Вы находитесь на странице: 1из 11

REVIEW JURNAL

Dibimbing oleh :
Erna Puji Astutik, S.Si., M.Pd., M.Sc.

Disusun oleh :
Mifta Arumdani(165500110)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
APRIL 2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke Hadirat Allah S.W.T. yang senantiasa


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesehatan, kesempatan dan kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan review jurnal ini tepat pada waktunya guna memenuhi
tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
Review jurnal ini untuk memberikan penjelasan/pemaparan mengenai isi jurnal yang
direview yang meliputi metode, model yang digunakan dan hasil dari eksperimen.
Penyelesaian penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan paritsipasi
semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Djoko Adi Walujo, ST., MM., DBA selaku Rektor Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya.
2. Erna Puji Astutik, S.Si., M.Pd., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Penelitian yang turut membimbing dalam penyelesaian tugas ini.
3. Teman-teman yang turut mendukung,
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, penulis
mengharapkan kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun. Penulis juga berharap
makalah ini dapat bermafaat bagi para pembaca.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………...1
BAB II RINGKASAN JURNAL
A. Reviw jurnal 1....................................................................................... 2
B. Review jurnal 2 ..................................................................................... 3
C. Review jurnal 3 ..................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
A. Review jurnal 1 ..................................................................................... 7
B. Review jurnal 2 ..................................................................................... 7
C. Review jurnal 3 ..................................................................................... 7
BAB IV KESIMPULAN dan SARAN ……………………………………..8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Dengan belajar matematika orang dapat mengembangkan kemampuan berpikir matematis. Dengan
kata lain, pembelajaran matematika bertujuan untuk membiasakan siswa mampu berpikir secara
sistematis, logis, kritis, dan kreatif, khususnya mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
Berpikir kritis adalah suatu mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Berpikir kritis
juga merupakan penyelidikan yang diperlukan untuk mengeksplorasi situasi, fenomena pertanyaan
atau masalah untuk menyusun hipotesis atau konklusi, yang memadukan semua informasi yang
dimungkinkan dan dapat diyakini kebenarannya. Kemampuan berpikir kritis siswa mempengaruhi
hasil belajar. Terlalu sering para guru meminta siswa untuk menceritakan kembali, mendefinisikan,
mendriskipsikan daripada mengkritik, menganalisis dan menarik kesimpulan, akibatnya tidak banyak
siswa yang mampu berpikir secara mendalan.
Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan perlu adanya pengemasan
pembelajaran yang menarik. Dengan inovasi model pembelajaran diharapkan akan tercipta suasan
belajar aktif, siswa lebih kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran, serta memperoleh hasil
pembelajaran yang optimal. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah problem based learning.
Dalam model problem based learning, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga
siswa tidak hanya mempelajari konsep namun mampu memahami metode ilmiah untuk memecahkan
masalah tersebut. Maka dari itu model pembeljaran problem based learning merupakan salah satu
model pmbelajaran yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa.

1
BAB II

RINGKASAN JURNAL

1. REVIEW JURNAL NASIONAL 1


a. Identitas Jurnal
Judul penelitian :Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis Siswa SMPN 5 Sumbul
Penulis : Aprilita Sianturi, Tetty Natalia Sipayung, Frida Marta Argareta Simorangkir
Lembaga penulis : pendidikan matematika, Universitas Katolik Santo Thomas
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Matematika
Nomor/volume/tahun : 1 / 6 / maret 2018
Lembaga penerbit : pendidikan matematika, Universitas Katolik Santo Thomas

b. Ringkasan Bagian Jurnal


a) Pendahuluan
Salah satu mata pelajaran yang dapat membantu siswa untuk dapat menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan yang memiliki peranan penting dalam pendidikan adalah matematika.
Dengan belajar matematika orang dapat mengembangkan kemampuan berpikir matematis. Dengan
kata lain, pembelajaran matematika bertujuan untuk membiasakan siswa mampu berpikir secara
sistematis, logis, kritis, dan kreatif, khususnya mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan perlu adanya pengemasan
pembelajaran yang menarik. Dengan inovasi model pembelajaran diharapkan akan tercipta suasan
belajar aktif, siswa lebih kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran, serta memperoleh hasil
pembelajaran yang optimal. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah problem based learning.
Dalam model problem based learning, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga
siswa tidak hanya mempelajari konsep namun mampu memahami metode ilmiah untuk memecahkan
masalah tersebut. Maka dari iyu model pembeljaran problem based learning merupakan salah satu
model pmbelajaran yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan menerapkan
model pembelajaran problem based learning pada pembelajaran matematika diharapkan siswa akan
mampu menggunakan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah
dengan menggunakan berbagai strategi penyelesaian.

