Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah islam merupakan salah satu bidang studi yang banyak menarik perhatian peneliti baik
dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim, karena banyak manfaat yang dapat di peroleh
dari penelitian tersebut. Bagi umat islam, mempelajar sejarah islam selain akan memberikan
kebanggaan juga sekaligus sebagia peringatan agar berhati-hati. bahwa umat islam pernah
mengalami kemajuan dalam segala bidang selama beratus-ratus tahun misalnya, akan
memberikan rasa bangga dan percaya diri menjadi umat islam.. demikian juga dengan
mengetahui bahwa umat islam uga mengalami kemunduran, penjajahan dan keterbelakangan,
akan menyadarkan umat islam untuk memperbaiki keadaan dirinya dan tampil untuk berjuang
mencapai kemajuan.

Sementara itu , bagi para peneliti barat,mempelajari sejarah islam selain untuk pengembanga
ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari-cari kelemahan dan kekurangan umat islam
agar dapat dijajah dan sebagainya. Disadari atau tidak, selama ini informasi mengenai sejarah
islam banyak berasal dari hasil penelitian para sarjana barat. Hal ini terjadi karena selain
masyarakat barat memiliki etos yang tinggi juga di dukung oleh dana dan kemampuan politik
yang kuat dari para pemimpinnya. Sementara dari kalangan para peneliti muslim tampak
disamping etos kemampuannya rendah, juga belum didukung oleh keahlian dibidang penelitian
yang memadai serta dana dan dukungan politikdari pemerintah yanag kondusif.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Sejarah Islam

2. Ruang Lingkup Sejarah Islam

3. Model penelitian sejarah Islam

C. TUJUAN

Alhamdulillah makalah ini telah selesai, namun layaknya sebuah karya biasa masih banyak
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik dari teman-teman ,
utamanya dosen pembimbing yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi wawasan dan tambahan ilmu bagi kita semua,
serta kit termotivasi untuk lebih giat dan semangat dalam belajar.

Studi Sejarah Islam 1


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEJARAH ISLAM

Dalam kamus umum bahasa Indonesia,W.J.S poerwadarminta mengatakan sejarah adalah


kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau peristiwa penting yang
benar-benar terjadi.Definisi terlihat menekan kepada materi peristiwanya tanpa mengaitkan
dengan aspek lainnya. Sedangkan dalam pengertian yang lebih komprehensif suatu peristiwa
sejarah perlu juga dilihat siapa yang melakukan peristiwa tersebut , dimana, kapan, dan mengapa
eristiwa tersebut terjadi. Denagn kata lain, didalam sejarah terdapat objek peristiwanya (what),
orang yang melakukan (who), waktunya (when), tempatnya (where), dan latar belakangnya
(why). Seluruh aspek tersebut selanjutnya, disusun secara sistematik dan menggambarkan
hubungan yang erat antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.

Dari pengertian demikian kita dapat mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sejarah islam
adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sunguh terjadi yang seluruhnya
berkaitan dengan agama islam. Selanjutnya karena agama islam itu luas cakupannya, sejarah
islampun menjadi luas cakupannya.diantara cakupannya itu ada ayng berkaitan dengan sejarah
proses pertumbuhan,perkembang dan penyebarannya,tokoh-tokoh yang melakukan
pengembangan dan penyebaran agama islam tersebut, sejarah kemajuan dan kemunduran yang
dicapai umat islam dalam berbagai bidang,seperti dalam bidang ilmu pengetahuan agama dan
umum,kebudayan,arsitektur,politik pemerintahan,perangan ,pendidikan dan ekonomi.penelitian
yang berkenaan dalam berbagai aspek yang terdapat dalam sejarah islam tersebut telah banyak
dilakukan baik oleh kalangan umat islam sendiri maupun para sarjana dibarat .

Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sejarah islam adalah
berbagai peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi,yang berkaitan dengan pertumbuhan
dan perkembangan agama islam dalam berbagai aspek.

