Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMULIHAN
PERTAMA
Regulasi dan Kebijakan Pemulihan
Pascabencana
KEDUA
Pengkajian Kebutuhan Pascabencana
KETIGA
MENYAKSIKAN VIDEO
AKIBAT BENCANA
Instruksi:
Masing-masing peserta menuliskan
satu bentuk kegiatan pemulihan
yang terpikirkan dalam sebuah
meta card.
7
#tanggap #tangkas #tangguh | DIKLAT DMB 2019 Pusdiklat.bnpb.go.id
Pusdiklat.bnpb.go.id
REGULASI DAN KEBIJAKAN
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
DASAR HUKUM PEMULIHAN PASCABENCANA
R R
E perbaikan prasarana dan sarana umum; E pembangunan kembali sarana sosial
masyarakat;
H K
A pemberian bantuan perbaikan rumah O pembangkitan kembali kehidupan sosial
masyarakat; budaya masyarakat;
B N
I pemulihan sosial psikologis dan S penerapan rancang bangun yang tepat
dan penggunaan peralatan yang lebih
L pelayanan kesehatan; T baik dan tahan bencana;
I R partisipasi dan peran serta lembaga dan
T rekonsiliasi dan resolusi konflik; U organisasi kemasyarakatan, dunia usaha
dan masyarakat;
A K
S Pemulihan sosial, ekonomi, dan budaya; S peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan
budaya;
I I
pemulihan keamanan dan ketertiban, fungsi peningkatan fungsi pelayanan publik dan
pemerintahan, fungsi pelayanan publik; peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
JITUPASNA
PENGALOKASIAN
SUMBERDAYA DAN
PELAKSANAAN DANA
RR
Pertama
Kebijakan Penyelenggaraan Rehabiltasi dan Rekonstruksi Pascabencana
menjadi tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah secara tepat
waktu, tepat sasaran dan berkesinambungan.
Kedua
Dilakukan dengan mempercepat pemulihan wilayah terdampak dan
mempertimbangkan pengurangan risiko bencana.
Ketiga
Melibatkan masyarakat dan dunia usaha yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana dan/atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Keempat
diintegrasikan secara terpadu dengan
rencana pembangunan nasional dan/atau
daerah, dan rencana tata ruang nasional
dan/atau rencana tata ruang daerah
provinsi/kabupaten/kota.
Kelima
dilakukan secara profesional melalui
tata kelola pemerintahan yang baik
dengan mengutamakan kearifan
lokal.
Pertama
MENINGKATKAN KOORDINASI
Keempat
Kedua TATA KELOLA PEMERINTAHAN
YANG BAIK
MENGGERAKKAN
SUMBERDAYA DAN
PENDANAAN
Ketiga
MEMBANGUN EFEKTIFITAS
PEMERINTAH/NON-DALAM/LUAR NEGERI
MENYAKSIKAN VIDEO
KEGIATAN
PEMULIHAN
PASCABENCANA
22
#tanggap #tangkas #tangguh | DIKLAT DMB 2019 Pusdiklat.bnpb.go.id
Pusdiklat.bnpb.go.id
KAJIAN KEBUTUHAN
PASCABENCANA
03
PERATURAN BNPB NO.6 TAHUN 2017
Pasal 4 : Penyelenggaraan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana
meliputi:
02
pengkajian kebutuhan pascabencana;
01
didasarkan pada analisis kerusakan dan kerugian akibat bencana.
Pasal 57, ayat (2):
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyusun rencana rehabilitasi
yang didasarkan pada analisis kerusakan dan kerugian akibat bencana.
