Вы находитесь на странице: 1из 7

ANALISA KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

MENGGUNAKAN MODEL (Q,r) DAN TINGKAT PELAYANAN


SISTEM PERSEDIAAN DI PT. X
Imas Widowati, Asep Hermawan
Manajemen Industri, STT Wastukancana Purwakarta
imas_widowati@yahoo.com

Abstract

The complexity of the inventory system is affected by the variation of the factors that influence the supply system
as the demand, lead time material delivery time and production rate. The development model of supply is still
required to unravel the basic aspects of the inventory system in order to support the understanding of the
relationships among the factors that influence. On one side of the emerging interests of the organization or
company to improve the company's financial performance by trying to push inventory levels as small as possible
and attempt to provide a level of service inventory system as possible for the users or consumers. Judging from
the economic aspect, the amount of inventory will provide huge cost consequences. Inventory system service
levels (service level) indicates the proportion of the number of requests that can be satisfied to total demand
within a specific time period. The greater the number, the higher inventory service level inventory system. In this
study aims to determine the policy of raw materials in PT. X so obtained total cost of the minimum and
determine the level of service inventory system (Service Level) raw materials in PT. X in order to give
satisfaction to the customer. By using the inventory policy model (Q, r) will result lost control of the case of sale
inventory system for each raw material on PT. X and also supplies the measured performance of the service level
inventory system (Service Level) for each raw material given in kosumen PT.X, where the outcome is already
high with an average of 97.48%.

Keywords: Inventory System, Inventory Models (Q, r), Level Service

ABSTRAK

Kompleksitas permasalahan sistem persediaan dipengaruhi oleh adanya variasi faktor-faktor yang
mempengaruhi sistem persediaan seperti jumlah permintaan, lead time waktu pengiriman material dan laju
produksi. Pengembangan model persediaan masih diperlukan untuk mengungkap aspek dasar sistem persediaan ,
untuk mendukung pemahaman hubungan diantara faktor-faktor yang mempengaruhi. Disatu sisi muncul
kepentingan organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerja finansial perusahaan dengan berusaha
menekan tingkat persediaan sekecil mungkin dan upaya untuk memberikan tingkat pelayanan sistem persediaan
yang sebaik mungkin bagi pemakai atau konsumen.Dilihat dari aspek ekonomi, jumlah persediaan akan memberi
konsekuensi biaya yang besar. Tingkat pelayanan sistem persediaan (service level) menunjukan proporsi jumlah
permintaan yang dapat dipenuhi terhadap total permintaan dalam periode waktu tertentu. Semakin besar jumlah
persediaan maka akan semakin tinggi tingkat pelayanan sistem persediaan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kebijakan bahan baku di PT. X sehingga diperoleh total biaya minimum dan menentukan tingkat
pelayanan persediaan (Service Level) bahan baku di PT. X agar dapat memberikan kepuasan terhadap
konsumen. Dengan menggunakan model kebijakan persediaan (Q, r) diperoleh hasil pengendalian sistem
persediaan model (Q,r) dengan kasus lost sale untuk setiap bahan baku pada PT. X dan tingkat pelayanan
persediaan untuk setiap bahan baku yang diberikan pada kosumen sudah tinggi dengan rata-rata 97,48%

Kata kunci: Inventory System, Model Persediaan (Q, r), Tingkat pelayanan persediaan (Service Level)