B. RUANG LINGKUP SEJARAH ISLAM

Studi Sejarah Islam 2


Ruang lingkup sejarah islam dilihat dari segi periodesasinya,dapat dibagi menjadi periode
klasik,periode pertengahan,dan periode modern.periode klasik yang berlangsung sejak tahun
650-1250 masehi ini dapat dibagi masa kemajuan islam 1,yaitu dari sejak tahun 650-1000;dan
masa disintegrasi yaitu dari tahun 1000-1250.pada masa kemajuan islam 1 itu tercatat sejarah
perjuangan nabi Muhammad Saw.dari tahun 570-632 M.,khulafaur rasyidin dari tahun 632-661
M,bani umayah dari tahun 661-750 M,bani Abbas dari tahun 750-1250M.

Selanjutnya periode pertengahan yang berlangsung dari tahun 1250-1800 M.dapat dibagi dalam
dua masa,yaitu masa kemunduran 1 dan masa tiga kerajaaan besar.masa kemuduran 1
berlangsung sejak tahun 1250-1500M. Dizaman ini,kerajaan dan keturunan nya membawa
penghancuran kedunia islam.sedangkan masa tiga kerajaan besar yang berlangsung daritahun
1500-1800 dapat dibagi menjadi fase kemajuan (1500-1700 M),dan masa kemunduran II (1700-
1500).

Adapun periode modern yang berlangsung dari tahun 1800 M.sampai sekarang masih ditandai
dengan zaman kebangkitan islam

Secara keseluruhan ,berbagai peristiwa yang terjadi dalam sejarah islam dapat diketahui dalam
beberapa periode tersebut. Pembagian periode sasi sejarah islam demikian pemting diketahui
untuk lebih mudah dipaham.

Selanjutnya , dilihat dari segi isinya sejarah islam dapat dibagi kedalam sejarah mengenai
kemajuan dan kemundurannya dalam berbagai bidang seperti dalam bidang
politik,pemerintahan,ekonomi,kebudayaan,ilmu pengetahuan ,dengan berbagai faham dan aliran
yang ada di dalam nya,dan lain sebagainya; sejarah mengenai penyebarannya keberbagai belahan
dunia , tokoh-toko yang mngembangkannnya. Pembagian sejarah demikian penting diketahui
untuk menempatkan posisi studi kita,yaitu pada bidang mana yang akan kita tekuni.

C. MODEL PENELITIAN SEJARAH

Terdapat berbagai model penelitian sejarah yang dilakukan para ahli,diantaranya ada yang
melakukan studi sejarah dari segi tokoh atau pelakunya, peristiwanya, produk-produk budaya
dan ilmu pengetahuannya, wilayah atau kawasan tertentu, latar belakang terjadinya berbagai
peristiwa tersebut, segi periodesasinya, dan sebagainya. Demikian pula dari segi analisisnya,
terdapat para ahli yang menganalisis sejarah dari segi filsafat atau pesan ajaran yang terkandung
di dalamnya; adapula yang menganalisisnya dengan pendekatan perbandingan, dan lain
sebagainya.

Penelitian sejarah dapat dilakukan dengan melihat kawasan dimana peristiwa itu terjadi. John L.
Esposito, misalnya, mengedit buku berjudul islam in Asia, regilion, politics & society. Didalam
buku tersebut dikemukakan perkembangan islam di Asia pada umumnya, perkembangan islam di

