Вы находитесь на странице: 1из 10

MAKALAH

FLUIDIZED BED DRYER

Disusun oleh :
Muhammad Kelvin N. (40040117640010)
Anisa Rizqi R. (40040117640021)
Alfyan Pujiastuti (40040117640033)
Mila Hardiana (40040117640049)

Dosen Pembimbing : Rizka Amalia, ST. MT

PRODI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami panjatkan
puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada
kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang Fluidized Bed Dryer.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Fluidized Bed Dryer ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Semarang, 08 Mei 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga mengurangi
kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima.
Tujuan pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas perkembangan
organisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebutkan terhambat atau bakteri terhenti sama
sekali. Di Inustri kimia proses pengeringan adalah salah satu proses yang penting. Proses
pengeringan ini dilakukan biasanya pada tahap akhir sebelum dilakukan pengepakan suatu
produk ataupun proses pendahuluan agar mempermudah proses berikutnya.

Proses pengeringan dilakukan dengaan cara penguapan air. Cara tersebut dilakukan
dengan menurunkan kelembapan nisbi udara dengan mengalirkan udara panas di sekeliling
bahan, sehingga tekanan uap air bahan lebih besar dari tekanan uap air di udara. Perbedaan
tekanan itu menyebabkan terjadinya aliran uap air dari bahan ke udara.

1.2 Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar mahasiswa lebih memahami tentang fluidized
bed dryer dalam pengoperasian alat serta penerapannya di bidang industry.

1.3 Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini disusun dengan beberapa permasalahan antara lain : apa
itu fluidized bed dryer ?, bagaimakanah prinsip kerja dari fluidized bed dryer ? dan
bagaimanakah penerapannya dalam dunia industry ?.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fluidized Bed Dryer

Pengeringan hamparan terfluidisasi (fluidized bed dryer) adalah proses pengeringan


dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu yang dilewatkan menembus
hamparan bahan tersebut memiliki sifat seperti fluida. (Profegama, 2017)

Metode pengeringan fluidisasi digunakan untuk mempercepat proses pengeringan dan


mempertahankan mutu bahan kering. Pengeringan ini banyak digunakan untuk pengeringan
bahan berbentuk prtikel atau butiran, baik untuk industry kimia, pangan, keramik, farmasi,
pertanian, polimer dan limbah. Proses pengeringan diperrcepat dengan cara meningkatkan
kecepatan aliran udara panas sampai bahan terfluidisasi. Dalam kondisi ini terjadi penghembusan
bahan sehingga memperbesar luas kontak pengeringan, peningkatan koefisien perpindahan kalor
konveksi dan peningkatan laju difusi uap air.

Kecepatan minimum fluuidisasi adalah tingkat kecepatan aliran udara terendah dimana
bahan yang dikeringkan masih dapat terfluidisasi dengan baik, sedangkan kecepatan udara
maksimum adalah tingkat kecepatan tertinggi dimana pada tingkat kecepatan ini bahan
terhembus ke luar ruang pengering .

Gambar 1. Fluidized Bed Dryer


(Sumber : McCabe, Warren Lee, 1993)
Bagian-bagian mesin pengering system fluidisasi :

1. Kipas (Blower)
Kipas (Blower) berfungsi untuk menghasilkan aliran udara yang akan digunakan pada
proses fluidisasi. Kipas juga berfungsi sebagai penghembus udara panas ke dalam ruang
pengering juga untuk mengangkat beban agar proses fluidisasi terjadi.
2. Elemen Pemanasan (heater)
Eleme Pemanas (heater) berfungsi untuk memanaskan udara sehingga kelembapan
relative udara pengering turun, dimana kalor yang dihasilkan dibawa oleh aliran udara
yang melewati elemen pemanas sehingga proses penguapan air dari dalam bahan dapat
berlangsung.
3. Plenum
Plenum dalam mesin pengering tipe fluidisasi merupakan saluran pemasukan udara panas
yang dihembuskan kipas ke ruang pengeringan. Bagian saluran udara ini dapat
berpengaruh terhadap kecepatan aliran udara dialirkan, dimana arah aliran udara tersebut
dibelokkan menuju ke ruang pengering dengan bantuan sekat-sekat yang juga berfungsi
untuk membagi rata aliran udara tersebut.
4. Ruang Pengering
Ruang pengering berfungsi sebagai tempat dimaa bahan yang akan dikeringkan
ditempatkan. Perpindahan kalor dan massa uap air yang paling optimal terjadi diruang
ini.
5. Hopper
Hopper berfungsi sebagai tempat memasukkan bahan yang akan dikeringkan ke ruang
pengering.
Gambar 1. Skema kerja fluidized bed dryer

(Sumber : Profegama)

Mekanisme Kerja :

Bahan yang akan dikeringkan dimasukkan secara konstan dan kontinyu kedalam
ruang pengering, kemudian didorong oleh udara panas yang terkontrol dengan volume dan
tekanan tertentu. Bahan yang telah kering (karena bobotnya sudah lebih ringan) akan keluar
dari ruang pengeringan menuju siklon untuk ditangkap dan dipisahkan dari udara, namun
bagi bahan yang halus akan ditangkap oleh pulsejet bag filter.

