Вы находитесь на странице: 1из 40

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. PENGKAJIAN

A. Data Umum
1. Nama KK : Bpk E. (32 thn)
2. Alamat : RT 05 RW 03 Kelurahan Cisalak Pasar
3. Pekerjaan KK : Buruh
4. Pendidikan KK : SLTA
5. Komposisi Keluarga

NO Nama Gender Hub. Dgn KK Umur Pendidikan


1 Ibu M P Istri 30 th SLTA
2 An. K P Anak 2 th 9 bl -

6. Genogram

DM

Bp.E Ibu.M
32 30
- Sulit tidur

An.K
2,9
th

_ Diare
- Sulit makan

Keterangan :
- An. K umur 2,9 tahun riwayat 1 bulan yang lalu di bawa berobat ke Puskesmas
Cimanggis karena diare, keluarga tidak tahu pengertian diare, penyebab, tanda
gejala serta akibat lanjut diare. Keluarga tidak tahu cara merawat anak dengan
diare serta keluarga tidak tahu pengaruh penggunaan botol susu serta pengaruh
kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare.
- An.K umur 2,9 tahun saat ini mempunyai masalah sulit makan. Keluarga tidak
tahu pengertian, penyebab, tanda gejala dan akibat sulit makan. Keluarga
hanya menuruti anak setiap hari untuk jajan makanan keliling disekitar rumah.
Keluarga tidak tahu cara pencegahan dan perawatan anak dengan sulit makan.
Keluarga tahu membuat makanan anak sendiri akan lebih sehat dibandingkan
sering jajan tetapi jarang membuat makanan sendiri di rumah untuk mengatasi
anak dengan sulit makan.
- Ibu.M umur 30 tahun mengalami masalah sulit tidur saat malam hari. Keluarga
tidak tahu penyebab susah tidur. Keluarga saat ini banyak masalah yang
dipikirkan. Keluarga tidak tahu pengertian stres, penyebab, tanda dan gejala,
akibat serta cara mengatasi stres saat di rumah.

7. Tipe Keluarga :
Keluarga Bpk E. termasuk keluarga inti karena terdiri dari suami istri dan satu
orang anak.

8. Suku Bangsa
Bpk E sukunya Jawa sedangkan Ibu M suku Betawi, Bpk E merupakan penduduk
pendatang dari Solo sedangkan Ibu M adalah penduduk asli di wilayah RT 05 RW
03, menurut Ibu.M sebagian besar penduduk RT. 05 adalah orang pendatang yang
statusnya rumah kontrakan. Menurut Ibu M tidak ada budaya atau kebiasaan dalam
keluarganya sehari-hari sekarang ini yang bertentangan dengan kesehatan.
Kebiasaan di rumah konsumsi makanan manis dan santan dan jarang makan pedas.
Kebiasaan keluarga juga menyakini bahwa kalau anak balita sering diare tidak
masalah hal itu biasa karena balita akan tambah kepinterannya.

9. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam. Ibu M ikut pengajian setiap hari sabtu
yang diadakan di RT 05 karena merasa dekat dengan mushola tempat
pengajiannya. Bpk E jarang ikut pengajian yang diadakan di RW 01. Keluarga
Bpk.E mempunyai keyakinan bahwa dengan usaha dan doa keluarganya saat ini
selalu di lindungi Allah dari segala marabahaya dan musibah. Keluarga Bpk.E
mempunyai kekuatan dan semangat dalam hidup selalu bekerja keras dan dengan
jujur dalam bekerja serta selalu mensyukurinya apapun yang diberikan Allah.

10. Status sosial ekonomi keluarga


Bpk E adalah seorang buruh bangunan, yang pendapatannya setiap bulan tidak
terlalu besar dengan rentang Rp 1.000.000,- Rp 1.400.000,-. Selama ini menurut
keluarga kehidupannya dalam rentang biasa saja/masih berkecukupan, kerena
hanya Ibu.M juga membantu mencari nafkah sebagai buruh cuci, jual minuman
dirumah. Pengeluaran tiap bulannya selalu diberikan kepada Ibu.M untuk
memenuhi kebutuhan setiap bulan seperti membayar kontrakan, kebutuhan makan
sehari-hari, susu anak, kebutuhan untuk bayar listrik, beli pulsa, saat ini keluarga
tidak ada tanggungan utang, untuk tabungannya saat ini dipersiapkan untuk
membangun rumah dan kebutuhan anak untuk sekolah.

11. Aktifitas rekreasi keluarga


Menurut keluarga, mereka sering pergi jalan-jalan untuk rekreasi, seperti ke
tempat berenang yang ada di Pondok Cibubur sama Perumahan Puri Permata.
Keluarga mengatakan dapat merasakan kebahagiaan saat jalan bersama-sama
sambil menikmati lingkungan yang ada.
B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga Bpk E adalah tahap perkembangan keluarga
dengan usia balita, yaitu : keluarga mampu memberikan rumah untuk memberikan
perlindungan dari bahaya luar, serta keluarga mampu memberikan kebutuhan
untuk anaknya yang masih balita dengan memberikan mereka mainan sesuai
usianya.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga pada keluarga Bpk. E yang belum terpenuhi adalah
keluarga Bpk.E belum bisa mempunyai rumah sendiri karena status rumah saat ini
terlalu sempit dan masih kontrak.
3. Riwayat keluarga sebelumnya.
Dulunya keluarga tinggal bersama mertua, akhirnya keluarga Bpk. E saat ini
tinggal dikontrakan yang berada dekat dengan rumah mertuanya.

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Ukuran rumah kira-kira 5x8 m, jumlah kamar tidur 1 buah, ruang depan untuk
tempat jualan yang berantakan dengan kardus bekas yang tertumpuk serta botol
minuman, dapur, kamar tidur, kamar mandi dengan WC jongkok yang terbuat dari
proselen, jarak septikteng dengan sumur kira-kira 10 meter. Atap rumah genteng,
lantai keramik, ventilasi hanya di bagian depan tapi kurang dari 1/3 luas rumah,
penerangan cukup, lampu hanya digunakan pada malam hari saja, Jendela tidak
terbuka pada pagi sampai sore hari. Kamar mandi berlantai ubin, bak terbuat dari
porselin, air dalam bak mandi tampak kotor serta penerangan cahaya kurang, WC
jongkok tampak kotor menurut ibu jarang menguras bak mandi dan membersihkan
lantai. Ruang dapur serta kamar tidur kondisi penerangannya kurang sehingga
tampak gelap. Saat pengkajian keadaan rumah banyak barang yang tidak tertata
rapi dan banyak lalat berterbangan. Rumah secara umum tampak berantakan
mainan anak, perabot tidak rapi, lantai rumah dan teras tampak kotor. Keadaan
rumah yang seperti itu dapat mempengaruhi kesehatan yang paling mudah adalah
anak akan terpapar kuman dari kurang bersihnya lingkungan sekitar dan penyakit
yang sering muncul karena faktor lingkungan adalah diare. Keluarga suka
memelihara burung yang sangkarnya ditaruh didepan rumah kebersihan sarang
selalu dijaga keluarga. Keluarga juga memelihara ayam yang kandangnya berada
di seberang rumah. Pembuangan sampah berada diseberang rumah dan samping
rumah hal ini sebagai faktor resiko terjadinya diare karena pembuangan sampah
dengan kontruksi terbuka. Lingkungan sekitar rumah merupakan rumah kontrakan
yang padat. Banyak penjual jajanan untuk anak yang dijual dirumah serta banyak
pedagang keliling. Pembuangan limbah sudah tertutup tetapi masih dijumpai
banyak vektor yang masuk dalam rumah seperti lalat, kecoa bahkan tikus.
2. Denah Rumah

