Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan yang disebabkan karena
adanya invasi bakteri pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih disebabkan oleh
bakteri Escherechia coli, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa. Infeksi
saluran kemih dapat mengenai baik pria maupun wanita dari semua umur baik anak,
remaja, dewasa maupun umur lanjut. Wanita lebih sering terinfeksi dari pria dengan
angka populasi umum kurang lebih 5-15% (Tessy & Suwanto, 2001).
Antibiotika merupakan terapi utama pada penyakit infeksi saluran kemih. Hasil
uji kultur dan tes sensitivitas sangat membantu dalam pemilihan antibiotika yang tepat.
Efektivitas terapi antibiotika pada infeksi saluran kemih dapat dilihat dari penurunan
angka lekosit urin disamping hasil pembiakan bakteri dari urin setelah terapi dan
perbaikan status klinis pasien. Idealnya antibiotika yang dipilih untuk pengobatan ISK
harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut: dapat diabsorpsi dengan baik, ditoleransi oleh
pasien, dapat mencapai kadar yang tinggi dalam urin, serta memiliki spektrum terbatas
untuk mikroba yang diketahui atau dicurigai. Pemilihan antibiotika harus disesuaikan
dengan pola resistensi lokal, disamping juga memperhatikan riwayat antibiotika yang
digunakan pasien (Coyle et al., 2005).
Menurut WHO sebanyak 25 juta kematian diseluruh dunia pada tahun 2011,
sepertiganya disebabkan oleh penyakit infeksi (WHO, 2011). Infeksi saluran kemih
(ISK) merupakan infeksi dengan keterlibatan bakteri tersering dikomunitas dan hampir
10% orang pernah terkena ISK selama hidupnya. Sekitar 150 juta penduduk di seluruh
dunia tiap tahunnya terdiagnosis menderita infeksi saluran kemih. Prevalensinya sangat
bervariasi berdasar pada umur dan jenis kelamin, dimana infeksi ini lebih sering terjadi
pada wanita dibandingkan dengan pria yang oleh karena perbedaan anatomis antara
keduanya. Infeksi saluran kemih menempati posisi kedua tersering (23,9%) di negara
berkembang setelah infeksi luka operasi (29,1%) sebagai infeksi yang paling sering
didapatkan oleh pasien di fasilitas kesehatan. ISK merupakan penyebab morbiditas dan
mortalitas yang cukup signifikan (Pezzlo, 1992).
Menurut Mardiyati, (2010) tentang evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien
infeksi saluran kemih di RSUD dr.Soeselo Slawi Kabupaten Tegal tahun 2009,
menunjukkan bahwa terdapat 68 pasien yang terdiagnosa ISK dengan 99 peresepan
antibiotik diketahui jenis antibiotik seftriakson (41,41%), sefotaksim (38,39%),
siprofloksasin (9,09%), ofloksasin (1,01%), norfloksasin (2,02%), amoksisilin (4,04%),
dan co-amoksilav (1,01%). Tepat indikasi sebanyak 100%, tepat obat 28,28%, tepat
pasien 100% (68 pasien), dan tepat dosis 25,25%.
Penggunaan antibiotik yang rasional sebanyak 10,10%. Penelitian Mardiyati
menunjukkan bahwa rasionalitas penggunaan antibiotik pada penyakit infeksi saluran
kemih masih sangat rendah. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan menimbulkan
berbagai permasalahan seperti pengobatan kurang efektif, peningkatan resiko terhadap
keamanan pasien, resistensi bakteri terhadap antibiotik dan tingginya biaya pengobatan
(Kemenkes RI, 2011).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan ISK?
2. Bagaimana prevalensi dari ISK?
3. Apa etiologi dari ISK?
4. Apa saja klasifikasi ISK?
5. Apa manifestasi klinis dari ISK?
6. Bagaimana jalannya penyakit atau patofisiologi ISK?
7. Bagaimana cara penatalaksanaan pada pasien ISK?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien ISK?

1.3 TUJUAN
1. Dapat memahami definisi ISK
2. Dapat mengetahui prevalensi dari ISK
3. Dapat mengetahui etiologi dari ISK
4. Dapat memahami klasifikasi ISK
5. Dapat mengetahui manifestasi klinis dari ISK
6. Dapat memahami jalannya penyakit atau patofisiologi ISK
7. Dapat mengetahui cara penatalaksanaan pada pasien ISK
8. Dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien ISK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI ISK


Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan dimana kuman atau
mikroba tumbuh dan berkembang biak dalam saluran kemih dalam jumlah
bermakna (IDAI, 2011). Istilah ISK umum digunakan untuk menandakan adanya
invasi mikroorganisme pada saluran kemih (Haryono, 2012). ISK merupakan
penyakit dengan kondisi dimana terdapat mikroorganisme dalam urin yang
jumlahnya sangat banyak dan mampu menimbulkan infeksi pada saluran kemih
(Dipiro dkk, 2015).
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan keadaan inflamasi di bagian sel
urotelium yang melapisi saluran kemih. Infeksi saluran kemih akut yang terjadi
pada organ padat (epididimis, testis, prostat, dan ginjal) lebih berat daripada organ
berongga (ureter atau uretra) dilihat dari keluhan rasa nyeri bahkan keadaan klinis
yang berat (Purnomo, 2011).
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat adanya mikroorganisme
dalam urin dan memiliki potensi untuk menginvasi jaringan-jaringan pada saluran
kemih. Infeksi saluran kemih (ISK) bergantung pada banyak faktor seperti usia,
jenis kelamin, prevalensi bakteriuria dan faktor predisposisi yang menyebabkan
perubahan struktur saluran kemih termasuk ginjal. Dalam keadaan normal, urin
juga mengandung mikroorganisme, umumnya sekitar 10² hingga 104 bakteri/ml
urin. Pasien didiagnosis infeksi saluran kemih bila urinnya mengandung lebih dari
105 bakteri/ml (Coyle et al., 2005).

2.2 PREVALENSI

2.3 ETIOLOGI
Mikroorganisme yang paling umum menyebabkan infeksi saluran kemih
sejauh ini adalah Escherichia coli yang diperkirakan bertanggung jawab terhadap
80% kasus infeksi, 20% sisanya disebabkan oleh bakteri Gram negatif lain seperti
Klebsiella dan spesies proteus, dan bakteri Gram positif seperti Cocci, Enterococci,
dan Staphylococcus saprophyticus. Organisme terakhir dapat ditemui pada kasus-
kasus infeksi saluran kemih wanita muda yang aktif kegiatan seksualnya. Infeksi
saluran kemih yang berhubungan dengan abnormalitas struktur saluran kemih
sering disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten seperti Pseudomonas aeruginosa,
Enterobacter dan spesies Serratia. Bakteri-bakteri ini juga sering ditemui pada
kasus infeksi saluran kemih, terutama pada pasien yang mendapatkan diagnosa
infeksi saluran kemih (Bint, 2003).
Selain karena bakteri, faktor lain yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya infeksi saluran kemih antara lain kehamilan, menopause, batu ginjal,
memiliki banyak pasangan dalam aktivitas seksual, penggunaan diafragma sebagai
alat kontrasepsi, inflamasi atau pembesaran pada prostat, kelainan pada uretra,
immobilitas, kurang masukan cairan, dan kateterisasi urin (Knowles, 2005).

2.4 KLASIFIKASI
Klasifikasi infeksi saluran kemih dapat dibedakan berdasarkan anatomi dan
klinis. Infeksi saluran kemih diklasifikasikan berdasarkan anatomi, yaitu:
a. Infeksi saluran kemih bawah
Sistitis adalah keadaan inflamasi pada mukosa buli-buli yang
disebabkan oleh infeksi bakteri (Purnomo, 2011). Pasien ISK tanpa komplikasi
terjadi pada perempuan yang sehat dan tidak ada perubahan fungsi traktus
urinarius. Gambaran klinis yang terjadi pada pasien ISK bawah, antara lain
nyeri di daerah suprapubis bersifat sering berkemih, disuria, kadang terjadi
hematuria (Imam, 2013). Bakteri penyebab infeksi saluran kemih bawah
(sistitis) terutama bakteri Escherichia coli, Enterococcus, Proteus, dan
Staphylococcus aureusyang masuk ke buli-buli melalui uretra (Purnomo,
2011). Jumlah koloni bakteri yang ditemukan pada pasien ISK bawah sebesar
>103cfu (colony forming unit)/mL (Grabe et al., 2013).
Berdasarkan presentasi klinis dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Perempuan
Sistitis adalah infeksi saluran kemih disertai bakteriuria bermakna dan
Sindroma uretra akut
2) laki-Laki
Berupa sistitis, prostatitis, epidimidis, dan uretritis.
b. Infeksi saluran kemih atas
Pielonefritis adalah keadaan inflamasi yang terjadi akibat infeksi pada
pielum dan parenkim ginjal (Purnomo, 2011). Gambaran klinis yang terjadi
pada pasien ISK atas, antara lain demam tinggi, nyeri di daerah pinggang dan
perut, mual serta muntah, sakit kepala, disuria, sering berkemih (Imam,
2013).Bakteri penyebab infeksi saluran kemih atas (pielonefritis) adalah
Escherichia coli, Klebsiella spp, Proteus, dan Enterococcus faecalis (Purnomo,
2011). Jumlah koloni bakteri yang ditemukan pada pasien ISK atas sebesar
>104cfu (colony forming unit)/mL (Grabe et al.,2013).
Berdasarkan waktunya terbagi menjadi 2 yaitu:
1) Pielonefritis akut (PNA), adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang
disebabkan oleh infeksi bakteri (Sukandar, 2006).
2) Pielonefritis kronis (PNK), mungkin terjadi akibat lanjut dari infeksi
bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil (Liza, 2006).
Berdasarkan klinisnya, ISK dibagi menjadi 2 yaitu :
a. ISK Sederhana (tak berkomplikasi)
Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi (simple/uncomplicated urinary
tract infection) yaitu bila infeksi saluran kemih tanpa faktor penyulit dan tidak
didapatkan gangguan struktur maupun fungsi saluran kemih.
b. ISK berkomplikasi
Infeksi saluran kemih terkomplikasi (complicated urinary tract
infection) yaitu bila terdapat hal-hal tertentu sebagai infeksi saluran kemih dan
kelainan struktur maupun fungsional yang merubah aliran urin seperti
obstruksi aliran urin, batu saluran kemih, kista ginjal, tumor ginjal, ginjal,
residu urin dalam kandung kemih.
Perbedaan antara infeksi saluran kemih terkomplikasi dan tidak
terkomplikasi yaitu dalam hal kebutuhan pemeriksan penunjang untuk
penegakan diagnosis,lama dan penatalaksanaan,serta gejala infeksi saluran
kemih (Suwitra dan Mangatas, 2004).

