Вы находитесь на странице: 1из 23

METODE PEMBELAJARAN

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar

Dosen Pengampu : Yoyon Sutresna, Drs., M.Kes

Asisten Dosen : Dini Andriyani, M.Pd

Disusun Oleh :

Junaidi Sesfao 2119170015

Aas Aisyiah Priatna 2119170028

Linatus Sofia Ayu Lestari 2119170036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH

2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluaraga dan sahabatnya. Apapun yang tergelar
dialam semesta ini adalah rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Metode Pembelajaran” yang dibimbing oleh Bapak Yoyon Sutresna, Drs., M.Kes.
Makalah ini membahas mengenai materi “Metode Pembelajaran”. Penulis
menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet
dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembaca
pada saat ini dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan
kemudahan untuk memahami maupun mengimplementasikan Metode Pembelajaran. Atas
segala kebaikan yang mereka berikan, mudah-mudahan Allah menganugrahi pahala yang
besar pada hari ketika harta atau pun keturunan tidak bermanfaat, kecuali mereka yang datang
menghadap Allah dengan kalbu yang bersih. Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau yang bersifat membangun demi tercapainya makalah yang
lebih baik untuk selanjutnya.

Ciamis, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Pengertian Metode Pembelajaran .................................................................................. 3
B. Kedudukan Metode dalan Belajar Mengajar .......................................................... 4
C. Pemilihan dan Penentuan Metode Pembelajaran .................................................... 5
D. Macam – Macam Metode Pembelajaran ...................................................................... 8
E. Praktek Penggunaan Metode Mengajar ...................................................................... 16
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, sebuah metode sangat dibutuhkan, khususnya bagi
pembelajaran di dalam kelas. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari
kemampuan guru mengembangkan metode-metode pembelajaran yang berorientasi pada
peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran.
Pengembangan metode pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk
menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif
dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal.
Seorang guru harus bisa menemukan metode pembelajaran yang baik dan tepat untuk
materi yang akan disampaikan kepada siswanya. Metode pembelajaran yang tepat akan
memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi yang akan disampaikan.
Dengan metode yang tepat, kesulitan guru dalam menyampaikan materi bisa
diminimalisasikan. Konsep mengenai metode pembelajaran tak hanya harus dipahami
oleh seorang guru saja. Siapapun juga diharapkan bisa memahaminya karena pendidikan
sangat penting bagi masa depan kita semua. Untuk dapat mengembangkan metode
pembelajaran yang efektif maka setiap guru harus memiliki pengetahuan yang memadai
berkenaan dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model tersebut
dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan
dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan kondisi siswa-siswa di kelas.
Demikian juga pentingnya pemahaman guru terhadap sarana dan fasilitas sekolah yang
tersedia, kondisi kelas dan beberapa faktor lain yang terkait dengan pembelajaran. Tanpa
pemahaman terhadap berbagai kondisi ini, model yang dikembangkan guru cenderung
tidak dapat meningkatkan peranserta siswa secara optimal dalam pembelajaran, dan pada
akhirnya tidak dapat memberi sumbangan yang besar terhadap pencapaian hasil belajar
siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?
2. Bagaimana kedudukan metode dalam belajar mengajar?
3. Bagaimana pemilihan dan penentuan metode pembelajaran?
4. Apa macam–macam metode pembelajaran?

1
2

5. Bagaimana praktek penggunaan metode mengajar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran.
2. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan metode dalam belajar mengajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
4. Untuk mengetahui macam-macam metode pembelajaran.
5. Untuk mengetahui bagaimana praktek penggunaan metode mengajar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berikut ini beberapa pengertian metode pembelajaran menurut para ahli:
1. Menurut M. Bayiruddin Usman, metode pembelajaran adalah suatu cara
penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Menurut Nana Sudjana, metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
3. Menurut Ahmad Sabri, metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian
bahan pelajaran, baik secara individual atau kelompok.
4. Menurut M. Sobri Sutikno menyatakan, metode pembelajaran adalah cara-cara
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
5. Menurut Mahmud Yunus, metode atau cara mengajar adalah jalan yang akan
ditempuh oleh pendidik untuk memberikan berbagai pelajaran kepada murid-murid
dalam berbagai jenis mata pelajaran.
6. Menurut Gerlach dan Elly, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana
yang sistematis untuk menyampaikan informasi.
Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di
atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi
yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan.

