Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama KK : Bpk E. (32 thn)
2. Alamat : RT 05 RW 03 Kelurahan Cisalak Pasar
3. Pekerjaan KK : Buruh
4. Pendidikan KK : SLTA
5. Komposisi Keluarga
6. Genogram
DM
Bp.E Ibu.M
32 30
- Sulit tidur
An.K
2,9
th
_ Diare
- Sulit makan
Keterangan :
- An. K umur 2,9 tahun riwayat 1 bulan yang lalu di bawa berobat ke Puskesmas
Cimanggis karena diare, keluarga tidak tahu pengertian diare, penyebab, tanda
gejala serta akibat lanjut diare. Keluarga tidak tahu cara merawat anak dengan
diare serta keluarga tidak tahu pengaruh penggunaan botol susu serta pengaruh
kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare.
- An.K umur 2,9 tahun saat ini mempunyai masalah sulit makan. Keluarga tidak
tahu pengertian, penyebab, tanda gejala dan akibat sulit makan. Keluarga
hanya menuruti anak setiap hari untuk jajan makanan keliling disekitar rumah.
Keluarga tidak tahu cara pencegahan dan perawatan anak dengan sulit makan.
Keluarga tahu membuat makanan anak sendiri akan lebih sehat dibandingkan
sering jajan tetapi jarang membuat makanan sendiri di rumah untuk mengatasi
anak dengan sulit makan.
- Ibu.M umur 30 tahun mengalami masalah sulit tidur saat malam hari. Keluarga
tidak tahu penyebab susah tidur. Keluarga saat ini banyak masalah yang
dipikirkan. Keluarga tidak tahu pengertian stres, penyebab, tanda dan gejala,
akibat serta cara mengatasi stres saat di rumah.
7. Tipe Keluarga :
Keluarga Bpk E. termasuk keluarga inti karena terdiri dari suami istri dan satu
orang anak.
8. Suku Bangsa
Bpk E sukunya Jawa sedangkan Ibu M suku Betawi, Bpk E merupakan penduduk
pendatang dari Solo sedangkan Ibu M adalah penduduk asli di wilayah RT 05 RW
03, menurut Ibu.M sebagian besar penduduk RT. 05 adalah orang pendatang yang
statusnya rumah kontrakan. Menurut Ibu M tidak ada budaya atau kebiasaan dalam
keluarganya sehari-hari sekarang ini yang bertentangan dengan kesehatan.
Kebiasaan di rumah konsumsi makanan manis dan santan dan jarang makan pedas.
Kebiasaan keluarga juga menyakini bahwa kalau anak balita sering diare tidak
masalah hal itu biasa karena balita akan tambah kepinterannya.
9. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam. Ibu M ikut pengajian setiap hari sabtu
yang diadakan di RT 05 karena merasa dekat dengan mushola tempat
pengajiannya. Bpk E jarang ikut pengajian yang diadakan di RW 01. Keluarga
Bpk.E mempunyai keyakinan bahwa dengan usaha dan doa keluarganya saat ini
selalu di lindungi Allah dari segala marabahaya dan musibah. Keluarga Bpk.E
mempunyai kekuatan dan semangat dalam hidup selalu bekerja keras dan dengan
jujur dalam bekerja serta selalu mensyukurinya apapun yang diberikan Allah.
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Ukuran rumah kira-kira 5x8 m, jumlah kamar tidur 1 buah, ruang depan untuk
tempat jualan yang berantakan dengan kardus bekas yang tertumpuk serta botol
minuman, dapur, kamar tidur, kamar mandi dengan WC jongkok yang terbuat dari
proselen, jarak septikteng dengan sumur kira-kira 10 meter. Atap rumah genteng,
lantai keramik, ventilasi hanya di bagian depan tapi kurang dari 1/3 luas rumah,
penerangan cukup, lampu hanya digunakan pada malam hari saja, Jendela tidak
terbuka pada pagi sampai sore hari. Kamar mandi berlantai ubin, bak terbuat dari
porselin, air dalam bak mandi tampak kotor serta penerangan cahaya kurang, WC
jongkok tampak kotor menurut ibu jarang menguras bak mandi dan membersihkan
lantai. Ruang dapur serta kamar tidur kondisi penerangannya kurang sehingga
tampak gelap. Saat pengkajian keadaan rumah banyak barang yang tidak tertata
rapi dan banyak lalat berterbangan. Rumah secara umum tampak berantakan
mainan anak, perabot tidak rapi, lantai rumah dan teras tampak kotor. Keadaan
rumah yang seperti itu dapat mempengaruhi kesehatan yang paling mudah adalah
anak akan terpapar kuman dari kurang bersihnya lingkungan sekitar dan penyakit
yang sering muncul karena faktor lingkungan adalah diare. Keluarga suka
memelihara burung yang sangkarnya ditaruh didepan rumah kebersihan sarang
selalu dijaga keluarga. Keluarga juga memelihara ayam yang kandangnya berada
di seberang rumah. Pembuangan sampah berada diseberang rumah dan samping
rumah hal ini sebagai faktor resiko terjadinya diare karena pembuangan sampah
dengan kontruksi terbuka. Lingkungan sekitar rumah merupakan rumah kontrakan
yang padat. Banyak penjual jajanan untuk anak yang dijual dirumah serta banyak
pedagang keliling. Pembuangan limbah sudah tertutup tetapi masih dijumpai
banyak vektor yang masuk dalam rumah seperti lalat, kecoa bahkan tikus.