27
1.Pendahuluan
Pada lingkungan internal suatu organisasi, 1.3 Manfaat Penelitian
persediaan akan menjadi perhatian dari berbagai Dari hasil penelitian perusahaan
unit organisasi yang memiliki tingkat kepentingan diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut
yang berbeda-beda bahkan bertentangan satu :
sama lain. Pada dasarnya persediaan merupakan 1. Dapat memberikan tolak ukur tingkat
suatu masalah yang harus dihadapi oleh semua pelayanan yang lebih baik.
organisasi. Munculnya persediaan dapat 2. Memperkirakanpersediaandan
disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan meningkatkan profitabilitas dengan
antara permintaan dan pengadaan, sehingga meminimumkan ongkos persediaan.
memerlukan waktu untuk melakukan kegiatan
fisik yang berkaitan dengan material atau bahan
baku. Ada empat faktor persediaan yang dapat 2. Tinjauan Teori
dijadikan alasan munculnya masalah persediaan, a. Sistem Persediaan
yaitu : faktor waktu, faktor discontinuity, faktor Sistem persediaan ditujukan untuk menjawab
ketidakpastian dan faktor ekonomi. permasalah yang berkaitan dengan pengendalian
Masalah persediaan menjadi tidak persediaan, yaitu menentukan apa, kapan dan
sederhana, seiring dengan bertambahnya jenis dan berapa item-item persediaan yang harus dipesan
jumlah material yang dibutuhkan dengan sumber dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomis,
dan cara pengadaan yang berbeda. Sebaliknya keterbatasan sumberdaya, produksi, distribusi dan
persediaan menjadi masalah yang sangat lain-lain.
sederhana jika kebutuhan material dari waktu Kompleksitas permasalahan sistem persediaan
kewaktu dapat dipastikan ketersediaanya. dipengaruhi oleh adanya variasi faktor-faktor
Dalam menentukan sistem persediaan yang mempengaruhi sistem persediaan seperti
terjadi kontradiksi antara tingkat pelayanan sistem jumlah permintaan, lead time waktu pengiriman
persediaan dan konsekuensi biaya. Dilihat dari material dan laju produksi. Pengembangan model
aspek ekonomi, jumlah persediaan akan memberi persediaan masih diperlukan untuk mengungkap
konsekuensi biaya yang besar. Tingkat pelayanan aspek dasar sistem persediaan , untuk mendukung
sistem persediaan (service level) menunjukan pemahaman hubungan diantara faktor-faktor yang
proporsi jumlah permintaan yang dapat dipenuhi mempengaruhi.
terhadap total permintaan dalam periode waktu b. Model Persediaan (Q, r)
tertentu. Semakin besar jumlah persediaan maka Model persediaan (Q,r) bertujuan untuk
akan semakin tinggi tingkat pelayanan sistem mendapatkan nilai optimal dari Q dan r, untuk
persediaan. meminimasi total ongkos persediaan yang
Disatu sisi muncul kepentingan organisasi diinginkan /unit/ waktu. Model (Q,r) memiliki
atau perusahaan untuk meningkatkan kinerja karakteristik sistem persediaan sebagai berikut:
finansial perusahaan dengan berusaha menekan   Ukuran pemesanan (Q) tetap
tingkat persediaan sekecil mungkin dan upaya  Reorder point antar pemesanan (r)
untuk memberikan tingkat pelayanan sistem bervariasi
persediaan yang sebaik mungkin bagi pemakai
atau konsumen. Notasi yang digunakan untuk
menggambarkan model (Q,r) ini adalah :
1.1 Perumusan Masalah  D= Rata-rata jumlah demand
1. Bagaimana menentukan kebijakan bahan baku  H= Ongkos simpan perunit
di PT. X agar di peroleh total ongkos yang  μ= Ongkos kekurangan perunit
minimum?
  A= Ongkos pesan perpesanan
2. Bagaimana menentukan tingkat pelayanan  g(x,t) = Fungsi populasi profitabilitas
sistem persediaan (Service Level) bahan baku bersyarat dari permintaan x pada waktu
di PT. X agar dapat memberikan kepuasan lead time t, x ˃ 0

