Beberapa anak
kadang digambarkan sebagai anak “autis” yang tampaknya terbungkus dalam cangkang
yang tak tersentuh oleh dunia luar.Mahler akhirnya mampu membedakan anak autis, seperti
yang dijelaskan oleh Kanner (1949), dari psikotik simbiosis anak. Adapun perbedaan anak
autis dengan anak psikotik menurut Mahler, yaitu :
No. Anak Autis Anak Psikotik
1 Tampak sejak lahir tidak Melekat pada ibu mereka sehingga
menunjukkan minat yang mereka tidak dapat mengatakan
berkaitan dengan ibu, atau dimana mereka akan memulai dan
untuk setiap orang, sebagai mengakhiri hubungannya
mitra yang diperlukan dalam
berorientasi ke dalam dan
luar realitas
2 Mundur ke tahap paling primitive psikosis hanya terjadi selama 3 sampai 4
dari kehidupannya tahun
3 Gagal untuk keluar dari Gagal untuk menciptakan jarak apapun
cangkang pelindung mereka antara mereka dengan ibunya
atau isolasi primitive
4 Gangguan potensi realitas Simbiosis menganggap satu bagian dari
manusia luar adalah realitas manusia dan diri mereka
terpikirkan dan tak sebagai sosok narsis yang ingin
tertahankan bergabung
Hasil pengamatan tersebut, Mahler menemukan bahwa penyebab anak psikotik karena
adanya kelahiran psikologi. Kelahiran psikologi (psychological birth) merupakan suatu
keadaan seorang anak yang menjadi individu yang terpisah dari pengasuh utamanya
(ibunya) dan pencapaian mendorongnya mencapai kepekaan akan identitas (sense of
identity). Mahler memiliki hipotesis bahwa isu sentral dalam fragmentasi ego anak-anak
yang terganggu adalah kegagalan mereka untuk mengembangkan hubungan simbiosis
normal dengan ibu mereka yang muncul dengan kuat, terpadu, ego independen siap untuk
mengobati diri sendiri dan orang lain. Fitur yang menonjol di masa kanak-kanak psikosis
adalah individuasi, yaitu rasa identitas individu yang tidak tercapai. Untuk mencapai
kelahiran psikologis dan individuasi ini, seorang anak bergerak menjalani tiga tahap
perkembangan utama, yaitu:
a. Autism normal (usia 3 – 4 minggu)
Bayi yang baru lahir memiliki perasaan omnipoten karena seperti telur burung yang
dierami, kebutuhan mereka diasuh secara otomatis tanpa harus mengeluarkan satu pun
upaya.Periode tidur dan tiadanya ketegangan yang cukup lama pada bayi-bayi yang baru
lahir itu.Mahler juga percaya bahwa tahap ini adalah sebuah periode narsisme absolute
bahwa bayi tidak sadar dengan keberadaan pribadi lainnya.Karena itu, dia menyebut
autism normal sebagi tahap “tanpa objek” (objectless), sebuah periode ketika bayi secara
alamiah hanya ingin mencari buah dada ibunya saja.
b. Simbiosis-normal (usia 4 atau 5 bulan)
Selama waktu-waktu ini, bayi bersikap dan berfungsi seolah-olah dia dan ibunya
adalah satu sistem yang omnipoten, sebuah kesatuan dualistik dalam satu batasan sama.
Simbiosis dicirikan oleh tindakan timbal balik bayi dan ibunya.Bayi mengirimkan sinyal
kepada Ibu mengenai rasa lapar, rasa senang dan sebagainya, dan ibu meresponnya
dengan sinyalnya sendiri seperti memberi makan, memeluk, atau tersenyum. Pada usia
ini, bayi dapat menyadari wajah ibunya dan dapat memahami rasa senang atau stresnya.
Namun begitu, relasi objek masih belum dimulai, ibu dan yang lainnya masih dianggap
sebagai “pra-objek”.Anak-anak yang lebih tua usianya bahkan orang dewasa kadang-
kadang juga mundur ke tahap ini untuk mencari kekuatan dan rasa aman dalam
pengasuhan ibu mereka.
c. Pemisahan-individuasi (periode 4 atau 5 bulan sampai usia 30 atau 36 bulan)
Selama waktu ini, anak-anak menjadi terpisah secara psikologis dari ibu-ibu
mereka, mencapai perasaan individuasi, dan mulai mengembangkan perasaan-perasaan
identitas pribadi.Karena anak-anak tidak lagi mengalami kesatuan-dualistik dengan
ibunya, mereka harus menyerahkan delusi omnipoten mereka, dan menghadapi
kerapuhan terhadap ancaman-ancaman eksternal.Kalau begitu, anak kecil dalam tahap
pemisahan-individuasi mengalami bahwa dunia eksternal jauh lebih berbahaya daripada
dua tahap sebelumnya.
Mahler membagi tahap pemisahan-individuasi menjadi empat subtahap yang saling
tumpang tindih.
1) Pembedaan (usia 5 – 7 atau 10 bulan)
Hal ini ditandai oleh pemisahan secara fisik dari orbit simbiotik ibu-bayi.
Senyum bayi merespon senyum ibunya, mengindikasikan ikatan dengan pribadi lain
yang spesifik. Bayi yang sehat secara psikologis akan mengembangkan dunia mereka
dengan melampaui dan menjadi penuh ingin tahu tentang orang-orang asing dan akan
memperhatikan mereka. Sebaliknya, bayi yang tidak sehat akan takut dengan orang
asing dan berusaha menjauh dari mereka. Dan seiring dengan bayi yang mulai
menjauh secara fisik dari ibu dengan belajar merangkak dan berjalan, mereka pun siap
memasuki subtahap berikutnya.
2) Pemisahan-individuasi adalah praktisasi (usia 7 atau 10 – 15 atau 16 bulan)
Selama subtahapan ini, anak-anak dapat membedakan dengan mudah tubuh
mereka dari tubuh ibu, membangun sebuah ikatan spesifik dengan ibu mereka, dan
mulai mengembangkan sebuah ego yang otonom. Namun begitu, selama tahap awal
periode ini, mereka tidak suka jika sampai kehilangan pandangan terhadap ibu
mereka, mereka akan mengikuti ibu dengan mata mereka dan menunjukkan sikap
stress jika ibunya pergi menjauh. Berikutnya, mereka mulai berjalan dan melangkah
ke dunia luar, yang mereka alami sebagai sesuatu yang menyenangkan dan
menggembirakan.
3) Pendekatan Kembali (usia 16 – 25 bulan)
Ketika mereka mulai dapat berjalan dengan lebih mudah, anak-anak tampaknya
lebih banyak terpisah secara fisik dari ibunya namun, paradoksnya, mereka juga lebih
banyak menunjukkan kecemasan akibat pemisahan selama tahap pendekatan kembali
ini daripada selama tahap-tahap sebelumnya. Kemampuan kognitif yang meningkat
membuat mereka jadi lebih sadar akan keterpisahan ini, menyebabkan mereka
berusaha dengan segala cara untuk memperoleh kesatuan-dualistik yang pernah
didapatkannya dengan ibu mereka dahulu. Karena upaya-upaya ini tidak pernah
berhasil, anak-anak di usia ini sering kali berjuang secara dramatis dengan ibu mereka,
sebuah kondisi yang disebut “krisis dari pendekatan-kembali”.
4) Kekonstanan objek libidinal (usia kira-kira terjadi pada tahun ketiga)
Selama waktu ini, anak-anak harus mengembangkan sebuah representasi batin
yang konstan tentang ibu sehingga mereka dapat menoleransi keterpisahan secara fisik
darinya. Jika kekonstanan objek libidinal ini tidak berkembang baik, anak-anak akan
terus bergantung pada kehadiran fisik ibu untuk rasa aman mereka. Selain mencapai
beberapa derajat kekonstanan objek, anak-anak harus mengonsolidasikan
individualitas mereka juga.Artinya, mereka harus belajar untuk berfungsi tanpa
kehadiran ibu dan mulai mengembangkan relasi-relasi objek lainnya.