2. Denah Rumah
Lapangan Bulutangkis
Jalan gang
Tempat Kulkas Kamar KM
jualan Tidur WC Rumah tetanggga
TV
5m
Lemari
baju Dapur
8m
Rumah tetangga
3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan sekitar rumah lebih banyak dari suku jawa dan betawi, pergaulan
dengan lingkungan cukup baik, hal ini dibuktikan dengan turut sertanya keluarga
dalam kegiatan Posyandu, arisan, dan kegiatan yang diadakan di RT. Sebagian
besar masyarakat di sekitar keluarga Bpk E merupakan penduduk pendatang
dengan status pedagang, sebagian pedagang pasar yang mengontrak rumah. Di
depan rumah Bpk E adalah lapangan bulutangkis yang setiap hari dari sore sampai
malam ramai dengan kegiatan olahraga futsal dan bulutangkis. Jalannya
disekitarnya sempit hanya bisa dilalui dengan jalan kaki dan sepeda motor. Akses
menuju rumah Bpk E bisa dengan jalan kaki, sepeda motor dan jasa tukang ojek.
4. Mobilitas geografis keluarga
Sebelumnya keluarga tinggal bersama mertua di dekat rumah kontrakannya saat
ini. Keluarga sudah sejak menikah 3 tahun yang lalu tinggal dikontrakan.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu M, rajin mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di lingkungannya, seperti
Posyandu tetapi jarang mengikuti arisan. Bpk. E juga ikut dalam perkumpulan
dengan bapak-bapak untuk pertemuan RT setiap bulan sekali, seringnya
berkumpul dengan bapak-bapak saat kegiatan olahraga pada malam hari karena
didepan rumahnya.
6. Sistem pendukung keluarga
Bila keluarga Bpk. E ada masalah biasanya dibantu oleh adik ipar Ibu M serta
orang tua Bpk. E. Keluarga mempunyai sedikit tabungan, keluarga selalu berusaha
untuk menabung, keluarga tidak mengikuti Asuransi apapun. Keluarga
menanggung biaya kesehatan dari penghasilan keluarga Bpk. E.
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Sifat komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga dapat mengemukakan
pendapatnya, namun pembuat keputusan dalam keluarga didominasi oleh Bpk. E,
yang sebelumnya didiskusikan terlebih dahulu dengan Ibu M, namun bila masalah
itu belum dapat dipecahkan juga, Bpk. E akan berkonsultasi dengan orang tuanya
atapun saudara terdekat keluarga.
2. Struktur kekuaatan keluarga
Keluarga saling menghormati satu sama lain, terbukti dengan sikap Bpk. E dan
anaknya yang sangat menghargai dan menghormati Ibu M, bila ada anggota
keluarga yang sakit diusahakan untuk mendapat pengobatan yang optimal dan
senantiasa di follow up dan diperhatikan takut kambuh lagi.
Bpk. E adalah sumber kekuatan yang utama, yang menanggung semua biaya
kehidupan keluarga. Sumber kekuatan kedua dalam keluarga Ibu Bpk. E yang
tinggal dekat dengan kontrakan.
3. Struktur peran
Bpk. E sebagai ayah, kepala keluarga, pencari nafkah, pendidik dan pelindung bagi
anggota keluarganya, ayah juga membantu ibu dalam mengasuh anak, seperti
membantu memandikan An.K dan menyuapinya, namun Bpk. E lebih banyak
berperan sebagai pengontrol perkembangan anak-anaknya karena sebagian
waktunya untuk bekerja diluar rumah.
