Вы находитесь на странице: 1из 14

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN


RISK AND RETURN

KELOMPOK V

MUHAMMAD ARU SETIAWAN 1821011012


EVI NOVITASARI 1821011014
ABDUH RAHMAT AMRI 1821011015
SHOLHAN AZIZ 1821011031
MUTMAINAH 1821011039
HUSNI 1821011019
ERYA NOUR SEPTIANY 1821011030

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan imbalan yang
lebih besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah "High Risk High Return". Ada trade off
antara risk dan return, sehingga dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan keuangan yang
mempunyai risiko dan tingkat pengembalian yang berbeda-beda pengambilan keputusan keuangan
perlu memperhitungkan risiko relatif keputusannya. Untuk mengukur risiko relatif digunakan
koefisien variasi, yang menggambarkan risiko per unit imbalan yang diharapkan yang ditunjukkan
oleh besarnya standar deviasi dibagi tingkat pengenbalian yang diharapkan.
Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan
keuangan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa
mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan.
Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian
yang diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika.
Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalam struktur keuangan
perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap secara periodik
berupa beban bunga. Hal ini akan mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi pemegang saham,
karena perusahaan harus membayar bunga sebelum memutuskan pembagian laba bagi pemegang
saham. Dengan demikian, risiko keuangan menyebabkan variabilitas laba bersih (net income) lebih
besar.
BAB II
RINGKASAN KASUS

Ketika suami Mary Owens ,Ralph meninggal sekitar tiga bulan lalu dia meninggalkan
sebuah keberuntungan kecil, yang selama ini telah dikumpulkan semasa hidup yang sangat hemat
dan dengan berinvestasi di saham biasa. Ralph bekerja sebagai engineer bedah pabrik selama lebih
dari 30 tahun dan telah mengambil keuntungan penuh dari tabungan rencana pensiun perusahaan
Namun, daripada membeli satu set diversifikasi investasi dia menginvestasikan uangnya ke
beberapa perusahaan yang tumbuh tinggi. Lebih dari waktu portofolio investasi telah tumbuh
menjadi sekitar $ 900.000 yang terutama terdiri atas saham 3 perusahaan. Disisi lain, Mary adalah
orang yang sangat konservatif dan hati-hati. Dia mengabdikan hidupnya untuk menjadi ibu rumah
tangga dan mengangkat dua anak yang tumbuh menjadi dewasa yang memiliki karir yang cukup
sukses. Jim, 28 tahun, telah mengikuti jejak Ralph. Selain menjadi sebagai seorang insinyur, ia
mengejar gelar MBA di sekolah bisnis bergengsi. Annette, 26 tahun, sedang menyelesaikan
residensinya di sebuah rumah sakit metropolitan utama.
Meskipun Marry dan Ralph telah menikmati kehidupan pernikahan yang indah, Ralph yang
mengelola hampir semua urusan keuangan keluarga mereka. Mary, seperti banyak pasangan yang
lain, lebih suka fokus pada masalah keluarga yang lain. Baru setelah Ralph bercerita, Marry
menyadari betapa tidak siap dia untuk keputusan yang kompleks yang harus dilakukan ketika
mengelola kekayaan seseorang. Atas saran teman dekatnya, Agnes, Marry memutuskan untuk
menelpon kantor broker dan permintaan yang rekeningnya diserahkan to Bill May, penasihat
senior keuangan perusahaan. Agnes, sangat senang dengan nasihat Bill dan profesionalisme. Dia
telah membantu menyeimbangkan dan kembali mengalokasikan portofolio dengan hasilnya bahwa
nilai portofolionya telah terus meningkat selama bertahun-tahun tanpa banyak volatilitas. Pada
pertemuan pertama mereka, Bill Owens memeriksa portofolio dan terkejut melihat bagaimana
komposisi yang difokuskan secara sempit dulu. Bahkan, hanya selama tahun lalu – karena
anjloknya sektor teknologi – portofolio telah kehilangan hampir 30% dari nilainya. “Ralph, pasti
suka bermain-main dengan risiko, “kata Bill.
Hal pertama yang kita harus lakukan adalah diversifikasi portofolio. Saya yakin Anda akan
setuju dengan saya bahwa diberikan status Anda dalam hidup Anda tidak perlu menanggung
banyak risiko “Maria mengangkat bahu. dan menatap kosong Bill. “Diversifikasi .. .Beta… . Beta
… apa maksudmu? Istilah-istilah ini baru bagi saya dan membingungkan. Kau benar, Bill, saya
tidak perlu risiko tinggi tetapi dapat Anda menjelaskan kepada saya bagaimana tingkat risiko
portofolio saya dapat diturunkan? “menyadari bahwa Maria membutuhkan primer pada risiko-
return tradeoff dan manajemen portofolio. Oleh karena itu, ia menjadwalkan janji pada minggu
kemudian dan mempersiapkan pameran berikut untuk menunjukkan berbagai nuansa risiko, hasil
yang diharapkan, dan manajemen portofolio.
Berikut jawaban dari 10 pertanyaan yang diajukan dalam kasus:
Skenario Probabilitas Sekuritas Dana Perusahaan Perusahaan Perusahaan yang
Pemerintah Indeks Fasilitas Berteknologi Berlawanan
Umum Tinggi dengan Siklus
Resesi 20% 5% -10% 6% -25% 20%
Mendekati Resesi 20% 5% -6% 7% -20% 16%
Normal 30% 5% 12% 9% 15% 12%
Mendekati Booming 10% 5% 155 11% 25% -9%
Bomming 20% 55 205 145 35% 20%

