Вы находитесь на странице: 1из 18

PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan pokok yang
PENGERTIAN
meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, mencuci.
Mempersiapkan bahan makanan pokok (beras) sebelum dilakukan
TUJUAN
kegiatan pengolahan.
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
1. Bahan makanan yang akan diolah disiapkan kemudian dibersihkan
dari kotoran yang tercampur didalamnya, seperti kerikil, kulit
padi/skam, paku, dll.
2. Bahan makanan ditempatkan dalam tenggok kemudian dicuci
PROSEDUR
dengan mengggunakan air mengalir sambil diaduk-aduk.
3. Pencucian bahan makanan dilakukan +3 kali sampai cucian
berasnya bersih.
a. Beras / bahan makanan kemudian ditiriskan
UNIT TERKAIT Petugas Gizi
PERSIAPAN BUAH
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
PENGERTIAN Kegiatan penanganan buah sebelum dilakukan proses distribusi,
Mempersiapkan bahan makanan pokok (beras) sebelum dilakukan
TUJUAN
kegiatan pengolahan.
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
1. Pramusaji menyiapkan buah dan alat yang akan digunakan.
2. Pramusaji menggunakan sarung tangan plastik untuk
membersihkan buah dari kotoran dengan cara memotong,
mengupas dan membuang bagian-bagian yang tidak digunakan.
3. Buah seperti melon, pepaya dan semangka dilakukan pencucian
PROSEDUR dahulu dengan menggunakan air mengalir baru dilakukan
pengupasan kulit kemudian dicuci dengan air mineral dan
ditiriskan dari air, untuk buah pisang dilakukan pengelapan
dengan menggunakan lap bersih.
Pemotongan buah sesuai berat standar porsi, untuk pisang dipotong
kedua ujung kulit tanpa memotong bagian buah
UNIT TERKAIT Pramusaji

PERSIAPAN LAUK
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
1. Serangkaian kegiatan dalam penanganan lauk yang meliputi proses
membersihkan, memotong, mencuci, mengupas, mengocok,
PENGERTIAN merendam, dan lain-lain.
2. Bahan makanan lauk yang dimaksud meliputi : daging ayam,
daging sapi, daging giling, ikan, telur, tahu dan tempe.
Mempersiapkan bahan makanan berupa lauk hewani/nabati sebelum
TUJUAN
dilakukan proses pengolahan
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
1. Petugas membersihkan bahan makanan yang akan diolah dengan
cara mengupas kulitnya (untuk tempe), membuang kotorannya
(untuk ikan segar dan ayam).
PROSEDUR 2. Bahan makanan dicuci dan dibersihkan dengan menggunakan air
mengalir, kemudian ditiriskan.
3. Untuk daging giling persiapan yang dilakukan dengan cara
menambah bumbu.
UNIT TERKAIT Petugas Gizi

PERSIAPAN SAYURAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Proses awal bahan makanan (sayuran) sebelum dilakukan proses
pengolahan.
Adapun yang dimaksud dengan sayur adalah :
1. Sayuran daun (bayam, kangkung, sawi,dll)
PENGERTIAN 2. Sayuran buah (labu siam, ketimun, terong, dll)
3. Sayuran umbi (kentang, wortel, dll)
4. Sayuran bunga (bunga kol, brokoli,dll)
5. Sayuran kacang-kacangan (buncis, kacang panjang,dll)
6. Sayuran tunas (taoge panjang, taoge pendek, dll)
Terselenggaranya proses persiapan sayur sesuai dengan syarat gizi
TUJUAN
secara efisien.
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
1. Sayur dihilangkan akar dan batang yang tidak terpakai.
2. Sayur dicuci di air mengalir kemudian ditiriskan di keranjang
pencucian diulang sampai tiga kali hingga bersih.
PROSEDUR
3. Sayur yang perlu dipotong dilakukan pemotongan sesuai
kebutuhan dan jenis masakan.
4. Sayur ditempatkan di keranjang yang bersih, siap untuk dimasak.
UNIT TERKAIT Pramusaji

PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN


NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah
PENGERTIAN menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
1. Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan.
2. Meningkatkan nilai cerna.
TUJUAN
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan
penampilan makanan
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
Setelah dilakukan persiapan bahan makanan dilakukan pengolahan
PROSEDUR
berdasarkan standar resep.
1. Makanan diet
a. Makanan diit rendah lemak, diet jantung, diet rendah
kolesterol, diet hati, diet rendah purin :
 Makanan diambil dari pengolahan sebelum
dilakukan pemberian santan
 Lauk nabati rendah garam
b. Makanan diit rendah garam
Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan
pemberian garam
c. Makanan diit Diabetes Mellitus
Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan
pemberian gula
2. Makanan non diet
Setelah makanan diambil untuk makanan diet maka dilakukan
pemberian gula dan tambahan garam.
UNIT TERKAIT Pramusaji

PEMBUATAN SUSU
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Kegiatan atau proses pembuatan susu untuk pasien.
PENGERTIAN
TUJUAN Menghasilkan susu yang higienis dan layak dikonsumsi untuk pasien
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
1. Pembuatan susu maksimal 30 menit sebelum waktu minum susu
PROSEDUR
yang telah ditentukan untuk pasien.
2. Ahli gizi operasional katering memakai Alat Pelindung Diri
(APD) seperti masker.
3. Ahli gizi operasional katering membersihkan permukaan meja
yang akan digunakan untuk menyiapkan susu.
4. Ahli gizi operasional katering mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir kemudian keringkan dengan lap bersih.
5. Ahli gizi operasional katering membilas peralatan susu (gelas
ukur, sendok dan gelas susu) dengan air hangat yang mengalir
sebelum dipakai.
6. Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian
yang dapat berkontak langsung dengan anggota tubuh.
7. Ahli gizi operasional katering menyiapkan air panas ± 70ºC dan
susu yang akan diseduh.
8. Ahli gizi operasional katering menuangkan air panas ke dalam
gelas ukur sesuai volume yang dibutuhkan kemudian dituang ke
gelas susu.
9. Ahli gizi operasional katering menuang bubuk susu sesuai takaran
ke dalam gelas susu.
10. Ahli gizi operasional katering mengaduk susu hingga larut dalam
air.
11. Ahli gizi operasional katering menutup susu dengan plastik wrap.
12. Ahli gizi operasional katering memberi label pada bagian atas
plastik wrap.
13. Ahli gizi operasional katering membersihkan tempat pembuatan
susu beserta peralatan susu.
14. Ahli gizi operasional katering mencuci peralatan susu dengan
sabun cair.
15. Ahli gizi operasional katering menggunakan busa lembut untuk
membersihkan bagian dalam gelas ukur kemudian membilas
peralatan susu dengan air bersih yang mengalir.
16. Susu yang siap dikonsumsi maksimal 15 menit diantar sebelum
waktu minum susu yang telah ditentukan untuk pasien.
UNIT TERKAIT Petugas Gizi