Lapangan Bulutangkis
Jalan gang
Tempat Kulkas Kamar KM
jualan Tidur WC Rumah tetanggga

TV
5m
Lemari
baju Dapur

8m
Rumah tetangga
3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan sekitar rumah lebih banyak dari suku jawa dan betawi, pergaulan
dengan lingkungan cukup baik, hal ini dibuktikan dengan turut sertanya keluarga
dalam kegiatan Posyandu, arisan, dan kegiatan yang diadakan di RT. Sebagian
besar masyarakat di sekitar keluarga Bpk E merupakan penduduk pendatang
dengan status pedagang, sebagian pedagang pasar yang mengontrak rumah. Di
depan rumah Bpk E adalah lapangan bulutangkis yang setiap hari dari sore sampai
malam ramai dengan kegiatan olahraga futsal dan bulutangkis. Jalannya
disekitarnya sempit hanya bisa dilalui dengan jalan kaki dan sepeda motor. Akses
menuju rumah Bpk E bisa dengan jalan kaki, sepeda motor dan jasa tukang ojek.
4. Mobilitas geografis keluarga
Sebelumnya keluarga tinggal bersama mertua di dekat rumah kontrakannya saat
ini. Keluarga sudah sejak menikah 3 tahun yang lalu tinggal dikontrakan.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu M, rajin mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di lingkungannya, seperti
Posyandu tetapi jarang mengikuti arisan. Bpk. E juga ikut dalam perkumpulan
dengan bapak-bapak untuk pertemuan RT setiap bulan sekali, seringnya
berkumpul dengan bapak-bapak saat kegiatan olahraga pada malam hari karena
didepan rumahnya.
6. Sistem pendukung keluarga
Bila keluarga Bpk. E ada masalah biasanya dibantu oleh adik ipar Ibu M serta
orang tua Bpk. E. Keluarga mempunyai sedikit tabungan, keluarga selalu berusaha
untuk menabung, keluarga tidak mengikuti Asuransi apapun. Keluarga
menanggung biaya kesehatan dari penghasilan keluarga Bpk. E.

D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Sifat komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga dapat mengemukakan
pendapatnya, namun pembuat keputusan dalam keluarga didominasi oleh Bpk. E,
yang sebelumnya didiskusikan terlebih dahulu dengan Ibu M, namun bila masalah
itu belum dapat dipecahkan juga, Bpk. E akan berkonsultasi dengan orang tuanya
atapun saudara terdekat keluarga.
2. Struktur kekuaatan keluarga
Keluarga saling menghormati satu sama lain, terbukti dengan sikap Bpk. E dan
anaknya yang sangat menghargai dan menghormati Ibu M, bila ada anggota
keluarga yang sakit diusahakan untuk mendapat pengobatan yang optimal dan
senantiasa di follow up dan diperhatikan takut kambuh lagi.
Bpk. E adalah sumber kekuatan yang utama, yang menanggung semua biaya
kehidupan keluarga. Sumber kekuatan kedua dalam keluarga Ibu Bpk. E yang
tinggal dekat dengan kontrakan.
3. Struktur peran
Bpk. E sebagai ayah, kepala keluarga, pencari nafkah, pendidik dan pelindung bagi
anggota keluarganya, ayah juga membantu ibu dalam mengasuh anak, seperti
membantu memandikan An.K dan menyuapinya, namun Bpk. E lebih banyak
berperan sebagai pengontrol perkembangan anak-anaknya karena sebagian
waktunya untuk bekerja diluar rumah.
Ibu M adalah sebagai ibu, pengatur rumah tangga, pendidik dan pengasuh kedua
anaknya, bertanggung jawab atas rumah tangganya.
An. K berperan sebagai anak bagi kedua orang tuanya.
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti
menjalankan sholat 5 waktu, walau sesibuk atau dimanapun berada harus
dijalankan, puasa bulan Ramadhan dalam kondisi apapun wajib menjalankannya
kecuali sakit berat. An.K diwajibkan tidur siang dan tidak boleh bermain terlalu
jauh keluar rumah. Nilai-nilai agama yang dianut oleh keluarga selama ini
mengajarkan anak untuk berdoa setiap kali beraktivitas. Nilai-nilai norma yang
dianut oleh keluarga selama ini tidak bertentangan dengan kesehatan, malah
mendukung kesehatan anggota keluarganya, ini dibuktikan dengan keluarga tidak
berpantangan makan apapun asal halal dan baik.

E. Fungsi keluarga
1. Fungsi efektif
Keluarga saling menyayangi, baik Ibu M, Bpk. E, dan anaknya.
Bila ada yang mengeluh kurang sehat sedikit saja, sudah di perhatikan dan dibawa
ke Puskesmas kalau dengan obat warung tidak sembuh. Ibu M dan bapak E sangat
memperhatikan kesejahteraan anaknya, terutama kesehatan anaknya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga tidak melarang anaknya untuk berteman dengan siapapun. Bila ada acara
keluarga atau berkunjung ke keluarga anaknya selalu diajak.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Pola kebiasaan sehari-hari

Anggota Keluarga
Pola
Bpk. E Ibu M An. K
Makan 3xsehari 3x sehari 3x sehari
Pagi:nasi uduk/ketoprak Pagi:jarang sarapan Pagi:nasi nugget
atau cemilan roti dan teh Siang: nasi, sayur, Siang:nasi telur
atau apa saja yang lauk ayam, tempe atau Malam:nasi dan mie
disediakan istrinya ikan Kebiasaan jajan
Siang:seperti mie rebus Malam: mie goreng Tidak pernah makan
atau makan di tempat atau nasi dan telur sayur
kerja Kebiasaan sulit makan
Malam: makan nasi kalau makan setengah
goreng porsi jarang habis
Jarang sarapan kalau dengan alasan sudah
tidak bekerja tetapi kalau kenyang dan banyak
kerja pasti sarapan minumnya daripada
makanan yang masuk
Tidur 4-5 jam 3-4 jam 7-8 jam
Malam jam 23.00-06.00 Siang hari tidur 1 jam Siang hari tidur 1 jam
Tidak ada keluhan saat saat menemani Malam jam 20.00-07.00
tidur. anaknya tidur siang Tidak ada keluhan saat
Malam jam 20.00- tidur.
01.00 dan tidak bisa
tidur lagi
Keluhan sulit tidur.
Aktivitas KK, membantu tugas istri Ibu RT mengurusi Balita perempuan yang
mengurus anaknya saat keperluan RT biasa main dengan
tidak bekerja, mencari teman sebaya atau
nafkah dengan menjadi bermain dengan
buruh bangunan dengan saudaranya.
jam kerja tidak tentu
mulai jam 08.00-16.00
WIB.
Eliminasi Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
BAK 4-5x sehari BAK 3-4x sehari BAK 5-6x sehari tidak
BAB 1x sehari BAB 1x sehari biasa ngompol
saat pagi hari BAB 1x sehari biasa
saat pagi hari

