Вы находитесь на странице: 1из 5

9

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan sebagai
berikut.
1. Kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari kepribadian siswa
extrovert dan introvert pada materi program linier kelas XI SMA Negeri 1
Mojolaban, yaitu :
a. kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki oleh siswa yang memiliki

kepribadian extrovert cenderung bisa menganalisi dan menuliskan informasi


yang ada dalam soal yang ditunjukkan dengan mampu menuliskan informasi
yang diketahui serta mampu membuat permisalan atau simbol. Selain itu
siswa yang memiliki kepribadian extrovert juga cenderung bisa menyusun
konjektur, argumen atau merumuskan definisi generalisasi, serta dapat
mengungkapakan kembali suatu kalimat matematis ke dalam bahasanya
sendiri yang ditunjukan dengan mampu menyimpulkan jawaban dari hasil
pekerjannya sesuai dengan bahasanya sendiri. Siswa yang memiliki
kepribadian extrovert belum bisa membuat suatu persamaan matematis dan
membuat grafik, karena siswa tidak paham simbol pertidaksamaan apa yang
sesuai dengan soal dan masih bingung dalam menggambar grafik sehingga
subjek kesulitan dalam menentukan DHP dan mengakibatkan kesalahan pada
langkah selanjutnya.
b. kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki oleh siswa yang memiliki
kepribadian introvert cenderung bisa menganalisi dan menuliskan informasi
yang ada dalam soal yang ditunjukkan dengan mampu menuliskan informasi
yang diketahui serta mampu membuat permisalan atau simbol. Selain itu
siswa yang memiliki kepribadian introvert juga cenderung bisa menyusun
konjektur, argumen atau merumuskan definisi generalisasi. Siswa yang
10

memiliki kepribadian introvert belum bisa membuat suatu persamaan


matematis, membuat grafik dan tidak menyimpulkan. Hal ini karena siswa
tidak paham simbol pertidaksamaan apa yang sesuai dengan soal, masih
bingung dalam menggambar grafik, dan tidak menuliskan simpulan dengan
bahasanya sendiri, sehingga subjek kesulitan dalam menentukan DHP dan
mengakibatkan kesalahan pada langkah selanjutnya serta belum dapat
menjawab permasalahan yang terdapat pada soal.
2. Kemampuan koneksi matematis siswa ditinjau dari kepribadian siswa extrovert
dan introvert pada materi program linier kelas XI SMA Negeri 1 Mojolaban,
yaitu :
a. kemampuan koneksi matematis oleh siswa yang memiliki kepribadian

extrovert cenderung bisa menggunakan ide-ide konsep, proses serta


menggunakan koneksi anatar gagasan yang ada. Siswa extrovert belum bisa
mengkaitkan ide-ide yang ada serta menggunakannya dalam kesatuan,
mencari hubungan tiap prosedur dan belum bisa menerapkan matematika
dalam bidang lain. Hal ini karena siswa tidak mau berfikir lebih keras dan
mereka mengerjaknnya hanya berdasarkan hafalan yang diterangkn gurunya
saja dan tidak mau mencoba soal-soal yang bervariasi.
b. kemampuan koneksi matematis yang dimiliki oleh siswa yang memiliki

kepribadian introvert cenderung bisa menggunakan ide-ide konsep, proses


serta menggunakan koneksi anatar gagasan yang ada, serta dapat memahami
keterkaitan ide-ide yang ada dan mampu menerapknnya dalam bidang lain.
Siswa yang memiliki kepribadian introvert belum mampu mencari hubungan
tiap prosedur yang ada. Hal ini karena siswa tidak memahami konsep dan
cara tiap prosedur, mereka hanya mengikuti langkah yang sudah diterangkan
oleh gurunya saja.