6. KAREN HORNEY (Psikoanalisis Sosial)


Lahir pada 16 september 1885 di jerman, wafat pada tahu 1952 di new york
Basic Hostility: kondisi terjebak pada diri anak antara rasa
Prinsrip
ketergantungan pada orangtua dan penolakan terhadap orangtua (rasa
kepribadian
tidak suka, benci, dan marah pada orangtua).
Basic Anxiety: perasaan-perasaan helpless(tidak berdaya), kekhawatiran
(kecemasan) menghadapi lingkungan. Basic Anxiety ini merupakan awal
dari neurosis yang bila berkembang terus akan menjadi neurotik
(kecemasan, ketakutan terhadap lingkungan yang sangat berlebihan.
Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan
Keinginan untuk disukai, untuk menyenangkan orang lain, dan memenuhi
harapan orang lain
Contoh : Kaya baru saja pindah di sebuah lingkungan baru, ia berusaha
bersikap baik dan sopan terhadap tetangga barunya agar dapat diterima di
lingkungan baru tersebut.
Kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupan
Berpusat pada pasangan, berlebihan pada cinta dan percaya bahwa
memiliki pasangan akan menyesuaikan semua masalah kehidupan
Contoh : Asnan adalah ketua dari suatu geng dan Suaib adalah anggota
geng. Suaib selalu berlindung kepada Asnan sang ketua geng jika ada
yang mengganggunya, oleh karena itu, Suaib takut berpisah dengan
Asnan.