Studi Sejarah Islam 3


Iran, Pakistan, Afghanistan, Filipina, Asia tengah (Soviet), Cina, India, Malaysia, Dan Indonesia.
Buku tersebut tidak termasuk kedalam hasil penelitian dalam arti yang khas, melainkan lebih
merupakan kumpulan esai dengan menggunakan sumber-sumber sekunder. Sebagai bahan studi
awal untuk memasuki studi kawasan lebih lanjut, buku tersebut patut untuk dikaji. Dari buku
tersebut paling tidak dapat dihilangkan kesan bahwa Islam identik dengan Arab. David D.
Newsom, dalam tulisannya berjudul Islam in Asia ally or Adversary, menyatakan, bahwa Islam
sebagaimana dipahami oleh sejumlah orang Amerika sebagai Agama dunia Arab, ternyata
tidaklah benar, karena sebagian besar pemaluk islam sebagaimana dijumpai pada masa yang lalu
tingal di asia. Dari sana kemudian dunia mengakui bahwa islam dak geraknya dalam menghadapi
berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat, menunjukkan bahwa islam adalah agama yang
sangat penting dalam meresponi berbagai masalah yang timbul di belahan dunia.

Selain itu, melalui studi tersebut dapat dihilangkan berbagai kesan negative terhadap islam yang
berkembang sebelumnya. Dimasyarakat barat ada berbagai kesan negative terhadap islam.
Pertama islam sering kali digambarkan sebagai agama yang suka membuat kerusuhan,anti barat
dan reaksioner baik dalam bidang politik maupun masyarakat. Kedua, islam sering digambarkan
sebagai agama yang tidak memiliki hubungan dengan berbagai masalah yang timbul di
masyarakat. Islam lebih di gambarkan sebagai system ibadah yang mementingkan hubungan
spiritual dengan tuhan,tanpa memperdulikan berbagai masalah yang trjadi di masyarakat. Islam
dalam kenyataan menyediakan dan menawarkan kesatuan secara fundamental antara masalah
ibadah dan keyakinan dengan praktik kehidupan sehari-hari,dapat briteraksi dengan berbagai
kebudayaan dan kelompok etnk sebagaiman hal demikian dijumpai dalam kenyataan sejarah.
Ketiga, bahwa aspek yang selama ini belum dapat membuka mata orang amerika adalah
mengenai berbagai pendekatan yang variatif yang dilkaukan oleh orang islam dan
pemerintahannnya dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.Penelitian ini
menujukkan dengan jelas bahwa tidak seluruhnya para peniliti barat atau orientalis memandang
negative terhadap islam,melainkan juga ada yang berfikiran positif sebagaimana yang dilakukan
john.esposito.

Model penelitian sejarah yang mengambil pendekatan kawasan juga dilakukan oleh Arthur
Goldschmidt,jr,sebagaimana terlihat dalam bukunya berjudul Aconsise hisstory of the middle
east.Melalui bukunya itu Arthur Goldschmidt telah berhasil mendeskripkan secara komprehensif
b berbagai peristiwa yang terjadi di timur tengah sepanjang berkaitan dengan islam, mulai sejak
kedatangan islam di daerah tersebut sampai dengan perkambangan nya yang terakhir.Di dalam
buku tersebut dikemukakan tentang kondisi alam tengah,situasi social kemasyarakatan timur
tengah sebelum kedatanga nabi Muhammad SAW.,keberadaan nabi muhammad di
makkah,dasar-dasar ajaran agama islam,penyebaran islam,hulafaur rasyidin,gerakan
syi’ah,turki,orang salib dan serbuan bangsa mongol, kebudayaan islam,kekuasan raja,perhatian
dunia eropa dan penjajahannya terhada daerah timur tengah,gerakan wenternisasi yang terjadi
pada abad ke Sembilan belas,munculnya gerakan nasionalisme,pembaharuan perintahan pada
beberapa Negara yang merdeka,perjuangan bangsa mesir dalam memperoleh
Studi Sejarah Islam 4
kemerdekaannya,gerakan dan perjuangan bangsa palestina,ekspansi bangsa israil dan reaksi
bangsa arab, mulai dari terusan suez sampai ke aqaba dan gerakan membagkitkan kembali
kekuatan islam.

