Вы находитесь на странице: 1из 6

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN CHAIR BREASTFEEDING UNTUK MENINGKATKAN

KENYAMANAN PROSES MENYUSUI

Feni Nofalia Safitri1, Teti Isnawati1, Ari Hermawan1, Yolanda Pingka Rani1, Happy Dwi Aprilina1
1
Departemen Keperawatan Maternitas, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah
Email : feninofaliasafitri@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Proses menyusui membutuhkan waktu yang lama, sehingga membuat ibu
merasa pegal karena harus menompang bayi. Chair Breastfeeding merupakan kursi yang dapat
mengurangi keluhan ibu saat menyusui. Saat ini, chair breastfeding sudah ada namun dari segi
desain kurang ergonomis karena pada sandaran punggung dan sandaran lengan tidak terbalut
busa dan kain katun halus, serta tidak terdapat pijakan kaki. Chair breastfeding yang ada saat
kurang menarik dan kurang ergonomis sehingga daya jual rendah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengembangkan chair
breastfeeding yang sesuai dengan ergonomis bagi ibu menyusui sehingga membantu
meningkatkan proses menyusui.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang mengadopsi penelitian Research and
Development (R&D). Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu penelitian tahap I, tahap
development, dan penelitian tahap II atau ujicoba produk.
Hasil: Hasil penelitian tahap I diperoleh hasil, dari 6 orang ibu menyusui mengatakan bahwa
chair breastfeeding yang ergonomis bila terdapat sandaran punggung, sandaran lengan, dan
pijakan kaki. Chair breastfeeding terbuat dari bahan yang kuat, kayu dilapisi busa dan tertutup
oleh kain yang halus. Tahap development terbentuklah chair breastfeeding yang ergonomis
sesuai dengan hasil penelitian tahap pertama, yaitu terdapat pijakan kaki yang menempel
permanen pada kursi, sandaran punggung dan sandaran lengan yang dilapisi busa dan tertutup
oleh kain katun halus dan penambahan setengah lingakaran di bagian depan untuk
meringankan beban ibu saat menyusui serta ukuran yang disesuaikan dengan antropometri
tubuh. Hasil penelitian tahap II diperoleh, 5 orang mengatakan chair breastfeeding ergonomis
dan nyaman digunakan dalam proses menyusui, dan 1 orang mengatakan tidak ergonomis dan
kurang nyaman digunakan dalam proses menyusui.
Kesimpulan: Chair breastfeeding yang ergonomis terbukti dapat meningkatkan kenyamanan
dalam proses menyusui

Kata Kunci: ASI; Chair Breastfeeding; Menyusui

PENDAHULUAN 30 menit pada beberapa minggu pertama


Menyusui adalah proses pemberian Air (WHO, 2011).
Susu Ibu (ASI) kepada bayinya, dimana bayi Pada saat menyusui ibu biasanya
memiliki refleks menghisap untuk harus duduk minimal 20 menit, karena
mendapatkan dan menelan ASI. Menyusui rentang waktu cukup untuk bayi dan ibu
merupakan proses alamiah yang terpaksa untuk memposisikan diri dan bayi
keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat secara tepat agar proses menyusui dapat
khusus dan biaya yang mahal namun berjalan lancar. Ibu akan dalam posisi
membutuhkan kesabaran, waktu, dan tersebut berkali-kali setiap harinya sampai
pengetahuan tentang menyusui serta enam bulan atau lebih, kondisi tersebut akan
dukungan dari lingkungan keluarga terutama menimbulkan sensasi ketidaknyamanan bagi
suami (Roesli, 2000). Menyusui dilakukan ibu (Fahma, Farikhrina, dkk 2010).
selama bayi mau, rata-rata sampai 15 sampai Menurut Lowdermilk (2013)

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 101
F N Safitri, T Isnawati, A Hermawan, Y P Rani, H D Aprilina │ Penelitian dan Pengembangan Chair
Breastfeeding untuk Meningkatkan Kenyamanan Proses Menyusui

menyatakan bahwa menyusui sebaiknya peralatan ergonomis berupa kursi menyusui.