Sebuah model konseptual yang mencakup stok fisik dan aliran (flow) yang mengukur kerusakan aset dan perubahan nilai/kerugian
dalam aliran ekonomi
Menggunakan sistem neraca pendapatan nasional
Pendekatan berdasar sektor (“bottom up”) yang dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total akibat bencana
Dapat menganalisa Dampak Bencana pada variabel-variabel makroekonomi dan pendapatan individu
#tanggap
nrk #tangkas #tangguh | DIKLAT DMB 2019 Pusdiklat.bnpb.go.id
Pusdiklat.bnpb.go.id
PRINSIP DASAR
JITUPASNA
PERKIRAAN
KEBUTUHAN PEMULIHAN
• Perbaikan/pembangunan
PENYUSUNAN
• Penggantian
RENCANA RR • Penyediaan bantuan akses
• Penyedian bantuan proses
• Pengurangan risiko
#tanggap #tangkas #tangguh | DIKLAT DMB 2019 Pusdiklat.bnpb.go.id
Pusdiklat.bnpb.go.id
PENGKAJIAN AKIBAT BENCANA
KOMPONEN URAIAN
Perubahan bentuk pada aset fisik dan infrastruktur milik pemerintah, masyarakat dan badan usaha
Kerusakan sehingga terganggu fungsinya secara parsial atau total sebagai akibat langsung dari suatu bencana.
Misalnya kerusakan rumah, sekolah, pusat kesehatan, pabrik, tempat usaha, tempat ibadah dan lain-lain dalam
kategori tingkat kerusakan ringan, sedang dan berat.
Meningkatnya biaya kesempatan atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan ekonomi
Kerugian karena kerusakan aset milik pemerintah, masyarakat dan badan usaha sebagai akibat tidak langsung dari
suatu bencana.
Misalnya potensi pendapatan yang berkurang, pengeluaran yang bertambah selama periode waktu hingga aset
dipulihkan.
Hilang atau terganggunya akses individu, keluarga dan masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan
Gangguan dasarnya akibat suatu bencana.
Akses Misalnya rumah yang rusak atau hancur karena bencana mengakibatkan orang kehilangan akses terhadap
naungan sebagai kebutuhan dasar. Kerusakan sarana produksi pertanian membuat hilangnya akses keluarga
petani terhadap hak atas pekerjaan.
Hilang atau terganggunya fungsi kemasyarakatan dan pemerintahan akibat suatu bencana.
Gangguan Fungsi
Misalnya rusaknya suatu gedung pemerintahan mengakibatkan terganggu/terhentinya fungsi-fungsi pelayanan-
pelayanan dasar. Demikian juga bila terganggu proses-proses kemasyarakatan dasar, seperti proses musyawarah
dan proses-proses sosial dan budaya.
Meningkatnya kerentanan dan atau menurunnya kapasitas individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan
Meningkatnya RIsiko badan usaha sebagai akibat dari suatu bencana.
Setelah bencana, meningkatnya resiko terkena bencana susulan seperti epidemi penyakit.
• Dampak sosial budaya adalah perubahan sistem nilai, etika dan norma dalam masyarakat setelah
bencana. Dampak sosial adalah perubahan struktur sosial dalam jangka menengah dan panjang.
Sosial Budaya • Dampak politik adalah perubahan struktur kuasa dan perilaku politik dalam jangka menengah dan
dan Politik panjang setelah terjadi bencana.
• Dampak pembangunan manusia adalah dampak bencana terhadap kualitas kehidupan manusia dalam
jangka menengah dan jangka panjang yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia, Indeks
Pembangunan Ketimpangan Gender dan Indeks Kemiskinan Multidimensional.
Manusia
• Dampak terhadap lingkungan adalah penurunan kualitas lingkungan yang berpengaruh terhadap
Kualitas
kehidupan manusia dan membutuhkan pemulihan dalam jangka menengah dan jangka panjang.
