Вы находитесь на странице: 1из 4

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme

Posted on 08:41 by Jurnal Geologi

Metamorphism terjadi sebab beberapa mineral stabil hanya di bawah kondisi tekanan dan
temperature tertentu. Ketika terjadi perubahan tekanan dan temperatur, terjadi reaksi kimia
yang menyebabkan mineral dalam batuan berubah hingga mencapai kestabilan pada tekanan
dan temperature tertentu.

Adapun Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme:

• Temperature sepanjang Gradien Geothermal. Temperature juga dapat meningkat terkait


dengan intrusi batuan beku.

• Tekanan bertambah seiring dengan bertambahnya, kemudian, kedua-duanya pressure


dan temperature akan bervariasi dalam tiap kedalaman. Tekanan didefinisikan sebagai gaya
yang dihasilkan dari segala arah. Ada beberapa tipe stress, disebut hydrostatic stress, atau
uniform stress. Jika stress tidak sama dari segala arah, stress seperti ini disebut differential
stress.

- Jika differential stress ada saat atau selama metamorphism, akan mempengaruhi tekstur
batuan yang terbentuk.
- Rounded grains bisa menjadi bentuk sejajar dalam arah maximum stress.
- mineral yang mengkristal atau tumbuh dalam differential bidang stress dapat mempunyai
orientasi lebih. Khususnya, pada minerals silicate (micas: biotite dan muscovite, chlorite, talc,
dan serpentine).

Lembaran-Lembaran Silika akan tumbuh dengan lembaran-lembaran yang berorientasi


perpendicular pada arah tegasan maksimum (maximum stress). Orientasi dari lembaran silika
menyebabkan batuan dapat pecah sepanjang lembaran yang sejajar. Struktur seperti ini
disebut foliasi.

• Fluid Phase - Setiap ruang antar butiran-butiran mineral dalam batuan berpotensi
mengandung fluida. Sebagian besar fluida H2O, tapi dapat juga mengandung mineral yang
terlarut. Fase fluida penting karena reaksi kimia yang melibatkan satu mineral padat berubah
jadi mineral padat lain dapat dipercepat oleh penghancurkan ion yang diangkut oleh cairan itu
sendiri. Seiring dengan meningkatnya tekanan metamorfisme, ruang pori-pori di mana cairan
itu berada akan berkurang.

• Time – Reaksi kimia dalam metamorfisme, selama recrystallization, dan pembentukan


mineral-mineral baru berjalan sangat lambat. Melalui percobaan laboraturium dikatakan
bahwa proses metamorfisme dengan waktu yang lebih lama, akan menghasilkan mineral-
mineral berbutir besar. Dengan demikian batuan metamorf coarse grained telah melalui tahap
metamorfisme yang lama. Eksperimen menyatakan bahwa waktunya dilibatkan adalah
berjuta-juta tahun.

Tipe Metamorfisme

Posted on 08:46 by Jurnal Geologi


1) Berdasarkan area dan volume

• Metamorfisme local, merupakan metamorfisme pada volume batuan yang relative kecil
(kurang dari 100 km²)

• Metamorfisme regional, merupakan metamorfisme yang terjadi pada volume batuan yang
relative besar (ribuan kilometer kubik)

2) Berdasarkan agen metamorfismenya

• Metamorfisme kontak, metamorfisme dengan agen utamanya adalah temperature yang


terjadi karena intrusi batuan beku terhadap batuan dangkal yang lebih dingin, biasa terjadi
pada skala local. Kontak ini disebut juga kontak aurele.

• Metamorfisme dinamik, merupakan metamorfisme yang terjadi karena deviatorik stress.


Tipe ini terjadi pada zona sesar dan daerah yang terkena jadtuah meteoric. Tipe ini terjadi
pada daerah yang cukup luas.

• Metamorfisme static, merupakan metamorfisme yang terjadi akibat lithostatik yang terjadi
pada kedalaman yang realtif dalam, seperti pada fore arc basin dan palung.

• Metamorfisme dinamotermal, merupakam metamorfisme yang paling banyak dijumpai dan


terjadi akabat kombinasi tekanan dan temperature.