Вам также может понравиться

  • Syok
    Syok
    Документ2 страницы
    Syok
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Tiara LP Ileus Fix
    Tiara LP Ileus Fix
    Документ10 страниц
    Tiara LP Ileus Fix
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ3 страницы
    Bab 1
    nadya destia rahmio
    Оценок пока нет
  • Naskah Roleplay 3
    Naskah Roleplay 3
    Документ12 страниц
    Naskah Roleplay 3
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • KULIAH-ASKEP-KATARAK-ppt Fix
    KULIAH-ASKEP-KATARAK-ppt Fix
    Документ48 страниц
    KULIAH-ASKEP-KATARAK-ppt Fix
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • LP Adhf Fix
    LP Adhf Fix
    Документ19 страниц
    LP Adhf Fix
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar Keracunan
    Kata Pengantar Keracunan
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar Keracunan
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Kuliah Tonsilitis Kronis
    Kuliah Tonsilitis Kronis
    Документ39 страниц
    Kuliah Tonsilitis Kronis
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • LP Ileus
    LP Ileus
    Документ13 страниц
    LP Ileus
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Rehabilitasi Jantung Fix
    Rehabilitasi Jantung Fix
    Документ23 страницы
    Rehabilitasi Jantung Fix
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Makalah Keracunan Kel 2
    Makalah Keracunan Kel 2
    Документ42 страницы
    Makalah Keracunan Kel 2
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Patofis Femur Fix
    Patofis Femur Fix
    Документ7 страниц
    Patofis Femur Fix
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Pathway Hipoglikemia
    Pathway Hipoglikemia
    Документ2 страницы
    Pathway Hipoglikemia
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Pre Planning Penyuluhan Asam Urat
    Pre Planning Penyuluhan Asam Urat
    Документ5 страниц
    Pre Planning Penyuluhan Asam Urat
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • TB Paru
    TB Paru
    Документ9 страниц
    TB Paru
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • SAP TB PARU Baru
    SAP TB PARU Baru
    Документ10 страниц
    SAP TB PARU Baru
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • SAP TB PARU Baru
    SAP TB PARU Baru
    Документ10 страниц
    SAP TB PARU Baru
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Kelompok 9 Kejang-Kejang
    Kelompok 9 Kejang-Kejang
    Документ16 страниц
    Kelompok 9 Kejang-Kejang
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Kejang Pada Anak
    Kejang Pada Anak
    Документ21 страница
    Kejang Pada Anak
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Status Epileptikus
    Status Epileptikus
    Документ20 страниц
    Status Epileptikus
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Askep Pemasangan GIPS
    Askep Pemasangan GIPS
    Документ16 страниц
    Askep Pemasangan GIPS
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Cover Baru
    Cover Baru
    Документ1 страница
    Cover Baru
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Askep Non Hemoragik
    Askep Non Hemoragik
    Документ22 страницы
    Askep Non Hemoragik
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Makalah Scoop and Run Fix
    Makalah Scoop and Run Fix
    Документ10 страниц
    Makalah Scoop and Run Fix
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Sap Senam DM
    Sap Senam DM
    Документ19 страниц
    Sap Senam DM
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ21 страница
    Bab 1
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Sap Senam DM
    Sap Senam DM
    Документ19 страниц
    Sap Senam DM
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Makalah Scoop and Run Fix
    Makalah Scoop and Run Fix
    Документ10 страниц
    Makalah Scoop and Run Fix
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan (Sap) TB Paru Di Ruang 29 Rsud Dr. Saiful Anwar Malang
    Satuan Acara Penyuluhan (Sap) TB Paru Di Ruang 29 Rsud Dr. Saiful Anwar Malang
    Документ10 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan (Sap) TB Paru Di Ruang 29 Rsud Dr. Saiful Anwar Malang
    Tiara Putri
    Оценок пока нет
  • Polip Servik
    Polip Servik
    Документ15 страниц
    Polip Servik
    Mas Mahardika
    100% (2)