Bpk.E mempunyai riwayat sebelum menikah sakit bagian pencernaan sampai


dirawat di RS, saat ini keluhan bpk.E masih kepikiran masalah adiknya sakit
psikis. Selama pengkajian Bpk.E cenderung diam dan suka keluar rumah saat
dilakukan pengkajian
Ibu.M mempunyai masalah kesehatan sulit tidur, tekanan darah rendah, tampak
anemis. Saat ini yang dirasakan Ibu.M banyak masalah yang berkaitan dengan adik
iparnya yang mempunyai gangguan psikis yang akan mempengaruhi Bpk.E dalam
memperhatikan Ibu.M dan An.K.
An.K mempunyai masalah kesehatan sulit makan, kebiasaan jajan di warung, tidak
mau makan sayuran. Untuk masalah kesehatan hanya sakit batuk pilek dan bisa
diobati dengan obat warung tanpa harus dibawa ke klinik untuk berobat. Ibu M
mengatakan bahwa An.K sangat susah makan, sering jajan sehingga malas makan.
Menurut ibu M makanan adalah suatu yang penting bagi pertumbuhan, penyebab
anaknya kurus karena makannya susah, lebih suka jajan. Tanda kekurangan gizi
yaitu badan kurus, lesu, akibat kalau kurang gizi menurut ibu kurus, dan gampang
sakit, agar tidak sepeti itu maka harus makan banyak, ibu mengatakan tidak tahu
bagaimana caranya agar anaknya mau makan dan berat badannya naik. An.K satu
bulan yang lalu berobat ke Puskesmas Cimanggis karena sakit diare, saat ini
keluhannya sulit makan. Menurut ibu M An.K minum susu formula dan cara
memberikannya dengan botol, menurut Ibu M botol yang digunakan untuk minum
sudah dicuci. Saat ini Ibu M tidak tahu resiko yang dapat menyebabkan anaknya
terkena diare, serta tidak tahu cara pencegahan diare pada balita. Ibu.M
mengatakan An.K sering terkena diare hampir setiap bulan.
4. Fungsi ekonomi
Bapak E adalah seorang buruh bangunan dengan pendapatan Rp 1.000.000 – Rp
1.500.000 perbulan, bapak E punya pengasilan lain lagi dari ibu M yang jualan
saat ada kegiatan olahraga dirumahnya, sesekali sebagai buruh cuci panggilan di
perumahan dan sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi 1 orang anak.
F. Sterss dan koping keluarga
1. Stessor jangka pendek
Saat ini stres yang dirasakan karena suaminya belum dapat kerjaan lagi untuk
bangunan. Saat pengkajian juga Ibu.M sudah 1 bulan tidak ada panggilan untuk
buruh cuci di perumahan.
2. Stessor jangka panjang
Untuk jangka panjang keluarga lebih mementingkan masa depan anak mereka.
Stres yang dirasakan juga memikirkan adik iparnya/adik kandung suami yang
masih ketergantungan obat psikis.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga memperbanyak berdo’ a kepada Allah SWT, memperbanyak ibadah, dan
pasrah pada cobaan yang di berikan pada keluarganya, di sisi lain mereka tetap
optimis pasti Tuhan akan menolong mereka dan berusaha semaksimalnya ketika
menghadapi suatu masalah.
4. Strategi koping yang digunakan
Bercerita pada saudara adikya suami yang di Jawa, banyak aktifitas agar tidak
terlalu memikirkan masalahnya, banyak berdoa dan bersabar.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Belum ditemukan

G. Pemeriksaan fisik
Anggota Keluarga
Pemeriksaan fisik
Bpk. E Ibu M An. K
Tanda vital
Suhu Afebris Afebris
Nadi - -
RR - -
TD 90/70 mm Hg -
TB 151 cm 107 cm
BB 62 kg 11 kg
Fisik
Kepala Tidak ada keluhan, rambut Tidak ada keluhan,
hitam merata rambut hitam merata
Mata Konjungtiva anemis, sklera Konjungtiva anemis,
tidak ikterik, tidak ada sklera tidak ikterik,
keluhan tidak ada keluhan
Telinga Simetris, tidak ada seruma, Simetris, tidak ada
tidak ada keluhan seruma, tidak ada
keluhan
Hidung Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Mulut dan gigi Tidak ada keluahan Ada caries gigi
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada/ thorax Tidak ada keluhan Tampak kemerahan
biang keringat
Abdomen Pembesaran perut, tidak Pembesaran perut,
ada keluhan, Nyeri tekan tidak ada keluhan,
pada ulu hati, tidak Nyeri tekan pada ulu
kembung hati, tidak kembung
Ekstremitas Tidak ada edem,varises Tidak ada edem
Kulit Tidak ada keluhan Tampak kemerahan
dan biang keringat
bagian seluruh tubuh.
H. Harapan keluarga
Keluarga berharap mahasiswa dapat memberikan informasi tentang perawatan bagi
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan di rumah, terutama untuk
perawatan dan pencegahan anak dengan diare serta bagaimana mengatasi anak dengan
sulit makan.

ANALISA DATA

NO DATA Diagnosa Keperawatan


1. DS : Manajemen terapeutik
An.K satu bulan yang lalu berobat ke Puskesmas diare tidak efektif pada
Cimanggis karena sakit diare, saat ini keluhannya sulit keluarga Bpk E
makan. Menurut ibu M An.K minum susu formula dan khususnya An.K
cara memberikannya dengan botol, menurut Ibu M
botol yang digunakan untuk minum sudah dicuci. Saat
ini Ibu M tidak tahu resiko yang dapat menyebabkan
anaknya terkena diare, serta tidak tahu cara
pencegahan diare pada balita. Ibu.M mengatakan An.K
sering terkena diare hampir setiap bulan

DO :
Rumah secara umum tampak berantakan mainan anak,
perabot tidak rapi, lantai rumah dan teras tampak
kotor. Pembuangan sampah berada diseberang rumah
dan samping rumah.
Pembuangan limbah sudah tertutup tetapi masih
dijumpai banyak vektor yang masuk dalam rumah
seperti lalat, kecoa bahkan tikus.

2. DS : Resiko pemenuhan
Ibu M mengatakan An.K makannya susah. Keluarga kebutuhan nutrisi
tidak tahu pengertian, penyebab, tanda gejala dan kurang dari kebutuhan
akibat sulit makan. Keluarga hanya menuruti anak tubuh pada keluarga
setiap hari untuk jajan makanan keliling disekitar Bpk.E khususnya pada
rumah. Keluarga tidak tahu cara pencegahan dan An.K
perawatan anak dengan sulit makan. Keluarga tahu
membuat makanan anak sendiri akan lebih sehat
dibandingkan sering jajan tetapi jarang membuat
makanan sendiri di rumah untuk mengatasi anak
dengan sulit makan. Ibu M mengatakan tidak tahu
bagaimana caranya agar anaknya mau makan dan berat
badannya naik.
DO :
 An.K (2,9 tahun) tampak kurus, BB/TB = 11 Kg,
98 cm seharusnya 12 kg.

