Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ginjal adalah salah satu organ utama sistem kemih atau uriner (tractus
urinarius) yang berfungsi menyaring dan membuang cairan sampah metabolisme
dari dalam tubuh. Fungsi ginjal secara umum antara lain yaitu sebagai filtrasi, pada
akhirnya ginjal akan menghasilkan urine, keseimbangan elektrolit, pemeliharaan
keseimbangan asam basa, eritropoiesis dimana fungsi ginjal produksi eritrosit,
regulasi kalsium dan fosfor atau mengatur kalsium serum dan fosfor, regulasi tekanan
darah, ekresi sisa metabolik dan toksin. Akibat dari berbagai penyebab dari
gangguan ginjal dapat menurun fungsinya sehingga tidak berfungsi lagi yang di
sebut dengan gagal ginjal (Yakobus, 2009). Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan
penurunan fungsi ginjal progresif yang irreversibel ketika ginjal tidak mampu
mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, dan elektrolit yang menyebabkan
terjadinya uremia dan azotemia (Bsyhskki, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menjelaskan secara rinci tentang teori mengenai Chronic Kidney Disease
dan asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi Chronic Kidney Disease
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
Kebutuhan cairan yang adekuat penting bagi ginjal. Ginjal merupakan organ vital
karena mempunyai fungsi multipel yang tidak dapat digantikan oleh organ lain
(Guyton&Hall.2006).
Anatomi ginjal :
Fungsi ginjal :
Pengaturan osmolaritas
Menghasilkan beberapa senyawa khusus
Pengaturan homeostasis PH
Ekskresi limbah
permeabilitas dindingkapiler.
Berikut ini adalah pengertian tentang CKD menurut beberapa ahli dan sumber
diantaranya adalah:
a. Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penurunan fungsi ginjal progresif
yang ireversibel ketika ginjal tidak mampu mempertahankan keseimbangan
b. Chronic Kidney Disease (CKD) adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat
sediakala. CKD adalah penyakit ginjal tahap akhir yang dapat disebabakan oleh
berbagai hal. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
4. Etiologi
Dibawah ini ada beberapa penyebab CKD menurut Price, dan Wilson (2006)
refluks nefropati.
timah.
tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-
nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat
nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada yang
Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul
disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien
menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira
fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian
nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu. (
Barbara C Long, 1996, 368)
maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis.
(Brunner & Suddarth, 2001 : 1448).
meningkat.
6. Manifestasi klinis
Menurut Smeltzer dan Bare (2014) setiap sistem tubuh pada Chronic Kidney
Disease (CKD) dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka klien akan menunjukkan
sejumlah tanda dan gejala. Keparahan tanda dan gejala bergantung pada
bagian dan tingkat kerusakan ginjal, usia klien dan kondisi yang mendasari.
Tanda dan gejala klien gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut :
a. Manifestasi kardiovaskuler
c. Manifestasi Pulmoner
d. Manifestasi Gastrointestinal
f. Manifestasi Muskuloskeletal
Kram otot, kekuatan otot hilang, fraktur tulang, foot drop.
g. Manifestasi Reproduktif
Amenore dan atrofi testikuler.
7. Pemeriksaan diagnostic
a. Radiologi
Ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan derajat komplikasi ginjal.
asam basa
b. Foto Polos Abdomen
Menilai besar dan bentuk ginjal serta adakah batu atau obstruksi lain.
c. Pielografi Intravena
ginjal pada usia lanjut, diabetes melitus dan nefropati asam urat.
d. USG
Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkin ginjal , anatomi sistem
pelviokalises, dan ureter proksimal, kepadatan parenkim ginjal, anatomi
e. Renogram
Menilai fungsi ginjal kanan dan kiri , lokasi gangguan (vaskuler, parenkhim)
j. EKG
dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal ginjal kronis atau
2) Urin
Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/jam (oliguria atau urine tidak ada
(anuria).
Warna : Secara normal perubahan urine mungkin disebabkan oleh pus /
nanah,
ginjal berat).