 HOME
 PROFILE
 GEOLOGI UMUM
 GEOTEKTONIK
 SEDIMENTOLOGY
 MIKRO/PALEONTOLOGY
 GEOFISIKA
 PENGINDERAAN JAUH
 PEMETAAN GEOLOGI

Klasifikasi Batuan Metamorf (Berdasarkan komposisi kimianya)

Posted on 12:54 by Jurnal Geologi

Klasifikasi ini di tinjau dari unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam batuan metamorf
yang akan mencirikan batuan asalnya. Berdasarkan komposisi kimianya batuan metamorf
terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :

Calcic Metamorphic Rock


adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang bersifat kalsik (kaya unsur Al),
umumnya terdiri atas batulempung dan serpih. Contoh: batusabak dan Phyllite.

Quartz Feldsphatic Rock


adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang kaya akan unsur kuarsa dan feldspar.
Contoh : Gneiss
Calcareous Metamorphic Rock
adalah batuan metamorf yang berasal dari batugamping dan dolomit. Contoh : Marmer

Basic Metamorphic Rock


adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa, semibasa dan menengah, serta
tufa dan batuan sedimen yang bersifat napalan dengan kandungan unsur K, Al, Fe, Mg.

Magnesia Metamorphic Rock


adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang kaya akan Mg. Contoh : serpentit,
sekis.

Struktur dan Tekstur Batuan Metamorf

Posted on 09:56 by Jurnal Geologi

Struktur merupakan bentuk dari handspecimen atau masa batuan yang lebih besar. Struktur
dibedakand ari teksture berdasarkan skalanya diman teksture merupakan bentuk mikroskopis
yang sidudun oleh ukuran, bentuk, orientasi, dan hubungan butirnya. Pada batuan metamorf
struktur terjadi karena proses deformasi.

Teksture pada batuan metamorf:


1) Teksture foliasi, yaitu adanya kesejajaran orientasi mineral yang memperlihatkan adanya
perlapisan dan kenampakan kelurusan. Contoh tekstur ini, yaitu:

• Tekstur slaty, butirannya sangat halus (< 0,1 mm), kelurusan pada orientasi planardan
subplanar, pecahannya berlembar. Contoh batuannya adalah slate.

• Tekstur phylitic, berbutir sangat halus sampai halus (kurang dari 0,5 mm), contoh
batuannya adalah phylite.

• Tekstur schistose, berbutir halus sampai sangat kasar (>1 mm), contoh batuannya adalah
schist.

• Tekstur gneissose, berbutir halus sampai sangat kasar, memperlihatkan perlapisan karena
adanya perbedaan mineralogi.

• Tekstur foliasi porphyroblastik, berbutir sangat halus sampai sangat kasar dengan ukuran
kristal yang besar (porphyroblastik) tertanam didalam matriks berfoliasi berukuran halus

• Tektur mylonite.

2) Tekstur diablastik, tekstur yang dicirikan dengan tidak adanya kesejajaran buturan,
berorientasi radial sampai acak, contoh tekstur ini adalah:

• Tekstur sheaf, tekstur yang memperlihatkan kelompok butiran yang berdabang.

• Tekstur spherolublastik, yaitu tekstur yang memperlihatkan kelompok butiran yang radial.

• Tekstur fibroblastic, tekstur diablastik yang berukuran sama


3) Tekstur grano blastik

• Tekstur homogranular, merupakan tekstur yang memperlihatkan ukuran butir yang


hamper sama.

• Tekstur heterogranular, merupakan teksture yang memperlihatkan ukuran butir yang


tidak seragam.

• Tekstur heterogranoblastik, merupakan tekstur yang dicirikan oleh kumpulam mineral


yang sama taapi dengan ukuran yang beragam.

• Tekstur tekstur nodularblastik, merupakan tekstur yang memiliki nodular yang tersusun
oleh mineral kecil dengan satu atau dua mineral dalam matrik yang memiliki komposisi
berbeda.

Вам также может понравиться