Вы находитесь на странице: 1из 3

TUGAS INDIVIDU

PERAWATAN PALIATIF DENGAN PENDEKATAN


BUDAYA DAN AGAMA

Disusun Oleh

TATI MARGARETA

SNR.18213056

PROGRAM KHUSUS S1 NON REGULER KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2019
TUGAS INDIVIDU

1. Berikan penjelasan contoh perawatan Paliatif dengan Pendekatan Budaya.


Jawab:
Contoh Budaya Suku Dayak Kanayatn
Biasanya ini dilakukan apabila pasien atau keluarga dinyatakan bahwa di penyakit pasien
tersebut tidak lagi bisa di sembuhkan dengan pengobatan dan perawatan di rumah sakit,
maka pasien dan keluarga memutuskan:
 Pengobatan Dukun:
Istilah ritual untuk pengobatan ini dikenal dengan Balenggang, dimana pasien di jampi-
jampi dengan air kemudian dukun mengelilingi sesajen yang berisi persembahan-
persembahan seperti ayam/ lemang dll, dukun menari nari berkeliling membawa
mandau, dan sambil melakukan ritual tersebut di area tubuh pasien yang sakit, dukun
akan mengeluarkan penyakit-penyakit dengan cara dihisap atau dicabut dengan gigi,
maka akan didapatkan jarum atau paku/rambut yang keluar dari tubuh pasien tersebut
dan ini dianggap menjadi penyebab penyakit pasien.
 Pengobatan Alternatif dengan obat-obat herbal, atau ramuan akar kayu atau tumbuhan
di racik untuk dijadikan obat, biasanya diberikan dengan cara ditempel di bagian tubuh
yang sakit atau langsung di minum airnya/ dimakan.
Misalnya: pasien dengan CA hepar (acites), ditempel ramuan di area perut yang
sakit/membuncit.

2. Berikan penjelasan contoh perawatan Paliatif dengan Pendekatan agama


Jawab:
Perawatan Paliatif dengan pendekatan agama Kristen Protestan:
 Pelayanan kerohanian
Pasien beragama Kristen Protestan pada fase terminal atau sakratul maut akan dilayani
oleh Pendeta atau hamba Tuhan untuk pelayanan kerohanian atau konseling tujuannya
untuk berdoa dan memberikan pelayanan penginjilan (membacakan ayat-ayat alkitab),
memberikan penghiburan dan kekuatan, Pendeta atau Hamba Tuhan/ konselor akan
memastikan apakah pasien sudah sungguh sungguh telah menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juru Slamatnya, dan apabila pasien tersebut belum di Baptis (pertobatan/
pembersihan dosa) maka pasien akan di Baptis oleh Pendeta agar benar-benar siap dan
tenang saat ajal menjemput.
 Selain pasien, keluarga pasien dipersiapkan juga dan dilayani oleh Pendeta atau Hamba
Tuhan, agar keluarga bisa menerima dengan ikhlas hal terburuk (kematian) kapan saja
bisa terjadi, dilakukan dengan konseling dan berdoa.

Вам также может понравиться