Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kebutuhan Air Tanaman pada Sayuran

Kegiatan usaha tani sayuran memiliki peranan yang besar dalam rangka
peningkatan pendapatan masyarakat sebagai komoditas yang memiliki nilai komersial
yang cukup tinggi. Air merupakan faktor essensial bagi tanaman dan menjadi faktor
pembatas bagi tanaman Jagung, Bayam dan Labu. Jika air kurang atau berlebih
menyebabkan tanaman mengalami titik kritis, dimana tanaman akan mengalami
penurunan proses fisiologi dan fotosintesis dan akhirnya mempengaruhi produksi dan
kualitas. Perlakuan periode pemberian air, erat hubungannya dengan tingkat
ketersediaan air. Pertumbuhan tanaman akan semakin baik dengan pertambahan
jumlah air. Akan tetapi, terdapat batasan maksimum dan minimum dalam jumah air.
Ketersediaan air dalam tanah dapat dipengaruhi oleh vegetasi, evapotranspirasi,
kemampuan tanah untuk menyimpan air, dan unsur-unsur klimatologi terutama curah
hujan. Ketersediaan air di dalam tanah dapat diketahui dengan menganalisis
ketersediaan air pada suatu wilayah.
Dengan air tidak terlalu tergenang dan kemungkinan kebutuhan air pada
kondisi tersebut optimal, hingga berpengaruh terhadap pembelahan sel-sel tanaman
dan transport hara dari tanah ke tanaman. Semakin baik tanah dalam melakukan
transport hara, kebutuhan akan hara juga akan semakin tercukupi, sehingga tanaman
mampu memberikan rata-rata tinggi tanaman yang lebih baik. Air adalah komponen
utama dalam tanaman, merupakan salah satu unsur utama yang dibutuhkan
pertumbuhan, karena air berfungsi sebagai penyusun utama jaringan tanaman,
pereaksi dalam proses fotosintesis dan berbagai proses hidrolisis, serta untuk menjaga
turgiditas tanaman di antaranya dalam pembesaran sel. (Harjadi, 1996)
Air yang berlebihan dalam tanah dapat merugikan tanaman, sama halnya
dengan kekurangan air. Aspek yang banyak merugikan akibat sedikit suplai oksigen.
Tanaman basah akan menghambat nitrifikasi yang menyebabkan tanaman menjadi
kuning dan tampak kurang sehat. Meningkatnya tekanan kelebihan air akibat
genangan, menyebabkan laju fotosintesis menurun. Oleh karena kelebihan air tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan warna daun mudah menjadi kuning, terjadi
klorosis daun, dan akhirnya akan mongering sehingga daun tidak aktif lagi
sebagaimana mestinya, pemanjangan batang berkurang, tanaman tumbuhnya tidak
normal dan akhirnya menyebabkan kegagalan (Asona, 2013).
Pertumbuhan tanaman sangat dibatasi oleh jumlah air yang tersedia dalam
tanah, sehingga perlu adanya penambahan air baik dari air hujan ataupun air irigasi.
Hal ini penting dalam kaitannya dengan peranan air dalam tubuh tanaman. Interval
pemberian air setiap hari memberikan hasil yang baik, karena pemenuhan kebutuhan
digunakan untuk pertumbuhan berada dalam keadaan optimum, sehingga terjadi
kesinambungan penggunaan dan pengeluaran air yang selanjutnya merangsang
aktivitas metabolisme yang digunakan untuk pertumbuhan bagian-bagian tanaman
seperti batang dan akar lebih panjang, dan daun lebih lebar.
Air yang tersedia bagi tanaman berada dalam kisaran kapasitas lapang sampai
pada titik layu permanen. Semakin rendah potensial matrik air tanah maka semakin
sedikit air yang tersedia bagi tanaman. Sebaliknya, pertumbuhan tanaman yang
terhambat akibat kekurangan air sering dihubungkan dengan penurunan laju
fotosintesis sebagai akibat dari pembukaan stomata yang berkurang untuk
mengurangi transpirasi agar kehilangan air berkurang. Menurunnya aktifitas
fotosintesis akan menghambat pertumbuhan yang pada akhirnya pertumbuhan
tanaman akan menurun. Tanaman yang kekurangan air dapat menyebabkan
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, sehingga menyebabkan tanaman menjadi
kerdil dan bagian tanaman berbentuk kecil. Tanaman yang menderita kekurangan air
mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh
normal.
Interval pemberian air setiap hari memberikan hasil terbaik, karena
pemenuhan kebutuhan air untuk digunakan dalam pertumbuhan berada dalam
keadaan optimum, sehingga terjadi kesinambungan penggunaan dan pengeluaran air
yang selanjutnya merangsang aktifitas metabolisme yang digunakan untuk
pertumbuhan bagian-bagian tanaman seperti batang, akar lebih panjang dan daun
lebih lebar. Semakin diperjarang periode pemberian air terhadap tanaman, maka air
tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara keseluruhan (Nurlaili, 2009)
Kelebihan air akan mengganggu kesimbangan kimiawi dalam tanaman yang
berakibat proses-proses fisiologis berjalan tidak normal. Apabila keadaan ini berjalan
terus maka akibat yang terlihat, misalnya tanaman kerdil, layu, produksi rendah,
kualitas turun dan sebagainya.
Kebutuhan air tanaman Jagung bervariasi menurut iklim, waktu tanam dan
ketersediaan air dalam tanah. Cekaman air pada tingkat sedang dalam fase vegetatif
akan mengurangi perkembangan tajuk tanaman Jagung dan apabila cekaman tersebut
terus terjadi maka akan terjadi penurunan konduktansi stomata. Cekaman air juga
berpengaruh terhadap penundaan pembentukan tongkol dan menurunkan proses
pengisian biji dalam tongkol.
Dalam proses pertumbuhan dan produksi setiap tanaman, air berfungsi
sebagai pelarut subtansi bahan makanan maupun reaksi kimia, menjaga suhu tubuh
tanaman, dan sebagai bahan penyusun protoplasma. Keadaan tanaman yang
kekurangan air biasanya disebut cekaman air. Pada saat tanaman kekurangan air atau
dalam kondisi cekaman air menyebabkan tanaman menjadi stress, yang berpotensi
menyebabkan tekanan biologis (baik proses fisiologis maupun aktifitas fungsional)
pada organisme hidup yang disebabkan oleh faktor. Respon tanaman yang sedang
dalam kondisi cekaman air yaitu tanaman akan menutup atau mempersempit stomata.
Penyempitan stomata akan menghambat proses fotosintesis yang akan mengakibatkan
tanaman menjadi kerdil, ukuran buah kecil, daun menguning, dan gugur sampai
tanaman mati. Sedangkan jika tanaman kelebihan air dapat menyebabkan gangguan
pada tanaman bayam, jagung dan labu. Gangguan yang dimaksud yaitu timbulnya
jamur yang akan menyerang bagian bawah tanaman dan menyebabkan busuk pada
akar. Selain itu jika air tergenang maka tanah akan menjadi padat sehingga
mengakibatkan sirkulasi oksigen di dalam tanah menjadi terganggu.
DAFTAR PUSTAKA

Вам также может понравиться