3. Data subyektif: Ketidakefektifan pola


komunikasi pada
Ibu.M mengatakan sulit tidur malam. Ibu.M keluarga Bpk. E
mengatakan banyak masalah yang berkaitan dengan
adik iparnya yang mempunyai gangguan psikis yang
akan mempengaruhi Bpk.E dalam memperhatikan
Ibu.M dan An.K. Keluarga tidak tahu penyebab susah
tidur. Keluarga saat ini banyak masalah yang
dipikirkan. Keluarga tidak tahu pengertian stres,
penyebab, tanda dan gejala, akibat serta cara
mengatasi stres saat di rumah. Saat ini stres yang
dirasakan karena suaminya belum dapat kerjaan lagi
untuk bangunan. Saat pengkajian juga Ibu.M sudah 1
bulan tidak ada panggilan untuk buruh cuci di
perumahan.

Data obyektif: Tampak anemis kedua mata, TD: 90/70


mmhg. Garis mata bawah tampak hitam.
SKORING

Diagnosa Keperawatan : Manajemen terapeutik diare tidak efektif pada keluarga Bpk E
khususnya An.K
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Keluarga mengatakan masalah ini


Aktual sudah dirasakan oleh An.K walaupun
sudah sembuh tetapi masih ada resiko
lain yang dapat mengakibatkan An.K
bisa terkena diare lagi

Kemungkinan ½x2 1 Rumah keluarga Bpk.E dekat dengan


Masalah dapat fasilitas kesehatan, keluarga dari segi
diubah : ekonomi cukup menjangkau upaya
sebagian untuk mengatasi masalah
kesehatannya, keluarga lebih
mementingkan kesehatan anaknya.

Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah diare pada An.K sudah


untuk dicegah : diketahui oleh bapak E, namun tidah
cukup tahu cara pencegahan dan
perawatannya.

Menonjolnya ½x1 ½ Keluarga merasakan masalah diare


masalah : masalah pada An.K sudah diatasi namun
dirasakan tapi tidak menurut keluarga harus tahu
urgen bagaimana pencegahannya supaya
tidak terulang lagi diare pada An.K

TOTAL SKOR = 2 1/6

Resiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bpk.E
khususnya pada An.K
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Keluarga mengatakan masalah saat ini


aktual sangat dirasakan oleh keluarga
khususnya An.K yang sulit makan,
ibu M takut anaknya jadi mudah sakit

Kemungkinan 1/2 x 2 1 Tempat tinggal keluarga dekat dengan


Masalah dapat fasilitas kesehatan, keluarga dari segi
diubah : ekonomi cukup menjangkau upaya
sebagian untuk mengatasi masalah, dan
keluarga lebih mementingkan
kesehatan anaknya tetapi untuk
masalah masak Ibu M malas karena
tidak sempat atau repot ngurusi
anakanya.
Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah kurang nutrisi atau gizi
utuk dicegah : dialami oleh An.K sudah lama, lebih
cukup suka jajan, jarang makan nasi tetapi
kalau dibujuk dan dipaksa makan
An.K masih mau makan

Menonjolnya 2/2 x 1 1 Masalah sangat dirasakan dan


masalah : masalah membuat keluarga khawatir sehingga
dirasakan tapi harus segera diatasi
urgen

TOTAL SKOR = 3 2/3

Ketidakefektifan pola komunikasi pada keluarga Bpk. E

Kriteria Bobot Pembenaran


Sifat Masalah 2/3 x 1 = 1 Masalah yang dirasakan Ibu.M apabila
Resiko tidak segera diatasi akan mempengaruhi
masalah kesehatan pada An.K karena
kurang perhatian.
Kemungkinan untuk diubah 1/2 x 2 = 1 Keluarga mempunyai kemauan untuk
sebagian menyelesaikan masalah dengan adik
iparnya. Tetapi hambatan yang dirasakan
saat ini Bpk.E masih berpikir untuk bisa
diajak konsultasi dengan perawat.

Potensial dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah keluarga yang dialami masih


cukup ringan dan ada usaha yang telah dilakukan
Ibu.M dalam berkomunikasi dengan adik
ipar sudah baik.

Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga merasakan masalah tetapi tidak


Masalah dirasakan tapi tidak harus segera ditangani, dan meminta pada
urgen mahasiswa untuk membantu dalam
perawatan masalah yang dialami.

TOTAL SKORE = 2 1/2

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Resiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bpk.E
khususnya pada An.K.
2. Manajemen terapeutik diare tidak efektif pada keluarga Bpk E khususnya An.K
3. Ketidakefektifan pola komunikasi pada keluarga Bpk. E
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA BAPAK E

NO DIAGNOSA TUPAN TUPEN KRITERIA STANDAR INTERVENSI


KEPERAWATAN
1 Resiko Terpenuhi Setelah 2 x 45 mnt
pemenuhan kebutuhan pertemuan keluarga
kebutuhan nutrisi nutrisi pada dapat :
kurang dari keluarga 1. Mengenal masalah Respon Arti kurang gizi : kekurangan 1. Jelaskan pada keluarga arti
kebutuhan tubuh bapak E kurang gizi : Verbal zat-zat atau bahan-bahan yang kurang gizi, yaitu kurang
pada keluarga khususnya a. Menyebutkan dibutuhkan tubuh sehingga zat-zat atau bahan-bahan
Bpk.E khususnya anak K arti kurang gizi terjadi perubahan dalam tubuh yang di butuhkan oleh
pada An.K. misalnya tubuh menjadi kurus tubuh sehingga terjadi
perubahan dalam tubuh
misal: tubuh jadi kurus,
lemah dan pucat, contoh:
pohon yang di tanam di
tanah kurang subur maka
pohon itu akan kerdil dan
daunya sedikit.
2. Beri kesempatan pada
keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti oleh
keluarga.
3. Tanyakan kembali arti
kurang gizi menurut
pemahaman keluarga.