3
4

B. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar


Kedudukan metode dalam belajar mengajar yaitu sebagai berikut:
1. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik
Metode ekstrinsik Menurut Djamarah (2006) yang dikutip dari Sardiman.
A.M. (1988:90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena ada
rangsangan dari luar. Karena itu, Metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar
yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
Dalam penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan
kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan
instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam pemilihan metode. Dalam
perumusan tujuan , guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur untuk
dapat memudahkan dalam pemilihan metode untuk menunjang pencapaian tujuan
yang telah dirumuskan. Dalam mengajar, guru tidak hanya menggunakan satu
metode, namun beberapa metode agar peserta didik tidak bosan dengan hanya satu
metode. Bila seorang guru hanya menggunakan satu metode, anak didik akan terlihat
kurang bergairah dalam belajar, kejenuhan dan kemalasan tampak dalam kegiatan
belajar. Ini berarti, metode tidak dapat difungsikan sebagai alat ekstrinsik dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan metode yang bervariasi dapat dijadikan
sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam pembelajaran sekolah.
2. Metode Sebagai Strategi Pengajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang relative lama. Daya serap setiap anak didik
berbeda-beda. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik. Oleh karena
itu, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Metode adalah salah satunya. Boleh
jadi sekelompk anak didik mudah menyerap pelajaran dengan metode tanya jawab,
atau metode demonstrasi, eksperimen, ceramah dan sebagainya. Menurut Djamarah
(2006) yang dikutip dari Dra. Roestiyah.N.K.(1989:1) dalam proses pembelajaran
guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien,
mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu cara untuk menguasai strategi itu
harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya metode mengajar. Dengan
demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
5

3. Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan


Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar
mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar
mengajar akan dibawa. Guru tidak bisa membawa kegiatan belajar mengajar
menurut sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Itu
sama artinya perbuatan yang sia-sia. Kegiatan belajar mengajar yang tidak
mempunyai tujuan sama halnya ke pasar tanpa tujuan, sehingga sukar untuk
menyeleksi mana kegiatan yang harus dilakukan dan mana yang harus diabaikan
dalam upaya untuk mencapai keinginan yang dicita-citakan.
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan
metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah
pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik
memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan
dengan tujuan. Antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang. Jadi, guru
sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar,
sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan
pengajaran.

C. Pemilihan dan Penentuan Metode Pembelajaran


Metode mengajar yang diterapkan guru dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah
asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi kesesuaian dengan perumusan intruksional
khusus. Pemakaian metode yang satu digunakan untuk mencapai tujuan yang satu,
sementara penggunaan metode yang lain juga digunakan untuk mencapai tujuan yang
lain. Begitulah adanya kesesuaian dengan kehendak tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan.
Pemilihan dan penentuan metode dapat dilihat dari beberapa sudut pandang
diantaranya:
1. Nilai Strategis Metode
Pemilihan dan penetuan metode pembelajaran haruslah memperhatikan nilai
strategis metode tersebut. Nilai strategisnya yakni metode dapat mempengaruhi
jalannya kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan belajar
mengajar terjadi interaksi antara guru dan peserta didik dalam hal transfer ilmu.
Apabila dalam proses mentransfer ilmu guru tidak memperhatikan metode
pembelajaran yang digunakan atau metode yang digunakan kurang tepat, maka guru
6

