Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


1.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 1 Gerung, SMAN 2 Gerung, dan MAN
Lombok Barat Tahun Pelajaran 2018/2019.
1.1.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada semester Genap pada Tahun Pelajaran
2018/2019. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2019 sampai Juni 2019.
3.2 Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian dan rumusan masalah yang telah ditetapkan, jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif ex-post facto. Jenis penelitian ini dapat diartikan
sebagai jenis penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika penelitian mulai
dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Sedangkan pendekatan data
kuantitatif dapat diartikan sebagai jenis penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016). Ditinjau dari alur
analisis datanya rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
korelasional. Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan fasilitas belajar dan hasil
belajar kimia.
3.3 Variabel penelitian
Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya
variabel terikat, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Variabel bebas dilambangkan
dengan X dan variabel terikat dilambangkan dengan Y. Adapun variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu fasilitas belajar (X) dan variabel terikatnya adalah hasil belajar kimia (Y).
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh
siswa kelas XI IPA SMA/MA se-Kecamatan Gerung yang berjumlah sekitar 288 siswa yang
terbagi ke dalam 9 kelas. Adapun populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4.1 sebagai
berikut:

Tabel 3.4.1 Populasi Penelitian

No. Sekolah Kelas Jumlah Siswa


XI MIPA 1 32
XI MIPA 2 33
XI MIPA 3 33
1. SMAN 1 Gerung
XI MIPA 4 34
XI MIPA 5 33
XI MIPA 6 34
2. SMAN 2 Gerung XI IPA 31
XI IPA 1 29
3. MAN Lombok Barat
XI IPA 2 29
Jumlah 9 288
(Sumber : Hasil Dokumentasi)

3.4.2 Sampel
Sampel yang diteliti dalam penelitian ini akan diambil dari populasi siswa kelas XI IPA
SMAN 1 Gerung, SMAN 2 Gerung, dan MAN Lombok Barat. Pengambilan sampel
didasarkan secara Proportional Random Sampling. Teknik Proportional Random Sampling
adalah teknik pengambilan sampel secara acak namun diambil secara proporsional dari tiap
kelas. Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembakan
oleh Issac dan Michael (Sugiyono, 2016), untuk populasi yang jumlahnya 288 siswa dengan
taraf kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya adalah 167 siswa. Penentuan sampel dilakukan
dengan cara mengambil acak atau dengan teknik pengundian daftar hadir siswa. Sampel
diambil sebesar 58 % dari populasi.
Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Jumlah populasi keseluruhan = 199 siswa + 31 siswa + 58 = 288 siswa
Taraf kesalahan 5% = 167 siswa sebagai sampel penelitian
167
Presentasi populasi = 288 × 100

= 58 %
Jadi, presentasi populasi siswa yang diperoleh sebesar 58 % dari populasi.
Distribusi sampel dapat dilihat pada tabel 3.4.2
Tabel 3.4.2 Sampel Penelitian

Jumlah
No. Sekolah Kelas Perhitungan Sampel
Siswa
XI MIPA 1 32 32/288 x 167 = 18 18
XI MIPA 2 33 33/288 x 167 = 19,1 ≈ 19 19
SMAN 1 XI MIPA 3 33 33/288 x 167 = 19,1 ≈ 19 19
1.
Gerung XI MIPA 4 34 34/288 x 167 = 19,7 ≈ 20 20
XI MIPA 5 33 33/288 x 167 = 19,1 ≈ 19 19
XI MIPA 6 34 34/288 x 167 = 19,7 ≈ 20 20
SMAN 2
2. XI IPA 31 31/278 x 167 = 17,9 ≈ 18 18
Gerung
MAN Lombok XI IPA 1 29 29/288 x 167 = 16,8 ≈ 17 17
3.
Barat XI IPA 2 29 29/288 x 167 = 16,8 ≈ 17 17
Jumlah 9 288 167
3.5 Instrumen penelitian
Menurut Sugiyono (2016) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel penelitian yang diamati. Instrumen yang digunakan peneliti
dalam mengukur fasilitas belajar adalah instrumen nontes berupa angket tertutup. Dalam
angket tertutup, pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option) yang
dapat dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain
kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban (Sukmadinata, 2011). Sedangkan hasil
belajar menggunakan data dokumentasi berupa nilai ujian semester genap siswa yang didapat
dari guru kimia di sekolah yang bersangkutan.
Ada beberapa bentuk pertanyaan dalam angket tertutup, diantaranya yaitu pertanyaan
dua pilihan, pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan checklist, dan pertanyaan berskala. Dalam
penelitian ini, untuk mengukur fasilitas belajar siswa digunakan pernyataan berskala yaitu
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan (Sugiyono, 2014).
Angket tersebut berbentuk tabel yang pengisiannya dengan cara dicentang (√) sesuai
dengan keadaan sampel yang sebenarnya. Ada empat alternatif jawaban pada angket yakni
sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Ketentuan skor dijelaskan pada tabel
3.5.
Tabel 3.5. Skor Angket Minat Belajar