Osmolalitas : Kurang dari 350 mOsm/kg menunjukkan kerusakan
tubular, amrasio
Ureum:
4) Hiponatremia
5) Hiperkalemia
8. Penatalaksanaan medis
Klien CKD perlu mendapatkan penatalaksanaan secara khusus sesuai dengan
derajat penyakit CKD, bukan hanya penatalaksanaan secara umum. Menurut
(Sudoyo, 2015), sesuai dengan derajat penyakit CKD dapat dilihat dalam tabel
berikut :
o Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya.
o Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid.
Tabel 2.2 Rencana tatalaksana penyakit ginjal kronik sesuai dengan derajatnya.
Derajat LFG Rencana tatalaksana
(ml/mnt/1,73m
1 >90 Terapi penyakit
dasar, kondisi
komoroid, evaluasi
pemburukan fungsi
ginjal, memperkecil
resiko
kardiovaskular.
2 60-89 menghambat
pemburukan fungsi
ginjal
3 30-59 evaluasi dan terapi
komplikasi
4 15-29 persiapan untuk
terapi pengganti
ginjal
5 <15 terapi pengganti
ginjal
Sumber : Sudoyo, 2015.
a. Penatalaksanaa keperawatan
1) cairan
Klien dialisis
Pemasukan cairan terbatas jumlahnya sehingga kenaikan berat badan tidak
lebih dari 0,45 kg/hari diantara waktu dialisis. ini umumnya akibat dari
pemasukan 500 ml sehari ditambah volume yang hilang melalui urin, diare
dan muntah.
2) Elektrolit
Ini dapat diberikan lebih bebas untuk mempertahankan kadar natrium dan
kalium serum normal pada Klien dengan dialisis. selama CAPD (cronik
cairan.
Diet rendah protein untuk membatasi akumulasi produk akhir metabolisme
Berikan informasi yang jelas pada klien karena sering terjadi kesalah
sebaiknya heparin tidak diberikan 6-8 jam sebelum operasi dan diharapkan
tidak diberikan kembali setelah 12 jam post operasi atau dikondisikan
sampai luka operasi mengering.
Sebelum operasi perawat HD bisa melakukan palpasi pada arteri radialis dan
b. Penatalaksanaa kolaboratif
Diuretik kuat untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
Anthi hipertensi (ACE inhibitor) untuk mengontrol tekanan darah dan edema.
Famotidin dan ranitidin untuk mengurangi iritasi lambung.
Suplemen besi dan folat atau tranfusi sel darah merah untuk anemia.
Eritropoitin sintetik untuk menstimulus sumsum tulang, memproduksi sel darah
merah.
hematologik.
Dialysis digunakan untuk mengeluarkan produk sisa cairan dan uremik dari
tubuh bila ginjal tidak mampu melakukanya juga dapat digunakan untuk
mengobati klien dengan edema yang tidak merespon pengobatan lain, hepatic,
hiperkalemia, hiperkalsemia, hipertensi, dan dialysis peritonial, untuk
Ada tiga prinsip yang mendasari dialisis, yaitu disfungsi, osmosis, dan
ultrafiltrasi. Disfungsi adalah pergerakan butir-butir (partikel) dari tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Dalam tubuh
Walaupun konsentrasi eritrosit dan protein da;lam darah tinggi, meteri ini tidak
9. Komplikasi
Seperti penyakit kronis dan lama lainnya, klien CKD akan mengalami beberapa
komplikasi. Komplikasi dari CKD menurut Suwitra (2006) antara lain adalah :
angiotensin aldosteron.
o Anemia akibat penurunan eritropoitin.
anorganik.
o Uremia akibat peningkatan kadar uream dalam tubuh.
o Gagal jantung akibat peningkatan kerja jantung yang berlebihan.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi
Pengkajian keperawatan pada klien dengan Chronic Kidney Disease (CKD) menurut
Doengoes, 2012; Nursalam, 2008; Sudoyo, 2015; NIC NOC, 2015 sebagai berikut :
a. Demografi.
