Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
X KIMIA 1
Okti Masari
Silvi Wulandari
Sindi Putri Damayanti
Tiara Anitya Novianti
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat – Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Manfaat Kegiatan ................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Ikatan Kimia ...................................................................... 3
B. Terbentuknya Ikatan Kimia ................................................................. 3
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 6
B. Saran .................................................................................................... 6
C. Daftar Pustaka ...................................................................................... 6
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya unsur – unsur dijumpai tidak dalam keadaan bebas ( kecuali pada
suhu tinggi ), melainkan sebagai suatu kelompok – kelompok atom yang disebut sebagai
molekul. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa secara energi, kelompok – kelompok atom
atau molekul merupakan keadaan yang lebih stabil dibanding unsur – unsur dalam keadaan
bebas.
Selain gas mulia di alam unsur – unsur tidak selalu berada sebagai unsur bebas (
sebagai atom tunggal ), tetapi kebanyakan bergabung dengan atom unsur lain. Tahun 1916
G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi
elektron. Kecuali He, mempunyai 2 elektron valensi, unsur – unsur gas mulia mempunyai 8
elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom – atom unsur cenderung mengikuti
gas mulia untuk mencapai kestabilan.
Jika atom berusaha memiliki 8 elektron valensi, atom disebut mengikuti aturan oktet.
Unsur – unsur dengan nomor atom kecil ( seperti H dan Li ) berusaha mempunyai elektron
valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet. Cara yang diambil unsur supaya dapat
mengikuti gas mulia, yaitu:
B. Rumusan Masalah
3. Apakah sifat kimia dan unsur yang berikatan itu berubah atau tidak berubah ?
1
C. Tujuan
D. Manfaat Kegiatan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sifat – sifat zat sebagian ditentukan oleh ikatan kimia antara atom – atom
pembentukya. Suatu ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom –
atom tertentu didalam suatu zat. Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena
penggabungan atau pemisahan atom – atom dengan cara tertentu sehingga terbentuk
zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat mempunyai bentuk molekul tertentu
atau dapat pula menghasilkan kristal dengan bentuk tertentu yang akan menentukan
sifat – sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis atom dapat
bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa.
Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul.
Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya – gaya yang
menahan atom – atom dalam molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan
kimia. Ikatan kimia terbentuk karena unsur – unsur cenderung membentuk struktur
elektron stabil. Struktur elektron stabil yaitu struktur elektron gas mulia ( Golongan
VIII A ).
Unsur – unsur gas mulia merupakan unsur – unsur yang sukar bereaksi dengan
unsur lain. Sifat ini dapat dimiliki oleh unsur – unsur gas mulia karena konfigurasinya
yang stabil.
Menurut Kossel dan Lewis ( 1916 ) berpendapat bahwa pada dasarnya, sifat
unsur ditentukan oleh bagaimana elektron – elektron dalam atom tersebut tersusun.
Oleh karena itu, maka dicarilah hubungan antara konfigurasi elektron dengan
kestabilan atom.
3
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa susunan elektron yang stabil
mempunyai 8 elektron pada kulit terluar ( oktet ) sebagaimana yang dimiliki oleh
atom - atom unsur gas mulia kecuali helium ( dua elektron atau duplet ).
Menurut Kossel dan Lewis (1916) Keadaan seperti ini merupakan keadaan
paling stabil yang dimiliki atom – atom unsur gas mulia ( oktet ). Sehingga atom dari
unsur – unsur yang lain berusaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti
konfigurasi elektron atom unsur gas mulia terdekat. Adanya kecenderungan memiliki
konfigurasi elektron stabil inilah yang merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya ikatan kimia.
1. Pembentukkan Ion
Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau menangkap elektron.
ataom – atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya atom – atom
dari unsur golongan IA dan IIA dalam sitem periodik unsur, akan mempunyai
kecenderungan untuk melepaskan elektronnya, sedangkan atom – atom yang
mempunyai afinitas elektron yang besar misalnya atom – atom unsur golongan
VIA dan VIIA dalam sistem periodik unsur akan kecenderungan untuk
menangkap elektron.
CONTOH :
Na
11 Na+ + e−
(281) (28)
4
2. Atom 17Cl : 2 8 7 ( konfigurasi elektron tidak stabil )
Agar stabil, cara yang memungkinkan adalah menjadikan
konfigurasi elektron seperti 18Ar : 2 8 8 dengan mengikat sebuah
elektron, sehingga atom Cl menjadi ion Cl− .
Cl + e−
17 Cl−
(287) (288)
Jadi untuk mencapai kestabilan, atom – atom yang energi ionisasinya rendah
akan melepaskan elektron sedangkan atom – atom yang afinitas elektronnya
tinggi akan mengikat elektron. Antara ion positif dan ion negatif yang
terbentuk akan terjadi gaya tarik – menarik ( gaya elektrostatik ) sehingga
terbentuklah ikatan ion.
5
BAB 3
Penutup
A. Kesimpulan
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom – atom tertentu
didalam suatu zat. Ikatan kimia terbentuk karena unsur – unsur cenderung membentuk
struktur elektron stabil. Struktur elektron stabil yaitu struktur elektron gas mulia
( Golongan VIII A ). Sehingga atom dari unsur – unsur yang lain berusaha memiliki
konfigurasi elektron yang stabil seperti konfigurasi elektron atom unsur gas mulia
terdekat. Adanya kecenderungan memiliki konfigurasi elektron stabil inilah yang
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya ikatan kimia. Untuk membentuk
konfigurasi elektron yang stabil dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau
membentuk pasangan elektron bersama.
B. Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami berharap
para pembaca bisa mengerti lagi tentang Ikatan Kimia, dan semoga para pembaca
memperoleh manfaat yang ada dalam materi tersebut. Jika ada terdapat kekurangan
terhadap materi kami, kami mohon maaf, terimakasih telah memperhatikan sekaligus
memahami materi kami.
C. Daftar Pustaka