Nilai
No. Alternatif Jawaban
Positif Negatif

1 Sangat setuju 4 1

2 Setuju 3 2

3 Tidak setuju 2 3

4 Sangat tidak setuju 1 4

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen


3.6.1 Validitas Empiris
Validitas digunakan untuk mendiskripsikan keakuratan suatu data yang berasal dari
satu instrumen bidang pendidikan. Validitas butir soal diukur dengan menggunakan rumus
koefisien korelasi Product Moment (Arikunto, 2016):
n ΣXi Yi − (ΣXi )(ΣYi )
ri =
√[ n Σ Xi2 − (Σ Xi)2 ] | [n Σ Yi2 − (Σ Yi)2 ]

Keterangan:
ri = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
ΣXi Yi = Jumlah perkalian antara nilai butir soal dan nilai total soal
∑Xi2 = Jumlah dari kuadrat nilai butir soal
∑Yi2 = Jumlah dari kuadrat nilai total soal
(∑Xi)2 = Jumlah nilai butir soal kemudian dikuadratkan
(∑Yi)2 = Jumlah nilai total soal kemudian dikuadratkan

3.6.2 Uji Reliabilitas


Reliabilitas instrumen adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga
instrumen tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mencari reliabilitas
instrumen dengan jenis data interval yang skornya bukan 1 dan 0 digunakan rumus Alpha
Cronbach (Arikunto, 2016) :

𝑘 ∑𝜎𝑏 2
r11= (𝑘−1) (1 − 𝜎𝑡2
)

Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
𝛴𝜎𝑏 2 = Jumlah varians butir
𝜎𝑡 2 = Varians total
Harga r11 yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada kriteria
reliabilitas soal pada tabel 3.6.2.

Tabel 3.6.2 Kriteria Reliabilitas Soal

Harga r Keterangan
0,00 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
(Arikunto, 2010)

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik angket dan teknik
dokumentasi.
3.7.1 Teknik Questionnaire (Angket)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono,
2014). Teknik questionnaire ini dilakukan pada saat pengumpulan data tentang fasilitas
belajar.
3.7.2 Teknik Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai variabel terikat yang sedang
diteliti yaitu hasil belajar kimia kelas XI IPA SMA/MA se-Kecamatan Gerung tahun ajaran
2018/2019 melalui dokumentasi. Teknik ini digunakan pada saat pengumpulan data nilai
ujian semester genap siswa tahun ajaran 2018/2019 yang diperoleh dari guru kimia sekolah
yang bersangkutan.
3.8 Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan analisis data, data yang diperoleh dari angket penelitian diubah
terlebih dahulu, dari data ordinal menjadi data interval. Adapun langkah-langkah mengubah
data ordinal menjadi interval menggunakan aplikasi Method of Successive Interval (MSI)
adalah sebagai berikut:
1. Membuka Microsoft Excel 2013.
2. Membuka file stat97.xla kemudian selanjutnya memilih enable macro.
3. Memasukkan data yang akan diubah.
4. Memilih Add Ins, kemudian Statistics dan Successive Interval.
5. Menekan Yes.
6. Pada saat kursor di Data Range, blok data yang ada sampai selesai.
7. Kemudian pindah ke Cell Output.
8. Menekan di kolom baru untuk membuat Output.
9. Menekan next.
10. Memilih Select All.
11. Mengisi minimum value 1 dan maksimum value 4.
12. Menekan next.
13. Menekan finish.
Pengubahan data ini dikarenakan jika data dalam bentuk ordinal maka data bersifat
kualitatif sehingga tidak dapat dilakukan operasi hitung, sedangkan bila data berbentuk
interval maka data bersifat kuantitatif dan dapat dilakukan operasi hitung. Berdasarkan jenis
data yang dianalisis yaitu data interval dan bentuk hipotesis yang diuji yaitu hipotesis
asosiatif maka digunakan statistik parametris berupa korelasi product momen pearson dan
regresi sederhana. Sebelum melakukan statistik parametris terlebih dahulu dilakukan uji
validitas instrumen, uji reliabilitas instrumen, uji prasyarat yaitu uji normalitas dan linieritas.
3.8.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak.
Dalam penelitian ini, data yang akan di uji normalitasnya adalah hasil angket fasilitas belajar.
Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan Chi Kuadrat (χ 2) yang dilakukan
dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul
dengan kurva normal baku standar. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Chi Kuadrat hitung
lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel, maka data terdistribusi normal dan apabila lebih besar atau
sama dengan (≥) harga tabel maka data tidak terdistribusi normal. Adapun rumus dasar Chi
Kuadrat adalah Sugiyono (2016) :
(𝑓𝑜−𝑓ℎ)2
χ2 = ∑𝑘𝑖=𝑙 𝑓ℎ