Kebutuhan Kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit

Neurotik Memilih untuk tetap tidak mencolok dan tanpa diketahui. Mereka
berharap untuk menghindari hal-hal materi
Contoh : Nasra suka sekali menulis diary sejak kecil, bahkan pandai
menulis puisi, ia sebenarnya punya bakat dalam bidang menulis tapi ia
tidak pernah berani untuk mengembangkan bakat menulisnya ataupun
sekedar mengikuti lomba untuk menulis puisi atapun cerpen, karena
Nasra menganggap bahwa menulis hanya pengisi waktu senggangnya.
Kekuasaan mencari kekuasaan demi kepentingannya sendiri, orang2
ini takut keterbatasan pribadi, ketidakberdayaan, dan situasi tak
terkendali.
Contoh : Wahyu ingin sekali menjadi ketua dalam tugas kelompoknya,
agar ia dapat mengatur anggota kelompok sesuai dengan kemauannya
sendiri tanpa mau mendengar pendapat dari anggota kelompoknya.
Kebutuhan mengeksploitasi orang lain
Memandang orang lain dalam hal apa yang dapat diperoleh melalui
hubungan dengan mereka
Contoh : Adit selalu meminjam uang Ani saat ia sedang kesusahan, akan
tetapi Adit tidak pernah membantu Ani saat Ani sedang dalam masalah
dan membutuhkan bantuan Adit.
Kebutuhan pengakuan social atau prestise
Membutuhkan pengakuan dan pujian public
Contoh : Dewi selalu berusaha mengganti gadgetnya, karena ia malu
pada teman-teman sosialitanya yang hampir setiap tahun ganti gadget
setiap ada keluaran baru.
Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi
Narsistik dan memiliki persepsi diri berlebihan
Contoh : Wawan tahun lalu menjabat sebagai Ketua RT, dan pada saat
itu masyarakat sangat mengagumi dan menghargai Wawan karena
memang pribadinya yang baik, sopan, dan ramah pada setiap orang.
Ketika masa periodenya telah habis ia tetap berperilaku yang sama pada
semua orang agar masyarakat tetap menghargainya.
Kebutuhan ambisi dan prestasi social
Mendorong diri mereka untuk mencapi hal-hal yang lebih besar dan lebih
besar sebagai akibat dari ketidakamanan dasar
Contoh : lastri selalu rajin belajar, mengumpulkan tugas tepat pada
waktunya, dan aktif di kelas agar ia bisa menjadi siswa terbaik dan juara
umum di sekolahnya.
Kebutuhan mencukupi diri sendiri dan independensi
Menunjukkan diri dari orang lain dalam rangka untuk menghindari terikat
atau tergantung pada orang lain
Contoh : Wawan adalah seorang pacar yang posesif dan temperamental,
suka mengatur, akhirnya Yuyun pacar si Wawan memutuskan hubungan
dengannya karena sudah tidak tahan dengan sikap Wawan, dan Yuyun
merasa sangat senang dan bebas, ia masih bisa hidup dengan bahagia
tanpa kehadiran Wawan.
Kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan
Terus-menerus berusaha untuk melengkapi kesempurnaan
Contoh : Hasan mendapatkan nilai yang sempurna saat ujian
matematika, padahal saat ulangan ia membuka buku akan tetapi tidak
ada yang mengetahui karena menyembunyikan hal tersebut.
Kesenderungan mendekat: sebagai kepribadian
yang penurut. Mengacu pada kebutuhan neurotic
untuk melindungi diri dari perasaan tidak berdaya.
Kecenderungan menentang: sebagai kepribadian
Gaya hubungan yang agresif. Terdapat kecenderungan melawan
Mengatasi interpersonal orang lain diantaranya kebutuhan akan kekuasaan,
Konflik (interpersonal memanfaatkan orang lain, memperoleh penghargaan
style) dan gengsi, dikagumi, dan mencapai sesuatu.
Kecenderunga menjauh: sebagai kepribadian yang
memsiahkan diri. Merupakan ekspresi dari
kebutuhan akan kesendirian, kebebasan dan
kemandirian.
Diri rendah: adalah kecenderungan yang kuat dan irasional untuk
merusak gambaran nyata diri. Evaluasi negatif mungkin mendorong orang
untuk merasa tak berdaya, khususnya orang tuanya.
Diri nyata: Pandangan subyektif bagaimana diri yang sebenarnya,
mencakup potensi untuk berkembang, kebahagiaan, kekuatan, kemauan,
