Вы находитесь на странице: 1из 14

2.

Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran dan pengendalian


yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer
tentang performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat
perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan serta proses
pembelajaran dan pertumbuhan.

Perspektif Balanced Scorecard dapat dijelaskan sebagai berikut :

Perspektif Keuangan. mengukur hasil tertinggi yang dapat diberikan kepada organisasi.
Finansial dibutuhkan untuk memberikan ringkasan dari konsekuensi ekonomi akibat dari
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah diambil.

Perspektif Pelanggan, fokus terhadap kebutuhan dan kepuasan pelanggan termasuk pangsa
pasar. Pelanggan dibutuhkan untuk mengetahui keadaan pasar.

Perspektif Internal, memfokuskan perhatian pada kinerja dalam proses internal yang
mendorong kemajuan perusahaan.

Pembelajaran dan Berkembang, memperhatikan langsung seluruh kemungkinan untuk


berhasil . Belajar dan pertumbuhan dibutuhkan untuk mengidentifikasi infrastruktur dari
organisasi yang harus dibangun untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka
panjang.

2. Konsep Kinerja.

Dalam berbagai literatur istilah performance saat ini popular digunakan, Amstrong dan Baron
(Wibowo : 2007:2) mengatakan bahwa : “pengertian performance sering diartikan sebagai
kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya
menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja
adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja
adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
konsumen dan memberikan konstribusi ekonomi.

Dalam konteks makalah ini pengertian di atas dianggap cukup karena balanced
scorecard juga menyangkut teknik pengukuran terhadap kepuasan pelanggan dan kontribusi
ekonomi dalam perspektif keuangan. Namun demikian kinerja dalam rangka pengembangan
karyawan memerlukan pengukuran, dan dalam makalah ini pengukuran yang dimaksud
adalah pengukuran dengan menggunakan Model Balanced Scorecard dengan tujuan untuk
menghasilkan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota
organisasi. Pengukuran kinerja melaluibalanced scorecard akan menghasilkan kesimpulan
apakah kesejahteraan karyawan dapat dipertimbangkan peningkatannya, apakah perspektif
keuangan dapat meningkatkan perkembangan fisik organisasi atau apakah proses internal
dalam organisaasi dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan diri,
dan terakhir apakah proses belajar dapat menunjang kinerja sehingga organisasi eksis dan
mampu bersaing dengan organisasi sejenis.

3. Konsep Pengembangan

Dalam kaitan dengan kinerja, Simamora (2006:343-348) mengatakan bahwa tujuan penilaian
kinerja pada intinya adalah nuntuk pengembangan organisasi, dimana tujuan kinerja terdiri
atas :

Tujuan Evaluasi

Untuk menilai kinerja dan telaah gaji

Untuk kesempatan promosi

Tujuan Pengembangan

Untuk mengukuhkan dan menopang kinerja

Untuk meningkatkan kinerja

Menentukan karier seseorang dan

Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan.

Dalam konteks penulisan makalah ini, penulis menitikberatkan pada strategi peningkatan
kinerja dan pengembangan organisasi. Balanced Scorecard dapat meramu strategi
peningkatan kinerja yang kemudian dapat dijadikan dasar dalam pengembangan organisasi.
Evaluasi kinerja merupakan perwujudan akuntabilitas sehingga tujuan evaluasi adalah untuk
mengetahui sampai sejauhmana pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai
dalam pelaksanaan program di masa yang akan datang. Oleh karena itu manfaat evaluasi
dapat berupa keuntungan keuntungan yang dapat diperoleh (LAN, 2004:239) dalam rangka
pengembangan organisasi, seperti :
Manfaat untuk perbaikan perencanaan, strategi dan kebijakan.

Manfaat untuk pengambilan keputusan.

Manfaat untuk tujuan pengendalian program/kegiatan

Manfaat untuk perbaikan input, proses dan output, perbaikan tatanan atau sistem dan
prosedur.

B. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel X = Strategi Peningkatan Kinerja, adalah :

a. Peningkatan dari kinerja yang sudah ada ke kinerja yang lebih baik

b. Adanya perbaikan kesejahteraan bagi dosen dan karyawan.

c. Adanya perubahan lebih baik dalam proses belajar mengajar.

2. Variabel Y = Pengembangan AMI Veteran Makassar, adalah

a. Adanya upaya positif menjangkau visi pada 10-15 tahun ke depan

b. Adanya penambahan jumlah mahasiswa yang signifikan setiap tahunnya.

