Вы находитесь на странице: 1из 9

MANAJEMEN PIUTANG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pembina :

Radhi Abdul Halim R, S.E., M.Ak.,Ca

Oleh:

M.Ilham Fauzi

Anggi Rastuti

Ghina Yustika (0116101158)

Siska Herlita

Silvi Widiastuti

Kelas C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat
kesehatan, keselamatan, dan kemudahan, sehingga penyusun dapat menyusun dan menyelesaikan
tugas makalah ini dengan tepat waktu, adapun judul makalahnya adalah “Manajemen Kas dan
Surat Berharga”. Hal yang paling mendasar yang mendorong penyusun menyusun makalah ini
adalah tugas dari Mata Kuliah Manajemen Keuangan, untuk mencapai nilai yang memenuhi
syarat perkuliahan.

Rasa terima kasih juga penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, terutama kepada ;
1. Bapak Radhi Abdul Halim R, S.E., M.M., Ak., Ca. selaku Dosen Pembimbing di Mata Kuliah
Manajemen Keuangan.
2. Orang tua yang telah memberikan motivasi untuk dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
3. Para Narasumber yang telah memberikan informasi dengan benar dan tepat tentang topik
yang kami angkat.

Namun, dalam penulisan, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari taraf
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penyusun menanti saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari semua pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya. Akhir kata
penyusun mengucapkan terima kasih.

Bandung, 23 April 2018


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

. Baumol ) 11

BAB III PENUTUP 14

3.1 Kesimpulan 14

3.2 Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15
PENGERTIAN PERSEDIAAN

Merupakan persediaan barang yang dimiliki perusahaan baik berupa persediaan


bahan baku , barang dalam proses , barang jadi maupun barang dagangan , yang
penentuan besarnya investasi mempunyai efek terhadap keuntungan .Bagi perusahaan yang
bergerak dalam bidang produksi barang, maka kebutuhan persediaan guna menunjang proses
produksinya sangat diperlukan persediaan, baik berupa persediaan bahan mentah atau bahan
setengah jadi. Ketersediaan persediaan bahan mentah atau bahan setengah jadi untuk proses
produksi selanjutnya akan dapat menghindari tersendatnya proses produksi sebagai akibat jika
tidak dapat disediakan sesuai jadwal kebutuhan produksi. Lebih dari itu dalam jangka panjang
persediaan perlu guna menghindari kelangkaan bahan baku atau kenaikan harga yang tak terduga.
Terjadinya kelangkaan bahan baku akan mengakibatkan tersebdatnya proses produksi,
sedangkan kenaikan bahan baku akan mengakibatkan naiknya ongkos produksi, sehingga akan
berpengaruh kepada harga jual.

Dikarenakan perusahaan manufaktur kegiatannya adalah membuat suatu produk, maka


harus melalui proses tertentu. Artinya proses yang dilalui mulai dari penyediaan bahan baku
sampai menjadi barang jadi. dalam praktiknya paling tidak terdapat tiga jenis persediaan,
khususnya untuk perusahaan manufaktur, yaitu:

(1) Bahan baku.

Bahan baku (materials inventory) atau sering disebut dengan bahan mentah merupakan
bahan yang akan dimasukkan dalam proses produksi pertama kali. Hasil dari proses ini dapat
berbentuk barang setengah jadi atau barang jadi.

(2) Barang dalam proses (barang ½ jadi).


Barang dalam proses (goods/work in process inventory) merupakan bahan baku yang
sudah diproses, sehingga menjadi barang dalam proses atau dikenal juga dengan nama
barang setengah jadi.
(3) Barang jadi.
Persediaan barang jadi (finished goods inventory) merupakan barang yang sudah melalui
tahap barang setengah jadi dan siap untuk dijual ke pasar atau ke konsumen. Ketersediaan
barang jadi ditentukan bagian produksi dan penjualan. Artinya perlu koordinasi antara
tingkat produksi dengan tingkat penjualan.