terhadap konsumen?  I(t) = p.d.f dari lead time t, t ˃ 0

 F(t) = f.d.f dari permintaan x pada saat
1.2 Tujuan Penelitian lead time
1. Untuk menentukan kebijakan bahan baku di
PT. X agar di peroleh total ongkos yang
Tiga komponen dari total ongkos untuk
minimum?
model (Q,r). Elsayed A & Boucher O,Thomas
2. Untuk mengetahui seberapa besar kinerja (1994: 88-94) adalah sebagai berikut : a. Ongkos
persediaan dengan menentukan tingkat Pesan
pelayanan sistem persediaan (Service Level) Setiap saat pesanan akan ditentukan
bahan baku di PT. X terhadap konsumen? dengan harga A dengan rata-rata N =D/Q.
28
Dengan Model Q pesanan dapat dilakukan
kapan saja, dimana ongkos pesan adalah
AD/Q c. Menentukan Tingkat Pelayanan Sistem
b. Ongkos Simpan Persediaan (Service Level)
Ongkos simpan persediaan adalah h. I, Persaman yang digunakan untuk menentukan
dimana I merupakan rata-rata perbedaan siklus tingkat pelayanan dalam Elsayed A & Boucher, O
yang dijelaskan pada gambar 2.1. Kita akan Thomas (1994: 102) sebagai berikut :
mendapatkan penyelesaian untuk I dengan
menunjukan harga nilai lebih dari semua
siklus.
c. Ongkos Kekurangan ..............................(2.6)
Kekurangan persediaan muncul apabila
terjadi kondisi kekurangan persediaan 1. Usulan pemecahan masalah
(stockout). Langkah pemecahan masalah yang dilakukan
Pada saat kekurangan terjadi, adalah :
pengurangan jumlah dilakukan dengan persam a. Model Yang Digunakan
aan dalam E,Elsayed A & Boucher,Thomas Model yng digunakan dalam penelitian ini
(1991: 90) sebagai berikut: adalh model (Q,r) yang memiliki karakteristik
 Jumlah Eksfektasi persiklus adalah : sistem persediaan ukuran pemesanan (Q) tetap
 dan reorder point antar pemesanan (r) bervariasi.
Bahan pertimbangan dalam pemilihan model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
.......(2.1)  Tingkat ketersediaan bahan baku semaksimal
 mungkin sehingga dapat mengatasi kondisi
  kekurangan persediaan.
 Persamaan Profitabilitas terjadi kekurangan:  Total ongkos persediaan yang terjadi dapat
 ditekan seminimal mungkin.
b. Tahapan Pemecahan Masalah
1. Pengumpulan data
.................................(2.2)
Data yang digunakan dalam penelitian
 ini berhubungan dengan sistem persediaan
 Dengan mengalikan persamaan (2.1) dan (2.2) pada kasus lost sale yaitu ongkos pesan,
yang berhubungan dengan biaya dan ongkos simpan, ongkos kekurangan, ongkos
penambahan ongkos setup, didapat total pembelian, lead time, demand masa lalu.
ongkos persediaan : 2. Pengolahan Data
 Pengolahan data yang dilakukan dalam
 penelitian ini meliputi : pengujian kecocokan
fungsi distribusi, penentuan jumlah
 ....(2.3 pemesanan dan titik pemesanan ulang optimal,
) menghitung total ongkos persediaan .
 3. Analisa dan pembahasan, yang merupakan
 penilaian hasil dari pengolahan data.
 Persamaan untuk menentukan jumlah 4. Kesimpulan
pemesanan awal : Setelah analisa dan pembahasan maka ditarik
kesimpulan.

....................................(2.4)

 Persamaan untuk menentukan jumlah


pemesanan ulang sebagai berikut :

............................(2.5)

29
4.3 Hasil Perhitungan Jumlah Pemesanan Q*
Dan Titik Pemesanan r* Optimal.
2. Hasil & Pembahasan Dibawah ini merupakan tabel hasil
4.1 Data Model Persediaan (Q,r) perhitungan jumlah pemesanan Q dan Re order
4.1.1 Data Kebutuhan Bahan Baku Point r untuk setiap bahan bakuyang adapat
Data kebutuhan bahan baku diperoleh dari meminimasi total ongkos persediaan.
penurunan kebutuhan akan produk. Berdasarkan
hasil peramalan permintaan produk dengan Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Jumlah Pemesanan Q*
Metoda Brown Dan Titik Pemesanan r* Optimal
N S
Rata2 Kebutuhan /bulan O Bahan Baku S(x) r* Q* S F
(Lembar)
No Produk Komponen
Ukuran Jum 0,00
Kode (mm) lah 1 SPCH 2,3 4 4 27 0 6
Pedal Comp 2,6x40x 0,00 1
1 Brake Pedal Brake SPCH 2,3 42 13 2 SPCH 5,0 2 10 35 0 5
ARM Brake 0,00
Rod SPCH 5,0 5x76x72 42 3 SPCH 1,6 5 1 19 0 3
Hook Stocp 1,6x12x STKM BA- 0,07 1
Switch SPCH 1,6 40 4 4 19,1 4 559 1658 0 8
o 0,00
ARM Brake STKM 19,1x40 5 STKM BA-6 2 20 610 0 2
Pedal BA-19,1 4 27 0,01 1
Boss Brake STKM 6 SS4008-7 4 935 3477 0 4
Pedal BA-6 o 6x15 64 0,00 1
Stay Leg SS4008- 7 SP-2 0 16 67 0 2
2 Shield Bar 7 o 7x273 45 NUT HEX 0,40
Stay R SP-2 2x14x55 8 M6 7 9 371 0 2
238 0,00
Stay L SP-3 2x14x56 3 9 SP-2,3 2 7 39 0 9
Stay Nut SP-4 2x14x57 0,16
NUT HEX o 10 SS4008-6 8 98 1412 0 4
Nut Hex M6 M6 6,5x1,6 81 Sumber: Pengolahan Data
Stay FR No 2,3x57x 394
3 Plate Comp No Plate SP-2,3 155 7 4.4 Total Ongkos Persediaan
SS4008-
Stay FR 6 o 6x205 433
Total Ongkos Persediaan TC untuk setiap
Tabel 4.1 Data Kebutuhan Bahan Baku bahan baku pertahun adalah sebagai berikut
Produk