Ibu M adalah sebagai ibu, pengatur rumah tangga, pendidik dan pengasuh kedua
anaknya, bertanggung jawab atas rumah tangganya.
An. K berperan sebagai anak bagi kedua orang tuanya.
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti
menjalankan sholat 5 waktu, walau sesibuk atau dimanapun berada harus
dijalankan, puasa bulan Ramadhan dalam kondisi apapun wajib menjalankannya
kecuali sakit berat. An.K diwajibkan tidur siang dan tidak boleh bermain terlalu
jauh keluar rumah. Nilai-nilai agama yang dianut oleh keluarga selama ini
mengajarkan anak untuk berdoa setiap kali beraktivitas. Nilai-nilai norma yang
dianut oleh keluarga selama ini tidak bertentangan dengan kesehatan, malah
mendukung kesehatan anggota keluarganya, ini dibuktikan dengan keluarga tidak
berpantangan makan apapun asal halal dan baik.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi efektif
Keluarga saling menyayangi, baik Ibu M, Bpk. E, dan anaknya.
Bila ada yang mengeluh kurang sehat sedikit saja, sudah di perhatikan dan dibawa
ke Puskesmas kalau dengan obat warung tidak sembuh. Ibu M dan bapak E sangat
memperhatikan kesejahteraan anaknya, terutama kesehatan anaknya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga tidak melarang anaknya untuk berteman dengan siapapun. Bila ada acara
keluarga atau berkunjung ke keluarga anaknya selalu diajak.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Pola kebiasaan sehari-hari
Anggota Keluarga
Pola
Bpk. E Ibu M An. K
Makan 3xsehari 3x sehari 3x sehari
Pagi:nasi uduk/ketoprak Pagi:jarang sarapan Pagi:nasi nugget
atau cemilan roti dan teh Siang: nasi, sayur, Siang:nasi telur
atau apa saja yang lauk ayam, tempe atau Malam:nasi dan mie
disediakan istrinya ikan Kebiasaan jajan
Siang:seperti mie rebus Malam: mie goreng Tidak pernah makan
atau makan di tempat atau nasi dan telur sayur
kerja Kebiasaan sulit makan
Malam: makan nasi kalau makan setengah
goreng porsi jarang habis
Jarang sarapan kalau dengan alasan sudah
tidak bekerja tetapi kalau kenyang dan banyak
kerja pasti sarapan minumnya daripada
makanan yang masuk
Tidur 4-5 jam 3-4 jam 7-8 jam
Malam jam 23.00-06.00 Siang hari tidur 1 jam Siang hari tidur 1 jam
Tidak ada keluhan saat saat menemani Malam jam 20.00-07.00
tidur. anaknya tidur siang Tidak ada keluhan saat
Malam jam 20.00- tidur.
01.00 dan tidak bisa
tidur lagi
Keluhan sulit tidur.
Aktivitas KK, membantu tugas istri Ibu RT mengurusi Balita perempuan yang
mengurus anaknya saat keperluan RT biasa main dengan
tidak bekerja, mencari teman sebaya atau
nafkah dengan menjadi bermain dengan
buruh bangunan dengan saudaranya.
jam kerja tidak tentu
mulai jam 08.00-16.00
WIB.
Eliminasi Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
BAK 4-5x sehari BAK 3-4x sehari BAK 5-6x sehari tidak
BAB 1x sehari BAB 1x sehari biasa ngompol
saat pagi hari BAB 1x sehari biasa
saat pagi hari
G. Pemeriksaan fisik
Anggota Keluarga
Pemeriksaan fisik
Bpk. E Ibu M An. K
Tanda vital
Suhu Afebris Afebris
Nadi - -
RR - -
TD 90/70 mm Hg -
TB 151 cm 107 cm
BB 62 kg 11 kg
Fisik
Kepala Tidak ada keluhan, rambut Tidak ada keluhan,
hitam merata rambut hitam merata
Mata Konjungtiva anemis, sklera Konjungtiva anemis,
tidak ikterik, tidak ada sklera tidak ikterik,
keluhan tidak ada keluhan
Telinga Simetris, tidak ada seruma, Simetris, tidak ada
tidak ada keluhan seruma, tidak ada
keluhan
Hidung Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Mulut dan gigi Tidak ada keluahan Ada caries gigi
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada/ thorax Tidak ada keluhan Tampak kemerahan
biang keringat
Abdomen Pembesaran perut, tidak Pembesaran perut,
ada keluhan, Nyeri tekan tidak ada keluhan,
pada ulu hati, tidak Nyeri tekan pada ulu
kembung hati, tidak kembung
Ekstremitas Tidak ada edem,varises Tidak ada edem
Kulit Tidak ada keluhan Tampak kemerahan
dan biang keringat
bagian seluruh tubuh.