Hasil peneliitian tersebut nampaknya berguna sebagai informasi awal untuk melakuka penelitian
sejarah yang mengambil pendekatan kawasan. Penelitian tersebut dapat dikatagorikan sebaga
penelitian literature yang didukung oleh survei, dan di analisis dengan pendekaan sejarah dan
perbandingan.

Model penelitian sejrah kawasan lebih lanjut dilaukn oeh azyumar diazra. Dalam hasil
enelitiannya,yang kemudian ditulis dalam bukinya berjudul jarimgan ulama timur tengah dan
kpulauan nusntara abad XVII dan XVIII,terlihat dengan jelas bahwa yang menjadi fokus
kajiannya adalah mengenai sejarh interaksi atara ulama timur tengah dan ulama dikepulauan
nusantara yang erjadi pada abad XVII dan XVIII masehi. Dengan kata lan fokusnya adalah timur
tengah dan kepuaun nusantara.sedangkan yang dikaji pada kawasan tersebut adalah mengenai
intraksi antara ulama yang selanjutnya,menciptkan jaringan.

Pada bagian pendahuluan bukunya itu, Azyumardi mengemukakan mengapa penelitian dengan
judul tersebut perlu di lakukan. Untuk ini ia mengatakan bahwa transmisi gagasan-gasan
pembaruan merupakan bidang kajian islam yang cukup terlantar. Berbeda dengan kajian tentang
transmisi ilmu pengetahuan, misalnya dari yunani kepada kaum muslimin dan selanjutnya,ke
eropa modern,tidak terdapat kajian komprehensif tentang transmisi gagasan ke
agamaan,khususnya gagasan pembaharuan dari pusat-pusat ke ilmuan islam kebagian-bagian lain
dunia islam. Tentu saja terdapat sejumlah study tentang transmisi hadist dari satu generasi ke
generasi berikutnya pada masa awal islam melalui isnap, matarantai yang berkesinambungan.

Selanjutnya,Azyumardi mengatakan bahwa sejauh ini,tidak terdapat kajian komprehensif tentang


jaringan ulama’timur tengah dan nusantara. Meski terdapat kajian-kajian penting tentang
beberapa tokoh ulama’ melayu Indonesia abad ke 17 dan 18,tetapi tak banyak upaya dilakukan
untuk mengkaji secara kritis tentang sumber-sumber pemikiran mereka,dan hususnya tentang
bagaimana gagasan-gasan dan pemikiran islam mereka transmisikan dari jaringan ulama yang
ada:dan tentang bagaimana gagasan yang mereka transmisikan itu mempengaruhi perjalanan
histor islam di nusantara.

Selanjutnya, peneliti tersebut lebih mempertajam alasan mengapa penelitian tersebut perlu
dilakukan. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kajian tentang transmisi dan penyebaran gagasan
pembaharuan islam, khususnya pada masa menjelang ekspansi kekuasaan eropa dalam abad ke
17 dan abad ke 18,penting karena be berapa alasan. Sejarah social –intelektual islam pada
periode ini sangat sedikit dikaji; kebanyakan penelitian diberikan kepada sejarah politik
muslim.karena terjadinya kemerosotan entitas-entitas politik muslim,periode ini sering di
pandang sebagai masa gelap dalam sejarah muslim. Bertentangan dengan pandangan yang
banyak di pegangi ini. Dalam kaitan ini, Azyumardi mewnyatakan kehendaknya,yaitu bahwa
Studi Sejarah Islam 5
dalam studi ini mengungkapkan bahwa abad ke 17 dan abad ke18 merupakan salah satu masa
yang paling dinamis dalam sejarah social intelektual muslimin.

Selanjutnya, Azyumardi mengatakan bahwa sumber dinamika islam dalam abad ke 17 dan 18
adalah jaringan ulama’, yang terutama berpusat di mekkah dan madinah. Posisi penting ke dua
kota suci ini,khususnya dalam kaitan dengan ibadah haji, mendorong sejumlah besar guru
(ulama’) dan penuntut ilmu dari berbagai wilayah dunia muslim dating dan bermukim
disana,yang pada gilirannya menciptakan semacam jaringan keilmuan yang menghasilkan
wacana ilmiyah yang unik.