C. Kerangka Pikir

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah pemanfaatan Balanced Scorecard sebagai strategi peningkatan kinerja pada


AMI Veteran Makassar ?

2. Sampai sejauh mana hubungan antara strategi peningkatan kinerja terhadap


pengembangan institusi ?

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Pendekatan (metode) yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode survei yang dilakukan
melalui usaha pengamatan untuk memperoleh data dan informasi serta fakta-fakta tentang
fenomena yang menyangkut kinerja dan upaya pengembangan AMI Veteran Makassar.
Metode penelitian survei dipilih karena relevan dengan materi penulisan tesis ini. Disamping
itu, karena penelitian yang dilakukan ini hanya bersifat deskriptif klualitatif yaitu
menggambarkan apa adanya dari kejadian yang diteliti.

Populasi

Populasi pada hakikatnya adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang merupakan sasaran penelitian dan dapat
berupa responden dan informan (Sugiyono, 1998: 57). Populasi penelitian pada AMI Veteran
Makassar adalah seluruh karyawan (41 orang), dosen (76 orang), orang tua Mahasiswa,
Mahasiswa aktif (1325 orang) dan instansi pengguna tenaga kerja kepelautan yang ada di
kota Makassar.

Sampel

Karena populasinya besar maka dari sejumlah populasi yang ada hanya 11 diantaranya
digunakan secara proporsional sebagai informan. Kesebelas orang informan tersebut yang
dianggap mengetahui dan memahami secara jelas terhadap permasalahan yang akan diteliti.
Dengan demikian maka sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Direktur = 1 orang

2. Dosen = 2 orang

3. Karyawan = 2 orang

4. Pimpinan Perusahaan Pelayaran = 2 orang

5. Orang tua Mahasiswa = 2 orang

6. Mahasiswa = 2 orang

Jumlah = 11 orang
B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data dan informasi yang diperlukan dikumpulkan melalui teknik
wawancara dan teknik penelusuran dokumen.

1. Wawancara

Teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan keterangan secara langsung dari informan yang
berhubungan dengan pokok permasalahan. Wawancara dilakukan dalam bentuk wawancara
berpedoman, yaitu wawancara yang dituntun oleh sejumlah pertanyaan yang telah disusun
terlebih dahulu (interview guide) kepada `11 orang informan yang penulis telah tentukan
seperti tersebut di atas sebagai sampel.

Karena teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara maka, agar wawancara
efektif dilakukan, penulis menggunakan langkah-langkah yang menurut O’Sullivan et al
(2003:188) sebagai persiapan pewawancara harus dilakukan. Langkah-langkah yang
dimaksud sebagai berikut :

Explain the purpose of the study

Ask questions

Handle incomplete or inappropriate answers

d. Record answers

e. Deal with interpersonal interactions

2. Penelusuran Dokumen

Penelusuran Dokumen dilakukan untuk mencari keterangan atau pengumpulan data


menyangkut pokok permasalahan mengenai pelaksanaan kebijakan pada AMI Veteran
Makassar. Dokumen yang dimaksud adalah dokumen tertulis sebagai dasar penyelenggaraan
pendidikan yang berlaku di AMI Veteran Makassar maupun dokumen lainnya sehubungan
dengan pelaksanaan tugas pokok.

Namun menurut sumbernya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibedakan atas :

Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber lain seperti laporan-laporan,
kepustakaan, jumlah pelaut yang dibutuhkan, keadaan keuangan, jumlah, jenis sarana
pendidikan dan pelatihan yang ada, hasil audit baik internal maupun eksternal, termasuk
jumlah alumni dan stakeholder yang yang berinteraksi dengan AMI Veteran Makassar serta
data sekunder lain yang berhubungan dengan penelitian ini..

Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari obyek penelitian yang
meliputi jumlah dosen, jumlah mahasiswa, jumlah karyawan, informasi langsung dari
informan sebagai konsep dasar pembahasan hasil penelitian.

C. Prosedur Penelitian

1. Teknik Pengolahan Data

Mengingat sumber data utama dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara, maka jawaban
terhadap setiap pertanyaan disajikan dalam bentuk gradasi dari sangat positif sampai dengan
sangat negatif dengan menggunakan Skala Likert, seperti: (1) sangat setuju/sangat
baik/sangat obyektif dengan bobot/skor 5 (lima), (2) setuju/baik/obyektif dengan skor/bobot 4
(empat), (3) kurang setuju/kurang baik/kurang obyektif dengan bobot/skor 3 (tiga), (4) tidak
setuju/tidak baik/tidak obyektif dengan bobot/skor 2 (dua), dan (5) sangat tidak setuju/sangat
tidak baik/sangat tidak obyektif dengan skor/bobot 1 (satu), konfigurasinya adalah sebagai
berikut :

Berdasarkan data yang diperoleh kemudian ditabulasi sesuai dengan item pernyataan yang
diberikan. Selanjutnya hasil jawaban wawancara yang telah ditabulasi dikalikan dengan
skor/bobot yang telah ditentukan, kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh total skor
jawaban responden.