2.2 Kelebihan dan kekurangan pengering system fluidisasi

Kelebihan pengering system fluidisasi :

 Aliran bahan yang menyerupai fluida mengakibatkan bahan mengalir secara kontinyu
sehingga otomatis memudahkan operasinya.

 Pencampuran atau pengadukan bahan menyebabkan kondisi bahan hampir mendekati


isothermal.

 Sirkulasi bahan diantara dua fluidized bed membuatnya memungkinkan untuk mengalirkan
sejumlah besar kalor yang diperlukan ke dalam ruang pengering yang besar.

 Pengering tipe fluidisasi cocok untuk skala besar.


 Laju perpindahan kalor dan laju perpindahan massa uap air antara udara pengering dan
bahan sangat tinggi dibandingkan dengan pengering metode kontak yang lain.

 Pindah kalor dengan menggunakan pengering tipe fluidisasi membutuhkan area


permukaan yang relatif kecil.

 Sangat ideal untuk produk panas sensitif dan non-panas sensitive.

Kekurangan pengering system fluidisasi :

 Sulit untuk menggambarkan aliran dari udara panas yang dihembuskan ke ruang pengering,
dikarenakan simpangan yang besar dari aliran udara yang masuk dan bahan terlewati oleh
gelembung udara, menjadikan sistem kontak/singgungan tidak efisien.

 Pencampuran atau pengadukan bahan padatan yang terus menerus pada hamparan akan
menyebabkan ketidakseragaman waktu diam bahan di dalam ruang pengering, karena
bahan terus menerus terkena hembusan udara panas.

 Tidak dapat mengolah bahan yang lengket atau berkadar air tinggi dan abrasive.

2.3 Hal yang perlu diperhatikan dalam system fluidized bed dryer

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam system fluidized bed dryer adalah pengaturan yang
baik antara : tekanan udara, tingkat perpindahan panas dan waktu penggorengan, sehingga
tidak tiimbul benturan/gesekan bahwa/material pada saat proses pengeringan berlangsung.
Untuk bahan yang lengket atau berkadar air tinggi sangat beresiko mengaplikasikan system
ini, situasi seperti berkadar air tinggi sangat beresiko mengaplikasikan system ini, situasi
seperti ini perlu dilakukan pengkondisian awal yaitu mencampurkannya dengan bahan/
material keringnya terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan masalah pada unit siklon,
demikian pula halnya untuk produk akhir yang halus dan ringan, sangat perlu menggunakan
pulse jet bag filter, dikarenakan siklon penangkap produk umumnya tidak mampu berfungsi
dengan baik, bahkan dapat menimbulkan polusi udara. Penentunan dimensi ruang bakar, suhu
yang diaplikasikan serta volune dan tekanan udara sangat menentukan keberhasilan proses
pengeringan, sehingga perlu diketahui data pendukung untuk merancang system ini
diantaranya kadar air input, kadar air output, density material ukuran material, maksimum
panas yang diizinkan sifat fisika/kimia,kapasitas output/input dan sebagainya. ()
2.4 Aplikasi Fluidized Bag Dryer

Aplikasi dari alat fluidized Bed Dryer menurut Majumbar: 2017 adalah

a) Di bidang Industri Pangan : digunakan sebagai salah satu cara untuk memperpanjang umur
dan menjaga kualitas produk. Contoh : pada pengeringan teh.
b) Di bidang Industri polimer
c) Di Industri farmasi : mengeringkan bahan berbentuk partikel atau butiran.
d) Di Industri keramik
e) Di Pengolahan Limbah
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga mengurangi
kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima.
Pengeringan hamparan terfluidisasi (fluidized bed dryer) adalah proses pengeringan dengan
memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu yang dilewatkan menembus
hamparan bahan tersebut memiliki sifat seperti fluida.
DAFTAR PUSTAKA

Majumbar. 2017. Aplikasi Fluidized Beg Dryer.


https://www.scribd.com/doc/293411989/Aplikasi-Fluidisasi-Dalam-Industri

(Diakses pada tanggal 07 Mei 2019 pukul 22:40 WIB)

Zahwa. 2017. Makalah Dryer. https://www.slideshare.net/ZahwaRigayo/makalah-dryer

(Diakses pada tanggal 07 Mei 2019 pukul 09:00 WIB)

Profega. 2017. Fluidized Bed Dryer.


https://www.scribd.com/document/237070782/Fluidized-Bed-Dryer

(Diakses pada 06 Mei 2019 pukul 13:08 WIB)

Вам также может понравиться