1. Anggaplah Anda adalah Bill, bagaimana cara menjelaskan kepada Mary hubungan antara
risiko dan pengembalian saham – saham secara individu?
Jawab:
a. Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebih
luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan
atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat
suatu jargon “high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang
lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. Contohnya dalam investasi
saham. Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka
peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak
ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat besar.
b. Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan
institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return
merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.
Beberapa pengertian return yang lain :
 Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi
ekuitas pemegang saham.
 Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak
kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang
diinvestasikan dan bukan distribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi
dengan jumlah pembayaran.
 Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan
sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan
hubungan antara investasi dan laba.
 Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan
bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.
 Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.
 Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham
yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah
pajak dengan kekayaan bersihnya.
 Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan
efisiensi operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan
bersihnya yang mencerminkan laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari
periode sebelumnya.
 Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di
masa mendatang.
 Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode
tertentu.
 Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi
masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
 Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return
ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.
c. Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam
keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode
akuntansi. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
- Bersifat linear atau searah.
- Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
- Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin
besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
- Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
2. Mary tidak mengerti apa arti beta dan bagaimana hubungan dengan tingkat pengembalian yang
diharapkan dari suatu saham. Jelaskan bagaimana Anda membantu memberikan pemahaman
kepadanya mengenai konsep ini.
Jawab:
a. Pengukuran risiko dalam CAPM digunakan beta sebagai pengukur risiko. Investor yang
efisien adalah dengan cara melakukan penanaman modal pada investasi yang memberikan
risiko tertentu dengan tingkat keuntungan sama, tetapi mempunyai risiko yang berbeda,
maka investor yang rasional akan memilih risiko yang lebih kecil.
b. Semakin besar beta semakin besar pula tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi
tersebut karena beta dengan tingkat pengembalian memiliki arah yang positif.
3. Bagaimana seharusnya Bill menunjukan arti dan manfaat diversifikasi kepada Mary?
Jawab:
a. Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana dalam berbagai
instrument investasi dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda, atau
strategi ini biasa disebut dengan alokasi aset (asset allocation). Alokasi aset ini lebih fokus
terhadap penempatan dana di berbagai instrumen investasi. Bukan menfokuskan terhadap
pilihan saham dalam portofolio. Dari hasil studi, perbedaan performa lebih banyak
dikarenakan oleh alokasi aset (asset allocation) bukannya pilihan investasi (investment
selection). Diversifikasi bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan
potensi tingkat keuntungan yang cukup.
b. Dengan melakukan diversifikasi pada investasi, risiko dapat diturunkan tanpa
mengorbankan pengembalian yang diharapkan atau kita dapat menambah pengembalian
yang diharpkan tanpa haru menanggung risiko yang lebih besar. Adakalanya diversifikasi
adalah menguraikan berbagai jenis aktiva yang berbeda, seperti saham, obligasi, real estate,
yan disebut juga dengan alokasi aktiva. Alokasi aktiva adalah mengidentifikasi dan
menyeleksi jenis-jenis aktiva secara tepat bagi portofolio investasi yang spesifik dan
menentukan bagian-bagian dari aktiva ini dalan portofolio yang tersedia.
c. Beberapa investor melakukan diversifkasi portofolio dengan jalan memasukkan berbagai
aktiva dari seluruh kelompok aktiva yang ada, seperti saham, obligasi, dan real estate.
d. Para investor yang mengkhususkan diri dalam satu kelompok aktiva misalnya saham, juga
menganggap perlu dilakukan diversifikasi portofolio. Yang dimaksud dengan diversifikasi
portofolio dalam hal ini adalah seluruh dana yang ada seharusnya tidak diinvestasikan ke