akan mengalami kesulitan dalam mentransfer ilmu. Selain itu kelas menjadi tidak
kondusif atau terjadi kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran, akhirnya tujuan
pembelajaran tidak tercapai. Oleh karena itu, sebelum guru melaksanakan kegiatan
belajar sebaiknya guru memperhatikan pemilihan dan penentuan metode
pembelajaran yang akan digunakan.
2. Efektivitas Penggunaan Metode
Efektifitas merupakan kesesuaian, sehingga efektifitas penggunaan metode
merupakan kesesuian metode pembelajaran dengan semua komponen pengajaran
yang telah diprogramkan dalam satuan pembelajaran, sebagai persiapan tertulis.
Efektifitas penggunaan metode sangatlah perlu diperhatikan ketika guru hendak
memilih dan menentukan metode pembelajaran, karena jika kita salah dalam
memilih dan menetukan metode pembelajaran, maka tujuan pembelajaran tidak akan
tercapai.
Misalnya, guru telah mempersiapkan rencana secara detail, dengan tujuan
pembelajaran anak dapat melakukan atau memperagakan tata cara wudhu. Tetapi
ketika di kelas guru menyampaikan materi tersebut menggunakan metode ceramah.
Maka hal tersebut tidaklah sesuai, karena tujuan yang ingin dicapai adalah anak
dapat melakukan tata cara berwudlu. Sehingga seorang guru haruslah
memperhatikan efektifitas penggunaan metode pembelajaran supaya metode tersebut
dapat mendukung pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.
3. Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode
Pemilihan dan penentuan metode pembelajaran sangatlah penting dilakukan
oleh seorang guru. Hal ini dikarenakan tidak semua metode pembelajaran dapat
digunakan oleh seorang guru dalam hal kegiatan belajar mengajar serta mendukung
pencapian tujuan pembelajaran. Apabila guru salah dalam hal memilih dan
menentukan metode yang akan digunakan maka tujuan dari pembelajaran tidak akan
tercapai. Misalnya guru menentukan tujuan pengajaran yaitu supaya anak didik
dapat menuliskan sebagian ayat-ayat dalam surat Al Fatihah atau anak dapat menulis
angka dari 1 sampai 40. Untuk mencapai tujuan tersebut guru tidak tepat jika
menggunakan metode diskusi, namun yang tepat jika menggunakan metode latihan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Dalam pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan, bahwa setiap
metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-kebaikannya
maupun menetapkan mengenai kelemahan kelemahannya. Guru akan lebih mudah
7

menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus
dihadapinya,jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut. Winamo
Surakhmad (1990: 97) mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode
dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
a. Anak Didik
Perbedaan individual pada aspek biologis, intelektual dan psikologis anak
didik mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana yang
sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam
waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan secara operasional. Dengan demikian, kematangan anak didik yang
bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
b. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar.
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran berbagai-bagai jenis dan fungsinya.
Secara hierarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu
tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan
kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan
pembelajaran merupakan tujuan intermedier (antara), yang paling langsung
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Tujuan pembelajaran dikenal ada dua,
yaitu TIU (Tujuan Instruksional Umum) dan TIK (Tujuan Instruksional
Khusus).
c. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama
dari hari ke hari. Pada suatu waktu bolehjadi guru ingin menciptakan situasi
belajar mengajar di alam terbuka, yaitu di luar ruang sekolah. Maka guru dalam
hal ini tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang
diciptakan itu. Di lain waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang
ingin dicapai oleh tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik
secara berkelompok. Anak didik dibagi ke dalam beberapa kelompok belajar di
bawah pengawasan dan bimbingan guru. Di sana semua anak didik dalam
kelompok masing-masing diserahi tugas oleh guru untuk memecahkan suatu
masalah. Dalam hal ini tentu saja guru telah memilih metode mengajar untuk
membelajarkan anak didiknya, yaitu metode promblem solving. Demikianlah,
8

situasi yang diciptakan guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode


mengajar.
d. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan
metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak
didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi
pemilihan metode mengajar, Ketiadaan laboratorium untuk praktik IPA,
misalnya, kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau metode
demontrasi. Demikianjuga halnya ketiadaan mempunyai fasilitas olahraga, tentu
sukar bagi guru menerapkan metode latihan. Justru itu, keampuhan suatu
metode mengajar akan terlihatjika faktor lain mendukung.
e. Guru
Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi.
Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam
memilih dan menentukan metode. Itulah yang biasanya dirasakan oleh mereka
yang bukan berlatar-belakangkan pendidikan guru. Apalagi belum memiliki
pengalaman mengajar yang memadai. Sungguh pun begitu, baik dia berlatar
belakang pendidikan guru maupun dia yang berlatar belakang bukan pendidikan
guru, dan sama-sama minim pengalaman mengajar di kelas, cenderung sukar
memilih metode yang tepat. Tetapi adajuga yang tepat memilihnya, namun
dalam pelaksanaannya menemui kendala, disebabkan labilnya kepribadian dan
dangkalnya penguasaan atas metode yang digunakan. Dengan demikian,
dapatlah dipahami bahwa kepribadian, latar belakang pendidikan, dan
pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.