Untuk lebih memperkuat tentang penelitiannya itu, Aziyumardi Azra melakukan studi
kepustakaan . dalam kaitan ini mengatakan bahwa beberapa tulisan membahas tentang jaringan
ulama’ yang berpusat di mekkah dan madinah,dan hubungan-huungan mereka dengan bagian-
bagian lain dunia muslim. Tetapi dia membahas terutama tentang kebangkitan jaringan itu di
antara ulama’ timur tengah dan anak benua india ; dia hanya sambil lewat menyebut keterlibatan
ulama’melayu- Indonesia seperti abd al-rauf al-sinkili dan Muhammad yusuf al-maqassari dalam
jaringan ulama internasional tersebut.

Selanjutnya,johns, dipihak lain,menurut Aziyomardi Azra,dalam beberapa tulisannya juga


membahas hubungan-hubungan tersebut,hususnya antara al-sinkili dan Ibrahim al-kurani. Tetapi
ia tidak melakukan usaha membahas lebih lanjut jaringan ke ilmuan Al-sinkili dengan ulama lain
di haramayn. Langkahnya kajian tentang jaringan keilmuan tokoh-tokoh ulama melayu-indonesia
lainnya bahkan mencolok. Kajian –kajian yang membahas ulama terkemuka selain Al-sinkili
gagal mengungkapkan jaringan ke ilmuan mereka dengan ulama timur tengah.

Kajian kepustakaan tersebut selain menunjukkan adanya potensi tentang kajian jaringan ulama
dimaksud, juga memberikan peluang untuk melakukan penelitian lebih lanjut di bidang tersebut.

Bertolak dari latar belakang pemikiran dan tinjauan kepustakaan tersebut, Azyumardi Azra
mengajukan permasalahan penelitian yang dimaksud. Dalam kaitan ini peneliti mengatakan
bahwa kajian ini berupaya menjawab beberapa masalah pokok. Pertama, bagaimana jaringan
keilmuan terbentuk diantara ulama timur tengah dengan murid-murid melayu Indonesia?
Bagaimana sifat dan karakteristik jaringan jaringan? Kedua apa peran ulama melayu-indonesia
dala transmisi intelektual jaringan ulama ke nusantara? Bagaiman amodus transmisi itu? Ketiga
apa dampak lebih jauh dari jaringan ulama terhadap perjalanan islam di nusantara?

Dilihat dari data yang digunakan dalam penelitian ini, dinyatakan bahwa kajian ini merupakan
studi pertama yang menggunakan sunber-sumber arab secara ekstensif. Kamus-kamus biografi
berbahasa arab tentang ulama dan tokoh lainnya pada abad ke 17 dan ke-18 merupakan yambang
informasi tentang para guru murid-murid jawi yang terlibat dalam jaringan ulama.

Sebagian dari data yang di gunakan dalam penelitian.Azyumardi mengemukakan bahwa


sebagian besar mereka yang terlibat dalam jaringan ulama ini.yang berasal dari berbagai wilayah
Studi Sejarah Islam 6
dunia muslim membawa berbagai tradisi keilmuan ke mekkah dan madinah. Terdapat usaha-
usaha sadar di antara ulama dalam jaringan untuk membarui dan merevitalisasi ajaran-ajaran
islam. Tema pokok pembaruan mereka adalah merekonstruksi sosio- moral masyarakat
masyarakat mslim. Karena hubungan-hubungan ekstensif dalam jaringan ulama, semangat
pembaruan tadi segera menemukan berbagai ekspresinya di banyak bagian dunia mslim.