dalam bentuk saham satu perusahaan saja, tapi portofolio harus terdiri dari saham banyak
perusahaan.
Secara matematis, pengembalian yang diharapkan dinyatakan sebagai berikut:
E (Ri) = p1r1 + p2r2 + ….. + pNrN
dimana,
rn = tingkat pengembalian ke-n yang mungkin bagi aktiva i
pn = probabolita memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i
N = jumlah penghasilan yang mungkin bagi tingkat pengembalian
- Diasumsikan seseorang ingin melakukan investasi, saham XYZ, yang memilih distribusi
probalita bagi tingkat pe ngembalian selama periode waktu tertentu.
4. Dengan menggunakan diagram yang tepat, jelaskan bagaimana Bill menggunakan garis pasar
sekuritas (security market line) untuk menunjukan kepada Mary saham yang nilainya terlalu
rendah dan saham yang nilainya terlalu tinggi?
Jawab:
a. Garis Pasar Sekuritas (SML: Security Market Line)
 Garis yang menghubungkan tingkat return yang diharapkan dari suatu sekuritas
dengan risiko sistematis (beta).
 SML dapat digunakan untuk menilai sekuritas secara individual dalam kondisi pasar
yang seimbang.
 Risiko sekuritas adalah beta, karena pada pasar seimbang portofolio yang terbentuk
sudah terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko yang relevan adalah risiko sistematis
(beta).
 Beta menujukkan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan return pasar.
Semakin tinggi beta maka semakin sensitive sekuritas tersebut terhadap perubahan
pasar.
 Beta dapat digunakan untuk membanding risiko sistematis antara satu sekuritas dengan
sekuritas lain.
 Persamaan SML atau disebut sebagai Capital Asset Pricing Model:
E(Ri) = RBR + βi [E(RM) – RBR]
 Pada kondisi pasar yang seimbang, harga-harga sekuritas seharusnya berada pada
SML.
 Tapi kadang-kadang bisa terjadi harga sekuritas tidak berada pada SML karena
sekuritas-sekuritas tersebut undervalued atau overvalued.
a. Undervalued: tingkat return yang diharapkan lebih besar dari return yang
disyaratkan investor.
b. Overvalued: tingkat return yang diharapkan lebih rendah dari return yang
disyaratkan investor
 Investor yang mengetahui suatu sekuritas undervalued, akan membeli sekuritas
tersebut.
 Investor yang mengetahui bahwa sekuritas yang dipegangnya overvalued akan
berusaha menjual sekuritas tersebut.
b. Estimasi SML:
Untuk membentuk, garis SML diperlukan estimasi 3 variabel :
a. Tingkat return bebas risiko.
b. Tingkat return yang diharapkan investor (diwakili indeks pasar).
c. Besarnya beta untuk masing-masing sekuritas.
5. Selain presentasi, Mary bertanya kepada Bill, “Katakanlah saya memilih portofolio yang
terdiversidfikasi dengan baik, apa pengaruh tingkat suku bunga terhadap portofolio saya?”
Bagaimana seharusnya Bill menjawab?
Jawab:
a. Investasi diartikan sebagai penan aman uang di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang
diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
b. Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi.
c. Tingkat suku bunga memiliki pengaruh yang besar terhadap harga saham.
 Suku bunga yang lebih tinggi akan:
a. Menurunkan kegiatan ekonomi.
b. Meningkatkan beban bunga.
c. Menyebabkan investor menjual saham dan mentransfer dana pada pasar obligasi.
 Jadi, semakin tinggi suku bunga akan menekan harga saham.
6. Tingkat suku bunga sulit dan bahkan tidak mungkin untuk diprediksi Apakah seharusnya Bill
menyarankan Mary untuk tidak berinvestasi di saham dan lebih memilih menaruh seluruh
uangnya dalam sekuritas berpenghasilan tetap (fixed income securities)? Jelaskan.
Jawab:
Bill memang seharusnya menyarankan Mary untuk lebih memilih berinvestasi di sekuritas
penghasilan tetap karena jika dipandang dari segi penghasilan, penghasilan yang diterima
pemilik obligasi sudah disebutkan pada surat obligasi dengan tingkat bunga yang sudah
disesuaikan untuk jangka waktu tertentu, sedangkan penghasilan pemilik saham yang disebut
sebagai dividen dimana frekuen penghasilan yang dia terima tidak ditentukan sehingga terlalu
beresiko bagi Mary. Selain itu jika dipandang dari segi keuntungan, pemegang obligasi
keuntungannya sudah dapat dipastikan karena pada faktanya tidak memiliki hubungan dengan
perusahaan, sedangkan keuntungan investasi yang didapatkan oleh pemegang saham
bergantung pada keuntungan perusahaan sehingga tidak bisa ditentukan secara tetap. Bahkan
dalam beberapa kasus jika perusahaan merugi maka Anda selaku pemegang saham juga
merasakan imbasnya.
7. Mary berkata pada Bill, “Saya selalu mendengar cerita tentang cara orang memperoleh ribuan
dolar dengan mengikuti “tips panas” dari broker mereka. Dapatkah Anda memberi saya tips
berkaitan dengan saham – saham yang nilainya terlau rendah?” Bagaimana seharusnya Bill
menjawab.
Jawab:
Pada umumnya, jika Mary berinvestasi pada saham-saham yang nilainya terlalu rendah atau
slow grower, dividen menjadi faktor yang penting. Dividend yield (dividend per share / stock
price) adalah andalan kita untuk mengkompensasi lambatnya pertumbuhan. Sebelum
mengambil keputusan, Mary harus memastikan bahwa dia telah memeriksa kesehatan
keuangannya. Secara umum, menurut Peter Lynch ada beberapa faktor yang bisa menjadi
panduan kita untuk melakukan analisis.