4. Beri reinforcement positif


atas jawaban keluarga
b. Menyebutkan Respon 2 dari 4 penyebab kurang gizi 1. Jelaskan pada keluarga
penyebab kurang Verbal 1. Jumlah makanan yang penyebab kurang gizi
gizi dimasukan kurang dengan menggunakan
2. Jenis bahan makanan tidak lembar balik dan leaflet
seimbang 2. Berikan kesempatan
3. Makan tidak tertur kepada keluarga untuk
4. Penyakit menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti oleh
keluarga
3. Tanyakan kembali
penyebab kurang gizi
menurut pemahaman
keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga

c. Menyebutkan Respon 3 dari 6 tanda kurang gizi yaitu 1. Jelaskan pada keluarga
tanda-tanda Verbal 1. Badan kurus tanda-tanda kurang gizi
kurang gizi 2. Rambut tipis mudah dicabut dengan menggunakan
3. Lemah/pucat lembar balik dan leaflet
4. Kulit kering dan kusam 2. Beri kesempatan pada
5. Pusing keluarga untuk
6. Kaki dan tangan bengkak menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti oleh
keluarga
3. Tanyakan kembali pada
keluarga tentang tanda-
tanda kurang gizi menurut
pemahaman keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga
d. Mengidentifikasi Respon Ungkapan bahwa An.K kurang 1. Diskusikan dengan
status gizi anak Verbal gizi keluarga tentang anggota
keluarga yang mempunyai
tanda-tanda kurang gizi
2. Fasilitasi keluarga untuk
menyebutkan keluhan-
keluhan yang ada pada an.
K sesuai dengan tanda-
tanda kurang gizi yang
sudah dijelaskan
3. Beri kesempatan pada
keluarga untuk
mengungkapkan
pendapatnya
4. Beri reinforcement positif
atas ungkapan keluarga

2. Mengambil Respon Akibat dari kurang gizi adalah : 1. Jelaskan pada keluarga
keputusan untuk Verbal 1. Pertumbuhan dan tentang akibat dari kurang
mengatasi masalah perkembangan anak gizi pada anak dengan
kurang gizi pada terganggu menggunakan lembar balik
anak 2. Mudah terkena penyakit dan leaflet
3. Berkurangnya daya fikir 2. Beri kesempatan pada
a. Menyebutkan keluarga untuk
akibat dari menanyakan hal-hal yang
kurang gizi pada belum dimengerti
anak 3. Tanyakan kembali akibat
kurang gizi pada anak
sesuai dengan pamahaman
keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga
b. Memutuskan Respon Keputusan keluarga untuk 1. Motivasi keluarga untuk
untukmengatasi Verbal mengurangi kurang gizi pada memutuskan tentang
masalah kurang anak K melalui : makanan apa yang
gizi 1. Memberi jenis makanan dilakukan untuk mengatasi
yang seimbang pada anak masalahnya,memberikan
sehat dan sakit anak makan sesuai dengan
2. Memberikan makanan kebutuhan.makan teratur,
sesuai dengan kebutuhan tatap memberikan makanan
anak pada anak sewaktu anak
3. Makan yang teratur sehat mau sakit
2. Jika anak sukar makan,
berikan dalam porsi sedikit
tapi sering
3. Beri kesempatan keluarga
untuk mengungkapkan
perasaannya
4. Beri reinforcement positif
atas keputusan keluarga
untuk mengatasi masalah
pada anaknya

3. Melakukan tindakan Respon Keluarga dapat menyebutkan 1. Jelaskan manfaat zat gizi
keperawatan untuk Verbal kembali triguna zat gizi yaitu : pada keluarga dengan
mengatasi kurang 1. Zat tenaga untuk bekerja menggunakan gambar dan
gizi : 2. Zat pembangun untuk lembar balik
a. Menyebutkan tri pertumbuhan 2. Beri kesempatan pada
guna zat gizi 3. Zat pengatur untuk keluarga untuk
pada tubuh melindungi dari penyakit menanyakan hal-hal ayng
belum dimengerti
3. Tanakan kembali manfaat
zat gizi menurut
pemahaman keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga

b. Menyebutkan Respon Bahan-bahan makanan yang 1. Jelaskan contoh-contoh


bahan-bahan Verbal mengandung tri gizi yaitu : bahan makanan yang
makanan yang 1. Zat tenaga seperti : nasi, mengandung trigizi pada
mengandung tri roti, ubi, talas keluarga dengan
gizi 2. Zat pembangun seperti : menggunakan gambar
tempe, tahu, telur, daging lembar balik
3. Zat pelindung seperti : 2. Beri kesempatan pada
sayuran dan buah-buahan keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti
3. Tanyakan kembali contoh-
contoh bahan-bahan
makanan yang
mengandung tri gizi
menurut pemahaman
keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga

c. Menyebutkan Respon 2 dari 4 cara memilih bahan 1. Jelaskan cara memilih


cara memilih Verbal makanan : bahan makanan yang benar
bahan makanan 1. harganya terjangkau pada keluarga dengan
2. Nilai gizinya baik menggunakan lembar
3. Tidak busuk balik, leaflet
4. Mudah didapat 2. Beri kesempatan pada
keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti
3. Tanyakan kembali cara
memilih bahan makanan
yang baik menurut
pemahaman keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga

d. Meredemonstrasi Respon Keluarga mendemonstrasikan 1. Demonstrasikan cara


kan cara psikomotor cara memilih bahan makanan memilih bahan makanan
memilih bahan yang baik yang baik
makanan 2. Beri kesempatan keluarga
untuk mendemonstrasikan
cara memilih bahan
makanan
3. Beri reinforcement positif
ats usaha keluarga

e. Menyebutkan Respon Cara mengolah bahan makanan 1. Jelaskan cara mengolah


cara mengolah Verbal yang benar yaitu : bahan makanan yang benar
bahan makanan 1. Sayuran, buah dicuci dahulu pada keluarga dengan
yang benar baru dipotong-potong menggunakanlembar balik,
2. Sayuran dimasak jangan leaflet
terlalu lama 2. Beri kesempatan pada
3. Alat-alat masak bersih keluarga untuk
4. Cuci tangan sebelum masak menanyakanhal-hal yang
belum dimengerti
3. Tanyakan kembali cara
mengolah bahan makanan
yang benar menurut
pemahaman keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga
f. Meredemonstrasi Respon Keluarga mendemonstrasikan 1. Demonstrasikan cara
kan cara psikomotor cara memilih mengolah mengolah bahan makanan
mengolah bahan makanan yang baik sesuai dengan bahan
makanan yang makanan yang telah dibeli
baik oleh keluarga
2. Beri kesempatan keluarga
untuk mendemonstrasikan
cara mengolah bahan
makanan
3. Beri reinforcement positif
atas usaha keluarga

g. Menyebutkan Respon Prinsip menyajikan makanan : 1. Jelaskan prinsip


prinsip Verbal 1. Bervariasi jenis menyajikan makanan pada
menyajikan makanannya keluarga dengan
makanan 2. Kombinasi makanan hewani menggunakan lembar
dan nabati balik,leaflet
3. Perhatikan jadwal menu 2. Beri kesempatan pada
4. Jumlah makanan sesuai keluarga untuk
dengan kebutuhan menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti
3. Tanyakan kembali prinsip
menyajikan makanan
menurut pemahaman
keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga

h. Menyebutkan Respon Jumlah makanan yang 1. Jelaskan jumlah makanan


menu simbang Verbal dibutuhkan balita yang dibutuhkan balita
nasi : 3 piring sedang sehari-hari pada keluarga
tempe : 3 potong sedang dengan menggunakan
ikan : 3 potong sedang lembar balik, leaflet
sayur : 3 mangkuk sedang 2. Beri kesempatan pada
buah : 3 potong sedang keluarga untuk
susu : 250 cc/1 gelas menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti
3. Tanyakan kembali jumlah
makanan yang dibutuhkan
anak sekolah sehari-hari
menurut pemahaman
keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga

i. Meredemonstrasi Respon Keluarga dapat menyusun 1. Demonstrasikan cara


kan cara Psikomotor menu seimbang sesuai dengan menyusun menu seimbang
menyusun menu kebutuhan balita sehari-hari sesuai dengan balita
seimbang 2. Berikesempatan apda
keluarga untuk menyusun
menu seimbang sesuai
dengan jumlah kebutuhan
balita
3. Beri reinforcement positif
atas udaha keluarga untuk
menyusun menu

j. Menyebutkan Respon 3 dari 5 prinsip mengatasi anak 1. Jelaskan prinsip-prinsip


prinsip-prinsip Verbal tidak mau makan : dalam mengatasi anak
dalam mengatasi 1. Jangan paksa anak bila tidak tidak mau makan pada
anak tidak mau mau makan keluarga dengan
makan 2. Jangan memberikan anak menggunakan lembar
makan yang manis-manis balik, leaflet
sebelum makan 2. Beri kesempatan pada
3. Sajikan makanan dalam keluarga untuk
bentuk menarik menanyakan hal-hal yang
4. Makan bersama belum dimengerti
5. Berikan makan dalam porsi 3. Tanyakan kembali prinsip-
kecil tapi sering prinsip dalam mengatasi
anak tidak mau makan
menurut pemahaman
keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga

k. Meredemonstrasi Respon Keluarga dapat 1. Motivasi keluarga untuk


kan cara psikomotor mendemonstrasikan cara mengatasi anak yang sulit
mengatasi memberi makan pada anak makan dengan prinsip-
kesulitan anak yang susah makan prinsip yang telah
makan dijelaskan
2. Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
mendemonstrasikan cara
memberi makan pada anak
yang sulit makan
3. Beri reinforcement positif
atas usaha keluarga
mengatasi anak yang sulit
makan

4. Memodifikasi lingk
untuk mengatasi
kurang gizi pada
anak :
a. Menyebutkan Respon 2 dati 4 lingkungan yang dapat 1. Jelaskan suasana yang
suasana yang Verbal meningkatkan selera makan dapat meningkatkan selera
dapat anak : makan anak dengan
meningkatkan 1. Makan bersama anggota menggunakan lembar balik
selera makan keluarga bergambar, dan leaflet
anak 2. Menggunakan alat makan 2. Beri kesempatan keluarga
yang menarik untuk menanyakan hal-hal
3. Makan sambil bercerita yang belum difahami
4. Jenis makanan yang 3. Tanyakan kembali pada
bervariasi dengan bentuk keluarga suasana yang
dan warna yang menarik dapat meningkatkan selera
makan anak sesuai dengan
pemahaman keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas usaha keluarga

5. Menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
mengatasi kurang
gizi pada anak

a. Menyebutkan Respon Manfaat kunjungan ke fasilitas 1. Jelaskan pada keluarga


manfaat Verbal kesehatan : manfaat kunjungan ke
kunjungan ke 1. Mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan dengan
fasilitas kesehatan menggunakan lembar balik
kesehatan 2. Mendapatkan penkes 2. Beri kesempatan pada
keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti
3. Tanyakan kembali pada
keluarga tentang manfaat
kunjungan ke fasilitas
kesehatan sesuai dengan
pemahaman keluarga

b. Menyebutkan Respon 2 dari 4 fasilitas kesehatan 1. Diskusikan dengan


fasilitas Verbal yang dapat dikunjungi untuk keluarga fasilitas
kesehatan yang mengatasi kurang gizi : kesehatan yang dapat
dapat digunakan 1. Posyandu digunakan untuk
untuk mengatasi 2. Puskesmas mengatasi masalah kurang
kurang gizi pada 3. RS gizi pada anak
anak 4. dr praktek 2. Minta keluarga untuk
mengidentifikasi fasilitas
kesehatan yang ada di
sekitar tempat tinggal
3. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA BAPAK E

Diagnosa Tujuan Evaluasi


No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
2 Manajemen Setelah Setelah pertemuan 3 x
terapeutik diare dilakukan 45 menit, keluarga
tidak efektif pada tindakan mampu :
keluarga bpk.E keperawatan 1. Mengenal masalah
khususnya anak dalam waktu Diare dengan:
K 5 minggu, a. Menjelaskan Verbal Diare adalah frekuensi buang Dengan menggunakan Leaflet
tidak terjadi pengertian diare menyebutkan air besar cair lebih dari 3x 1. Diskusikan dengan keluarga
diare pada sehari tentang pengertian diare.
keluarga 2. Tanyakan kembali pada
Bpk. E keluarga tentang pengertian
terutama an. diare
K tidak 3. Beri pujian atas jawaban
terjadi. keluarga yang tepat

b. Menyebutkan Verbal Penyebab utama diare 3 dari 2 1. Jelaskan kepada keluarga


penyebab menyebutkan Penyebab diare penyebab diare
diare 1. Virus 2. Anjurkan keluarga untuk
2. Bakteri menyebutkan penyebab diare
3. Alergi susu formula atau 3. Jelaskan kembali penyebab
makanan diare jika di perlukan.
4. Beri pujian atas pencapaian
keluarga

c. Menyebutkan Verbal Menyebutkan tanda dan gejala 1. Diskusikan tanda dan gejala
tanda dan gejala menyebutkan diare : diare
diare 1. BAB cair 2. Tanyakan kembali diare
2. Muntah sesuai tanda dan gejala.
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
3. Demam 3. Beri reinforcement positif
4. Mata cekung atas jawaban keluarga.
5. BB turun dan
6. Nafsu makan turun

d. Mengidentifikasi 1. Anjurkan keluarga


anggota keluarga mengidentifikasi tanda dan
dengan diare gejala diare pada anggota
keluarga.
2. Beri reinforcement positif
atas kemampuan keluarga
mengidentifi-kasi kondisi
anggota keluarga.
2.Keluarga
memutuskan untuk
merawat anggota
keluarga dengan
diare.
a. Menyebutkan Verbal 3 dari 4 akibat diare 1. Diskusikan akibat diare
akibat diare menyebutkan 1. Dehidrasi dengan keluarga.
2. Tum-bang terhambat 2. Tanyakan kembali pada kel.
3. Biaya berobat mahal tentang akibat diare
4. Meninggal dunia 3. Beri reinforcement positif
atas jawaban kel.

b. Ungkapan Verbal Ungkapan keinginan merawat 1.Tanyakan kepada keluarga


keinginan untuk Menyebutkan anggota keluarga dengan diare. keinginan untuk merawat
merawat anggota Dan komitmen anggota keluarga dengan
keluarga dengan diare
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
diare 2.Fasilitasi keluarga dalam
membuat keputusan terkait
perawatan diare.
3.Motivasi keluarga untuk
merawat anggota keluarga
yang sakit.
4.Beri penguatan atas
pencapaian keluarga.

3. Merawat anggota Verbal SAKA diare: Lakukan “Coaching” :


keluarga dengan Menyebutkan 1. Sanitasi 1. Jelaskan kepada keluarga
diare 2. Anak tentang cara perawatan
a. SAKA diare 3. Keluarga diare.
4. Area 2. Anjurkan keluarga untuk
menyebutkan cara
perawatan diare
3. Jelaskan kembali cara
perawatan diare jika di
perlukan.
4. Beri pujian atas pencapaian
keluarga.