4.2. Pengujian Kecocokan Fungsi Distribusi 10 SS4008-6 1,693 16,919 Terima Ho


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa Sumber : Pengolahan Data
data yang digunakan mengikuti pola distribusi
2 2
Uniform. dimana X < X α(Tabel) maka Ho diterima. Tabel 4.4 Total Ongkos Persediaan TC Untuk
Untuk hasil pengujiannnya dapat dilihat pada tabel Setiap Bahan Baku Pertahun
4.2. TC
TC
NO Bahan Baku TC Pesan(A) TC Simpan (h) Kekurangan
Persediaan
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji (v)
Kecocokan Distribusi pertahun pertahun pertahun pertahun

No Bahan Baku X2 X2 α Hipotesis 1 SPCH 2,3 981.037,04 1.061.993,88 6.592,83 2.049.624


1 SPCH 2,3 0 16,919 Terima Ho 2 SPCH 5,0 2.427.657,14 2.495.745,89 13.446,79 4.936.850
2 SPCH 5,0 0 16,919 Terima Ho
3 SPCH 1,6 434.526,32 447.406,94 30.723,06 912.656
3 SPCH 1,6 0 16,919 Terima Ho STKM
BA-
4 STKM BA-19,1 2,023 16,919 Terima Ho 4 19,1 2.965.807,00 2.954.995,10 16.234,57 5.937.037
5 STKM BA-6 0 16,919 Terima Ho STKM
BA-
6 SS4008-7 1,95 16,919 Terima Ho 5 6 274.072,13 275.144,27 111,24 549.328
7 SP-2 5,851 16,919 Terima Ho 6 SS4008-7 2.342.999,14 2.340.565,50 3.458,76 4.687.023
8 NUT HEX M6 1,95 16,919 Terima Ho 7 SP-2 1.963.880,60 2.059.305,77 3.049,42 4.026.236
NUT HEX
9 SP-2,3 1,693 16,919 Terima Ho
8 M6 248.495,96 248.766,76 1.468,55 498.731
9 SP-2,3 1.406.871,79 1.482.720,08 6.550,48 2.896.142
30
10 SS4008-6 632.087,82 946.635,78 1.543,83 1.580.267 batang dengan titik pemesanan ulang r*=
559 batang dengan total persediaan TC =
TOTAL 13.677.434,94 14.313.279,97 83.179,53 28.073.894,44 Rp. 5.937.036,67
Sumber : Hasil Pengolahan Data
 Bahan Baku STKMBA-6 adalah jumlah
optimal pemesanan Q* = 610
4.5. Hasil Tingkat Pelayanan Sistem Persediaan batangdengan titik pemesanan ulang r*=
(Service Level) 20 batang dengan total persediaan TC =
Rp. 549.327,64
Dari hasil perhitungaan tingkat pelayanan bahan  Bahan Baku SS4008-7 adalah jumlah
baku ada pada tabel 4.5. optimal pemesanan Q* =3477 batang
dengan titik pemesanan ulang r*= 935
Tabel 4.5 Hasil Tingkat Pelayanan Sistem Persediaan batang dengan total persediaan TC = Rp.
(Service Level)
4.687.023,39
 Bahan Baku SP2 adalah jumlah optimal
No Bahan Baku Tingkat Pelayanan pemesanan Q* = 67 lembar dengan titik
1 SPCH 2,3 100% pemesanan ulang r*= 16 lembar dengan
2 SPCH 5,0 100% total persediaan TC = Rp. 4.026.235,79
 Bahan Baku Nut Hex M-6 adalah jumlah
3 SPCH 1,6 100%
optimal pemesanan Q* =371 batang
4 STKM BA-19,1 98.4% dengan titik pemesanan ulang r*= 9
5 STKM BA-6 100% batang dengan total persediaan TC = Rp.
498.731,27
6 SS4008-7 99.5%
 Bahan Baku SP 2,3 adalah jumlah optimal