PERMASALAHAN DALAM PERSEDIAAN

1. Investasi dalam persediaan yang berlebihan akan menyebabkan bertambahnya : beban


bunga , biaya penyimpanan , biaya pemeliharaan , dan kerusakan serta turunnya kualitas
2. Investasi dalam persediaan yang terlalu kecil akan mengakibatkan adanya idel capacity
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEDIAAN :

1. Volume produksi / volume penjualan yang direncanakan


2. Sifat teknis dan lamanya produksi
3. Estimasi fluktuasi harga barang dimasa yang akan datang
4. Daya tahan barang
5. Biaya penyimpanan dan risiko penyimpanan di gudang

MENGUKUR EFEKTIFITAS MANAJEMEN INVENTORY

𝑅𝑎𝑤 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑟𝑎𝑤 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑢𝑠𝑒𝑑

𝐴v𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑟𝑎𝑤 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟

Cost of raw material used :

Persediann bahan mentah awal tahun xxx

Jumlah bahan mentah yang dibeli selama 1 tahun xxx +

xxx

persediaan bahan mentah akhir tahun xxx -

cost of material used xxx

- Perputaran Barang Setengah Jadi (Goods/Work In Process Turnover)

𝐺𝑜𝑜𝑑𝑠/𝑤𝑜𝑟𝑘𝑠 𝑖𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑔𝑜𝑜𝑑𝑠 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒𝑑

𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑤𝑜𝑟𝑘 𝑖𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟y

Cost of goods manufactured :

Persediaan work in process awal tahun xxx

- cost of raw material used xxx

- direct labor xxx

- manufacturing overhead xxx +

Biaya pabrik xxx +


xxx

Persediaan work in process akhir tahun xxx -

Cost of goods Manufactured xxx

- Perputaran Barang Jadi (Finished Goods Turnover)

𝐹𝑖𝑛𝑖𝑠ℎ𝑒𝑑 𝑔𝑜𝑜𝑑𝑠 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑔𝑜𝑜𝑑𝑠 𝑠𝑜𝑙𝑑


𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠ℎ𝑒𝑑 𝑔𝑜𝑜𝑑𝑠 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟y

Cost of goods sold :

Persediaan finished goods awal tahun xxx

Cost of goods manufactured xxx +

xxx

Persediaan finished goods akhir tahun xxx _

Cost of goods sold xxx

BIAYA INVENTORY / PERSEDIAAN

 Biaya Pemesanan (ordering cost/procurement cost) adalah biaya yang dikeluarkan


sehubungan dengan kegiatan pemesanan barang yang dimulai dari penempatan pemesanan
hingga tersedianya barang tersebut. Biaya pemesanan ini tidak tergantung pada jumlah
yang dipesan tetapi bergantung pada berapa kali pesanan tersebut dilakukan. Biaya ini
mencakup biaya-biaya antara lain:
 Biaya administrasi dan penempatan order
 Biaya pemilihan vendor,
 Biaya pengangkutan dan bongkar muat,
 Biaya penerimaan dan pemeriksaan barang.
 Biaya Penyimpanan (carrying cost/holding cost) adalah biaya yang dikeluarkan berkaitan
dengan diadakannya persediaan barang. Dan biaya penyimpanan ini dinyatakan dalam 2
bentuk yakni sebagai persentase dari nilai rata-rata persediaan ter tahun dan dalam bentuk
rupiah per tahun per unit barang. Yang termasuk dalam biaya ini adalah:
 Biaya sewa gudang,
 Biaya administrasi pergudangan,
 Biaya gaji pelaksana gudang,
 Biaya listrik, air dan telepon.
 Biaya modal yang ditanam dalam persediaan,
 Biaya asuransi,
 Biaya kerusakan / kehilangan dan penyusutan persediaan.
 Biaya Kekurangan Persediaan (shortage cost/stock cost) adalah biaya yang timbul karena
tidak tersedianya barang persediaan pada waktu diperlukan. Biaya ini bukan berdasarkan
biaya nyata (riil) tetapi berupa biaya kehilangan kesempatan. Yang termasuk dalam biaya
ini adalah antara lain biaya kesempatan yang yang timbul karena terhentinya proses
produksi, biaya adminitrasi tambahan, biaya kehilangan pelanggan.