Konsep diri kemampuan khusus dan keinginan untuk “realisasi diri”, keinginan untuk
spontan menyatakan diri yang sebenarnya.
Diri aktual: adalah kenyataan diri seseorang, fisik dan mental apa
adanya, tanpa dipengaruhi oleh persepsi orang lain.
Diri ideal: Pandangan mengenai diri individu yang diinginkan. Diri ideal
merupakan diri yang selalu ada dalam benak atau hayalan individu.
 Menuntut kebutuhan pada diri sendiri tanpa ukuran
 Menyalahkan diri semdiri tanpa ampun
Cara
 Menghina diri
mengekspresikan
 Frustasi diri
kebencian
 Menyiksa diri
 Tingkah laku dan dorongan merusak diri
7. Melanie Klein (Teori Relasi Objek)
Teori Relasi Objek adalah turunan langsung teori insting dari Freud.Melanie Klein
dibentuk berdasarkan pengamatan teliti terhadap anak-anak kecil.Klein menitikberatkan
pentingnya 4 - 6 bulan setelah kelahiran. Hubungan bayi dan putting susu ibunya sangatlah
penting dan merupakan prototipe bagi hubungan lanjutan seperti ayah dan ibu.
Kecenderungan bayi yang paling awal dalam menghubungkan sebagian objek memberikan
mereka pengalaman-pengalaman tidak realistis atau seperti khayalan yang nantinya akan
mempengaruhi semua hubungan antar pribadi.
Bagian terpenting dari hubungan ini adalah representasi dari psikis internal pada
objek-objek yang terkait erat, seperti putting susu ibunya dan kemudian diproyeksikan
terhadap pasangan hidupnya. Adapun struktur kepribadian menurut Melanie Klein, yaitu:
a. Kondisi psikis bayi yang tidak memulai hidupnya dengan selembar kertas kosong
melainkan dengan sebuah watak yang diwariskan untuk mengurangi kecemasan yang
mereka alami sebagai akibat dari konflik yang dihasilkan oleh daya-daya insting
kehidupan dan kekuatan insting kematian.
b. Fantasi merupakan representasi psikis dari ketaksadaran insting id: yang tidak bisa
dicampur adukkan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki oleh anak-anak dan orang
dewasa.
c. Objek dalam khayalann aktifnya, bayi mengintroyeksi atau mencapai struktur psikis pada
objek-objek eksternal, termasuk penis ayahnya, tangan dan wajah ibunya, serta bagian
tubuh lainnya objek yang diintroyeksikan lebih dari sekedar pemikiran internal mengenai
objek eksternal, mereka juga berkhayal dengan menginternalisasikan objek dalam istilah-
istilah yang berwujud dan konkret.
d. Posisi, Klein memandang bayi manusia secara konstan terlibat dalam konflik mendasar
antara insting hidup dan insting mati, yaitu antara buruk dan baik, cinta dan benci, serta
mencipta dan merusak. Seiring dengan pergerakan ego menuju integritasi dan menjauhi
disintegritasi, secara alamiah bayi akan memilih sensasi yang menyenangkan dari pada
yang membuatnya frustasi. Dua posisi yang dikemukakannya adalah:
1) Posisi Paranoid Skizoidketika berusia 3 – 4 bulan. Pada saat ini, egonya
mempersepsikan dunia eksternal sebagai dunia yang subjektif dan fantastis, bukan
bjektif dan nyata.
2) Posisi Depresi, sejak berusia 5-6 bulan, seorang bayi mulai mengamati objek-objek
eksternal sebagai sebuah keseluruhan dan menyadari bahwa kebaikan dan keburukan
dapat dimiliki oleh orang yang sama yaitu ibunya. Pada waktu yang sama, bayi
mengembangkan gambar yang lebih realistik mengenai ibu dan menyadari bahwa ibu
adalah pribadi yang independen yang bisa baik sekaligus buruk. Selain itu, ego juga
mulai menjadi matang sampai titik dimana dia dapat menoleransi beberapa perasaan
destruktifnya sendiri lebih daripada memproyeksikan perasaan-perasaan itu
keluar.Namun begitu bayi juga menyadari bahwa ibu bisa saja pergi dan hilang
selamanya. Takut akan kemungkinan kehilangan ibu, bayi ingin melindungi dan
menjaga dirinya dari bahaya daya-daya destruktifnya sendiri, impuls-impuls
kanibalistik yang sebelumnya diproyeksikan kepada ibunya.