memperhatikan posisi dan pelekatan Tempat kerja dan peralatan yang ergonomis
menyusui. Posisi dan pelekatan yang tidak memperkecil banyaknya pergerakan tubuh
tepat akan mengakibatkan bayi tersedak, ibu dan membantu penyesuaian postural untuk
nyeri punggung bahkan bisa mengakibatkan mempertahankan postur tubuh dengan tetap
putting lecet. (Dall’Oglio, 2007).
Posisi nyaman yang dilakukan ibu Tujuan ergonomis memaksimalkan
menyusui bayi yang berumur 0-2 tahun belum kenyamanan dan dapat membantu
sesuai dengan posisi menyusui yang benar mengurangi tekanan biomekanis pada tangan
dalam keadaan duduk seperti terlalu pekerja, bahu, dan lengan yang dapat
membungkuk, jangkauan tangan dan kaki menyebabkan gangguan. Oleh karena itu,
yang tidak normal. Hal tersebut sehingga perlu adanya penerapan ilmu ergonomi dalah
mengakibatkan timbulnya berbagai aktivitas menyusui
permasalahan yaitu kelelahan dan rasa nyeri Posisi duduk sangat penting sebagai
pada punggung akibat dari duduk yang tidak dasar pola posisi ergonomis, terutama untuk
ergonomis tersebut (Suradi, 2004). Ibu menyusui perlu kenyamanan dalam
Hasil studi pendahuluan yang proses menyusui, salah satunya dapat
dilakukan pada 10 ibu menyusui bayinya yang menggunakan kursi khusus untuk menyusui.
berumur 0-2 tahun menggunakan posisi Setiap ibu yang menyusui harus berada pada
duduk, ditemukan 25% ibu duduk posisi yang tepat dan dalam kondisi nyaman
menggunakan kursi/sofa dan 75% ibu tidak karena mempengaruhi proses laktasi. Ibu
duduk menggunakan kursi. Hasil kuesionaer dipaksa untuk memposisikan diri dan bayi
Nordic Body Map yang telah diisi oleh ibu secara tepat agar proses menusui dapat
yang mengalami keluhan sakit, nyeri, berjalan lancar.
kesemutan, dan lain-lain pada beberapa Di Indonesia sudah terdapat berbagai
bagian tubuh yaitu leher (23%), punggung macam produk kursi menyusui, namun
bagian atas (23%), punggung bagian bawah bentuk dan desain kursi menyusui yang ada
(17%), lengan bawah (12%), pergelangan masih seperti kursi biasa, tidak memiliki
tangan (10%), bahu (10%), dan pinggul (5%). sandaran kursi yang dilapisi busa dan pijakan
Indikator dalam proses menyusui yang efektif kaki. Membuat ibu menyusui tidak terbantu
meliputi posisi ibu dan bayi yang benar (body penuh dan masih merasakan pegal-pegal
position), perlekatan bayi yang tepat (latch), ketika memeberikan ASI karena kursi yang
keefektifan hisapan bayi pada payudara tidak ergonomis.
(effective sucking) (Rinata, 2016). Kursi menyusui yang saat ini ada di
Munculnya sensasi ketidaknyamanan pasaran memiliki daya jual yang rendah
pada posisi saat mnyusui diperkirakan karena karena bentuk desain kursi yang kurang
prinsip ergonomis belum diterapkan. Salah ergonomis dan kurang menarik bagi ibu
satu penyelesaian maslah ketidaknyamanan menyusui. Desain yang kurang ergonomis
dalam menyusui yaitu dengan adanya seperti sandaran punggung dan sandaran

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 102
F N Safitri, T Isnawati, A Hermawan, Y P Rani, H D Aprilina │ Penelitian dan Pengembangan Chair
Breastfeeding untuk Meningkatkan Kenyamanan Proses Menyusui