Keterangan :
χ2 = Kai Kuadrat
fo = Frekuensi observasi
fh = Frekuensi harapan
3.8.2 Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahaui apakah
variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Pengujian ini dapat digunakan
sebagai syarat dalam analisis korelasi dan regresi linier.Adapun rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut (Arikunto, 2016) :
RK reg
F=
RK res
Keterangan:
F = koefisien regresi
Rkreg= rerata kuadrat garis regresi
RKres = rerata kuadrat residu
Selanjutnya Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5%. Apabila Fhitung
lebih kecil atau sama dengan Ftabel maka terdapat hubungan linier antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hubungan antara variabel
bebas terhadap variabel terikat tidak linier.
3.9 Uji Hipotesis (Analisis Regresi Sederhana)
Analisis ini digunakan untuk menguji hubungan fasilitas belajar (X) terhadap hasil
belajar kimia (Y). Adapun langkah-langkah yang digunakan yaitu:
1) Mencari Koefisien Korelasi Sederhana antara X dengan Y
Koefisien korelasi sederhana antara X dengan Y dapat dihitung dengan rumus korelasi
Product Momen Pearson. Korelasi tersebut dapat dihitung menggunakan rumus (Sugiyono,
2016):
𝑁(𝛴𝑋𝑌)−(𝛴𝑋)(𝛴𝑌)
𝑟XY =
√{{𝑁(𝛴𝑋 2 )−(𝛴𝑋)2 }{𝑁(𝛴𝑌 2 )−(𝛴𝑌)2 }}

Keterangan:
rXY= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.
N = Banyak sampel
X = Skor total variabel X
Y = Skor total variabel Y
Jika nilai rhitung koefisien lebih besar atau sama dengan koefisien rtabel pada taraf signifikan
5%, maka terdapat hubungan antara variabel bebas terhadap varibel terikat. Sebaliknya, jika
koefisien korelasi r hitung lebih kecil dari rtabel pada taraf signifikan 5%, maka tidak terdapat
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

2) Menghitung Nilai Sumbangan (kontribusi) Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar


Kimia.
Nilai kontribusi ini digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi fasilitas belajar
terhadap hasil belajar kimia. Koefisien yang mendekati 100 % menunjukkan bahwa antara
variabel-variabel mempunyai hubungan yang kuat. Adapun rumus koefisien penentu yaitu:

KP = r2 x 100%

Keterangan:
KP = koefisien penentu
R = koefisien korelasi
3) Mencari persamaan garis regresi
Persamaan umum untuk garis regresi tunggal atau sederhana satu variabel bebas yaitu
(Sugiyono, 2016) :
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Subyek dalam variabel terikat yang diprediksikan
a = Harga Y ketika Harga X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel terikat yang didasarkan pada perubahan
variabel bebas. Bila (+) arah regresi naik, dan bila (-) maka arah regresi
turun.
X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.
4) Menguji Signifikansi dengan Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi dengan taraf kesalahan 5% pengaruh variabel
bebas secara individu terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan (Sugiyono, 2016):
𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2

Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
t =t hitung
r2 = Koefisen determinan
Jika t hitung ≥ t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebalikanya jika t hitung < t
tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hipotesis:

Ha (Hipotesis alternatif), terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas
belajar terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA SMA/MA Se- Kecamatan Gerung.

H0 (Hipotesis nol), tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas
belajar terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA SMA/MA Se- Kecamatan Gerung.

Вам также может понравиться