Adapun mekanisme pertahanan psikis yang diungkapkan oleh Klein, yaitu


a. Introyeksi adalah khayalan yang diperoleh bayi mengenai persepsi dan pengalaman
mereka dengan objek eksternal yang asalnya dari putting susu ibu.
b. Proyeksi, merupakan khayalan yang dirasakan oleh seseorang dalam impuls-impuls yang
sebetulnya dipindahkan oleh orang lain, tidak berasal dari dalam diri sendiri.
c. Pemilahan, Bayi hanya dapat mengatur aspek baik atau buruk yang ada dalam dirinya
dan juga objek eksternal dengan membedakan dan memisahkan, dengan cara
mengesampingkan impuls yang tidak sesuai. Untuk memisahkan objek yang baik dan
yang buruk, ego itu sendiri harus dibagi-bagi. Bayi membentuk sebuah gambaran akan
“aku yang baik” dan “aku yang buruk”, yang memungkinkan mereka untuk berurusan
dengan impuls yang menyenangkan dan impuls yang menghancurkan terhadap objek-
objek eksternal.
d. Identifikasi Proyektif adalah mekanisme pertahanan psikis yang didalamnya bayi
memilah-milahkan bagian-bagian diri mereka yang tidak bisa diterima, kemudian
memproyeksikan bagian-bagian itu kepada objek lain dan akhirnya mengintroyeksikan
kembali bagian-bagian tersebut kembali ke dalam dirinya dalam bentuk yang sudah
diubah atau terdistorsi.
e. Internalisasi berarti bahwa orang melakukan introyeksi dengan memasukkan aspek
eksternal kemudian diolahnya menjadi rangka kerja yang bermakna secara psikologis.
Teori Klein menekankan tiga internalisasi penting yaitu ego, superego, oedipus complex.
1) Ego menurut Klein merupakan dorongan destruktif juga mencintai, dan mengolahnya
melalui pemisahan, proyeksi, dan introyeksi.
2) Superego menurut Klein menghilangkan ancaman aktual apapun dari orang tuanya,
yang terletak kepada insting destruksi bayi itu sendiri yang dialaminya sebagai rasa
cemas.
3) Klein mengungkapkan bahwa oedipus complex terjadi bersamaan dengan tahap oral
dan anal, dan mencapai puncaknya pada tahap genital, yaitu sekitar usia tiga atau
empat tahun. Anak laki-laki atapun perempuan dapat mengarahkan rasa
cintanyaterhadap orang tuanya, baik pada masing-masing orang tua maupun pada
keduanya.