lengan tidak terbalut busa dan kain katun ibu menyusui dapat membelinya dengan
halus dan tidak terdapat pijakan kaki mudah sesuai dengan tingkat ekonominya.
sehingga menyebabkan ibu tidak nyaman
saat menyusui dan mengalami nyeri pada METODE
punggung dan lengan. Penelitian ini merupakan jenis
Pengembangan kursi menyusui ini penelitian yang mengadopsi penelitian
mendukung Peraturan Pemerintah Kesehatan Research and Development (R&D)
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 (Sukmadinata, 2011; Sugiyono, 2009).
tentang tata cara penyediaan fasilitas khusus Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu
menyusui dan/atau memerah air susu ibu. Penelitian tahap I, development, dan
Fasilitas dalam ruang ASI salah satunya kursi penelitian tahap II atau ujicoba produk.
dengan sandaran, meja, wastafel, dan sabun Tahap I merupakan penelitian deskriptif
cuci tangan. Di Kabupaten Banyumas sekitar yang bertujuan untuk mengetahui kursi yang
60% ada ruang laktasi di tempat umum tepat menurut ibu menyusui desain yang
seperti terminal, stasiun, pusat perbelanjaan; digunakan adalah survey (Abdurrahmat,
perusahaan/pabrik; dan perkantoran, namun 2011). Penelitian ini dilakukan bulan April
ruang laktasi yang tersedia mempunyai tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini
fasilitas yang sederhana seperti kursi tanpa yaitu ibu menyusui di daerah Purwokerto.
sandaran, meja, wastafel, dan sabun cuci Sampel penelitian menggunakan 6 orang
tangan. responden. Instrumen yang digunakan adalah
Oleh karena itu peneliti kuesiner dan lembar wawancara, dimana
mengembangkan chair breastfeeding (kursi wawancara yang direncanakan berdasarkan
menyusui) sebagai upaya untuk pedoman atau daftar pertanyaan yang telah
mempertahankan kenyamanan posisi ibu dan dipersiapkan lebih dahulu mengenai
bayi dalam proses menyusui. Chair keergonomisan chair breastfeeding. Data
breastfeeding merupakan inovasi baru yang dianalisa dengan menggunakan analisis
menerapkan posisi ergonomis, dimana posisi deskriptif sederhana.
badan ibu dan bayi dalam posisi mudah atau Tahap ke 2 merupakan tahap
kembali dalam posisi netral. development, atau tahap pembuatan chair
Posisi netral ada ibu menyusui yaitu breastfeeding yang tepat dengan mengacu
dimana otot dalam posisi yang cenderung hasil penelitian tahap 1. Peneliti merancang
rilex sehingga memudahkan ibu dalam proses chair creastfeeding sesuai permintaan pasar
menyusui. Chair breastfeeding dapat dengan bentuk dan desain yang ergonomis
meringankan beban ibu untuk mengangkat bagi ibu menyusui. Chair breastfeeding yang
bayi, memberikan kenyamanan kepada ibu dibuat dengan adanya sandaran punggung,
dan bayi serta mempertahankan posisi ibu lengan, pijakan kaki, serta dengan
sehingga megurangi resiko nyeri pada lengan penambahan setengah lingkaran pada bagian
dan punggung ibu. Chair breastfeeding ini kursi depan, akan meningkatkan
mempunyai harga yang bervariasi sehingga keergonomisan ibu menyusui saat proses

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 103
F N Safitri, T Isnawati, A Hermawan, Y P Rani, H D Aprilina │ Penelitian dan Pengembangan Chair
Breastfeeding untuk Meningkatkan Kenyamanan Proses Menyusui

menyusui (Sugiyono, 2009).


Tahap ke 3 merupakan tahap uji coba
atau penelitian tahap 2. Jenis penelitian
adalah mini eksperimental (Suryabrata,
(2012). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini ibu menyusui di daerah
Purwokerto dengan jumlah sampel sebanyak
6 orang ibu menyusui. Variabel yang dinilai
yaitu tingkat keergonomisan dan kenyakaman
dalam menyusui dengan menggunkan chair
creastfeeding. Instrumen yang digunakan
Gambar 1. Chair Breastfeeding
dalam penelitian ini yaitu RULA (Rupid
Gambar 1 menunjukkan desain produk
Upper Limb Assessment) (McAtamney L &
chair breastfeeding yang menarik dengan
Nigel Corlett E, 1993), dan kuesioner berisi
ukuran yang disesuaikan dengan
pertanyaan terstruktur mengeni kenyaman.
antropometri tubuh. Tinggi posisi duduk 90
Instrumen RULA menguji keefektifan chair
cm, tinggi siku pada posisi duduk 32 cm,
breastfeeding terhadap keergonomisan
tinggi Lipatan dalam lutut 50 cm, panjang
proses ibu menyusui dilihat dari kenyamanan
pantat hingga lipatan dalam lutut 53 cm,
postur tubuh dan posisi tubuh saat duduk
ketebalan bantal 4 cm, lebar bahu 53 cm,
(Karwowski, 2006). Analisa data
lebar panggul 45 cm, sudut sandaran kursi >
menggunakan analisis deskriptif sederhana.
100o, sudut alas kursi 10o.
Hasil ujicoba produk atau penelitian
HASIL
tahap II yang melibatkan 6 orang ibu
Penelitian tahap 1 memperoleh hasil,
menyusui diperoleh hasil, penggunaan chair
dari wawancara yang dilakukan terhadap 6
breastfeeding pada ibu menyusui
ibu menyusui manyatakan kursi menyusui
memperoleh skor RULA 1 dan masuk level
yang sudah ada bentuk dan desain kurang
negligible risk sehingga tidak beresiko
ergonomis karena pada sandaran punggung
menimbulkan kelelahan pada saat proses
dan sandaran lengan tidak terbalut busa dan
menyusui dan bisa dikatakan chair
kain katun halus, serta tidak terdapat pijakan
breastfeeding ergonomic digunakan pada ibu
kaki. Seluruh responden menyatakan kursi
menyusui. 5 dari 6 orang ibu mengatakan
menyusui yang bagus adalah yang nyaman
chair breastfeeding nyaman digunakan dalam
pada saat menyusui, tidak menimbulkan
proses menyusui, dan 1 orang mengatakan
kelelahan dan empuk.
tidak kurang nyaman digunakan dalam
Pada tahap development diperoleh
proses menyusui.
desain dan bentuk produk sesuai dengan
keinginan pasar yang terdapat pada gambar 1
berikut:

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 104
F N Safitri, T Isnawati, A Hermawan, Y P Rani, H D Aprilina │ Penelitian dan Pengembangan Chair
Breastfeeding untuk Meningkatkan Kenyamanan Proses Menyusui

PEMBAHASAN Penambahan setengah lingkaran di


Menurut teori posisi menyusui dengan bagian depan yaitu untuk meringankan beban
duduk yang tegak pada sandaran kursi, tangan ibu saat menyusui, tanggan ibu saat
lengan bersandar pada sandaran lengan, menyusui membuat skor RULA menjadi +2
serta duduk dengan kaki berpijakan, akan sehingga menimbulkan kelelahan pada
mengurangi penumpukkan asam laktat yang tangan, dan dengan menambahkan setengah
membuat nyeri dan kelelahan saat menyusui. lingkaran padabagian kursi, tangan ibu tidak
Penggunaan chair breastfeeding yang perlu menopang bayi terlalu kuat sehingga
nyaman akan membantu pelekatan menyusi resiko kelelahan dapat terkurangi (Lisdiana,
yang benar akan menstimulasi kelancaran 2013).
aliran ASI, sehingga menghilangkan rasa Ukuran chair creastfeeding juga
kram yang muncul saat menyusui karena disesuaikan dengan ukuran antropometri
hormon daam refleks let-down berupa tubuh sehingga lebih ergonomis. Chair
oksitosin (Wignjosoebroto, 2003). Breastfeeding hasil pengembangan juga
Keergonomisan chair breastfeeding terbuat dari bahan yang berkualitas,
terhadap ibu menyusui saat proses menyusui berkontribusi kuat, bagus dan menarik. Pada
mempengaruhi keefektifan ASI eksklusif serta variable kenyaman juga memperoleh hasil 5
memberikan dampak menurunkan asam dari 6 orang ibu mengatakan chair
laktat sehingga berkurangnya rasa nyeri, breastfeeding nyaman digunakan dalam
mempertahankan posisi ibu menyusui proses menyusui, dan 1 orang mengatakan
sehingga tidak mudah lelah. Kegagalan tidak kurang nyaman digunakan dalam
dalam proses menyusui sering kali proses menyusui, sehingga chair
disebabkan oleh kesalahan posisi tubuh saat breastfeeding sangat direkomendasikan
menyusui sehingga menyebabkan nyeri pada untuk ibu menyusui.
leher, pinggang, lengan, dan lecet pada
bagian puting (Sudarmiati, 2012). KESIMPULAN DAN SARAN
Chair breastfeeding hasil Chair breastfeeding hasil
pengembangan peneliti terbukti ergonomis pengembangan terbukti ergonomis serta
dengan skor RULA 1 dan masuk level terbukti dapat meningkatkan kenyamanan
negligible risk sehingga tidak beresiko dalam proses menyusui. Hendaknya bagi ibu
menimbulkan kelelahan pada saat proses menyusui menggunakan chair breastfeeding
menyusui. Hal ini dikarenakan chair hasil pengembangan ini sehingga diporoleh
breastfeeding hasil pengembangan terdapat kenyaman dalam proses menyusui.
pijakan kaki yang menempel permanen pada Pengembangan chair breastfeeding tidak
kursi, sandaran punggung dan sandaran berhenti sampai disini, perlu pengembangan
lengan yang dilapisi busa dan tertutup oleh dan pengukuran terhadap variable-variabel
kain katun halus sehingga membuat posisi lain sehingga di dapatkan chair breastfeeding
duduk ibu 90o. sempurna untuk menunjang proses
menyusui.