b) Kajian teori
Berpikir kritis adalah suatu mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Berpikir kritis
juga merupakan penyelidikan yang diperlukan untuk mengeksplorasi situasi, fenomena pertanyaan
atau masalah untuk menyusun hipotesis atau konklusi, yang memadukan semua informasi yang
dimungkinkan dan dapat diyakini kebenarannya. Kemampuan berpikir kritis siswa mempengaruhi
hasil belajar. Terlalu sering para guru meminta siswa untuk menceritakan kembali, mendefinisikan,
mendriskipsikan daripada mengkritik, menganalisis dan menarik kesimpulan, akibatnya tidak banyak
siswa yang mampu berpikir secara mendalan.
Dalam model Problem Based Learning (PBL), fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih
sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga
metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu, siswa tidak saja harus memahami
konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh
pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam
pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir kritis.
Problem Based Learning (PBL) atau model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan salah
satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini seperti
yang dikemukakan dalam beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Hasil penelitian oleh Ramadhani, Mukhtar & Edi Syahputra (2014)
mengemukakan bahwa terdapat perbedaan kemampuan penalaran logis antara siswa yang diajarkan
2
dengan pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan ekspositori dengan rata-rata tes
kemampuan penalaran kelas eksperimen adalah 15,59% dan kelas kontrol adalah 12,70%.

c) Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
penelitian eksperimen semu yaitu penelitian yang tidak melakukan perlakuan penuh di kelas kontrol.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negri 5 Sumbul yang berada di Desa Sileuleu Parsaoran, Kecamatan
Sumbul, kabupaten Dairi. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII semester ganjil tahun
pelajaran 2017/2018. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negri 5 Sumbul tahun
pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 3 kelas, yaitu VIII-1, VIII-2, dan VIII-3 dengan masing-masing
kelas terdiri dari beberapa orang siswa.

d) Pembahasan
Dalam penelitian ini melibatkan satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Siswa dalam kelas
eksperimen memperoleh perlakuan berupa model Problem Based learning (PBL). Sedangkan siswa
pada kelas kontrol memperoleh pembelajaran biasa oleh guru mata pelajaran matematika. Dari ketiga
kelas tersebut, terpilih kelas eksperimen yaitu kelas VIII1 dan kelas kontrol yaitu kelas VIII-2.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII-1 dan Kelas VIII-2 SMP
Negeri 5 Sumbul. Dari sumber data tersebut akan diukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa
dan respon siswa terhadap model Problem Based Leraning (PBL). Desain penelitian yang digunakan
peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan dan non-tes (angket).
Teknik tes yang dimaksud adalah tes kemampuan berpikir kritis matematis dan teknik nontes (angket)
untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Teknik tes meliputi tes
kemampuan berpikir kritis matematis dalam penelitian ini terdiri dari 5 soal berbentuk uraian.
Kemampuan berpikir kritis yang dapat diukur dari soal-soal yang diberikan meliputi: (1) Elementary
clarification (memberikan panjelasan sederhana), (2) Basic support(membangun keterampilan dasar),
(3) Inference (menyimpulkan), dan (4) Strategies and tactics (strategi dan taktik).

e) Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1) Kemampuan
berpikir kritis matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based Learning
(PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hal ini
menunjukkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap kemampuan
berpikir kritis matematis siswa; (2)Respon siswa positif terhadap model Problem Based Learning
(PBL). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa termotivasi dalam belajar dengan
menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

2. REVIEW JURNAL NASIONAL 2


a. Identitas Jurnal
Judul penelitian : Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa
SMP melalui Pembelajaran Berbasis Masalah
Penulis : T. Jumaisyaroh, E.E. Napitupulu, dan Hasratuddin
Lembaga penulis :Program pasca sarjana Universitas Negeri Medan
Nama jurnal : JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334
Nomor/volume/tahun : 2/5/ Deember 2014
Lembaga penerbit : Jurusan Matematika FMIPA UNNES

