Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Dapat memahami definisi ISK
2. Dapat mengetahui prevalensi dari ISK
3. Dapat mengetahui etiologi dari ISK
4. Dapat memahami klasifikasi ISK
5. Dapat mengetahui manifestasi klinis dari ISK
6. Dapat memahami jalannya penyakit atau patofisiologi ISK
7. Dapat mengetahui cara penatalaksanaan pada pasien ISK
8. Dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien ISK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 PREVALENSI
2.3 ETIOLOGI
Mikroorganisme yang paling umum menyebabkan infeksi saluran kemih
sejauh ini adalah Escherichia coli yang diperkirakan bertanggung jawab terhadap
80% kasus infeksi, 20% sisanya disebabkan oleh bakteri Gram negatif lain seperti
Klebsiella dan spesies proteus, dan bakteri Gram positif seperti Cocci, Enterococci,
dan Staphylococcus saprophyticus. Organisme terakhir dapat ditemui pada kasus-
kasus infeksi saluran kemih wanita muda yang aktif kegiatan seksualnya. Infeksi
saluran kemih yang berhubungan dengan abnormalitas struktur saluran kemih
sering disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten seperti Pseudomonas aeruginosa,
Enterobacter dan spesies Serratia. Bakteri-bakteri ini juga sering ditemui pada
kasus infeksi saluran kemih, terutama pada pasien yang mendapatkan diagnosa
infeksi saluran kemih (Bint, 2003).
Selain karena bakteri, faktor lain yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya infeksi saluran kemih antara lain kehamilan, menopause, batu ginjal,
memiliki banyak pasangan dalam aktivitas seksual, penggunaan diafragma sebagai
alat kontrasepsi, inflamasi atau pembesaran pada prostat, kelainan pada uretra,
immobilitas, kurang masukan cairan, dan kateterisasi urin (Knowles, 2005).
2.4 KLASIFIKASI
Klasifikasi infeksi saluran kemih dapat dibedakan berdasarkan anatomi dan
klinis. Infeksi saluran kemih diklasifikasikan berdasarkan anatomi, yaitu:
a. Infeksi saluran kemih bawah
Sistitis adalah keadaan inflamasi pada mukosa buli-buli yang
disebabkan oleh infeksi bakteri (Purnomo, 2011). Pasien ISK tanpa komplikasi
terjadi pada perempuan yang sehat dan tidak ada perubahan fungsi traktus
urinarius. Gambaran klinis yang terjadi pada pasien ISK bawah, antara lain
nyeri di daerah suprapubis bersifat sering berkemih, disuria, kadang terjadi
hematuria (Imam, 2013). Bakteri penyebab infeksi saluran kemih bawah
(sistitis) terutama bakteri Escherichia coli, Enterococcus, Proteus, dan
Staphylococcus aureusyang masuk ke buli-buli melalui uretra (Purnomo,
2011). Jumlah koloni bakteri yang ditemukan pada pasien ISK bawah sebesar
>103cfu (colony forming unit)/mL (Grabe et al., 2013).
Berdasarkan presentasi klinis dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Perempuan
Sistitis adalah infeksi saluran kemih disertai bakteriuria bermakna dan
Sindroma uretra akut
2) laki-Laki
Berupa sistitis, prostatitis, epidimidis, dan uretritis.
b. Infeksi saluran kemih atas
Pielonefritis adalah keadaan inflamasi yang terjadi akibat infeksi pada
pielum dan parenkim ginjal (Purnomo, 2011). Gambaran klinis yang terjadi
pada pasien ISK atas, antara lain demam tinggi, nyeri di daerah pinggang dan
perut, mual serta muntah, sakit kepala, disuria, sering berkemih (Imam,
2013).Bakteri penyebab infeksi saluran kemih atas (pielonefritis) adalah
Escherichia coli, Klebsiella spp, Proteus, dan Enterococcus faecalis (Purnomo,
2011). Jumlah koloni bakteri yang ditemukan pada pasien ISK atas sebesar
>104cfu (colony forming unit)/mL (Grabe et al.,2013).
Berdasarkan waktunya terbagi menjadi 2 yaitu:
1) Pielonefritis akut (PNA), adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang
disebabkan oleh infeksi bakteri (Sukandar, 2006).
2) Pielonefritis kronis (PNK), mungkin terjadi akibat lanjut dari infeksi
bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil (Liza, 2006).
Berdasarkan klinisnya, ISK dibagi menjadi 2 yaitu :
a. ISK Sederhana (tak berkomplikasi)
Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi (simple/uncomplicated urinary
tract infection) yaitu bila infeksi saluran kemih tanpa faktor penyulit dan tidak
didapatkan gangguan struktur maupun fungsi saluran kemih.
b. ISK berkomplikasi
Infeksi saluran kemih terkomplikasi (complicated urinary tract
infection) yaitu bila terdapat hal-hal tertentu sebagai infeksi saluran kemih dan
kelainan struktur maupun fungsional yang merubah aliran urin seperti
obstruksi aliran urin, batu saluran kemih, kista ginjal, tumor ginjal, ginjal,
residu urin dalam kandung kemih.
Perbedaan antara infeksi saluran kemih terkomplikasi dan tidak
terkomplikasi yaitu dalam hal kebutuhan pemeriksan penunjang untuk
penegakan diagnosis,lama dan penatalaksanaan,serta gejala infeksi saluran
kemih (Suwitra dan Mangatas, 2004).