D. Macam-macam Metode Pembelajaran


Beragamnya metode belajar yang dapat kita pelajari dan dapat digunakan, pada
makalah ini akan dibahas berbagai metode mengajar yang umum digunakan. Metode
mengajar tersebut adalah :
1. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak
dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga
pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Pemecahan setiap masalah perlu
9

melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan
hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan
sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat
dipecahkan secara keseluruhan yang berarti.
a. Kelebihan :
1. Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi
masalah kehidupan.
2. Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap
dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.
3. Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam
pengajaran perlu diperhatikan:
a) Kemampuan individual siswa dan kerja sama dalam kelompok.
b) Bahan pelajaran tidak terlepas dari kehidupan riil seharihari yang penuh
dengan masalah.
c) Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa banyak
dilakukan.
d) Agar teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu
kesatuan yang tak terpisahkan.
b. Kekurangan:
1. Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2. Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup
fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan,bukanlah merupakan
pekerjaan yang mudah.
3. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok
unit yang dibahas.
2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimasa siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu
proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan
demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau
10

mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang
dialaminya itu.
a. Kelebihan Metode eksperimen
1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya.
2. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan
penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran umat manusia.
b. Kekurangan Metode eksperimen
1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
2. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan mahal.
3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan
kemampuan atau pengendalian.
3. Metode Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalahnya tugas
yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di
laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau di mana saja asal
tugas itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran
terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia
dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu
yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk
mengatasinya.
a. Kelebihan
1. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual
ataupun kelompok.
2. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.
3. Dapat membina tanggungjawab dan disiplin siswa.
4. Dapat mengembangkan kemandirian siswa.
b. Kekurangan
11

Murid sulit unutk dikontrol mengenai pengerjaan tugas, khusunya untuk


tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah
anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan
baik.
4. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang
bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
a. Kelebihan
1. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan-prakarsa, dan
terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
3. Memperluas wawasan.
4. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan
suatu masalah.
b. Kekurangan
1. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktuyang
panjang.
2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
3. Peserta mendapat informasi yang terbatas.
4. Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin
menonjolkan diri.
5. Metode Demontrasi
Metode demontrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situas, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan. Dengam metode demontrasi, proses penerimaan siswa terhadap
pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian
dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa
yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
a. Kelebihan
1. Melalui metode demonstrasi ini verbalisme dapat dihindari, sebab murid
disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan sehingga
murid akan lebih mudah memahami apa yang sedang dipelajari.
12

2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.


3. Proses pengajaran lebih menarik.
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kekurangan
1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa
ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik.
3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di
samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa
mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
6. Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar
metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan
mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
a. Kelebihan
1. Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan
dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan
para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila
menghadapi permasalahan di dalam kehidupan dalam keluarga,
bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu kemampuan yang sangat bermakna
bagi kehidupan manusia.
3. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara
kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajamya, siswa banyak
melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi
dalam rangka mencari pemecahan.
b. Kekurangan
1. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat
berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan
pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru. Sering orang beranggapan keliru bahwa metode
13

pemecahan masalah hanya cocok untuk SLTP, SLTA, dan PT saja. Padahal,
untuk siswa SO sederajat juga bisa dilakukan dengan tingkat kesulitan
permasalahan yang sesuai dengan taraf kemampuan berpikir anak.
2. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering
memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil
waktu pelajaran lain.
3. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan
permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan
berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
7. Metode Tanya Jawab
Metode tanyajawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa
kepada guru.
a. Kelebihan
1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun
ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang
kantuknya.
2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,termasuk
daya ingatan.
3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
b. Kekurangan
1. Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk
berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan berpikir dan mudah
dipahami siswa.
3. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
8. Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagi
14

sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini
dapatjuga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan,
dan keterampilan.
a. Kelebihan
1. Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf,
kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat- alat (mesin
permainan dan atletik), dan terampil menggunakan peralatanolahraga.
2. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,
menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (simbol), dan
sebagainya.
3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti
hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan
sebagainya.
4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta
kecepatan pelaksanaan.
5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerluka konsentrasi dalam
pelaksanaannya.
6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakari-gerakan yang
kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.
b. Kelemahan
1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
5. Dapat menimbulkan verbalisme.
9. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini
lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap
tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam
15