PEMBUATAN SONDE DENGAN FORMULA RUMAH SAKIT


(FRS) UNTUK PASIEN GIZI BURUK
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL 01 Mei 2016
dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Kegiatan atau proses pembuatan sonde untuk pasien gizi buruk.
PENGERTIAN
Menghasilkan sonde yang higienis dan layak dikonsumsi untuk
TUJUAN
pasien
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
1. Sonde dibuat dengan proses dan alat yang higienis.
2. Sonde dibuat sesuai volume cairan dan takaran susu formula.
Sonde dapat masuk ke lambung pasien melalui oral, pipa atau enteral
(Naso Gastric Tube) dan bolus atau drip (tetes)
1. Pembuatan sonde maksimal 30 menit sebelum waktu minum
PROSEDUR
sonde yang telah ditentukan untuk pasien.
2. Ahli gizi operasional katering memakai Alat Pelindung Diri
(APD) seperti masker.
3. Ahli gizi operasional katering membersihkan permukaan meja
yang akan digunakan untuk menyiapkan susu formula.
4. Ahli gizi operasional katering mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir, kemudian keringkan dengan lap bersih.
5. Ahli gizi operasional katering membilas peralatan sonde (saringan,
gelas ukur, sendok dan gelas sonde) dengan air hangat yang
mengalir sebelum dipakai.
6. Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian
yang dapat berkontak langsung dengan anggota tubuh.
7. Ahli gizi operasional katering menyiapkan air panas ± 70ºC dan
bahan formula rumah sakit yang akan diseduh seperti susu skim,
gula pasir, minyak sayur dan larutan elektrolit dengan jumlah yang
telah ditentukan sesuai pesanan sonde.
8. Ahli gizi operasional katering mencampur semua bahan formula
hingga gula pasir mencair kemudian menuang air panas ke dalam
gelas ukur sesuai volume yang dibutuhkan.
9. Ahli gizi operasional katering mengaduk sonde hingga larut dalam
air, menuang dan menyaring sonde ke dalam gelas sonde.
10. Ahli gizi operasional katering menutup sonde dengan plastik
wrap.
11. Ahli gizi operasional katering memberi label pada bagian atas
plastik wrap.
12. Ahli gizi operasional katering membersihkan tempat pembuatan
sonde beserta peralatan sonde.
13. Ahli gizi operasional katering mencuci peralatan sonde dengan
sabun cair.
14. Ahli gizi operasional katering menggunakan busa lembut untuk
membersihkan bagian dalam gelas ukur dan sikat botol untuk
membersihkan gelas ukur agar sisa susu yang melekat bisa
dibersihkan
15. Ahli gizi operasional katering membilas peralatan sonde dengan
air bersih yang mengalir.
16. Sonde yang siap dikonsumsi segera diberikan kepada pasien
sesuai identitas label.
17. Sonde yang siap dikonsumsi maksimal 15 menit diantar sebelum
waktu minum sonde yang telah ditentukan untuk pasien
UNIT TERKAIT Petugas Gizi

PEMBUATAN SONDE DENGAN FORMULA KOMERSIAL


(FK)
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Kegiatan atau proses pembuatan sonde untuk pasien menggunaka
PENGERTIAN formula komersial.
Menghasilkan sonde yang higienis dan layak dikonsumsi untuk
TUJUAN
pasien
1. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan
makanan pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
2. Sonde dibuat dengan proses dan alat yang higienis.
3. Sonde dibuat sesuai volume cairan dan takaran susu formula.
4. Sonde dapat masuk ke lambung pasien melalui oral, pipa atau
enteral (Naso Gastric Tube) dan bolus atau drip (tetes)
1. Pembuatan sonde maksimal 30 menit sebelum waktu minum
PROSEDUR
sonde yang telah ditentukan untuk pasien.
2. Ahli gizi operasional katering memakai Alat Pelindung Diri
(APD) seperti masker.
3. Ahli gizi operasional katering membersihkan permukaan meja
yang akan digunakan untuk menyiapkan susu formula.
4. Ahli gizi operasional katering mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir, kemudian keringkan dengan lap bersih.
5. Ahli gizi operasional katering membilas peralatan sonde (saringan,
gelas ukur, sendok dan gelas sonde) dengan air hangat yang
mengalir sebelum dipakai.
6. Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian
yang dapat berkontak langsung dengan anggota tubuh.
7. Ahli gizi operasional katering menyiapkan air panas ± 70ºC dan
susu enteral yang akan diseduh.
8. Ahli gizi operasional katering menuangkan air panas ke dalam
gelas ukur sesuai volume yang dibutuhkan kemudian tambahkan
susu formula sesuai takaran.
9. Ahli gizi operasional katering mengaduk sonde hingga larut dalam
air, menuang dan menyaring sonde ke dalam gelas sonde.
10. Ahli gizi operasional katering menutup sonde dengan plastik
wrap.
11. Ahli gizi operasional katering memberi label pada bagian atas
plastik wrap.
12. Ahli gizi operasional katering membersihkan tempat pembuatan
sonde beserta peralatan sonde.
13. Ahli gizi operasional katering mencuci peralatan sonde dengan
sabun cair.
14. Ahli gizi operasional katering menggunakan busa lembut untuk
membersihkan bagian dalam gelas ukur dan sikat botol untuk
membersihkan gelas ukur agar sisa susu yang melekat bisa
dibersihkan
15. Ahli gizi operasional katering membilas peralatan sonde dengan
air bersih yang mengalir.
16. Sonde yang siap dikonsumsi segera diberikan kepada pasien
sesuai identitas label.
18. Sonde yang siap dikonsumsi maksimal 15 menit diantar sebelum
waktu minum sonde yang telah ditentukan untuk pasien
UNIT TERKAIT Petugas Gizi

