Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS GALUH
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluaraga dan sahabatnya. Apapun yang tergelar
dialam semesta ini adalah rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Metode Pembelajaran” yang dibimbing oleh Bapak Yoyon Sutresna, Drs., M.Kes.
Makalah ini membahas mengenai materi “Metode Pembelajaran”. Penulis
menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet
dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembaca
pada saat ini dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan
kemudahan untuk memahami maupun mengimplementasikan Metode Pembelajaran. Atas
segala kebaikan yang mereka berikan, mudah-mudahan Allah menganugrahi pahala yang
besar pada hari ketika harta atau pun keturunan tidak bermanfaat, kecuali mereka yang datang
menghadap Allah dengan kalbu yang bersih. Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau yang bersifat membangun demi tercapainya makalah yang
lebih baik untuk selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, sebuah metode sangat dibutuhkan, khususnya bagi
pembelajaran di dalam kelas. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari
kemampuan guru mengembangkan metode-metode pembelajaran yang berorientasi pada
peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran.
Pengembangan metode pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk
menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif
dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal.
Seorang guru harus bisa menemukan metode pembelajaran yang baik dan tepat untuk
materi yang akan disampaikan kepada siswanya. Metode pembelajaran yang tepat akan
memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi yang akan disampaikan.
Dengan metode yang tepat, kesulitan guru dalam menyampaikan materi bisa
diminimalisasikan. Konsep mengenai metode pembelajaran tak hanya harus dipahami
oleh seorang guru saja. Siapapun juga diharapkan bisa memahaminya karena pendidikan
sangat penting bagi masa depan kita semua. Untuk dapat mengembangkan metode
pembelajaran yang efektif maka setiap guru harus memiliki pengetahuan yang memadai
berkenaan dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model tersebut
dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan
dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan kondisi siswa-siswa di kelas.
Demikian juga pentingnya pemahaman guru terhadap sarana dan fasilitas sekolah yang
tersedia, kondisi kelas dan beberapa faktor lain yang terkait dengan pembelajaran. Tanpa
pemahaman terhadap berbagai kondisi ini, model yang dikembangkan guru cenderung
tidak dapat meningkatkan peranserta siswa secara optimal dalam pembelajaran, dan pada
akhirnya tidak dapat memberi sumbangan yang besar terhadap pencapaian hasil belajar
siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?
2. Bagaimana kedudukan metode dalam belajar mengajar?
3. Bagaimana pemilihan dan penentuan metode pembelajaran?
4. Apa macam–macam metode pembelajaran?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran.
2. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan metode dalam belajar mengajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
4. Untuk mengetahui macam-macam metode pembelajaran.
5. Untuk mengetahui bagaimana praktek penggunaan metode mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
akan mengalami kesulitan dalam mentransfer ilmu. Selain itu kelas menjadi tidak
kondusif atau terjadi kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran, akhirnya tujuan
pembelajaran tidak tercapai. Oleh karena itu, sebelum guru melaksanakan kegiatan
belajar sebaiknya guru memperhatikan pemilihan dan penentuan metode
pembelajaran yang akan digunakan.
2. Efektivitas Penggunaan Metode
Efektifitas merupakan kesesuaian, sehingga efektifitas penggunaan metode
merupakan kesesuian metode pembelajaran dengan semua komponen pengajaran
yang telah diprogramkan dalam satuan pembelajaran, sebagai persiapan tertulis.
Efektifitas penggunaan metode sangatlah perlu diperhatikan ketika guru hendak
memilih dan menentukan metode pembelajaran, karena jika kita salah dalam
memilih dan menetukan metode pembelajaran, maka tujuan pembelajaran tidak akan
tercapai.
Misalnya, guru telah mempersiapkan rencana secara detail, dengan tujuan
pembelajaran anak dapat melakukan atau memperagakan tata cara wudhu. Tetapi
ketika di kelas guru menyampaikan materi tersebut menggunakan metode ceramah.
Maka hal tersebut tidaklah sesuai, karena tujuan yang ingin dicapai adalah anak
dapat melakukan tata cara berwudlu. Sehingga seorang guru haruslah
memperhatikan efektifitas penggunaan metode pembelajaran supaya metode tersebut
dapat mendukung pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.
3. Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode
Pemilihan dan penentuan metode pembelajaran sangatlah penting dilakukan
oleh seorang guru. Hal ini dikarenakan tidak semua metode pembelajaran dapat
digunakan oleh seorang guru dalam hal kegiatan belajar mengajar serta mendukung
pencapian tujuan pembelajaran. Apabila guru salah dalam hal memilih dan
menentukan metode yang akan digunakan maka tujuan dari pembelajaran tidak akan
tercapai. Misalnya guru menentukan tujuan pengajaran yaitu supaya anak didik
dapat menuliskan sebagian ayat-ayat dalam surat Al Fatihah atau anak dapat menulis
angka dari 1 sampai 40. Untuk mencapai tujuan tersebut guru tidak tepat jika
menggunakan metode diskusi, namun yang tepat jika menggunakan metode latihan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Dalam pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan, bahwa setiap
metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-kebaikannya
maupun menetapkan mengenai kelemahan kelemahannya. Guru akan lebih mudah
7
menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus
dihadapinya,jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut. Winamo
Surakhmad (1990: 97) mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode
dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
a. Anak Didik
Perbedaan individual pada aspek biologis, intelektual dan psikologis anak
didik mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana yang
sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam
waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan secara operasional. Dengan demikian, kematangan anak didik yang
bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
b. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar.
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran berbagai-bagai jenis dan fungsinya.