b. Ringkasan Bagian Jurnal


a) Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam
pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan
3
pelajaran lain. Selain itu, sebagaimana yang tercantum dalam standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah mata pelajaran matematika (Depdiknas, 2006:139) telah disebutkan bahwa
mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Harapannya dengan pembelajaran matematika siswa dapat
memiliki kemampuan berpikir tersebut terutama yang mengarah kepada kemampuan berpikir kritis
matematis.
Berpikir kritis matematis merupakan dasar proses berpikir untuk menganalisis argumen dan
memunculkan gagasan terhadap tiap makna untuk mengembangkan pola pikir secara
logis.Keterampilan berpikir kritis mate- matis sangat penting bagi siswa karena dengan keterampilan
ini siswa mampu bersikap rasional dan memilih alternatif pilihan yang terbaik bagi dirinya. Selain itu,
menanamkan kebiasaan berpikir kritis matematis bagi pelajar perlu dilakukan agar mereka dapat
mencermati berbagai persoalan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari (Somakim, 2011:43).
b) Kajian teori
Noer (2009:474) bahwa berpikir kritis matematis merupakan sebuah proses yang mengarah pada
penarikan kesimpulan tentang apa yang harus kita percayai dan tindakan yang akan dilakukan.
Menurut Susanto (2013:121) berpikir kritis matematis adalah suatu kegiatan berpikir tentang idea
atau gagasan yang berhubungan dengan konsep atau masalah yang diberikan.
Sedangkan menurut Ennis (dalam Ismaimuza, 2010:2) berpikir kritis matematis adalah suatu proses
berpikir dengan tujuan mengambil keputusan yang masuk akal tentang apa yang diyakini berupa
kebenaran dapat dilakukan dengan benar.
Selain itu, menanamkan kebiasaan berpikir kritis matematis bagi pelajar perlu dilakukan agar mereka
dapat mencermati berbagai persoalan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari (Somakim, 2011:43).
c) Metode penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang bertujuan
untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemandirian belajar
siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Ar-Rahman
Percut yang berlokasi di Jalan Kangkungan Dusun II Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan
pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang direncanakan berlangsung pada awal sampai
akhir Maret 2014 selama 5 kali pertemuan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa di sekolah SMP Ar-Rahman Percut sedangkan sampel
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Ar-Rahman Percut dengan mengambil sampel
dua kelas sebanyak 60 orang dimana terdiri dari 30 orang siswa pada kelas VIII-A sebagai kelas
eksperimen dan 30 orang siswa pada kelas VIII-B sebagai kelas kontrol.

d) Pembahasan
Setelah pengujian prasyarat analisis data di dapat bahwa N-Gain berpikir kritis matematis
berdistribusi normal dan homogen maka analisis yang digunakan adalah analisis parametrik
dengan menggunakan anava dua jalur.
Berdasarkan Tabel 1 maka pengu- jian hipotesis statistik pertama dilakukan untuk menguji
apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajar dengan
pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari- pada siswa yang diajar dengan
pembelajaran langsung.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan nilai F pada faktor pembelajaran
(pembelajar- an berbasis masalah dan pembelajaran langsung) sebesar 114,94 dengan nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari taraf signifikasi 0,05 sehingga H0 ditolak.
Dengan kata lain, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara
siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan siswa yang diberi
pembelajaran langsung. Pengujian hipotesis statistik kedua dilakukan untuk menguji apakah
terdapat interaksi antara kemampuan awal matematika siswa dan pembelajaran terhadap
peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa pada taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05 nilai F sebesar 0,327 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,722 lebih besar dari taraf signifikasi yaitu 0,05 sehingga H0 diterima.

4
Oleh karena o=itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan
KAM siswa terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
e) Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan sebagai berikut:Peningkatan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah lebih
tinggi daripada yang diberi pembelajaran langsung.