Lingkungan
#tanggap
nrk #tangkas #tangguh | DIKLAT DMB 2019 Pusdiklat.bnpb.go.id
Pusdiklat.bnpb.go.id
Pelatihan New DMB
RUANG LINGKUP SEKTOR JITUPASNA
v LEMBAGA SOSIAL
PELAPORAN
1. Persiapan REKOMENDASI
AWAL
2. Pengumpulan Data ANALISIS DATA
3. Analisis Data
PENGUMPULAN
4. Rekomendasi Awal DATA
5. Pelaporan
PERSIAPAN
• Kajian LITERATUR
• Observasi/survey langsung
• Wawancara mendalam (in depth
interview)
• Diskusi Kelompok Terfokus ( • Catatan : Metode pengumpulan
FGD ) data dengan Sampling atau sensus
• Kuesioner (perlu dipertimbangankan dengan
baik)
Kerusakan Kerugian
v Kehancuran sebagian dan v Perubahan dalam aliran
seluruh aset fisik ekonomi
v Terjadi pada waktu bencana v Terjadi setelah bencana dan
berlangsung selama periode
v Diukur dalam unit fisik dan yang relatif panjang
dinilai menurut biaya
penggantian v Dinilai berdasarkan harga
saat itu.
KERUSAKAN KERUGIAN
• Sedang: secara struktural masih kuat dan dapat diperbaiki atau digunakan
kembali dengan investment tertentu
• Ringan: secara struktural masih utuh dan dapat berfungsi kembali dengan tanpa
memerlukan investasi atau hanya sedikit
RUSAK BERAT
PENILAIAN KERUSAKAN
KERUSAKAN = JUMLAH UNIT FISIK RUSAK X
HARGA SATUAN X TINGKAT KERUSAKAN (%)
Tingkat Kerusakan:
PERHITUNGAN
DATA KEJADIAN BENCANA YANG TERSEDIA:
• Tingkat kerusakan ditentukan dari hasil pengamatan foto dokumentasi dan survey
lapangan secara sampling, diperoleh untuk rusak berat sebesar 80% dan sedang 50 %.
• Luasan bangunan rumah diasumsikan rata-rata sebesar 45 meter persegi(luas bangunan
menyesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah) dari hasil pengamatan foto
dokumentasi dan survey lapangan secara sampling.
• Isi rumah diasumsikan mengalami rusak berat akibat terendam banjir sebesar 10% dari
nilai rumah.
• Biaya hidup pengungsian Rp.100.000/orang untuk 1 hari.
• Masyarakat di pengungsian diasumsikan selama 14 hari.
• Biaya pembersihan 1 rumah: 2 orang selama 2 hari dengan biaya Rp.100.000/orang.
• Dari 900 orang pengungsi diasumsikan 450 orang yang bekerja dengan penghasilan rata
rata Rp.200.000/hari
#tanggap #tangkas #tangguh | DIKLAT DMB 2019 Pusdiklat.bnpb.go.id
Pusdiklat.bnpb.go.id
JAWABAN SOAL PERHITUNGAN KERUSAKAN
Cara perhitungan yang sama digunakan pada sektor dan aset yang lain.Asumsi dapat
menggunakan cara di atas atau dikembangkan menyesuaikan data yang diperoleh
maupun metode dan harga satuan setempat. Tambahan yang diperlukan untuk hitung
cepat bisa berasal dari data-data dasar atau hasil diskusi dengan OPD teknis, kelompok
tani, kelompok ternak, maupun masyarakat di daerah bencana
RENAKSI RR
Penanggulangan
Bencana
2017
ü Merupakan acuan
penyelenggaraan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi, dokumen
perencanaan dan acuan untuk
penganggaraan yang disusun
bersama antara BNPB atau
BPBD bersama ü Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi
kementerian/lembaga perangkat Pascabencana terbagi dalam skala
daerah dan pemangku nasional, provinsi dan kabupaten/kota