Data yang terkumpul melalui pertanyaan wawancara terdiri atas 10 pertanyaan untuk
Variabel X maupun Variabel Y terhadap 11 orang informan, sehingga secara keseluruhan
untuk masing-masing variable akan terdapat 110 pertanyaan dan 110 jawaban. Data
kualitatif tersebut diolah menjadi data kuantitatif (Koentjaraningrat,1983:154) yaitu setiap
indikator pertanyaan yang menyangkut pernyataan dari informan diubah dengan asumsi
mulai dari sangat negatif sampai ke sangat positif seperti yang telah penulias jelaskan di atas.
Untuk itu maka akan diperoleh skor terendah 110 (apabila setiap informan jawabannya sangat
negatif diberi skor 1 dari 110 pertanyaan) dan skor tertinggi 550 (apabila semua informan
menjawab sangat positif diberi skor 5 dari 110 pertanyaan).

1. Teknik Analisis Data

Karena penelitian bersifat deskriptif yaitu menjelaskan hubungan antara strategi peningkatan
dengan menggunakan Balanced Scorecard terhadap pengembangan organisasi AMI Veteran
Makassar maka teknik analisis data digunakan teknik statistik Korelasi Pearson Product
Moment (Sugiono, 2003:45) dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Hasan (1999:
231) yaitu:

Bahan Bacaan

Buku

Armstrong, Michael., 2004, Performance Management, Tugu Publisher, Yogyakarta.

Bacal, Robert., 2005, Performance Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Blocher, et al., 2009, Cost Management Manajemen Biaya, Penekanan Strategis, Salemba
Empat, Jakarta.

Gomes, Faustino Cardoso., 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset,
Yogyakarta.

Hasan, M.Iqbal., 1999, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Bumi Aksara,
Jakarta.

Hasibuan, H.Malayu, S.P., 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi
Aksara, Jakarta.

Indrawijaya, Adam.I., 1983, Perubahan & Pengembangan Organisasi, Sinar Baru, Bandung.

Koentjaraningrat., 1983, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta.

O’Sullivan, Elizabethann, et al., 2003, Research Methods for Public Administrators, Fourth
Edition, Longman, New York.

Siagian, Sondang,P., 1995, Teori Pengembangan Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta.

Simamora, Henry., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III, STIE YKPN,
Yogyakarta.

Soeprihanto, John., 2000, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE,


Yogyakarta.

Sugiono., 2004, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.

Tjiptono, Fandy., 2000, Total Quality Management, Andi, Yogyakarta.

Wibowo., 2007, Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Yuwono, Sony, dkk., 2007, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecards, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Zeithaml, Valerie A, dkk., 1990, Delivery Quality Service, Balancing Customer Perceptions
and Expectations, The Tree Press, New York.

Lain-Lain
Kapusdiklat Hubla., 2010, Presentasi Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelaut Indonesia
pada tanggal 23 Maret 2010 di Jakarta.

LAN., (2009), Modul Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Edisi Kedua, LAN,
Jakarta.

Imbaruddin, Amir. 2010, Kinerja Organisasi Publik, Kuantitas atau Kualitas atau Kuantitas
dan Kualitas, Orasi Ilmiah Disampaikan Dalam Penerimaan Jabatan Guru Besar pada STIA
LAN Makassar, 22Mei 2010

Statuta AMI Veteran Makassar, 2006

Pedoman Mutu AMI Veteran Makassar, Terbitan A Revisi 03.

http://harrykatuuk.wordpress.com/2011/02/10/analisis-pemanfaatan-balanced-scorecard-
sebagai-strategi-peningkatan-kinerja-terhadap-pengembangan-akademi-maritim-veteran-
makassar/

3.Metode Analisis SWOT

1. Analisis SWOT

Pengertian Analisis SWOT


Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Tujuan Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat
sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan
optimal, efektif, dan efisien.