3. REVIEW JURNAL INTERNASIONAL


a. Identitas Jurnal
Judul penelitian : EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODELS OF CRITICAL
THINKING ABILITY STUDENTS ON THE EARLY MATHEMATICS ABILITY
Penulis : Ikman, Hasnawati, Monovatra Freddy Rezky
Lembaga penulis : LECTURER DEPARTMENT MATHEMATIC EDUCATION UHO
Nama jurnal : international Journal of Education and Research
Nomor/volume/tahun : 7 / 4 / july 2016
Lembaga penerbit : LECTURER DEPARTMENT MATHEMATIC EDUCATION UHO
b. Ringkasan Bagian Jurnal
a) Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu manifestasi dari budaya manusia yang persyaratan dinamis dan
perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan ini sejalan dengan
perubahan budaya dalam kehidupan. Matematika adalah bidang studi yang
memiliki peran penting dalam pendidikan. Penguasaan matematika adalah suatu keharusan untuk
belajar matematika di sekolah buku teks masih cenderung berorientasi dan kurang terkait dengan
kehidupan sehari-hari siswa (Amri, 2013: 2). konsep belajar cenderung abstrak jika
menggunakan pidato atau metode pembelajaran konvensional, sehingga konsep-konsep matematika
sulit dimengerti.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran berbasis masalah (PBL).
PBL pemilihan model juga sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika yang berfokus pada cara
berpikir atau penalaran, mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan kemampuan untuk
memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide-ide. Hal ini sejalan dengan pendapat Cunningham
et al (Karlimah, 2010: 63), bahwa pembelajaran berbasis masalah sebagai strategi pembelajaran yang
secara bersamaan mengembangkan strategi pemecahan masalah, pengetahuan disiplin, dan
keterampilan menempatkan siswa dalam kegiatan untuk memecahkan masalah dengan membuat
konfrontasi struktur masalah dalam bentuk masalah nyata di -Day kehidupan sehari-hari. Melalui
model siswa PBL juga belajar untuk mengambil tanggung jawab untuk belajar, bukan hanya menerima
informasi secara pasif, tetapi harus secara aktif mencari informasi yang diperlukan sesuai dengan
kemampuan yang ada. Dalam PBL belajar mahasiswa diwajibkan untuk mengajukan pertanyaan dan
mengungkapkan pendapat, menemukan informasi yang relevan dari sumber-sumber yang tersembunyi
untuk menemukan cara yang berbeda (alternatif) untuk mendapatkan solusi, dan menemukan cara
yang paling efektif untuk memecahkan masalah (Husnidar, 2014: 72 ).
b) Kajian teori
Dalam PBL belajar mahasiswa diwajibkan untuk mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan
pendapat, menemukan informasi yang relevan dari sumber-sumber yang tersembunyi untuk
menemukan cara yang berbeda (alternatif) untuk mendapatkan solusi, dan menemukan cara yang
paling efektif untuk memecahkan masalah (Husnidar, 2014: 72 ).
c) Metode
Penelitian ini dilakukan di SMA 1 Wawotobi-Unaaha Tenggara Sulawesi Tahun Akademik 2015 /
2016. Subyek penelitian ini terdiri dari siswa kelas X 9 ada 34 orang sebagai kelas eksperimen, dan
siswa di kelas X 10 ada 31 orang sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan Acak
Kelompok Kontrol pretest-posttest. Desain 31 orang sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yang

5
digunakan Acak Kelompok Kontrol pretest-posttest. Desain 31 orang sebagai kelas kontrol. Desain
penelitian yang digunakan Acak Kelompok Kontrol pretest-posttest.
d) Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada tahun akademik SMA 1 Wawotobi-Unaaha Sulawesi Tenggara
2015/2016 terdiri dari X 9 siswa kelas sebagai kelas eksperimen, dan X 10 siswa kelas sebagai kelas
kontrol. Setiap kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diobati dengan model yang
pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Kedua
kelas ini (kelas dan kontrol eksperimen kelas) memiliki kemampuan untuk memulai yang sama
dengan nilai yang ditunjukkan dari kemampuan
matematika awal siswa dari dua kelas itu datar pada nilai rata-rata 36,7 untuk X 9 siswa kelas dan 35,8
untuk X 10 siswa kelas. matematika awal siswa dari dua kelas itu datar pada nilai rata-rata 36,7 untuk
X 9 siswa kelas dan 35,8 untuk X 10 siswa kelas. matematika awal siswa dari dua kelas itu datar pada
nilai rata-rata 36,7 untuk X 9 siswa kelas dan 35,8 untuk X 10 siswa kelas. matematika awal siswa dari
dua kelas itu datar pada nilai rata-rata 36,7 untuk X 9 siswa kelas dan 35,8 untuk X 10 siswa kelas.
matematika awal siswa dari dua kelas itu datar pada nilai rata-rata 36,7 untuk X 9 siswa kelas dan 35,8
untuk X 10 siswa kelas.
e) Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kami menyimpulkan sebagai berikut .
 Kemampuan berpikir kritis kelas X 9 SMA 1 Wawotobi-Unaaha Sulawesi dengan
model pembelajaran berbasis masalah adalah media minimal,
 Kemampuan berpikir kritis kelas X 10 SMA 1 Wawotobi-Unaaha Sulawesi dengan
model pembelajaran konvensional adalah media maksimal
 Rata-rata N-Gain untuk masing-masing indikator kemampuan berpikir kritis
matematika di kelas X 9 oleh pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa di kelas X 10 oleh model pembelajaran konvensional di
SMA 1 Wawotobi-Unaaha Sulawesi Tenggara, dan
 Ada perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis matematis antara siswa
kelas X 9 model pembelajaran berbasis masalah dan X kelas 10 oleh model
pembelajaran konvensional untuk semua Klasifikasi N-Gain (tinggi, sedang, dan
rendah) di SMA Negeri 1 Wawotobi-Unaaha Sulawesi Tenggara.