kepentingan lainnya dan ditetapkan oleh Kepala BNPB,
berdasarkan JITUPASNA Gubernur dan Bupati/Walikota
untuk periode waktu tertentu
FINALISASI DAN
PENETAPAN
KONSULTASI
ATAU
KONSOLIDASI
PENYAJIAN
RANCANGAN
PENYUSUNAN
RANCANGAN
PERSIAPAN
Peraturan Renaksi RR
Kata Pengantar LAMPIRAN
Ringkasan Eksekutif - Rekapitulasi Penilaian
Bab I. Pendahuluan Kerusakan dan Kerugian
Bab II. Kondisi Wilayah dan Kejadian Bencana Pascabencana
Bab III. Pengkajian Kebutuhan Pemulihan - Rekapitulasi Kebutuhan
Pascabencana
Pemulihan
Bab IV. Prinsip, Kebijakan Dan Strategi Rehabilitasi Pascabencana
dan Rekonstruksi
Bab V. Penyelenggaraan Rehabilitasi dan
- Kebutuhan dan
Rekonstruksi Pascabencana Identifikasi Sumber
Bab.VI. Penutup Pembiayaan/Pendanaan
HITUNG CEPAT
KERUSAKAN DAN KERUGIAN
AKIBAT BENCANA
Pengolahan
Data
Pengumpulan
Data Hari1-4
Hari-1 Hari-5
Tahapan Hitung Cepat
Persiapan Pengumpulan data Pengolahan Data Analisis Hasil Analisis Dampak Pelaporan
Pengolahan Data
1. Pembentukan Tim
dan
pemberitahuan Penyusunan laporan
kepada Pemerintah Pengolahan data meliputi yang didahului
Analisis hasil pengolahan dengan eksposdraft
daerah Input, klasifikasi per Analisis dampak
Pengumpulan data dari data dengan hasil analisis data
sektor, perhitungan berdasarkan informasi dan
pusdalops, posko membandingkan hasil yang telah
kerusakan dan kerugian pendapat dari pakar/ahli
2. Koordinasi dengan lapangan dan OPD serta hitung cepat akibat bencana disepakati oleh
dan menilai gangguan dibidangnya
pemerintah daerah masyarakat terhadap baseline dan pemerintah daerah
akses, fungsi dan
yang meliputi rapat kondisi sebelum bencana dan pihak- pihak
peningkatan risiko
di BPBD dan rapat yang terkait
dengan OPD Teknis
yang dipimpin oleh
Sekda/Kepala
Daerah
Hasil
Daerah: • Tim Hitung Cepat Daerah melalui SK
• Koordinasi dengan Kepala Daerah atau Surat Tugas Tim
pemerintah daerah yang Hitung Cepat Daerah.
meliputi rapat di BPBD • Hasil Rapat dan Daftar Pembagian
• Rapat dengan OPD Teknis Tugas masing-masing OPD
yang dipimpin oleh • Metode dan strategi lapangan hitung
Sekda/Kepala Daerah cepat
Pengumpulan Data
Kegiatan Hasil
Jawaban
No Pertanyaan Total Kesimpulan
ada tidak
Jumlah Responden 42 15 57
1 Pranata Sosial gangguan berat
Prosentase 73.68% 26.32% 100.00%
Jumlah Responden 35 25 60
2 Pranata Ekonomi gangguan sedang
Prosentase 58.33% 41.67% 100.00%
Jumlah Responden 29 34 63
3 Pranata Agama dan Tradisi gangguan sedang
Prosentase 46.03% 53.97% 100.00%
Jumlah Responden 44 20 64
4 Pranata Pemerintahan gangguan sedang
Prosentase 68.75% 31.25% 100.00%
Jumlah Responden 150 94 244
Total gangguan sedang
Prosentase 61.48% 38.52% 100.00%
Kesimpulan
terdapat gangguan pada fungsi organisasi di berbagai pranata yang ada dimasyarakat, namun secara umum masyarakat masih terlayani
dengan standar minimal
REFERENSI TAMBAHAN
ebooksclub.org__Community_Disaster_Recovery_and_Resiliency_
_Exploring_Global_Opportunities_and_Challenges.pdf
marlinaaadisty@gmail.com 081283810059