7 SP-2 100% pemesanan Q* = 39 lembar dengan titik
8 NUT HEX M6 81.8% pemesanan ulang r*= 7 lembar dengan
SP-
total persediaan TC = Rp. 2.896.142,35
9 2,3 10000%
 Bahan Baku SS4008-6 adalah jumlah
10 SS4008-6 95.1% optimal pemesanan Q* = 1412batang
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan titik pemesanan ulang r*= 98
batang dengan total persediaan TC = Rp.
5. Kesimpulan 1.580.267,43
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil 2. Kinerja persediaan juga diukur dari tingkat
pengolahan data adalah sebagai berikut : pelayanan untuk setiap bahan baku yang
1. Penentuan kebijakan optimal secara umum diberikan pada kosumen. Hasil pengolahan
dilakukan melalui pendekatan minimal total data service level sistem persediaan PT.X
biaya persediaan yang mempertimbangkan pada konsumen sudah tinggi dengan rata-
komponen biaya simpan, biaya pesan dan rata 97,48% dari hasil tingkat pelayanan
biaya kekurangan persediaan. Hasil untuk bahan baku SPHC2.3, SPHC 5.0,
pengendalian sistem persediaan dengan SPHC 1.6, STKMBA-6, SP-2, SP-2.3 sudah
model (Q,r) dengan kasus lost sale untuk 100%. Bahab baku STKMBA-19.1sebesar
setiap bahan baku pada PT. X sebagai 98,4%, bahan baku SS4008-7 sebesar
berikut : 99,5%, Bahan baku sebesar 81,8% dan
 Bahan Baku SPHC 2,3 adalah jumlah bahan baku SS4008-6 sebesar 95,1%..
optimal pemesanan Q* = 27 lembar
dengan titik pemesanan ulang r*= 4 Daftar Pustaka
lembar dengan total persediaan TC = Rp.
2.049.632,74 Asep Hermawan, 2002, Menentukan Kebijakan
 Bahan Baku SPHC 5,0 adalah jumlah Persediaan Bahan Baku dengan Model (Q, r)
optimal pemesanan Q* = 10 lembar Di PT. Sinar Terang Logam Jaya Bandung,
dengan titik pemesanan ulang r*= 10 Skripsi, Universitas Pasundan Bandung
lembar dengan total persediaan TC = Rp. A.Elsayed and Boucher Thomas, 1994, Analysis and
4.936.849,82 Control Of Production System, Second
 Bahan Baku SPHC 1,6 adalah jumlah Edition, Prentice Hall International, Inc
optimal pemesanan Q* = 19 lembar Rangkuti, Freddy, 1996, “ Manajemen Persediaan,
dengan titik pemesanan ulang r*= 1 Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada,
lembar dengan total persediaan TC = Rp. Jakarta
912.656,31 Smith, Spancer B, 1969, Computer Based
 Bahan Baku STKMBA-19,1 adalah Production And Inventory Control, Prentice
jumlah optimal pemesanan Q* = 1658 Hall International, Inc
31
Tersine, Richard J, 1994, “Principle of Inventory
and Materials Management, Prentice Hall,
Inc Englewood Cliffs, New Jersey
Yamit, Zulian, 1999, “ Manajemen Persediaan, “
Edisi Pertama, Ekonisia Fakultas Ekonomi
UII Condong catur, Depok, Sleman,
Yogyakarta

32

Вам также может понравиться