B. Implikasi
11

Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, dapat disusun
suatu implikasi teoretis dan praktis berikut.
1. Implikasi Teoretis
Menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari
kepribadian extrovert-introvert pada materi program linier adalah hal penting
yang harus dilakukan guru untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematis yang
berkaitan dengan program linier. Berdasarkan hasil penelitian ini, siswa extrovert
memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik daripada siswa
introvert.
Ketidak pahaman siswa terhadap soal matematis tertentu dapat menjadi
perhatian guru. Perlu juga adanya penanganan lebih lanjut terhadap siswa
introvert untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis.
Menganalisis kemampuan koneksi matematis siswa ditinjau dari
kepribadian extrovert-introvert pada materi program linier adalah hal penting
yang harus dilakukan guru untuk mengetahui sejauh mana kemampuan koneksi
matematis siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematis yang berkaitan
dengan program linier. Berdasarkan hasil penelitian ini, siswa introvert memiliki
kemampuan koneksi matematis yang lebih baik daripada siswa extrovert.
Ketidak pahaman siswa terhadap soal matematis tertentu dapat menjadi
perhatian guru. Perlu juga adanya penanganan lebih lanjut terhadap siswa
extrovert untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru sebagai tambahan
informasi untuk menemukan model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien
dan materi ajar yang sesuai supaya dapat mempertimbangkan kemampuan
komunikasi dan koneksi matematis siswa, sehingga diharapkan berdampak lebih
baik pada kualitas pembelajaran. Guru dapat memberikan tugas yang tidak hanya
memberikan soal program linier yang mudah atau simpel, namun soal program
linier yang didalamnya ada materi lainnya, seperti aritmatika sosial, luas daerah,
dan sebagainya.
12

C. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat disampaikan
beberapa saran berikut.
1. Guru Mata Pelajaran Matematika
a. Guru matematika diharapkan memperhatikan penyampaian materi program

linier. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menuliskan pertidaksamaan,


menggambar grafik, dan menentukan DHP.
b. Guru matematika diharapkan menyusun tugas sekolah atau rumah yang tidak
hanya memberikan soal program linier yang mudah atau simpel, namun soal
program linier yang didalamnya ada materi lainnya, seperti aritmatika sosial,
luas daerah, dan sebagainya.
c. Guru matematika diharapkan lebih mengasah kemampuan komunikasi dan
koneksi matematis siswa extrovert maupun introvert. Hal ini bertujuan agar
siswa semakin terbiasa menghadapi masalah matematis.
d. Guru matematika diharapkan lebih menekankan bagaimana mengubah suatu
kalimat biasa menjadi kalimat matematika (pertidaksamaan matematika). Hal
ini bertujuan agar siswa tidak melakukan kesalahan saat mengubah kalimat
biasa menjadi kalimat matematika dan tidak melakukan kesalahan saat
menentukan DHP.
e. Guru matematika diharapkan lebih menekankan bagaimana mengarsir suatu
daerah pada suatu grafik dengan benar dari suatu pertidaksamaan
matematika. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menentukan DHP dengan
benar.
f. Guru matematika diharapkan lebih menekankan kepada siswa bahwa setiap
mengerjakan soal cerita, selalu menuliskan kalimat jadi atau kesimpulan guna
menjawab suatu permasalahan pada soal yang ada.
2. Bagi Peneliti Lain
a. Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan jenis

penelitian lain dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi dan


koneksi matematis siswa ditinjau dari jenis kepribadian siswa atau dari sudut
pandang lainnya.
13

b. Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengembangkan


instrumen tes kemampuan komunikasi dan koneksi matematis, dimana soal
tes berupa soal Higher Order Thinking Skills (HOTS), seperti soal program
linear yang mempunyai banyak penyelesaian maupun tidak mempunyai
penyelesaian.
c. Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan

wawancara think-aloud untuk memberikan laporan lisan dari apa yang


dipikirkan oleh siswa secara bersamaan ketika mengerjakan soal.
d. Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan

triangulasi lainnya, seperti triangulasi sumber. Dengan menggunakan


triangulasi sumber, peneliti lain bisa membandingkan dan mengecek derajat
kepercayaan suatu informasi melalui waktu dan alat atau sumber yang
berbeda.

Вам также может понравиться