Selanjutnya,Azyumardi menyimpulkan bahwa pengembangan gagasan pembaruan dari transmisi


mealui jaringan ulam melibatkan proses-proses yang amat kompleks.terdapat saling hubungan di
antara banyak ulama dalam jaringan,sebagai hasil dati proses ke ilmuan mereka, husus nya
dalam bidang hadist dan tasawuf.

Hubungan antara kaum muslimin di kawasan melayu-Indonesia dan timur tengah telah terjalin
sejak masa-masa awal islam. Para pedagang muslim dari arab, Persia dan anak benua india yang
mendatangi kepulauan nusantara tidak hanya berdagang,tetapi dala batas tertentu juga
menyebarkan islam kepada penduduk islam. Penestrasi islam di masa belakangan nampaknya
lebih di dahulukan para guru pengembara sufi yang sejak akhir abad ke-12 datan dalam jumla
yang semakin banyak ke nusantara .

Selanjutnya, penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa kemakmuran kerajaan –kerajaan


muslim dinusantara, terutama sebagai hasil perdangan inernasional,membrikan kesempatan
kepada sigmen-sigmen tertentu dalam masyarakat muslim-melayu Indonesia untuk melakukan
perjalanan ke pusat-pusat ke ilmuan dan ke agamaan di timur tengah. Upaya dinasti ustmani
mengamankan jalur perjalanan haji juga membuat perjalanan haji dari nusantara semakin baik.
Tatkala hubungan ekonomi,politik,sosual ke agamaan antara Negara muslim di nusantar dengan
timur tengah semakin meningkat sejak abad ke-14 dan abad ke-15, kian banyak pulalah penuntut
ilmu dan jama’ah haji dan dunia melayu-indonesia yang berkesempatan mendatangi pusat-pusat
ke ilmuan islam di sepanjang rute perjalanan haji. Ini mendorong munculnya komunitas yang
oleh sumber-sumber arab tersebut ashhab al-jawiyin.(saudara kita orang jawi) di haramayn.
Istilah jawi,meskipun berasal dari kata jawa merujuk kepada setiap rang yang berasal dari
nusantara.

Selanjutnya, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa murid-murid jawi diharamayn merupakan


inti utama tradisi intelektual dan ke ilmuan islam di antara kaum muslimin melayu Indonesia.
Kajian atas sejarah kehidupan, ke ilmuan, dan karya-karya yang mereka hasilkan menjelaskan
tidak hanya sifat hubungan ke agamaan dan intelektual diantara kaum muslim nusantara dan
timur tengah, tetapi juga perkembangan islam semasa di dunia melayu-indonesia. Kehidupan dan
pengalaman mereka menyajikan gambaran yang amat menarik tentang berbagai jaringan
intelektual keagamaan terdapat di antara mereka dengan timur tengah.

Pada bagian berikutnya dalam pendahuluan tersebut, Azyu mardi Azra menyampaian mamfaat
dari penelitian tersebut. Menurutnya, bahwa memahami proses-proses transmisi gagasan
pembaruan itu menjadi semakn penting dalam hubungan nya dengan perjalanan dinusantara.
Studi Sejarah Islam 7
Karena kawasan ini, menurut nya secara geografis terletak pada pinggiran dunia muslim,terdapat
kecenderungan di kalangan sarjana dan penelitidi masa modern untuk tidak memasukkan
nusantara dalam pembaruan tentang islam.

Melalui hasil penelitiannya itu, Azyumardi Azra telah berhasil menyatakan ketidak benaran
sepenuhnya tentang corak islam di kepulauan nusantara. Selama ini di asumsikan , bahwa islam
di kawasan ini tidak mempunyai tradisi ke ilmuan yang mantap. Bahkan islam di nusantara di
anggap “bukan islam yang sebenarnya,”karena bercampur budaya local. Menurtnya pada intinya
islam dinusantara berbedadengan islam di timur tengah. Ia lebih lanjut mengatakan kita tentu
saja tidak menolak adanya pengaruh lokal tersebut tetapi utuk menyebut tradisi islam
dinusantara tidak mempunyai kaitan islam ditimur tengahjelas merupakan kekeliruan amat fatal.