pendidikan dan pengajaran tradisional, seperti di pedesaan, yang kekurangan


fasilitas.
a. Kelebihan
1. Guru mudah menguasai kelas.
2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk kelas.
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
b. Kelemahan
1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang bisa menerima.
3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.
4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya,
ini sukar sekali.
5. Menyebabkan siswa menjadi pasif.
10. Metode sosiodrama/role paying
Metode sosiodrama/role paying yaitu mendramatisasikan tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah sosial. Tujuan yang diharapkan adalah agar siswa
dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain, dapat belajar membagi
tanggung jawab, dapat mengambil keputusan secara spontan, merangsang kelas
untuk berfikir dan memecahkan masalah.
Adapun petunjuk metode sosiodrama adalah tetapkan dahulu masalah,
ceritakan isi masalah, tetapkan siswa yang bersedia memainkan peran, jelaskan pada
pendengar mengenai peranan mereka dalam sosiodrama, beri kesempatan pada
pelaku untuk berunding sebelum main, akhiri sosiodrama pada situasi tegang, akhiri
sosiodrama dengan diskusi kelas untuk memecahkan masalah, menilai sosiodrama.
a. Kelebihannya :
Melatih siswa menajamkan ingatan, melatih siswa berinisiatif dan berkreatif,
memupuk bakat siswa, membina kerjasama antar pemain, membiasakan
menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesama, membina bahasa lisan
siswa menjadi bahasa yang baik dan mudah dipahami orang lain.
b. Kekurangannya :
yang tidak ikut bermain kurang kreatif, banyak memakan waktu baik
persiapan/ pelaksanaan, memerlukan tempat yang cukup luas, sering
16

mengganggu kelas yang lain dengan suara para pemain/ penonton yang kadang
bertepuk tangan.
11. Metode karyawisata
Metode karya wisata yaitu cara mengajar yang dilaksanakan di tempat (obyek)
tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/ menyelidiki sesuatu.
a. Kelebihannya :
Memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran di sekolah, membuat apa yang dipelajari lebih relevan dengan
kenyataan, dapat merangsang kreatifitas siswa, informasi lebih luas dan aktual.
b. Kekurangannya :
Kesulitan penyediaan fasilitas dan biaya bagi siswa dan sekolah, sangat
memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang, perlu koordinasi dengan
guru lain supaya tidak tumpang tindih, sering unsur rekreasi menjadi lebih
prioritas dari pada tujuan utama, sulit mengatur siswa yang banyak dalam
perjalanan dan mengarahkan pada studi.

E. Praktek Penggunaan Metode Mengajar


Praktek Penggunaan Metode Mengajar dapat dilakukan dengan cara :
1. Ceramah, tanya jawab, tugas,
2. Ceramah, diskusi, tugas,
3. Ceramah, demonstrasi, eksperimen,
4. Ceramah, sosiodrama, diskusi,
5. Ceramah, problem solving, tugas,
6. Ceramah, demonstrasi, latihan,
17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang
guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
Kedudukan metode dalam belajar mengajar diantaranya yaitu, metode sebagai alat
motivasi ekstrinsik, metode sebagai strategi pengajaran, metode sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
Pemilihan dan penentuan metode dalam kegiatan belajar mengajar, dengan uraian
bertolak dari nilai strategis metode, efektivitas penggunaan metode, pentingnya
pemilihan dan penentuan metode, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
metode pengajaran.
Metode pembelajaran yang dipakai di kelas diantaranya, metode proyek, metode
eksperimen, metode resitasi, metode diskusi, metode demonstrasi, metode problem
solving, metode tanya jawab, metode latihan, metode ceramah.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat pada proses pembelajaran fisika yaitu
metode demonstrasi dan metode eksperimen (praktek).
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan terkait dengan makalah ini yaitu mengingat
betapa pentingnya metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar maka penulis
menyarankan agar perlu dipelajari dan diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas
maupun di luar kelas.

17
DAFTAR PUSTAKA

Setiaji, B. (2017). Pengembangan model pembelajaran bahasa.


(http://bayusetiajiii.blogspot.com/2017/09/pengembangan-model-pembelajaran-
bahasa.html). (Diakses 18 Maret 2019).

Tanpa Nama. (2016). Kedudukan Pemilihan dan Penentuan Metode dalam Pengajaran.
(Online).(http://trz-corp.blogspot.com/2016/04/kedudukan-pemilihan-dan-
penentuan.html). (Diakses 18 Maret 2019).

Wulandari, D. (2012). Definisi metode pembelajaran menurut para ahli. (Online).


(http://mtk2012unindra.blogspot.com/2012/10/definisi-metode-pembelajaran-
menurut.html). (Diakses 18 Maret 2019).

Zakky. (2018). Pengertian metode pembelajaran menurut para ahli dan secara umum.
(Online).(https://www.zonareferensi.com/pengertian-metode-pembelajaran/).
(Diakses 18 Maret 2019).

18

Вам также может понравиться