 P/E ratio. Bandingkan besarnya P/E ratio dengan perusahaan sejenis di dalam satu
industri.
 Besarnya kepemilikan institusi. Semakin rendah semakin baik.
 Periksa apakah para insider (direksi atau komisaris) membeli sahamnya. Jangan lupa juga
periksa apakah perusahaan melakukan stock buyback. Kedua hal tersebut memberikan efek
positif.
 Periksa data historis pertumbuhan laba. Apakah labanya tumbuh dengan stabil atau
fluktuatif.
 Apakah kondisi neracanya kuat? Cara paling mudah adalah memeriksa debt to equity ratio.
 Jumlah uang tunai (cash). Jika besarnya cash per share adalah 500 rupiah, maka jarang
terjadi harga sahamnya turun di bawah itu.

Khusus untuk saham slow growers, periksa hal-hal berikut :

 Karena Mary membeli saham jenis ini dengan harapan mendapatkan dividen, periksa
apakah perusahaan secara rutin membagikan dividen.
 Jangan lupa memeriksa besarnya dividend payout ratio (dividend per share / earnings per
share). Jika nilainya cukup rendah, perusahaan akan memiliki cadangan dana pada masa-
masa sulit.

Sebagai investor, Mary juga harus mengetahui kapan saatnya menjual. Selalu
perhatikan kondisi-kondisi yang harus kita pertimbangkan apakah saham slow
growers layak untuk dipertahankan atau tidak. Pertimbangkan untuk menjual
sahamnya apabila terjadi hal-hal berikut :

 Harganya telah naik 30% – 50% sejak kita beli.


 Kondisi fundamental sahamnya semakin memburuk. Pada kondisi ini, jangan tertipu
melihat harga saham yang terus menjadi semakin murah.
 Perusahaan terus kehilangan pangsa selama dua tahun berturut-turut dan mengganti agen
iklannya.
 Tidak mengeluarkan produk baru dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan dibatasi.
 Dua akuisisi terhadap bisnis yang tidak berkaitan dengan core business mereka gagal.
 Perusahaan membayar terlalu mahal untuk mengakuisisi suatu bisnis. Neracanya berubah
dari tidak ada utang dan cash berlimpah menjadi tumpukan utang dan tidak memiliki cash.
Tidak ada dana yang dapat digunakan untuk melakukan buyback saham ketika harga
sahamnya jatuh sekalipun.
 Sekalipun harga sahamnya yang cukup rendah, dividend yield-nya tidak mampu menarik
investor untuk masuk.