Secara hierarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu
tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan
kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan
pembelajaran merupakan tujuan intermedier (antara), yang paling langsung
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Tujuan pembelajaran dikenal ada dua,
yaitu TIU (Tujuan Instruksional Umum) dan TIK (Tujuan Instruksional
Khusus).
c. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama
dari hari ke hari. Pada suatu waktu bolehjadi guru ingin menciptakan situasi
belajar mengajar di alam terbuka, yaitu di luar ruang sekolah. Maka guru dalam
hal ini tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang
diciptakan itu. Di lain waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang
ingin dicapai oleh tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik
secara berkelompok. Anak didik dibagi ke dalam beberapa kelompok belajar di
bawah pengawasan dan bimbingan guru. Di sana semua anak didik dalam
kelompok masing-masing diserahi tugas oleh guru untuk memecahkan suatu
masalah. Dalam hal ini tentu saja guru telah memilih metode mengajar untuk
membelajarkan anak didiknya, yaitu metode promblem solving. Demikianlah,
8
melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan
hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan
sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat
dipecahkan secara keseluruhan yang berarti.
a. Kelebihan :
1. Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi
masalah kehidupan.
2. Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap
dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.
3. Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam
pengajaran perlu diperhatikan:
a) Kemampuan individual siswa dan kerja sama dalam kelompok.
b) Bahan pelajaran tidak terlepas dari kehidupan riil seharihari yang penuh
dengan masalah.
c) Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa banyak
dilakukan.
d) Agar teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu
kesatuan yang tak terpisahkan.
b. Kekurangan:
1. Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2. Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup
fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan,bukanlah merupakan
pekerjaan yang mudah.
3. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok
unit yang dibahas.
2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimasa siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu
proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan
demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau
10
mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang
dialaminya itu.
a. Kelebihan Metode eksperimen
1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya.
2. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan
penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran umat manusia.
b. Kekurangan Metode eksperimen
1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
2. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan mahal.
3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan
kemampuan atau pengendalian.
3. Metode Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalahnya tugas
yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di
laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau di mana saja asal
tugas itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran
terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia
dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu
yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk
mengatasinya.
a. Kelebihan
1. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual
ataupun kelompok.
2. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.
3. Dapat membina tanggungjawab dan disiplin siswa.
4. Dapat mengembangkan kemandirian siswa.
b. Kekurangan
11
pemecahan masalah hanya cocok untuk SLTP, SLTA, dan PT saja. Padahal,
untuk siswa SO sederajat juga bisa dilakukan dengan tingkat kesulitan
permasalahan yang sesuai dengan taraf kemampuan berpikir anak.
2. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering
memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil
waktu pelajaran lain.
3. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan
permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan
berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
7. Metode Tanya Jawab
Metode tanyajawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa
kepada guru.
a. Kelebihan
1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun
ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang
kantuknya.
2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,termasuk
daya ingatan.
3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
b. Kekurangan
1. Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk
berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan berpikir dan mudah
dipahami siswa.
3. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
8. Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagi
14
sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini
dapatjuga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan,
dan keterampilan.
a. Kelebihan
1. Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf,
kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat- alat (mesin
permainan dan atletik), dan terampil menggunakan peralatanolahraga.
2. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,
menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (simbol), dan
sebagainya.
3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti
hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan
sebagainya.
4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta
kecepatan pelaksanaan.
5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerluka konsentrasi dalam
pelaksanaannya.
6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakari-gerakan yang
kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.
b. Kelemahan
1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
5. Dapat menimbulkan verbalisme.
9. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini
lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap
tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam
15
mengganggu kelas yang lain dengan suara para pemain/ penonton yang kadang
bertepuk tangan.
11. Metode karyawisata
Metode karya wisata yaitu cara mengajar yang dilaksanakan di tempat (obyek)
tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/ menyelidiki sesuatu.
a. Kelebihannya :
Memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran di sekolah, membuat apa yang dipelajari lebih relevan dengan
kenyataan, dapat merangsang kreatifitas siswa, informasi lebih luas dan aktual.
b. Kekurangannya :
Kesulitan penyediaan fasilitas dan biaya bagi siswa dan sekolah, sangat
memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang, perlu koordinasi dengan
guru lain supaya tidak tumpang tindih, sering unsur rekreasi menjadi lebih
prioritas dari pada tujuan utama, sulit mengatur siswa yang banyak dalam
perjalanan dan mengarahkan pada studi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang
guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
Kedudukan metode dalam belajar mengajar diantaranya yaitu, metode sebagai alat
motivasi ekstrinsik, metode sebagai strategi pengajaran, metode sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
Pemilihan dan penentuan metode dalam kegiatan belajar mengajar, dengan uraian
bertolak dari nilai strategis metode, efektivitas penggunaan metode, pentingnya
pemilihan dan penentuan metode, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
metode pengajaran.
Metode pembelajaran yang dipakai di kelas diantaranya, metode proyek, metode
eksperimen, metode resitasi, metode diskusi, metode demonstrasi, metode problem
solving, metode tanya jawab, metode latihan, metode ceramah.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat pada proses pembelajaran fisika yaitu
metode demonstrasi dan metode eksperimen (praktek).
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan terkait dengan makalah ini yaitu mengingat
betapa pentingnya metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar maka penulis
menyarankan agar perlu dipelajari dan diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas
maupun di luar kelas.
17
DAFTAR PUSTAKA
Tanpa Nama. (2016). Kedudukan Pemilihan dan Penentuan Metode dalam Pengajaran.
(Online).(http://trz-corp.blogspot.com/2016/04/kedudukan-pemilihan-dan-
penentuan.html). (Diakses 18 Maret 2019).
Zakky. (2018). Pengertian metode pembelajaran menurut para ahli dan secara umum.
(Online).(https://www.zonareferensi.com/pengertian-metode-pembelajaran/).
(Diakses 18 Maret 2019).
18