Klien CKD kebanyakan berusia diantara 30 tahun, namun ada juga yang
mengalami CKD dibawah umur tersebut yang diakibatkan oleh berbagai hal
peranan penting sebagai pemicu kejadian CKD. Karena kebiasaan kerja dengan
duduk / berdiri yang terlalu lama dan lingkungan yang tidak menyediakan
cukup air minum / mengandung banyak senyawa/ zat logam dan pola makan
c. Pengkajian Bio-psiko-Sosial
Aktivitas istirahat
Gejala :
Tanda :
Hipertensi : nadi kuat, edema jaringan umum dan piting pada kaki, telapak
tangan, nadi lemah dan halus, hipotensi ortostatik menunjukkan hipovolemia
yang jarang terjadi pada penyakit tahap akhir, friction rub pericardial (respon
pendarahan.
Integritas Ego
Gejala :
Faktor stres, contoh finansial, hubungan, dan sebagainya. Peran tak berdaya, tak
ada harapan, tak ada kekuatan.
Tanda :
Eiminasi
Gejala :
Tanda :
Perubahan warna urin, contoh kuning pekat, merah, coklat, berwarna. Oliguria,
Gejala :
Peningkatan berat badan cepat (edem), penurunan berat badan (malnutrisi).
Anoreksia, nyeri ulu hati, mual / muntah, rasa metalik tidak sedap pada mulut
Gejala :
Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot / kejang : sindrom Kaki, gelisah ; kebas
terasa terbakar pada telapak kaki. Kebas kesemutan dan kelemahan, khususnya
ekstremitas bawah (neuropati perifer).
Tanda :
Kejang, fasikulasi otot, aktifitas kejang, Rambut tipis, kuku rapuh dan tips.
Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot / nyeri kaki. Memburuk pada malam hari.
Tanda :
Pernafasan
Gejala :
Tanda :
takiepna, dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman (Pernafasan kusmaul).
Gejala :
Klit gatal ada / berulamngnya infeksi
Tanda :
tulang ; defosit fosfat, kalsium, (klasifikasi metastatik) pada kulit, jaringan lunak
Interaksi Sosial
Gejala :
Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekeja, mempertahankan
d. Pemeriksaan fisik
Lemah, aktifitas dibantu, terjadi penurunan sensifitas nyeri. Kesadaran klien dari
compos mentis sampai coma.
Tanda-tanda vital.
Tekanan darah naik, respirasi riet naik, dan terjadi dispnea, nadi meningkat dan
reguler.
Antropometri.
Penurunan berat badan selama 6 bulan terahir karena kekurangan nutrisi, atau
Kepala.
Rambut kotor, mata kuning / kotor, telinga kotor dan terdapat kotoran telinga,
hidung kotor dan terdapat kotoran hidung, mulut bau ureum, bibir kering dan
pecah-pecah, mukosa mulut pucat dan lidah kotor.
Dada
Dispnea sampai pada edema pulmonal, dada berdebar-debar. Terdapat otot
bantu napas, pergerakan dada tidak simetris, terdengar suara tambahan pada
Genital.
Kelemahan dalam libido, genetalia kotor, ejakulasi dini, impotensi, terdapat
ulkus.
Ekstremitas.
Kelemahan fisik, aktifitas klien dibantu, terjadi edema, pengeroposan tulang, dan
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan mengkilat / uremia,
thdp terapi.
pengobatan.
sering.
Faktor-faktor yang
berhubungan : 7. Kolaborasi dengan ahli gizi
- Faktor biologis
dalam pemberian diet sesuai
- Faktor ekonomi terapi.
- Ketidakmampuan
makan
- Ketidakmampuan
mencerna makanan
- Ketidakmampuan
mengabsorpsi nutrien
dan/ekspirasi yang tidak keperawatan selama 1x24 jam kedalaman, irama dan usaha
memperbaiki sirkulasi.
dan output.