H. Harapan keluarga
Keluarga berharap mahasiswa dapat memberikan informasi tentang perawatan bagi
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan di rumah, terutama untuk
perawatan dan pencegahan anak dengan diare serta bagaimana mengatasi anak dengan
sulit makan.
ANALISA DATA
DO :
Rumah secara umum tampak berantakan mainan anak,
perabot tidak rapi, lantai rumah dan teras tampak
kotor. Pembuangan sampah berada diseberang rumah
dan samping rumah.
Pembuangan limbah sudah tertutup tetapi masih
dijumpai banyak vektor yang masuk dalam rumah
seperti lalat, kecoa bahkan tikus.
2. DS : Resiko pemenuhan
Ibu M mengatakan An.K makannya susah. Keluarga kebutuhan nutrisi
tidak tahu pengertian, penyebab, tanda gejala dan kurang dari kebutuhan
akibat sulit makan. Keluarga hanya menuruti anak tubuh pada keluarga
setiap hari untuk jajan makanan keliling disekitar Bpk.E khususnya pada
rumah. Keluarga tidak tahu cara pencegahan dan An.K
perawatan anak dengan sulit makan. Keluarga tahu
membuat makanan anak sendiri akan lebih sehat
dibandingkan sering jajan tetapi jarang membuat
makanan sendiri di rumah untuk mengatasi anak
dengan sulit makan. Ibu M mengatakan tidak tahu
bagaimana caranya agar anaknya mau makan dan berat
badannya naik.
DO :
An.K (2,9 tahun) tampak kurus, BB/TB = 11 Kg,
98 cm seharusnya 12 kg.
Diagnosa Keperawatan : Manajemen terapeutik diare tidak efektif pada keluarga Bpk E
khususnya An.K
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Resiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bpk.E
khususnya pada An.K
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
c. Menyebutkan Respon 3 dari 6 tanda kurang gizi yaitu 1. Jelaskan pada keluarga
tanda-tanda Verbal 1. Badan kurus tanda-tanda kurang gizi
kurang gizi 2. Rambut tipis mudah dicabut dengan menggunakan
3. Lemah/pucat lembar balik dan leaflet
4. Kulit kering dan kusam 2. Beri kesempatan pada
5. Pusing keluarga untuk
6. Kaki dan tangan bengkak menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti oleh
keluarga
3. Tanyakan kembali pada
keluarga tentang tanda-
tanda kurang gizi menurut
pemahaman keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga
d. Mengidentifikasi Respon Ungkapan bahwa An.K kurang 1. Diskusikan dengan
status gizi anak Verbal gizi keluarga tentang anggota
keluarga yang mempunyai
tanda-tanda kurang gizi
2. Fasilitasi keluarga untuk
menyebutkan keluhan-
keluhan yang ada pada an.
K sesuai dengan tanda-
tanda kurang gizi yang
sudah dijelaskan
3. Beri kesempatan pada
keluarga untuk
mengungkapkan
pendapatnya
4. Beri reinforcement positif
atas ungkapan keluarga
2. Mengambil Respon Akibat dari kurang gizi adalah : 1. Jelaskan pada keluarga
keputusan untuk Verbal 1. Pertumbuhan dan tentang akibat dari kurang
mengatasi masalah perkembangan anak gizi pada anak dengan
kurang gizi pada terganggu menggunakan lembar balik
anak 2. Mudah terkena penyakit dan leaflet
3. Berkurangnya daya fikir 2. Beri kesempatan pada
a. Menyebutkan keluarga untuk
akibat dari menanyakan hal-hal yang
kurang gizi pada belum dimengerti
anak 3. Tanyakan kembali akibat
kurang gizi pada anak
sesuai dengan pamahaman
keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga
b. Memutuskan Respon Keputusan keluarga untuk 1. Motivasi keluarga untuk
untukmengatasi Verbal mengurangi kurang gizi pada memutuskan tentang
masalah kurang anak K melalui : makanan apa yang
gizi 1. Memberi jenis makanan dilakukan untuk mengatasi
yang seimbang pada anak masalahnya,memberikan
sehat dan sakit anak makan sesuai dengan
2. Memberikan makanan kebutuhan.makan teratur,
sesuai dengan kebutuhan tatap memberikan makanan
anak pada anak sewaktu anak
3. Makan yang teratur sehat mau sakit
2. Jika anak sukar makan,
