Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2337- 6597
Vol.6.No.2, April 2018 (33): 200- 208
ABSTRACT
ABSTRAK
200
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.2, April 2018 (33): 200- 208
201
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.2, April 2018 (33): 200- 208
202
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.2, April 2018 (33): 200- 208
203
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.2, April 2018 (33): 200- 208
Ovoid Obovoid
Bulat panjang
205
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.2, April 2018 (33): 200- 208
Morfologi buah durian pada meter di atas permukaan laut (dpl) dan
umumnya bervariasi tergantung dari dapat tumbuh optimal pada ketinggian
tempat tumbuhnya. Berdasarkan 50-600 meter di atas permukaan laut.
penelitian yang dilakukan, diketahui Pengamatan morfologi durian pada
bahwa terdapat tujuh variasi bentuk Kecamatan Pegagan Hilir hanya
buah durian yang ditemukan yaitu bulat diperoleh dua genotipe disebabkan
ujung datar, bulat, bulat telur, lonjong, karena tanaman durian tersebut banyak
bulat panjang, ovoid dan obovoid. terdapat di daerah perbukitan dan
(Gambar 3). Secara umum bentuk banyak tanaman durian yang terserang
durian di Kabupaten Dairi adalah bulat penyakit sehingga sulit untuk
telur, bentuk ujung buah tirus, bentuk melakukan identifikasi sesuai dengan
pangkal buah cembung, bentuk duri karakter yang telah ditetapkan
cekung, warna kulit buah hijau sebelumnya.
kecoklatan, rasa buah manis, warna Berdasarkan hasil identifikasi
daging buah putih krem dan model yang telah dilakukan diketahui bahwa
pengelompokan buah 1 buah/kelompok adanya berbagai variasi morfologi
dengan ukuran dan bobot buah yang durian di Kabupaten Dairi disebabkan
bervariasi pula. Hal ini sesuai dengan karena secara umum petani
literatur Tirtawinata et al., (2016) yang melakukan perbanyakan durian
menyatakan bahwa buah durian menggunakan biji, sehingga
merupakan organ yang paling bervariasi menyebabkan terjadinya segregasi dan
mulai dari bulat, oval, lonjong, variasi antar genotipe. Menurut
berbelimbing, jantung, sampai tidak Astaman (2007) perbanyakan dengan
beraturan. Warna kulit buah umumnya biji akan menghasilkanketurunan yang
hijau-coklat, buah durian juga bervariasi bervariasi dengan sifat-sifat
pada ukuran dan bobot buah. yangberlainan dari sifat tanaman induk,
Bentuk biji durian yang karena durianadalah tumbuhan yang
diidentifikasi di Kabupaten Dairi terdiri menyerbuk silang.
dari tiga variasi yaitu lonjong, jorong Hasil identifikasi dari masing-
dan bulat (Gambar 4). Secara umum masing genotipe tanaman durian di
berbentuk lonjong dengan warna kuning Kabupaten Dairi memiliki keunikan
kecoklatan. Hal ini sesuai dengan karakter khusus pada beberapa genotipe
literatur Soedarya (2009) yang tertentu sehingga genotipe tersebut
menyatakan bahwa bentuk biji lonjong, dapat dijadikan sebagai sumber tetua
berwana coklat, berbuah setelah dalam perbanyakan tanaman durian
berumur 5-12 tahun. kedepannya, dengan menggabungkan
Hasil identifikasi di lapangan beberapa karakter tersebut sehingga
menunjukkan populasi keberadaan diharapkan akan menghasilkan suatu
tanaman durian yang diidentifikasi genotipe baru dengan karakter unggul
terletak pada ketinggian 491-762 mdpl, baik dari segi kualitas maupun kuantitas
dengan Kecamatan Tigalingga sebagai buahnya. Peneliti dalam hal ini
daerah terendah dan Kecamatan menyarankan beberapa genotipe yang
Pegagan Hilir sebagai daerah tertinggi, bisa dijadikan sumber tetua dengan
dimana tanaman durian paling banyak beberapa karakter spesifik sesuai
terdapat terdapat di Kecamatan dengan keunikannya masing-masing
Tigalingga, daerah ini mempunyai diantaranya, G3 dengan karakter
ketinggian 491-521 mdpl. Menurut jumlah daging buah yang banyak, G6
Soedarya (2009) pohon durian tumbuh
dengan baik pada ketinggian 1-800
206
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.2, April 2018 (33): 200- 208
dengan daging buah yang tebal dan Durio zibethinus based on random
berwarna kuning, dan G12 dengan amplified polymorphic DNAs
karakter morfologi bentuk buah yang (RAPDs). AJMB. 3 : 153-157.
unik (berbeda dengan bentuk buah yang Lestari, S., Fitmawati dan N. N.
lain). Wahibah. 2011. Keanekaragaman
durian (Durio zibethinus Murr) di
SIMPULAN Pulau Bengkalis berdasarkan
karakter morfologi. Buletin
Hasil identifikasi durian di Kebun Raya. 14 (2):29-44.
Kabupaten Dairi sebanyak 20 genotipe Rusmiati., E. Mulyanto., S. Ashari.,
durian dengan karakterisasi morfologis M. A. Widodo., dan L. Bansir.
untuk bentuk tajuk (piramida, jorong, 2013. Eksplorasi, inventarisasi
bulat, setengah membulat, lonjong dan dan karakterisasi durian
tidak beraturan), permukaan batang merahBanyuwangi. Prosiding
(kasar), daun (empat persegi, bulat Semirata FMIPA Universitas
panjang dan bulat telur), buah (bulat Lampung.
ujung datar, bulat, bulat telur, lonjong, Santoso, P.J., Novaril., M. Jawal., T.
bulat panjang, ovoid dan obovoid), biji Wahyudi., dan A. Hasyim. 2008.
(lonjong, jorong dan bulat). Idiotipe durian nasional
berdasarkan preferensi
DAFTAR PUSTAKA konsumen. J. Hort. 18 (4) : 395-
Astaman, M. 2007. Durian bukan buah 401.
terlarang.Direktorat Jenderal Setiawan, R.A. 2015. Morfologi
Hortikultura.http://ditbuah.horti tanaman durian (Durio zibethinus
Murr.) kultivar
kultura.deptan.go.id/.
Belimbing.Skripsi.Universitas
Bioversity. 2007. Descriptors for
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Durian (Durio zibethinus Murr.).
Riau. Pekanbaru.
Bioversity International, Rome.
Sobir dan E. Martini., 2014.Pedoman
Italy.
budi daya durian dan rambutandi
Badan Pusat Statistik (BPS). 2015.
kebun campur.Bogor, Indonesia:
Statistik tanaman hortikultura
World AgroforestryCentre
Sumatera Utara. Badan Pusat
(ICRAF) Southeast Asia
Statistik. Katalog BPS:
Regional Program.
5102001.12.
Soedarya, A.P. 2009. Agribisnis durian.
Hariyati, T., J. Kusnadi., dan E.L.
Bandung: Penerbit CV. Pustaka
Arumingtyas. 2013. Genetic
Grafika.
diversity of hybrid durian
resulted from cross breeding
between Durio kutujensis and
207
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597
Vol.6.No.2, April 2018 (33): 200- 208
208