Penjabaran Analisis SWOT

S = Strength merupakan kondisi internal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai
objektif yang diinginkan

W = Weakness merupakan kondisi internal yang menghambat suatu organisasi untuk


mencapai objektif yang diinginkan

O = Opportunity merupakan kondisi eksternal yang menunjang suatu organisasi untuk


mencapai objektifnya

T = Threat merupakan kondisi eksternal yang menghambat suatu orgaisasi untuk mencapai
objektifnya

SWOT singkatan dari strength, weakness, opportunity, dan threat atau dalam bahasa
Indonesia disebut sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.

Kekuatan merupakan hal yang positif yang sifatnya dari dalam/internal

Kelemahan merupakan hal yang negatif yang sifatnya dari dalam/internal

Kesempatan merupakan hal positif yang sifatnya dari luar/eksternal

Ancaman merupakan hal negatif yang sifatnya dari luar/eksternal

Dalam merencanakan sesuatu misal rencana pribadi atau rencana organisasi, sering
digunakan analisis SWOT untuk mempertimbangkan segala potensi yang timbul dan melihat
segala kemungkinan yang ada. Dengan demikian, perencanaan akan menjadi efektif dan
terukur.

2. Matrix Strategi

Berikut merupakan illustrasi dari strategi pada SWOT

Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O)

Dalam strategi ini menggunakan kekuatan atas peluang yang ada digunakan untuk memenuhi
segmen pada pasar.

Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O)

Dalam strategi ini kesempatan yg terdentifikasi tidak dapat dimanfaatkan untuk


kelemahan perusahanaan

Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T)

Dalam strategi ini, kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan di gunakan untuk mengetahui dan
mengatasi suatu ancaman.

Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T)

Dalam strategi ini, untuk menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, salah satu
strategi yang biasa digunakan adalah dengan menjalin hubungan kerjasama dengan
perusahaan yang lebih kuat agar kelemahan dan ancaman dapat teratasi.

3. Hasil Studi Kasus Yang Telah Ada

1. Strategi pemasaran Restoran Kampung Laut di Semarang dengan menggunakan analisis


SWOT

Oleh : Yoseph Steven Kartono (33403121), Diana Subroto


(33404067) Normal0falsefalsefalse INX-NONEX-NONE MicrosoftInternetExplorer4
Dewasa ini persaingan bisnis restoran semakin marak dengan munculnya banyak restoran
yang menyajikan konsep beragam jenis, maka pelaku bisnis restoran harus mempertahankan
eksistensi produk dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui strategi pemasaran Restoran Kampung Laut melalui Analisis
SWOT. Manfaat penelitian ini adalah sebagai masukan bagi Restoran Kampung Laut untuk
dapat memaksimalkan srategi pemasaran. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
dan observasi. Hasil tersebut diolah menggunakan Analisis SWOT yang didasarkan tujuh
strategi pemasaran yaitu: produk, harga, saluran distribusi/lokasi, promosi, presentasi, sumber
daya manusia, dan proses. Dari hasil analisis didapatkan strategi pemasaran baru antara lain
produk: membuat menu of the day; harga: membuat sistem menu paket hemat, menjalin
kerjasama dengan bank untuk pemberian diskon harga; promosi: melakukan promosi melalui
internet; saluran distribusi/lokasi: membuat tempat untuk memperlebar usahanya dengan
menggunakan lahan milik sendiri; sumber daya manusia: membuat struktur organisasi yang
jelas; proses: menyediakan fasilitas delivery order; presentasi: membuat sistem komputerisasi
di beberapa sudut.

2. Strategi Pengembangan Siaran PT.Radio Brass FM Kota Kediri Terhadap Kesadaran


Kolektif Pendengar Pengisi Acara Siaran Hiburan Clasic Show

Untuk metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan analisis SWOT. Data yang
diperoleh akan dianalisa secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan
analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats). Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisa ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Normal0 falsefalsefalse INX-
NONEX-NONEMicrosoftInternetExplorer4 Dari analisa yang dilakukan diperoleh hasil
bahwa identifikasi antara kekuatan dan kelemahan menghasilkan nilai sebesar 2,28 dan
identifikasi peluang dan ancaman menghasilkan nilai 0,82, jika hal tersebut digambarkan
pada diagram Swot analisis maka terletak pada kwadran I . Adapun strategi pada kwadran
tersebut adalah strategi agresif. Bila ditinjau dari beberapa segi kelemahannya, Radio Brass
FM secara berkesinambungan masih perlu berbenah diri; artinya, mengejar ketinggalan dari
radio-radio swasta di Kota Kediri khususnya, lebih unggul dalam penyajian acara, dikenal
masyarakat luas, dipercaya oleh pihak sponsor atau jasa periklanan dan mendapat respon
pendengar yang cukup lumayan. PT Radio Bras FM dengan kekuatan yang ada harus mampu
meraih peluang dengan harapan untuk meminimalkan ancaman dari radio radio pesaing. Jadi
PT. Radio BRASs FM harus menggunakan strategi yang paling cocok, yang perlu ditempuh
guna meningkatkan mutu siaran, agar Radio BRASs FM dapat lebih lebar dalam
mengembangkan sayapnya.