berikan dalam porsi sedikit
tapi sering
3. Beri kesempatan keluarga
untuk mengungkapkan
perasaannya
4. Beri reinforcement positif
atas keputusan keluarga
untuk mengatasi masalah
pada anaknya
3. Melakukan tindakan Respon Keluarga dapat menyebutkan 1. Jelaskan manfaat zat gizi
keperawatan untuk Verbal kembali triguna zat gizi yaitu : pada keluarga dengan
mengatasi kurang 1. Zat tenaga untuk bekerja menggunakan gambar dan
gizi : 2. Zat pembangun untuk lembar balik
a. Menyebutkan tri pertumbuhan 2. Beri kesempatan pada
guna zat gizi 3. Zat pengatur untuk keluarga untuk
pada tubuh melindungi dari penyakit menanyakan hal-hal ayng
belum dimengerti
3. Tanakan kembali manfaat
zat gizi menurut
pemahaman keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga
4. Memodifikasi lingk
untuk mengatasi
kurang gizi pada
anak :
a. Menyebutkan Respon 2 dati 4 lingkungan yang dapat 1. Jelaskan suasana yang
suasana yang Verbal meningkatkan selera makan dapat meningkatkan selera
dapat anak : makan anak dengan
meningkatkan 1. Makan bersama anggota menggunakan lembar balik
selera makan keluarga bergambar, dan leaflet
anak 2. Menggunakan alat makan 2. Beri kesempatan keluarga
yang menarik untuk menanyakan hal-hal
3. Makan sambil bercerita yang belum difahami
4. Jenis makanan yang 3. Tanyakan kembali pada
bervariasi dengan bentuk keluarga suasana yang
dan warna yang menarik dapat meningkatkan selera
makan anak sesuai dengan
pemahaman keluarga
4. Beri reinforcement positif
atas usaha keluarga
5. Menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
mengatasi kurang
gizi pada anak
c. Menyebutkan Verbal Menyebutkan tanda dan gejala 1. Diskusikan tanda dan gejala
tanda dan gejala menyebutkan diare : diare
diare 1. BAB cair 2. Tanyakan kembali diare
2. Muntah sesuai tanda dan gejala.
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
3. Demam 3. Beri reinforcement positif
4. Mata cekung atas jawaban keluarga.
5. BB turun dan
6. Nafsu makan turun
c. Melakukan Afektif
modifikasi Pada
lingkungan untuk kunjungan
pencegahan diare tidak terencana
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Tujuan khusus Kriteria Standar
5. Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
guna mencegah
diare dengan cara:
a. Mengidentifikasi Verbal Fasilitas pelayanan kesehatan 1. Diskusikan dengan
fasilitas Menyebutkan yang dapat digunakan: keluarga fasilitas kesehatan
pelayanan kes. puskesmas, RS, Praktek yang dapat digunakan
yang dapat perawat, dokter praktek dan untuk penanganan diare.
digunakan dalam praktek bidan. 2. Anjurkan keluarga untuk
penanganan diare menyebutkan kembali
fasilitas kesehatan yang
dapat digunakan.
3. Tanyakan kepada keluarga
fasilitas kesehatan yang
akan digunakan dalam
perawatan diare pada
anggota keluarga.
4. Beri pujian atas usaha
keluarga.
- Anjurkan keluarga
mengungkapkan
pengertian
komunikasi yang
efektif
Menyebutkan 6 dan 12
b. Menyebutkan faktor- faktor-faktor yang - Diskusikan dengan
faktor yang mempengaruhi komunikasi keluarga tentang
mempengaruhi Respon yang efektif : faktor-faktor yang
komunikasi yang verbal mempengaruhi
efektif 1. Kesehatan fisik dan komunikasi yang
emosional efektif
7. Kebutuhan dan
kepentingan individu
8. Latar belakangg
termasuk budaya, osial
dan nilai filosofi
9. Perasaan dan
kemampuan fungsional
mereka
- Motivasi keluarga
Respon Manfaat fasilitas sosial untuk memanfaatkan
5.Keluarga mampu verbal
memanfaatkan fasilitas sosial 1.Memberi penyuluhan fasilitas sosial
untuk menciptakan tentang cara - Supervisi pelaksanaan
komunikasi yang efektif melakukan penggunaan fasilitas
komunikasi yang sosial
efektif
- Beri reinforcement
2.Melakukan komunikasi positif jika keluarga
langsung dalam telah memanfaatkan
lingkungan sosial fasilitas sosial