PENERIMAAN MAKANAN SIAP SAJI / MAKANAN JADI


NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Suatu proses kegiatan mengecek, mengicipi, mencatat, memutuskan
PENGERTIAN dan melaporkan waktu penerimaan makanan, macam dan jumlah
serta spesifikasi makanan diit menurut pesanan.
Pesanan bahan makanan diterima dalam macam, jumlah serta
TUJUAN
spesifikasi yang disepakati, sesuai dengan waktu permintaan pesanan.
1. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan
makanan pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
2. Waktu kedatangan makanan siap saji harus sesuai jadwal
kedatangan.
3. Menu makanan harus sesuai dengan siklus menu, spesifikasi jenis
diit dan layak didistribusikan ke pasien.
4. Berat lauk hewani dan nabati harus sesuai standar porsi
1. Ahli gizi operasional katering mencatat waktu kedatangan
PROSEDUR
makanan siap saji / makanan jadi.
2. Ahli gizi operasional katering mengecek kesesuaian menu
makanan dengan siklus menu.
3. Ahli gizi operasional katering mengecek tekstur, warna, aroma,
tampilan rasa dan suhu makanan sesuai spesifikasi makanan diit.
4. Ahli gizi operasional katering menimbang berat lauk hewani dan
nabati kemudian dibandingkan dengan standar porsi menggunakan
timbangan.
5. Jika makanan yang dikirim oleh katering tidak sesuai spesifikasi
makanan diit, ahli gizi operasional menghubungi ahli gizi produksi
katering bahwa makanan ditukar dengan makanan baru.
6. Makanan tersebut dikembalikan dan ditukar melalui sopir katering
yang mengantar makanan.
7. Jika makanan baru datang, ahli gizi operasional katering
mengulang dari tahap satu diatas.
8. Ahli gizi operasional katering menyiapkan makanan untuk test
food dan diserahkan ke petugas piket instalasi gizi.
9. Ahli gizi operasional katering mencatatan dan melaporkan dari
hasil dan evaluasi penerimaan makanan di form penerimaan
makanan siap saji.
UNIT TERKAIT Petugas Gizi
PENCUCIAN ALAT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa
PENGERTIAN
makan pasien.
Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan
TUJUAN
terbebas dari penyakit infeksi
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
3. Sonde dibuat dengan proses dan alat yang higienis.
4. Sonde dibuat sesuai volume cairan dan takaran susu formula.
5. Sonde dapat masuk ke lambung pasien melalui oral, pipa atau
enteral (Naso Gastric Tube) dan bolus atau drip (tetes)
1. Pisahkan peralatan makan infeksius dan non infeksius.
PROSEDUR
2. Pencucian alat makan (piring, sendok, plato) terpisah dengan gelas
dan tutup gelas.
3. Alat makan infeksius:
a. Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke
tempat sampah.
b. Siram dengan air mengalir.
c. Rendam dengan larutan chorine selama 30 menit.
d. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring.
e. Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir.
f. Rendam dengan air panas ± 30 menit.
g. Keringkan dengan sinar matahari sebelum disusun pada rak
alat makan.
4. Alat makan non infeksius:
a. Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke
tempat sampah.
b. Peralatan makan disiram dengan air mengalir.
c. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring.
d. Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir.
e. Peralatan makan dibilas dengan air panas.
19. Peralatan makan disusun pada rak alat makan.
UNIT TERKAIT PRAMUSAJI
PERSIAPAN SNACK
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1–1
02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Kegiatan persiapan snack sebelum dilakukan proses distribusi ke
PENGERTIAN
pasien.
Mengemas snack dan pemberian label sebelum dilakukan proses
TUJUAN
distribusi
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
1. Snack harus layak konsumsi bagi pasien.
2. Label snack harus sesuai nama, ruang dan diit pasien.
3. Pemberian label snack harus sesuai dengan macam snack diit
masing-masing.
1. Ahli gizi operasional katering mengecek tampilan, tekstur, aroma
PROSEDUR
dan rasa snack.
2. Ahli gizi operasional katering menimbang berat snack
menggunakan timbangan dan dibadingkan dengan berat standar
snack.
3. Jika snack yang dikirim oleh katering tidak layak konsumsi dan
tidak sesuai berat standar snack, ahli gizi operasional
menghubungi ahli gizi produksi katering bahwa snack ditukar
dengan snack baru.
4. Snack tersebut dikembalikan dan ditukar melalui sopir katering.
5. Jika snack baru datang, ahli gizi operasional katering mengulang
dari tahap satu diatas.
6. Ahli gizi operasional katering menyiapkan snack untuk tester
snack dan diserahkan ke petugas piket instalasi gizi.
7. Ahli gizi operasional katering mencatatan dan melaporkan dari
hasil dan evaluasi penerimaan snack di form penerimaan snack.
8. Ahli gizi operasional katering merekap snack sesuai pesanan diit
pasien.
9. Ahli gizi operasional katering dibantu pramusaji untuk mengemas,
memberi label dan menata snack sesuai bangsal.
20. Ahli gizi operasional katering mendampingi petugas piket instalasi
gizi untuk mengecek kesesuaian snack dengan diit pasien..
Pramusaji
UNIT TERKAIT
Petugas Gizi
PEMBERSIHAN RUANG DAPUR / RUANG PEMORSIAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