6
BAB III

PEMBAHASAN

1. REVIEW JURNAL NASIONAL 1


a. Pada bagian pendahuluan, menurut saya penulis suudah menjelaskan dengan detail pentingnya
kemampuan berpikir kritis yang harus dimiliki siswa
b. Pada bagian kajian teori, penulis menjabarkan beberapa teori yang membahas tentang
pemikiran kritis yang harus dimiliki setiap siswa
c. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen semu yang diterapkan pada
siswa SMP negeri 5 Sumbul. Penulis menerapkannya pada kelas VIII tahun ajaran 2017/2018
d. Pada pembahasan menurut saya, kerangka jurnal tersebut sangat lengkap mulai dari
pengumpulan data, pengambilan populasi dan sampel, serta hasil dari penelitian sudah sangat
jelas bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning sangat berpengaruh pada
kemampuan berpikir kritis siswa.
e. Pada kesimpulan, saya setuju dengan isi kesimpulan jurnal tersebut karena isi kesimpulan
sudah mencakup penjelasan yang dijelaskan oleh penulis tentang hasil penelitian yang
dilakukan, dan pada kesimpulan penulis menjelaskan ulang hasil penelitian menggunakan
bahasa yang singkat dan jelas

2. REVIEW JURNAL NASIONAL 2


a. Pada bagian pendahuluan, menurut saya penulis menjelaskan dengan detail tentang latar
belakang dari penulisan jurnal tersebut. Penulis juga menjelaskan pentingnya kemampuan
berpikir kritis siswa agar mendapatkan hasil belajar yang maksmal,
b. Pada bagian kajian teori, penulis menjabarkan beberapa teori yang membahas tentang
pemikiran kritis yang harus dimiliki setiap siswa
c. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang
bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis.
d. Pada pembahasan menurut saya, kerangka jurnal tersebut sangat lengkap mulai dari
pengumpulan data, pengambilan populasi dan sampel, serta hasil dari penelitian sudah sangat
jelas bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning sangat berpengaruh pada
kemampuan berpikir kritis siswa.
e. Pada kesimpulan, saya setuju dengan isi kesimpulan jurnal tersebut karena isi kesimpulan
sudah mencakup penjelasan yang dijelaskan oleh penulis tentang hasil penelitian yang
dilakukan, dan pada kesimpulan penulis menjelaskan ulang hasil penelitian menggunakan
bahasa yang singkat dan jelas

3. REVIEW JURNAL INTERNASIONAL


a. Pada pendahuluan menurut analisis saya jurnal ini sudah bagus, namun penulis kurang
lengkap menjelaskan tentang pentingnya kemampuan berpikir kritis yang harus dimiliki
siiswa.
b. Pada bagian kajian teori, penulis menjabarkan beberapa teori yang membahas tentang
pemikiran kritis yang harus dimiliki setiap siswa
c. Penulis menggunakan metode eksperimen, dan menerapkannya pada siswa kelas X
d. Menurut saya pembahasannya sudah lengkap dan sudah sangat jelas
e. Pada bagian kesimpulan penelitian, penulis sudah menulis kesimpulan dari hasil yang
diperoleh menggunakan bahasa yang singkat dan jelas

7
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan review ketiga jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model
pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi siswa karna mempengaruhi hasil belajar. Dengan
berpikiran kritis siswa mampu mengerti pembahsan secara mendalam
B. Saran
Dari isi setiap jurnal diatas sudah jelas dan lengkap, akan tetapi akan lebih baik lagi jika pada
pembahasan dijelaskan lebih spesifik lagi.

Вам также может понравиться