PERSEDIAAN MINIMAL (SAFETY STOCK)

1. Safety stock bahan mentah


Merupakan persediaan minimal yang harus dipertahankan oleh perusahaan untuk
menjamin kontinuitas usahanya
2. Safety stock barang jadi
Merupakan persediaan minimal yang harus dipertahankan oleh perusahaan untuk
menghadapi pesanan diatas pesanan normal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SAFETY STOCK

1. Risiko kehabisan persediaan


a. Kebiasaan supplier menyerahkan barang
b. Volume pembeliaan bahan atau barang
c. Akurasi prakiraan kebutuhan bahan/barang
2. Penyesuaian skedul produksi dengan pesanan ekstra
3. Hubungan antara carrying cost dan stock out cost
a. CC > SOC (Jumlah safety stock sedikit)
b. CC< SOC (jumlah safety stock banyak)
c. CC=SOC (jumlah safety stock optimal)

TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN INVENTORY

a. Sistem ABC
Merupakan teknik yang membagi persediaan kedalam tiga golongan sesuai tingkat
penurunan kepentingan , yang didasarkan pada nilai rupiah pada investasi masing-masing
golongan persediaan.
b. Sistem tepat waktu ( just in time )
Merupakan sistem manajemen persediaan yang memperkecil investasi persediaan biaya
dengan memiliki bahan baku tepat pada saat yang dibutuhkan untuk produksi.
c. Economic Order Quantity (EOQ)
Merupakan jumlah pemesanan/pembeliaan dalam setisp ksli pembelian dengan biaya
yang paling murah , atau merupakan jumlah pembeliaan yang paling optimal.
Menentukan besarnya EOQ dapat dihitung dengan 3 cara , yaitu :
1. Basis cost model
Yaitu menghitung EOQ dengan menjumlahkan unsure-unsur biaya dari inventory
tersebut , yaitu biaya pemesanan dan biaya gudang
2. Graphical
Yaitu menetapkan besarnya EOQ dengan menyajikan dalam bentuk grafik
3. Mathematical
Yaitu menghitung EOQ secara matematis dengan menggunakan suatu rumus tertentu.

2𝑋𝑅𝑋𝑆 2×𝑅×𝑆
EOQ = √ atau EOQ= √
𝑃×𝐼 𝐶

Keterangan :
R= jumlah unit yang dibutuhkan dalam satu periiode tertentu misalnya 1 tahun
S= biaya pesanan setiap kali pesan
P= harga pembelian per unit
I= biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang ( dalam %)
C= biaya penyimpanan dalam nilai uang ( missal : Rupiah)

Syarat penggunaan metode EOQ :

1. Bahan baku diperoleh melalui pemesanan terlebih dahulu


2. Kebutuhan raw material sudah dapat ditentukan untuk suatu periode tertentu , misalnya 1
tahun
3. Penggunaan bahan baku besarnya tetap dan kontinyu.
4. Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau safety stock
5. harga bahan baku dianggap konstan
6. barang/bahan selalu tersedia di pasar pada saat kita membutuhkan

d. Reorder Point ( Titik pemesanan kembali)


Merupakan suatu titik yang menunjukan pada saat mana perusahaan harus melakukan
pemesanan kembali , sehingga pada saat barang yang dipesan tersebut datang , jumlah
persediaan berada pada posisi nol atau pada safety stock.

Cara menentukan Reorder Point :


Reorder Point = Procurement lead time + safety stock

Procurement lead time :

Merupakan besarnya penggunaan bahan baku selama lead time ( jangka waktu antara saat
pemesanan dilakukan dengan saat tibanya barang yang dipesan)
e. Sistem perencanaan kebutuhan bahan
Sistem yang menggunakan konsep EOQ dan computer untuk membandingkan keperluan
produksi untuk memenuhi persediaan dan menentukan berapa banyaknya pesanan yang
dilakukan untuk berbagai macam barang sesuai kebutuhan bahan dari produk.

CONTOH SOAL PERSEDIAAN :

Вам также может понравиться