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 105
F N Safitri, T Isnawati, A Hermawan, Y P Rani, H D Aprilina │ Penelitian dan Pengembangan Chair
Breastfeeding untuk Meningkatkan Kenyamanan Proses Menyusui

DAFTAR PUSTAKA Sugiyono, (2009). Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan kuantitatif,
Abdurrahmat, F. (2011). Metodologi Penelitian
kualitatif, dan R & D. Bandung:
dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Alfabeta
Jakarta : PT.Rineka Cipta
Sukmadinata. (2011). Metode Penelitian
Dall’Oglio, I., Salvatori1, G., Bonci, et al
Pendidikan. Bandung: Remaja &
(2007). Breastfeeding Promotion in
Osdakarya
Neonatal Intensive Care Unit: Impact
Suradi, R. (2004). Manajemen Laktasi.
of a New Program Toward a BFHI for
Jakarta: Perkumpulan Perinatologi
High-Risk Infants. Acta Pædiatrica ,
Indonesia.
96: 1626–1631
Suryabrata, S (2012). Metodologi Penelitian.
Fahma, Farikhrina, dkk. (2010). Perancangan
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
kursi untuk ibu menyusui
Wignjosoebroto S. (2003). Ergonomi, Studi
berdasarkan pendekatan
Gerak & Waktu (Teknik Analisa untuk
antropometri. National Conference on
Produktifitas Kerja), Edisi Kedua.
Appliced ergonomis.
Jakarta: PT. Guna Widya
Karwowski, Waldemar dan William S. Marras.
World Health Organization/UNICEF. (2011).
Ed, (2006). Principles And Application
Pelatihan Konseling Menyusui Modul
in Engineering Series Occupational
40 jam WHO/UNICEF. WHO/UNICEF
Ergonomics Engineering and
Administrative Controle. Florida: CRC
Press
Kemenkes RI. (2004). Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 450/MENKES/IV/2004
tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI)
secara Eksklusif pada bayi di
Indonesia. Jakarta: Kemenkes
Lisdiana, Sri. (2013). Pengaruh Penggunaan
Kursi Ergonomis Terhadap
Kenyamanan Posisi Duduk pada Ibu
Menusui Bayi Usia Sampai Enam
Bulan di Kelurahan Pisangan
Kecamatan Ciputat Timur Kota
Tangerang Selatan. Jakarta : UIN
Lowdermilk, Cashion, Perry. (2013).
Keperawatan Maternitas Edisi 8.
Singapore: Elsevier Morby.
McAtamney, L & Nigel Corlett, E. (1993).
RULA: a Survey Method For the
Investigation of Work-related Upper
Limb Disorders. Appl Ergon.
Apr;24(2):91-99.
Rinata E, Rusdyati T, Sari PA. (2016). Teknik
Menyusui Posisi, Perlekatan Dan
Keefektifanmenghisap - Studi Pada
Ibu Menyusui Di Rsud Sidoarjo. Temu
Ilmiah Hasil Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat AIPKEMA
Roesli, U. (2000). Mengenal ASI Eksklusif.
Jakarta: Trubus Agriwidya
Sudarmiati S. (2012). Pengetahuan Ibu
Primipara tentang Faktor-faktor yang
Dapat Mempengaruhi Produksi ASI.
Jurnal Nursing Studies. 1(1)