8. DONALD WOODS WINNICOTT (Teori Relasi Objek)


Lahir: 7 April 1896 Plymouth, England
Wafat: 28 januari 1971 London, England
The sguigle: winnicot memberi kertas yang memiliki sebuah
Dasar teori: coretan, ada 1 garis yang dicoret winnicot kemudian winnicot
Teori relasi objek mendorong anak untuk melanjutkan gambar tersebut
memberi penekanan The spatula: winnicot memberikan spatula kepada anak. Disini
yang lebih kecil pada winnicot akan melihat kepercayaan dari kepuasan dalam
dorongan2 biologis. mengambil kepemilikan dari anak. (terbiasa dengan ibunya atau
Lebih menekankan tidak)
pada peran ibu The niffle: winnicot memberikan benda (boneka, gerincingan, dll)
sebagai penggnati/ menjembatangi ketergantungan kepada ibu
The true self (jati diri): merupakan kepribadian individu yang
sesungguhnya
The false self (diri palsu) lima tingkat yang berbeda dari diri
Struktur
palsu
kepribadian
1.Extremely maladaptive Mask (sangat maladaptive). Bukan
Dipengaruhi oleh
dirinya yang ditampilkan secara keseluruhan
hubungan
2. Moderately maladaptive character; sebagai
pengasuhan ibu dan
pelindung/penjaga, (cukup maladaptive). Masih lebih banyak
anaktujuan utama
menggunakan topeng daripada diri sebenarnya/ setengah2
diri palsu adalah
3. Minimally adaptive defender (minimal adaptive). Pada orang-
menutupi diri sejati
orang tertentu dia akan terbuka akan diri sebenarnya
4. Moderator adaptive iminator (cukup adaptive). Meniru orang
lain secara keseluruhan agar dapat diterima
5. Adaptive Fasilitator. Berperilaku dengan identitas diri palsu
dalam bersosialisasi
Centered relating relasi yang paling mendalam diantara dua
pribadi yaitu suatu relasi psikologis dengan dasar fisik/biologis
yang besar (anak berpusat ke ibu)
Centered relating dibantu oleh fungsi mirroring ketika ibu
mencerminkan pada bayi, mood si bayi dan dampaknya pada ibu,
Dinamika sementara bayi mencerminkan kembali pada ibu apa pengalaman
Hubungan yang dirasakannya tentang mothering yang dilakukan ibu.
Interpersonal Centered holding ibu yang memegang peranan penting dalam
Dalam Keluarga perkembangan anak dengan cara merawat, mengasuh anak.  ibu
sebagai pelindung (security blanked). Namun tendensi anti social
lahir ketika tidak dapat rasa aman dari keluarga.
Contextual holding ibu dan bayi berkomunikasi dan berinteraksi
saling berbagi. Bayi diperkenalkan dalam lingkungan selain ibu.
Co: kakek, Dll.
Personality: from muddled to cuddled (dari
berantakanberdekatan)
Bayi selalu dirawat oleh ibunya, untuk pemenuhan kebutuhannya
dapat membedakan dirinya dan orang lain (ibunya)
Contoh seorang bayi yang ketika digendong oleh ibunya akan
merasa aman namun ketika si bayi digendong oleh orang lain
Primitive bayi akan mengangis karena merasa tidak aman bersama orang
personality selain dari ibunya
development Personalization: from (cleaning to weaning)
winnicot style Bayi bisa kelompokkan anggota tubuhnya karena sering
dibersihkan oleh ibunya
Contoh sorang bayi yang dimandikan oleh ibunya, bayi akan
mampu mengenali bagian-bagian tubuhnya seperti tangan, kaki
dan bagian tubuh lainnya saat bayi dimandikan oleh ibunya
Realization: from deraming to sheming (dari mimpi menjadi
rencana). Bayi sadar bahwa ibunya tidak selamanya ada
bersamanya jadi mencari cara alternative lain untuk penuhi
kebutuhannya
Contoh bayi yang ketika lapar dan menyadari bahwa ibunya
sedang tidak ada bayi akan mencari jalan atau alternative lain
agar bisa memenuhi kebutuhannya dengan menghisap jempol
sebagai pemenuhan atas rasa laparnya

9. ALFRED ADLER (Psikologi Individual)


Lahir di penzing Austria 7 februari 1870, Wafat di Aberdeen Scotland 28 mei 1937
Inferiority merupakan perasaan rendah diri yang timbul akibat konflik
Struktur dari dalam diri seseorang (perasaan lemah)
Kepribadian Superiority merupakan perasaan mencoba untuk lebih baik dari orang
lain dan semakin dekat dengan tujuan yang diharapkan
Berjuang untuk keberhasilan (striving for superiority)
Prinsip pertama dari teori Adler adalah kekuatan dinamis di balik
perilaku manusia adalah berjuang untuk meraih keberhasilan dan
superioritas. Tanpa memperhatikan motivasi untuk berjuang, setiap
individu dikendalikan oleh tujuan akhir.