3. Penentuan Strategi Pemasaran Handycraft Dengan Analisis SWOT (Studi Kasus UD.
Wapres, Pekalongan)

PRASETYO , BUDI (2009) PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN HANDYCRAFT


DENGAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus UD. Wapres, Pekalongan). Skripsi thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

UD. Wapres adalah perusahaan handycraft berbahan dasar tempurung kelapa dan enceng
gondok berorientasi ekspor. Sejalan dengan perubahan zaman yang semakin maju, maka akan
muncul kendala atau tantangan usaha yang berasal dari berbagai faKtor atau lingkungan
perusahaan, pada dasarnya perusahaan memiliki lingkungan yang sangat luas dan komplek
yang akhirnya kuat ataupun lemah dapat berpengaruh terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perusahaan membutuhkan suatu analisis
perencanaan strategi, yang bertujuan agar dapat memperoleh keunggulan dalam bersaing dan
memungkinkan manajemen perusahaan untuk mengantisipasi berbagai perubahan kondisi
lingkungan internal maupun eksternal. Dalam rangka merumuskan atau menetapkan strategi
di bidang pemasaran dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis SWOT
(Strength, Weakneses, Opportunities, Threath) yaitu identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Sebelum masuk pada analisis SWIT untuk
merumuskan strategi pemasaran yang tepat, maka perlu diketahui apa yang menjadi faktor
internal dan eksternal perusahaan, maka ditentukan rating dan bobotnya sehingga diperoleh
skor faktor internal = 1,75 dan faktor eksternal = 0,5. jadi, berdasarkan kedua titik tersebut
maka UD. Wapres berada pada kuadran I, artinya UD. Wapres memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented
Strategy).

4. Analisis SWOT Pengembangan Peternakan Ruminansia Berdasarkan Potensi Hijauan


Pakan Menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0

NENENG LASMANAWATI. D24102067. 2006. Analisis SWOT Pengembangan Peternakan


Ruminansia Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Menggunakan Bahasa Pemprograman
Visual Basic 6.0. Skripsi. Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor

Pengembangan peternakan mempunyai peranan yang sangat baik di masa depan karena
permintaan bahan-bahan berasal dari ternak akan terus meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk, pendapatan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi
pangan bergizi tinggi sebagai pengaruh dari naiknya tingkat pendapatan rata-rata penduduk.
Sumberdaya ternak ruminansia merupakan komponen penting dalam suatu sistem usaha tani
di berbagai tempat di Indonesia. Pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan sumberdaya
ternak secara rasional memerlukan data dan informasi mengenai potensi wilayah, faktor
internal dan eksternal wilayah yang menentukan strategi pengembangan peternakan.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat perangkat lunak (software) analisis
SWOT pengembangan peternakan ruminansia berdasarkan potensi hijauan menggunakan
bahasa pemprograman Visual Basic 6.0 serta untuk merekomendasikan alternatif strategi
pengembangan peternakan ruminansia disuatu wilayah. Penelitian diimplementasikan dalam
bentuk perangkat lunak (software) komputer yang disusun dengan bahasa
pemprograman Visual Basic 6.0 dan ditunjang dengan sistem basis data dari Microsoft Acces.
Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Komputer Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Aplikasi
program analisis SWOT ternak ruminansia ini menyajikan informasi potensi dasar faktor-
faktor internal dan eksternal penentu strategi suatu wilayah yang dapat digunakan dalam
penentuan strategi pengembangan peternakan ruminansia. Selain itu, informasi lain yang
mendukung diantaranya kondisi umum wilayah, kondisi umum peternakan dan informasi
potensi hijauan pakan

5. Analisa Strategi Pengembangan Pada Rumah Sakit Umum Kota XYZ

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh RSUD
Kota XYZ, untuk meningkatkan pangsa pasar dalam industri kesehatan selayaknya memiliki
strategi yang tepat dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
eksternal dan internal RSUD Kota XYZ serta untuk mengetahui strategi bersaing RSUD Kota
XYZ ke depannya.

Вам также может понравиться