02. /SOP.PPI/RSUFB/V/2016 1–1

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Mei 2016 dr. Indra Riris Delima Siregar
(SPO
Suatu kegiatan pembersihan meja maupun alat makan sebelum dan
PENGERTIAN
sesudah selesai pemorsian makanan untuk pasien
Menjaga supaya ruang pemorsian selalu bersih, rapi dan terhidar dari
TUJUAN
debu, kuman maupun virus.
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Full Bethesda Nomor :
KEBIJAKAN
01.13/Sk.Dir/Rsufb/V/2016 tentang kebijakan pengelolaan makanan
pada unit gizi di rumah sakit umum full bethesda
6. Sonde dibuat dengan proses dan alat yang higienis.
7. Sonde dibuat sesuai volume cairan dan takaran susu formula.
Sonde dapat masuk ke lambung pasien melalui oral, pipa atau enteral
(Naso Gastric Tube) dan bolus atau drip (tetes)
1. Sebelum makanan datang ke rumah sakit, pramusaji harus
membersihkan tempat pemorsian dan lingkungan pemorsian.
2. Jika telah selesai pemorsia dan pendistribusian makanan ke
PROSEDUR pasien, pramusaji juga harus membersihkan tempat pemorsian dan
lingkungan dapur, baik meja, kursi dan lain-lain.
3. Semua barang kemasan makanan dikumpulkan menjadi satu
dalam wadah supaya rapi dan bersih
UNIT TERKAIT PRAMUSAJI

Вам также может понравиться