Minat social (social interest)


Nilai dari semua aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang
minat sosial. Adler menegaskan bahwa hanya orang dengan minat sosial
Dinamika yang kuatlah yang bisa berhasil memecahkan masalah di hidup ini.
Kepribadian Gaya hidup (the style of life)
Struktur kepribadian yang self-consistent berkembang menjadi gaya
hidup seseorang. Gaya hidup adalah hasil interaksi antara keturunan
atau bawaan lahir, lingkungan, dan daya kreatif yang dimiliki
seseorang.
Diri yang kreativ (creative self)
Gaya hidup dibentuk oleh daya kreatif yang ada dalam diri manusia.
Adler berpendapat bahwa setiap orang memiliki kontrol terhadap
hidupnya sendiri dan bahwa mereka menciptakan style of life mereka
sendiri.
Tujuan akhir (fistional final goal)
Manusia berjuang demi sebuah tujuan akhir, entah itu superioritas
pribadi atau keberhasilan untuk semua umat manusia. Tujuan akhir
mempunyai makna yang besar karena mempersatukan kepribadian dan
membuat semua perilaku dapat dipahami.
Organ Inferiority: Setidaknya atau paling kurang organ berkembang
cepat menyerah ke tuntutan lingkungan. Pemogokan penyakit hanya
untuk organ yang bersedia.

Aggression Drive: Sikap memusuhi untuk merasakan ketidakberdayaan


dalam memperoleh kepuasan. Bisa menjadi terbalik bergerak ke
kerendahan hati atau ketahuan.

Masculine Protrest: Setiap anak menginginkan untuk menjadi


Perkembangan
kompeten, untuk menjadi unggul dan mengendalikan kehidupan mereka
kep ribadian
sendiri. Lebih kompensasi untuk menjadi “jantan” mengagumi
keberhasilan.