Lebih lanjut melalui hasil penelitiannya, Azyumardi Azra, mengatakan juga keliru menganggap
hubungan antara islam nusantara dengan timur tengah lebih bersifat politik ketimbang ke
agamaan. Menurut nya setidaknya sejak abad ke-17 dan abad ke-18 hubungan di antara ke dua
wilayah muslim ini umumnya bersifat ke agamaan dan ke ilmuan, meski juga terdapat hubungan
politik antara beberapa kerajaan muslim nusantara, misalnya dengan dinasti usmani.

Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka model penelitian sejarah yang di lakukan oleh
Azyumardi Azra adalah termasuk studi sejarah kawasan dengan mengambil masalah pokoknya
pada jaringan ulama antara timur tengah dengan melayu nusantara dalam kurun abad ke-17 dan
ke-18. Penelitian tersebut tergolong penelitian eksploratif, dokmentatif, dan kualitatif,karena
berupaya mengungkapakan berbagai masalah yang ada kaitannya dengan ulama tesebut
berdasarkan dokumen tertulis yang dapat di pertanggung jawabkan ke shahihannya. Penelitian
tersebut bukan penelitian uji hipotesis atau mencari korelasi antara satu variable dengan variable
lainnya.

Delihat dari segi aspek-aspeknya, tampak penelitian tersebut telah lengkap. Di dalamnya di
kemukakan tentang latar belakang pemikiran, permasalahan,tujuan, bahan-bahan yang
digunakan, pendekatan, dan kesimpulan yang dihasilkan. Model penelitian yang demikian
tampak terkesan melelahkan dan banyak makan energi, namun jelas sekali sumbnagannya bagi
pengembangan khazanah intelektual islam. Untuk itu peneletian tersebut perlu di lanjutkan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

sejarah islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sunguh terjadi


yang seluruhnya berkaitan dengan agama islam. Ruang lingkup sejarah islam dilihat dari segi

Studi Sejarah Islam 8


periodesasinya,dapat dibagi menjadi periode klasik,periode pertengahan,dan periode modern.
dari segi isinya sejarah islam dapat dibagi kedalam sejarah mengenai kemajuan dan
kemundurannya dalam berbagai bidang seperti bidang politik ,pemerintahan
,ekonomi,kebudayaan ,ilmu pengetahuan ,dengan berbagai faham dan aliran yang ada di dalam
nya,dan lain sebagainya. Terdapat berbagai model penelitian sejarah yang dlakukan para
ahli,diantaranya ada yang melakukan studi sejarah dari segi tokoh atau pelakunya peristiwanya,
produk-produk budaya dan ilmu pengetahuannya wilayah atau kawasan tertentu, latar belakang
terjadinya berbagai peristiwa tersebut, segi periodesasinya, dan sebagainya. Demikian pula dari
segi analisisnya, terdapat para ahli yang menganalisis sejarah dari segi filsafat atau pesan ajaran
yang terkandung di dalamnya; adapula yang menganalisisnya dengan pendekatan perbandingan,
dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

W.J.S. poerwadarminta, kamus umum bahasa Indonesia, (Jakarta: balai pustaka,1991), cet.IIX.

Harun Nasution,Islam ditinjau dari Beberapa Aspeknya Jilid 1,(Jakarta: UI Press,1979).

John L. Esposito, islam in Asia, Religion, Politics & Society,(New york; Oxford University
Press, 1987).

Studi Sejarah Islam 9


John L. Esposito, islam in Asia, Religion, Politics & Society,(New york; Oxford University
Press, 1987).

Azyumardi Azra, jaringan ulam timur tengah dan kepulaun nusantara abad XVII dan XVIII,
(Bandung: Mizan,1995),cet. III.

Studi Sejarah Islam 10

Вам также может понравиться