Memperagakan SAKA diare: 1. Latih keluarga cara-cara


penerapan 1. Merebus botol susu yang merawat anak dengan diare
SAKA di digunakan balita dengan 2. Anjurkan keluarga untuk
rumah yang benar redemonstrasi cara-cara
dilakukan oleh 2. Kebiasaan cuci tangan perawatan diare dengan
ibu balita dengan sabun setelah bab penerapan SAKA di rumah
dan memberikan makan 3. Beri pujian atas usaha
pada anak keluarga.
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
3. Pembuatan oralit dan 4. Ingatkan keluarga untuk
LGG serta air kelapa melakukan perawatan diare
4. Senam balita jika bab cair lebih dari 3x
5. Terapi gurita sehari muncul kembali.

b. Meredemonstrasi Melakukan Pada kunjungan tidak 1. Kaji kemampuan keluarga


cara perawatan penerapan terencana keluarga melakukan melakukan perawatan diare
diare SAKA diare perawatan diare. yang telah diajarkan.
secara mandiri 2. Beri pujian atas usaha yang
untuk terapi telah dilakukan keluarga.
gurita dan
senam balita

c. Melakukan Kunjungan Cara pencegahan diare dengan Lakukan “Coaching” kepada


perawatan diare tidak terencana penerapan SAKA diare: keluarga
Memperagakan a. Penggunaan sumber air 1. Jelaskan pada keluarga
SAKA diare bersih yang terlindungi cara-cara pencegahan diare
b. Kebersihan jamban pada anak dengan
c. Pemberian ASI penerapan SAKA.
d. Pemberian makanan yang 2. Anjurkan keluarga untuk
bergizi menyebutkan kembali
e. Pemberian oralit/LGG/air SAKA diare.
kelapa serta pemberian zink 3. Beri pujian atas usaha
selama 10 hari keluarga.
f. Terapi gurita dan senam
balita
g. Kebiasaan keluarga mencuci
tangan
h. Pengolahan bahan makanan
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
i. Pembuangan sampah
j. Pembuangan limbah

4. Keluarga mampu Psikomotor Cara memodifikasi lingkungan 1. Diskusikan dengan


memodifikasi Memperagakan untuk perawatan diare. keluarga cara
lingkungan dalam cara modifikasi 1. Rumah dan lingkungan memodifikasi lingkungan
perawatan diare lingkungan bersih. dalam perawatan diare
dengan cara : 2. Selalu merebus air minum 2. Anjurkan keluarga untuk
a. Menyebutkan yang dikonsumsi balita menyebutkan kembali cara
cara pencegahan 3. Kondisi lantai yang bersih memodifikasi lingkungan
diare 4. Sarana pembuangan untuk perawatan diare
sampah dan limbah yang 3. Beri kesempatan kepada
selalu dalam keadaan keluarga untuk bertanya.
tertutup 4. Jawab setiap pertanyaan
yang ditanyakan keluarga.
5. Beri pujian atas jawaban
yang diberikan keluarga.

b. Menyebutkan cara Afektif Pada kunjungan tidak  Kaji kemampuan keluarga


memodifikasi Kunjungan terencana keluarga melakukan memodifikasi lingkungan
lingkungan untuk direncanakan modifikasi lingkungan untuk untuk pencegahan diare
pencegahan diare pencegahna diare. yang telah diajarkan.
 Beri pujian atas usaha
yang telah dilakukan kel.

c. Melakukan Afektif
modifikasi Pada
lingkungan untuk kunjungan
pencegahan diare tidak terencana
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
5. Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
guna mencegah
diare dengan cara:
a. Mengidentifikasi Verbal Fasilitas pelayanan kesehatan 1. Diskusikan dengan
fasilitas Menyebutkan yang dapat digunakan: keluarga fasilitas kesehatan
pelayanan kes. puskesmas, RS, Praktek yang dapat digunakan
yang dapat perawat, dokter praktek dan untuk penanganan diare.
digunakan dalam praktek bidan. 2. Anjurkan keluarga untuk
penanganan diare menyebutkan kembali
fasilitas kesehatan yang
dapat digunakan.
3. Tanyakan kepada keluarga
fasilitas kesehatan yang
akan digunakan dalam
perawatan diare pada
anggota keluarga.
4. Beri pujian atas usaha
keluarga.

b. Memanfaatkan Kunjungan Adanya kartu berobat, tanggal 1. Anjurkan keluarga untuk


pelayanan tidak terencana kunjungan dan obat yang menggunakan fasilitas
kesehatan dalam diperoleh. kesehatan untuk mengatasi
penanganan diare sesuai
diare kemampuannya.
2. Tanyakan kepada klg
tentang pemanfaatan
fasilitas kesehatan dalam
penanganan diare.
3. Minta kepada keluarga
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
kartu berobat yang telah
digunakan untuk
penanganan diare
4. Beri pujian jika keluarga
telah memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA BAPAK E

Diagnosa Tujuan Evaluasi


No Keperawatan Tujuan Tujuan khusus Kriteria Standar Intervensi
Umum
3 Ketidakefektifan Setelah Setelah pertemuan 3 x 45
pola komunikasi dilakukan menit, keluarga mampu
berhubungan tindakan 1. Mengenal rnasalah
dengan peran keperawatan komunikasi yang efektif
yang berlebihan dalam waktu 6 dengan:
dari suami minggu,
keluarga dapat a. Menjelaskan Respon Komunikasi yang efektif Gunakan teknik
memperbanyak pengertian komunikasi verbal dalam keluarga adalah Guidence dalam
keterlibatan yang efektif proses hubungan timbal melakukan tindakan
peran dari istri balik antara anggota berikut ini
keluarga yang bersifat
sosial dan psikososial dalam - Diskusikan dengan
upaya saling memahami keluarga tentang
dan atau mengubah sikap, pengertian
pendapat atau prilaku setiap komunikasi yang
anggota keluarga. efektif dalam
keluarga

- Anjurkan keluarga
mengungkapkan
pengertian
komunikasi yang
efektif

Menyebutkan 6 dan 12
b. Menyebutkan faktor- faktor-faktor yang - Diskusikan dengan
faktor yang mempengaruhi komunikasi keluarga tentang
mempengaruhi Respon yang efektif : faktor-faktor yang
komunikasi yang verbal mempengaruhi
efektif 1. Kesehatan fisik dan komunikasi yang
emosional efektif

2. Situasi yang - Anjurkan keluarga


mendukung untuk mengidentifikasi
berkomunikasi faktor-faktoryang
mempengaruhi
3. Gangguan dalam proses komunikasi yang
komunikasi efektif
4. Pengetahuan cara - .Motivasi keluarga
berkomunikasi yang untuk mengulang
baik kembali faktor-
faktor yang
5. Keterampilan mempengaruhi
berkomunikasi komunikasi yang
efektif
6. Sikap terhadap orang
dan lawan bicara dalam
komunikasi