Superiority Striving: Dorongan biologis yang melekat terhadap


ekspansi diri, pertumbuhan dan kompetensi

Perfection Striving: Mencari setelah keberhasilan yang dipilih atau


mimpi, penyelesaian. Berdasarkan subjektif atau fiksi dari nilai-nilai
kehidupan.
Anak pertama (the first-borm child)
menjaga, ambisius, pengatur yang baik,
Birth order
kecemasan tinggi, dan pengkritik)
Adlersetiap pribadi
Anak kedua (the second-born child) motivasi
Penelitian itu unik, setiap
tinggi, suka bersaing, dpt bekerjasama,
individu memilki gaya
pemberontak, dan mudah putus asa)
khas sendiri
Anak paling muda (the youngest child)
ambisius, realistis, manja, suka bergantung
Anak tunggal (the only child) dewasa secara
social, manja, selalau menjadi pusat perhatian,
kerjasama rendah, takut bersaing.
Mimpi (dreams) merupakan upaya oleh pikiran bawah sadar si
pemimpi untuk menciptakan suasana atau keadaan emosi itu, setelah
bangun, akan memungkinkan pemimpi untuk mengambil tindakan yang
mereka telah enggan untuk mencoba. (mimpi adalah sarana untuk
membantu ego dan kegiatannya.)
Ingatan awal (carly recollections) : mengungkap aspek penting dan
berpengaruh dalam kepribadiannya. Apakah kejadian nyata atau fantasi,
dapat mengungkapkan minat kehidupan kita.
Minat bersosialisasi (social enterest): potensi bawaan dalam hal
bekerja sama dengan orang lain mencapai tujuan pribadi dan masyarakat
Diabaikan pada masa kanak-kanak (neglect in childhood):
cenderung mengembangkan perasaan tidak berharga dan pemalu,
depresi, dan kecemasan
1. 1.) Excuses or rationalizing strategies
Neurotik mengembangkan gejala yang menghambat atau
menghalangi beberapa jenis fungsi interpersonal. Neurotik berfikir
bahwa ia tidak perlu melakukkan yang terbaik dengan alasan bahwa
mereka mempunyai penyakit atau sejenis gejala lainnya.
Contoh: Indra menolak untuk membantu ayah dikebun dengan alasan
Alfred’s kepalanya sakit setelah belajar
Neurotic 2. 2.) Aggressive strategies
Safeguarding a) Deprecition adalah strategi neurotic untuk mengevaluasi orang
Strategis lain sehingga perbandingan diri mereka tidak dipandang sebagai
sebuah keunggulan atau ancaman. Neurotic tidak mengunggkapkan
permusuhan secara langsung kepada pesaing, neurotic tampaknya
percaya bahwa tanpa bantuannya, orang lain tidak mampu merawat
diri mereka sendiri.
Contoh: Nanas adalah seorang siswa yang sangat pintar dan dia
selalu menasehati temannya agar terus belajar hingga bias sepertinya
dan dia merasa jika dia tidak mengarahkan temannnya untuk rajin
belajar temannya akan menjadi bodoh
b) Accusation  merasa bahwa secara tidak sadar mereka telah
dihalang-halangi oleh orang lain dan bermaksud untuk menyalahkan
orang lain.
Contoh: Kaya mengendarai motor dalam keadaan mengantuk dan
dalam perjalanan secara tidak sengaja dia menyerempet kendaraan
yang hendak menyebrang, dan Kaya mengatakan bahwa pengendara
itu yang salah karena menyebrang secara tiba-tiba sehingga ia kaget.
Padahal kaya memang kurang focus memperhatikan jalan karena
sedang mengantuk
c) Self-accusation meletakkan kesalahan pada ketidakberuntungan
orang lain, cara ini dilakukan untuk menarik perhatian, simpati, rasa
prihatin, atau pertolongan dari orang lain. Tanpa disadari orang
neurotic yang, menuduh diri sendiri menimbulkan rasa bersalah
sebagai perasaan akan sikap rendah diri. Menuduh diri sendiri dengan
cara membuat dirinya sebagai sasaran tuduhan untuk membuat orang
lain merasa bersalah.
Contoh: Ana adalah kakak dari Ani, Ani selalu mengganggu
kakaknya dan membuat kakaknya merasa kesal sehingga Ana marah
kepada Ani dan ibu mereka pasti datang dan akan membela Ani
3. 3.) Distancing strategies
a) Moving backward terjebak antara keinginan untuk sukses atau
menghindari kegagalan. Hal tersebut membuat seseorang kehilangan
motivasi.
Contoh: Ayu ingin memulai usaha dalam bidang kuliner namun takut
nantinya dia tidak mampu bersaing dan akan bangkrut
b) Standing still tidak jauh berbeda dengan moving backward
seseorang menunjukkan sikap diam ditempat dan tidak bergerak
kemanapun menolak apapun yang memiliki tanggung jawab karena
ketakutan akan kegagalan
Contoh: Naba yang merupakan karyawan perusahan swasta selama
bertahun-tahun dan dia tidak ingin mengambil resiko jika dia harus
keluar dari pekerjaannya untuk memulai usaha baru karena sudah
merasa nyaman dengan pekerjaannya.
c) Hesitation and procrastination sikap menunda-nunda sehingga
bagaimanapun usaha orang tersebut tetap ia akan terlambat.
Seseorang mungkin tidak sadar bahwa ia menciptakan kesulitan bagi
dirinya sendiri dan secra tidak sadar bahwa ia menciptakan kesulitan
bagi dirinya sendiri.
Contoh: hari ini Ani diberi tugas oleh dosennya dan harus dikumpul
dalam dua hari kedepan dan ia merasa itu dapat dikerjakan nanti
karena deadlinenya masih lama, namun keesokannya ani mendapat
tugas lagi dari dosen dan harus dikumpul besok harinya, dan pada
malam harinya ia merasa pusing karena merasa memiliki banyak
tugas
d) Constructing obstacles hampir sama dengan hesitation dan
dengan alasan karena orang mencari masalah yang akan mencegah
mengeluarkan usaha. Seseorang terlalu banyak berkhayal bahwa ia
bisa mendapat keberhasilan, preatsi tanpa mengalami kesalahan dan
hambatan ataupun kendala.
Contoh: Besok Adit akan ujian namun ia merasa tidak perlu belajar
karena ia yakin bahwa besok ujiannya akan lancer dan baik-baik saja
meski tidak belajar

Вам также может понравиться