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 106

Вам также может понравиться

  • 5156 15020 2 PB PDF
    5156 15020 2 PB PDF
    Документ13 страниц
    5156 15020 2 PB PDF
    Rizky Apriyanti S
    Оценок пока нет
  • 99 Asmaul Husna
    99 Asmaul Husna
    Документ11 страниц
    99 Asmaul Husna
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • Leaflet CARA MENYUSUI YANG BENAR
    Leaflet CARA MENYUSUI YANG BENAR
    Документ2 страницы
    Leaflet CARA MENYUSUI YANG BENAR
    Dodot Besengek Soetomo
    100% (2)
  • Reference
    Reference
    Документ1 страница
    Reference
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ15 страниц
    Askep Asma
    Wulan Purnamasari Tahir
    Оценок пока нет
  • Noc Nic
    Noc Nic
    Документ26 страниц
    Noc Nic
    Anonymous 7wEVV2kRAQ
    Оценок пока нет
  • 99 Asmaul Husna
    99 Asmaul Husna
    Документ9 страниц
    99 Asmaul Husna
    nugrahatriprayogaput
    Оценок пока нет
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Документ15 страниц
    Askep Asma
    Wulan Purnamasari Tahir
    Оценок пока нет
  • Leaflet Rom
    Leaflet Rom
    Документ2 страницы
    Leaflet Rom
    nabilatul
    Оценок пока нет
  • TAK Sosialisasi Lansia
    TAK Sosialisasi Lansia
    Документ31 страница
    TAK Sosialisasi Lansia
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • SAP Rom
    SAP Rom
    Документ9 страниц
    SAP Rom
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • 99 Asmaul Husna
    99 Asmaul Husna
    Документ9 страниц
    99 Asmaul Husna
    nugrahatriprayogaput
    Оценок пока нет
  • Asmaulhusna
    Asmaulhusna
    Документ1 страница
    Asmaulhusna
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • TAK Sosialisasi Lansia
    TAK Sosialisasi Lansia
    Документ7 страниц
    TAK Sosialisasi Lansia
    Risty Ambarwati
    0% (1)
  • Makalah Stunting
    Makalah Stunting
    Документ21 страница
    Makalah Stunting
    Nur
    78% (18)
  • Lampiran (SAP SOP) Keluarga Asma
    Lampiran (SAP SOP) Keluarga Asma
    Документ13 страниц
    Lampiran (SAP SOP) Keluarga Asma
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • Leaflet Batuk Efektif
    Leaflet Batuk Efektif
    Документ2 страницы
    Leaflet Batuk Efektif
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • Asmaul Husna PDF
    Asmaul Husna PDF
    Документ1 страница
    Asmaul Husna PDF
    Mohammad Kudevi
    Оценок пока нет
  • Makalah Stunting
    Makalah Stunting
    Документ1 страница
    Makalah Stunting
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • Lampiran (SAP SOP) Keluarga Asma
    Lampiran (SAP SOP) Keluarga Asma
    Документ13 страниц
    Lampiran (SAP SOP) Keluarga Asma
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • Terapi Inhalasi Sederhana
    Terapi Inhalasi Sederhana
    Документ3 страницы
    Terapi Inhalasi Sederhana
    Desiyani Nani
    100% (1)
  • Buku Aids 2007
    Buku Aids 2007
    Документ8 страниц
    Buku Aids 2007
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hiv Menurut Jurnal Dan Buku
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hiv Menurut Jurnal Dan Buku
    Документ41 страница
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hiv Menurut Jurnal Dan Buku
    Fitriana Neza
    67% (3)
  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hiv Menurut Jurnal Dan Buku
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hiv Menurut Jurnal Dan Buku
    Документ41 страница
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hiv Menurut Jurnal Dan Buku
    Fitriana Neza
    67% (3)
  • 1 PB
    1 PB
    Документ5 страниц
    1 PB
    Resita Nurul Azis
    Оценок пока нет
  • Jtptunimus GDL Azzadeelly 5856 2 Babii
    Jtptunimus GDL Azzadeelly 5856 2 Babii
    Документ24 страницы
    Jtptunimus GDL Azzadeelly 5856 2 Babii
    Eva Sary
    Оценок пока нет
  • Terapi Inhalasi Sederhana
    Terapi Inhalasi Sederhana
    Документ3 страницы
    Terapi Inhalasi Sederhana
    Desiyani Nani
    100% (1)
  • Leaflet Inhalasi Sederhana
    Leaflet Inhalasi Sederhana
    Документ2 страницы
    Leaflet Inhalasi Sederhana
    tutara maifa
    Оценок пока нет
  • Lab Hiv Aid
    Lab Hiv Aid
    Документ11 страниц
    Lab Hiv Aid
    Sukma Karisma
    Оценок пока нет