Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
3.4.2 Sampel
Sampel yang diteliti dalam penelitian ini akan diambil dari populasi siswa kelas XI IPA
SMAN 1 Gerung, SMAN 2 Gerung, dan MAN Lombok Barat. Pengambilan sampel
didasarkan secara Proportional Random Sampling. Teknik Proportional Random Sampling
adalah teknik pengambilan sampel secara acak namun diambil secara proporsional dari tiap
kelas. Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembakan
oleh Issac dan Michael (Sugiyono, 2016), untuk populasi yang jumlahnya 288 siswa dengan
taraf kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya adalah 167 siswa. Penentuan sampel dilakukan
dengan cara mengambil acak atau dengan teknik pengundian daftar hadir siswa. Sampel
diambil sebesar 58 % dari populasi.
Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Jumlah populasi keseluruhan = 199 siswa + 31 siswa + 58 = 288 siswa
Taraf kesalahan 5% = 167 siswa sebagai sampel penelitian
167
Presentasi populasi = 288 × 100
= 58 %
Jadi, presentasi populasi siswa yang diperoleh sebesar 58 % dari populasi.
Distribusi sampel dapat dilihat pada tabel 3.4.2
Tabel 3.4.2 Sampel Penelitian
Jumlah
No. Sekolah Kelas Perhitungan Sampel
Siswa
XI MIPA 1 32 32/288 x 167 = 18 18
XI MIPA 2 33 33/288 x 167 = 19,1 ≈ 19 19
SMAN 1 XI MIPA 3 33 33/288 x 167 = 19,1 ≈ 19 19
1.
Gerung XI MIPA 4 34 34/288 x 167 = 19,7 ≈ 20 20
XI MIPA 5 33 33/288 x 167 = 19,1 ≈ 19 19
XI MIPA 6 34 34/288 x 167 = 19,7 ≈ 20 20
SMAN 2
2. XI IPA 31 31/278 x 167 = 17,9 ≈ 18 18
Gerung
MAN Lombok XI IPA 1 29 29/288 x 167 = 16,8 ≈ 17 17
3.
Barat XI IPA 2 29 29/288 x 167 = 16,8 ≈ 17 17
Jumlah 9 288 167
3.5 Instrumen penelitian
Menurut Sugiyono (2016) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel penelitian yang diamati. Instrumen yang digunakan peneliti
dalam mengukur fasilitas belajar adalah instrumen nontes berupa angket tertutup. Dalam
angket tertutup, pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option) yang
dapat dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain
kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban (Sukmadinata, 2011). Sedangkan hasil
belajar menggunakan data dokumentasi berupa nilai ujian semester genap siswa yang didapat
dari guru kimia di sekolah yang bersangkutan.
Ada beberapa bentuk pertanyaan dalam angket tertutup, diantaranya yaitu pertanyaan
dua pilihan, pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan checklist, dan pertanyaan berskala. Dalam
penelitian ini, untuk mengukur fasilitas belajar siswa digunakan pernyataan berskala yaitu
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan (Sugiyono, 2014).
Angket tersebut berbentuk tabel yang pengisiannya dengan cara dicentang (√) sesuai
dengan keadaan sampel yang sebenarnya. Ada empat alternatif jawaban pada angket yakni
sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Ketentuan skor dijelaskan pada tabel
3.5.
Tabel 3.5. Skor Angket Minat Belajar
Nilai
No. Alternatif Jawaban
Positif Negatif
1 Sangat setuju 4 1
2 Setuju 3 2
3 Tidak setuju 2 3
Keterangan:
ri = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
ΣXi Yi = Jumlah perkalian antara nilai butir soal dan nilai total soal
∑Xi2 = Jumlah dari kuadrat nilai butir soal
∑Yi2 = Jumlah dari kuadrat nilai total soal
(∑Xi)2 = Jumlah nilai butir soal kemudian dikuadratkan
(∑Yi)2 = Jumlah nilai total soal kemudian dikuadratkan
𝑘 ∑𝜎𝑏 2
r11= (𝑘−1) (1 − 𝜎𝑡2
)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
𝛴𝜎𝑏 2 = Jumlah varians butir
𝜎𝑡 2 = Varians total
Harga r11 yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada kriteria
reliabilitas soal pada tabel 3.6.2.
Harga r Keterangan
0,00 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
(Arikunto, 2010)
Keterangan :
χ2 = Kai Kuadrat
fo = Frekuensi observasi
fh = Frekuensi harapan
3.8.2 Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahaui apakah
variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Pengujian ini dapat digunakan
sebagai syarat dalam analisis korelasi dan regresi linier.Adapun rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut (Arikunto, 2016) :
RK reg
F=
RK res
Keterangan:
F = koefisien regresi
Rkreg= rerata kuadrat garis regresi
RKres = rerata kuadrat residu
Selanjutnya Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5%. Apabila Fhitung
lebih kecil atau sama dengan Ftabel maka terdapat hubungan linier antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hubungan antara variabel
bebas terhadap variabel terikat tidak linier.
3.9 Uji Hipotesis (Analisis Regresi Sederhana)
Analisis ini digunakan untuk menguji hubungan fasilitas belajar (X) terhadap hasil
belajar kimia (Y). Adapun langkah-langkah yang digunakan yaitu:
1) Mencari Koefisien Korelasi Sederhana antara X dengan Y
Koefisien korelasi sederhana antara X dengan Y dapat dihitung dengan rumus korelasi
Product Momen Pearson. Korelasi tersebut dapat dihitung menggunakan rumus (Sugiyono,
2016):
𝑁(𝛴𝑋𝑌)−(𝛴𝑋)(𝛴𝑌)
𝑟XY =
√{{𝑁(𝛴𝑋 2 )−(𝛴𝑋)2 }{𝑁(𝛴𝑌 2 )−(𝛴𝑌)2 }}
Keterangan:
rXY= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.
N = Banyak sampel
X = Skor total variabel X
Y = Skor total variabel Y
Jika nilai rhitung koefisien lebih besar atau sama dengan koefisien rtabel pada taraf signifikan
5%, maka terdapat hubungan antara variabel bebas terhadap varibel terikat. Sebaliknya, jika
koefisien korelasi r hitung lebih kecil dari rtabel pada taraf signifikan 5%, maka tidak terdapat
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
KP = r2 x 100%
Keterangan:
KP = koefisien penentu
R = koefisien korelasi
3) Mencari persamaan garis regresi
Persamaan umum untuk garis regresi tunggal atau sederhana satu variabel bebas yaitu
(Sugiyono, 2016) :
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Subyek dalam variabel terikat yang diprediksikan
a = Harga Y ketika Harga X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel terikat yang didasarkan pada perubahan
variabel bebas. Bila (+) arah regresi naik, dan bila (-) maka arah regresi
turun.
X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.
4) Menguji Signifikansi dengan Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi dengan taraf kesalahan 5% pengaruh variabel
bebas secara individu terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan (Sugiyono, 2016):
𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
t =t hitung
r2 = Koefisen determinan
Jika t hitung ≥ t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebalikanya jika t hitung < t
tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Hipotesis:
Ha (Hipotesis alternatif), terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas
belajar terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA SMA/MA Se- Kecamatan Gerung.
H0 (Hipotesis nol), tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas
belajar terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA SMA/MA Se- Kecamatan Gerung.