7. Kebutuhan dan
kepentingan individu

8. Latar belakangg
termasuk budaya, osial
dan nilai filosofi

9. Perasaan dan
kemampuan fungsional
mereka

10. Kecendrungan individu


dalam membuat
pertimbangan terhadap
orang lain

11. Lingkungan yang


mendukung komunikasi

12. Pengalaman masa lalu


berhubungan dengan
situasi sekarang

Sifat komunikasi yang


efektif:
c. Menjelaskan sifat Respon - Jelaskan kepada
komunikasi yang verbal 1. Tidak menyinggung keluarga sifat-sifat
efektif pada keluarga perasaan orang lain\ komunikasi yang
efektif
2. Tidak mengintimidasi
- Anjurkan keluarga
3. Terbuka untuk menyebutkan
kembali sifat-sifat
4. Rileks komunikasi yang
efektif
5. Saling menghargai
- Jelaskan kembali
sifat komunikasi
yang efektif jika
diperlukan
Menyebutkan akibat - Beri pujian atas
komunikasi yang tidak pencapaian keluarga
d. Mengidentifikasi Respon efektif dalam keluarga:
komunikasi yang tidak verbal - Tanyakan kembali
efektif dalam keluarga 1. Hubungan dalam pada keluarga akibat
keluarga yang tidak komunikasi yang
harmonis tidak efektif

2. Perselisihan antar - Beri reinforcement


anggota keluarga positif atas jawaban
keluarga
3. Perasaan tertekan/ tidak
nyaman.
2. Keluarga memutuskan
untuk menciptakan
komunikasi yang efektif
dalam keluarga;
Respon verbal Menyebutkan 2 dan 4 Gunakan teknik
a. Menyebutkan dampak dampak komunikasi yang Guidence dalam
komunikasi yang tidak tidak efektif melakukan tindakan
efektif berikut ini:
1. Pertumbuhan dan
perkembangan keluarga - Diskusikan dampak
akan terhambat komunikasi yang
tidak efektif
2. Istri menjadi penakut dan
tidak berterus terang - Anjurkan keluarga
untuk
3. Kepedulian suami menyebutkan
terhadap keluarga kembali
menurun penyebab
komunikasi yang
4. Mencari teman berbicara
efektifi
yang tidak bertanggung
jawab seperti teman yang
berprilaku negatif
b. Ungkapan keinginan Keluarga dapat mengambil
untuk mengambil keputusan Respon verbal keputusan untuk melakukan
untuk mengatasi masalah upaya mengatasi
tidak efektifnya komunikasi komunikasi keluarga yang
dalam keluarga tidak efektif dengan lebih
memahami kebutuhan
tumbang keluarga
3. Keluarga mampu Respon verbal Pola komunikasi yang Gunakan tehnik
melakukan komunikasi efektif dalam keluarga: konseling dalam :
yang efektif dengan :
1. Terbuka, konsisten - Gali perasaan
a. Menjelaskan pola 2. Menyediakan waktu remaja dan keluarga
komunikasi yang menjadi pendengar dan tentang komunikasi
efektif dalam keluarga teman bagi suami yang dilakukan
3. Tidak memulai dengan selama ini, dan
sikap negatif pada upaya yang
suami dilakukan untuk
4. Hindari hukuman yang memperbaiki
membuat istri takut komunikasi
terbuka - Eksplorasi perasaan
5. Berikan pujian atau remaja tentang
hadiah berupa komunikasi yang
senyuman ataupun diharapkan dan
ucapan baik jika suami bagaimana kepuasan
mampu melakukan suami istri dalam
komunikasi terbuka melakukannya
6. Selalau - Eksplorasi perasaan
menginformasikan keluarga tentang
kejadian y ang dialami ketegangan yang
ada antara suami
dan istri serta
kepuasan yang telah
diperoleh keluarga
dengan komunikasi
yang telah
dijalankan selama
ini

b. Mendemonstrasikan Redemonstrasi Keluarga dapat melakukan


kembali cara tehnik-tehnik komunikasi
melakukan tehnik- yang efektif : - Jelaskan pada
teknik komunikasi keluarga tentang
yang efektif 1. Mendengar aktif cara mengatasi
2. Tehnik diam komunikasi yang
3. Memahami tidak efektif
perasaan keluarg
ynag lain Lakukan tehik
4. Mengendalikan couching dalam :
emosi
5. Menyeseuaikan diri 1. Latih keluarga
dengan komunikasi cara
anggota keluarga komunikasi
yang lain yang efeektif
6. Mengalihkan dalam keluarga
perhatian 2. Beri
kesempatan
keluarg auntuk
mendemonstras
ikan kembali
cara
komunikasi
yang efektif
dalam keluarga
3. Identifikasi
bersama
keluarga apa
yang menjadi
kebutuhan
bersama, hal
yang positif
dan hal yang
harus
ditingkatkan
4. Beri
kesempatan
keluarga untuk
menanyakan
hal-hal yang
tidak jelas atau
dimengerti
5. Evaluasi
pelaksanaan
komunikasi
keluarga
6. Beri pujian atas
keberhasilan
tindakan yang
dilakukan
keluarga
Diagnosa Tujuan Evaluasi
Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
4.Keluarga mampu Respon Cara memodifikasi - Jelaskan pada keluarga
memodifikasi lingkungan verbal lingkungan u ntuk cara memodifikasi
dalam menciptakan komunikasi yang efektif: lingkungan yang
komunikasi yang efektif mendukung
1. Berusaha memahami
dengan cara: komunikasi yang
keinginan anggota
efektif dengan teknik
a. Menyebutkan cara keluarga yang
konseling
memodifikasi lingkungan bervariasi
untuk menciptakan - Tanyakan keinginan
2. Minta bantuan
komunikasi yang efektif keluarga untuk
keluarga untuk
memilih salah satu cara
mendukung usaha
memodifikasi
komunikasi yang
lingkungan dalam
efektif
menciptakan
3. Lebih terbuka komunikasi yang
terhadap orang lain efektif
4. Meminta anggota - Beri penguatan
keluarga lain untuk terhadap pilihan
saling mengingatkan anggota keluarga
jika komunikasi yang
- Beri kesempatan
berlangsung tidak
keluarga bertanya
efektif
tentang hal yang
belurn jelas.

Pada Keluarga melakukan - Kaji kemampuan


b. Melakukan modifikasi lingkungan
kunjungan keluarga memdifikasi
modifikasi yang mendukung lingkungan yang
lingkungan yang yang tidak komunikasi efektif
terencana mendukung
mendukung
komunikasi yang
komunikasi yang efektif dengan
efektif keluarga

- Beri pujian atas usaha


keluarga yang telah
dilakukan

- Motivasi keluarga
Respon Manfaat fasilitas sosial untuk memanfaatkan
5.Keluarga mampu verbal
memanfaatkan fasilitas sosial 1.Memberi penyuluhan fasilitas sosial
untuk menciptakan tentang cara - Supervisi pelaksanaan
komunikasi yang efektif melakukan penggunaan fasilitas
komunikasi yang sosial
efektif
- Beri reinforcement
2.Melakukan komunikasi positif jika keluarga
langsung dalam telah memanfaatkan
lingkungan sosial fasilitas sosial

Вам также может понравиться