8. Jika Mary memutuskan untuk menginvestasikan uangnya dalam jumlah yang sama di saham
perusahaan berteknologi tinggi dan perusahaan yang berlawanan dengan siklus, berapa imbal
hasil dan resiko portofolionya? Apakah harapan tersebut realistis? Jelaskan.
Jawab:
Overvalued merupakan tingkat imbal hasil yang diharapkan lebih rendah dari imbal hasil yang
diinginkan investor. Overvalued menggambarkan sebuah sekuritas yang nilai pasarnya lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai wajarnya. Kondisi saham yang overvalued sangat berpeluang
untuk turun, sehingga para investor akan berusaha menjual saham tersebut karena memiliki
ekspektasi alphanya negatif.
Undervalued adalah suatu kondisi ketika nilai pasar sebuah sekuritas lebih rendah dari nilai
wajarnya. Kondisi saham yang undervalued akan berpeluang untuk turun, sehingga pada saat
harga saham tersebut turun investor akan membeli dan menahannya untuk kemudian dijual
kembali pada harganya naik. Pada kondisi undervalued, saham memiliki nilai ekspektasi alpa
positif.
Investor merupakan pihak yang mengambil sikap untuk menghindari risiko. Undervalued
adalah suatu kondisi ketika nilai suatu sahamlebih rendah dari nilainya di pasar atau nilai
wajarnya. Pada kondisi tersebut itu para investor akan mengambil sikap untuk melepaskan
saham yang akan undervalued tersebut. Alasannya jika saham tersebut terus dimiliki oleh
investor dapat menyebabkan timbulnya kerugian, sehingga sebelum terjadi kerugian, akan
lebih baik jika mereka melepasnya. Sebaliknya, jika saham berada pada kondisi overvalued,
investor akan membeli saham tersebut.
9. Apa yang akan terjadi jika Mary menaruh 70% portofolionya dalam bentuk saham perusahaan
berteknologi tinggi dan 30% di Dana Indeks? Apakah kombinasi tersebut lebih baik baginya?
Jelaskan.
Jawab:
Distribusi probabilitas (Probabilitas Distribution) adalah daftar seluruh hasil, atau peristiwa,
yang mungkin terjadi, di mana setiap hasil akan diberikan probabilitasnya (peluang terjadi.
Probabilitas suatu peristiwa didefinisikan sebagai peluang terjadinya peristiwa tersebut.
10. Berdasarkan perhitungan ini, menurut anda bagaimana Bill seharusnya memberi usulan
kombinasi portofolio yang memungkinkan bagi Mary?
Jawab:
Usulan yang sebaiknya diberikan kepada Mary adalah untuk memilih kombinasi saham yang
memberikan nilai kembalian atau return tertentu yang diukur melalui nilai rata-rata return
saham dengan ukuran nilai resiko paling kecil. Untuk type investor yang berani menanggung
resiko, kombinasi saham portofolio sangat cocok dan efisien karena cenderung menghindari
resiko. Mary lebih tepat apabila dapat memilik investasi yang memberikan keuntungan melalui
investasi jangka pendek jika melakukan diversifikasi portofolio. Apabila return investasi
mengalami penurunan maka akan dapat ditutupi dengan return investasi yang lain.
BAB III
KESIMPULAN

Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko (risk) yang ditanggung,
semakin besar pengembalian (return) yang harus dikompensasikan. Sebaliknya, semakin kecil
return yang diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung. Model perhitungan risiko yang
paling sering dipergunakan khususnya dalam investasi, yaitu secara standar deviasi dan varian
Tingkat pengembalian faktor yang perlu diperhatikan adalah seperti harga saham, dividen yang
perlu.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
1. Bersifat linear atau searah
2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko
3. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi
maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal
SUMBER:
- http://indraputrabintan.blogspot.co.id/2012/11/model-model-
keseimbangan.html#.VharGOwmySp
- http://blog.stie-mce.ac.id/sriati/2013/07/26/diversifikasi-portofolio/
- http://ekonomi.kabo.biz/2011/07/diversifikasi-internasional.html
- http://himmatulkhairibalancedlife.blogspot.co.id/2010/11/risiko-dan-tingkat-
pengembalian.html
- http://syarifahanakmamak.blogspot.co.id/2012/03/hubungan-tingkat-suku-bunga-
dengan.html
-

Вам также может понравиться